Saturday, 3 June 2023

Ngopi di Tempat Yang Gak Biasa : Kopityang Kopi


Beberapa waktu yang lalu saya datang buat ngopi di salah satu kedai kopi yang sudah terkenal di kalangan penghobi minum kopi namanya Kopityang. Lokasinya berada di kawasan pertokoan Pasar Cakranegara. Tepatnya di Jalan Selaparang, Mayura, Kec.Cakranegara, Kota Mataram.


Tepatnya berada di sebelah timur dari Hotel Lombok Plaza. Bila kalian dari arah Kota Mataram, setelah lampu merah perempatan Hotel Lombok Plaza, lurus saja. Gak jauh dari lampu merah, di sebelah kanan jalan ada ruko dengan papan bertuliskan Kopi Saring Tradisional "Kopityang" di atasnya. 


Buat yang sudah lama tinggal di Kota Mataram pasti sudah mengenal kawasan satu ini. Sebuah kota tua seperti Kota Tua Ampenan yang memiliki banyak bangunan lama bergaya Eropa dan China yang masih dipertahankan sampai sekarang.




Dulu setelah Kota Tua Ampenan gak lagi menjadi pusat perdagangan, maka Cakranegara yang menggantikan menjadi pusat perdagangan di Kota Mataram dan Pulau Lombok sendiri sampai sekarang. 


Gak heran kalau sekarang, Cakranegara menjadi pusat perbelanjaan terbesar di wilayah Kota Mataram terutama pusat grosir barang-barang elektronik, plastik dan tekstil.


Selain itu kawasan Cakranegara menjadi salah satu wisata kuliner yang ada di Mataram. Banyak tempat makan sudah menjamur disini. Dari yang sudah legend hingga bergaya milenial pun ada. 


Kedai kopi pun banyak disini. Dari yang kelas kaki lima hingga coffee shop kekinian pun ada. Tinggal kalian pilih dan disesuaikan dengan isi dompet. Buat yang hanya sekedar ngopi sambil menikmati suasana ramainya aktivitas di kawasan Cakranegara ini, bolehlah mampir di Kopityang Kopi. 


Buat saya yang gak merokok tapi doyan ngopi, tiap hari bisa tiga kali ngopi. Sampai-sampai gak ngopi sehari saja, bisa sakit kepala. Rasanya ada yang kurang di mulut kalau gak ngopi.


Saya suka kopi yang rasanya gak pahit-pahit amat. Kalau gak kopi hitam pakai gula ya kopi susu gitu. Biasanya istri sudah nyetokin kopi sachetan di rumah. Kalau gak gitu ya ngopinya di luar. 





Saya datang ke Kopityang Kopi sudah dua kali. Pertama kali nongki disini, saya dibuat jatuh cinta dengan rasa kopi susunya. Cara penyajiannya juga sangat unik menurut saya. 


Meskipun berada di deretan pertokoan atau biasa kita sebut emperan, kedainya ini nyaman banget. Dari penampakannya saja kita sudah tau ini kedai kopi punya ciri khas etnis Tionghoa. Bisa dilihat dari dinding di dalamnya yang bernuansa Tionghoa. Adapun coretan berupa tulisan yang ditulis oleh pengunjung yang datang kesini.


Meja kursinya pun sederhana. Hanya terdiri dari meja kayu berbentuk segi empat dengan bangku-bangku dari kayu juga. Gak ada ruangan ber-AC disini. Disini ruangannya pakai AC alami. Bagi ahli hisap pasti sangat senang ngopi disini.


Kopityang sendiri saya taunya dari beberapa teman yang sudah terlebih dulu pernah ngopi disini. Dari informasinya, saya disuruh wajib datang kesini. Kalau gak datang sendiri mau ditemenin katanya, hahaha (ngarep).




Nama Kopityang sendiri masih asing di telinga. Sampai saya penasaran apa sih arti dari nama tersebut. Setelah tanya-tanya karyawan yang sedang melayani pelanggan. Kopityang itu asal mulanya dari sebutan Kopi Tiam. Dimana kopi artinya kopi itu sendiri, sedangkan tiam artinya "kedai" yang diambil dari bahasa Tionghoa.


So, Kopityang hanya diplesetin saja dari sebutan aslinya yaitu Kopi Tiam. Kopi Tiam sendiri sudah dikenal di Nusantara sejak dulu. Kopi Tiam sendiri berasal dari daratan Malaysia dan Singapura. Sedangkan di Indonesia, Kopi Tiam ada di Pulau Sumatera seperti Medan, Pekanbaru, Kepulauan Riau dan Bangka Belitung. Penjualnya pun rata-rata beretnis Tionghoa. 


Di kedai kopi ini juga gak banyak kita temukan sajian kopi dan teh itu sendiri. Hanya ada kopi hitam biasa, kopi susu, teh biasa dan teh susu atau lebih dikenal teh tarik. Untuk cemilannya pun hanya ada keripik tempe, nastar, kue bolu dan roti pisang. 


Cara penyajiannya pun sangat unik menurut saya dan asyik buat dilihat. Saya memesan kopi susu panas. Mas penjaga kedainya pun langsung beraksi. Kopi yang digunakan merupakan kopi pilihan berasal dari Pulau Sumatera. Kopinya disaring kemudian ditarik antara dua cangkir sampai berbentuk tekstur yang diinginkan.


Disajikan dalam sebuah cangkir klasik khas Tionghoa berwarna putih. Kece bener nih kopi. Sudah gak sabar gimana rasanya karena cium aromanya saja sudah tau itu kopi (ya iyalah dodol itu kopi). 


Kopi Susu Panas 


Rasa kopi susu saringnya pun sangat nikmat. Baru pertama kali saya mencicipi kopi susu dengan campuran rasa agak pahit khas kopi dengan susu putih. Ini manisnya gak terlalu nendang. Malah yang kuat itu rasa kopinya yang pahit. Buat kalian yang pengen kopi pahit tapi gak sepahit kehidupan (curcol), boleh dicoba kopi susu di kedai ini. 


Untuk harga secangkir kopi susu saring di kedai ini hanya 12 ribu saja. Kalau dibawa pulang jadi 13 ribu saja karena pakai gelas plastik. Sangat murah kan. Harga murah dengan rasa kopi bintang lima. Berhubung di depan kedai ada penjual jajanan pasar, ya sudah saya beli jajanan pasarnya buat nemenin minum kopi, Asyiik. 


Gak puas datang hanya sekali. Keesokan harinya saya datang kesini lagi sepulang dari kantor. Melihat suasana keramaian Pasar Cakranegara di sore hari. Begitu juga deretan pertokoan yang masih buka di sekitar kedai kopi ini. 


Kali keduanya datang kesini, saya penasaran dengan teh tarik panasnya. Menurut infonya, teh tariknya enak. Pesan secangkir teh tarik panas ditambah cemilan keripik tempe di sore hari sambil melihat aktivitas kesibukan Pasar Cakranegara dan lalu lalang orang berbelanja.


Teh Tarik Panas


Bener saja, setelah teh tarik panas pesenan saya sudah jadi. Saya cium aroma tehnya emang sedap banget. Saat meminumnya, rasa tehnya bener khas banget. Harum dan manis karena ada campuran susunya. Setelah saya tanyakan, tehnya langsung didatangkan dari Bengkulu. Ini katanya Teh Bengkulu. Ini pertama kalinya saya mencicipi Teh Bengkulu. Rekommended banget buat yang datang kesini. Secangkir teh tarik panas yaitu 10 ribu saja. 


Gimana, sungguh asyik bukan datang kesini bareng teman-teman sambil ngobrol sesuka hati ?. Datang bareng gebetan atau kekasih hati juga rekommended banget. Kita bisa cobain minuman kopi dan teh yang ada disini. 


Kopityang bukanya dari jam 12 siang sampai 12 malam. Saran, kalau pengen datangnya ramai-ramai enaknya pas malam hari karena disini juga ada live musiknya lhoo. Kalau gak mau suasana ramai, bisa datangnya siang atau sore karena pengunjung belum terlalu ramai yang datang. 


Penulis : Lazwardy Perdana Putra


Saturday, 27 May 2023

Menikmati Sunset Sambil Kulineran di Pulau Lombok : Suns & Chill Sunset Land


Berawal dari kegabutan kami mau buka puasa dimana. Mau masak di rumah saat itu, tapi pengen makan yang berbeda. Akhirnya saya dan istri memutuskan untuk buka puasa di luar saja. Tapi dimana, belum ada bayangan.


Menjelang waktu ashar, kami dapat ide buka puasa di salah satu resto yang baru buka menjelang bulan puasa kemarin. Tapi salahnya kami gak booking sehari sebelumnya dulu. Sampai disana, sudah full booking buat waktu berbuka. Masih ada yang kosong nanti pas malamnya.


Ya sudah cari tempat lainnya saja (agak kecewa). Tiba-tiba saya ingat salah satu pantai yang gak jauh dari resto tersebut. Kurang dari lima menit, sudah sampai di lokasi, namanya Sunset Land. 





Sunset Land merupakan sebuah pantai yang berdekatan dengan Taman Loang Baloq, Kota Mataram. Lokasinya di Jalan Sudjono, Kel.Jempong Baru, Kec.Sukarbela, Kota Mataram.


Dari namanya saja Sunset Land tempatnya anak-anak muda untuk nongkrong sambil menikmati sunset karena tempatnya langsung menghadap Selat Lombok dan Pulau Bali. 


Penamaan Sunset Land tergolong baru karena dulunya yang saya tau namanya ya Pantai Loang Baloq. Gak tau kenapa dinamakan Sunset Land, mungkin saja pengelola tempat ini yang memberi nama kali ya.


Buat kalian yang pengen datang kesini, lokasinya gak susah kok. Kurang lebih seratus meter dari Taman Loang Baloq, ada tulisan Sunset Land di pinggir jalan besar. Dan disampingnya ada jembatan kecil yang merupakan jalan masuk ke pantainya.

 




Saat saya datang kesana, jalan masuknya lagi dipasang paving blok. Area parkirnya juga sangat luas sekali. Sayangnya gak ada pohon ya. Gak kebayang kalau kesininya siang hari. Pasti panas banget. Setelah memarkirkan motor, petugas parkir memberikan selembar kertas kecil. Itu adalah karcis parkir. Resmi ternyata ya parkir disini. Kalau gak salah parkirnya 5 ribu untuk motor. 

Pantai ini gak hanya memperlihatkan pantainya saja. Disini banyak sekali cafe / resto dengan berbagai nama dan keunikan masing-masing. Kalau untuk menu makanan dan minuman saya rasa hampir semuanya sama. Hanya beda-beda rasa saja. 


Berhubung kesininya dadakan, kami lihat dulu resto mana yang terlihat nyaman buat duduk. Maklum karena bawa dua krucil yang sedang aktif-aktifnya. Saya sih serahkan sama istri mau duduk dimana. So, kami akhirnya memilih untuk berbuka puasa di salah satu resto bernama Suns & Chill. 


Penampakan bangunannya semi permanen gitu. Keliatannya masih baru nih, terlihat dari dempulan di setiap dinding bangunannya. Tapi it's okelah. Cafe ini menyediakan tempat duduk ada yang outdoor dan semi outdoor. Ada beberapa meja kursi kayu yang berada satu atap dengan bangunan utamanya. Sisanya memakai bean bag warna warni dengan disediakan payung dan meja kayu kecil di depannya. 


Kami memilih untuk duduk agak di depan saja biar gak terlalu terhalang sama pengunjung lainnya yang duduk di depan kami. Yang saya suka kalau buka puasa di cafe atau resto di pinggir pantai itu yaitu ada toilet, tempat wudhu dan tempat shalatnya meskipun kecil tapi sangat bermanfaat. 





Suns & Chill Cafe menyediakan itu semua dan saya pun lega karena bisa shalat magrib nantinya disini. Next, cafenya juga bersih. Pasir di sekitar tempat duduknya juga bersih rapi dan gak ada sampah sedikit pun. Untuk bean bagnya cukup nyaman dan masih empuk untuk diduduki. Ada lampu-lampunya juga yang akan dinyalakan disaat menjelang malam. 


Anak-anak juga sangat nyaman duduk di bean bag mereka masing-masing. Untungnya juga cuaca sore itu cukup cerah. Meskipun sinar matahari saat itu masih cukup menyengat karena masih jam lima sore, hehehe. Untungnya ada payung yang meneduhkan. Jadi gak perlu pindah tempat lagi. 





Seorang karyawan cafe menghampiri kami sambil membawa daftar menu. Dilihat sih menu-menunya standar lah ya. Ada nasi goreng, lalapan ikan, lalapan ayam, tempe tahu, aneka jus, kopi dan lain-lain. Hampir sama dengan menu di resto pinggir pantai yang pernah saya kunjungi.


Tapi untuk rasa sih harus dicoba. Jadi saya memesan paket lalapan ikan nila, nasi putih dan tempe. Dapat bonus es teh. Sedangkan istri memesan nasi goreng dan jus alpukat karena anak yang pertama suka banget sama nasi goreng. Anak kedua sih ikutan emaknya mau makan apa. Buat cemilannya, kami memesan kentang goreng. 


Mari kita coba review makanannya satu-satu !.




Lalapan Ikan Nila + Es Teh


Saya sering banget mencoba lalapan ikan nila ini di tempat lain. Untuk ukuran ikan nilanya menurut saya sih cukup besar. Yang saya suka dengan ikan ini yaitu dagingnya yang empuk. Apalagi digoreng, minyaknya itu keluar pas dimulut saat gigitan pertama dagingnya.


Bagian yang paling saya tunggu-tunggu dari ikan nila goreng ini yaitu daging bagian ekornya. Enak banget dan lembut. Meskipun dagingnya lembut, tapi harus hati-hati dengan tulang ikannya lhoo ya. 


Untuk nasinya cukup pulen dan gak keras. Penyajiannya juga buat saya suka, nasinya masih hangat. Ditambah lagi sambal terasinya yang sangat meningkatkan nafsu makan. Dicocol dengan potongan daging nila kemudian dimakan pakai nasi putih, tempe goreng dan lalapan (potongan timun, kacang panjang dan lainnya). 


Satu paket Ikan Nila plus nasi dan es teh diberi harga 35 ribu untuk satu porsi. Harganya cukup terjangkau dan porsinya juga lumayan mengenyangkan. 



Nasi Goreng Spesial + Es Teh


Menu satu ini spesial pesanan dari istri. Kebetulan anak-anak juga sangat suka dengan nasi goreng. Hampir kalau kami ke luar makan, menu wajib itu yaitu nasi goreng. Khusus buat  nasi goreng ini, kami pesan yang gak terlalu pedas karena biar aman buat anak-anak.


Saya sempat mencicipi rasa nasi gorengnya. Menurut saya, cukup enak. Nasinya pulen, bumbunya pas dan gak asin banget. Apalagi ditambah dengan toping telur mata sapi dan potongan ayam, menambah selera makan. Toping lainnya itu ada kerupuk, potongan timun dan lalapan lainnya. 


Porsinya juga cukup mengenyangkan buat istri dan anak-anak. Kalau buat saya sih, masih kurang hahaha. Seporsi nasi goreng ditambah es teh seharga 30 ribu. Harganya cukup terjangkau ya teman-teman. 


Buat kalian yang gak suka dengan lalapan dan nasi goreng, jangan khawatir. Kalian bisa memesan menu lainnya. Bisa dilihat daftar menu di atas. 





Emang bener-bener syahdu dan asyik banget berbuka puasa di pinggir pantai bareng keluarga tercinta. Asyiknya lagi anak-anak sangat nyaman berada disini. Pelayanannya juga cukup memuaskan. Pemilik cafe sangat ramah kepada pelanggan. 


Tempatnya juga bersih, tapi di bagian pinggir pantainya agak banyak sampah. Kemungkinan sampah kiriman yang ikut terhanyut ombak. Tapi, pantai-pantai yang ada di Lombok, harus tetap dijaga kebersihannya agar pengunjung nyaman dan pengen balik lagi kesini. 


Kami sangat menikmati moment sunset saat itu. Sayangnya gak bisa melihat matahari tenggelam secara utuh karena tertutup dengan awan tebal di Pulau Bali sana. Angin laut juga gak kencang jadi sangat nyaman duduk manis sambil berbuka puasa. Buat teman-teman yang sedang berlibur di Lombok dan kebetulan stay di Kota Mataram, boleh dicoba datang ke Pantai Sunset Land. 

Selain tempat melihat sunset tercantik di Lombok, banyak menu kuliner juga disini !.


Penulis : Lazwardy Perdana Putra


Friday, 19 May 2023

Tempat Kece Buat Ngopi Sambil Kerja : Kopi Konnichiwa Cakranegara


Awal Mei 2023 ini saya coba nongkrong di sebuah kedai kopi yang tergolong masih baru namanya Kopi Konnichiwa. Lokasinya ada di Jalan Tenun No.10, Mayura, Kec.Cakranegara, Kota Mataram. Kedai kopi ini letaknya gak jauh dari tempat wisata Taman Mayura, Kota Mataram. Lebih jelasnya kalian bisa cek di google maps. 

Kedai kopi ini persis di pinggir jalan raya. Area parkirnya juga sempit. Dari pinggir jalan sudah tampak sebuah bangunan dengan warna cat serba putih dengan papan nama warna biru laut bertuliskan "Kopi Konnichiwa". 

Seperti biasanya sama seperti kedai kopi lainnya, saat memesan minuman langsung bayar di kasir. Setelah itu tinggal menunggu pesanan datang. 



Saya tau kedai kopi dari akun Instagram kedai ini sendiri @kopikonnichiwa.cakranegara. Kalian bisa buka langsung saja akun ig-nya. 

Kedai kopi ini sudah punya cabang di beberapa daerah di Indonesia. Yang saya tau di Lombok sendiri baru ada satu kedai yang lokasinya di Cakranegara, Kota Mataram. Semoga bisa buka cabang di tempat lainnya ya di Pulau Lombok dan Sumbawa, Amin.

Btw, setelah lihat-lihat foto di akun ig-nya, saya tertarik datang nongkrong disini. Sepertinya pas banget buat nyelesaikan beberapa tulisan di draft blog, hehehe. 





Setelah memarkirkan kendaraan, siang itu terlihat gak banyak pengunjung yang nongkrong. Saya masuk ke dalam kedainya yang terbilang gak terlalu luas.

Terbagi menjadi dua ruang, ada ruang smoking dan non smoking. Dimana antar ruang dibatasi dengan sekat kaca yang terdapat beberapa lukisan kucing dan tulisan di kaca. Meja kursinya juga ala cafe kekinian dan milenial banget. 

Saya tetap memilih di ruang non smoking biar adem meskipun yang smoking juga terlihat asyik buat nongkrong. 

Yang saya suka disini, kamar mandinya / toiletnya bersih dan wangi banget. Mungkin masih baru kali ya. Lengkap ada wastafel dan cermin buat bersihkan tangan. 

Pas banget juga datangnya pas mau hujan. Dan bener saja, gak lama sampai disini eh hujan langsung turun dengan derasnya. So, ngopi sambil menikmati hujan sepertinya pas banget.





Pelayanannya juga cukup baik. Saat saya buka pintu, saya disambut hangat oleh para karyawan yang siap melayani pengunjung. 

Uniknya disini setiap pengunjung datang, pasti ada kalimat sambutan berbahasa Jepang "Konnichiwa", artinya : Selamat Datang. Duh, rasanya jadi pengen bener-bener ke Jepang. 

Duduk di salah satu kedai dan mendengar orang-orang berbahasa Jepang. Meskipun saya gak terlalu banyak paham bahasa Monkey D.Luffy dan kawan-kawan (One Piece), hehehe. 

Saya memesan satu gelas Konnichiwa Latte dingin yang dimana merupakan campuran 100 persen Arabica, Gorudo Espresso, Fresh Milk & Brown Sugar. Semacam kopi susu gula aren ala Jepang gitu. Enak, saya suka banget. Seporsinya seharga 25 ribu yang gelas kecil sedangkan gelas besarnya 32 ribu. 

Untuk menu minuman lainnya bisa kalian lihat di daftar menu di atas. Sayangnya pas saya mau pesan cemilan, kedai ini gak menyediakan cemilan. Hanya ada menu minuman kopi dan non kopi saja. Mungkin untuk cemilan kalian bisa bawa sendiri dari rumah ya. 

Btw, sambil ngopi saya bisa menyelesaikan satu tulisan dengan waktu singkat karena saat itu lagi deadline buat kirim tulisan karena sedang ikutan lomba blog gitu. 

Over all, tempatnya asyik dan nyaman. Gak terlalu ramai juga pengunjung yang datang. Jadi bisa fokus nyelesaikan kerjaan. 

Penulis : Lazwardy Perdana Putra


Saturday, 13 May 2023

Menginap di Hotel Santika Premiere Bintaro Gak Bakalan Kapok !


Kerja sambil jalan-jalan, pastinya enak dong ya. Apalagi semua ditanggung oleh negara kecuali duit buat oleh-oleh,hehehe. Ini pertama kalinya saya dapat tugas dinas menghadiri pertemuan yang diadakan oleh Kementerian Kesehatan RI di daerah Bintaro, Tangerang Selatan (Tangsel).


Pertama kalinya juga stay di Tangsel. Tepatnya di Hotel Santika Premiere Bintaro, Tangsel. Hotel bintang empat yang lokasinya gak jauh-jauh dari pusat perbelanjaan. Tapi nih, ada tapinya. Barang-barangnya harganya rata-rata mehong semua bila dibandingkan kalau nginap di daerah Tanah Abang atau Tamrin sana, hehehe. 


Hari Senin siang, saya jalan ke bandara dari rumah. Sudah janjian sama Mas Faizin bertemu di bandara saja. Cuaca siang itu cukup cerah. Sepertinya penerbangan Lombok - Jakarta akan baik-baik saja, semoga. Untuk cerita penerbangannya bisa kalian baca di postingan saya sebelumnya beberapa waktu yang lalu. 


Bisa baca disini : Terbang to Lombok bersama Garuda Indonesia





Sampai di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, kami berdua mencari grab yang sudah dipesan. Perjalanan dari bandara menuju hotel lancar jaya karena lewat tol baru. Kalau gak salah kami melalui Tol Kunciran-Serpong lalu masuk Tol Serpong Cinere. Katanya lebih cepat dan gak kena macet. Memang bener sih, pas di Tol Kunciran emang bebas hambatan, serasa tol sendiri hehehe.


Sesampainya di hotel, kami bergegas turun dari mobil lanjut menuju lobi hotel. Dari penampakannya, hotelnya lumayan kece. Gak begitu besar alias sedang-sedang saja. Yang buat saya suka dengan hotel ini, yaitu berada di kawasan yang bener-bener sejuk. Banyak pepohonan, so gak panas-panas amat. Apalagi kiri-kanan diapit sama gedung-gedung tinggi yaitu sebuah apartemen yang dinamakan CDB, saya gak tau kepanjangannya apa. Ada yang bisa kasi jawaban ?. 


Hotel Santika Premiere Bintaro beralamatkan di CDB Bintaro Jaya,Jalan Prof.DR Satrio Blok B7 No.A3-01,Pd Jaya, Kec.Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan, Banten. Gak jauh juga dari Transmart Transpark Bintaro, tempatnya bermain di wahana penuh dengan salju buatan. Keren tempatnya tapi belum sempat nyobain wahana main bola-bola saljunya. 


Setelah check in hotel, kami menuju kamar buat beristirahat menggunakan lift. Suasana ruang lobinya cukup luas dan harum khas hotel tercium di hidung. Pertama kali nginap di hotel di tahun 2023 ( katrok amat ). 


Keluar lift, kami harus membuka pintu lorong dengan menempelkan card kamar. Bener-bener aman nih hotel. Melihat lorongnya yang berlantaikan karpet dan dindingnya dihiasi dengan lampu-lampu remang. 


Fasilitas Kamar Tidur






Kita mulai mereview hotel ini dari kamar tidurnya. Buat saya ini point paling penting dari sebuah hotel, tempat tidurnya. Kebetulan panitia acara sudah memesan kamar buat para peserta kelas superior. Saya dan Mas Faizin sudah request ke panitia buat sekamar saja biar enak koordinasinya karena sama-sama dari NTB. 


Kami mendapatkan kamar superior dua bed yang berada di lantai enam. Kamarnya sih menurut saya gak begitu besar tapi masih nyaman. Fasilitas di dalam kamar seperti biasanya, ada dua beds, meja kerja, alat pemanas air, dua buah gelas beserta air mineral botolan, layar LED dengan puluhan channel, lemari pakaian, gantungan baju, telfon dan dua pasang sendal hotel. 


Untuk kamar mandinya sama seperti biasa juga. Ada closed duduk, cermin, ruang shower lengkap air panas dan dingin yang diberi pembatas pintu kaca, sabun, shampo cair, pasta gigi, sikat gigi, pengering rambut dan yang penting ada handuk putih ya guys. Over all, kamar mandinya cukup nyaman dan bersih. 


Restourant





Kalau sudah bahas perut lapar, mari kita turun ke lantai satu untuk makan di restonya. Seperti biasa, tamu yang menginap diberi sarapan pagi dari jam tujuh sampai sepuluh pagi. Menunya juga beragam. Ada menu pembuka, utama dan penutup. Selama lima hari menginap, menu sarapannya ganti-ganti. Nah yang saya ingat untuk menu sarapan yang paling enak itu nasi gorengnya. 


Kalau saya sih pengen nyobain semuanya tapi itu gak mungkin. Kasian perut nantinya, hahaha. Mengambil sepiring nasi goreng setelah itu memesan telor mata sapi setengah mateng. Disini makanannya fresh semua. Ada live cooking-nya juga lhoo. Jadi buat yang mau makan telor mata sapi atau omelet, bisa langsung datang ke para chefnya yang sudah siap melayani para tamu hotel. 


Over all, restonya cukup nyaman dan gak terlalu sempit. Untuk penampakannya sih bergaya elegan dengan meja kursi terbuat dari kayu dengan kursi dan Sofanya yang empuk.Penyajian makannya juga gak monoton. Setiap hari berganti-ganti menu sehingga gak bosen saja. Bayangin saja lima hari menginap dengan menu yang itu-itu saja. Pasti bosen kan. Untuk rasa masakan dan minumannya cukup oke. Saya suka dengan rasa dan cocok di lidah. Apalagi dengan berbagai sajian minumannya. Ada yang seger-seger di kala panasnya Kota Tangerang. 


Swimming Pools dan Gym 




Beranjak ke kolam renangnya. Ini yang saya suka dari hotel yang memiliki lokasi kolam renangnya di rooftop. Gak di lantai paling atas tapi kolam renang di hotel ini letaknya di lantai enam. Bisa dibilang satu lantai dengan kamar saya. Dan asyiknya lagi, setelah buka pintu kamar. Hanya berjalan sepuluh langkah, sudah sampai di area kolam renangnya. 


Ukuran kolam renangnya gak terlalu besar. Ada kolam renang untuk anak-anak dengan kedalaman sekitar satu dengkul orang dewasa. Sedangkan untuk kolam renang dewasanya sekitar 1,6 meter saja. Gak terlalu dalam menurut saya. 


Kecenya kolam renang ini berada di rooftop gitu dengan pembatas kaca satu sisinya. Jadi sambil berenang, kita bisa melihat pemandangan gedung-gedung tinggi Kota Tangerang Selatan dan menikmati terbitnya matahari. 




Fasilitas yang didapat kalau menginap disini yaitu handuk kering, ada toilet atau kamar ganti untuk berbilas dan ada kursi malas gitu. Jadi bener-bener asyik nongkrong disini pas habis berenang. 


Ini kedua kalinya saya berenang di kolam renang yang letaknya di lantai atas hotel. Dulu pertama kali pernah berenang di Hotel Aston Premiere Bekasi. Itu juga kolam renangnya berada di lantai paling atas. Jadi kita bisa melihat view Kota Bekasi dari atas. 


Back, untuk kolam renang Santika Premiere Bintaro menurut saya keren. Apalagi di area yang sama dengan hotelnya ada ruang gym- nya. Jadi sebelum berenang atau malas berenang, kita bisa gunakan fasilitas gym. Tempatnya gak terlalu ramai kalau pagi.


 


Btw, kita sudah bahas kamar, resto, kolam renang dan ruang gym-nya. Sejauh menginap di hotel ini, pelayanannya cukup baik. Oh ada satu lagi yang belum dibahas yaitu ruang meetingnya. Saya dan peserta undangan lainnya mendapatkan ruang meeting yang standar menurut saya. Sama seperti ruang meeting di hotel lainnya. Dari segi fasilitas cukup oke. Penerangan, tempat duduk, sound sistem dan penyampaian materi cukup baik. Good Job buat panitia yang sudah bekerja keras membuat acara yang cukup berkesan buat saya. 


Kurang lebih lima hari berada di hotel ini, makanannya juga enak-enak. Gak ada yang buat kecewa. Makanannya masih hangat, minuman yang segar dan kopi hangat yang terpenting. Soalnya kalau gak ngopi sehari, kepala jadi pusing. Apalagi sudah mumet sama tugas kantor lainnya, Asyiik. 


Buat kalian khususnya para emak-emak yang sedang staycation di hotel ini, gak perlu khawatir soal tempat shopping. Keluar hotel dari pintu belakang, kemudian berjalan kaki sekitar lima menit. Kita sudah sampai di Transpark Bintaro Mall. Di sampingnya lagi ada Living Mall Bintaro. Gak jauh dari kedua mall tersebut ada tempat surganya kuliner yaitu Pasar Modern Bintaro Jaya. Pengen makan masakan Padang, Betawi, Jawa, China, Korea atau Jepang ada disini. Kebetulan kemarin saya cobain makan Nasi Goreng Mawut dan Sate Padang (gak sempet fotoin). 


Bila bosan dengan masakan hotel, kalian bisa nyobain berbagai macan kuliner disini. Bakalan kenyang pokoknya. Harganya juga cukup terjangkau. 


Terakhir, saya menginap di hotel ini cukup banyak dapat hiburan. Antara lain, bisa nonton film Marvel yang sedang tayang di bioskop, bisa berenang di kolam renangnya, merasakan tidur di kasur empuk, mandi air hangat, nge-gym sekali-kali, dan kulineran di sekitar hotel. Banyak point menarik yang saya dapatkan. 


Penulis : Lazwardy Perdana Putra