Saturday 25 May 2019

Buka Puasa Bersama Genpi Lombok Sumbawa di Lombok Box, Senggigi


Senin, tanggal 21 Mei 2019 bertempat di Lombok Box, Senggigi (depan Hotel Transit Senggigi) , Genpi Lomnbok Sumbawa mengadakan buka puasa bersama. Terletak di Jalan Raya Senggigi dan dekat dengan pantai dan perbukitan. Udaranya sejuk dan jauh dari polusi udara seperti di Kota Mataram. Untuk lebih jelasnya, saya kasi peta di bawah yaa.

Acara bukber sekaligus meet and greet ini dihadiri oleh sekitar lima puluh member Genpi LS dan tamu undangan. Dari mulai Genpi Poltekpar Lombok yang hadir dengan sepuluh orang perwakilan, Mataram Local Guide, Lombok Phonegraphy serta perwakilan berbagai komunitas serta penggiat pariwisata NTB. Berbagai problem dalam mempromosikan pariwisata NTB pun dibahas tuntas di acara ini.Tema dari agenda bukber kali ini yaitu Bincang Pariwisata dan Buka Bersama Genpi Lombok Sumbawa.






Alhamdulillah saya bareng istri berkesempatan untuk hadir di acara bukber ini. Ini kali kedua kami ikut bukber besama Genpi LS. Di tahun lalu masih tahap pedekate bareng istri. Tahun ini sudah sah menjadi suami istri. Ramadhan selalu punya cerita,hahaha (curhat colongan)

Kembali ke Laptop !!!.

Adapaun rangkaian acara yaitu sambutan dari ketua umum Genpi LS, sambutan dari Genpi Nasional dan sosialisasi program-program Genpi kedepan, kemudian ada sambutan dari Bapak Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTB, Lalu Moh Faozal. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan terimakasi kepada teman-teman dari Genpi LS dimana tetap konsisten dan solid dalam mempromosikan pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Barat. Tetap kompak dan gass terus, jangan pernah kendor !.

Menurut Ketua Umum Genpi LS Mala Mardialina, bukber ini sangat istimewa. Pasalnya, dilakukan secara bersamaan di dua pulau yaitu Lombok dan Sumbawa dan live via layar lebar yang disiapkan. Dalam sambutannya, Mala menyatakan bahwa kunci sukses Genpi adalah pada spirit dan kesolidan tim dalam berkomunitas. Selama tiga tahun bergerak, banyak arus menghadang. Belum lagi bencana gempa yang menerpa Lombok di tahun lalu,  sehingga membuat dunia pariwisata Pulau Lombok mati suri beberapa waktu yang lalu. Sekarang Pulau Lombok sudah bangkit lagi. 

teman-teman Genpi LS di Pulau Sumbawa

teman-teman Genpi LS di Pulau Lombok

Acara ini berlangsung dari pukul 17.00 WITA dan berakhir pada pukul 21.00 WITA. Ternyata habis buka masih pada ngobrol dan tentu saja foto bersama. Tambah seru saat Ketua Umum Genpi Nasional Mansyur Ebo live video call dengan member Genpi LS. Meski hanya sekedar live video, namun suasana yang tercipta begitu kuat.

"Semangatnya sampai ke teman-teman. Meski hanya melalui video call tapi ini merupakan kehadiran yang dinanti-nanti. Ini penyemangat bagi kami di Lombok," ucap Ketua Harian Genpi Nasional Siti Chotijah alias Mbak Jhe yang hadir pula di acara tersebut.

Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya pun tak ketinggalan ikut angkat suara. Menteri yang terkenal bergaya millenial ini memuji semangat Genpi LS. Baginya Genpi LS menjadi cerminan semangat besar Genpi di seluruh Indonesia dalam mempromosikan pariwisata Indonesia.Bangga dong menjadi bagian dari Genpi LS.

Menteri yang supel dan murah senyum ini juga mengatakan, program ini sangat menginspirasi. Sudah sepatutnya Genpi daerah lainnya juga ikut bergerak, berkonsolidasi dengan baik. Apalagi Genpi merupakan agen perubahan. Garda terdepan pariwisata Indonesia.

"Selalu ingat 2C, sebagai komunitas harus memiliki Creative Values dan Commercial Values. Belajar berkolaborasi, belajar services, belajar berbisnis. Sehingga pariwisata Indonesia semakin terbang tinggi. Sukses terus Genpi LS. Gass terus, jangan kasi kendor guys!



Sekedar endorse sedikit nih. Di Lombok Box ada paket menu buka puasanya lhoo !. Dijamin murah meriah dan soal rasa dijamin enak. Apalagi ditambah dengan tempat dan suasana yang sangat nyaman. Lombok Box sendiri merupakan food center yang bangunannya sendiri dibuat dari container-container bekas. Kemudian dibentuk sedemikian kece dan instagramable banget. Saya sudah pernah menulis tentang Lombok Box di postingan sebelumnya.

Bisa dibuka di link ini ya : Lombok Box, Senggigi

Menunya diantaranya ada Ayam Bakar, Ayam Goreng, Ikan Nila Bakar, Ikan Nila Goreng plus 3 macam sambal plus es leman tea. Untuk foto menunya sayangnya saya gak sempat foto. Lebih jelasnya kalian bisa liat paket menu di atas ya guys. Rekommended dari saya buat kalian yang masih bingung mencari tempat buka puasa.

Penulis : Lazwardy Perdana Putra

Saturday 18 May 2019

Kenyamanan Menginap di Montana Premier Senggigi, Lombok


Berhubung kami berdua dapat voucher menginap semalam di salah satu hotel seputaran Senggigi sudah masuk masa tenggang. Sayang dong dibiarin hangus gitu aja. Tanpa berpikir panjang lebar, saya mengajak istri untuk stay disana. Kebetulan juga masih ada jatah libur. Nama hotelnya Montana Premier Senggigi. Bagi kalian yang selalu kepoin blog saya, pasti sudah gak asing lagi dengan hotel ini. Beberapa tulisan tentang hotel ini sudah saya bahas. Dari menu makanannya dan event berbuka puasa di tahun lalu. Nah untuk kali ini saya akan curhat sedikit pengalaman saya bareng istri stay di hotel bintang tiga ini. Dan sedikit surpries di akhir tulisan. Apa itu, yuuk dibaca sampai selesai. Jangan diskip yaak !!!.

Satu minggu setelah hari pernikahan kami, tepatnya di Hari Jumat sore, kami menuju Senggigi.  Sore itu habis turun hujan. Sepanjang perjalanan udara sangat sejuk. Melihat pemandangan pantai yang begitu mempesona dengan perbukitan khas Senggigi. Gak perlu jauh-jauh honeymoon. Di kampung sendiri sudah cukup. I Love U Lombok Island. Apalagi di tahun 2016 Pulau Lombok mendapatkan pernghargaan best honeymoon Island. Keren kan ! 

Gak begitu jauh jarak rumah dengan Senggigi. Kami pun sampai di Montana Premier Senggigi. Menuju meja reservasi untuk melakukan check in sambil menyodorkan voucher. Setelah proses check in sudah beres, kami segera menuju salah satu kamar kelas superior di lantai dua. Jreng jreeng... kamarnya kecil tapi lumayan kece. Kecenya ada jendelanya dan langsung menghadap perbukitan Senggigi dan kolam renang di lantai Ground.







Ada yang bertanya, cara mendapatkan voucher gimana ?. Kami mendapatkan voucher saat ada event Lombok Sumbawa Great Sale 2019 beberapa bulan yang lalu. So..ditunggu saja tahun depan. Lombok Sumbawa Great Sale 2020. Disaat banyak promo / diskon dari hotel, pusat berbelanjaan sampai travel agent. Dicatat !.

Unboxing !... Kamar yang kami tempati berkelas superior sesuai yang tercantum di voucher. Terdiri dari bed, pendingin ruangan, tv LED, jendela langsung menghadap perbukitan dan kolam renang, kamar mandi kelas hotel bintang tiga. Secara keseluruhan sangat bersih, rapi dan nyaman. Posisi kamar kami juga sangat strategis yaitu dekat dengan tangga dan lift.

Berhubung malam itu kami masih laper dan gak ada service makan malam, akhirnya kami mencari makan di luar hotel. Enaknya lokasi hotel sangat strategis dengan tempat kuliner dan Pantai Senggigi. Kami berdua memutuskan berjalan kaki sekitar lima puluh meter dari hotel menuju salah satu tempat makan cepat saji yaitu KFC Senggigi. Setelah makan, kami berdua kembali ke hotel untuk beristirahat.






Keesokan paginya, kami menuju restonya di lantai Ground untuk menikmati servise sarapan. Banyak menunya. Ada serba roti, kue-kuean, bubur ayam, gorengan, nasi uduk, nasi goreng, beserta beberapa masakan khas hotel ini. Untuk menu sarapannya saya gak terlalu banyak berkomentar. Secara keseluruhan enak semua. Tapi ada menu masakan yang kami berdua suka yaitu nasi uduk dan nasi gorengnya. Enak banget dan rekommended.

Setelah perut kenyang, saya mengajak istri untuk santai-santai di pinggiran kolam renang mumpung cuaca pagi lagi cerah-cerahnya. Berhubung kolam renangnya sangat menggoda. Akhirnya saya memutuskan untuk renang hore. Sedangkan istri gak mau renang dan hanya duduk santai di kursi malas. Itung-itung olahraga pagi, berenang salah satu olahraga favorit saya. Sudah lama juga gak berenang. Berenang pagi di bawah sinar matahari pagi sungguh kenikmatan yang hakiki. Sayangnya kedalaman kolam renangnya hanya 1,2 meter. Itupun yang paling dalam. Tapi gak apa-apa yang penting berenangnya. Berenang di sekitar para tamu yang masih sarapan. Semoga saja gak dikira ikan pesut yang terdampar di kolam renang hahaha.

Setelah berenang, kami berdua memutuskan balik ke kamar untuk bersiap-siap check out. Pengalaman pertama menginap di Montana Premier Senggigi lumayan membuat hati bahagia dan nyaman pastinya. Pelayanannya cukup memuaskan. Good Job buat seluruh staf Montana Premier Senggigi.






Cerita saya gak sampai disini. Seperti janji saya tadi, saya kasi surprise nih. Berhubung kita sudah berada di pertengahan Bulan Ramadhan. Montana Premier Senggigi membuat paket buka bareng di setiap harinya selama Ramadhan. Untuk paket bukber dikenakan 80K per nett. Cukup standar untuk paket bukber di hotel yang berada di sekitaran Kota Mataram dan Lombok Barat.

Beberapa hari yang lalu, kami berdua mendapat undangan bukber dari pihak Montana Premier Senggigi. Mbak Lia salah satu staf hotel mengirimkan undangan via whatsapp. Ini kali kedua saya diundang bukber oleh pihak hotel. Pertama di tahun lalu dan tulisannya sudah terposting. Bisa kalian liat di daftar postingan.

Untuk yang kedua kalinya, saya penasaran sama menu-menunya. Katanya sih ada yang berubah, mari kita buktikan. Untuk di tahun ini semua menunya serba Masakan Nusantara. Dimana ada Mpek-mpek Palembang, Jajanan pasar, Sate Ayam, Ayam Bakar, Nasi Goreng, Ayam Taliwang, Gado-Gado, Bakso, Bakwan dan Gorengan. Over all semua menunya cukup enak. Cuma kecewanya, Mpek-Mpeknya keburu dingin dan keras. Gak tau kenapa, tapi mungkin yang memesan Mpek-Mpek juga banyak. Jadi kualahan dah, analisa saya saja. 

Takjilnya juga unik-unik. Yang paling saya suka penampilan kurmanya. Dua buah kurma yang ditaruh di sebuah sendok makan. Kreatif dan sangat kece bagi saya. Untuk minumannya juga seger-seger. Ada infused water, jus nanas, jus semangka, jus buah naga dan bila ingin memesan kopi atau teh juga ada.

Enaknya berbuka puasa di Montana Premier Senggigi, kita bisa menikmati hidangan sambil duduk di pinggiran kolam renang. Bisa pilih mau duduk di dalam restonya atau di luar. Gimana, kalian ingin mencoba?.

Bagi kalian yang masih bingung mencari tempat berbuka puasa bareng keluarga, teman atau pasangan, bisa mencoba bukber di Montana Premier Senggigi. Kebetulan Bulan Ramadhan tinggal beberapa minggu lagi dan sebelum mudik, yuuk bukber disini. Untuk reservasi bisa menghubungi langsung pihak hotel via instagram atau via whatsapp.

Catatan :
- instagram : @montanapremiersenggigi
- whatsapp : 081290675794 (Mbak Lia)

Penulis : Lazwardy Perdana Putra

Wednesday 15 May 2019

Ngabuburit ke Sungai Korea di Kota Denpasar, Bali


Kalian pasti penasaran dengan judul dan foto di atas. Kita nyeberang dulu ke pulau tetangga sebelah, tepatnya di Pusat Kota Denpasar, Bali. Dua minggu yang lalu sebelum memasuki Bulan Ramadhan, saya bareng istri nyuri-nyuri waktu honeymoon ke Pulau Bali. Kenapa pilihan jatuh ke Pulau Bali?. Pertama, karena lebih dekat dengan Pulau Lombok. Kedua, gak perlu ngeluarin budget banyak. Dan alasan terakhir karena hanya ada waktu dua hari buat liburan.

Oke.. Yang buat kami pengen banget ke Bali saat itu yaitu pengen nyobain hotel capsule yang lagi ngehits saat ini (comming soon) dan Sungai Koreanya. Sebenarnya sebutan Sungai Korea berasal dari mulut ke mulut anak-anak milenials di Kota Denpasar. Karena keseringan nyebut Sungai Korea, jadi nama tersebut menjadi booming dan ngehits. Gak mungkin kan Sungai Korea dipindah ke Pulau Bali. So.. Kenapa sih dinamakan Sungai Korea?  Yuuk disimak sampai selesai.

Sebagai informasi saja, di Korea Selatan ada sungai yang bernama Sungai Cheonggyecheon yang terletak di pusat kota Seoul. Keunikan dari sungai ini yaitu bentuknya yang sengaja dibuat berkelok-kelok dan instagrammable banget. Yang penasaran dengan sungai ini bisa digoogling ya pemirsa. Penampakan Sungai Cheonggyecheon sangat cantik dan tertata rapi. Bila malam lampu kelap kelip menghiasi sungai. Bila kita berkunjung ke Kota Seoul, wajib hukumnya datang ke sungai tersebut sekedar duduk santai sambil menikmati keindahan sungai.

Sungai Cheonggyecheon, sumber : intisari.grid.id

Tukad Badung, sumber : travelingyuk.com / infogrambali



Mungkin kalau ke Korea Selatan hanya sekedar datang ke Sungai Cheonggyecheon (susah amat nulisnya), terlalu jauh dan seperti kita-kita yang gak punya modal buat kesana, hanya tinggal mimpi saja. Tapi jangan khawatir, di Kota Denpasar ada kembaran dari Sungai Cheonggyecheon namanya Tukad Badung. Tukad berarti sungai dan Badung adalah nama wilayah di Kota Denpasar. Tukad Badung terletak di antara Pasar Badung dan Pasar Kumbasari lhoo.

Buat kami berdua, lokasinya masih asing. So.. Untuk mencari lokasi Tukad Badung, kami mengandalkan Google Maps. Untungnya kami menggunakan sepeda motor, jadi gak takut macet berhubung kalau ngandelin aplikasi terkece ini kita diarahkan menggunakan jalur alternatif. Bagi yang sering punya pengalaman pakai Google Maps pasti taulah, hahaha.

Kebetulan kami menginap di daerah Kuta. Perkiraan waktu tempuh hingga sampai di lokasi hanya menghabiskan waktu dua puluh delapan menit saja. Oke.. Saat itu masih jam lima sore. Setelah keluar dari hotel, kami menuju lokasi melewati macetnya jalur Kuta dan Legian. Maklum, saat itu lagi  weekend dan jam sibuk. Mau jalan sempit atau protokol, semuanya macet. Dengan penuh kesabaran kami berusaha selalu menikmati perjalanan.

Selalu mengikuti arahan dari mbah google maps. Ternyata kami kena zonk. Waah.. Gimana sih mbah google nih, ngasi alamat salah. Posisi kami saat itu lagi di daerah Renon dan ternyata mbah google ngarahin ke perumahan penduduk mirip rumah btn gitu dan jalannya bernama Jalan Tukad Badung. Bener sih di samping jalan ada sungai namanya Tukad Badung, tapi bukan ini tempatnya. Berhubung perut sudah laper, kami berdua memutuskan untuk makan malam dulu di sekitar Renon.

Sempat badmood, si istri akhirnya menanyakan ke temennya yang kebetulan asli Denpasar. Ternyata Tukad Badung yang dimaksud berada di Pasar Badung. Oke.. Buka Google Maps lagi. Ternyata benar, di Google Maps namanya Sungai Pasar Seni Kumbasari. Ini kami berdua yang bego atau mbah googlenya yang belum makan. Lain kali kalau ke Tukad Badung, nulisnya Pasar Badung atau Sungai Pasar Seni Kumbasari saja yaak hahaha.

Oke, setelah perut kenyang. Waktu sudah malam saja. Kami memutuskan untuk shalat magrib dulu setelah itu lanjut ke Pasar Badung. Dari tempat kami makan, lokasinya gak jauh kok. Hanya sembilan menit saja. Mengikuti petunjuk si google, akhirnya kami sampai di Pasar Badung dan Pasar Kumbasari. Diantaranya ada jembatan yang sudah lama dibangun. Lirik kanan kiri, ternyata sungai yang kami cari sudah ada di depan mata. Perasaan bahagia dan lega, akhirnya tempat yang kami cari ketemu juga.





Suasana malam itu sangat syahdu. Warga Denpasar cukup ramai menikmati suasana malam minggu disini. Kami memarkirkan kendaraan di sebuah basemant pasar yang saya lupa ini di Pasar Badung atau Pasar Kumbasari. Untuk tarif parkir disini kalau gak salah hanya 2ribu saja. Sedangkan turun ke Tukad Badungnya gratis tis tis. Meskipun masuknya gratis, harus jaga kebersihan ya.

Lokasi yang baru dengan status yang baru pula, asyiik. Yaa, kali ini saya ke Bali sudah bareng istri. Biasanya ke Bali bersolo trip atau bareng temen, sekarang sudah sama pasangan hidup (curhat colongan). Ternyata ke Bali gak hanya taunya Pantai Kuta, Sanur, Bedugul, Tanah Lot atau yang sudah mainstream. Tapi di tengah-tengah Kota Denpasar ada wisata baru yang wajib kalian kunjungi bila datang ke Pulau Dewata ini.

Saya merasa takjub dengan keindahan Tukad Badung. Belum lagi istri yang kesenengan diajak kesini. Gimana caranya membuat sungai begitu bersih dan rapi. Aliran sungai juga bebas dari sampah. Dari datang sampai kami pulang, malam itu kami gak melihat sampah yang mengambang (bukan si kuning lhoo ya). Di kiri kanan sungai terdapat jalan setapak yang tertata rapi dengan lampu-lampu penerang. Dinding pinggiran sungai juga dipercantik dengan adanya lukisan dan foto-foto sejarah sungai ini dari masa lalu. Ada lagi air pancuran dengan lampu kelap-kelipnya. Serasa berada di luar negeri. Siapa sangka ini di Indonesia, tapi kenyataannya ada sungai kece seperti di Bali, keren keren.





Semakin malam, pengunjung semakin ramai yang berdatangan. Ada bareng keluarga, pacar, pasangan dan ada yang jomblo alias menunggu kekasihnya datang, mirip drama Korea gitu pemirsa (korban drakor). Pedagang juga gak mau ketinggalan menjajakan dagangan mereka di sekitar pinggiran sungai. Berhubung tempatnya instagrammable banget. Saya bareng istri gak lupa untuk numpang foto-foto. Setiap sudut Tukad Badung kami abadikan dalam sebuah foto. Habis eksi foto-foto, kami menikmati malam minggu di Tukad Badung dengan duduk berduaan di pinggiran sungai sambil ngobrol ngalor ngidul. Meskipun gak duduk berduaan sih tapi duduknya rame-rame bareng pengunjung lainnya.

Gak banyak cerita yang bisa saya tulis tentang Tukad Badung kecuali hanya bisa menikmati suasana yang ada saat itu. Berhubung lagi Bulan Ramadhan, untuk kalian yang sedang menjalankan ibadah puasa di Kota Denpasar, Tukad Badung bisa dijadikan alternatif tempat ngabuburit menunggu datangnya waktu berbuka. Yang penting selalu menjaga kebersihan dan jangan buah sampah sembarangan. Sayang sekali sungai yang kece dan bersih seperti Tukad Badung tercemar dengan sampah yang kalian buang. Nanti gak kece lagi dong.

Satu hal lagi, ketika kami berdua ke Tukad Badung, kami belum melihat wisatawan mancanegara yang datang kemari. Mungkin ini pesan buat pemerintah setempat untuk ditingkatkan lagi promosi wisata Tukad Badung biar Go Internasional.

Kesimpulannya, Tukad Badung Kece Badai.

Lokasi Tukad Badung :


 

Penulis : Lazwardy Perdana Putra

Tuesday 14 May 2019

Menikmati Suasana Bulan Ramadhan dengan Aneka Kuliner Lezat di Pulau Lombok


Gak terasa Ramadan telah datang kembali. Marhaban Ya Ramadhan. Mungkin kalian yang sejak tahun lalu sudah membaca tulisan saya tentang Pesona Khazanah Ramadan, pasti pengen kan merasakan kenikmatan bulan puasa di Pulau Lombok ?. Bagi kalian yang ada rezeki datang ke Lombok untuk liburan atau urusan kerjaan tahun ini, Pesona Khazanah Ramadan kembali hadir dengan suasana baru dan kembali lagi bertempat di Masjid Hubbul Wathan, Islamic Center Mataram, Kota Mataram. Masjid termegah saat ini di Provinsi Nusa Tenggara Barat. 

Kalau sudah ngomong tentang Pulau Lombok, pasti dibayangan kalian terpintas keindahan pantai-pantainya. Belum lagi wisata budayanya, belum lagi cewek-ceweknya yang inges "cantik" (kebetulan penulisnya cowok). Dan yang pasti kalau datang ke Pulau Lombok, gak lengkap tanpa menikmati sajian kuliner yang tentu akan menggoyang lidah kalian. Gak hanya ayam taliwang dan pelecing kangkung kuliner Lombok yang bisa kalian nikmati. Masih banyak lagi macam kuliner lainnya dan soal rasa, dijamin maknyus. Ada yang bilang masakan di Pulau Lombok pedas-pedas karena namanya Pulau Lombok, hahahha. Tapi kenyataannya ya juga sih. Hanya saja soal pedas, bisa direquest. Bisa pedas bisa juga gak. Kembali lagi ke selera.

Dalam tulisan saya kali ini ada beberapa jenis kuliner yang wajib kalian nikmati ketika datang ke Pulau Lombok. Penasaran kan ? Yuk simak sampai selesai.


1. Ayam Taliwang

Ayam taliwang sangat terkenal, bahkan pada tahun 2016 ayam taliwang menyabet penghargaan sebagai hidangan nusantara terfavorit. Ayam bisa didapatkan di berbagai rumah makan dan sentranya ada di Karang Taliwang Mataram. Rasanya pedas, dan bumbunya sangat strong.


2. Pelecing Kangkung

Kangkung Lombok terkenal berbeda dengan daerah lain. Kangkung Lombok terkenal lebih lembut dan manis. Pelecing merupakan makanan khas yang disajikan bersama sambal khas pelecing, kecambah serta kacang tanah goreng.


3. Sate Bulayak

Sate bulayak terkenal karena rasanya yang istimewa. Bulayak sendiri merupakan nasi yang dibungkus dengan daun kelapa yanh dihidangkan bersamaan dengan sate ayam daging atau jeroan. Bisa dipilih sesuai dengan selera


4. Bebalung

Bebalung merupakan sup tulang khas Lombok. Rasanya nikmat dengan daging sapi yang empuk dipadu dengan kaldu yang gurih. Menggoda selera gaes dan pengen nambah rasanya kalo makan bebalung


5. Sate Rembiga

Sate rembiga adalah sate sapi khas Lombok. Dipanggang dengan bumbu khusus sehingga menjadi legit. Rasanya manis namun tetap pedas. Nah pasti ngiler kan ? Rekommended dari saya.


6. Beberok

Beberok adalah sambal khas Lombok. Terbuat dari terong, cabai, tomat, kacang panjang dan bawang merah. Cocok untuk kalian yang suka lalapan dan sayuran segar

7. Ayam Pelalah

Ayam pelalah adalah ayam kampung yang dimasak menggunakan santan. Hampir mirip kari namun bumbunya lebih strong. Daging ayam yang lembut begitu enak dan menggoda

8. Sate Ikan Tanjung

Sate Ikan Tanjung merupakan sate ikan barakida dan tengiri yang merupakan makanan khas dari Lombok Utara. Rasanya legit dan bumbu rempah yang khas menambah selera untuk mencoba


9. Ayam Rarang

Ayam rarang merupakan ayam bumbu cabe yang terkenal dengan pedasnya. Ayam rarang merupakan hidangan khas dari Lombok Timur dan dapat dijumpai di daerah rarang kecamatan terara

10. Sayur Lebui

Sayur ini khas ini khas dan sulit ditemui didaerah lain. Ada biji kacang lebui yang berwarna hitam seperti kedelai namun empuk dan sangat enak dinikmati bersama kuah nya yang gurih

Gimana, masih banyak lagi kuliner khas Lombok yang bisa kalian nikmati saat berkunjung. Apalagi kalo berkunjungnya pas Bulan Ramadhan ini sambil hadir dan turut meramaikan event Pesona Khazanah Ramadan di Pulau Lombok.

Berbagai sajian kuliner diatas ada juga loh di arena bazar Pesona Khazanah Ramadan yang buka setiap sore di Islamic Center Mataram. Gak perlu bingung, kalian bisa pilih dan mencicipi berbagai hidangan khas cita rasa Pulau Lombok.

Dari sepuluh jenis kuliner khas Pulau Lombok yang di atas, mana menu favorit kalian ?. Bisa kalian jawab di kolom komentar. Jawaban sama yang paling banyak, nanti kita buka puasa bareng dengan menu tersebut, hahaha. 

Thursday 9 May 2019

Berbelanja di My Style dan Nongkrong di Giggle Box


Marhaban ya Ramadhan !

Bulan Ramadhan telah tiba.  Segala macam agenda dalam menyambut bulan puasa sudah dicatat dalam sebuah buku kecil. Dari agenda mau shalat terawih dimana, mau khatam ngaji berapa kali, ngabuburit kemana saja, mau masak apa saja di rumah, dan yang paling ditunggu-tunggu yaitu buka bareng bersama keluarga, sahabat dan pasangan. Di setiap tahunnya, di Bulan Suci Ramadhan biasanya saya sering mendapatkan ajakan bukber. Membuat jadwal dan menentukan tempat mau bukber dimana.

Kebetulan di bulan puasa tahun ini, saya sudah menikah. Si doi yang sudah menjadi istri sekarang juga sangat semangat dalam menyambut bulan puasa. Asyik nih, bulan puasa kali ini sudah bareng istri tercinta (bagi pembaca dibolehkan untuk baper).

Baca juga tulisan sebelumnya : Happy Wedding #2019GantiStatus

Ngebahas tentang bulan puasa tahun ini, saya punya rekommendasi tempat buka puasa bareng ala-ala cafe sekaligus tempat shooping.  Tempatnya masih baru dan berada di pusat perbelanjaan di Kota Mataram. Tepatnya di Jalan Pejanggik, Cakranegara. Sebut saja namanya "My Style" dan "Giggle Box".

Tempat ini menjadi perhatian saya saat gak sengaja melintas di depan cafe yang bernama Giggle Box. Awalnya saya mengira ini hanya sebuah cafe. Ternyata gak hanya cafe saja, masih dalam satu gedung yang sama, tepatnya di samping cafenya ada pusat perbelanjaan ala-ala distro bernama My Style. So.. Sambil menyelam minum air. Kece... !!!





My Style

Beberapa hari yang lalu sebelum datang Bulan Ramadhan, saya bareng istri dan mama pergi jalan-jalan. Kebetulan lagi hari libur kerja dan pengen cuci mata gitu. Kali ini cuci matanya sudah beda pemirsa, hahahaha.. Peace. Tempat yang dituju yaitu Giggle Box. Memesan Grab via aplikasi karena saat itu lagi males bawa kendaraan. Hanya membutuhkan lima belas menit perjalanan dari rumah, kami bertiga sudah sampai di depan Giggle Box.

Saat memperhatikan dengan jelas ternyata di gedung yang sama ada distro yang sangat menggoda untuk diexplore. Distronya terdiri dari dua lantai. Kami sudah gak sabar untuk segera masuk ke dalam distronya. Suasana di dalam distro sudah rame banget. Di lantai pertama, terdiri dari pakaian santai seperti baju kaos, sweater, celana jeans, jaket dan sebagian besar pakaian cowok.

Dari segi penampilan, desain ruang lantai satunya kece parah banget dengan bertemakan industrial. Ruangannya juga sangat adem. Pelayannya juga sangat ramah kepada para pengunjung. Ruangannya cukup wangi dan luas. Banyak pilihan yang buat saya bingung untuk membeli apa. Akhirnya saya bareng istri mendapatkan sepasang sweater couple buat kami berdua. Next.. di tulisan selanjutnya, kami berdua menggunakan sweater itu. Ditunggu saja, hahaha.




Setelah mendapatkan sepasang sweater couple, kami menuju lantai dua. Di lantai dua semuanya bagian pakaian cewek dan anak-anak. Desain ruangannya masih bertemakan industrial tapi dinding berwarna putih sehingga memberikan kesan luas dan membuat kita betah berlama-lama disini.

Model pakaiannya keren-keren semua. Bisa dibilang ini model pakaian distro yang tanda kutip lumayan lah. Biasanya yang kita kenal distro itu ruangannya gak begitu luas. Tapi di My Style, ruangannya luas banget dan banyak pilihan. Soal harga juga standar, gak mahal dan gak murah. Contohnya saja, sweater yang kami berdua beli sekitar 180ribuan. Sweaternya saja kualitasnya distro dan bahannya lembut dan dingin. Harga baju kaos juga, sekitaran 80ribuan ke atas. Itu sudah kualitas distro. #BukanEndorse

Sedangkan mama akhirnya mendapatkan sebuah rok berwarna cino yang keren banget. Harganya pun gak terlalu mahal. Bisa nabung dulu bila ingin berbelanja di My Style (sekedar saran). Ingin berburu diskon, ternyata kami datang telat. Semenjak dilaunching 26 April 2019 lalu, hanya seminggu waktu diskonnya. Di My Style, pilihan pakaiannya sangat beragam, banyak dan keren-keren. Jadi, siap-siap dibuat bingung untuk memilih.







Giggle Box

Sehabis berbelanja pakaian, kami bertiga masuk ke dalam Giggle Box. Awalnya sih hanya ingin pergi kulineran. Tapi setelah tergoda ingin masuk ke My Style, akhirnya kami beli pakaian yang sudah lama kami inginkan. Hal yang buat kami sangat tergoda untuk membelinya pertama sesuai style dan kedua harganya yang terjangkau. Baru nyadar kenapa namanya My Style, karena hampir seluruh pakaiannya mengikuti style anak muda jaman sekarang. Simple, klasik dan modis. Sorry curhat colongan pemirsa, hahahhaa

Oke...kembali ke laptop! 

Kali ini giliran bahas cafenya "Giggle Box". Cafe ini sudah ada di berbagai kota di Indonesia. Salah satu cabang barunya yaitu di Kota Mataram. Dari segi penampilan, cafenya sangat elegan. Bertemakan industrial dan desain mengikuti cafe-cafe kece jaman sekarang. 

Pertama kali masuk ke dalam cafenya, ruangannya adem banget. Deretan kursi meja tertata rapi, lampu-lampu cafe yang keren dan pelayanannya yang sangat oke. Kami disambut oleh salah satu karyawan cafe dengan senyum ramah. Gak ketinggalan, si mbaknya merekomendasikan enaknya duduk dimana. Berhubung kami bertiga, saya memilih duduk di tempat duduk yang memuat empat orang. 

Disini tempat duduknya banyak pilihan lhoo pemirsa. Ada yang untuk dua orang, empat orang, ada untuk satu keluarga dan asyiknya lagi ada ruangan VIPnya lhoo pemirsa. Jadi bisa buat arisan juga sambil nongkrong cantik ala-ala syahrono.

Ruang dibagi menjadi tiga. Di lantai satu ada dua ruang, ruang indoor dan outdoor. Sedangkan di lantai dua ada ruang outdoor bagi yang ahli hisap. Sayangnya, di lantai dua belum dibuka siang itu karena dibuka malam hari. Kok bisa ? Tanya sama yang punya cafe pemirsa, hahahaha. 

Kalau diliat secara detail, cafenya mirip-mirip coffee shoop gitu. Hanya saja desainnya dibuat elegan dan pilihan menunya banyak abis. Penasaran sama menu yang kami pesan?  Sama, saya juga gak sabar untuk menceritakannya. 










Untuk menunya sendiri sangat beragam. Soal kelezatan, saya menemukan dua menu yang termasuk cemilan yang saya rasa rekomended banget. Ada Mozarella Stik dan Cireng Bumbu Rujak. Kebetulan sebelum pergi jalan-jalan, kami sudah makan siang di rumah. Jadi kami gak memesan menu beratnya. Next time... Pasti saya coba.

Datang ke sebuah cafe atau resto dengan sajian makanan yang super maknyus, gak lengkap kalau gak mereviewnya. Review ala-ala saya sih. Sebelumnya ada yang nanya, kak didit itu food blogger ya?. Saya jawab saja, saya bukan full food blogger. Hanya saja kalau pergi makan wajib kebanyakan seneng ngereview tempat dan makanannya saja. Soal penilaian, itu dari apa yang saya rasa. Jadi enak gak enak, kembali lagi ke soal selera (curhat colongan lagi).

Nah yang pertama saya review yaitu Mozarella Stik. Enaknya disini, daftar menunya kebanyakan lengkap dengan foto makanannya. Jadi kita gak perlu ngebayangin, makanannya itu seperti apa. Mumpung lagi pengen makan keju, jadi saya memesan satu porsi Mozarella Stik.

Mozarella Stik ini mirip seperti lumpia. Tapi ini isinya Mozarella dengan campuran rempah-rempah. Aromanya maknyus dan apalagi dihidangkan selagi hangat. Entah kebetulan atau sengaja, jumlah Mozarella Stik dalam satu porsi ada tiga. Sedangkan kami makan bertiga. Baik banget nih chefnya, tau saja dia kita bertiga hahahaha (kepedean). Gigitan pertama kulit Mozarella Stiknya gurih dan gak banyak minyak. Apalagi dimakan bersama saos mayones dan sambel, Woenaaak poolll. Satu porsi Mozarella Stik seharga 20K.

Menu kedua yaitu Cireng Bumbu Rujak. Sudah lama saya gak makan menu khas dari Jawa Barat ini.  Terakhir kali makan cireng pas traveling ke Cirebon via Bandung. Pertama kali mendengar nama cireng, saya langsung penasaran sama penampakan makanannya. Ternyata cireng punya kepanjangan yaitu cilok goreng. Terbuat dari tepung kanji dengan campuran bumbu pilihan.  Kemudian digoreng menggunakan minyak goreng. Setelah itu ditiriskan dan siap untuk disantap. Sensasi makan cireng itu cukup unik. Ada kenyel-kenyel di mulut dan gak mau berhenti makan. Enak banget.

Nah Cireng Bumbu Rujak ala Giggle Box agak sedikit buat saya tersenyum.  Disini cirengnya lebih gurih dan ini cireng yang paling enak sepanjang saya makan cireng, Widih kereen. Istri dan mama juga menyukainya. Kata mereka ini cirengnya enak. Mama baru pertama kali makan cireng, berhubung di Kota Mataram sangat langka kita menemukan dagang cireng. Kebanyakan disini penjual Batagor dan Siomay.

Saya sama istri memang hobi jalan dan makan. Jadi Cireng Bumbu Rujak kami berdua rekomended buat kalian yang pengen makan cireng di Kota Mataram. Untuk seporsi Cireng Bumbu Rujak diberi harga 20K.

Untuk minumannya kami memesan tiga macam minuman. Istri memesan Thai Tea, mama memesan Chocolate Capucinno, dan saya memesan Lyhce Coffee Late. Soal rasa gak perlu diragukan lagi. Yang menjadi perhatian saya yaitu Lyhce Coffee Latenya. Bagi pemula yang baru doyan minum kopi, saya saranin mencoba minuman satu ini. Kopi susu tapi ada rasa manis Lyhce di bagian bawahnya. Enak banget. Saya saja kalau datang kesini lagi, pengen nyobain minuman ini. Soal harga saya lupa mencatatnya. Yang jelas harga standar seperti cafe-cafe lainnya.

Tempat yang rekommended buat kalian yang lagi bingung nyari tempat buka puasa sekalian ngumpul bareng keluarga dan sahabat tercinta. Biasanya banyak yang buat jadwal reunian plus buka bareng, tempat ini bisa dijadikan buat buka bareng. Apalagi yang lagi pedekate, habis buka bareng, bisa traktir si doi beli pakaian yang doi suka nih di My Style. Hahahaha

Cukup dulu ya untuk postingan kali ini. Yang punya cerita tempat buka bareng rekomendasi kalian, bisa hubungi saya via komentar di bawah atau via instagram. Selamat menjalankan ibadah puasa. Semoga puasa kita di tahun ini mendapat keberkahan dari Allah SWT. Amiin.

Jaga kesehatan biar bisa buka puasa dan makan enak. Keep Smile :)


Penulis : Lazwardy Perdana Putra