Kurang lebih seminggu lamanya meninggalkan Pulau Lombok, akhirnya tibalah waktu kami balik ke rumah lagi. Perjalanan backpackeran bareng keluarga sungguh seru dan bawa cerita menarik.
Gak nyangka bisa backpackeran bareng anak-anak dari segala macam drama di tengah perjalanan. Syukurnya kita semua masih diberikan kesehatan sampai pulang ke rumah.
Di cerita sebelumnya, saya sudah menulis perjalanan naik kereta dari Yogya ke Surabaya, kemudian transit semalam di Surabaya dan berkumpul bareng keluarga besar di Surabaya.
Bisa baca disini : Good Bye Yogya : Transit di D Carol Hotel Surabaya
Keesokan harinya, kami bersiap-siap menuju ke Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Sesuai jadwal yang diinfokan oleh pihak PT.Dharma Lautan Utama, kapal kami mengalami keterlambatan keberangkatan. Awalnya jam sebelas siang, menjadi jam tiga sore waktu Surabaya.
Waktu menunjukkan jam dua belas siang. Kami check out hotel terlebih dahulu, kemudian memesan taxi online menuju pelabuhan. Jarak dari hotel ke pelabuhan gak begitu jauh. Waktu tempuh sekitar sepuluh menit saja.
Cuaca siang itu cukup terik. Untungnya sepanjang perjalanan, kami gak terkena macet. Setibanya di pelabuhan, mobil taxi melaju menuju dermaga jamrud. Tapi ternyata kami salah turun. Harusnya turunnya di dermaga roro.
Jaraknya sih gak begitu jauh, tapi karena cuaca panas. Cukup terasa capeknya. Mana bawa tas ransel berat dan anak-anak pula.
Pelabuhan Tanjung Perak siang itu cukup ramai oleh calon penumpang yang akan bepergian menuju berbagai daerah di Indonesia.
Terlihat ada beberapa kapal penumpang yang bersandar di dermaga jamrud dan dermaga roro. Gak hanya kapal penumpang saja tapi kapal barang dengan jumlah yang banyak terlihat juga hilir mudik di Selat Madura.
Pas berangkat kemarin, kami tiba disini malam hari. Pas mau pulang, dapat jadwal kapal siang hari. So, enaknya sih malam atau sore hari kali ya kalau mau berangkat melalui pelabuhan ini karena gak panas, hehehe.
Setibanya di bangunan bercat dominan biru tua yang letaknya gak jauh dari dermaga roro, kami melakukan check in disini. Terlihat para petugas PT.Dharma Lautan Utama bertopi merah dan berseragam biru melayani para penumpang untuk mencetak tiket. Waktu keberangkatan sekitar dua jam lagi. Jadinya masih banyak waktu untuk mencari cemilan atau nasi bungkus buat makan siang.
Kapal yang akan kami naiki yaitu salah satu kapal favorit dan artisnya penyeberangan Surabaya - Lombok PP. KM Dharma Kirana VII yang sejak pertama kali melayani penyeberangan Lombok - Surabaya, saya sangat ingin menaikinya. Baru sekarang kesampaian. Itupun naiknya bareng anak-anak dan istri.
Setelah proses check in selesai. Kami menunggu naik ke kapal di ruang tunggu penumpang. Ruangannya cukup luas dan adem. Jumlah kursi penumpang juga tersedia banyak di ruang ini. Bagi yang mau lesehan juga sudah disediakan karpet untuk bersantai sambil menunggu naik ke dalam kapal.
Terlihat kapal kami sudah bersandar di dermaga roro. Tandanya jadwal keberangkatan yaitu jam tiga sore gak berubah lagi. Hati cukup tenang karena namanya memilih kapal laut sebagai moda transportasi kita, harus bersabar dikala kapal terlambat karena cuaca yang gak bersahabat atau masalah operasional lainnya. Disitu letak serunya naik kapal laut.
Sekitar jam setengah tiga sore, petugas pelabuhan menginformasikan bahwa semua penumpang KM Dharma Kirana VII dipersilahkan menuju ke kapal. Dari ruang tunggu penumpang menuju kapal gak begitu jauh berjalan kaki. Namun karena sinar matahari sangat terik siang itu, terasa juga capeknya berjalan kaki membawa barang yang banyak, hehehe.
Satu per satu para penumpang dicek tiket dan gelang tangan yang dibagikan. Setelah melewati pengecekan tiket, kami dan para penumpang lainnya berjalan beramai-ramai menuju lambung kapal. Ukuran kapalnya gak begitu besar seperti yang kami naiki saat menuju Surabaya lalu. Tapi untuk ukuran kapal roro, cukup besar dan terlihat sangat kokoh.
Memasuki lambung kapal melalui ramdor bagian buritan. Satu per satu para penumpang mengantri menaiki tangga menuju dek penumpang. Harus ekstra bersabar untuk menaiki tangga karena bawa anak-anak kecil dan tas ransel yang beratnya minta ampun.
Giliran kami menaiki tangga yang ukurannya cukup lebar. Sesampainya di dek penumpang, langsung mencari tempat tidur sesuai yang tertera di tiket. Kebetulan dapat nomor tempat tidur 020,021,022 dan 023.
Tempat tidur kami berada di ruang ekonomi tidur Gili Air. Disini ada dua susun tempat tidur, bagian atas dan bagian bawah.
Untungnya kami dapat tempat tidur di bagian bawah. Jadinya gak perlu capek bolak balik turun-naik.
Apalagi di depan tempat tidur kami langsung dinding dan kursi panjang empuk. Di sebelahnya ada kaca kapal yang viewnya langsung menghadap laut. Kece bener !.
KM Dharma Kirana VII merupakan kapal jenis roro yang diresmikan pada Bulan Desember tahun 2021 oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yaitu Bapak Sandiaga Uno. Tepatnya diresmikan di Benoa, Bali. Sekaligus pertama kali melayani pelayaran Lombok - Surabaya.
Kapal ini memiliki panjang 68 meter dan lebar 17 meter. Memiliki kapasitas penumpang 600 orang. Terdiri dari dek kendaraan dua lantai. Lantai pertama untuk kendaraan kecil dan lantai kedua untuk kendaraan besar. Ruang penumpangnya juga terdiri dari dua lantai. Terletak di dek kedua dan tiga.
Kapal ini juga memiliki tiga kelas yaitu kelas VIP yang letaknya di bagian depan, kelas ekonomi duduk dan kelas ekonomi tidur. Untuk harganya juga bervariasi. Kalian bisa lihat di aplikasi dlu ferry yang bisa di download di play store atau ios.
Kelas VIP terdiri dari sepuluh kursi duduk empuk yang lebar mirip seperti kursi kereta kelas eksekutif atau VIP. Bisa direbahkan dan memiliki sandaran kaki. Kelebihan dari kelas ini, kita duduk sambil menghadap ke arah depan. Ada kaca lebar yang viewnya langsung menghadap haluan kapal. Cocok buat kaum introvert yang mencari privasi dan kenyamanan dalam pelayaran.
Untuk kelas ekonomi duduknya terdapat di bagian tengah kapal. Saya kurang tau jumlah kursinya berapa. Yang pastinya kursinya empuk dan nyaman juga. Bisa direbahkan seperti kursi bus eksekutif. Disini kita bisa menonton live music yang dimulai sehabis makan malam dan pagi hari. Harga paling murah di kelasnya.
Nah di kelas kami, ekonomi tidur merupakan kelas favorit karena kita bisa tidur selonjoran di matras yang cukup empuk. Terlebih lagi ada bantalannya. Enaknya lagi ada colokan listrik untuk ngecas handphone dan laptop.
Untuk harganya saat itu kami dapat tiket dewasa seharga 288 ribu dan anak-anak 228 ribu. Tapi untuk harga tiketnya bisa berubah-ubah tergantung moment.
Selain itu ada beberapa fasilitas lainnya di kapal roro super mewah ini, antara lain ada mini resto, kantin, mushola, ruang ibu menyusui, klinik, ruang fitnes dan masih ada lainnya.
Setelah seluruh penumpang dan kendaraan sudah naik ke dalam kapal, sekitar jam setengah empat sore, kapal diberangkatkan. Cuaca sore itu cukup bersahabat. Perlahan-lahan kapal kami meninggalkan Pelabuhan Tanjung Perak.
Berhubung ini pertama kalinya saya dan keluarga menaiki kapal ini, jadinya gak mau melepaskan moment begitu saja. Karena setelah kapal ini berangkat, ada moment-moment keren yang akan kita lewati.
Berhubung kapal ini berukuran lebih kecil dari kapal-kapal penumpang besar lainnya, Jalur yang dilalui pun berbeda dari kapal lainnya yang menuju Lombok.
KM Dharma Kirana VII akan menuju Lombok melalui jalur selatan Pulau Madura dan akan melewati bawah Jembatan Suramadu yang menghubungkan Pulau Jawa (Surabaya) dan Pulau Madura. Inilah uniknya kalau naik kapal ini. Kita bisa melihat Jembatan Suramadu dan akan melewatinya tepat di bawahnya.
Kurang lebih sepuluh menit kapal berangkat, saya dan anak-anak menuju dek paling atas dimana tempat para penumpang berkumpul. Sedangkan bundanya anak-anak tetap stay di tempat tidur.
Gak lama kemudian, kapal kami berjalan melewati bawah dari Jembatan Suramadu Terdengar dari kejauhan suara bising dari kendaraan yang berjalan di atas jembatan.
Terlihat samar-samar, Pelabuhan Tanjung Perak dan Jembatan Suramadu sudah menjauh. Tandanya kapal kita sudah berada di perairan antara Pulau Madura dan Pasuran dan Probolinggo.
Hari sudah sore hari menjelang senja, saatnya saya dan anak-anak kembali ke tempat tidur untuk beristirahat. Sore itu saya lagi males mandi, jadi digunakan untuk tidur saja. Hahaha.
Karena ketiduran sampai magrib, saya pun melewatkan moment sunset. Bangun-bangun sudah gelap aja. Yasudah, saya memanfaatkan waktu untuk bercengkrama bareng anak-anak dan istri di tempat tidur.
Mau jalan-jalan keliling kapal menikmati view laut tapi sudah gelap. Hanya jalan menuju mushola untuk melaksanakan shalat magrib berjamaah dan tour kapal sebentar.
Gak lama kemudian, terdengar informasi dari awal kapal bahwa service makan malam sudah disiapkan. Seluruh penumpang dianjurkan untuk kembali ke tempat duduk masing-masing karena akan dibagikan makan malam.
Untuk menu makan malamnya cukup enak. Porsinya juga lumayan banyak. Menunya ada ayam goreng, tumis sayur dan nasi putih dan sambel. Rasanya pun enak. Untuk menu dewasa dan anak-anak berbeda ya. Kalau anak-anak dapat nuget, telur, tumis sayur dan susu kemasan. Sedangkan yang dewasa tambahannya ada potongan buah semangka.
Kita mendapatkan service makan sebanyak dua kali. Makan malam dan sarapan dengan menu yang berbeda. Jadi sama seperti naik KMP Dharma Rucitra VIII yang mendapatkan dua kali service makan, tapi yang kemarin kita dapat tiga kali makan karena satu kali kompensasi keterlambatan keberangkatan selama dua belas jam.
Setelah makan malam, kami menghabiskan waktu untuk istirahat. Anak-anak dan istri tertidur pulas. Sedangkan saya penasaran mau nonton live music. Kebetulan lagu-lagu yang dibawakan full dangdut. Apalagi biduannya suaranya bagus. Hehehe
Upacara Minum Kopi
KM Dharma Kartika 5
Berhubung sudah ngantuk berat, saya kembali ke tempat tidur. Kami menghabiskan malam untuk tidur sampai pagi. Lumayan capek juga semingguan di jalan. Badan sudah terasa pegal-pegal. Kebayang sampai rumah minta dipijetin.
Pelayaran malam, laut pun sepertinya aman-aman saja. Gak terasa kapal oleng kanan-kiri. Pertanda tidur malam ini terasa nyaman. Hati pun tenang karena kapal ini sudah dilengkapi dengan alat keselamatan seperti life jacket, perahu karet dan beberapa petunjuk keselamatan.
Gak terasa pagi pun tiba. Tandanya semalam kami tidurnya sangat nyenyak. Ruang pendingin ruangan pun disetting cukup baik sehingga kami gak merasa kedinginan atau kegerahan.
Sehabis shalat subuh, kami menuju dek paling atas untuk menunggu sunrise. Alhamdulillah pelayaran sejauh ini lancar. Laut pun tenang sekali dan bersahabat bersama kami.
Menikmati moment sunrise dari atas kapal sungguh indah. Melihat langit pagi yang cerah. Angin laut sepoi-sepoi. Di dek paling atas sudah ramai oleh para penumpang yang ingin menikmati sunrise juga seperti kami.
Di dek paling atas juga terdapat kids playground, seperti ayunan, perosotan. Ada beberapa tempat duduk juga tersedia. Seperti naik kapal pesiar vibesnya.
Di beberapa moment, nakhoda kapal menginformasikan kepada para penumpang tempat-tempat wisata yang kita lalui. Seperti Jembatan Suramadu, Gunung Agung di Bali, perairan Lovina Bali yang terkenal dengan lumba-lumbanya, gili-gili di perairan Lombok. Keren kan !.
Kurang lebih dua puluh jam pelayaran, kapal tiba di Pulau Lombok. Sekitar jam dua belas siang, kami tiba di Pelabuhan Lembar. Cuaca di Lombok siang itu sangat cerah. Laut biru juga cukup bersahabat.
Setelah kapal memasuki Teluk Lembar, ternyata bertemu dengan kapal satu perusahaan juga yaitu KM Dharma Kartika 5 yang sedang nyandar di dermaga Pelabuhan Gili Mas. Sedangkan kapal kami nyandarnya di dermaga Pelindo, Pelabuhan Lembar.
Untungnya tanpa mengantri, kapal kami langsung menuju dermaga untuk bersandar. Wah bisa cepat sampai rumah nih. Alhamdulillah kami bersama penumpang lainnya selamat sampai tujuan. Setibanya pelabuhan, kami sudah ditunggu oleh bapak dan adik yang menjemput.
Kesimpulannya :
Rekommended buat dicoba kalau kalian mau ke Pulau Lombok. Kapalnya mewah, bersih, nyaman, service makan gak mengecewakan, cepat sampai dan jadwalnya paling cocok buat kita yang gak suka berlayar di malam hari.
Penulis : Lazwardy Perdana Putra
Perjalanan yang menarik, paling nggak sdh ada gambaran nanti kalau mengalami pengalaman yg sama, semangat terus ya share pengalaman
ReplyDeleteTerimakasi sudah berkunjung. Semoga tetap selalu membaca cerita2 perjalanan dari saya :)
Deletewaktu awal-awal diluncurkannya kapal ini, memang bikin mupeng, fasilitasnya bagus, cafe di dalam kapal udah kayak cafe di darat aja, cakep.
ReplyDeleteterus aku ngeliat story temenku yang juga pakai kapal ini waktu dari surabaya ke Lombok, seruu bener liatnya.
Harganya bener-bener ramah dikantong
Perlu dicoba mbak klo k Lombok dari Surabaya
DeleteNaik kapal Ferry salah satu wishlist saya, tapi belum kesampaian. Lihat tujuan lombok naik kapal Ferry ini makin bikin kepengin. Rencana mau cobain Jakarta - Medan semoga ya semoga ...
ReplyDeleteYa, ada bagus kapalnya milik Dharma Lautan Utama jg Jakarta-Medan. Lupa tapi namanya apa.
DeleteTernyata cukup bagus ya kapal laut menuju Lombok ini. Saya kan punya saudara yg suka ke Rinjani, biasanya dia juga dari Surabaya naik kapal laut ke Nusa Tenggara dan Lombok sana. Tapi kapalnya menyedihkan banget. Yang ini bagus dan nyaman.
ReplyDeleteTerimakasih perjalanan nya memberikan banyak inspirasi buat saya
Kalau boleh tau kapal apa ya namanya ?
DeleteWah, ada playground outdoor juga, jadianak-anak ada pilihan beraktivitas ya. Kalau naik kapal begini, bawa barangnya pakai koper beroda apakah memudahkan, Pak? Atau medannya kurang memungkinkan sehingga mendingan memang bawa perlengkapannya pakai ransel saja?
ReplyDeleteBawa koper jg gak masalah. Yang penting pelan-pelan. Ada liftnya juga. Coba baca perjalanan saya naik KM Dharma Rucitra 9 sebelumnya.
DeleteAiih .. seru banget baca cerita pelayaran balik ke Lombok ini 😍. Jadi kebayang suasana di KM Dharma Kartika IX—ada rasa capeknya, tapi terbayar sama view laut dan vibes perjalanan laut yang jarang kita dapetin.
ReplyDeleteSalut banget masih sempet nulis detail perjalanan, bikin aku yang baca ikut ngerasain angin lautnya juga. Semoga next trip ada cerita seru lagi ya, biar bisa ikut “nebeng rasa” lewat tulisan Mas Andi .
Terimakasi sudah berkunjung. Semoga gak bosen saja baca cerita pengalaman saya ngetrip hehehe
DeleteTernyata beda kapal beda jalur yaa...aku pikir kapal antar pulau jalurnya sama semua ternyata beda2...
ReplyDeletePengalaman naik kapal feri kalo aku paling banter banyuwangi bali itu..pengen juga skali2 nyobain jarak jauh.tapi masih ragi2 nanti kuat gak yaa perjalanan lama hehe
Kalau naik kapal gak perlu khawatir capek di jalan. Tinggal bo2q cantik.
DeleteSeru banget naik kapal, tapi kira2 naik kapal sama kayak naik mobil gak sih kak? Soalnya aku kalau naik mobil mabuk perjalanan, apalagi saat Bengkulu-Kerinci yg jalannya banyak likunya, udah mual sampai kadang muntah aku.
ReplyDeleteBeneran seru banget cerita Travelling naik kapal bareng keluarganya nih 🤩🤩🤩 kapasitas kapal pun lumayan besar dan fasilitasnya mumpuni. Bahkan menu makan malamnya lezat dan lengkap ya.
ReplyDeletePosisi yang didapatkan bagus juga apalagi bisa menikmati momen sunrise bareng anak istri tercinta sungguh akan terkenang sepanjang masa nih pengalaman oleh anak-anak.
Jadi penasaran pengen coba naik kapal yang satu ini deh suatu hari.
sudah lama banget nggak naik kapal laut. kayaknya terakhir itu waktu aku masih smp tahun 97 gitu dan waktu itu sempat ngerasain ngemper di lantai karena nggak kebagian kasur. kalau sekarang naik kapal laut sepertinya lebih nyaman yaa cuma memang untuk urusan keberangkatan nggak bisa tepat waktu karena faktor cuaca dan lain sebagainya
ReplyDeleteSeru banget nih cerita mas ! Barengan keluarga, bikin perjalanan terasa lebih berwarna. Serunya, dari awal check-in di bangunan biru tua dekat dermaga roro, sampai momen cari cemilan dulu sebelum berangkat, gemesin banget tuh detailnya bikin kita kebayang suasana santainya hehehe.
ReplyDeleteKapan hari waktu mau pulang sekeluarga ke Bima ala road trip, Mama Papa saya ngide buat naik kapal KM Dharma Kirana VII ini. Sayangnya dari seluruh rombongan keluarga, hanya saya sendiri yang batal bergabung karena alasan pekerjaan. Baca cerita begini kan jadi makin ngarep, one day perlu jajal naik juga. Siapa tahu bisa pulang sebentar ke rumah masa kecil saya di Mataram.
ReplyDeleteKapalnya cukup nyaman ya, fasilitasnya lumayan lengkap juga. Jika ada tempat tidur seperti itu tentunya tidak terlalu melelahkan karena penumpang dapat beristirahat dengan nyaman. Sedangkan makanan sudah termasuk dalam fasilitas, sudah ga bingung cari makan lagi. Apalagi pergi dengan kiddos kan persediaan camilan dan makanan harus ada terus
ReplyDelete