Sunday, 6 July 2025

Pelayaran Balik ke Lombok bersama KM Dharma Kirana VII


Kurang lebih seminggu lamanya meninggalkan Pulau Lombok, akhirnya tibalah waktu kami balik ke rumah lagi. Perjalanan backpackeran bareng keluarga sungguh seru dan bawa cerita menarik.

Gak nyangka bisa backpackeran bareng anak-anak dari segala macam drama di tengah perjalanan. Syukurnya kita semua masih diberikan kesehatan sampai pulang ke rumah. 

Di cerita sebelumnya, saya sudah menulis perjalanan naik kereta dari Yogya ke Surabaya, kemudian transit semalam di Surabaya dan berkumpul bareng keluarga besar di Surabaya. 


Keesokan harinya, kami bersiap-siap menuju ke Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Sesuai jadwal yang diinfokan oleh pihak PT.Dharma Lautan Utama, kapal kami mengalami keterlambatan keberangkatan. Awalnya jam sebelas siang, menjadi jam tiga sore waktu Surabaya. 

Waktu menunjukkan jam dua belas siang. Kami check out hotel terlebih dahulu, kemudian memesan taxi online menuju pelabuhan. Jarak dari hotel ke pelabuhan gak begitu jauh. Waktu tempuh sekitar sepuluh menit saja. 

Cuaca siang itu cukup terik. Untungnya sepanjang perjalanan, kami gak terkena macet. Setibanya di pelabuhan, mobil taxi melaju menuju dermaga jamrud. Tapi ternyata kami salah turun. Harusnya turunnya di dermaga roro. 

Jaraknya sih gak begitu jauh, tapi karena cuaca panas. Cukup terasa capeknya. Mana bawa tas ransel berat dan anak-anak pula. 




Pelabuhan Tanjung Perak siang itu cukup ramai oleh calon penumpang yang akan bepergian menuju berbagai daerah di Indonesia. 

Terlihat ada beberapa kapal penumpang yang bersandar di dermaga jamrud dan dermaga roro. Gak hanya kapal penumpang saja tapi kapal barang dengan jumlah yang banyak terlihat juga hilir mudik di Selat Madura. 

Pas berangkat kemarin, kami tiba disini malam hari. Pas mau pulang, dapat jadwal kapal siang hari. So, enaknya sih malam atau sore hari kali ya kalau mau berangkat melalui pelabuhan ini karena gak panas, hehehe. 

Setibanya di bangunan bercat dominan biru tua yang letaknya gak jauh dari dermaga roro, kami melakukan check in disini. Terlihat para petugas PT.Dharma Lautan Utama bertopi merah dan berseragam biru melayani para penumpang untuk mencetak tiket.  Waktu keberangkatan sekitar dua jam lagi. Jadinya masih banyak waktu untuk mencari cemilan atau nasi bungkus buat makan siang. 

Kapal yang akan kami naiki yaitu salah satu kapal favorit dan artisnya penyeberangan Surabaya - Lombok PP. KM Dharma Kirana VII yang sejak pertama kali melayani penyeberangan Lombok - Surabaya, saya sangat ingin menaikinya. Baru sekarang kesampaian. Itupun naiknya bareng anak-anak dan istri. 

Setelah proses check in selesai. Kami menunggu naik ke kapal di ruang tunggu penumpang. Ruangannya cukup luas dan adem. Jumlah kursi penumpang juga tersedia banyak di ruang ini. Bagi yang mau lesehan juga sudah disediakan karpet untuk bersantai sambil menunggu naik ke dalam kapal. 

Terlihat kapal kami sudah bersandar di dermaga roro. Tandanya jadwal keberangkatan yaitu jam tiga sore gak berubah lagi. Hati cukup tenang  karena namanya memilih kapal laut sebagai moda transportasi kita, harus bersabar dikala kapal terlambat karena cuaca yang gak bersahabat atau masalah operasional lainnya. Disitu letak serunya naik kapal laut. 





Sekitar jam setengah tiga sore, petugas pelabuhan menginformasikan bahwa semua penumpang KM Dharma Kirana VII dipersilahkan menuju ke kapal. Dari ruang tunggu penumpang menuju kapal gak begitu jauh berjalan kaki. Namun karena sinar matahari sangat terik siang itu, terasa juga capeknya berjalan kaki membawa barang yang banyak, hehehe.

Satu per satu para penumpang dicek tiket dan gelang tangan yang dibagikan. Setelah melewati pengecekan tiket, kami dan para penumpang lainnya berjalan beramai-ramai menuju lambung kapal. Ukuran kapalnya gak begitu besar seperti yang kami naiki saat menuju Surabaya lalu. Tapi untuk ukuran kapal roro, cukup besar dan terlihat sangat kokoh. 

Memasuki lambung kapal melalui ramdor bagian buritan. Satu per satu para penumpang mengantri menaiki tangga menuju dek penumpang. Harus ekstra bersabar untuk menaiki tangga karena bawa anak-anak kecil dan tas ransel yang beratnya minta ampun. 

Giliran kami menaiki tangga yang ukurannya cukup lebar. Sesampainya di dek penumpang, langsung mencari tempat tidur sesuai yang tertera di tiket. Kebetulan dapat nomor tempat tidur 020,021,022 dan 023. 





Tempat tidur kami berada di ruang ekonomi tidur Gili Air. Disini ada dua susun tempat tidur, bagian atas dan bagian bawah.

Untungnya kami dapat tempat tidur di bagian bawah. Jadinya gak perlu capek bolak balik turun-naik. 

Apalagi di depan tempat tidur kami langsung dinding dan kursi panjang empuk. Di sebelahnya ada kaca kapal yang viewnya langsung menghadap laut. Kece bener !. 

KM Dharma Kirana VII merupakan kapal jenis roro yang diresmikan pada Bulan Desember tahun 2021 oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yaitu Bapak Sandiaga Uno. Tepatnya diresmikan di Benoa, Bali. Sekaligus pertama kali melayani pelayaran Lombok - Surabaya. 

Kapal ini memiliki panjang 68 meter dan lebar 17 meter. Memiliki kapasitas penumpang 600 orang. Terdiri dari dek kendaraan dua lantai. Lantai pertama untuk kendaraan kecil dan lantai kedua untuk kendaraan besar. Ruang penumpangnya juga terdiri dari dua lantai. Terletak di dek kedua dan tiga. 

Kapal ini juga memiliki tiga kelas yaitu kelas VIP yang letaknya di bagian depan, kelas ekonomi duduk dan kelas ekonomi tidur. Untuk harganya juga bervariasi. Kalian bisa lihat di aplikasi dlu ferry yang bisa di download di play store atau ios. 

Kelas VIP terdiri dari sepuluh kursi duduk empuk yang lebar mirip seperti kursi kereta kelas eksekutif atau VIP. Bisa direbahkan dan memiliki sandaran kaki. Kelebihan dari kelas ini, kita duduk sambil menghadap ke arah depan. Ada kaca lebar yang viewnya langsung menghadap haluan kapal. Cocok buat kaum introvert yang mencari privasi dan kenyamanan dalam pelayaran. 

Untuk kelas ekonomi duduknya terdapat di bagian tengah kapal. Saya kurang tau jumlah kursinya berapa. Yang pastinya kursinya empuk dan nyaman juga. Bisa direbahkan seperti kursi bus eksekutif. Disini kita bisa menonton live music yang dimulai sehabis makan malam dan pagi hari. Harga paling murah di kelasnya. 

Nah di kelas kami, ekonomi tidur merupakan kelas favorit karena kita bisa tidur selonjoran di matras yang cukup empuk. Terlebih lagi ada bantalannya. Enaknya lagi ada colokan listrik untuk ngecas handphone dan laptop.

Untuk harganya saat itu kami dapat tiket dewasa seharga 288 ribu dan anak-anak 228 ribu. Tapi untuk harga tiketnya bisa berubah-ubah tergantung moment. 

Selain itu ada beberapa fasilitas lainnya di kapal roro super mewah ini, antara lain ada mini resto, kantin, mushola, ruang ibu menyusui, klinik, ruang fitnes dan masih ada lainnya.



Setelah seluruh penumpang dan kendaraan sudah naik ke dalam kapal, sekitar jam setengah empat sore, kapal diberangkatkan. Cuaca sore itu cukup bersahabat. Perlahan-lahan kapal kami meninggalkan Pelabuhan Tanjung Perak. 

Berhubung ini pertama kalinya saya dan keluarga menaiki kapal ini, jadinya gak mau melepaskan moment begitu saja. Karena setelah kapal ini berangkat, ada moment-moment keren yang akan kita lewati. 

Berhubung kapal ini berukuran lebih kecil dari kapal-kapal penumpang besar lainnya, Jalur yang dilalui pun berbeda dari kapal lainnya yang menuju Lombok. 

KM Dharma Kirana VII akan menuju Lombok melalui jalur selatan Pulau Madura dan akan melewati bawah Jembatan Suramadu yang menghubungkan Pulau Jawa (Surabaya) dan Pulau Madura. Inilah uniknya kalau naik kapal ini. Kita bisa melihat Jembatan Suramadu dan akan melewatinya tepat di bawahnya. 

Kurang lebih sepuluh menit kapal berangkat, saya dan anak-anak menuju dek paling atas dimana tempat para penumpang berkumpul. Sedangkan bundanya anak-anak tetap stay di tempat tidur.

Gak lama kemudian, kapal kami berjalan melewati bawah dari Jembatan Suramadu Terdengar dari kejauhan suara bising dari kendaraan yang berjalan di atas jembatan. 

Terlihat samar-samar, Pelabuhan Tanjung Perak dan Jembatan Suramadu sudah menjauh. Tandanya kapal kita sudah berada di perairan antara Pulau Madura dan Pasuran dan Probolinggo.  

Hari sudah sore hari menjelang senja, saatnya saya dan anak-anak kembali ke tempat tidur untuk beristirahat. Sore itu saya lagi males mandi, jadi digunakan untuk tidur saja. Hahaha.



Karena ketiduran sampai magrib, saya pun melewatkan moment sunset. Bangun-bangun sudah gelap aja. Yasudah, saya memanfaatkan waktu untuk bercengkrama bareng anak-anak dan istri di tempat tidur. 

Mau jalan-jalan keliling kapal menikmati view laut tapi sudah gelap. Hanya jalan menuju mushola untuk melaksanakan shalat magrib berjamaah dan tour kapal sebentar. 

Gak lama kemudian, terdengar informasi dari awal kapal bahwa service makan malam sudah disiapkan. Seluruh penumpang dianjurkan untuk kembali ke tempat duduk masing-masing karena akan dibagikan makan malam. 

Untuk menu makan malamnya cukup enak. Porsinya juga lumayan banyak. Menunya ada ayam goreng, tumis sayur dan nasi putih dan sambel. Rasanya pun enak. Untuk menu dewasa dan anak-anak berbeda ya. Kalau anak-anak dapat nuget, telur, tumis sayur dan susu kemasan. Sedangkan yang dewasa tambahannya ada potongan buah semangka. 

Kita mendapatkan service makan sebanyak dua kali. Makan malam dan sarapan dengan menu yang berbeda. Jadi sama seperti naik KMP Dharma Rucitra VIII yang mendapatkan dua kali service makan, tapi yang kemarin kita dapat tiga kali makan karena satu kali kompensasi keterlambatan keberangkatan selama dua belas jam. 

Setelah makan malam, kami menghabiskan waktu untuk istirahat. Anak-anak dan istri tertidur pulas. Sedangkan saya penasaran mau nonton live music. Kebetulan lagu-lagu yang dibawakan full dangdut. Apalagi biduannya suaranya bagus. Hehehe


Upacara Minum Kopi 

KM Dharma Kartika 5

Berhubung sudah ngantuk berat, saya kembali ke tempat tidur. Kami menghabiskan malam untuk tidur sampai pagi. Lumayan capek juga semingguan di jalan. Badan sudah terasa pegal-pegal. Kebayang sampai rumah minta dipijetin. 

Pelayaran malam, laut pun sepertinya aman-aman saja. Gak terasa kapal oleng kanan-kiri. Pertanda tidur malam ini terasa nyaman. Hati pun tenang karena kapal ini sudah dilengkapi dengan alat keselamatan seperti life jacket, perahu karet dan beberapa petunjuk keselamatan. 

Gak terasa pagi pun tiba. Tandanya semalam kami tidurnya sangat nyenyak. Ruang pendingin ruangan pun disetting cukup baik sehingga kami gak merasa kedinginan atau kegerahan. 

Sehabis shalat subuh, kami menuju dek paling atas untuk menunggu sunrise. Alhamdulillah pelayaran sejauh ini lancar. Laut pun tenang sekali dan bersahabat bersama kami. 

Menikmati moment sunrise dari atas kapal sungguh indah. Melihat langit pagi yang cerah. Angin laut sepoi-sepoi. Di dek paling atas sudah ramai oleh para penumpang yang ingin menikmati sunrise juga seperti kami. 

Di dek paling atas juga terdapat kids playground, seperti ayunan, perosotan. Ada beberapa tempat duduk juga tersedia. Seperti naik kapal pesiar vibesnya. 

Di beberapa moment, nakhoda kapal menginformasikan kepada para penumpang tempat-tempat wisata yang kita lalui. Seperti Jembatan Suramadu, Gunung Agung di Bali, perairan Lovina Bali yang terkenal dengan lumba-lumbanya, gili-gili di perairan Lombok. Keren kan !. 

Kurang lebih dua puluh jam pelayaran, kapal tiba di Pulau Lombok. Sekitar jam dua belas siang, kami tiba di Pelabuhan Lembar. Cuaca di Lombok siang itu sangat cerah. Laut biru juga cukup bersahabat. 

Setelah kapal memasuki Teluk Lembar, ternyata bertemu dengan kapal satu perusahaan juga yaitu KM Dharma Kartika 5 yang sedang nyandar di dermaga Pelabuhan Gili Mas. Sedangkan kapal kami nyandarnya di dermaga Pelindo, Pelabuhan Lembar.

Untungnya tanpa mengantri, kapal kami langsung menuju dermaga untuk bersandar. Wah bisa cepat sampai rumah nih. Alhamdulillah kami bersama penumpang lainnya selamat sampai tujuan. Setibanya pelabuhan, kami sudah ditunggu oleh bapak dan adik yang menjemput. 

Kesimpulannya :

Rekommended buat dicoba kalau kalian mau ke Pulau Lombok. Kapalnya mewah, bersih, nyaman, service makan gak mengecewakan, cepat sampai dan jadwalnya paling cocok buat kita yang gak suka berlayar di malam hari. 

Penulis : Lazwardy Perdana Putra

1 comment:

  1. Perjalanan yang menarik, paling nggak sdh ada gambaran nanti kalau mengalami pengalaman yg sama, semangat terus ya share pengalaman

    ReplyDelete