Tuesday 13 November 2018

Menjelajah Pantai Sari Goang : Jambore Konservasi TWA Gunung Tunak


Salam Konservasi !!!.

Huuuhaaa Huuuhaaa Huuuhaaa... (gaya ala-ala pasukan Wakanda di film Black Panther).

Begitulah semangat kami disaat mengikuti kegiatan Jambore Konservasi Taman Wisata Alam Gunung Tunak Tahun 2018 yang diadakan dua hari satu malam (10-11 November 2018). Semangatnya pasukan Wakanda yang akan melawan pasukan Tanos saat akan menyerang negeri Wakanda itu sendiri #KorbanAvenger

Sabtu, 10 November 2018

Waktu menunjukkan jam sepuluh pagi. Saya dan si doi bersiap-siap menuju sebuah tempat yang namanya sudah dilirik oleh para pecinta alam baik domestik maupun luar negeri. Kebetulan di hari itu saya sudah mendapat ijin dari kantor untuk mengikuti kegiatan Jambore Konservasi. Dimana kegiatan ini rutin dilaksanakan oleh BKSDA NTB setiap tahunnya. Sebelum melanjutkan cerita, ada yang tahu kepanjangan dari BKSDA NTB itu apa ?.

BKSDA NTB singkatan dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam NTB. Dimana salah dua tugas dari BKSDA itu sendiri yaitu menjaga sumber daya alam taman wisata alam dan memonitoring satwa yang dilindungi dan gak dilindungi.  BKSDA NTB dibagi menjadi tiga wilayah kerja yang biasa disebut Seksi Konservasi Wilayah (SKW). Dimana SKW I ada di Pulau Lombok,  SKW II ada di Sumbawa dan SKW III ada di Bima. So.. Sudah tahu kan kepanjangan dan tugas dari BKSDA itu apa.

Oke... lanjut ke dalam cerita !

Setelah segala macam persiapan dari pakaian ganti, jaket, matras, obat-obatan, alat mandi, charger handphone, powerbank, dan kebutuhan lainnya sudah masuk ke dalam tas. Gak lupa kondisi motor juga harus dalam kondisi fit. Si Blue masih setia menemani kemana saja kami berdua touring, Thanks Blue !. Setelah kami rasa gak ada yang tertinggal dan biar gak kesiangan, kami pun segera berangkat. Di dalam perjalanan, teman kami dari komunitas @lombokphonegraphy sudah menunggu. Setelah semuanya berkumpul, kami semua menuju ke arah Lombok Tengah bagian paling timur.

Cuaca pagi itu cukup terik dan berawan. Padahal sudah memasuki musim penghujan, tapi tetap saja panas. Kami  menuju destinasi yang berada di Lombok Tengah bagian ujung timur bernama Taman Wisata Alam Gunung Tunak atau kids jaman now lebih senang menyebutnya Gunung Tunak saja. TWA Gunung Tunak berada di Dusun Bumbang, Desa Mertak, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah.

Jalur menuju Gunung Tunak sendiri gak terlalu sulit. Dari Kota Mataram, kita hanya membutuhkan waktu satu jam setengah saja sampai di lokasi. Sedangkan dari Bandara ZAM, hanya membutuhkan waktu setengah jam saja melewati jalur Kuta, Lombok Tengah. Gak perlu terlalu detail saya menjelaskan jalurnya karena jaman sekarang sudah ada namanya Google Maps. So...bisa tanya si google mau jalan lewat mana, kiri atau kanan. Yang jelas jangan tanya si google jalan ke rumah mantan lewat mana. Bisa-bisa nanti ketauan sama si doi, hehehehe...peace.

Sekitar jam dua belas siang, kami sudah berada di lokasi kegiatan. Kami berada di area Camping Site gitu. Keren kan, TWA Gunung Tunak sudah punya Camping Site. Ada fasilitas lainnya juga seperti Taman Kupu-Kupu (Butterfly Center), Penangkaran Rusa dan yang lebih kerennya, disini ada hotel dan restaurantnya lhoo. Gak seperti beberapa tahun sebelumnya, saat saya bareng teman-teman datang kesini. Dimana jalur kesini masih berupa jalur tanah dan batu krikil. Belum lagi jalurnya menanjak, berada di tengah hutan dan kondisi keamanan dulu masih rawan-rawannya.

Ceritanya bisa dibaca disini ---> Explore Gunung Tunak



Setelah para peserta sudah datang semua, kami dikumpulkan di area Camping Site dan gak lama kemudian acara dimulai. Host kita yang kece bernama Mas Gangga membuka acara pembukaan penuh semangat dengan senyum khasnya yang bisa meluluhlantakkan hati Jessica Mila dan Chelsea Islan, hahahaha (becanda om..peace). Di acara pembukaan Jambore Konservasi TWA Gunung Tunak 2018, dihadiri oleh Kepala BKSDA NTB "Pak Ari", selanjutnya ada Ketua Panitia "Mamiq Fadli", hadir juga Mbak Afifah selaku Pengendali Ekosistem Hutan di BKSDA NTB dan panitia lainnya yang turut hadir.

Jambore Konservasi Taman Wisata Alam Gunung Tunak langsung dibuka oleh Kepala BKSDA NTB. Acara pembukaan berjalan dengan lancar dan euphoria para peserta untuk mengambil ilmu sebanyak-banyaknya sudah gak terbendung lagi. Ada juga beberapa peserta sudah gak sabaran segera mengexplore Taman Wisata Alam Gunung Tunak.

Para peserta yang ikut Jambore Konservasi ini sangat banyak. Kurang lebih dua ratus peserta, keren kan ?. Asal peserta dari berbagai macam komunitas, ada dari Genpi Lombok Sumbawa, LombokPhoneGraphy, Tunak Besopoq, Saka Wanabakti, Kreen Lombok dan komunitas pecinta alam lainnya.

Setelah pembukaan, acara selanjutnya masuk ke dalam materi. Pemateri diisi oleh Kepala BKSDA NTB dan Mbak Afifah. Beliau berdua menjelaskan betapa pentingnya menjaga alam ini. Memperkenalkan Taman Wisata Gunung Tunak dari jenis Flora dan Fauna disini. Dan kalian tau luas dari TWA Gunung Tunak itu sendiri ?. Luasnya sekarang 1297 hektar. Terluas di NTB saat ini. Awalnya saya mengenal Taman Wisata Alam Gunung Tunak hanya Pantai Bilasayak dan tower yang berada di ujung tebing Gunung Tunak itu sendiri. Ternyata TWA Gunung Tunak banyak menyimpan keindahan alam yang kece.

Gimana gak kece, disini ada berbagai macam jenis kupu-kupu. Padahal tempat hidup kupu-kupu itu kebanyakan di daerah yang banyak sumber airnya. Sedangkan di Gunung Tunak gak ada sumber air dan bisa dibilang gersang, tapi nyatanya kupu-kupu bisa hidup disini. Ada juga rusa, burung buntut sate, burung paok panca warna atau bahasa kerennya elegan pita yang bersuara Huuuu Huuuu Huuuu. Masyarakat sekitar lebih mengenal burung ini dengan nama burung jin karena suaranya yang khas seperti memanggil.

Selain beberapa satwa yang disebutkan tadi, ada juga jenis tanaman yang berada di area TWA Gunung Tunak. Di dalam ilmu medis, ada tanaman bernama Sanrego yang dijadikan obat untuk penambah stamina bagi laki-laki alias cocok untuk yang akan segera menikah nih #Dududududu. Ada juga yang namanya Brore yang berkhasiat sebagai obat kecing manis atau nama bekennya Diabetes Mellitus.

Khusus tanaman yang dilindungi di TWA Gunung Tunak yaitu Klicung dan Sawo Kecik. Nah untuk bentuk fisiknya, saya gak tau sama sekali. Mungkin kalau sudah melihat secara langsung, jadi paham dan pengen segera diteliti. So.. TWA Gunung Tunak juga sering dijadikan tempat penelitian. Ada ilmu baru yang saya dapatkan setelah mendengarkan penjelasan dari para pakar dari BKSDA NTB.



Setelah pemaparan dari TWA Gunung Tunak itu sendiri selesai, materi selanjutnya diisi oleh anak-anak Genpi Lombok Sumbawa (Genpi LS) dan LombokPhoneGraphy. Anak-anak Genpi LS sendiri ada Bunsal, si doi,  saya sendiri, Bang Dedek dan Bang Ihsan. Sedangkan dari LombokPhoneGraphy ada Fadhil, teman saya dari komunitas blogger juga.

Khusus Genpi LS, kami memperkenalkan Genpi LS itu kepada para peserta. Gimana cara masuk ke dalam Genpi LS dan seputaran tentang dunia sosial media. Kami memperkenalkan Pasar Pancingan dan Pasar Botani juga yang merupakan destinasi digital yang diplopori oleh temen-temen dari Genpi LS. Jadi untuk bertemu dengan temen-temen Genpi itu mudah sekali. Kalian kalau punya tiga akun sosmed (facebook, twitter dan ig), liat saja hastag #Pesona.... atau #Festival.... dan sampai Trending Topic. Itu semua hasil kerja dari Genpi. Keren kan !. Untuk Genpi sendiri, di Indonesia sudah hampir ada tiga puluh Genpi dari berbagai daerah. Dan Genpi LS merupakan pelopor dari terbentuknya Genpi-Genpi yang ada di Indonesia.

Materi selanjutnya dipaparkan oleh teman kita dari LombokPhoneGraphy bernama Fadhil.  Dari materi yang disampaikan, kita diajarkan cara mengambil foto kece tapi menggunakan kamera handphone. Hasilnya juga gak kalah dengan jepretan kamera dslr. Nah..trik-trik mendapat foto yang bagus juga diajarkan oleh adek saya satu ini. Terlihat teman-teman antusias mendengarkan penjelasan gimana sih cara mengambil foto yang baik dan benar menggunakan kamera handphone. Saya pun tertarik untuk mempelajarinya. Keren dah pokoknya.

Acara sore itu selesai juga, waktunya kita istirahat sejenak. Semua peserta kembali ke tenda mereka masing-masing untuk menyiapkan segala keperluan malam harinya. Malam hari acara bebas. Saya bareng si doi sudah gak sabar menunggu kegiatan esok harinya.

Gimana keseruan cerita explore kami di TWA Gunung Tunak ?.  Yuuk disimak cerita ini sampai selesai yaak !.

***


Minggu, 11 November 2018

Gak terasa sudah pagi saja. Hari Minggu, 11 November 2018 hidup di tengah hutan belantara tanpa sinyal handphone. Itupun kalau ingin mencari sinyal,  kita harus mencari tempat yang lebih tinggi dari tempat kami ngecamp.  So.. Ada sinyal maupun gak, semangat kami untuk menjelajah pagi itu gak pernah pudar.

Sekitar jam delapan pagi, kami semua berkumpul di depan lapangan untuk bersiap-siap mengexplore beberapa pantai yang ada di TWA Gunung Tunak.  Dari informasi yang ada di TWA Gunung Tunak terdapat tujuh pantai yang kece-kece. Ada Pantai Pudal, Pantai Terasak Atas, Pantai Terasak Bawah, Pantai Teluk Ujung, Pantai Bilasayak,Pantai Pantek, dan Pantai Sari Goang.





Dalam kegiatan tahun ini, kami dibagi menjadi tiga tim. Tim pertama ke Pantai Sari Goang. Tim kedua ke Pantai Bilasayak. Tim ketiga ke Pantai Teluk Ujung. Saya bareng si doi dan teman-teman Genpi LS bergabung di tim pertama. Kenapa kami memilih Pantai Sari Goang untuk diexplore. Karena pantai ini masih sangat baru dan kami penasaran untuk melihat lebih dekat lagi. Denger-denger juga jalur menuju ke pantainya baru dibuka untuk umum.

"Mendaki gunung, lewati lembah" sepenggal lirik lagu dari film komik Ninja Hatori. Awalnya saya gak kebayang jalur menuju Pantai Sari Goang itu seperti apa. Salah satu panitia hanya memberikan informasi kalau ke Pantai Sari Goang jaraknya lumayan jauh dari tempat ngecamp kami. Kami pun sudah siap memulai penjelajahan menuju Pantai Sari Goang, sedangkan dua tim lainnya juga sudah siap. Kami dilepas oleh perwakilan dari Pemerintah Lombok Tengah. Dengan baca Bismillah, kami pun segera berangkat menuju salah satu surganya TWA Gunung Tunak. 







Sekitar dua kilometer berjalan kaki melewati kondisi jalan yang masih belum teraspal. Melewati penangkaran rusa. Puluhan rusa memperhatikan kami yang melewati penangkaran mereka. Sama seperti kamu yang selalu perhatian sama saya, eheem eheemmm #SempatSempatnya. 

Jalurnya pun menanjak dan menurun. Melewati beberapa perbukitan yang masih asri. Bisa dibayangkan sendiri, capeknya luar biasa. Di awal trekking, kami sudah dihadapkan dengan jalur yang menanjak dengan kemiringan sekitar enam puluh derajat. 

"Ayoook Semangat !!!". 
"Salam Konservasi !!, Huuuhaaa Huuuhaaa Huuuhaaa"

Di bawah teriknya matahari yang sangat menyengat, kami berjalan tiada henti dan sangat menguras keringat. Sebotol air mineral sangat berharga saat itu. Kondisi jalur yang belum beraspal. Hanya berupa tanah licin dan batu-batu kerikil. Bisa dibayangin kalau hujan turun, pasti jalur ini menjadi becek dan penuh dengan lumpur. Dengan sisa semangat kami yang masih menyala, akhirnya kami sampai juga di salah satu surganya TWA Gunung Tunak. 


Welcome Pantai Sari Goang !!!

Terbayar sudah capek kami semua setelah melihat penampakan batu karang khas dari Pantai Sari Goang. Tebing-tebingnya yang curam dan lumayan tinggi. Pantai Sari Goang merupakan deretan pantai yang berada di kawasan TWA Gunung Tunak yang ngehits saat ini. Untuk menuju pantai ini kita membutuhkan waktu sekitar satu jam dari tempat ngecamp dengan berjalan kaki. 

Penampakan Pantai Sari Goang mirip dengan Pantai Tajung Bloam yang berada di Lombok Timur. Sedangkan banyak juga yang menyebut pantai ini, miniatur dari Raja Ampat. So... gak sedikit kita mendengar Pantai Sari Goang disebut dengan julukan Raja Ampatnya Lombok karena terdapat pulau kecil berupa batu karang yang ditengahnya ada lubang. Mirip sekali seperti Raja Ampat.

Keindahan pantainya yang sangat memukau. Deburan ombak yang menghantam batu karang dengan ganasnya. Pasirnya yang putih kecokletan membuat mata saya dan si doi terpesona. Untuk menuju pantainya, kita bisa melewati jalur kecil di pinggiran tebing dan turun kebawah. Harus hati-hati karena jalurnya sangat curam. Di pantainya kita bisa main air, renang dan main pasir. Si doi suka sekali dengan pasir. Ke pantai manapun kami tuju, pasti fotoan bersama pasir gak ketinggalan. 




Sesampainya di lokasi, kami gak menyia-nyiakan waktu yang ada. Begitu juga dengan teman-teman lainnya yang kebanyakan kids jaman now. Foto selfiean adalah hal yang wajib dilakukan. Kemudian hasil fotonya, eksis di sosmed (anak-anak sosmed pasti ngerti). 

Saya bareng si doi pun gak ketinggalan eksis. Gak mau kalah dengan kids jaman now lainnya. Beberapa spot foto kami tuju dan hasil jepretannya kece-kece. Gak nyesel dah datang kesini panas-panasan. Pakai acara daki dan turun bukit segala. Perjalanan yang sangat mengesankan hari itu. Apalagi bareng dengan kamu ya kamu (mulai dah dia baper). 

Untuk masalah keamanan, disini sudah sangat aman. Mobil Polisi Hutan rutin melakukan patroli. So...teman-teman yang akan datang kesini, gak perlu khawatir dan gak perlu mendengarkan perkataan orang luar kalau di TWA Gunung Tunak itu gak aman dan banyak begalnya. Semua itu hanya HOAX mas/mbak broo !. 






Pengalaman pertama kali menjelajah ke Pantai Sari Goang bersama teman-teman pecinta alam dan kamu pastinya. Hanya satu yang harus kita antisipasi bila datang kesini yaitu sediakan botol mineral banyak-banyak dan pakai alat pelindung kepala seperti topi dan sejenisnya untuk menghindari sinar matahari yang sangat menyengat dan menyakitkan. 

Kalau diberi nilai satu sampai sepuluh, saya beri nilai sembilan. Alasannya sangat sederhana, jalurnya kece dan eksotis. Bagi kalian yang ngaku pecinta alam, jangan sampai merusak alam dengan membuang sampah sembarangan dan mencoret-coret dinding batu karang disana. Harus dijaga dan promosikan ke teman-teman luar kalau di Pulau Lombok masih banyak menyimpan harta karun yang gak ternilai harganya. Salah satunya Pantai Sari Goang. 

Pulau Lombok sudah aman sekarang. Bagi kalian yang punya agenda liburan ke Pulau Lombok, jangan lupa mampir di TWA Gunung Tunak. Selain mendapat keindahan pantainya, kita juga bisa mendapat ilmu tentang flora dan fauna yang dilindungi dan gak dilindungi disini.

Mau cerita apalagi ya ?, sepertinya saya cukupkan dulu menulis tentang TWA Gunung Tunak. Masih banyak dari TWA Gunung Tunak yang mau saya jelajahi di kesempatan lainnya. Satu kata buat TWA Gunung Tunak "Kece !!!".

***

Catatan :
- Tiket masuk ke TWA Gunung Tunak
 Domestik = 5 ribu  (Senin-Sabtu) dan 7 ribu 5 ratus (Minggu dan Hari Libur)
 Luar Negeri = 100 ribu (Senin - Minggu)
- Fasilitas yang ada : Toilet, Kamar Bilas, Mushola (tahap pengerjaan), Toko Oleh-oleh (tahap pengerjaan), Spot foto instagrammable, Taman Kupu-kupu, Penangkaran Rusa dan Camping Site. 
- Sekedar saran = Bila datang ke Pantai Sari Goang, datanglah di atas jam tiga sore karena posisi matahari sudah condong ke barat dan untuk mendapatkan foto yang kece sangat bagus di jam-jam segitu. 
- Soal keamanan sudah dijamin aman 100 persen. 

Penulis : Lazwardy Perdana Putra

18 comments:

  1. what a beautiful island is Lombok
    😄 apalagi menikmati semua keindahan itu bareng kamu.. iya kamu..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya bareng kamu ya kamu... Berhubung jd komentar pertama di tulisan ini, adeq dpt doorprise syg... Tunggu aj yaak :)

      Delete
  2. Belum move sama kerikil-kerikil kerinduan di jalan Sari Goang bang. LoL

    ReplyDelete
  3. Keduaxxx..
    *SemogaDapetDoorprizePayungSyantik

    Asyik ni field reportnya.
    Kapan-kapan ngetrip bareng lagi ya.
    Dan saya janji gak sarapan pake telur ayam :p

    ReplyDelete
  4. Dan sy melet ke sari goang... How lucky kalian yg udh ke sana

    ReplyDelete
  5. Hahahaha... Klo diinget2 lucu jg moment pas ngetrip k Sari Goang dgn jln kaki

    ReplyDelete
  6. Luar biasa kegiatannya, perjalanannya, pemandangannya. Ngiler to the max

    ReplyDelete
  7. enak ya kalau di ntb banyak tempat wisata yang ox binggit
    apa daya yang di jawa ini jarang nemuin begituan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Cuma masih bnyak yg alami n blum seperti Bali hehehe

      Delete
  8. Kalau dilihat dari foto-fotonya, ini kayaknya pas panas-panasnya matahari ada di atas kepala. Bener memang sih, kalau ke pantai enaknya kalau nggak pagi, ya sore hari. Bisa lihat matahari tenggelam plus dapet foto sunset / sunrise yang eksotig.

    Oh, GenPI pertama itu GenPI Lombok - Sumbawa, ya? Baru tau. Hehehe.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pengambilan foto pas jam 11 siang hehehe...ya Genpi LS genpi pertama di Indonesia

      Delete