Showing posts with label Event. Show all posts
Showing posts with label Event. Show all posts

Friday, 10 October 2025

Nonton MotoGP Mandalika 2025 : Mampir di Museum of Civilization Lombok - Sumbawa

 


Gak terasa Indonesia khususnya Pulau Lombok sukses menyelenggarakan MotoGP yang keempat kali berturut-turut. Tercatat di tahun 2025 ini, jumlah penonton tembus di angka 140 ribuan. Ini memecahkan rekor penonton terbanyak sepanjang MotoGP Mandalika Indonesia diselenggarakan. 


Kita sebagai warga negara Indonesia turut berbangga dan bahagia sekali bahwa kita juga bisa menyelenggarakan event balap motor terbesar dunia di negeri kita tercinta ini. Dan saya pribadi sangat beruntung sekali sirkuit MotoGP dibangun di Pulau Lombok. Bahkan menjadi sirkuit terindah di dunia karena letaknya berada persis di pinggir pantai yang kita kenal sebagai KEK Mandalika. 


Sebagai orang Lombok asli, saya gak menyia-nyiakan kesempatan buat nonton langsung ke sirkuit. Dapat tiket gratis dari kantor, saya dan teman kantor berangkat ke sirkuit untuk menonton sprint race yang dimulai pada Hari Sabtu. 


Sengaja mengambil Hari Sabtu biar agak sepian karena racenya dimulai besok Minggunya dan dipastikan penonton bakalan membludak. Pengalaman dari tahun sebelumnya kalau nonton langsung racenya di Hari Minggu, bakalan rebutan suttle bus dengan penonton lainnya pas jam pulangnya. Jadinya ambil Sabtu agar bisa puas explore di dalam area sirkuit. 


Berangkat jam dua belas siang dari Kota Mataram. Waktu tempuh kurang lebih setengah jam perjalanan menggunakan mobil. Kebetulan temen bawa mobil, jadinya saya ikut bareng dia. 


Sepanjang perjalanan ramai lancar. Kecepatan mobil normal dan bawa santai saja. Setelah sampai di bundaran Bandara Internasional Lombok (BIZAM), kami diarahkan menuju jalur sesuai dengan zona tiket. Kebetulan kami berdua dapat tiket di zona H dan kami diarahkan masuk lewat Gate 1 oleh petugas. Jalur kami menuju arah Pantai Tanjung Aan melewati By Pass Mandalika. 


Setelah sampai di bundaran By Pass Mandalika, mobil menuju ke arah parkiran mobil yang berada di sebelah timur. Mendapatkan tempat parkir mobil, kami berdua segera berjalan menuju tempat penjemputan penonton. Penonton dijemput oleh suttle bus menuju shelter center. Semua penonton dari semua area parkir berkumpul di shelter center untuk naik suttle bus lagi menuju sirkuit. Jadi kita naik suttle bus dua kali. 



Gak usah ditanya cuaca gimana siang itu. Pastinya panas sekali dan langit cerah ceria alias gak ada awan. Kebayang dah gimana teriknya sinar matahari siang itu. Untungnya saya dan Bang Den bawa tabir surya dan air mineral yang banyak buat jaga-jaga agar gak dehidrasi. 


Singkat cerita, setelah sampai di sirkuit dan turun dari suttle bus. Kami berdua berjalan menuju Gate 1 untuk melakukan pemeriksaan tiket dan barang bawaan. Gak ada drama saat pengecekan tiket dan barang bawaan. Setelah melewati area check, kami berdua memulai explore sirkuit. 


Tujuan kami yang pertama yaitu Museum of Civilization Lombok -Sumbawa. Museum yang baru saja diresmikan pada tanggal 2 Oktober 2025 oleh Bapak Gubernur NTB, Bapak Lalu Iqbal atau disapa Mamiq Iqbal dan CEO Dorna Sport, Camelo Ezpeleta. 


Museum ini dibuka untuk umum mulai tanggal 1 sampai 5 Oktober atau selama event MotoGP berlangsung karena masih dalam tahap uji coba. Lokasinya di area parkir Sirkuit Internasional Mandalika atau di depan paddock. 


Buka dari jam sembilan pagi hingga jam lima sore. Mungkin kedepannya nanti akan buka setiap hari. 


Berhubung di hari kedua MotoGP, pengunjung masih belum ramai yang datang ke sirkuit. Dan pengunjung yang datang ke museum ini juga masih gak terlalu ramai. 


Karena letaknya gak begitu jauh dari shelter pemberhentian suttle bus, saya dan Bang Den berjalan kaki menuju sebuah bangunan semi permanen yang cukup unik menurut saya. 


Gaya bangunannya industrial dengan corak dinding warna warni. Ditopang oleh ratusan tiang besi dan tangga untuk menuju ke dalam museum. 




Bangunan museum terbagi menjadi dua. Ada galeri utara dan selatan. Untuk galeri selatan kita bisa melihat beberapa koleksi lukisan lokal penuh dengan makna, arca, naskah Babat Sasak (Lombok), kain khas Lombok-Sumbawa, dan miniatur Gunung Samalas dimana asal mula adanya Gunung Rinjani dan miniatur Gunung Tambora. 


Ruangannya sudah dilengkapi dengan pendingin ruangan dan suasana yang sangat syahdu. Masuk ke dalam ruang museumnya terasa vibes Lomboknya dengan suara alunan musik gamelan Sasak. 


Selama berada di dalam ruang museum, kita didampingi oleh beberapa staf museum dan memberikan informasi mengenai budaya Lombok - Sumbawa. 


Berhubung ini masih dalam tahap uji coba, jadinya beberapa koleksi yang dipamerkan disini dipinjam dari Museum Provinsi NTB. Saya berharap kedepannya, museum ini lebih banyak lagi koleksi yang bisa dipamerkan terutama untuk mempromosikan wisata NTB.


Setelah berkeliling di ruangan galeri selatan, saya berpindah ke bangunan museum galeri utara. Disini kita bisa melihat layar besar menampilkan beberapa cuplikan video MotoGP Mandalika dari tahun ke tahun. 


Ada juga koleksi asesoris MotoGP dan informasi tentang pembangunan Sirkuit Internasional Mandalika dari awal hingga digunakan untuk MotoGP pertama kali pada tahun 2022 dan balapan lainnyaa baik berskala nasional maupun internasional. 


Yang menarik lagi ada beberapa games yang ada di galeri ini. Games yang paling saya suka di galeri ini yaitu mencoba simulator GT3 nya. Visual Sirkuit Internasional Mandalika-nya benar-benar keren dan terlihat seperti asli. Sudah dilengkapi dengan kursi balap yang super empuk, setir balap, pedal gas dan rem.


Saya dan Bang Den gak ketinggalan untuk mencobanya. Wah benar-benar seru dan ketagihan beradu balapan menguasai lintasan Sirkuit Internasional Mandalika. 


Ternyata sirkuit ini benar-benar sulit. Pantesan saja Mbah Marquez selalu crash di sirkuit ini. Apalagi di race kemarin, si Mbah lagi kena apes saja. Disundul dari belakang sama Abang Bezzecchi.


Sudah jatuh ketimpa duren pula. Sudah crash eh malah kena mental sama batu-batu sirkuit. Sampai-sampai sirkuit kebanggaan kita kena hujat sama netizen Australia, hehehe. 




Kembali ke laptop !.


Sambil menunggu sprint race dimulai, saya sama Bang Den main games race GT3 dulu di simulator. Hitung-hitung numpang ngadem di tengah cuaca sirkuit yang panas banget. Apalagi nanti nontonnya di tribun tanpa atap. 


Harap maklum saja, namanya juga dapat tiket gratisan dari kantor. Mau nonton di VIP atau paddock yang harganya bisa beli motor beat satu tapi gak ada yang nawarin.hehehe.


Bangunan museum ini memiliki dua lantai. Dimana untuk museumnya sendiri berada di lantai dua. Sedangkan lantai satu merupakan stand yang menjual beberapa asesoris MotoGP dari kaos, topi, kacamata, helm dan lain-lain. 


Museum ini bertema civilization atau peradaban untuk memperkenalkan sejarah, budaya, dan identitas masyarakat Lombok dan Sumbawa kepada publik internasional dan domestik, khususnya pengunjung ajang MotoGP Mandalika 2025. 


Museum ini memiliki fungsi yaitu menggabungkan sport tourism dengan cultural tourism. Museum ini memungkinkan pengunjung MotoGP gak hanya menyaksikan olahraga tetapi juga belajar tentang budaya dan sejarah NTB. 


Fungsi lainnya sebagai ruang edukasi, dialog budaya, dan promosi warisan lokal serta memperkuat citra NTB sebagai destinasi pariwisata kelas dunia yang juga kaya budaya.


Akhirnya saya diberi kesempatan untuk berkunjung ke dalam museum ini. Untuk biaya masuknya masih gratis ya. Gak tau kedepannya apakah akan ada tiket masuk ke dalam museum atau tetap gratis selama event balapan ?. Kita lihat saja nanti. 



Setelah puas berkeliling museum dan mencoba adu balapan di simulator GT3 nya, kami berdua lanjut berjalan kaki menuju tribun zona H. 


Kurang lebih setengah jam lagi sprint race dimulai. Kami berdua jalan santai melewati tunel Gate 1. Suasana siang menjelang sore itu cukup ramai oleh penonton. 


Melewati panggung konser yang megah. Area tenan-tenan kuliner. Stand-stand yang menjual asesoris MotoGP. Jangan tanya disini harga kaos atau topi originalnya berapa. Pastinya ada harga ada kualitas lah ya.


Penataan di tengah sirkuit sudah cukup lumayan baik dari tahun sebelumnya. Meskipun sangat terik tapi masih ada angin pantai yang sepoi-sepoi. Rasa gerahnya agak berkurang. 


Kurang lebih sepuluh menitan berjalan kaki. Kami berdua sudah tiba di tribun zona H. Berhubung balapan kelas MotoGP-nya belum mulai, kita ngopi-ngopi dulu. 


Kami memesan es kopi susu gula aren di salah satu stand UMKM binaan Bank NTB Syariah. Es kopinya seharga 20 ribu saja. Harga yang sesuai dengan tempatnya, ngerti kan maksudnya.hehehe. 


Rasa kopi susu gula arennya cukup enak. Apalagi minum dingin-dingin di tengah cuaca panas. Tenggorokan langsung adem dan mata pun langsung melek. 



Singkat cerita, sampailah di review jalannya balapan sprint race kelas MotoGP hari itu. Yang keluar sebagai juaranya yaitu Marco Bezzecchi dari Aprilia Racing. Urutan kedua ada Fermin Aldeguer dari Gresini Racing dan ketiga ada Raul Fernandez dari Trackhouse Racing.


Sayangnya Bang Pecco (Lenovo Ducati) jagoan saya hanya finish di urutan paling belakang. Menurut infonya ada masalah di ban belakang dan settingan mesin motornya. 


Ya sudahlah, saya datang ke sirkuit buat happy-happy dan nyemangatin Bang Pecco !. Tenang bang, tahun depan harus lebih ngegass lagi motornya. 


Selesai finish, tibalah moment perayaan kemenangan. Venue yang dipakai yaitu di panggung konser. Saya dan Bang Den berjalan cepat menuju bawah panggung buat melihat perayaan kemenangan. 



Perayaannya cukup meriah dan terlihat sangat berbeda dari seri-seri MotoGP di tempat lain. Ini benar-benar dibuat megah dan mewah. Keren banget Indonesia !. 


Info baiknya lagi, dengar kabar kalau MotoGP Mandalika akan diperpanjang lagi hingga tahun 2031. Wah, bakalan nabung lagi buat nonton di VIP atau paddock nih tahun berikutnya. Amin 


Over all, dari berangkat ke sirkuit, naik suttle bus dua kali, lanjut ke museum civilization Lombok Sumbawa, nonton sprint race kelas MotoGP, lalu nyempati berkeliling menikmati sore hari, naik suttle bus lagi ke parkiran mobil hingga sampai rumah. Menurut saya hari itu cukup menyenangkan. Gak ada drama gak dapat suttle bus pas pulangnya. 


Infonya di race hari Minggu banyak cerita dari teman yang nonton langsung, katanya banyak yang gak dapat suttle bus karena shuttlenya terjebak macet sehingga balik ke penjemputan jadinya terlambat. 


Pas racenya kebetulan saya nonton di rumah saja bareng anak-anak. Jadinya untung gak ikut dalam drama war suttle bus hehehe.


Ada lagi kabar, banyak stiker VIP palsu yang beredar. Ditambah lagi banyak calo yang menawarkan tiket sampai hari H dengan harga yang gak wajar. Semoga tahun depan bisa lebih baik lagi dan memperbaiki segala kekurangan. PR buat penyelenggara nih !. 


Penulis : Lazwardy Perdana Putra


Friday, 25 July 2025

PIT dan Muskernas Hisfarsi 2025 Digelar di Raffles Hotel Jakarta : Berkelas Sultan


Sebagai seorang apoteker yang berkecimpung di fasilitas pelayanan kesehatan salah satu rumah sakit pemerintah, saya cukup bangga bisa mengikuti rangkaian acara pertemuan ilmiah tahunan dan musyawarah kerja nasional atau disingkat PIT dan Muskernas Hisfarsi 2025. 


Bertempat di Raffles Hotel Jakarta di Jalan Prof.dr.Satrio Kav 3-5.  Salah satu hotel mewah bintang lima yang berada di Ciputra World I, Mega Kuningan - Jakarta Selatan.


Dari judulnya saja "Berkelas Sultan". Bisa dibilang ini merupakan hotel yang berada di Kawasan Segitiga Emas. Memiliki 52 lantai dengan ketinggian sekitar 253 meter. Menjadikan salah satu gedung pencakar langit di Jakarta. 


Cukup antusias saat melihat flyer undangan pertemuan ini. Pas lihat venue acaranya, ternyata di Raffles Hotel Jakarta. Kawasan bisnis sekaligus perkantoran. 


Awalnya sih gak mau berangkat karena lagi-lagi Jakarta. Bosan juga kalau ke tanah Betawi lagi. Pengennya sih ke kota lainnya seperti Bandung, Medan, Banjarmasin atau kota-kota di luar Pulau Jawa. 


Tapi berhubung teman-teman lainnya gak bisa berangkat karena habis lahiran. Jadinya saya, Mbak Zahra dan Mas Erwin yang berangkat. Ya hitung-hitung refreshing sejenak dari dunia pekerjaan. Sambil update ilmu, kita jalan-jalan. 


Berangkat ke Jakarta sehari sebelum acara. Tapi berhubung kami gak mengikuti kegiatan hospital tour sebelum acara pembukaan dikarenakan ada kegiatan lainnya dan menyempatkan bertemu dengan keluarga di Jakarta. 


PIT dan Muskernas Hisfarsi 2025 diselenggarakan dari tanggal 24-27 Juni 2025. Dimana di tanggal 24 Juni diadakan kegiatan hospital tour, berkunjung ke beberapa rumah sakit terpilih di seputaran Jakarta. 


Untuk acara pembukaan dijadwalkan pada tanggal 25 Juni 2025 di ballroom yang terletak di lantai 11, Raffles Hotel Jakarta. 


Apa itu Hisfarsi ?


Sebelum melanjutkan cerita saat menghadiri acara tahunan apoteker seluruh Indonesia, kita mengenal terlebih dahulu dengan Hisfarsi. Mungkin diantar kalian ada yang belum tau Hisfarsi ?. 


Hisfarsi kepanjangan dari Himpunan Seminat Farmasi Rumah Sakit Indonesia merupakan wadah resmi bagi apoteker yang bekerja di rumah sakit di seluruh Indonesia dan berada di bawah naungan Ikatan Apoteker Indonesia (IAI).


Organisasi ini menjadi tempat bertukar ilmu dan pengalaman, mengembangkan kompetensi apoteker rumah sakit, menyusun standar pelayanan kefarmasian, dan berkolaborasi dalam pengembangan kebijakan nasional bidang farmasi rumah sakit.


Adapun beberapa peran dari Hisfarsi sendiri antara lain memberikan masukan kepada pemerintah terkait regulasi farmasi rumah sakit, memperjuangkan peran apoteker rumah sakit dalam sistem pelayanan kesehatan, berkolaborasi dengan (rumah sakit, perguruan tinggi, industri farmasi, Kemenkes dan BPOM) dan mengadakan kegiatan semacam pertemuan ilmiah tahunan untuk update ilmu, pelatihan kompetensi dan workshop. 


Anggotanya yaitu para apoteker yang berpraktek di rumah sakit. Dan di setiap tahunnya, Hisfarsi mengadakan PIT yang diadakan di kota yang berbeda di setiap tahunnya.


Seingat saya di tahun-tahun sebelumnya PIT dan Muskernas Hisfarsi pernah diselenggarakan di Kota Batam, Denpasar, Palembang, Semarang dan di tahun ini sukses digelar di Daerah Khusus Jakarta. 


Adapun di tahun 2025, PIT dan Muskernas Hisfarsi mengangkat tema "Advancing Hospital Pharmacy Practice: Ensuring Medication Safety and Optimizing Efficiency”. Mendukung penguatan keamanan penggunaan obat dan efisiensi pelayanan kefarmasian rumah sakit. 


Kegiatan dimulai dengan hospital tour sehari. Di keesokan harinya dimulai acara pembukaan, kemudian dilanjutkan dengan seminar dan workshop. Untuk kegiatan Muskernasnya hanya pengurus-pengurus saja yang hadir. Dan di malam terakhir dilaksanakan gala dinner dan diakhiri dengan penutupan. Pastinya seru dong !. 






Mengikuti Kegiatan PIT Hisfarsi Hari Pertama Sampai Hari Terakhir ! 


Di hari pertama, pukul 06.00 WIB, saya terbangun dari tidur. Rasanya seger sekali sudah tidur cukup lama tidur semalam. Siap-siap shalat subuh, habis itu lanjut olahraga sejenak di lantai dua hotel tempat kami menginap. 


Agar tubuh lebih fresh sebelum berkegiatan seharian nanti, saya berenang sejenak di kolam renang hotel yang ukurannya gak terlalu besar. Setelah berenang, saya kembali ke kamar dan siap-siap untuk mandi. 


Setelah mandi, naik ke lantai tujuh untuk sarapan. Lumayan padat juga ya kegiatan di pagi itu, hehehe. Untuk review hotel dari hari pertama sampai hari terakhir, di tulisan selanjutnya ya. 


Singkat cerita, kami bertiga bersiap-siap menuju tempat acara. Berhubung jarak penginapan ke Hotel Raffles sangat dekat, kami memutuskan untuk berjalan kaki saja. Kurang lebih sepuluh menit berjalan kaki, kami sudah sampai di depan hotel. 


Melewati super mall bintang lima, Ciputra World 1 Mall. Sempat masuk sebentar di lantai pertama dan isinya tempat makan semua. Tepat di sebelah mall, gedung Raffles Hotel-nya.


Gila, hotelnya mewah dan tinggi sekali. Di depan lobinya hanya mobil saja yang boleh menurunkan penumpang. Kelihatan katrok rasanya lihat hotel mewah bintang lima di kawasan bisnis-Mega Kuningan. 


Baru melihat pemandangan langsung, dimana setiap mobil berhenti di depan pintu lobi, petugas hotel membantu membuka pintu mobil. Wih, rasanya seperti tamu terpandang gitu. Tapi ada juga sih yang buka pintu sendiri karena terlalu lama kalau menunggu dibukain sama mas-mas petugasnya. 


Suasana pagi menjelang siang, sudah ramai sekali dengan para peserta dari berbagai daerah di Indonesia. Wajah-wajahnya belum ada yang saya kenal. 


Berpakaian batik rapi dengan motif batik khas dari daerah masing-masing. Gak ada ketentuan harus pakai pakaian khusus. Tapi kami dari NTB sudah sepakat pakai seragam batik berwarna orange agar terlihat kompak dan mudah dikenali.





Sekitar jam sepuluh pagi, saya dan teman-teman lainnya naik ke lantai sebelas. Sebelumnya, kami harus melewati area pemeriksaan barang bawaan. Cukup ketat juga hotel ini. 


Setelah itu, berjalan melewati lobinya yang begitu klasik. Sofa, meja, lampu gantung dan beberapa prabotan hotel yang mewah dan klasik. Lantainya saja marmer dengan karpet merah bermotif yang tebal sekali. 


Setelah keluar dari lift, kami sudah berada di lantai sebelas. Disini suasana sudah ramai sekali. Kami pun bergegas berjalan menuju meja registrasi. Terlihat antrian sudah panjang sekali. Lirik sana-sini, belum ada wajah peserta lainnya yang saya kenal juga.


Akhirnya, sekian lama mengantri, ada rombongan teman-teman dari NTB juga yang sudah datang. Btw, kami dari NTB yang ikut kegiatan ini kurang lebih ada tiga puluh orang. Ada yang berangkat di hari yang sama dengan kami. Ada juga yang berangkat di hari berikutnya alias di hari pembukaan acara. 


Next, setelah registrasi, saya mendapatkan tas dengan isi alat tulis. Dan uniknya, semua peserta mendapatkan kartu e-money yang sudah tertulis nama masing-masing di kartunya. Tapi masih kosongan ya alias top up sendiri. 


Awalnya setelah registrasi, kami mau menuju tempat lainnya. Karena di kawasan Raffles Hotel, ada beberapa tempat yang jaraknya cukup dekat seperti Ciputra mall, Kuningan Mall, Pasar Tanah Abang, Tamrin City, Stadion Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, dan beberapa pusat perbelanjaan lainnya. 


Tapi niat itu saya urungkan karena males sekali turun ke lobi lagi dan berpanas-panasan jalan ke luar hotel. So, saya putuskan untuk keliling pameran saja sambil cari gimik bareng Mbak Zahra dan Mas Erwin.hehehe. 





Sumber foto dari panitia


Di pameran PIT Hisfarsi banyak sekali yang ikut terlibat. Terlihat stand-stand beberapa brand besar seperti PT. Dexa Medika, Sanbe Farma, Kalbe, Kimia Farma, Ferron Pharmaceutical, Erella dan perusahaan farmasi dan alat kesehatan lainnya ikutan semua. Hanya PT.Cendo yang gak ada ikutan (colek bos Cendo dulu). 


Berkeliling pameran sambil update informasi terkini tentang produk-produk obat best seller mereka. Saya dan teman-teman lainnya juga ikutan game dan kuis. Jika berhasil, dapat hadiah. Seru juga ya !. 


Gak terasa se-jam-an berkeliling di pameran. Barang bawaan yang isinya goody bag lengkap dengan gimik di dalamnya. Ada juga saya lihat ibu-ibu peserta yang bawa goody bag hampir lima kilo lebih sepertinya. Tangan kanan dan kirinya nenteng tas besar dan berat. Niat banget tuh ibu-ibu, hehehe.


Waktu shalat dzuhur dan makan siang sudah tiba. Sebelum acara pembukaan dimulai, kami makan siang terlebih dahulu dengan menu-menu hotel yang super enak. Beneran enak, apalagi rendang dagingnya yang super empuk. 


Pertama kalinya makan rendang daging di hotel bintang lima (kelihatan katroknya). Belum lagi lauk lainnya. Ada daging lada hitam dengan toping potongan kentang. Untuk cemilannya, ada berbagai macam kue-kue yang lumer di mulut. 





Antrian mengambil makan siang panjang bener. Untungnya, tempat pengambilan makan siang dibagi beberapa tempat agar gak menumpuk di satu tempat saja. Konsep makan siangnya ala standing party


Banyak diantara peserta yang komplain masalah tempat makannya. Gak ada kursi dan meja makan. Gak ada pula ruang resto untuk menikmati makanan yang dihidangkan. Tapi namanya juga di Jakarta, mungkin hobit makan di acara-acara formal seperti ini. Beda daerah, beda juga culture nya. Kalau saya bisa maklumi. 


Biar gak tulisan ini panjang lebar, kita masuk saja ke dalam acara pembukaan PIT Hisfarsi yang dimulai pada pukul 13.00 WIB. 


Setelah makan siang dan shalat dzuhur, saya dan peserta lainnya dikumpulkan pada satu ballroom yang besar dan infonya bisa memuat sampai tiga ribu orang. 


Sorotan lampu, layar LED di depan dan kursi-kursi putih berjejer rapi. Seluruh tim panitia sudah bersiap. Host cantik berpakaian kebaya betawi membuka acara dengan sebuah pantun. Saya lupa kalimat pantunnya karena gak dicatat. 





Acara pembukaan siang itu sangat meriah. Diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Hymne IAI. Dua lagu yang buat saya bangga menjadi apoteker Indonesia. 


Setelah selesai menyanyi bersama, acara dilanjutkan dengan pertunjukkan selamat datang buat seluruh peserta dan tamu undangan. Tarian modern yang dibawakan oleh adik-adik kita yang diiringi dengan musik khas Betawi. Merinding juga nonton tariannya. Terharu karena begitu kayanya Indonesia dengan suku budaya.  


Selanjutnya, ada sambutan dari Ketua panitia PIT Hisfarsi, Ketua Umum Hisfarsi Indonesia, Ketua Umum PP IAI, Dinas Kesehatan Prov. DK Jakarta. Setelah itu dilanjutkan sambutan oleh Menteri Kesehatan RI yang diwakili oleh Dirjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kemenkes RI. 


Acara pembukaan ditutup dengan doa dan foto bersama. Setelah acara pembukaan, dilanjutkan dengan sesi pemotongan pita menandakan pameran PIT dan Muskernas Hisfarsi 2025 Jakarta telah dibuka dan dilanjutkan berkeliling stand pameran. 


Sedangkan seluruh peserta melanjutkan acara berikutnya yaitu keynote speaker dari Kemenkes RI dan perwakilan dari PERSI (Persatuan Rumah Sakit Indonesia). 


Seharian di acara, cukup melelahkan juga. Apalagi pas di jam-jam ngantuk. Duduk di ruang ber-AC dan kekenyangan habis makan siang, menambah godaan buat terpejam sejenak. Untungnya beberapa materi yang disampaikan cukup menarik. Jadinya ngantuk pun berkurang.  Ditambah lagi ada kopi susu gula aren gratis dari salah satu brand. Lumayan buat kepala rileks sejenak. 


Disini saya gak akan membahas materi-materi apa saja yang disampaikan karena nanti kepanjangan. Cukup beberapa materi yang menarik untuk diikuti, antara lain "Dukungan PERSI untuk Meningkatkan Peran Apoteker di Rumah Sakit". Dan "Inovasi dan Strategi untuk Apoteker dalam Pencegahan Resistenti Antimikroba". Butuh effort untuk mengikuti kedua materi di atas di hari tersebut 


Masih banyak materi-materi lainnya yang disampaikan oleh pakar-pakar yang ahli di bidangnya. Semuanya sangat menarik untuk diikuti. 


Di hari pertama, saya dan teman-teman mengikuti materi sampai sore hari. Mau ngikutin sampai materi selesai, tapi sudah janjian mau ke Jakarta Fair di Kemayoran. Mumpung di Jakarta, jadi penasaran mau kesana untuk pertama kalinya. Hehehe. 


Untuk review Jakarta Fairnya, saya buatkan tulisan terpisah biar lebih fokus. Sekarang fokusnya ke PIT dan Muskernas Hisfarsi dulu. 





Kembali ke laptop ! 


PIT dan Muskernas Hisfarsi 2025 merupakan ajang ilmiah terbesar bagi apoteker rumah sakit se-Indonesia yang menghadirkan narasumber nasional dan internasional yang sudah ahli dalam bidangnya masing-masing. 


Biar lebih seru, acara ini diwarnai dengan enam kategori lomba menarik seperti poster ilmiah, got talent, hospital pharmacy of the year, olimpiade farklin, tiktok, parade pakaian daerah dan karya ilmiah. 


Acara ini sukses digelar dengan jumlah peserta lebih dari dua ribu dua ratus orang yang terdiri dari apoteker rumah sakit, praktisi farmasi klinis dan mahasiswa farmasi. 


Ketua Umum PP IAI, apt.Noffendri Roestam memberikan dukungan penuh atas terselenggaranya kegiatan ini. Beliau mengajak seluruh apoteker Indonesia untuk meningkatkan kompetensi sebagai apoteker profesional dan bertanggung jawab. 


Dukungan juga datang dari Dirjen Farmalkes Kemenkes RI, apt.Rizka Andalusia dan berbagai instansi terkait termasuk dari Dinas Kesehatan DK Jakarta, drg. Ani Ruspitawati. 


PIT dan Muskernas Hisfarsi 2025 memiliki peran besar dalam pengembangan farmasi rumah sakit di Indonesia. Kegiatan ini menjadi platform utama dalam mengoptimalkan praktek farmasi demi keselamatan pasien dan efisiensi pelayanan kesehatan serta memperkuat kolaborasi dan jejaring antar apoteker. 


Spill sedikit, untuk biaya pendaftarannya saja kami membayar sejumlah Rp.3.750.000 per orangnya. Ini sudah termasuk kegiatan selama tiga hari penuh. 


Sedangkan untuk biaya penginapan dan transport, kita keluarin dari kantong pribadi. Tapi untungnya, kami mendapatkan sponsor dari beberapa rekanan dan dukungan rumah sakit tempat saya bertugas. Kalau biaya dari kantong pribadi, saya pribadi agak berat kalau ikut acara terbesar seperti ini. Hehehe


Yang sudah mendukung kami selama mengikuti kegiatan hampir seminggu di Jakarta, kami ucapkan terimakasi banyak. Dan kepada pihak-pihak yang sudah menyuseksaskan acara tahunan ini, saya ucapkan terimakasi sudah menyajikan kegiatan yang cukup spektakuler.


Kontingen Parade dari Prov.NTB


Singkat cerita, di hari terakhir kegiatan. Saya dan teman-teman lainnya mengikuti gala dinner sekaligus acara penutupan. Acara gala dinner dimulai pukul 19.00 WIB di ballroom lantai 11 Hotel Raffles Jakarta. 


Acara malam itu sangat meriah sekali. Ada beberapa penampilan yang menarik. Salah satunya mendatangkan salah satu grup band ibukota yang membawakan lagu-lagu lawas yang membuat suasana semakin meriah. Apalagi rata-rata usia peserta di atas sekitar empat puluh tahun. Pas banget tuh, hehehe.


Setiap perwakilan provinsi memakai pakaian daerah masing-masing dan melakukan parade kontingen di depan panggung. Sayangnya saya gak ikutan karena gak bawa pakaian daerah dari rumah hehehe. 


Kemudian dilanjutkan dengan penampilan got talent. Kebetulan ada tiga kontestan yang lolos ke babak grand final yaitu dari Prov. Jawa Tengah, Prov.Sumatera Selatan dan Prov.Sulawesi Selatan. Ketiga kontestan tersebut menampilkan penampilan terbaik mereka. Dan saya suka dengan kontestan dari Sumatera Selatan yang mempertunjukkan tarian kreasi yang kece benar. 


Congratulation buat kontestan dari Prov.Sulawesi Selatan yang meraih juara satu di ajang got talent Hisfarsi 2025 !. 


Malam semakin larut, saya dan beberapa peserta lainnya gak mengikuti acara penutupan sampai selesai karena besok jam enam pagi, saya dan Mbak Zahra harus ke bandara Soeta untuk balik ke Lombok. 


Sedangkan Mas Erwin masih stay di Jakarta karena ada acara keluarga di Kota Depok, Jawa Barat. 


Over all, selama mengikuti kegiatan PIT Hisfarsi 2025, saya cukup senang bisa datang lagi ke Jakarta. Banyak ilmu baru yang saya dapat. Sayangnya waktunya yang cukup singkat. Semoga di PIT dan Muskernas Hisfarsi di tahun depan lebih baik lagi. Bocorannya, tahun depan acara PIT diselenggarakan di Kota Pekanbaru, Riau. 


Pantun sedikit : 


Ke Pekanbaru naik perahu,

Menyusuri sungai nan tenang.

Senangnya hati bertemu di Riau,

Persaudaraan jadi semakin terang.


Sampai jumpa tahun depan di Kota Pekanbaru, Riau ya ! 


Penulis : Lazwardy Perdana Putra


Wednesday, 2 April 2025

Terjebak Macet di Malam Takbiran : Kota Tua Ampenan


Bulan Ramadhan sudah meninggalkan kita. Semoga tahun depan kita masih diberikan kesempatan untuk bertemu dengan bulan yang penuh dengan ampunan dalam pribadi yang lebih baik lagi. 

Selama sebulan penuh kita berpuasa. Menahan diri dari makan minum dan hawa nafsu dari adzan subuh hingga terbenamnya matahari. Kini saatnya kita merayakan kemenangan yaitu menyambut datangnya Idul Fitri 1 Syawal 1446 H yang bertepatan dengan tanggal 31 Maret 2025. 

Gema takbir sudah terdengar. Malam yang ditunggu-tunggu oleh umat muslim seluruh dunia. Malam yang penuh suka cita. 

Seluruh warga beranjak keluar rumah untuk menikmati moment yang hanya ada satu kali dalam setahun. 

Kota Mataram diguyur hujan dari sore hingga larut malam. Hujan di malam takbir turun dengan syahdunya. Suara petasan pun terdengar silih berganti menambah kemeriahan malam itu.

Tahun ini pawai takbiran di Kota Mataram terbagi menjadi enam wilayah, antara lain Kecamatan Mataram, Ampenan, Cakranegara, Selaparang, Sandubaya dan Sukarbela. Masing-masing wilayah sudah ditentukan jalur pawai takbirannya. 

Baca juga disini : rekomendasi travel di lombok

Gak hanya di Kota Mataram saja tapi di berbagai kabupaten/kota juga menyelenggarakan pawai takbiran. 

Jadi gak heran kalau di Pulau Lombok yang namanya pawai takbiran sangat meriah. Di setiap kampung berlomba-lomba membuat miniatur masjid dan beberapa lampion untuk mengikuti pawai di malam lebaran. 

Apalagi Pulau Lombok dijuluki "Pulau Seribu Masjid". Dibandingkan dengan daerah lain, menurut saya yang paling meriah pawai takbirannya yaitu di Pulau Lombok. 

Para kafilah yang sebagian besar para anak muda, sudah siap dengan pakaian terbaik mereka. Mengatur barisan dengan rapi. Ada juga yang sudah gak sabar ingin memukul beduk. Melantunkan gema takbir yang sudah sering kita dengar.

"Allahu Akbar 3x"
"Lailahailallah wallahu Akbar"
"Allahu Akbar Walillailham"




Ribuan warga kota sudah menunggu di pinggir jalan untuk menonton jalannya pawai takbir yang jadwalnya akan dimulai sehabis shalat isya yaitu pukul 19.30 WITA.

Meskipun cuaca lagi kurang bersahabat, para peserta pawai takbiran tetap semangat mengikuti jalannya acara hingga selesai. Beberapa miniatur masjid sudah berjejer di sepanjang jalan. Lebih dari ribuan kafilah dari berbagai kampung, kelurahan sampai kecamatan tumpah ruah di jalan.

Gak hanya para kafilah saja, tapi ribuan penonton juga sangat antusias untuk menonton jalannya pawai takbiran. 

Ada yang membawa anak kecil meskipun hujan turun cukup lebat. Ada juga yang nonton sendirian alias ngejomblo. Berharap di malam itu bertemu dengan sosok bidadari atau pangeran tampan yang bisa jatuh ke dalam pelukan si doi (ngomong apaan sih). 

Malam yang penuh dengan suka cita. Saya malam itu ingin mengajak anak-anak untuk menonton jalannya pawai. Kebetulan di depan perumahan merupakan titik kumpul para peserta. Tapi kondisi saat itu masih hujan. 

Kebetulan malam itu saya dimintain tolong oleh istri untuk mengantarkan bingkisan ke rumah orang tua di Ampenan. 

Sekitar jam sepuluh malam saya berangkat dari rumah. Kurang lebih lima belas menit perjalanan ke Ampenan. 

Menghindari titik-titik kemacetan, tapi nasib berkata lain. Mulai dari sepanjang jalan menuju perbatasan kota, saya bertemu dengan barisan pawai takbiran. Disini gak terlalu macet karena gak terlalu ramai kendaraan yang lewat sini. 




Kemacetan selanjutnya saat bertemu dengan barisan pawai takbiran dari kelurahan lainnya yang melewati sepanjang Jalan Sriwijaya. Disini yang benar-benar macet parah. 

Karena macet, akhirnya saya putuskan untuk menonton sebentar. Mengambil beberapa foto tapi harap dimaklumi karena hanya kualitas kamera smartphone Oppo A54 saja. 

Ikut gabung dalam kemeriahan takbiran malam itu meskipun hanya sebagai penonton dadakan saja. Hahahaha. Sayang sekali gak ajak anak-anak. Kalau mereka ikut, pasti senang sekali. 

Miniatur masjid dengan hiasan lampu warna-warni, lampion-lampion mini bertuliskan "Allahu Akbar" dan "Muhammad" dalam bahasa Al-Quran yang dibawa oleh ratusan kafilah berbaris rapi berjalan menuju jalur yang sudah ditentukan oleh panitia. 



Diiringi oleh gema takbir dan suara petasan menambah suasana menjadi meriah. Udara malam di tengah kota pun membuat suasana menjadi syahdu. 

Para pedagang kaki lima pun ikut ketiban rezeki. Dari jualan minuman dingin, cilok, bakso, kopi dan cemilan lainnya. Gak hanya itu saja, penjual balon, mainan dan kembang api pun ikut mendapat rezeki. 

Itulah indahnya Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri. Semuanya mendapatkan rezeki. Berapapun yang didapat, harus selalu disyukuri. 

Setelah nonton pawai takbiran di sekitar jalan Sriwijaya, saya lanjutkan perjalanan menuju rumah orang tua dalam keadaan lumayan macet. 



Penuh kesabaran, akhirnya bisa keluar dari kemacetan dan segera menuju rumah. Nasib berkata lain. Di sekitar Kota Tua Ampenan dapat macet lagi. Padahal ini jalan satu-satunya menuju rumah. 

Mau lewat jalan lain sudah gak bisa puter balik. Yasudah, kita nikmatin macetnya dulu. Malam semakin larut, tapi acara pawai takbiran semakin meriah. 

Para petugas keamanan diantaranya ada polisi yang masih mengatur arus lalu lintas hingga selesai acara. 

Sepanjang jalan Yos Sudarso, depan Lapangan Malomba, Ampenan merupakan pusat titik kemacetan. Ada pengalihan arus lalu lintas disini yaitu tadinya dua jalur menjadi satu jalur. Itupun digunakan untuk area parkir kendaraan bagi yang menonton.

Pawai takbiran di Ampenan dimulai dari perlimaan Kota Tua Ampenan hingga jalan Langko. Selain menonton takbiran, kita juga bisa berwisata malam di Kota Tua Ampenan.  Dimana Kota Tua Ampenan merupakan salah satu destinasi wisata yang ada di Pulau Lombok.

Meskipun sempat terjebak macet, tapi saya senang bisa menonton pawai takbiran dalam kondisi gerimis yang menambah suasana menjadi syahdu. 

Kegiatan pawai takbiran di Kota Tua Ampenan khususnya berjalan dengan lancar dan tertib. Terimakasi kepada para petugas keamanan yang sudah bertugas di malam itu. 

Acara pawai takbiran selesai sekitar pukul 00.00 WITA, dan saatnya kita beranjak pulang untuk beristirahat agar esok paginya gak terlambat melaksanakan shalat eid. 

Minal Aidin Walfaidzin. Mohon Maaf Lahir dan Batin.

Happy Eid Mubarak Idul Fitri 1446 H

Penulis : Lazwardy Perdana Putra

Thursday, 27 March 2025

Keseruan Acara BloggerDay 2025 : Dapat Ilmu dan Hadiahnya


Memiliki background sebagai tenaga kesehatan yang bertugas di salah satu rumah sakit pemerintah daerah di kampung halaman, sering kali di luar jam kerja saya menyempatkan diri untuk refreshing biar gak stress. 

Refreshingnya apa ?, salah satunya yaitu menyalurkan hobi menulis. Cerita yang menarik buat ditulis yaitu pengalaman diri sendiri. Selain bercerita, saya juga suka dengan dunia traveling meskipun mainnya di dalam negeri dulu. Belum ada rezeki buat main ke luar negeri, hehehe. 

Bakat terpendam suka menulis saya sadari sejak masih status mahasiswa di salah satu perguruan tinggi swasta di Yogyakarta. Merantau jauh ke Yogya untuk sekolah selama enam tahun lamanya. Banyak cerita yang saya dapatkan hingga akhirnya balik ke kampung halaman membawa selembar ijasah kebanggaan orang tua. 

Berawal dari suka membaca dan nonton film. Hingga akhirnya saya mencoba untuk menulis cerita pengalaman diri sendiri sampai detik ini. Dari menulis di buku diary yang gak tau keberadaannya dimana skrg, sampai menulis di media sosial. Itupun menulis status alay gitu (pas masih jadi mahasiswa). 

Gak sampai menulis status di media sosial saja, saya mencoba menulis cerita sejak mengenal platform "blogger". Biasanya menulis cerita di dalam word saja. Tapi semenjak menulis di blog, tulisan saya bisa dibaca orang banyak dari berbagai belahan kampung sampai dunia. 

Awal pertama kali menulis di blog, ada rasa ragu dan malu sama tulisan diri sendiri. Beberapa kali kalau mengulang membaca tulisan pertama kalinya di blog, agak geli-geli gimana gitu. Banyak kata-kata yang gak sesuai tempatnya dan terkesan monoton.

Seiring berjalannya waktu, semangat menulis tetap gak surut. Sampai saya pun membagi waktu untuk menulis yaitu di akhir pekan dimana waktu saya libur kerja.

Gak hanya menulis cerita traveling saja. Tapi saya pun mencoba mereview tempat makan atau cafe yang pernah saya datangi sebagai rekomendasi buat orang lain untuk datang ke tempat tersebut. 

Ada yang ngendorse, ada juga dengan biaya sendiri. Kebanyakan atas biaya sendiri. Mau ngopi, bayar sendiri. Pernah juga modus ngajakin temen buat ngopi, ujung-ujungnya dibayarin,hehehe. 

Gak terasa, sudah sepuluh tahun lamanya saya berada di dunia perblogkan. Gak ada rasa bosan untuk menulis. Bahkan kalau gak menulis di blog setiap minggunya, rasanya ada yang kurang. Ibarat makan sayur tanpa nasi, ayam goreng dan sambal terasi. 

Tantangan menjadi blogger yang pernah saya alami yaitu gak langsung apa yang ditulis, disukai orang. Bahkan untuk mengejar target page view saja harus kerja keras men-share link blog ke akun media sosial pribadi.

Ada juga beberapa kritikan mengenai apa yang sudah ditulis. Tapi semuanya saya jadikan pelajaran untuk lebih baik lagi.

Kesan terindah yang pernah saya dapatkan sebagai seorang blogger yaitu karena blog saya banyak bertemu dengan para blogger lainnya. Ada yang sudah senior, ada juga yang pemula. Selanjutnya, di beberapa kesempatan, saya pernah mengikuti lomba blog dan beberapa kali juga pernah keluar menjadi juara. 

Yang paling spesial menjadi seorang blogger, saya akhirnya bertemu dengan istri tercinta. Ceritanya saat itu menang lomba blog dan ditawari ikut gabung dalam sebuah komunitas pariwisata di daerah asal saya. Disanalah saya pertama kali mengenal istri dan sampai sekarang kami sudah dikaruniai dua anak yang lucu-lucu. 

Kalau boleh jujur, ingin menjadi seorang blogger itu agar bisa dikenal banyak orang melalui tulisan-tulisan diri sendiri. Merasa bangga ketika ada orang yang suka dengan cerita yang kita tulis dan menjadi pembaca setia. Terlebih lagi bisa menjadi teman baik.

Untuk urusan penghasilan menurut saya akan berjalan dengan sendirinya. Seperti ungkapan, "Usaha gak akan mengkhianati hasil". Jadi, berharap dari blog bisa mendapatkan apa yang kita mau terlebih lagi mendapatkan materi sebagai penyemangat untuk terus menulis. 

Selain gak ketinggalan mengikuti beberapa kompetisi blog, sudah lumayan banyak tawaran untuk ikutan gabung di salah satu event komunitas dimana diantaranya tugasnya mereview jalannya acara di blog sesuai aturan yang diberikan. 

Ada juga ikutan bantu bisnis travel temen dengan membantu mempromosikan bisnisnya melalui media sosial terutama dari blog hingga sekarang.

Btw, tinggal di Pulau Lombok menjadi keuntungan buat diri saya pribadi. Banyak hal yang bisa diexplore. Dari destinasi wisata alamnya, religinya, kulinernya sampai budayanya bisa menjadi ratusan tulisan yang bisa diceritakan ke banyak orang melalui blog.

Kurang lebih sudah lima ratusan tulisan yang sudah saya posting di blog pribadi. Sebagian besar mengangkat wisata Pulau Lombok untuk lebih dikenal oleh dunia agar mereka dengan senang hati berlibur atau berbisnis di pulau yang terkenal dengan sebutan "Pulau Seribu Masjid". Gak hanya Lombok saja,  perjalanan ke beberapa kota di Indonesia pun saya tulis di blog. 

Gak sampai di dunia penulisan saja. Saya pun ingin mengembangkan lagi potensi diri agar gak kalah saing dengan content creator lainnya. Apalagi sekarang media promosi sudah beralih ke dunia videograpi. Sudah banyak para blogger yang banting setir menjadi seorang vlogger atau youtuber. Gak ada yang salah memang. Sah-sah saja mereka mau jadi apa.

Saya saja pengen belajar dunia tersebut untuk mengembangkan karir sebagai seorang blogger. Meskipun menulis blog adalah sudah rutinitas saya sehari-hari. Saya pun ikutan gabung di beberapa grup whatsapp blogger dan banyak mendapatkan ilmu-ilmu di dunia perblogkan. 

Hingga pada akhirnya saya menemukan salah satu Komunitas Blogger Indonesia sebagai wadah untuk belajar menjadi seorang blogger yang lebih baik lagi. Mendapatkan banyak ilmu karena di dalamnya banyak sekali para suhu yang sudah lama berkecimpung di dunia perblogkan. Komunitas blogger yang saya maksud yaitu Bloggercrony. 


Apa itu Bloggercrony ?

Bloggercrony Community (BCC) merupakan komunitas blogger Indonesia, multiplatform yang terbentuk pada tanggal 24 Februari 2015 berpusat di Jakarta Selatan dengan jumlah anggota terdaftar lebih dari 2.500 dari berbagai kota di Indonesia dan lebih dari 500 blogger aktif berkomunikasi secara online melalui grup percakapan. 

Komunitas blogger terbesar di Indonesia ini sudah berbadan hukum dan terdaftar di Kementerian Hukum dan HAM RI dengan nama Komunitas Bloggercrony Indonesia sejak tahun 2018. Ada beberapa program yang ada di dalam Bloggercrony sebagai bentuk merespon dinamika, perkembangan blogging dan pertumbuhan blogger sebagai fasilitator literasi digital antara lain BloggerView, BloggerHangout, BloggerCare dan BloggerPreneur. 

Oh ya, saya menjadi anggota komunitas blogger ini terhitung belum cukup lama. Kalau gak salah satu dua tahun belakangan ini saya selalu aktif menshare link tulisan di beranda grup facebook. Bisa dibilang hampir tiap minggu update tulisan. 


Saung Kampung Sawah, Parung, Bogor,
Jawab Barat
sumber : Horego.com

Sabtu, 22 Februari 2025 bertempat di Bogor,Prov.Jawa Barat, Bloggercrony mengadakan event tahunan BloggerDay 2025 sekaligus HUT Bloggercrony yang ke-10.

Sudah sepuluh tahun komunitas ini mengadakan kegiatan BloggerDay, ini pertama kalinya saya bisa mengikuti kegiatan yang diagendakan setiap tahun. Sebelumnya kegiatan ini diadakan secara offline dan bertempat di Pulau Jawa. Seperti saya yang tinggal jauh dari Pulau Jawa, sangat kecil kemungkinan ikut gabung bila dilakukan secara offline. Alasannya, sulit ijin kerjanya, lebih-lebih sulit di isi dompetnya, hehehe. 

Spesial di tahun ini Bloggercrony untuk pertama kalinya mengadakan kegiatan tahunan secara hybrid  dengan jumlah peserta offline sebanyak 38 orang dan online sebanyak 70 orang dari berbagai kota di Indonesia antara lain Palembang, Surabaya, Bandung, Yogyakarta, Kediri, Lombok dan Manado. 

Kegiatan ini juga merupakan #LastAnnualBloggerDay atau terakhir kalinya perayaan hari jadi organisasi berlangsung tahunan. Selanjutnya akan diagendakan setiap tiga tahun sekali sesuai masa periode kepengurusan organisasi. Jadi, BloggerDay berikutnya akan diselenggarakan pada tahun 2028 dengan konsep yang sama yaitu kegiatan di kota berbeda dari sebelumnya. 

Bagi kita-kita yang tinggal jauh dari Kota Jakarta dan sekitarnya, sangat bahagia sekali bisa ikutan via zoom meskipun sebenarnya pengen sekali terbang dari Lombok. Tapi waktu dan rezeki belum mengijinkan. Semoga di BloggerDay tahun berikutnya bisa ikutan secara offline. (colek panitia satu per satu, hehehe).

Acara pembukaan dimulai pukul 13.00 WIB. Kalau di Lombok sudah pukul 14.00 WITA (jam-jam ngantuk). Lebih cepat satu jam dengan Bogor, Jawa Barat. Saya pun sudah siap di depan layar laptop lima belas menit sebelum acara dimulai. 

Dengan mengangkat tema Meneguhkan AKAR (Aktif, Kreatif, Adaptif, dan Relevan), Mengukir Jejak Digital. Dimana seiring berjalannya waktu dan dunia digital terus berkembang, blogger diharapkan selalu berakar pada kejujuran, integritas, dan keinginan untuk berbagi tulisan yang menarik sesuai dengan keahlian masing-masing dan sesuai dengan fakta atau dari sumber terpercaya. 




Acara hari itu dipandu oleh host bernama Kak Febria Silaen. Acara pembukaan dirangkai sambutan dari Ketua Panitia BloggerDay 2025 dan Direktur Eksekutif Komunitas Bloggercrony Indonesia serta welcome speech dari Ade Subagyo, Ketua Yayasan Indah Berbagi (YIB). 

Yayasan Indah Berbagi adalah Lembaga non profit yang mempunyai misi menjadi yayasan yang bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan. Yayasan Indah Berbagi bertujuan melahirkan ekosistem yang memberdayakan masyarakat pedesaan melalui program-program di bidang keagamaan, ekonomi, sosial dan budaya, pendidikan, dan lingkungan. 

Yayasan Indah Berbagi sebagai Yayasan Sosial di Kabupaten Bogor , Kecamatan Parung, mempunyai beberapa unit usaha ekonomi mandiri yang semuanya dikelola oleh relawan dan sebagian keuntungan usaha ini untuk mendukung kegiatan sosial yayasan. 

Unit usaha ekonomi mandiri yang mendukung kegiatan BloggerDay 2025 adalah Saung Kampung Sawah dan Warkop Boy. Selain menyediakan berbagai menu makanan dan minuman, Saung Kampung Sawah juga, menyediakan fasilitas menginap dan meeting room, baik yang bernuansa pedesaan ataupun ruangan berpendingin dengan fasilitas meeting room pada umumnya. 

Termasuk tempat kegiatan BloggerDay 2025 saat ini di Saung Kampung Sawah. Bertempat di ruang meeting room, seluruh peserta baik offline dan online sudah gak sabar mengikuti dari awal acara sampai selesai. 

Acara siang itu berjalan selama empat jam dengan sangat meriah. Semakin meriah lagi disaat panitia menginfokan beberapa hadiah yang sangat menarik. Dimana hadiah-hadiah tersebut berasal dari 
BloggerPreneur.

BloggerPreneur pendukung hadiah acara BloggerDay 2025 diantaranya, Zindo Mart Toko aneka kurma, madu, dan oleh-oleh haji & umroh, Bukufaridapane koleksi novel berbagai genre, spray deodoran tawas kalium Milla Vanilla Hand Made Product, produk dekorasi dinding, tote bag, tumbler, gelas, dan pernak-pernik menarik dari Kamiya Project. 



Nah yang membuat saya kaget, ternyata panitia mengumumkan informasi penting,  dimana saya sendiri memenangkan penghargaan Most Wanted Blogg Award 2025. Ini merupakan sebuah penghargaan utama dalam rangkaian acara BloggerDay. Terimakasi untuk panitia penyelenggara, khusus untuk istri tercinta dan semua pihak yang selama ini mendukung blog saya sampai saat ini. 

Setelah selesai kegiatan, bagi peserta offline masih melanjutkan kegiatan di malam hari antara lain konseling graphology, coaching canva, mentoring bersama Youth Skills Foundation bertempat di Saung Kampung Sawah. 

Gak hanya sampai larut malam, kegiatan dilanjutkan di hari kedua dengan berbagai macam kegiatan lainnya. Pastinya lebih seru. Lagi-lagi sayang banget gak bisa ikutan gabung secara offline. 

Semoga di BloggerDay 2028, kegiatan bisa dilaksanakan secara hybrid lagi dan saya bisa ikutan secara offline di kota berikutnya. Dimanakah kota selanjutnya ?. Ditunggu saja di tahun 2028 ya. 




Kesimpulan : 

Tantangan sebagai penulis blog akhir-akhir di saat ini cukup besar. Apalagi jaman sekarang yang namanya budaya membaca seakan-akan sudah tergerus oleh kecanggihan teknologi. 

Anak jaman sekarang lebih baik menonton video tiktok/youtube atau main game di gadget mereka masing-masing dibandingkan dengan membaca artikel atau blog.  

Seakan-akan dunia blogging perlahan-lahan semakin ditinggalkan. Ini tugas kita sebagai para penulis baik media cetak, website atau blog bagaimana caranya agar budaya membaca muncuk lagi. Menemukan ide-ide tulisan yang menarik buat dibaca.

Perlu adanya solusi yang jitu bagaimana kita sebagai blogger, gak hanya menyampaikan informasi atau cerita melalui tulisan saja. Tapi bisa melalui video dengan caption yang informatif, kreatif dan menarik. 

Mengikuti kegiatan BloggerDay 2025 yang diadakan oleh Komunitas Bloggercrony Indonesia buat saya sangat menyenangkan. Mengikuti secara online saya rasa belum cukup puas. Apalagi terkendala dengan urusan kerjaan dadakan dari kantor yang mengharuskan saya untuk keluar sejenak dari ruang zoom. 

Saat diinfokan oleh salah satu panitia acara, bahwa saya memenangkan MWBA 2025, rasanya gak percaya dan sangat bangga sekali bisa meraih penghargaan tersebut di tahun ini. Sayang sekali saat itu saya lagi melakukan pekerjaan lainnya, jadinya belum bisa menyampaikan sepatah dua patah kata di ruang zoom. 

Meskipun secara pribadi ingin ikutan kegiatan ini secara offline biar bisa mengenal lebih dekat dengan pengurus Komunitas Bloggercrony Indonesia dan peserta BloggerDay. Tapi tetap disyukuri bisa ikutan secara online. 

Terpenting tali silaturahmi tetap terjaga. Mendapatkan ilmu tentang dunia blogging dan ilmu digital lainnya. Bertemu dengan banyak orang dengan berbagai macam latar belakang. Memiliki satu semangat dalam dunia penulisan. 

Bagi saya kegiatan seperti ini harus tetap diadakan sebagai wadah bagi para blogger dimana saja berada untuk saling sharing dan belajar menjadi seorang blogger yang memiliki attitude yang lebih baik lagi dan berprestasi. 

Penulis : Lazwardy Perdana Putra