Friday, 21 January 2022

Meet Up di Es Kepal Mataram Sambil Menikmati Live Music


Cerita makan-makan lagi kita. Gimana kabar kalian ?. Semoga sehat selalu ya dan tetap bahagia. Ada yang spesial, dimana meet up kali ini bareng sahabat yang sudah lama gak jumpa meskipun tinggalnya di satu kota. Keterlaluan amat kali ya gak pernah ketemu hampir setahun karena kesibukan kita masing-masing. 


Berawal dari japrian di wa saya dan Adi saling ngobrolin para istri yang lagi hamil dan kebetulan rencana lahiran juga hampir bersamaan. Doain ya guys, semoga proses lahiran berjalan dengan lancar, ibu dan anak selamat dan sehat. Amin. 


Nah sebelum para istri lahiran, saya dan Adi memilih meet up di tempat makan yang bisa dibilang lagi nge-hits di Kota Mataram. Saking ngehitsnya, kalau malam kalian bakalan ribet nyari tempat duduk karena ramainya sama para anak muda yang senang ngumpul bareng teman, sahabat, gebetan dan calon pasangan (halal). Tinggal pilih kalian di golongan yang mana ! Hehehe. 





Sebut saja, Es Kepal Mataram. Nama yang sudah gak asing di telinga kita kalau sebut Es Kepal apalagi pake Milo. Kok Milo ?, Emang salah satu menu andalan dari tempat ini ya Es Kepal Milo. Minuman favorit saya banget karena rasanya manis, gurih dan menyegarkan. Apalagi diminum di siang hari saat cuaca terik, gak kebayang dah kenikmatannya. Sebelum bahas Es Kepal Milonya, kita bahas dulu tempatnya ya.


Kami janjian ngumpulnya habis Magrib biar sekalian makan malam disana. Tapi saya, istri dan Kenzi datangnya sebelum Magrib karena ada keperluan lainnya sore itu. Setelah selesai segala urusan, kami bertiga langsung ke lokasi. Sesampainya di lokasi, masih banyak pilihan tempat duduknya. Oh ya, Es Kepal Mataram berlokasi di Jalan Bung Karno No.99, Kota Mataram. Tepatnya sebelah selatan dari RSUD Kota Mataram atau tepat di depan Apotek Vita Farma. Lokasinya gak susah kok dicari karena berada di pinggir jalan utama pusat kota. 


Kalau boleh sedikit cerita, Es Kepal Mataram dulu lokasi sebelumnya berada di perumahan dan kita harus melewati jalanan sempit.Meskipun demikian, tempat ini sangat ramai dikunjungi apalagi para abang ojol yang menunggu orderan para pelanggan. Gak heran kalau Es Kepal Mataram sudah banyak pelanggan setianya.


Di tahun kemarin (2021), Es Kepal Mataram pindah lokasi yang lebih besar, luas, kece dan nyaman pastinya. Sayangnya pas grand opening, saya gak sempat datang karena ada kesibukan sama kerjaan di kantor. Oke, kita lupakan dulu masalah di kantor dengan meet up sambil menikmati suasana malam.





Bangunan dari cafe ini kece habis. Area parkir yang luas, area nongkrongnya juga luas banget. Disini ada tiga tipe tempat duduknya ; outdoor, semioutdoor dan indoor. Untuk outdoor dan semioutdoor sangat cocok buat para ahli hisap, sedangkan yang pengen ngadem, bisa memilih indoor. Untuk kali ini kami gak memilih indoor dan lebih memilih di semioutdoor karena pengen aja. Untuk konsep tempatnya instagrammable banget dengan nuansa modern nan simple. 


Pelayanannya pun tergolong sangat baik dan cepat. Jadi disini sistem order menunya dengan cara datang ke meja kasir, nanti kita diberi selembar kertas yang berisikan berbagai macam menu. Uniknya lagi untuk pagi, siang dan malam, daftar menunya ada yang berbeda lhoo tergantung kita datangnya kapan. Setelah memilih menu apa saja yang dipesan, kita langsung melakukan transaksi pembayaran. So, bayar dulu baru makan. Bukannya, makan dulu terus kabur,hahaha..i just kidding. 


Seperti cerita di awal, saya memesan Es Kepal Cheese Milo dan menu beratnya, Nasi Kebuli Ayam. Sedangkan istri memesan Capcay plus nasi putih buat si kecil dan Es Cendol Gula Merah. Penasaran kan sama review menunya ?. 



Es Kepal Cheese Milo


Nah ini dia menu favorit yang selalu saya pesan kalau datang ke Es Kepal Mataram. Minuman segar satu ini beda dari yang lain. Mirip seperti es serut gitu dengan kombinasi susu kental rasa cokelat, cheese dan susu bubuk milo. Porsinya pun buanyak banget. Bagi kalian yang doyan cokelat, minuman segar ini sangat rekommended buat dicoba. Soal rasa gak perlu diragukan lagi. Harganya pun sangat ramah sama isi dompet. Seporsi Es Kepal Cheese Milo seharga 18K.



Es Cendol Gula Merah


Minuman rakyat ini emang jagonya. Dan untungnya ada di Es Kepal Mataram. Sejak kecil saya juga sangat doyan minum es cendol gula merah. Apalagi perpaduan santan dan gula merahnya itu lhoo, emang gak ada duanya. Ditambah lagi ada cendol terbuat dari tepung beras yang berwarna hijau dengan toping pelengkap yaitu potongan buah nangka. Bisa-bisa dua porsi nih, hehehe. Seporsi Es Cendol Gulmer seharga 15K. Cukup terjangkau kan. 



Nasi Kebuli Ayam


Menu berat satu ini emang cocok banget dinikmati di malam hari. Perpaduan bumbu rempahnya yang sangat ramah di lidah. Apalagi saya yang sangat jarang sekali makan Nasi Kebuli. Uniknya lagi,beras yang digunakan yaitu berasmati dengan ukuran berasnya panjang-panjang. Soal rasa Nasi Kebuli Ayam ala Es Kepal Mataram cukup enak dilidah. Sayang nasinya cukup kering dan saya kurang suka. Untungnya daging ayamnya yang empuk dan gurih. So, saya bisa habiskan semuanya. Seporsi Nasi Kebuli Ayam seharga 35K. 



Capcay Seafood


Untuk capcay seafoodnya sama ya seperti capcay pada umumnya. Hanya saja porsinya yang cukup banyak dan kuahnya kental. Apalagi ditambah potongan udang dan cumi ya g cukup banyak. Perpaduan bumbunya juga pas. Meskipun saya gak ahli soal meracik makanan, tapi saya bisa menikmati capcay ini. Enak banget dan rekommended. Seporsi capcay seafoodnya seharga 21K.


Masih banyak daftar menu yang rekommended dan wajib kalian coba. Saya pernah mencoba menu Nasi Gudeg, Pisang Cokelat dan lain-lain di lokasi yang lama. Dan rasanya pun sangat ramah di lidah dan kantong pastinya. Mungkin buat saya dan keluarga, gak hanya sekali atau dua kali datang ke Es Kepal Mataram. Bisa jadi kami akan sering datang kesini untuk mencoba menu-menu lainnya. 


Ohya, Es Kepal Mataram gak hanya ada di Kota Mataram lhoo. Tapi ada di berbagai tempat di Pulau Lombok. Salah satu yang juga sedang ngehits yaitu Es Kepal Mataram Selong. Lokasinya ada di Jalan TGH Abdul Majid No.13, Pancor, Selong, Lombok Timur. Next Time, nanti kalau ada waktu saya akan review tempat dan menu-menu disana ya. Tunggu saja !.


Sambil menikmati menu yang dipesan, sahabat saya sudah tiba di lokasi. Kami pun banyak ngobrol sana-sini. Maklum saja, sudah lama gak berjumpa langsung. Hanya berkomunikasi via WhatsApp saja. Inti obrolan sih tentang persiapan lahiran nanti. Saya dan Adi cukup was-was nih untuk persiapan istri lahiran nanti. Semoga semuanya berjalan dengan lancar, harapan kami semua. Amin.




Kami menikmati meet up malam itu dengan santai sambil nonton live music yang dibawakan oleh Nuansa Band. Salah satu band lokal yang ada di Kota Mataram. Lagu-lagu cover yang dibawakan juga keren semua. Sesuai dengan selera lagu yang saya sukai, asyiik. Sayangnya posisi kami duduk berdekatan dengan soundnya, So kami akhirnya pindah tempat duduk agak menjauh biar bisa ngobrol dengan santai. Untungnya masih ada tersedia tempat duduknya yang agak jauh dari posisi band. 


Malam semakin larut dan pengunjung yang berdatangan semakin bertambah. Hampir full seat dan suasana semakin ramai. Kalau boleh saran sih, paling pas datang kesini saat sore menjelang malam. Bagi yang muslim jangan khawatir, disini ada musholanya yang cukup bersih. Kita bisa melaksanakan shalat Magrib disini. Nongkrong boleh saja, tapi kewajiban sebagai seorang muslim jangan sampai dilupakan ya !.


Over all, saya sangat puas dengan pelayanan di Es Kepal Mataram (bukan ngendorse). Dari datang hingga pulang, kami sangat menikmati meet up hari itu. Mungkin kalau boleh kasi saran buat live musicnya. Kalau bisa bawakan lagu-lagu akustik saja biar gak terlalu keras ditelinga. Kalau lagu akustik kan gak terlalu keras dan kita bisa menikmatinya. Itu sih sedikit dari saya. 


Penulis : Lazwardy Perdana Putra


Saturday, 8 January 2022

Menikmati Senja Di Atas Akaya Rooftop Bar, Sumbawa Besar


Sore-sore di Sumbawa Besar enaknya kemana ya ?. Nongkrong kali ya biar lebih asyik. Tapi nongkrong dimana. Di sebelah hotel saya menginap, ada sebuah cafe yang cukup nge-hits di kota ini dengan konsep rofftop gitu. Letaknya berada di lantai paling atas Hotel Kaloka. Akaya Rooftop Bar namanya. Cafe ini masih satu manajemen dengan Hotel Kaloka yang beralamatkan di Jalan Garuda No.44, Lempeh, Sumbawa Besar. Bisa dilihat dari postingan-postingan di instagramnya. Apa disana saja ya nongkrongnya ?.

Btw, ini kelanjutan cerita saya di Sumbawa Besar dari part 1. Bisa dibilang ini cerita part 2 berada di kota yang terkenal dengan Madu Sumbawa dan Susu Kuda Liarnya ini. Oke kita mulai saja ya ceritanya !

Di hari pertama saya sampai di Sumbawa Besar, saya istirahat terlebih dahulu di hotel yang sudah saya pesan. Setelah bangun tidur , waktu sudah sore saja. Bosen dong hanya berdiam diri di dalam kamar. Untuk hari ini memang free karena mulai nugasnya esok hari. Terima pesan whatsapp dari dokter Art, salah satu rekan yang akan nugas bareng. Beliau sedang perjalanan dari Kota Mataram menuju Sumbawa Besar menggunakan mobil travel. Diperkirakan sampainya tengah malam nanti dengan memakan waktu tempuh tujuh jam perjalanan.



Oke, sambil menunggu beliau datang. Saya bebas mau kemana saja, hehehe. Habis mandi dan shalat ashar, saya langsung ke luar hotel. Gak mikir-mikir lagi, saya langsung berjalan ke sebelah hotel tempat saya menginap yaitu Hotel Kaloka. Jalan hanya beberapa langkah saja dari hotel, saya sudah berada di depan hotelnya. Ke atas lewat mana ya?. Saya bertanya ke petugas Hotel Kaloka untuk naik ke cafe lewat mana. Dengan ramahnya, masnya langsung menunjukkan anak tangga yang terletak persis di samping hotel. 

Bisa klik disini : paket tour lombok

Untungnya Hotel Kaloka gak begitu tinggi bangunannya. Hanya tiga lantai kalau gak salah. Saya pun tiba di Akaya Rooftop Bar. Sore itu belum banyak pengunjung. Jadi masih bebas milih tempat duduk sesuai keinginan. Cukup panas juga,padahal sudah jam lima sore. Tapi gak masalah, yang penting bagi saya bisa menikmati moment saat itu.





Meja kursi tertata rapi. Cafe ini terbagi menjadi dua ruang. Ada outdoor dan semi outdoor. Gak ada ruangan ber-AC ya disini. Tempat duduk sangat beragam. Kita bisa milih duduk di sofa empuk, kursi kayu atau kursi yang terbuat dari semen yang sudah diaci. Semua meja kursinya masih kinclong alias baru guys. 

Saya memilih duduk di outdoor saja biar kena angin sore. Anginnya sepoi-sepoi disini. Maklum saja cafe ini posisinya berada di rooftop hotel. Uniknya disini, kita bisa melihat bandara lengkap dengan runway Bandara Sultan M.Kaharudin. Sayangnya gak ada pesawat yang landing dan take off sore itu karena penerbangan ke Sumbawa Besar hanya pagi menjelang siang dan itupun hanya sekali sehari. Seandainya ada penerbangan sore hingga malam hari, kita bisa melihat pesawat landing dan take off dari atas cafe ini. 

Dilihat dari penampakan cafenya sih sama saja seperti cafe pada umumnya. Yang menjadi nilai plusnya kita bisa melihat sebagian view Sumbawa Besar dari cafe ini. Terlihat beberapa bangunan rumah yang berada di atas perbukitan. Jadi Sumbawa Besar ini berada di pinggiran pantai dengan dikelilingi perbukitan. Di sebelah barat terlihat pegunungan yang cukup tinggi, kalau gak salah namanya Olat Poneik (koreksi bila salah). Tapi meskipun begitu Sumbawa Besar terkenal puanas.eheemm. 

Kapan-kapan kita bahas tentang Kota Sumbawa Besar sambil berkeliling kotanya yang sudah gak asing bagi saya sendiri. Dulu orang tua pernah tugas disini sekitar lima belas tahunan. Cukup lama juga. So, saya sering ke kota ini untuk berlibur karena saya bersekolah dan tinggal bersama kakek dan nenek di Kota Mataram, Pulau Lombok.



Kembali ke Akaya Rooftop Bar !

Untuk memesan menu disini cukup baru buat saya. Di setiap meja ada tertempel bar kode gitu. Tinggal arahkan handphone dengan membuka google kamera ke arah bar kode tersebut. Gak lama akan masuk ke dalam website cafenya yang dimana disana kita tinggal memilih menu yang akan dipesan. Cukup praktis sih tapi yang lupa bawa handphone gimana ya caranya ?. Apa boleh pinjam handphone mbaknya yang duduk di meja sebelah gitu sambil masukin nomor whatsapp kita, hahaha..itu mah modus. Tambah ngawur aja nih pembahasannya. 

Lanjut ! 

Pengennya sih sekalian makan malam tapi liat-liat menunya sih gak begitu tertarik. Niat diawal ya pengen duduk cakep sambil ngopi dan makan cemilan aja. Nyari daftar menu perkopiannya, saya memilih Es Cappuccino ditengah cuaca yang cukup panas. Untuk cemilannya saya pesen kentang goreng. 



Pelayanannya sejauh ini cukup memuaskan. Gak nyangka aja ada cafe sekece ini di Sumbawa Besar. Sangat jauh berbeda bila melihat kota ini sepuluh tahun yang lalu. Sekarang perlahan-lahan beberapa cafe yang memiliki konsep modern dan anak muda banget sudah ada di kota ini. Untuk harga juga cukup terjangkau dan gak jauh berbeda dengan cafe-cafe yang ada di Kota Mataram.

Sambil menunggu pesanan datang, saya mencoba berkeliling di area cafenya. Menikmati suasana sore hari kota ini. Cuaca untungnya cerah, jadi bisa menunggu senja tiba. Kata salah satu pelayan cafe disini, lihat sunset dari sini itu bagus. Wah, jadi penasaran nih nungguin sunsetnya. Semoga saja gak terhalang oleh awan tebal ya. 



Pesanan pun sudah datang. Saya kembali ke meja sambil membuka kamera handphone. Sudah tau kan mau ngapain ? Hehehe. Terlihat Es Cappucinnonya sangat menyegarkan dengan porsi yang cukup besar. Disampingnya ada cangkir kecil yang berisikan gula cair. Bila kurang manis, bisa ditambahkan gulanya. Apalagi yang minum sudah manis, gak tau dah kadar manisnya gimana, hehehe. Yang penting jangan berlebihan, biar gak kena diabetes. Soal rasa sih hampir sama seperti cappucinno yang pernah saya minum. Untuk harga juga hmmmm, cukup mahal sih menurut saya yaitu 33K. 

Cemilannya, saya memesan kentang goreng yang porsinya cukup besar. Rasanya juga enak dan berbumbu. Dicocol dengan saos sambal, jadi tambah gurih. Nah untuk harga juga lumayan mahal yaitu 25K.  Apa mungkin karena di rooftop hotel jadinya agak lumayan mahal ya ?. Terlepas dari itu, saya menikmati semua menu yang dipesan. Untuk menu yang lain, kalian bisa melihat di akun instagram Akaya Rooftop Bar atau Hotel Kaloka !. Kalau datang kesini lagi, saya mau pesan menu lainnya. 





Gak terasa waktu sudah mulai senja. Suasana di dalam cafe sudah cukup ramai. Sudah banyak para pengunjung yang berdatangan. Asyiknya memang datang kesini menjelang malam karena viewnya kece. Bisa menikmati senja sambil nongkrong di rooftop. Lampu-lampu cafe sudah mulai dinyalakan menambah indahnya sore menjelang malam.

Terlihat dari kejauhan warna langit yang orange kebiruan, sangat cantik. Sayangnya gak bisa melihat sunset karena terhalang oleh awan tebal. It's oke, gak apa-apa. Yang penting sudah merasakan nongkrong di Akaya Rooftop Bar yang buka setiap hari dari jam 2 siang sampai jam 10 malam. 

Over all, saya sangat suka dengan cafe ini. Punya konsep rooftop dan kekinian. Menu-menunya juga sangat beragam dan wajib kalian coba. Buat yang sedang berada di Sumbawa Besar, cobain datang ke Akaya Rooftop Bar. Rasakan sensasi nongkrong sambil menikmati sunset yang berada di seberang  Bandara Sultan M.Kaharudin, Sumbawa Besar. Btw,yang ada rekommendasi tempat nongkrong asyik di Sumbawa Besar lainnya, bisa koment di blog ini ya. Siapa tau nanti pas ada kesempatan ke Sumbawa Besar lagi, bisa mampir.

Penulis : Lazwardy Perdqana Putra

Friday, 31 December 2021

Spiderman : No Way Home, Akhirnya Tiga Spiderman Berkumpul Dalam Satu Film

Kalau ditanya "kalian pengen nonton film apa di akhir tahun 2021 ini ?". Kalau menurut saya sih pasti kebanyakan jawabnya "Spiderman : No Way Home". Apalagi yang penggemar fanatik film-film Marvel, pasti sudah gak sabar nunggu film ini tayang. 

15 Desember 2021, Spiderman : No Way Home mulai tayang serentak di layar bioskop seluruh Indonesia. Dan saya sendiri sudah menunggu-nunggu film ini sejak lama. Maklum saja, kita sudah hampir dua tahun dilanda Covid-19 yang dampaknya membuat seluruh bioskop di Indonesia ditutup sementara. Padahal banyak film yang bakalan tayang seperti Spiderman : No Way Home salah satu contohnya. Gak sedikit juga industri film yang menunda produksi film karena terbentur budget. 


Sudah hampir dua minggu film ini tayang, saya baru ada waktu buat nonton kisah Peter Parker lagi. Masuk bioskop pertama kali lagi serasa bernostalgia. Lama sekali sudah gak ke bioskop. Yang masih gak bisa lupa itu aroma khas dari ruangan bioskop.  Tebak sendiri ya aromanya gimana !. 

Saya nontonnya gak sendirian, tapi bareng teman-teman kantor. Bisa dibilang ini dadakan nontonnya. Pas pulang ngantor, liat jadwal tayang,eh kok ada waktu yang pas ya. Langsung saja kami cuss ke salah satu bioskop favorit di Kota Mataram,sebut saja Cinema XXI yang berada di lantai 2, Lombok Epicentrum Mall. Lokasinya juga gak jauh dari kantor kami. Syukurnya,kami masih beruntung dapat tiket nonton sesuai jadwal tadi. 

sumber foto : indozone.id

Mulai mereview !

Spiderman : No Way Home merupakan series lanjutan dari film sebelumnya Spiderman : Far Way Home. Tokoh yang memerankan masih sama yaitu Tom Holland sebagai Peter Parker. Selain itu ada Zendaya sebagai MJ dan Jacob Batalon sebagai Ned Leeds.

Film dibuka dengan suasana gaduh yang terjadi dimana identitas Spiderman terbongkar karena Mysterio yang dibintangi oleh Jake Gyllenhaal, memfitnah Peter Parker dan berujung kematian terlebih dahulu sebelum masalah terselesaikan. Kalian pasti ingat kan film sebelumnya Far Way Home ?. Jadi sebelum nonton yang No Way Home, nonton film sebelumnya ya biar gak bingung siapa itu Mysterio. 

Lanjut !. Masalah semakin tambah runyam dan berkembang ke publik, apalagi sudah sampai membuat munculnya anggapan miring kepada Peter Parker yang menjadi sosok seorang Spiderman. Semakin diperparah dengan adanya liputan dari salah satu media cetak yaitu koran The Daily Bugle yang dipimpin oleh Jonah Jameson yang masih diperankan oleh JK Simmons yang ikut mengompori seluruh publik dengan menuduh menjadi dalang dari kematian Mysterio adalah Spiderman. 

Karena tuduhan tersebut, Peter Parker mulai khawatir. Ia merasa ada yang sudah berbeda dari kehidupannya,dimana kehilangan privasi dan tersudutkan. Bahkan tempat tinggalnya bersama Bibi May (Marisa Tomei) setiap detik selalu menjadi pengamatan media dan publik.

sumber foto : republika.co.id


Gak sampai disitu saja. Kejadian tersebut mempengaruhi kehidupan orang-orang terdekatnya yaitu Ned dan MJ. Peter mulai mencari solusi untuk bisa memperbaiki situasi dari setiap masalah yang terus berkembang. Peter tiba-tiba teringat akan Doctor Strange yang masih diperankan oleh Benedict Cumberbatch, salah satu anggota Avenggers yang memiliki kekuatan sihir. Dia juga memiliki kemampuan beteleportasi dan memanipulasi keadaan. Saya salah satu fans dari Doctor Strange,hehehe.

Peter Parker mendatangi kediaman dari Doctor Strange dan berharap dibantu oleh superhero yang memiliki jubah yang bisa terbang sendiri dan setia dengan si penyihir untuk memanipulasi keadaan dengan membuat orang-orang lupa akan dirinya yang seorang Spiderman.

sumber foto :culture-commune.fr


Tapi ketika merapal mantra, terjadi kesalahan dimana keadaan menjadi kacau. Multiverse retak dan Peter harus menghadapi konsekuensinya dimana musuh-musuh Spiderman di semesta yang lain berdatangan satu per satu. Cerita serunya ada disini. Kita akan melihat Doctor Octopus yang masih diperankan oleh Alfred Molina, Green Goblin atau Prof.Norman (Willem Dafoe), Sandman atau manusia pasir (Thomas Jaden Church), Electro atau Max (Jamie Foxx) dan Lizard (Rhys Ifans). Semua tokoh diperankan oleh orang yang sama. Keren emang produser film ini masih bisa mengumpulkan mereka-mereka dan ada yang sudah berumur seperti Willem Dafoe dan Alfred Molina.

Lanjut !. Akhirnya Doctor Strange memerintahkan para vilian untuk nantinya dikembalikan ke semesta masing-masing. Tapi gak semudah membalikkan telapak tangan. Pemikiran Peter Parker dengan Doctor Strange berbeda, dimana si Doctor ingin mengembalikan semuanya ke semula,sedangkan Peter mau menyembuhkan semua vilian yang hadir, tanpa harus berakhir menjadi pihak yang jahat.

Cerita semakin seru guys, apalagi yang gak disangka-sangka kedatangan karakter Spiderman dari edisi sebelumnya. Bagi penggemar Spiderman pasti dibuat sumringah melihat lagi Tobey Maguire di Spiderman edisi pertama dan Adrew Garfield di Spiderman edisi kedua. Mereka berdua datang melalu portal yang dibuka oleh Ned untuk menolong Peter Parker versi Tom Holland. So, kita dimanjakan oleh ketiga sosok Spiderman dalam satu film guys. Kece kan !. Uniknya lagi nama ketiganya sama "Peter Parker". Gokil dan unik sih menurut saya. Kok bisa ya yang buat film mengumpulkan ketiga orang yang memerankan Spiderman. Keren sih !. 

Gak jauh berbeda dengan karakter sebelumnya. Disini Peter Parker versi Tom Holland juga kehilangan orang yang begitu dia sayangi yaitu kematian Bibi May yang dibunuh Green Goblin dengan menabrakkan glider ke arah Bibi May. Sedangkan dalam versi Tobey dan Andrew adalah kematian Paman Ben yang menjadi pukulan berat bagi Spiderman.



Film Spiderman : No Way Home digarap secara apik. Karya trilogi Spiderman yang diarahkan sutradara Jon Watts memiliki ide cerita yang gak membosankan meskipun durasinya lumayan panjang yaitu dua jam setengah. Penonton pun gak dibuat berkutik dan mata pun  gak ingin berkedip sedetikpun karena setiap adegan gak boleh kita lewatkan. Film ini diproduksi bersama oleh Columbia Pictures dan Marvel Studios, serta didistribusikan oleh Sony Pictures. 

Dilihat dari jenis filmnya, Spiderman : No Way Home bisa ditonton oleh semua usia termasuk anak-anak tapi tetap diawasi karena ada beberapa adegan yang cukup vulgar dan masih belum layak ditonton pada usia anak-anak. Untuk pelajaran yang bisa diambil dari film itu yaitu arti sebuah tanggung jawab. Terlihat mudah tapi sulit untuk dilakukan. Harus ada niat, kesadaran dan percaya diri untuk melakukannya. 

sumber foto : take.id


Over all, dari keseluruhan jalan cerita dari film Spiderman : No Way Home kece habis. Dari penulisan cerita, efek dengan teknologi terkini dan karakter yang ada di dalam cerita membuat kita bernostalgia dengan film-film Spiderman sebelumnya. So, kita harus menonton seri sebelumnya biar nyambung karena kebanyakan film -film garapan Marvel Studio itu saling berhubungan. 

Btw, ada bocoran sedikit, hehehe. Setelah film selesai jangan, beranjak dulu dari kursi kalian soalnya ada adegan dimana terlihat musuh paling kuat dari Spiderman yaitu Venom ingin menemui Peter Parker untuk menanyakan tentang Thanos. Ada hubungan apa ya ?. Kita tunggu saja kisah dari Venom di film selanjutnya.

Cukup itu saja dulu spoiler dari saya. Untuk gimana akhir dari cerita Spiderman : No Way Home, silahkan datang langsung ke bioksop kesayangan kalian. Ada beberapa cuplikan yang menjadi film ini spesial dan keren. 

Penulis : Lazwardy Perdana Putra

Sunday, 19 December 2021

Terbang Perdana ke Sumbawa Besar bersama Wings Air


Sudah lama rasanya gak menginjakkan kaki di bandara kebanggaan Pulau Lombok yang sudah berganti nama dari BIL menjadi BIZAM (Bandara International Zainudin Abdul Majid) salah seorang tokoh masyarakat sekaligus pahlawan nasional asal Pulau Lombok. Semenjak Covid-19 menyerang, saya gak pernah lagi hilir-mudik di bandara ini. Sudah banyak kemajuan yang terlihat, terutama gak ada lagi saya lihat para pedagang yang berjualan bebas di sekitaran bandara,uppss..hehehe. 

Cuaca pagi itu cukup cerah meskipun beberapa hari terakhir ini hujan terus menerus sampai di beberapa daerah dilanda banjir. Hari Rabu tanggal 8 Desember 2021, saya mendapatkan tugas ke Sumbawa Besar, Pulau Sumbawa. Kali ini saya berangkat berdua bersama senior saya yaitu dokter Art, sebut saja demikian.

Pulau Sumbawa merupakan pulau terbesar yang menjadi bagian dari Provinsi Nusa Tenggara Barat selain Pulau Lombok. Jadi Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa itu satu provinsi ya yang dipisahkan oleh selat yang terindah di Indonesia yaitu Selat Alas. Buat kalian yang sudah pernah mengarungi Selat Alas menggunakan kapal ferry, pasti kangen banget pengen lagi berlayar di Selat Alas.

Next, kali ini saya akan berbagi cerita perjalanan saya ke Pulau Sumbawa. Bukan naik kapal ferry atau berenang mengarungi Selat Alas (hoax), tapi menggunakan pesawat. Btw, "ada ya penerbangan dari Lombok ke Sumbawa ?". Jawabannya, "ada dong !". 




Jadwal penerbangan pagi itu pukul 10.30 WITA. Pesawat yang saya gunakan yaitu maskapai Wings Air ATR-72 600 dari Lion Grup. Sudah lama juga saya gak terbang bersama maskapai ini. Jujur, ini salah satu jenis pesawat favorit saya dari kuliah dulu. Sering pakai pesawat ini kalau pulang liburan ke kampung halaman. Terbang bersama pesawat baling-baling sangat menyenangkan. 

Setelah sarapan dan menyiapkan kebutuhan selama bertugas nanti terutama handsanitaizer dan masker, saya memesan ojek online untuk mengantarkan saya ke bandara. Berpamitan dengan anak dan istri. Cium kening satu-satu dan memeluk si kecil. Pasti ayah kangen banget nanti. Ini kali pertamanya saya meninggalkan mereka berdua bertugas ke pulau seberang semenjak Covid-19 melanda. Sehat-sehat terus ya bunda dan jagoan ayah. Kurang lebih selama tiga hari saya meninggalkan mereka berdua. Duh, kok jadi sedih ya nulis cerita ini !.

Lanjut... !

Sekitar lima belas menit, saya sudah tiba di bandara. Suasana pagi ini cukup ramai. Pemandangan yang sudah lama saya rindukan. Setelah turun dari mobil, saya langsung mengontak adek yang kebetulan bertugas di bandara sini. Jalan perlahan-lahan sampai pintu pemeriksaan antigen dan vaksin melalui aplikasi pedulilindungi. Caranya simple, kita tinggal download aplikasinya di playstore smarphone masing-masing. Ikuti saja langkah registrasinya sampai selesai. Terpenting jangan lupa vaksin lengkap dan swab antigen 1x24 jam atau tes PCR 3x24jam. Kalau sudah lengkap, nanti terbaca di aplikasi pedulilindungi. Mudah dan sangat efisien bukan !.

Setelah melewati post pemeriksaan antigen, saya lanjut berjalan menuju counter check in. Disana adek sudah menunggu dengan seragam khas lengkap atributnya. Gak perlu mengantri karena dibantu check in manual sama adek. Tiket manual sudah ditangan, saya lanjut berjalan ke lantai dua untuk masuk ke ruang tunggu penumpang. Penampakan bandara ini mengalami perubahan yang cukup besar. Dari penambahan terminal dan garbarata sampai memperpanjang runway biar bisa didarati oleh pesawat-pesawat berbadan besar seperti Boeng 777 atau Airbus A330. Apalagi di tahun depan,tepatnya Bulan Maret, Pulau Lombok akan diramaikan oleh event dunia yaitu MotoGP Mandalika, Indonesia. Bakalan seru dan kalian wajib datang ke Lombok buat nonton abang-abang cakep balapan di sirkuit. 




Di dalam ruang tunggu sudah ramai oleh para penumpang yang menunggu waktu keberangkatan mereka. Mencari tempat duduk sejenak rasanya sulit karena hampir semua kursi tunggu sudah full. Hmmm.. saya memutuskan untuk jalan-jalan sejenak ke area terminal baru yang saat itu masih ditutup. Untungnya ada adek saya yang kebetulan nemenin saya sebentar. Jadinya saya minta difotokan di area terminal baru, hehehe...(keliatan katroknya). 

Bosen muter-muter di ruang tunggu, saya pun memutuskan untuk bersantai sejenak di sebuah kursi yang saat itu ada yang kosong. Memandang ke arah luar tempat pesawat parkir. Ada beberapa pesawat yang sedang boarding. Penerbangan ke Lombok saat ini sudah mulai ramai. Sudah banyak maskapai penerbangan yang memutuskan kembali melayani penerbangan ke Lombok. Semoga kedepannya penerbangan lainnya yang sempat ditutup ke Lombok, segera dibuka kembali. Amin.



Setengah jam menunggu, akhirnya pesawat yang akan menerbangkan saya ke Sumbawa Besar, landing dengan mulus di BIZAM. Wings Air dengan nomor penerbangan IW 1860 dan nomor registrasi PK WGR dengan rute BIZAM - Bandara Sultan Muhammad Kaharudin, Sumbawa Besar. Cuaca pagi itu sangat cerah. Langit biru dengan lukisan awan putih. Rasanya sudah gak sabar terbang nih. 

Ini pengalaman pertama saya terbang ke Sumbawa Besar menggunakan pesawat. Biasanya pakai bus atau travel yang memakan waktu sekitar tujuh jam perjalanan. Sedangkan untuk pesawat, hanya membutuhkan waktu setengah jam saja. Kembali lagi ke selera, budget dan waktu pastinya. 

Waktu boarding akhirnya tiba, seluruh penumpang Wings Air menuju Sumbawa Besar dipersilahkan memasuki pesawat. Satu per satu para penumpang dicek tiket dan KTP oleh petugas sebelum berjalan menuju pesawat. Gak jauh juga pesawat kami parkirnya. Hanya berjalan kaki sekitar seratus meter menuju pesawat. Gak lupa foto-foto pesawatnya. Sayangnya gak bawa kamera DSLR, jadi hanya menggunakan kamera hp Oppo A54. Cukup bagus juga hasil fotonya. Kebetulan ada adek juga yang turut membantu para penumpang menuju pesawat. Jadinya saya minta tolong untuk difotokan. Emang dah adek yang baik. Mau saja disuruh sama abangnya. 



Saya duduk di kursi nomor 4A, tepat disebelah jendela. Disebelah saya ada bapak bule yang katanya mau pergi ke Pulau Moyo. Sempat ngobrol sebentar pakai bahasa Inggris, eh ternyata bapak bulenya bisa bahasa Indonesia. Bahkan bisa berbahasa Sasak (Lombok). Beliau dari Australia dan sudah lama di Lombok dan sering bolak-balik ke Sumbawa. Apa beliau punya hotel ya di Pulau Moyo ?. Gak sempet tanyain karena bapak bulenya kebanyakan baca buku. Oke, saya pun fokus dan menikmati penerbangan ke Sumbawa Besar. 

Penumpang saat itu full seat. Artinya penerbangan ke Sumbawa Besar ternyata ramai ya di hari biasa. Apalagi di hari libur,bisa saja lebih banyak lagi yang memilih terbang daripada jalur darat dan laut. Hmmm,kembali lagi ke selera, budget dan waktu pastinya. Yang gak sabaran ketemu sama gebetan, bisa jadi pakai pesawat,hehehe. I Just Kidding bro !.

Penerbangan Lombok - Sumbawa PP hanya sekali saat ini yaitu pagi saja. Dan itupun hanya dilayani oleh Wings Air ATR-72 600 saja. Harapan saya sih, kedepannya ada lagi penambahan penerbangan Lombok-Sumbawa. Dari yang tadinya hanya sekali, bisa dua atau tiga kali sehari. Dari wacana yang sempat saya dengar, Pak Gubernur NTB akan menambah penerbangan ke Sumbawa Besar oleh maskapai lainnya. Maskapai mana itu ?. Ditunggu saja berita berikutnya !. 



Gak lama lagi pesawat akan take off. Para pramugari yang jumlahnya hanya ada dua orang memperagakan demo keselematan dalam penerbangan. Saya memandang ke luar jendela sambil melihat baling-baling pesawat. Pesawat berjalan perlahan menuju runway untuk bersiap-siap take off. Suara bising mesin terdengar dan pesawat kami berjalan cepat dan take off dengan aman. Terlihat dari atas, area persawahan dan rumah-rumah penduduk. Gak ada turbulance setelah take off. 

Lima menit setelah take off, tanda sabuk pengaman dimatikan. Pertanda pesawat sudah dalam posisi stabil di udara. Saran saja, meskipun tanda dimatikan, kita harus tetap mengencangkan sabuk penangan. Antisipasi saja apabila ada kemungkinan turbulance secara tiba-tiba dan cuaca mendadak kurang bersahabat. Tapi yang akan ke kamar kecil, sudah dipersilahkan dan setelah itu kembali ke kursi masing-masing. 




Pemandangan dari luar jendela pesawat sangat luar biasa indahnya. Terlihat penampakan Gunung Rinjani dengan gagahnya dari kejauhan. Pesawat sudah berada di ketinggian 9000 kaki. Gak lama kemudian, terlihat Pelabuhan Kayangan yaitu penyeberangan kapal ferry menuju Pelabuhan Pototano, Sumbawa Barat. Yang gak kalah cantiknya, kita berada di atas Gili Kondo, Gili Pegagan dan gili-gili lainnya yang berada di Selat Alas. Ada juga terlihat  Pulau Paserang dan Pulau Kenawa yang sudah memasuki wilayah Kabupaten Sumbawa Barat. Melihat gugusan pulau-pulau kecil di Selat Alas menambah penerbangan saya kali ini sangat kece. 

Gak terasa penerbangan sudah lima belas menit. Pesawat sudah berada di atas perbukitan hijau Pulau Sumbawa. Biasanya di musim kemarau, bukit-bukit ini berwarna kekuningan, tapi karena saat ini masih musim penghujan, perbukitan di Pulau Sumbawa masih hijau. Gak lama lagi kita akan landing di Bandara Sultan M.Kaharudin Sumbawa Besar. Sebelum landing, saya dimanjakan oleh pemandangan yang sungguh luar biasa. Terlihat dari kejauhan Pulau Moyo, Pulau Medang dan puncak Gunung Tambora. Duh, kapan ya kesana, sudah lama rencana kesana tapi belum terealisasi sampai sekarang. 

Tanda sabuk pengaman dihidupkan kembali. Pesawat dalam posisi akan landing. Cuaca di Sumbawa Besar cukup cerah. Gak ada turbulance yang berarti. Landing kami berjalan dengan lancar dan aman. Pesawat sudah menyentuh aspal runway yang cukup mulus dengan sempurna. Kami sudah tiba di Bandara Sultan M.Kaharudin Sumbawa Besar yang dulunya bernama Bandara Brang Biji. Next time, kita akan mereview bandara ini ya !.



Welcom to Sumbawa Besar ! 

Menuruni tangga pesawat, terasa angin di Sumbawa Besar cukup hangat ya. Maklum saja, disini mataharinya ada tiga lhoo, hehehe... Itu sih kata teman-teman di Sumbawa Besar. Tapi it's oke, gak masalah. Terpenting dapat menikmati perjalanan dan fokus sama kegiatan selama tiga hari kedepan. Berjalan menuju ruang kedatangan, saya melihat gedung bandara ini kece lhoo. Bentuk bangunan bandaranya unik, seperti sarang lebah. Ini baru diresmikan beberapa tahun yang lalu. Keren,keren... Next time nanti kita akan mereview bandaranya di postingan berikutnya. 

Setelah keluar bandara, saya langsung memutuskan untuk mencari hotel yang dekat dengan bandara. Ada beberapa hotel yang berada gak jauh dari bandara. Dan saya memilih salah satu hotel bintang 1 atau 2 kali yaak. Saya lupa menanyakan. Penasaran sama hotelnya ?. Sabar.. nanti kita review di postingan berikutnya. 

Oke, cukup dulu cerita part 1 dari saya dalam perjalanan ke Sumbawa Besar ini. Over all, saya sangat menikmati penerbangan bersama Wings Air ATR-72 600 PK WGR Lombok-Sumbawa kali ini. Para awak kabin pesawat juga sangat ramah dan kondisi pesawat juga sangat baik. Sepanjang penerbangan juga aman dan gak ada turbulance yang berarti.

Terimakasi Wings Air ! 

Penulis : Lazwrady Perdana Putra