Friday 30 March 2018

Liga Gojek 2018 : Bali United vs PSMS Medan



Gak terasa kompetisi sepakbola tertinggi di Indonesia sudah dimulai lagi di tahun ini. Pembukaan Liga Gojek 2018 dimulai Hari Jumat, tanggal 23 Maret 2018 lalu. Sempat diundur dari jadwal sebelumnya, tapi akhirnya Liga Gojek 2018 bersama Bukalapak secara resmi dibuka bersamaan dengan pertandingan antara Persija Jakarta melawan Bhayangkara FC yang berstatus sebagai juara bertahan musim lalu. Atmosfer persaingan untuk menuju tangga juara sudah terasa dari pertandingan minggu pertama. Saya sudah gak sabar menanti pertandingan demi pertandingan sampai akhir musim. Siapakah yang akan jadi juara di musim ini ? Kita tunggu saja, yang jelas masih lama hehehe. 

Nah di hari kedua setelah pertandingan Persija melawan Bhayangkara FC, Bali United melakoni laga home melawan PSMS Medan di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali. Kebetulan bertandingnya malam minggu, so.. saya gak bakalan melewatkan kesempatan ini untuk menonton langsung di stadion. Rela ijin kerja demi menonton langsung ke Bali sekalian traveling

Gimana keseruan pertandingan Bali United melawan PSMS Medan minggu lalu ? Bagi yang menonton pertandingannya di layar televisi pasti sudah tahu. Tapi gimana rasanya menonton langsung di stadion ? Yuuk dibaca terus cerita saya sampai habis ! hehehe. 







Sengaja berangkat ke Bali sehari sebelum pertandingan dimulai. Kebetulan juga bokap ada tugas dinas di Denpasar jadi ngikut beliau, lumayan dapat menekan budget,hehehe. Di hari pertandingan, saya dan bokap berpisah di Denpasar. Bokap lanjut terbang ke Batam, sedangkan saya lanjut menuju ke Gianyar. Kurang lebih satu jam perjalanan dari Denpasar ke Gianyar menggunakan ojek online. Tujuan saya langsung ke Stadion Kapten I Wayan Dipta. 

Berangkat dari Denpasar sekitar jam dua belas siang, alasan biar gak kehabisan tiket. Cara mendapatkan tiket sebenarnya bisa secara online, tapi saya gak mau ambil pusing. Kebetulan gak buru-buru juga, beli tiket langsung saja biar gak ribet. Sesampai di stadion sekitar jam dua siang. Kok lama ?. Biasa di perjalanan macet parah, maklum akhir pekan. 

Ini pertama kalinya saya datang nonton langsung di Stadion Kapten I Wayan Dipta. Sempat kebingungan mencari posisi loket tiket kelas VIP dimana. Nanya sana-sini, ternyata loket tiketnya gak terlalu jauh dari posisi saya saat itu. Gak ada antrian panjang seperti bayangan saya sebelumnya. Berdiri di depan loket dan disambut dengan senyuman oleh mbak yang bertugas melayani penjualan tiket VIP. Jatah tempat duduk kelas VIP masih ada dan akhirnya tiket kelas VIP sudah ditangan seharga 200K. Lumayan mahal, demi dapat nonton nyaman dan kece, gak masalah. Tiketnya berupa gelang tangan terbuat dari kertas pilihan. Disana sudah ada bar kode yang gak bisa dipalsukan oleh orang iseng alias gak bertanggung jawab. 

Tiket sudah dapat, saatnya hunting-hunting foto mengelilingi luar stadion yang sudah ramai oleh para suporter dari kedua tim. Saya ingat kalau di stadion Kapten I Wayan Dipta sudah dibuka Bali United Store. Keren ya sudah memiliki store sendiri. Bali United Store berada di sebelah selatan stadion dan menyatu dengan bangunan stadionnya sendiri. Penampakan instagrammable banget dan dinding berwarna dasar merah sesuai dengan warna jersey dari Bali United yaitu serba merah milik Serdadu Tridatu. Bali United juga akan memiliki cafe sendiri, tapi masih dalam tahap pembangunan. Letaknya juga di samping Bali United Store. Kereen !.

Bali United Store !

Merchandise utama yang dijual yaitu jersey baru dari Bali United di musim ini. Selain itu ada merchandise-merchandise lainnya yang gak kalah kece. Saya pun akhirnya dapat membeli jersey terbaru dan sebuah gantungan kunci Bali United. Harganya pun lumayan merogoh kocek, hehehe. 








Pertandingan antara Bali United melawan PSMS Medan dimulai jam setengah delapan malam. Lumayan lama nih nunggunya, apalagi saya datang sendirian ke stadion. Saat itu sudah jam enam sore, para suporter dari Bali United sudah berkumpul di depan stadion sambil menunggu pintu masuk ke dalam stadion dibuka. Ribuan suporter yang memakai jersey serba merah, mampu membuat saya merinding. Antusias masyarakat Bali untuk menonton dan mendukung tim kesayangan mereka sangat tinggi, acungin empat jempol dah.

Traveling saya ke Bali kali ini sangat berkesan sekali. Sambil menikmati alam Bali, saya berkesempatan menonton Bali United langsung di stadion. Saya pun dapat teman baru yaitu dua orang bapak-bapak yang usianya lumayan gak muda lagi. Beliau berdua suporter Bali United. Banyak cerita yang saya dapat dari beliau berdua. Sempat juga menawarkan saya menginap di rumah beliau, tapi saya tolak secara halus karena nanti merepotkan saja. Terimakasi pak atas tawarannya. 

Sekitar jam setengah tujuh malam, pintu stadion kelas VIP sudah dibuka. Panitia dibantu dengan petugas keamanan mengatur antrian penonton yang akan memasuki stadion. Pemeriksaannya sangat ketat sekali. Saya yang membawa bagpack sempat khawatir kalau mereka gak mengijinkan saya masuk. Tapi saat diperiksa, mulai dari kode tiket gelang sampai bagpack, akhirnya gak ada apa-apa. Lega rasanya bisa lolos masuk tanpa menitipkan  barang bawaan ke petugas. 

Di dalam stadion sudah terasa atmosfer pertandingan yang sangat luar biasa nantinya. Suara yel-yel dari tribun sebelah utara, sampai sebelah selatan gak ada henti-hentinya. Suporter Bali United sudah memadati setiap tribun stadion. Tribun utara ada North Night Boys 12, mereka adalah suporter fanatik Bali United dengan ciri khas berpakaian serba hitam dengan yel-yel yang sangat unik dan khas. Sedangkan di tribun sebelah timur, ada Semeton Dewata. Mereka adalah suporter Bali United dari Kota Denpasar. Memakai jersey home Bali United adalah ciri khas mereka. Untuk tribun sebelah selatan adalah tempat suporter lawan atau campuran. Jadi bisa dibilang saat itu tribun stadion terisi penuh. Kurang lebih 20 ribu tiket sudah habis terjual. 

Cuaca saat itu cukup cerah dan lampu stadion sudah menyala. Rumput stadion juga hijau dan rapi. Gak sabar rasanya menyaksikan duel dari kedua tim besar di Liga Gojek 2018. Gak susah mencari tempat duduk yang tertera di tiket gelang. Setiap seat sudah memiliki nomor masing-masing. Saya mendapatkan seat bernomor 47L. Gak terlalu atas dan gak terlalu bawah. Posisi nonton yang pas menurut saya. Sebelum pertandingan dimulai, gak lupa jepret-jepret dulu momentnya. 













Kabar baiknya, orang tua sudah gak khawatir membawa anak-anak mereka untuk menonton langsung ke stadion. Bisa terlihat dari keceriaan mereka menanti tim kesayangan bertanding dan berharap menang pastinya. Saya pun merasa nyaman dan aman menonton pertandingan pertama di Liga Gojek musim ini. Semoga keamanan dan kenyamanan tetap terjaga gak hanya di Stadion Kapten I Wayan Dipta saja, tapi di stadion-stadion lainnya juga. 

Tepat jam setengah delapan, pertandingan segera dimulai. Satu persatu pemain bermunculan dan berjalan menuju ke tengah lapangan. Pemain Bali United yang bermain saat itu diantaranya ada Stefano Lilipali sebagai penyerang bersama Spaso. Ada juga Irfan Bahdim dan para pemain lokal lainnya. Tapi sayang, Yabes Roni dan I Gede Sukadana gak bisa bermain. 

***

Pertandingan yang sangat seru dan menegangkan. Gimana gak, Bali United hanya mampu menang tipis 1-0 dari PSMS Medan dengan gol semata wayang dari Stefano Lilipali. Sepanjang pertandingan, kedua tim saling serang dan banyak menciptakan peluang. Sorak-sorai penonton dan saya sendiri tiada henti-hentinya. Meskipun saya bukan fans berat Bali United, tapi saya salut sama tim ini. Memiliki manajemen yang bagus, pemain yang kece-kece dan stadion yang kece. Stadion Kapten I Wayan Dipta gak terlalu besar. Tapi memiliki suporter dan penonton yang banyak, membuat stadion ini megah dan kece. 

Bali United mampu membawa pulang tiga point di pertandingan pertamanya. Next.. pertandingan selanjutnya melawan PSIS Semarang di Magelang pada hari Minggu besok tanggal 1 April 2018. Kita tunggu apakah Bali United mampu membawa pulang tiga pont lagi dan berada di papan atas klasemen Liga Gojek 2018 bersama Bukalapak. My Hope, Bali United menang lagi. Forzaaa Bali United !

Next Time.. Tunggu cerita saya di pertandingan-pertandingan berikutnya, baik di Bali maupun di kota-kota lainnya. (Pengen nonton di Stadion Gelora Bandung Lautan Api),hehehe 

.
Penulis : Lazwardy Perdana Putra

4 comments:

  1. Tahun ini Psis Semarang berhasil promosi ke liga 1. Tapi stadion Jatidiri yang jadi homebase masih direnovasi. Jadi sementara numpang di stadion magelang. Kemarin cuma 0-0 vs bali united :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mas broo... Next pngen nnton Persib vs Bali United di GBLA.. Amiiin :)

      Delete