Sunday 26 July 2015

Menjelajah Si Gersang nan Cantik: Pulau Kenawa


Minggu, 19 Juli 2015

Bagi pecinta dunia backpacker seperti saya, sulit rasanya move on dari kecantikan Pulau Kenawa yang saat ini sedang naik daun di diantara tempat-tempat wisata yang ada di Pulau Sumbawa. Pulau Kenawa atau Gili Kenawa merupakan salah satu pulau di antara delapan pulau lainnya yang berada di wilayah Sumbawa Barat, tepatnya di Desa Pota Tano. Memiliki beberapa daya tarik, mulai dari kondisi pulau, taman bawah laut, hingga hutan mangrove lengkap dengan ekosistem di dalamnya.



Beberapa waktu yang lalu saya bersama teman-teman berkesempatan menjelajah pulau yang berada di Selat Alas ini. Bahagia rasanya dapat menginjakkan kaki di pulau yang terkenal dengan Film Serdadu Kumbang yang diputar di bioskop beberapa tahun yang lalu. Salah satu tempat syutingnya di Pulau Kenawa, Sumbawa Barat.



Tepatnya dua hari setelah Hari Raya Idul Fitri 1436 H atau bertepatan tanggal 19 Juli 2015, kami bersepuluh memulai pertualangan ke pulau seberang yang terkenal dengan padang rumput serta keindahan alamnya ini. Kami yang terdiri dari ; saya ( Didi ), Rifki, Ari, Dini, Titin, Wawan, Ical, Junk, Nova, dan Dedi. Kesepuluhnya adalah orang asli Pulau Lombok.


Dimulai perjalanan dari Kota Mataram menuju Pelabuhan Kayangan, Lombok untuk menyeberang menuju Pulau Sumbawa menggunakan Kapal Ferry yang memakan waktu dua jam perjalanan. Waktu menunjukkan pukul 11.00 WITA, Kapal Ferry yang membawa kami segera berlayar menuju Pelabuhan Poto Tano, Sumbawa. Gelombang laut yang gak terlalu besar, membuat perjalanan kami lancar.

Sesampai di Pelabuhan Pototano, kami segera turun dari kapal menuju ruang tunggu pelabuhan. Dari sini cerita penjelajahan Pulau Kenawa dimulai. Bertemu dengan Pak Amoy yang menawarkan jasa untuk mengantar kami menuju pulau seberang menggunakan perahu boat milik beliau.


Setelah nego biaya sewa perahu dengan Pak Amoy mencapai kesepakatan, kami segera berkemas menuju Pulau Kenawa. Kata Pak Amoy, kami beruntung menjelajah Pulau Kenawa saat itu karena cuaca yang cerah serta gak musim ombak. Pak Amoy murah senyum kepada kami dan bila ditanyai mengenai Pulau Kenawa, beliau segera bercerita tentang keadaan pulau tersebut.


Setelah lima belas menit waktu yang ditempuh dari Pelabuhan Poto Tano, sampailah kami di pulau impian sejak empat bulan yang lalu saya idam-idamkan. Kece memang, sesuai dengan foto-foto yang saya liat di internet tentang pulau ini. Serasa berada di padang rumput Benua Afrika, gak sadar kami sudah berada di wilayah timur Indonesia.


Kegiatan pertama yang kami lakukan yaitu mencari tempat yang cocok untuk mendirikan tenda, akhirnya kami memutuskan untuk mendirikan tenda di pinggir pantai disisi bagian selatan Pulau Kenawa. Setelah tenda selesai terpasang, kegiatan selanjutnya yaitu snorkeling. Keindahan bawah laut Pulau Kenawa gak kalah indah dengan bawah laut di gili-gili yang ada di Pulau Lombok.

Disini terumbu karangnya masih terjaga dan banyak jenis ikan yang hidup bahagia ( seperti berumah tangga saja ). Sayang, saya lupa membawa waterproof  kamera sehingga gak bisa memfoto keindahan bawah lautnya.


Gak berlama-lama snorkeling karena hari sudah semakin sore, saya bersama teman-teman yang lain segera menuju bukit satu-satunya yang ada di Pulau Kenawa untuk melihat sunset. Awalnya saya meremehkan bukit ini, ternyata mendakinya di musim panas ini gak lah mudah. Selain kemiringan trek jalurnya yang hampir 85 derajat, kondisi tanahnya yang kering dan berdebu, sehingga licin. Dengan susah payah, akhirnya kami bisa mencapai puncak. Wiiiihhh, pemandangan dari atas bukit Kenawa, kereen coy.


Gak menunggu lama, kami pun dibuat jatuh cinta untuk kesekian kalinya. Sunsetnya keren habis, lukisan siluetnya kece. Penampakan Gunung Rinjani, Lombok serta pulau-pulau kecil di Selat Alas membuat suasana saat itu sangat luar biasa indahnya. Baru pertama kali saya melihat pemandangan sunset yang sangat cantik.


Setelah selesai menikmati sunset tanggal 19 Juli 2015, kami pun kembali ke tenda. Berganti pakaian, shalat Magrib, serta makan malam bersama, melengkapi hari pertama di Pulau Kenawa. Malam pun datang, saat kami lagi asyik bercengkerama di pinggir pantai, kami dikagetkan oleh sesuatu yang sangat menggelikan yaitu ular laut. Ular laut yang naik ke darat dan menuju ke tenda kami, membuat beberapa anggota panik.

Segera kami ambil tindakan untuk mengusir ular laut tersebut. Beberapa jam kami diganggu oleh keberadaan ular laut, akhirnya kami pindah tenda ke bagian tengah pulau. Alhamdulillah, ancaman ular laut gak ada lagi. Kami semua bisa beristirahat dengan tenang untuk persiapan kegiatan esok hari yaitu meliat sunrise dari atas dermaga.



Senin, 20 Juli 2015

Lukisan sunrise sungguh cantik. Angin laut pagi sepoi-sepoi, duduk di dermaga sambil menikmati sunrise di hari kedua kami berada di Pulau Kenawa. Air laut yang tenang serta cuaca yang cerah melengkapi keindahan pagi itu. Penampakan Pulau Namo " Nyamuk " dari kejauhan pun gak kalah indahnya.

Seolah-olah kejadian ular laut semalam terlupakan oleh kami semua karena melihat secara langsung penampakan sunrise pertama kami di Pulau Kenawa. Pengalaman pertama berhadapan dengan ular laut mengajarkan kami untuk bisa mengatur emosi dan melatih kita agar gak cepat panik. Agar ditrip selanjutnya kami bisa membaca kondisi alam yang kami jelajahi.



Inilah satu-satunya dermaga yang ada di Pulau Kenawa. Dulunya dermaga ini kondisinya gak terawat, karena pemerintah daerah setempat sadar pulau ini menjadi tempat yang banyak dikunjungi pecinta traveling. Sekarang dermaga ini sudah diperbaiki untuk tempat bersandarnya kapal boat yang membawa rombongan pengunjung. Duduk manis sambil bersantai menikmati indahnya sunrise serta merasakan udara laut pagi hari melengkapi trip saya kali ini.


Pulau Kenawa merupakan sebuah pulau yang gak berpenghuni. Pulau yang memiliki luas wilayah 13,8 hektar dengan garis pantai membentang sejauh sekitar 1,73 km. Sebagian besar pulau ini merupakan padang rumput yang luas dan di sebelah barat pulau terdapat sebuah bukit kecil gak berpohon.

Bila kita datang di saat musim penghujan, rumput di pulau ini berwarna kehijauan, sedangkan saat musim kemarau, akan berwarna kuning nan gersang. Sumber air bersih pun gak ada di pulau ini, jadi bagi yang ingin menginap di Pulau Kenawa, harus membawa persediaan air minum yang cukup.



Seperti pulau milik pribadi, gak ada rumah penduduk dan aktifitas lainnya. Hanya ada sebuah pondok kecil gak berpenghuni yang biasa dijadikan tempat singgah bagi para pengunjung yang berlibur ke Pulau Kenawa. Karena masih pagi, kami sarapan sejenak di tenda sebelum melakukan kegiatan selanjutnya yaitu menuju hutan mangrove yang terletak di bagian sisi barat pulau. 


Kegiatan selanjutnya menuju hutan mangrove Pulau Kenawa. Tempat yang masih alami dan sepi, hanya ada kami berempat yang berada di hutan mangrove. Sayang sekali saat kami berjalan menuju bagian sisi barat pulau, banyak sampah sisa para pengunjung  yang dibuang sembarangan. Diharapkan kesadaran bagi para pengunjung untuk membuang sampah pada tempatnya atau sampahnya dibawa pulang. Pulau yang sangat cantik, tapi sayang bila banyak sampah yang berserakan di sepanjang sisi pantai Pulau Kenawa. Dapat merusak keindahan dan kebersihan pulau.



Matahari semakin menukik naik, pertanda hari sudah semakin siang. Saatnya kami berkemas untuk menuju pulau selanjutnya yaitu Pulau Namo " Nyamuk " ( Comming Soon ). Menjelajahi Pulau Kenawa sehari semalam menambah pengetahuan saya tentang kondisi pulau ini. Memiliki padang rumput yang sangat luas, bukit yang keren, serta taman bawah laut yang membuat jatuh cinta bagi yang melihatnya. 


Catatan :
Ada beberapa hal yang saya infokan kepada teman-teman mengenai perjalanan kami menuju Pulau Kenawa, semoga bermanfaat :
- Perjalanan dari Kota Mataram menuju Pelabuhan Kayangan, Lombok Timur memakan waktu dua jam perjalanan menggunakan sepeda motor atau mobil setelah itu titip motor di pelabuhan dan segera membeli tiket Kapal Ferry menuju Pelabuhan Poto Tano.
- Bagi yang ingin menggunakan angkutan umum, bisa naik dari Terminal Mandalika, Mataram menggunakan mobil engkel menuju Labuan Lombok atau Pelabuhan Kayangan.
- Bisa juga menggunakan taksi tetapi biaya yang dikeluarkan cukup mahal.
- Jalur : Kota Mataram - Narmada - Kopang - Masbagik - Aikmel - Pringgabaya - Labuhan Lombok - Pelabuhan Kayangan - Pelabuhan Poto Tano - menyeberang ke Pulau Kenawa.
- Jalur : Bandara Internasional Lombok - Praya - Kopang - Masbagik - Aikmel - Pringgabaya - Labuhan Lombok - Pelabuhan Kayangan - Pelabuhan Poto Tano - Pulau Kenawa.
- Rincian biaya transport yang dikeluarkan : Bensin Rp. 20.000,- ,Tiket masuk pelabuhan Rp. 2.000,-, Tiket Kapal Ferry Rp. 20.000,- per orang, untuk motor Rp.54.000,-, Biaya sewa perahu boat Rp.300.000,- per rombongan ( 10 orang ) antar jemput.
- Ini Contact Person perahu boatnya 081909188899 ( Pak Amoy )
- Bagi yang ingin snorkeling diharapkan membawa perlengkapan snorkeling sendiri karena masih jarang yang menyediakan perlengkapan snorkeling disana, bila ada biaya sewanya agak mahal.
- Bulan yang baik untuk menjelajahi Pulau Kenawa yaitu Bulan Juli - September.
- Jangan lupa membawa obat-obatan seperti minyak angin dan autan.

Penulis : Lazwardy Perdana Putra

14 comments:

  1. Halo, saya tertarik dengan isi tulisan blognya. Boleh minta alamat emailnya? Ada beberapa yang ingin saya ketahui dan tanyakan. Ini kontak saya, partnership@pikavia.com . Makasiih :)

    ReplyDelete
  2. okeeh... ney email saya diditpharm1@gmail.com .. Terimakasi udh mampir :)

    ReplyDelete
  3. hi. if from mataram to pelabuhan kayangan, what transport can we use?naik bas dari mataram bisa langsung ke pelabuhan kayangan ya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. bisa pake bus jurusan mataram - taliwang ato mataram - sumbawa, nanti mnta turun di pelabuhan pototano. ato bisa jg dri mataram dari bus engkel sampai pelabuhan kayangan.

      Delete
  4. Such an amazing articles Lazwardy!!
    btw, boleh info transport dari lombok ? saya rencana mau backpackeran akhir nov ini dari jakarta, masih butuh banyak ilmu dan info soalnya hehehe thankyou!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Thanks udh mampir di blog pribadi saya. boleh, mw transport yg murah ato yg mahal.. ?? klo mw nanya2 lebih bisa via twitter ato email saya. Saya punya temen yg bisa bantu soal transport. :)

      Delete
  5. Hi! Apa Nama twiternya ya?mahu dm lebih details bang lazwardy

    ReplyDelete
    Replies
    1. @di2_pharm bisa diliat d branda blog saya alamat twitterny.. Terimakasi

      Delete
  6. Kalo larkir motor di pel pototano bisa gak?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bisa broo.. Da parkiran khusus bwt yg mw nginep d Kenawa ato Paserang d pelabuhan pototano...

      Delete
  7. dari lombok ke pulau paserang ada boat?berapa harganya?-Fr Malaysia

    ReplyDelete
    Replies
    1. dri lombok naik kapal ferry dulu ke pelabuhan tano, habis itu naik perahu boat ke paserang.. Hanya 300 ribu klo skrg.. itu PP antar jemput

      Delete