Friday 24 July 2020

Minggu Pagi ke Taman Langit Lombok

Meskipun kita lagi dihantui oleh Si Covid-19, keindahan Pulau Lombok gak ada habisnya. Mengapa begitu ?. Nyatanya disaat pemerintah masih memperketat protokol pencegahan Covid-19, banyak destinasi wisata baru yang bermunculan di Pulau Lombok. Salah satu contoh tempat tongkrongan baru ala-ala anak muda jaman sekarang yang doyan fotoan instagramable dan mencari tempat ngumpul. Sebut saja namanya Taman Langit Lombok.

Taman Langit Lombok termasuk tempat nongkrong baru yang menampilkan keindahan perbukitan Pulau Lombok dan yang menjadi ciri khasnya yaitu pemandangan Kota Mataram  dan sekitarnya saat malam hari. Kela-klip lampu perkotaan di malam hari yang menambah suasana romantis dari tempat ini. Seperti yang bias kita lihat di Bukit Bintang yang ada di Yogyakarta, Omah Kayu yang ada di Kota Batu, Malang dan daerah lainnya. Taman Langit Lombok menurut saya gak kalah dengan keindahan dari tempat lain yang menawarkan keindahan yang serupa.

Gimana keseruan perjalanan saya menuju Taman Langit Lombok ?, Bacanya dihabiskan ya !.

Berawal dari chat whastapp sahabat jalan saya bernama Mas Irfan. Dia japri saya mengajak untuk liat sunrise dari atas Taman Langit Lombok. Gak berdua saja, tapi dia mengajak istri dan anaknya. Gak lama kemudian nambah satu orang lagi yang ikut, Mas Junk. Sudah lama juga kami gak colab jalan bareng lagi semenjak saya nikah dan Covid-19 menyerang. Pas ada waktu, Pada hari itu saya gak ada kesibukan yang lain kecuali sibuk sama istri ngurus si kecil saja.

Kami janjian Minggu pagi sehabis shalat subuh berkumpul di salah satu Indo**t yang ada di sekitaran Rembige, Kota Mataram. Sekitar jam setengah enam pagi, saya meminta ijin ke istri untuk pergi sebentar. Kebetulan si istri gak bias saya ajak karena ada si kecil. Syukurnya si istri mengijinkan meskipun dia juga pengen ikut. Sabar ya sayang, nanti kalau anak kita sudah besaran, baru kita ajak jalan kesana.




Jam enam kurang saya sudah tiba di lokasi tempat kami janjian bertemu. Hanya ada saya dan si blue alias saya yang dating pertama. Sudah jam enam lewat, kok belum pada dating ya. Saya kira gak jadi atau ketiduran. Gak lama ada chat masuk. Mas Irfan dan istri masih di jalan alias otw ke lokasi. Oke, saya tunggu akhirnya.

Langit sudah mulai terang. Semoga saja sampai di lokasi gak telat liat sunrisenya. Gak lama kemudian Mas Irfan dan istri tiba di lokasi. Mau nunggu Mas Junk sepertinya gak ada waktu lagi. Akhirnya saya chat Mas Junk untuk nyusul kami saja. Setelah itu, kami melanjutkan perjalanan.

Untungnya lokasi gak jauh dari Kota Mataram. Hanya membutuhkan waktu sepuluh menit saja dengan jalur yang sungguh mempesona, hehehe. Taman Langit Lombok sebenarnya sudah terkenal beberapa waktu lalu dengan sebutan Bukit Bengkaung. Berhubung saat itu wabah Covid-19 melanda dunia bahkan sudah memasuki Indonesia, tempat ini ditutup sementara. Meskipun ditutup, masih banyak warga yang dating kesini untuk mengabadikan keindahan Kota Mataram dari atas bukit. Sempat viral di media social khususnya instagram yang dimana banyak foto-foto kece yang ditampilkan banyak akun.

Saat ditutup buat umum, pihak pengelola yang dimana dari masyarakat setempat melakukan renovasi sehingga tempat ini menjadi lebih bagus lagi, dimana ada café atau tempat nongkrongnya. So, tempat ini berubah nama menjadi Taman Langit Lombok atau Kedai Taman Langit Lombok. Tempat ini baru dilaunching beberapa minggu yang lalu, tepat tanggal 8 Juli 2020 yang mengusung konsep kedai kopi sekaligus tempat wisata mirip seperti Taman Adelweis yang berada di Karangasem, Bali dan Bukit Bintang yang berada di Yogyakarta.

Setelah dilaunching, bukannya masih sepi pengunjung. Melainkan semakin ramai warga Kota Mataram dan sekitarnya yang berlomba-lomba datang kesini. Ada yang bareng gebetan (tahap pedekate), pacar baru, mantan (masih belum move on), pasangan halal, teman dan keluarga. Semakin viral dengan tampilan baru pastinya. Benar-benar tempat tongkrongan anak muda Lombok dan sekitarnya.

Dua hari setelah launching, saya melihat banyak foto-foto yang berjamuran di instagram. Jadi pengen dong datang kesini, tapi saat itu masih disibukkan dengan pulang pergi kantor. Memang rezeki namanya, ada yang ngajakin ramai-ramai kesini yaitu Mas Irfan dan kawan-kawan. Cerita dari teman yang sebelumnya sudah datang kesini, tempatnya sangat ramai. Apalagi menjelang sore hingga malam, bakalan ngantri untuk masuk karena tempatnya gak terlalu luas juga.

Biasanya banyak pengunjung yang datang ketika malam hari agar bisa menikmati view Kota Mataram yang penuh gemerlap dengan cahaya lampu dari atas perbukitan. Biar lebih greget lagi, dibangun juga dua spot foto yang sangat instagenic dan ini yang saya bilang sebelumnya, spot yang fotonya banyak berjamuran di media social khususnya instagram.  Ada yang mengatakan, kalau belum fotoan disini, belum ke Taman Langit Lombok. Ada-ada saja warga +62 ini, hehehe. Pokoknya spotnya sangat recommended banget untuk berfoto eksis, mamerin ke dunia social media kalau sudah fotoan di Taman Langit Lombok.

***


Bagi yang masih ragu datang kesini karena melihat tempatnya di atas perbukita, jangan khawatir. Kondisi jalannya baik dan mulus, meskipun berkelok-kelok dan menanjak di beberapa titik. Melewati persawahan dan perkampungan dengan udara pagi yang aduhai menambah semangat untuk segera sampai di lokasi tujuan. Taman Langit Lombok berada di Desa Lembah Sari, Kecamatan Batulayar, Kabupaten Lombok Barat. Berjarak sekitar 10 kilometer dari pusat Kota Mataram dengan waktu tempuh 10 hingga 20 menit. Kita bisa mengambil jalur ke arah Pusuk dari Kota Mataram. Setelah sampai di perempatan Pasar Gunungsari, kita bisa memilih dua jalur. Pertama, kita belok kiri dari Pasar Gunungsari kemudian sesampainya di Pasar Puncang, belok kanan menuju jalur ke Penyawangan Resto.

Bisa baca juga : Panyawangan Resto

Pilihan kedua, dari Pasar Gunungsari, kita mengambil arah lurus saja. Setelah melewati Pom Bensin Gunungsari dan Kolam Renang Cafless Waterpark, ada jalan kecil di kiri jalan. Belok kiri dan ikutin saja jalannya sampai bertemu pertigaan, belok kiri dan pertigaan kedua, belok kanan. Bingung kan ?. Kalau masih bingung, kalian bisa buka google maps. Tinggal ketik Taman Langit Lombok langsung terakses lokasinya.  Keren bukan ?.

Tempatnya sendiri berada di daerah perbukitan yang lumayan tinggi. Buka informasi di google, ketinggian tempat ini sekitar 550 mdpl. Gak heran kalau viewnya memang cakep dari ketinggian tersebut.

Yang menjadi tantangan tersendiri itu, tanjakan dengan jalan yang berkelok-kelok. Sebelum datang kesini, dipastikan kendaraan kita dalam kondisi baik. Selain itu, jalurnya sangat cocok bagi yang hobi bersepeda dan mencari tantangan tersendiri. Perlu saya coba bersepeda kesini. Siapkan tenaga yang banyak nih.







Setelah sampai di lokasi, kalian jangan bingung lagi. Disini selain Taman Langit Lombok, ada juga tempat-tempat lain yang dibangun dengan view yang sama. Sama-sama berada di Bukit Bengkaung, tapi pengelolanya keliatannya berbeda. Dan yang ngehits saat ini ya Kedai Kopi Taman Langit Lombok. Oh ya, kalian harus hati-hati ya, posisi tempat ini tepat di belokan yang cukup terjal dan menanjak. Dipastikan lagi yang membawa kendaraan harus ekstra hati-hati dan gak ugal-ugalan.

Sekitar jam setengah tujuh pagi, saya bersama teman-teman sampai di lokasi. Alhamdulillah gak kesiangan. Sebelumnya menikmati sunrise dulu di lokasi yang berbeda, gak jauh dari Taman Langit Lombok. Foto dan videonya saya tampilkan di atas ya.

Yang saya suka dari kedai kopi ini yaitu penataanya yang cukup baik. Ada area parkir kendaraan yang cukup luas, sudah disiapkan Thermalgun dan Sabun untuk cuci tangan, lengkap dengan bak airnya. Para pengunjung dicek suhu badan dan kesehatannya. Bila sedang sakit, dilarang masuk ke dalam kedai kopi. Sangat bagus disaat ini, negeri kita masih dilanda wabah Covid-19 yang gak kunjung hilang dari muka bumi. Meskipun kita jalan-jalan, tetap harus memperhatikan protokol pencegahan Covid-19. Jaga jarak, pake masker, dan cuci tangan pakai sabun bila sudah menyentuh benda di sekitar kita.

Dengan adanya ini semua, saya merasa tenang berada di tempat seperti ini. Para pengunjung terlihat mematuhi protokol yang sudah ditetapkan meskipun masih ada beberapa pengunjung yang masih bandel, gak pake masker. Tapi sudahlah, yang penting kita sudah bisa menjaga jarak dan selalu waspada.

Setelah memarkirkan kendaraan, kami segera masuk ke dalam. Sebelumnya suhu badan kami dicek terlebih dahulu menggunakan Thermalgun. Saat itu suhu badan saya berkisar 36,3 derajat celcius. Cukup aman lah. Untuk tarif masuknya, kita dikenakan 5 ribu per orang. Sedangkan untuk parkirnya dikenakan tariff 2 ribu rupiah untuk motor dan 5 ribu untuk mobil.







Setelah masuk, saya melihat sudah ramai saja nih pengunjung yang datang. Syukurnya, tempat duduk masih banyak tersedia. Kita bisa memilih mau duduk dimana. Ada berbagai lokasi tempat duduk yang bisa kita pilih. Mau duduk di lantai bawah, lantai dua atau di atas gazebo yang dibangun hanya satu-satunya. Meja kursinya semuanya dari kayu yang ditata semenarik mungkin.

Kami pun memilih untuk bersantai di atas gazebo sambil menikmati view Kota Mataram dan perbukitan. Gak hanya view kota dan perbukitan saja, tapi kita bisa melihat garis pantai dan lautan yang berada di sebelah barat dari Kota Mataram. Gak berhenti sampai situ saja. Bila cuaca cerah, kita bisa melihat penampakan puncak Gunung Agung yang berada di Pulau Bali. Kece kan ?.

Dapat tempat santai sudah, tinggal mengantri untuk berfoto di spot yang lagi cetar membahana seperti kata Syahrini. Ada dua spot yang ada di Taman Langit Lombok. Spot sayap malaikat dan spot pintu langit. Sangat cocok dari namanya Taman Langit Lombok dimana ada sayap malaikat dan pintu langit (bukan pintu Doraemon ya).

Nongkrong menikmati surga dunia gak lengkap kalau gak ngopi pagi disini. Saya memesan secangkir Kopi Sasak yang tekenal dengan aromanya yang khas. Biasanya kalau bertamu ke rumah keluarga atau kerabat di Lombok, pasti dihidangkan ngopi ini. Selain kopi, saya memesan seporsi Pop Mie karena perut sudah lapar. Harga makanan dan minuman standar warung kopi. Jadi cukup terjangkau buat kalian-kalian dengan modal terbatas yang membawa pasangan untuk mentraktir. Lumayan jadi modal pedekate, biar pasangan kalian tambah sayang dan cinte gitu. Asyikkkk.

Taman Langit Lombok dibuka dari jam enam pagi sampai sepuluh malam. Untuk kedai kopinya dibuka dari jam sepuluh pagi hingga sepuluh malam. Jadi bagi kalian yang sudah datang sebelum jam sepuluh pagi, jangan khawatir. Pengelola siap melayani hanya pembuatan kopi dan pop mie ya guys. Selain itu ditunggu kedai kopinya buka ya guys. Harap bersabar !.

Lengkap sudah Minggu pagi ceria, bisa berkumpul bercanda gurau bersama sahabat yang sudah lama gak jalan dan nongkrong bareng karena kesibukan kita masing-masing. Gak hanya nongkrong dan foto-foto saja. Secara gak sengaja kita buat konten video perjalanan ke Taman Langit Lombok. Videonya saya tampilkan di akhir cerita ini ya.

Kalau boleh saran, waktu yang pas datang kesini yaitu malam hari. Kita bisa melihat view Kota Mataram malam hari. Tapi terserah kalian mau datang jam berapa. Bagi saya datang ke Taman Langit Lombok gak cukup sekali saja. Kayak judul lagu?. Harus datang pas malam harinya ini. Datang bareng keluarga enaknya sambil kuliner dan ngopi. Pasti kece dah.

Sudah di penghujung cerita nih. Buat kalian yang sedang berada di Pulau Lombok, gak ada salahnya datang kesini. Hitung-hitung mengobati kejenuhan di rumah saja. Tapi harus selalu menerapkan protokol pencegahan Covid-19 ya. Selalu pake masker, jaga jarak, dan cuci tangan pakai sabun biar kita terhindar dari virus bernama Si Entong eh salah Si Covid-19 maksudnya.


Penulis : Lazwardy Perdana Putra

11 comments:

  1. Replies
    1. Buruan ksini keburu semakin ramai org kesini 😁😁😁

      Delete
  2. Klo Kenzi udh gede.. ajakin kesini lagi ya ayah 😘

    ReplyDelete
  3. wih, enak nih ngopi sambil melihat pemandangan indah ijo ijo
    next time kalau ke lombok, wajib mampir nih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wajib mas broo mampir klo k Lombok. Pertanyaannya, kpn k Lomboknya ? 😂😂😂

      Delete