Saturday 11 July 2020

Mencoba Nasi Kuning Ala Garuda Indonesia


Hampir lima bulan lamanya gak pernah naik pesawat dan mencicipi menu makanannya. Sudah lama juga saya gak mereview makanan semenjak Si Covid-19 menyerang bumi. Ya harus bersabar dan menerima pil pahit kenyataan ini, Asyik. 

Ngomong-ngomong soal mereview makanan. Ada satu review yang tertinggal dan hampir lupa saya tulis dalam blog. Cerita perjalanan terbang saya bersama Garuda Indonesia yang merupakan maskapai penerbangan kebanggaan milik Indonesia. 

Perjalanan yang saya lakukan bersama teman kantor dalam rangka menghadiri pertemuan dinas di Bekasi sekitar Bulan Februari tahun ini. Artinya beberapa bulan sebelum kita dihebohkan dengan Covid-19. Mendapat perintah tugas dinas dari atasan ke luar Lombok merupakan kebahagiaan tersendiri buat saya. Sedihnya, gak bisa ajak istri dan anak. 

Saat itu, saya harus meninggalkan istri yang sedang hamil tua. Sempat ragu untuk berangkat disaat menunggu waktunya si kecil lahir. Tapi saya buang jauh-jauh keraguan itu demi menjalankan tanggung jawab yang diberikan. Syukurnya semenjak di Bekasi sampai kepulangan ke Lombok, kondisi masih aman terkendali dan dua minggu setelah itu, si kecil lahir kedunia. 






Kembali ke Laptop !

Setelah semua berkas yang wajib dibawa sudah beres, saya berpamitan dengan istri untuk berangkat ke bandara. Ke bandara saya diantar oleh my brother menggunakan mobil. Alhamdulillah situasi saat itu aman-aman saja. Cuaca juga sangat cerah. Semoga perjalanan lancar sampai di Jakarta nantinya. 

Sesampai di bandara, saya langsung melakukan check-in. Setelah mendapatkan boarding pass, saya lanjut menuju ruang tunggu penumpang yang berada di lantai dua Bandara Internasional Lombok. Setelah duduk di salah satu kursi di ruang tunggu, saya menghubungi teman. Dia sedang dalam perjalanan menuju bandara. Sambil menunggu teman kantor tiba, saya menikmati pemandangan yang ada di hadapan saya yaitu pesawat yang lalu lalang lengkap dengan pemandangan deretan perbukitan dan Gunung Rinjani. 

Ohya, saya menggunakan pesawat Garuda Indonesia keberangkatan jam dua siang. Sengaja sih biar sampai di Bekasi sore harinya karena acara pembukaan dimulai keesokan harinya. Bisa istirahat sejenak di hotel tempat semua peserta menginap sambil jalan-jalan malam di Kota Bekasi. Untuk cerita jalan-jalan di Bekasi dan sekitarnya, sudah saya tulis di postingan blog sebelumnya. 

Ada yang lupa, saya belum sempat makan siang. Mau makan di bandara rasanya males banget. Disamping males, harga makanan di dalam bandara juga tergolong lumayan mahal. Lebih baik nanti makan di atas pesawat saja. Lagian naik Garuda Indonesia pasti dikasi makan dan minum. Penasaran pilihan menu apa saja yang dihidangkan di dalam pesawat nantinya.

Gak lama menunggu pesawat tiba, teman saya pun tiba juga. Setelah menunggu sekitar setengah jam. Suara panggilan penumpang untuk boarding sudah terdengar. Saya dan teman bersama penumpang lainnya segera menuju pesawat. Terlihat pesawat kami sudah parkir dan kami menuju pesawat melalui Gate 1. Keliatannya juga kondisi pesawat masih baru. Bisa dilihat dari perpaduan cat putih dan biru yang masih mengkilat. Pesawat Garuda Indonesia yang kami naiki yaitu Boeing 737-800. Salah satu pesawat favorit saya selain Airbus A320. 




Saya duduk di kursi kelas ekonomi nomor 22B yang berada di bagian depan. Kursi yang empuk lengkap dengan layar LCD di depannya dan sebuah headset yang bisa kita gunakan gratis. Tapi gak boleh dimasukkan ke dalam tas lhoo ya !. Nanti kena pelanggaran undang-undang penerbangan. 

Penumpang yang menuju Jakarta saat itu ramai banget, seluruh seat full. Penerbangan ditempuh dalam waktu dua jam lebih lima belas menit menuju Bandara Soekarno Hatta, Banten. Gak lupa membaca doa dan mengirim pesat singkat ke istri sebelum pesawat take-off. Itu sudah rutinitas sebelum pesawat meninggalkan landasan agar diberi keselamatan dan kelancaran dalam perjalanan. 

Sekitar jam dua lebih dua puluh menit, pesawat berjalan menuju runway. Bismillah, pesawat melaju dengan kecepatan tinggi saat lepas landas. Pepohonan dan persawahan semakin lama terlihat semakin mengecil. Pesawat perlahan-lahan menaikkan ketinggian. Terlihat garis pantai bagian selatan Pulau Lombok. Sungguh indahnya Pulau Lombok. Gak lama, pesawat berbelok layaknya burung yang terbang tinggi. Terlihat dari ketinggian deretan gedung-gedung dan perumahan. Kita sudah berada di atas Pulau Lombok. 

Tanda mengecangkan sabuk pengaman sudah dipadamkan. Artinya pesawat sudah dalam kondisi stabil di udara. Penumpang sudah bisa membuka sabuk pengaman, tapi alangkah baiknya sabuk pengaman tetap dalam kondisi dikencangkan untuk berjaga-jaga sewaktu-waktu turbulensi dadakan.

Gak lama kemudian terlihat para pramugari cantik khas Garuda Indonesia bersiap-siap untuk memberi pelayanan makan kepada penumpang. Ini yang saya tunggu-tunggu. Berhubung juga sudah sangat lapar karena jam makan siang sudah lewat. Pilihan menu yang dihidangkan yaitu Nasi Ayam dan Nasi Kuning. Otomatis saya memilih Nasi Kuning saja. Saat ditanya oleh salah satu pramugari mau makan apa, spontan saya menjawab "Nasi Kuning mbak". Nasi Kuning dan Segelas Jus Jeruk segera datang. 

Penasaran gimana sih rasa Nasi Kuningnya. Setelah menu sudah datang, segera saya mencicipinya. Selain Nasi Kuning, ada menu lainnya lhoo. Kita dapat beberapa potong buah melon dan puding rasa jambu. Wah lengkap juga ya, ada menu pembuka, utama dan penutup nih, hehehe. 



Untuk soal rasa Nasi Kuningnya cukup enak. Warna dari kunyitnya juga kuningnya pas alias gak pucet. Bumbunya juga berasa banget. Yang saya suka, ada potongan ayam dan wortelnya. Bumbu Nasi Kuningnya harum dan tekstur nasinya juga gurih dan lembut. Sayangnya porsinya kurang banyak, hahaha. Saya lupa menanyakan yang masak Nasi Kuningnya ini siapa. Berhubung saya pecinta Nasi Kuning, untuk nasi kuning ala Garuda Indonesia saya beri nilai 80. Kalau ditanya kurangnya apa ?. Ya tadi, kurang banyak, kurang sambel tempe dan krupuk. Sepertinya kalau menyediakan krupuk sangat jarang di pesawat. 

Setelah menghabiskan seporsi Nasi Kuning, saya lanjut menyantap buah dan puding rasa jambu bijinya. Pudingnya enak banget dan saya pun dibuat ketagihan. Sayangnya gak bisa nambah. Yang bisa nambah hanya satu yaitu jus jeruknya. Kesegaran es jus jeruknya gak perlu diragukan. Ada rasa sunkise gitu dan seger banget ditenggorokan. Saya pun meminta nambah segelas lagi kepada pramugari. Terimakasi sudah diberi tambahan es jus jeruk, hehehe. 

Over all, selain pesawatnya yang nyaman, pelayanan makannya juga sangat baik untuk Garuda Indonesia. Bukannya ngendorse lhoo ya karena saya gak dibayar sama pihak Garuda. Yang jelas ini penilaian saya kepada Garuda Indonesia soal pelayanan makannya secara pribadi. Mungkin sedikit saran saja, kalau memberi hidangan makan siang, jangan lupa ada tambahan kotak jajannya ya atau roti biar kenyang, hahahaha. 

Penulis : Lazwardy Perdana Putra

0 comments:

Post a Comment