Showing posts with label Review Film. Show all posts
Showing posts with label Review Film. Show all posts

Saturday, 4 March 2023

Nonton Ant-Man & Wasp : Quantumania di Transpark Bintaro 7 XXI, Tangerang Selatan


Kalau sudah ngebahas tentang film-film jebolan Marvel Studios, gak ada habisnya. Mungkin saya sendiri lupa berapa banyak film dari Marvel yang sudah ditonton. Saking banyaknya, sampai lupa urutannya dari mana duluan. Tapi, ini ada tapinya lhoo. Gak ada satupun film Marvel yang saya lewatkan (sombong dikit).


Sampai hotel di daerah Bintaro (Tangerang Selatan), saya bareng temen dari Lombok namanya Bang Faizin pergi nyari makan malam gak jauh dari hotel. Karena info panitia kegiatan, kita peserta gak dapat jatah makan malam dari hotel. It's okelah, gak masalah.




Liat kiri kanan ternyata hotelnya bersebelahan dengan Transpark Mall Bintaro. Untuk cerita hotelnya saya tulis terpisah ya. Sekarang fokus nonton layar tancep kekinian dulu di Tranpark Bintaro 7 XXI. 


Film yang pengen banget saya tonton sejak mulai tayang seminggu yang lalu yaitu Ant-Man & Wasp : Quantumania. Di awal kemunculan Ant-Man di pertengahan tahun 2015 lalu kemudian lanjut di tahun 2017 dengan judul Ant-Man & Wasp, membuat saya suka dengan karakter dari Scott Lang (Ant-Man) yang lucu dan tampil apa adanya.


Habis makan, saya langsung ngajakin bang Faizin buat nonton di jam malam. Buka aplikasi XXI, eh ada jadwal tayang terakhir di jam sembilan malam. Langsung bungkus !.


Btw, ini pertama kalinya saya nonton bioskop di luar Lombok lagi sejak balik ke kampung halaman. Dulu pernah nonton di bioskop Yogya dan Bandung. Kedengarannya katrok gak sih ?,hehehe.





Kebetulan malam itu lagi santai. Biar besok semangat kerja, mari nonton dulu. Beli dua tiket reguler Ant-Man & Wasp : Quantumania. Nontonnya di studio 1 seat 11-12 row C. Posisi pas banget buat nonton. Kedepanan juga gak bagus dan buat leher pegel noleh ke atas. 


Suasana di bioskopnya gak seramai yang ada di Lombok. Apa mungkin di Jakarta dan sekitarnya sudah banyak banget bioskop, sedangkan di Lombok hanya ada tiga bioskop yang aktif. Wajar lah gak seramai di Lombok, jadi bagi-bagi penonton. 


Tiket nonton sudah di tangan. Waktunya masuk ke dalam studio karena film segera dimulai. Setelah melewati pengecekan tiket, kami berdua masuk ke dalam dan mencari tempat duduk. Seat berwarna merah, lebar dan empuk. Ditambah lagi ruangannya adem dan aroma pop corn tercium. Sudah lama gak merasakan nonton di bioskop lagi. Pemandangan yang sudah lama gak diliat yaitu orang banyak pada pacaran disini. Jadi inget dulu bareng istri kencan pertama di dalam bioskop (kangen sama istri)




Sambil menunggu filmnya diputer, saya ngobrol-ngobrol bareng bang Faizin. Yang jelas bukan soal kerjaan, melainkan ngebahas film-film garapan Marvel Studio yang sebelumnya. Yang masih terhangat yaitu Wakanda Forever alias Black Panter. Kalau ditanya, tokoh Marvel yang paling keren ?. Pastinya Captain Amerika dan Iron Man dong. 


Btw, kurang lebih sepuluh menit menunggu, akhirnya ada suara "jet jet" yang begitu keras terdengar dari layar lebar berwarna putih di depan. Lampu kemudian dimatikan semua. Tinggal terlihat cahaya dari handphone penonton yang masih menyala. Oke, Mari kita nonton dulu Ant Man & Wasp : Quantumania !.


A Few Moment Later ! 


Setelah menikmati adegan demi adegan, menurut saya film ini jauh lebih baik dari seri Ant-Man sebelumnya. Meskipun banyak juga yang berpendapat, alur cerita seri terbarunya ini kurang nendang dan agak membosankan. Hmmm....Apa bener ya ?. Namanya juga beda-beda penilaian ya. 


Film Ant-Man & The Wasp : Quantumania yang masih disutradai oleh Peyton Reed dan diproduksi oleh Marvel Studios ini merupakan film pertama yang membuka fase 5 Marvel Cinematic Universe (MCU). Scott Lang yang masih diperankan oleh Paul Rudd, kembali menghadapi ancaman dari musuh baru yang muncul di dunia Quatmum terutama Kang The Conqueror. Tokoh antagonis di dalam MCU yang di dalam komik, kekuatannya jauh lebih besar daripada Si Thanos. 


sumber : Marvel Studios


Hmmmm..Si Thanos saja susah matinya padahal sudah diserang orang satu kampung (Avengers). Apakah Si Ant-Man & Wasp bisa ngalahin Si Kang semudah itu ?. Ditunggu jawabannya di akhir filmnya. 


Cerita dimulai disaat hubungan Scott Lang dengan putrinya "Cassie" yang diperankan oleh Emma Fuhrmann sedikit merenggang. Scott merasa jarang bertemu dengan putrinya karena Cassie suka membuat masalah dan keluar masuk penjara. 


Malapateka justru diawali oleh Cassie yang menciptakan teknologi terbaru yang berhubungan dengan dunia Quantum dimana dulu kakek,nenek, ayah dan ibunya pernah terjebak di dalamnya. Cassie bahkan berhasil mengirimkan sinyal ke dunia Quantum yang sangat menyeramkan. Disinilah musibah datang, Cassie yang keluarganya dibawa ke dunia Quantum dan terjebak disana. 


sumber : Marvel Studios


Yang paling takut itu adalah neneknya Si Cassie yaitu Janet Van Dyne yang diperankan oleh Michelle Pfeiffer. Dulunya Janet pernah terjebak di dunia Quantum bersama dengan Kang yang diperankan oleh Jonathan Majors. Awalnya Janet gak mengetahui sosok lelaki yang menemani dia di Quantum ternyata adalah seorang yang memiliki ambisi menaklukkan dunia. 


Tapi itu semua dirahasiakan oleh Janet ke keluarganya sampai mereka bertemu langsung dengan Kang dan melawan hingga Si Kang bisa dikalahkan. Semuanya berkat kerjasama yang kuat sehingga Kang bisa dikalahkan meskipun ada beberapa yang dikorbankan. 


Untuk karakter, saya suka dengan cerita Scoot Lang dan Hope Van Dyne alias Jelly Bean yang diperankan oleh Evangeline Lilly mendapatkan porsi cukup dalam membangun chemistry dan saling bahu membahu untuk mengalahkan Si Kang dan para pasukannya.


sumber : Marvel Studios


Apalagi ada tokoh baru yaitu Cassie yang memiliki kekuatan juga seperi ayah dan ibunya. Menurut saya, Si Cassie ini sangat cerdas seperti kakeknya Hank Pym yang diperankan oleh Michael Douglas. Kalian akan dibuat takjub disaat Hank Pym menciptakan pasukan semutnya dan berhasil menumbahkan Kang. Tapi Kang gak mati lhoo ya. Bahkan Si Kang ini nantinya akan menjadi musuh terbesar dari Avengers generasi baru. Kita tunggu saja tanggal mainnya !.


Over all, penilaian dari saya tentang film ini yaitu terpuaskan. Dari kualitas gambar sangat kece. Alur cerita juga cukup menarik dan saya pun paham sama ceritanya. Sayangnya, adegan lucu porsinya kurang dibandingkan film Ant-Man sebelumnya. 


Dari film Ant-Man & Wasp : Quantumania ini adalah awal dari perjalanan para Avengers selanjutnya. Seperti biasanya, di akhir film pasti ada kejutan menarik. Pasti ada beberapa post credit yang menggambarkan cerita film Marvel selanjutnya. 


Disini saya gak mau spoiler tapi saya kasi satu pertanyaan. Kalian masih ingat kan film Eternals ?. Bagi yang sudah lupa atau belum nonton, tonton dulu filmnya sebelum nonton Ant-Man & Wasp Quantumania. 


Gak terasa hampir dua jam ini film kelar juga. Bukan Marvel namanya kalau gak buat para penonton penasaran dan gak sabar menunggu film-film selanjutnya. Keluar studio, saya dan Bang Faizin balik ke hotel. Waktu menunjukkan jam sebelas malam. Mallnya sudah tutup. Padahal niatnya mau makan habis nonton. Yasudah, nyari makan di luar saja sambil balik ke hotel. 


Jangan lupa nonton ya !. Terpenting nonton daripada baca dan dengerin spoiler temen kalian, hehehe. 



Penulis : Lazwardy Perdana Putra

Friday, 31 December 2021

Spiderman : No Way Home, Akhirnya Tiga Spiderman Berkumpul Dalam Satu Film

Kalau ditanya "kalian pengen nonton film apa di akhir tahun 2021 ini ?". Kalau menurut saya sih pasti kebanyakan jawabnya "Spiderman : No Way Home". Apalagi yang penggemar fanatik film-film Marvel, pasti sudah gak sabar nunggu film ini tayang. 

15 Desember 2021, Spiderman : No Way Home mulai tayang serentak di layar bioskop seluruh Indonesia. Dan saya sendiri sudah menunggu-nunggu film ini sejak lama. Maklum saja, kita sudah hampir dua tahun dilanda Covid-19 yang dampaknya membuat seluruh bioskop di Indonesia ditutup sementara. Padahal banyak film yang bakalan tayang seperti Spiderman : No Way Home salah satu contohnya. Gak sedikit juga industri film yang menunda produksi film karena terbentur budget. 


Sudah hampir dua minggu film ini tayang, saya baru ada waktu buat nonton kisah Peter Parker lagi. Masuk bioskop pertama kali lagi serasa bernostalgia. Lama sekali sudah gak ke bioskop. Yang masih gak bisa lupa itu aroma khas dari ruangan bioskop.  Tebak sendiri ya aromanya gimana !. 

Saya nontonnya gak sendirian, tapi bareng teman-teman kantor. Bisa dibilang ini dadakan nontonnya. Pas pulang ngantor, liat jadwal tayang,eh kok ada waktu yang pas ya. Langsung saja kami cuss ke salah satu bioskop favorit di Kota Mataram,sebut saja Cinema XXI yang berada di lantai 2, Lombok Epicentrum Mall. Lokasinya juga gak jauh dari kantor kami. Syukurnya,kami masih beruntung dapat tiket nonton sesuai jadwal tadi. 

sumber foto : indozone.id

Mulai mereview !

Spiderman : No Way Home merupakan series lanjutan dari film sebelumnya Spiderman : Far Way Home. Tokoh yang memerankan masih sama yaitu Tom Holland sebagai Peter Parker. Selain itu ada Zendaya sebagai MJ dan Jacob Batalon sebagai Ned Leeds.

Film dibuka dengan suasana gaduh yang terjadi dimana identitas Spiderman terbongkar karena Mysterio yang dibintangi oleh Jake Gyllenhaal, memfitnah Peter Parker dan berujung kematian terlebih dahulu sebelum masalah terselesaikan. Kalian pasti ingat kan film sebelumnya Far Way Home ?. Jadi sebelum nonton yang No Way Home, nonton film sebelumnya ya biar gak bingung siapa itu Mysterio. 

Lanjut !. Masalah semakin tambah runyam dan berkembang ke publik, apalagi sudah sampai membuat munculnya anggapan miring kepada Peter Parker yang menjadi sosok seorang Spiderman. Semakin diperparah dengan adanya liputan dari salah satu media cetak yaitu koran The Daily Bugle yang dipimpin oleh Jonah Jameson yang masih diperankan oleh JK Simmons yang ikut mengompori seluruh publik dengan menuduh menjadi dalang dari kematian Mysterio adalah Spiderman. 

Karena tuduhan tersebut, Peter Parker mulai khawatir. Ia merasa ada yang sudah berbeda dari kehidupannya,dimana kehilangan privasi dan tersudutkan. Bahkan tempat tinggalnya bersama Bibi May (Marisa Tomei) setiap detik selalu menjadi pengamatan media dan publik.

sumber foto : republika.co.id


Gak sampai disitu saja. Kejadian tersebut mempengaruhi kehidupan orang-orang terdekatnya yaitu Ned dan MJ. Peter mulai mencari solusi untuk bisa memperbaiki situasi dari setiap masalah yang terus berkembang. Peter tiba-tiba teringat akan Doctor Strange yang masih diperankan oleh Benedict Cumberbatch, salah satu anggota Avenggers yang memiliki kekuatan sihir. Dia juga memiliki kemampuan beteleportasi dan memanipulasi keadaan. Saya salah satu fans dari Doctor Strange,hehehe.

Peter Parker mendatangi kediaman dari Doctor Strange dan berharap dibantu oleh superhero yang memiliki jubah yang bisa terbang sendiri dan setia dengan si penyihir untuk memanipulasi keadaan dengan membuat orang-orang lupa akan dirinya yang seorang Spiderman.

sumber foto :culture-commune.fr


Tapi ketika merapal mantra, terjadi kesalahan dimana keadaan menjadi kacau. Multiverse retak dan Peter harus menghadapi konsekuensinya dimana musuh-musuh Spiderman di semesta yang lain berdatangan satu per satu. Cerita serunya ada disini. Kita akan melihat Doctor Octopus yang masih diperankan oleh Alfred Molina, Green Goblin atau Prof.Norman (Willem Dafoe), Sandman atau manusia pasir (Thomas Jaden Church), Electro atau Max (Jamie Foxx) dan Lizard (Rhys Ifans). Semua tokoh diperankan oleh orang yang sama. Keren emang produser film ini masih bisa mengumpulkan mereka-mereka dan ada yang sudah berumur seperti Willem Dafoe dan Alfred Molina.

Lanjut !. Akhirnya Doctor Strange memerintahkan para vilian untuk nantinya dikembalikan ke semesta masing-masing. Tapi gak semudah membalikkan telapak tangan. Pemikiran Peter Parker dengan Doctor Strange berbeda, dimana si Doctor ingin mengembalikan semuanya ke semula,sedangkan Peter mau menyembuhkan semua vilian yang hadir, tanpa harus berakhir menjadi pihak yang jahat.

Cerita semakin seru guys, apalagi yang gak disangka-sangka kedatangan karakter Spiderman dari edisi sebelumnya. Bagi penggemar Spiderman pasti dibuat sumringah melihat lagi Tobey Maguire di Spiderman edisi pertama dan Adrew Garfield di Spiderman edisi kedua. Mereka berdua datang melalu portal yang dibuka oleh Ned untuk menolong Peter Parker versi Tom Holland. So, kita dimanjakan oleh ketiga sosok Spiderman dalam satu film guys. Kece kan !. Uniknya lagi nama ketiganya sama "Peter Parker". Gokil dan unik sih menurut saya. Kok bisa ya yang buat film mengumpulkan ketiga orang yang memerankan Spiderman. Keren sih !. 

Gak jauh berbeda dengan karakter sebelumnya. Disini Peter Parker versi Tom Holland juga kehilangan orang yang begitu dia sayangi yaitu kematian Bibi May yang dibunuh Green Goblin dengan menabrakkan glider ke arah Bibi May. Sedangkan dalam versi Tobey dan Andrew adalah kematian Paman Ben yang menjadi pukulan berat bagi Spiderman.



Film Spiderman : No Way Home digarap secara apik. Karya trilogi Spiderman yang diarahkan sutradara Jon Watts memiliki ide cerita yang gak membosankan meskipun durasinya lumayan panjang yaitu dua jam setengah. Penonton pun gak dibuat berkutik dan mata pun  gak ingin berkedip sedetikpun karena setiap adegan gak boleh kita lewatkan. Film ini diproduksi bersama oleh Columbia Pictures dan Marvel Studios, serta didistribusikan oleh Sony Pictures. 

Dilihat dari jenis filmnya, Spiderman : No Way Home bisa ditonton oleh semua usia termasuk anak-anak tapi tetap diawasi karena ada beberapa adegan yang cukup vulgar dan masih belum layak ditonton pada usia anak-anak. Untuk pelajaran yang bisa diambil dari film itu yaitu arti sebuah tanggung jawab. Terlihat mudah tapi sulit untuk dilakukan. Harus ada niat, kesadaran dan percaya diri untuk melakukannya. 

sumber foto : take.id


Over all, dari keseluruhan jalan cerita dari film Spiderman : No Way Home kece habis. Dari penulisan cerita, efek dengan teknologi terkini dan karakter yang ada di dalam cerita membuat kita bernostalgia dengan film-film Spiderman sebelumnya. So, kita harus menonton seri sebelumnya biar nyambung karena kebanyakan film -film garapan Marvel Studio itu saling berhubungan. 

Btw, ada bocoran sedikit, hehehe. Setelah film selesai jangan, beranjak dulu dari kursi kalian soalnya ada adegan dimana terlihat musuh paling kuat dari Spiderman yaitu Venom ingin menemui Peter Parker untuk menanyakan tentang Thanos. Ada hubungan apa ya ?. Kita tunggu saja kisah dari Venom di film selanjutnya.

Cukup itu saja dulu spoiler dari saya. Untuk gimana akhir dari cerita Spiderman : No Way Home, silahkan datang langsung ke bioksop kesayangan kalian. Ada beberapa cuplikan yang menjadi film ini spesial dan keren. 

Penulis : Lazwardy Perdana Putra

Saturday, 5 October 2019

Diantara Penjahat dan Pahlawan : Review Film Joker



Bulan ini menjadi bulan yang cukup mengasyikkan buat saya pribadi. Pertama, di Kota Mataram telah dibuka bioskop baru lagi. Jadi untuk saat ini sudah ada tiga bioksop kece telah hadir di Pulau Lombok. Kedua, ada film yang sejak lama saya tunggu kehadirannya yaitu Joker.

Bagi kalian penggemar film Batman atau DC, sudah gak asing lagi dengan namanya tokoh antagonis satu ini. Tokoh yang menjadi musuh bebuyutannya Batman ini berhasil membuat kita geram di film Batman sebelumnya “The Dark Knight”. Seorang Joker yang sangat licik dan jahat, mampu membuat isi Kota Gotham porak-poranda dan diambang kehancuran.

Sejak kecil, saya selalu menonton film kartunnya. Disana yang menjadi musuh utama Batman yaitu Joker. Lagi-lagi di film selanjutnya sampai sekarang, hanya Joker yang susah dikalahkan oleh Batman. Memiliki anak buah yang sangat banyak dan dapat mempengaruhi semua orang yang bertentangan dengan kebijakan pemerintah Kota Gotham.

Jujur, bagi kalian Joker itu jahat atau baik ?. Tergantung dari sisi mana kalian melihatnya. Mungkin sebelum menonton film Joker, kalian masih membenci tokoh Si Joker karena dia licik, jahat, sadis, dan sukanya membunuh. Gimana reaksi kalian kalau sudah menonton film Joker yang diperankan oleh Joaquin Phoniex ini ?. Apakah kalian masih benci Si Joker atau merasa prihatin atas nasibnya sejak kecil ?.

Disini saya akan mengulas apa yang saya rasakan setelah menonton film ini. Mungkin agak banyak spoilernya. Bagi kalian yang belum  menonton film Joker, saya harap jangan membaca tulisan saya ini !.

Mungkin ada pertanyaan, “Kapan Joker itu lahir?”. Jawabannya ada di dalam film ini. Sejak Joker belum menjadi Joker sampai muncul Joker yang begitu jahat,licik, dan sadis membunuh orang-orang yang dia benci dan orang-orang yang membuat masalah sama dirinya.

***





Sepulang dari kantor, saya mengajak istri untuk nonton film di bioskop yang baru launching beberapa hari yang lalu. Kebetulan kami berdua memiliki hobi yang sama yaitu nonton film. Hanya saja, si doi gak suka diajak nonton film horor. Sedangkan saya, lumayan suka nonton film horor meskipun banyak adegan kaget-kagetnya.

Sehabis shalat magrib, kami berangkat ke Cinepolis. Cinepolis merupakan sebuah bioskop yang berpatner dengan Cinemaxx. Asal Cinepolis sendiri dari Mexico dan kabar gembiranya, Cinepolis Lombok baru satu-satunya cabang Cinepolis di Indonesia. Cukup membanggakan Lombok dipilih menjadi cabang bioskop yang sangat keren ini.

Dari penampilan bioksopnya sangat keren dan elegan. Memiliki ruangan dari lobi hingga ruang tunggu penonton bergaya Eropa dan cukup klasik. Didominasi dengan warna putih biru, membuat Cinepolis berbeda dengan bioksop-bioksop lainnya.

Cinepolis Lombok berada di Mataram Mall lantai 4. Dibandingkan para pesaingnya, Cinepolis memiliki lokasi yang cukup strategis diantara pusat pertokoan dan keramaian Kota Mataram. Untuk tiketnya sendiri lebih murah dibandingkan dengan pesaingnya. Kalau soal penayangan film, Cinepolis memiliki empat studio dengan layar yang sangat besar dan kursi yang empuk. Dijamin nonton kalian akan nyaman dan tenang.  Bukannya ngendorse, tapi ini komentar saya tentang bioksop yang baru hadir di tengah-tengah warga Kota Mataram.

Setelah membeli tiket nonton seharga 30 ribu per tiket untuk kelas premium di jam sembilan malam, kami berdua menunggu di lorong ruang tunggu. Gak ketinggalan berkeliling dalam bioskopnya. Cukup bersih dan adem. Untuk toiletnya sangat bersih, tapi ada yang kurang. Aroma pewanginya kurang tercium.

Sebelum melanjutkan membaca review ini, bisa tonton trailernya di bawah ini :



***



Kembali ke dalam film !

Di awal film, Si Arthur berada di dalam ruang khusus dengan pakaian serba putih bersama seorang wanita muda. Mereka duduk saling berhadapan. Seorang wanita muda tersebut melayangkan beberapa pertanyaan kepada Si Arthur, namun dia gak menjawab apa-apa. Hanya gelak tawa yang cukup menyeramkan dan sampai tersedak di kerongkongan.  Tawa yang berasal dari suatu penyakit psikis.

Di adegan selanjutnya, Si Arthur berpenampilan menjadi badut jalanan yang siap menghibur warga Gotham. Berasal dari keluarga kelas tiga, membuat kehidupan Si Arthur cukup memprihatinkan. Tinggal bersama ibunya tanpa adanya seorang bapak, gak menikah dan bekerja menjadi badut di sebuah jasa panggilan badut.

Si Arhur hidup serba keterbatasan. Dia mengidap penyakit depresi kronis dan khayalan tingkat tinggi. Saat dia menjadi badut, selalu diganggu oleh lingkungan di sekitarnya. Apalagi saat insiden pengeroyokan yang dilakukan oleh anak-anak brandal terhadap dirinya.

Pemecatan yang dialaminya dari tempat dia bekerja yang disebabkan oleh ulah temannya sendiri. Dia diberikan sebuah pistol oleh temannya. Gak disangka disaat menghibur anak-anak di sebuah rumah sakit, pistol itu terjatuh dan pihak rumah sakit melaporkan kejadian tersebut kepada bos Arthur. Awalnya Arthur gak terlalu peduli dengan pistol tersebut, tapi dia baru sadar pistol tersebut membuat dia merasa dipermainkan oleh temannya.

Di sebuah kereta saat Arthur pulang ke rumah masih berpenampilan seorang badut. Dia melihat ada seorang wanita mencoba dilecehkan oleh ketiga pemuda berpenampilan rapi. Terlihat mereka dari keluarga orang kaya. Melihat insiden tersebut, penyakitnya kambuh lagi. Tawanya gak bisa dihentikan sampai ketiga pemuda tersebut merasa tersinggung.

Si Arthur yang duduk gak jauh dari mereka, tertawa terbahak-bahak sampai tersedak. Mencoba untuk menghentikan tawanya, Si Arthur dikeroyok oleh ketiga pemuda tersebut. Gak lama, Si Arthur mengeluarkan pistol yang diberikan temannya tadi. Satu per satu dia menembaki ketiga pemuda tersebut hingga tewas.

Hari itu revolusi dimulai di Kota Gotham. Polisi memburu badut tersangka pembunuhan ketiga pemuda tersebut. Sementara warga Gotham yang muak dengan pemerintah, segera menjadikan topeng dan dandanan badut sebagai simbol protes.

Dari sini awal Arthur sudah gak takut sama siapa-siapa lagi. Pembunuhan untuk pertama kalinya yang dilakukan Arthur membuat dia merasa puas. Belum sampai disini, teman yang memberikan pistolpun dibunuh oleh dia karena ternyata temannya tersebut biang kladi pemecatan terhadap dirinya. Temannya tersebut mencoba memfitnah Arthur agar dia segera dipecat oleh bosnya.

Kejiwaan Arthur mulai parah ketika dia mengetahui kebenaran akan sosok dirinya. Ibu yang selama ini dia sayang dan rawat, ternyata dulunya sangat jahat kepada dirinya. Ibunya memiliki kelainan psikis sama seperti yang diderita Arthur saat ini.  Kekerasan demi kekerasan yang dilakukan oleh ibunya kepada Arthur membuat dia menjadi seperti sekarang. Memiliki penyakit depresi atau trauma di masa lalu.

Mengetahui hal tersebut dari data sebuah rumah sakit tempat ibunya dulu dirawat. Arthur telah mengetahui yang sebenarnya bahwa dia memiliki seorang bapak yang bernama Dr.Thomas Wayne. Kemarahan Arthur mulai memuncak. Dia marah dan membunuh ibunya.


Dia mulai mencari cara untuk bisa bertemu dengan bapaknya. Suatu ketika di dalam film, Arthur bertemu dengan Bruce Wayne masih kecil. Dia adalah anak dari Thomas Wayne. Seorang terpandang dan kaya raya di Kota Gotham.  Sosok anak kecil ini nantinya adalah Batman. Disini Arthur gak berhasil bertemu dengan bapaknya. Hanya bertemu dengan Si Batman kecil. Arthur sangat baik kepada Bruce. Jadi kesimpulan sementara yang saya ambil, Joker dan Batman bisa dibilang saudara.

Suatu ketika Arthur berhasil bertemu dengan yang dianggap bapak kandungnya di sebuah gedung festival. Tapi si bapak gak mengakui bahwa Arthur adalah anak dari hubungan gelap dengan ibunya. Bahkan Thomas Wayne, memukul wajah Arthur hingga terjatuh. Arthur gak melawan sedikitpun. Dia hanya tertawa karena penyakitnya kambuh.

Arthur yang bercita-cita ingin menjadi seorang pelawak. Dia ingin menghibur banyak orang. Suatu ketika dia dundang dalam sebuah talk show televise terkenal  Live ! with Murray Franklin yang dipandu oleh Murray Franklin. Arthur menjadi dikenal oleh warga Gotham sebagai ejekan dan Franklin mengundang Arthur datang ke acara tersebut.

Disinilah Joker itu lahir. Arthur yang berganti nama menjadi Joker dengan penampilan berbeda. Wajah badut yang menyeramkan, rambut gondrong berwarna hijau dengan pakaian necisnya.  Kemarahan Joker memuncak disini.


Memiliki gaya yang khas dengan tawanya yang menyeramkan. Joker sudah lahir menjadi sosok yang jahat, licik, sadis dan gak takut lagi sama siapa-siapa. Di tengah acara, Joker gak segan-segan menembaki kepala Murray Franklin karena dia menganggap Murray mengolok-olok dia secara live.
Sontak seluruh penonton berlarian meninggalkan studio. Joker merasa puas sudah menghabisi orang-orang yang jahat kepada dirinya. 

Joker akhirnya ditangkap oleh polisi. Di dalam perjalanan, mobil yang ditumpangi Joker ditabrak oleh sebuah mobil ambulance. Joker diselamatkan oleh para warga Gotham yang pro dengan dia. Joker sadar dia sudah gak sendirian lagi. Dia berhasil menguasai kondisi. Kondisi Kota Gotham yang diambang kehancuran oleh ulah Joker membuat dia merasa puas.

Dari kisah seorang Arthur yang memiliki penyakit kejiwaan dan dikucilkan dari keluarga, teman dan lingkungannya, menjadikan Arthur lahir menjadi Joker yang begitu jahat, licik dan sadis.

Arthur adalah sosok yang sangat baik. Dia ingin selalu menghibur orang banyak. Tapi dia selalu dikucilkan, diejek dan dijauhi dari lingkungan yang semestinya membuat dia merasa nyaman. Hanya orang-orang tertentu saja yang baik kepada dirinya. Yang peduli dengan kondisinya.

Setelah menonton film ini, saya merasa prihatin akan nasib Joker dulunya. Memang kita benci dan gak membenarkan apa yang sudah dilakukan Joker selama menjadi Joker. Tapi disisi lain, dia adalah sosok yang sangat baik dan peduli kepada lingkungan. Karena banyak orang-orang yang gak peduli dengan kondisi orang seperti Arthur, yang menyebabkan dia ingin kebebasan dan gak takut sama siapa-siapa lagi.

Setelah menonton apakah kalian sedikit pro dengan Joker ?.

Todd Philips sang sutradara film Joker, sukses membuat penonton bingung. Apa benar kehidupan masa lalu Joker seperti ini ?. Banyak misteri yang diperlihatkan di dalam film ini. Mungkin buat kalian yang sudah menonton, ada beberapa hal di dalam film yang susah kita tebak akan menjadi seperti ini. Joker ternyata lahir dari orang baik yang gak dipedulikan oleh pemerintah.

Buat kalian yang belum menonton, ada beberapa adegan yang gak sempat saya tulis disini. Sengaja biar gak dibilang spoiler abis ney blogger, hahaha.

Rekommended buat kalian tonton. Ohya, buat anak kecil dan yang belum 17 tahun, saya harap jangan menonton film ini. Kalau ingin menonton, harus dalam bimbingan orang tua.

Over all, Untuk film Joker saya beri nilai 9 dari 10. Dan saya yakin kalau film ini mampu meraih Piala Oscar.

Penulis : Lazwardy Perdana Putra

Saturday, 31 August 2019

Alur Cerita dan Efek Film yang Kece Abis : Review Gundala


(foto : screenplay films)

Hallo pembaca setia lazwardyjournal. Sudah lama nih saya gak mereview film lagi. Film yang menjadi korban untuk direview kali ini yaitu Gundala (Negeri Ini Butuh Patriot). Kalian sudah kenal kan tokoh superhero dari tanah air ini ?. Bagi kalian yang lahir sekitar tahun 1970-1980an pasti tau sepak terjang dari cerita Gundala ini. Meski  gak semua pernah membaca serial komiknya dulu (termasuk saya).

Film yang penayangan pertamanya tanggal 29 Agustus 2019 di bioskop seluruh Indonesia ini, mampu membuat para pecinta Marvel dan DC di Indonesia, bertanya-tanya “Sekeren apakah film yang digarap oleh Bumilangit Cinematic Universe ini?”.

Dua kata buat film Marvel versi Indonesia ini yaitu Kece Abis. Buat pecinta film superhero pasti banyak yang setuju film ini kece, meskipun belum sesempurna kekecean dari serial Marvel yang sudah kita tonton.  Kali ini saya akan mencoba mereview beberapa point dari Gundala sesuai apa yang saya dapatkan saat nonton di hari kedua.

Gundala merupakan seri pertama dari seluruh rangkaian film yang digarap oleh Bumi Langit Cinematic Universe. Gak tanggung-tanggung, film Gundala langsung disutradai oleh Joko Anwar yang kita tau sendiri sepak terjang dari sutradara kondang yang sudah memiliki jam terbang tinggi ini.

Pertanyaannya, apakah film ini seru dan layak untuk ditonton ?. Masih ada diantara kalian yang ragu untuk menonton ?. Secara fakta di Indonesia sendiri, film yang paling laris ditonton antara lain film drama alay-alay dan horor.  Film horor memang saya akui Indonesia rajanya. Dibandingkan film superhero yang masih berkiblat dengan superhero luar negeri.  Tapi apakah film superhero asli Indonesia bisa menjadi raja di hati kalian semua  nantinya ?. Kita buktikan di Film Gundala ini ?.

Kehidupan Sancaka Kecil

Adegan pertama memperlihatkan kehidupan Sancaka kecil. Sancaka merupakan anak jalanan yang bernasib malang dan sudah terbiasa dengan kerasnya ibukota. Kondisi saat itu sedang kacau dan dikuasai para preman dan mafia.

Sebelumnya Sancaka memiliki orang tua yang sangat sayang sama dia. Bapaknya seorang buruh pabrik dan ibunya hanya seorang ibu rumah tangga. Mereka hidup bahagia di sebuah rumah kecil di dekat pabrik. Namun entah kenapa, bapak Sancaka dikhianati oleh sahabatnya sendiri dan terbunuh. Setahun kemudian Sancaka ditinggal oleh ibunya pergi mencari pekerjaan di luar kota dan gak pernah kembali lagi. Sancaka  akhirnya memutuskan untuk mencari ibunya dan bertemu dengan Awang.
Awang sendiri yang mengajarkan Sancaka bela diri dan ada satu kalimat yang dipesankan Awang buat Sancaka yaitu “Jangan pernah ikut campur urusan orang lain kalau gak mau hidupmu susah !”. Kalimat itu yang Sancaka pegang sampai dia dewasa.

(foto : screenplay films)

Sampai suatu ketika Awang mengajak Sancaka untuk pergi ke suatu tempat yang sangat jauh. Ternyata Sancaka ketinggalan kereta yang sudah dinaiki oleh Awang. Akhirnya keduanya berpisah.  Pemeran dari Awang sendiri gak secara detail dijelaskan disini. Apakah Awang juga tokoh superhero dari Bumilangit Cinematic Universe ?. Jujur, di awal film saya sudah penasaran sama karakter tokoh satu ini.

Kehidupan Sancaka Dewasa

Saat Sancaka sudah dewasa, dia bekerja sebagai security di sebuah pabrik. Kondisi ibukota semakin kacau. Banyak penjarahan, perampokan, pembunuhan, pengkhianatan dan kekuasaan para mafia.  Namun Sancaka gak memperdulikan keadaan yang ada. Dia hanya ingin fokus kerja dan gak peduli dengan siapapun karena dia beranggapan kalau gak mau hidup susah, jangan pernah ikut campur urusan orang lain.

Tapi suatu ketika, dia harus dihadapkan oleh kekacauan yang terjadi. Dia bertemu dengan Wulan dan adiknya. Wulan dan adiknya sedang terancam oleh sekelompok preman pasar. Akhirnya Sancaka mengingat nasihat dari bapaknya, “Kebenaran harus diperjuangkan !”. Dari situ Sancaka sadar bahwa dia sangat dibutuhkan saat itu.

Sancaka yang sejak kecil takut dengan petir, ketika petir menyambar tanah, dia langsung ketakutan dan bersembunyi di balik kursi. Sancaka yang takut sekali dengan petir, akhirnya memiliki kekuatan petir yang menyambar tubuhnya. Kekuatan yang berasal dari petir masih belum bisa dikuasai oleh Sancaka. Dia masih belum tau betul kekuatan petir yang ada di dalam tubuhnya.


(foto : screenplay films)

Yang menjadi pertanyaan saya kali ini, “kok setiap petir menyambar, Sancaka langsung berdiri di tengah-tengah tanah lapang, menunggu tubuhnya disambar petir baru kekuatannya muncul?”.  Sancaka yang memiliki kekuatan petir  bernama Gundala.  Saya perhatikan setiap berkelahi, Gundala jarang sekali menggunakan kekuatan petirnya. Hanya beberapa kali saja kekuatan petirnya dikeluarkan.

Denger-denger juga, Gundala punya kekuatan bisa lari cepat seperti Flash. Tapi di film ini gak ada muncul kekuatan ini. Apakah si sutradara sengaja gak memunculkan semua kekuatan dari Gundala ?. Pasti lah, ini kan baru film pertama. Sama seperti film pertama Ironman dan Captain America dulu yang masih punya kekuatan sederhana.  Jadi penasaran kekuatan sepenuhnya dari Gundala. Kita tunggu saja kelanjutan filmnya,hehehehe.

Musuh Gundala

Di dalam film ini, Gundala harus berhadapan dengan berbagai macam tokoh antagonis yang dipimpin oleh Pengkor. Pengkor sendiri seorang  ketua mafia yang sangat kejam. Siapa pun orang yang bermusuhan dengan dia, pasti dia habisin. Menurut saya sih, Pengkor ini orang baik dan dermawan, tapi memiliki gangguan pada psikisnya. Pengkor memiliki kisah masa kecil yang sangat kelam. Berasal dari keluarga kaya raya memiliki sebuah perkebunan. Entah kenapa, suatu ketika keluarganya difitnah membunuh salah satu karyawan perkebunan. Rumahnya dibakar dan orang tuanya dibunuh. Hanya dia yang selamat, eh Spoiler jadinya, hahaha.

Akhirnya dia beranggapan siapapun orang yang gak sejalan dengan dia adalah musuh dia. Semua jalan dilakukan demi mendapatkan apa yang dia inginkan. Tapi semua rencana yang sudah dirancang, dihadang oleh Gundala. Pokoknya seru deh.

Saya disini gak mau perpanjang lebar bercerita tentang musuh-musuh Gundala. Banyak sekali tokoh yang hadir disini. Saking banyaknya, belum semua karakter secara detail diperlihatkan. Jadi ditunggu di film-film lanjutan dari Bumilangit Cinematic Universe ini.

Kekurang dan Kelebihan film

Kekurangan

Menurut saya kekurangan pertama dari film ini yaitu terlalu banyak tokoh yang dihadirkan. Hasilnya beberapa tokoh belum berhasil saya ketahui karakternya. Setiap tokoh hanya memiliki waktu hanya sedikit memperlihatkan karakternya. Contohnya saja, anak angkat Si Pengkor. Semuanya dihadirkan disini dan salah satu dari mereka, termasuk superhero dari Bumilangit Cinematic Universe nantinya.

Peran Awang disini terlalu nanggung. Durasi pertemuan antara Si Sancaka kecil dengan Si Awang jaraknya terlalu pendek. Saya pun bertanya-tanya, siapakah Si Awang ini ? Apakah sutradara sengaja memperliatkan tokoh Awang ini hanya beberapa menit saja untuk membuat penonton penasaran ?.

Settingan waktu yang kurang jelas. Disini diperlihatkan bahwa waktu yang digunakan yaitu sekitar tahun 1990an (menebak-nebak saja). Secara visual juga sangat klasik sekali. Tapi disisi lain, warga sudah menggunakan smartphone, hahaha.

(foto : screenplay films)

Gak begitu jelas, apakah Gundala ini mengeluarkan kekuatannya saat terkena petir saja atau sekali terkena petir, dia sudah bisa mengeluarkan kekuatan petirnya jika dibutuhkan.  So,..kekuatan Gundala secara detail belum terlihat. Mungkin saja sutradara sengaja gak mengeluarkan dulu kekuatan dari Gundala ini. Intinya setiap berkelahi, yang diutamakan yaitu kontak fisik.  Jarang mengeluarkan  kekuatan petirnya.

Kelebihan

Alur ceritanya mantap bener. Baru kali ini saya nonton film superhero Indonesia yang alur ceritanya kece abis. Jujur saya sempat ragu, apakah film ini berhasil buat saya dan keluarga gak nyesel beli tiket nonton di bioskop. Ternyata keraguan saya salah. Dari kisah Sancaka kecil sampai dewasa, dikemas begitu kompleks dan semuanya jelas.

(foto : screenplay films)

Film Gundala memainkan sekitar 1800 pemain dan biaya yang dikeluarkan untuk film kalau gak salah sebesar 30 miliar rupiah. Wawwww, sungguh fantastis untuk sekelas film Indonesia. Pakaian yang digunakan Gundala sendiri, didesain dan dibuat di Holywood lhoo. Ohya, di film ini pakaian Gundala ada dua lhoo. Pakaian yang dibuat di Holywood ada di penghujung cerita. Penasaran kan ? hahaha.


(foto : screenplay films)

Efek-efek yang diberikan lumayan keren. Hampir kerennya sepeti efek-efek di film superhero luar negeri. Tapi buat saya, Film Gundala ini memberikan angin segar dan semangat buat kita bahwa Indonesia mampu membuat film-film superhero yang gak kalah dengan film-film Holywood.

Film Gundala berhasil membuat saya penasaran dengan tokoh-tokoh yang akan hadir di film-film selanjutnya dari Bumilangit Cinematic Universe ini. Saya sebenarnya gak mau Spoiler secara dramatis. Tapi nanti di penghujung cerita, ada tokoh superhero yang akan membuat kalian penasaran dari cerita selanjutnya. Siapakah dia ?. Makanya nonton dulu Film Gundala.

Kerennya film ini, setiap tokoh berhasil memerankan karakternya masing-masing. Sejauh ini saya puas banget nontonnya. Begitu juga dengan keluarga saya, mereka penggemar film-film superhero dan merasa puas nonton kisah Gundala.

Penutup

Banyak sekali pesan-pesan positif yang disampaikan di film ini. Bagaimana kita peduli antar sesama. Hidup sebagai makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain. Menjalani hidup dengan jujur. Siap membela kebenaran dan masih banyak lagi yang lainnya. Negeri ini memang butuh pahlawan (patriot) untuk memperjuangkan kebenaran dan menumpas kejahatan.

Mungkin itu saja review yang sedikit spoiler tentang Film Gundala versi lazwardyjournal yang bisa saya ceritakan. Sebenarnya masih banyak yang pengen saya ceritakan, tapi gak seru kalau semuanya diceritakan disini.

Buat kalian-kalian yang belum nonton, saya recommended buat nonton film Gundala. Dijamin gak nyesel sudah beli tiket mahel-mahel. Apalagi ngajakin si doi, sudah beliin tiketnya sampe beliin cemilan dan minuman segala. Kalian gak bakal nyesel deh, saya jamin.

video on youtube.com

Penulis : Lazwardy Perdana Putra

Tuesday, 19 March 2019

Festival Sinema Australia Indonesia 2019 Singgah di Kota Mataram

photo from : FSAI 2019 Lombok

Akhirnya Festival Sinema Australia Indonesia (FSAI) tahun ini singgah di Kota Mataram, Lombok. Saya pun bersemangat untuk ikut berpartisipasi mengikuti festival film kontemporer ini. Berawal dari teman satu kantor bernama Bang Romi yang membagikan brosur FSAI 2019 sehari sebelum festival dimulai. Cepat-cepat saya buka website FSAI dan langsung mendaftar.

Di tahun 2019 Festival Sinema Australia Indonesia (FSAI) kembali menampilkan film-film terbaik dari Australia dan Indonesia. Berbagai genre film panjang dari Australia dan Indonesia akan diputar di festival tahun ini. FSAI 2019 juga untuk pertama kalinya akan menayangkan pilihan film-film pendek yang ditampilkan di Flickerfest, sebuah festival film pendek terdepan di Australia. Di tahun keempat ini, jangkauan FSAI diperluas di lima kota  yaitu Jakarta, Mataram, Bandung, Makassar dan Surabaya.

Khusus di Kota Mataram, FSAI dimulai dari tanggal 15 s/d 17 Maret 2019,bertempat di CGV Transmart Kota Mataram. Kebetulan saya ditemani sama si doi untuk pergi nonton salah satu film yang diputar di FSAI. Kami memilih menonton di Sabtu malam, malam santai dan sekalian malam mingguan. Film yang kami tonton berjudul Gurrumul, seorang laki-laki buta asli Suku Aborigin, Autralia yang memiliki keahlian dalam bermusik dengan suara yang sangat merdu. Laki-laki hebat yang memiliki nama lengkap Geoffrey Gurrumul Yunupingu merupakan seorang artis yang sangat terkenal di Australia. Dia menemukan tujuan dan arti hidup melalui lagu dan musik yang terinspirasi dari komunitas dan tanah kelahirannya Pulau Elcho di Timur Laut Arnhem Land.




Tiket nontonnya gratis lhoo, caranya kita mendaftar di situs websitenya https://www.eventbrite.com terlebih dahuluSetelah masuk ke websitenya, kita tinggal memilih film yang akan ditonton. Lihat juga jadwal filmnya ya, jangan sampai salah klik. Mau nonton di Mataram,malah klik nonton di Makassar, kan lucu hehehe. Setelah memilih film, kita melanjutkan untuk registrasi terlebih dahulu dengan persyaratan yang sudah ditentukan. Setelah registrasi berhasil, kita akan menerima konfirmasi e-tiket di email masing-masing. Nantinya konfirmasi e-tiket dari email tersebut saat akan menonton, bisa kita tukarkan dengan tiket manual di meja konfirmasi panitia di bioskop tempat FSAI digelar.

Antusias para penikmat film di Kota Mataram terhadap festival film ini sungguh diluar dugaan saya pribadi. Sehari sebelum film tayang, seat sudah sold out. Kece banget kan !. FSAI 2019 di Kota Mataram digelar di CGV Transmart Mataram. Salah satu bioskop favorit saya disini. Setelah registrasi ulang di meja panitia, kami berdua menunggu di ruang tunggu. Sambil menunggu, kita bisa duduk santai di ruang tunggu penonton. Bioskopnya instagrammable banget dan nyaman menurut saya. Meskipun lumayan jauh dari rumah, saya sering nonton di bioskop ini karena gak terlalu ramai dibandingkan bioskop tetangga,hehehe. 



Dua tiket film Gurrumul sudah ditangan. Para penonton pun sudah ramai berdatangan menunggu film yang sama tayang. Ini pertama kalinya FSAI digelar di Kota Mataram dengan pilihan film-film terbaik. Kami berdua sangat mendukung dengan adanya festival film semacam ini di Kota Mataram. Semoga saja di setiap tahunnya, FSAI selalu digelar di Pulau Lombok dengan film-film terbaik lainnya.

Sekitar jam setengah tujuh malam, film Gurrumul dimulai. Adegan demi adegan di dalam film saya menikmatinya. Apalagi saat kematian ibu dan ayahnya Si Gurrumul yang membuat penonton mengeluarkan air mata (colek si doi). Saya salut dengan jalan hidup Si Gurrumul. Dengan keterbatasan, dia sukses menjadi artis yang disayang oleh para fansnya melalui suaranya yang merdua berbahasa Aborigin. Terkadang kita gak tau artiya apa, tapi kita bisa merasakan maksud dari lagu dan musik yang disampaikan. Film yang disutradai oleh Paul Damien Williams dengan durasi satu setengah jam ini, sukses membuat penonton terkagum-kagum. Film yang penuh inspirasi ini wajib kalian tonton (Spoiler colongan).



Setelah film selesai, ternyata di dalam studio Mr.Paul sutradara film Gurrumul hadir di tengah-tengah penonton. Suprise banget dan kami semua pun kaget dibuat. Ada perasaan senang dan terharu bisa berjumpa langsung dengan sutradara film biografi ini. Mr.Paul pun menceritakan suka duka dalam pembuatan film ini. Mr.Paul sebelumnya adalah orang yang dekat dengan Gurrumul dan Michel (sahabat Gurrumul) yang suka membuatkan teh dan sarapan Gurrumul. Terpintas di pikiran Mr.Paul kalau akan membuat film biografi dari Si Gurrumul. Setelah meminta ijin, akhirnya Si Gurrumul bersedia dibuatkan film tentang jalan hidupnya.

Sesi tanya jawab pun berjalan dengan lancar. Para penonton sangat terkesan dengan film Gurummul. Di salah satu pertanyaan dari penonton untuk sutradara "Apakah tradisi Suku Aborigin saat ada orang meninggal di Suku Aborigin ada hubungannya dengan kebakaran hutan di Pulau Elcho ?". Jawaban Mr.Paul, tidak ada hubungannya tradisi orang meninggal disana dengan kebakaran hutan. Sutradara film hanya ingin memperlihatkan peralihan kehidupan kota dengan kehidupan di suku pedalaman (Spoiler sedikit).

Gurrumul Trailer from to youtube.com

Mr Paul pun menjelaskan bahwa tradisi adat Suku Aborigin saat ada kematian yaitu acara kematian bisa dua belas hari atau tiga minggu, tergantung ibu mertua.  Untuk tarian, lima belas suku bangsa mencerminkan suku bangsa masing-masing. Mulai jam tiga sore sudah menari, mencerminkan suku dan budaya suku tersebut. Foto orang yang mati gak boleh diperlihatkan sesuai permintaan keluarga.

Jalannya cerita di dalam film sangat natural dan menggambarkan kehidupan Suku Aborigin melalui Gurrumul. Saya jadi tahu kehidupan Suku Aborigin di pedalaman Australia yang bisa dibilang menjadi minoritas di tanahnya sendiri. Kemegahan kota-kota Australia dan penduduk yang mayoritas berkulit putih, tapi menjunjung tinggi yang namanya perbedaan. Saling menghargai satu sama lain yang diperlihatkan dari film Gurrumul. Karya-karya Gurrumul diterima dan sangat disukai di negaranya bahkan Amerika dan negara-negara lainnya. Filmnya keren dan wajib kalian tonton !!!.

Bagi kalian yang berada di Kota Makassar, Bandung dan Surabaya, nantikan FSAI 2019 mampir di kota kalian di bulan ini. Info lebih jelasnya bisa kalian buka di webnya https://www.eventbrite.com

Penulis : Lazwardy Perdana Putra

Sunday, 10 June 2018

Review Film : Jurassic World : Fallen Kingdom

sumber : www.idntimes.com

Masih edisi Bulan Ramadhan !

Untuk mengisi waktu senggang selama berpuasa, banyak yang dapat kita lakukan. Melakukan kegiatan-kegiatan positif seperti mengikuti pengajian di masjid-masjid, itikaf, bhakti sosial bersama fakir miskin dan anak yatim piatu, Safari Ramadhan, Ngabuburit dan masih banyak lainnya.

Kebetulan sudah cuti lebaran nih dan ada satu film favorit yang sudah tayang di bioskop beberapa hari yang lalu "Jurassic World : Fallen Kingdom". Alasan kenapa saya sangat suka dengan film ini. Pertama, karena film ini termasuk film adventure. Kedua, alur ceritanya yang kece dan menegangkan. Ketiga, selalu saja ada film lanjutannya. Dan terakhir, pemeran artis ceweknya yang seksi dan manis (puasa wooii, cewek-cewek baeee),hehehe.

Pasti kalian sudah pernah nonton dong film ini dari season pertama. Saya mulai menonton film ini dari jaman masih sekolah dasar kelas tiga dulu (tua juga yaak). Ini adalah film kelima dari lanjutan film terdahulu yaitu Jurassic Park, Jurassic Park : The Lost World, Jurassic Park III, Jurassic World  dan yang terbaru saat ini yaitu Jurassic World : Fallen Kingdom.

Ini adalah lanjutan dari film Jurassic World sebelumnya, dimana kita (penonton) akan dibawa kembali menuju Isla Nublar, bertemu dengan para dinasaurus. Sebuah pulau yang sangat indah dan memiliki gunung berapi yang masih aktif. Keindahan pulau Isla Nublar menjadi menyeramkan saat gunung berapi tersebut meletus dengan dahsyatnya. Dibilang tegang, pasti ini film sangat menegangkan dan dari awal sampai akhir cerita, mata ini gak berhenti berkedip. 




Karena saya belum mahir mereview sebuah film seperti teman-teman blogger film lainnya. Gak ada salahnya dong saya berbagi cerita mengenai film Jurassic World yang sudah saya tonton. Mungkin disini saya akan berbagi cerita dan pendapat saya tentang film ini, bisa kritikan mungkin,hehehe. So... kalau ada informasi yang salah, mohon dikoreksi. 

Saya menonton film ini di CGV Transmart Mataram. Jaraknya sangat dekat dengan rumah sakit tempat saya bertugas. Mengisi waktu sambil menunggu berbuka puasa, sore itu saya langsung tancap gas menuju TKP. Berhubung dadakan, saya nontonnya sendirian,hehehe. Mohon Maaf Lahir dan Bathin.

Suasana di bioksop siang itu cukup ramai karena di akhir pekan dan sudah mulai musim libur lebaran. Setelah tiket nonton sudah ditangan, tinggal menunggu jam tayang saja. Jurassic World : Fallen Kingdom pukul 14.00, studio 1 seat B-12. Asyiikk... !!!

Gimana keseruan filmnya ?, yuuk disimak sampai akhir !

sumber : www.youtube.com

Di dalam film ini tokoh utama dinosaurus yang masih eksis dan kece yaitu T-Rex dan Raptor. Kedua jenis dinosaurus ini masih menarik untuk dipamerkan oleh Universal Studios melalui film terbarunya ini "Jurassic World : Fallen Kingdom".

Para pemerannya juga gak jauh berbeda dengan film sebelumnya. Kecenya, kita bakal dikejutkan oleh adanya pemeran lama dari Jurassic Park yaitu dr. Ian Malcolm yang diperankan oleh Jeff Goldblum. Kalian Kids Jaman Old penggemar film Jurassic Park dari season pertama pasti bakalan kenal dengan tokoh satu ini. Selain gak terlibat langsung dalam adegan menegangkan dalam film, tapi dr.Ian Malcolm memberitahukan kepada semua orang akan datang bencana di masa depan yang gak dapat terbendung oleh manusia. Selain dr.Ian Malcolm, ada juga Benjamin Lockwood yang diperankan oleh James Cromweell. Kedua-duanya adalah tokoh yang sudah ada dari jaman Jurasic Park season-season sebelumnya. 

sumber : dailymail.co.uk

Owen Grady masih diperankan oleh Chris Pratt dan Claire Dearing tetap diperankan oleh Bryce Dallas Howard. Kedua-duanya saat ini menjadi aktris hollywood favorit saya. Film ini juga kedatangan tokoh-tokoh baru seperti Franklin Webb seorang ahli teknologi yang bertingkah konyol dan penakut, diperankan oleh Justice Smith. Pesona galak dan seksi dari Daniella Pineda sebagai Zia. Kalau ada cewek seperti ini di Lombok bakalan dah saya embat,hehehe.

Selanjutnya ada Rafe Spall sebagai Eli Mills yang membuat penonton kesal sama sifat jahatnya dan tujuannya untuk menjual semua dinosaurus yang selamat dari gunung berapi kepada para kolektor. Sebagai pemeran anak kecil, ada Isabella Sermon yang cantik dan ini anak adalah penentu dari ending film ini.

Kemudian pertanyaan yang muncul, "Apa sih perbedaan film ini dengan film sebelumnya ?". 

Setelah empat tahun hancurnya taman Jurassic World, Owen Grady dan Claire Dearing kembali ke Isla Nublar. Mereka berdua memiliki misi untuk menyelamatkan dinosaurus yang tersisa dari letusan gunung berapi di pulau tersebut. Mereka juga diberikan pilihan berat yaitu menyelamatkan atau membiarkan para dinosaurus itu punah. So.. perbedaannya, film sebelumnya menjelaskan soal teknologi kloning, sedangkan film terbarunya menceritakan tentang hasil dan efek dari percobaan tersebut. 

sumber : www.duniaku.net

Di awal cerita, kita para penonton sudah dibuat tegang oleh munculnya seekor dinosaurus yang hidupnya di lautan yaitu Mosasaurus. Para peneliti sedang mengambil sample di dasar lautan pada malam hari. Sample yang diambil yaitu salah satu tulang dari bangkai Indominus Rex (Jurassic World I). Setelah berhasil mengambil sample, para peneliti yang masih berada di dalam sebuah kapsul selam diserang oleh Mosasaurus. Hanya beberapa saja yang selamat dalam insiden tersebut. Saya bayangkan kalau memang ada dinosaurus jenis itu di lautan, mungkin kapal-kapal pada gak berani berlayar. Sekali lahap, hilang seketika. 

Adegan yang mengharukan di film ini yaitu bertemunya kembali Owen Grady dengan Si Blue, seekor Raptor yang dipelihara oleh Owen dari kecil. Empat tahun mereka berpisah dan Si Blue yang sudah tumbuh besar, masih mengingat mantan majikannya tersebut. Bisa dibilang disini Si Blue adalah tokoh utama dari sisi dinosaurusnya. Dimana dia adalah pahlawan di film ini. Tumben-tumben ya Raptor yang dulunya saya mengenal sangat cerdik, seram dan gak segan memaksa korbannya. Sekarang berubah menjadi agak sedikit baik meskipun masih liar dan hanya Owen saja yang bisa buat dia jinak. 

sumber : www.viva.co.id

Gak beda jauh dengan film-film sebelumnya, dimana kalian akan tetap dibawa ke dalam alur cerita yang sangat menegangkan. Masih terdapat adegan-adegan khas dari Jurassic Park yaitu suara semak-semak yang buat penasaran ada siapa yang bersembunyi, berhadapan langsung dengan T-Rex atau Raptor, kemudian adanya penyerangan dadakan dan adegan selanjutnya yang bisa ditebak. Ini memang dibuat sengaja agar gak menghilangkan kekhasan dari cerita-cerita Jurassic Park sendiri atau gimana yaak?, saya juga kurang mengetahuinya. 

Film yang disutradai oleh J.A. Bayona ini agak lebih kompleks dari film sebelumnya. Film ini secara gak langsung mengajarkan soal kehidupan yang harmonis antara para makhluk hidup yang tinggal di Bumi ini. 

Di dalam film ini ada seekor dinosaurus dari jenis baru yaitu Indoraptor. Ini adalah seekor dinosaurus hibrida yang sangat berbahaya dan pintar. Jenis Raptor ini sengaja diciptakan oleh dr.Henry Wu yang diperankan oleh B.D.Wong untuk dijadikan senjata yang mematikan. Indoraptor sendiri akhirnya mati setelah beradu gulat dengan Si Blue (Raptor).

sumber : www.youtube.com

Di ending cerita, Owen dan kawan-kawan dihadapkan oleh sebuah pilihan yang sangat berat. Pilihannya para dinosaurus yang terperangkap dalam sebuah ruang yang sudah tercemar dengan gas Hidrogen disulfida akan diselamatkan atau dibiarkan mati terperangkap di dalam ruang tersebut. Kemudian ada hal yang sangat mengejutkan yang gak pernah kita pikirkan sebelumnya, termasuk saya sendiri. 

Saya berpikir film ini sama saja dengan film-film Jurassic Park sebelumnya. Dari awal cerita dengan misi tertentu ke sebuah pulau dimana hidup sekawanan dinosaurus, bertemu dengan para dinosaurus baik dan si pemburu, ada manusia yang mati dimakan, dikejer-kejer, menegangkan kalau bertemu T-Rex atau Raptor, melarikan diri dari buruan mereka, diselamatkan oleh tentara dan film selesai. Tapi di film Jurassic World : Fallen Kingdom ini ada hal yang sangat mengejukan buat kita. 

Apa itu ?. Kalian akan tahu jawabannya kalau kalian nonton langsung filmnya. hehehe.

Kalau saya tebak sih, bisa jadi di masa yang akan datang para dinosaurus ini akan bertemu dengan Gozilla mungkin, atau membantu para Avengers untuk mengalahkan Si Thanos. Gak kebayang kalau T-Rex beradu gulat dengan Si Thanos. Bisa jadi kan ? hehehe.

Saya pun berpikir, misalkan ada Jurassic Park di kehidupan nyata di sebuah pulau di Bumi ini, mungkin menjadi destinasi kece dan terekstrem di dunia. Pasti banyak yang akan datang kesana untuk eksis dan uji nyali, saya juga pengen kesana berapapun biayanya, tapi nabung dulu. hehehe.

Well... yang belum nonton, yook segera nonton sebelum filmya turun layar !. Rekommended 

Penulis : Lazwardy Perdana Putra
Kategori : Film Adventure