Gak terasa sudah tiga hari berada di Kota Yogya, saatnya kami pindah hotel. "Lho, kok pindah hotel ?". Awalnya sih pengen di satu hotel saja. Berhubung bertepatan dengan long weekends, jadinya di hari ketiga harga kamarnya sudah naik. Mungkin saja karena berada di daerah wisata yaitu Malioboro, jadinya pihak hotelnya menaikkan tarif di long weekends.
Akhirnya saya dan istri memutuskan untuk pindah hotel yang bugdetnya ramah di kantong. Lumayan kan bisa ngirit pengeluaran selama perjalanan. Walaupun lokasinya cukup jauh dari daerah wisata seperti Malioboro, Keraton Yogya dan Taman Sari.
Cari-cari di aplikasi traveloka, akhirnya ketemu hotel yang cocok di budget kami. Lokasinya cukup dekat dengan kampus saya dulu. Dari daerah Malioboro, kami pindah hotel ke daerah Umbulharjo. Nama hotelnya, Safara Hotel.
Alamatnya di Jalan Veteran no.161, Pandeyan, Kec. Umbulharjo, Kota Yogyakarta. Hotel Safara merupakan hotel bintang dua yang bisa dibilang berada di daerah perkampusan dan kost-kostan mahasiswa. Cukup strategis, dekat dengan Terminal bus Giwangan, XT Square, Kebun Binatang Gembira Loka, pusat perak Kota Gede dan Kampus III Universitas Ahmad Dahlan.
Setelah beres-beres kamar, kami bersiap untuk melakukan check out. Sebelumnya, saya memesan motor untuk kami sewa selama dua hari. Saya menyewa motor di Ay Rental Motor Yogya (ig : @ay.rentalmotor). Pelayanannya cukup baik dan adminnya sangat responsif. Soal harga cukup terjangkau. Spill sedikit, kami menyewa motor Beat New seharga 75 ribu per hari dan helm anak seharga 5 ribu (hitungan gak per hari).
Untuk sewanya kalian bisa tanya-tanya adminnya di akun instagramnya atau via whatsapp juga bisa (08559000791). Cukup menyertakan KTP, tiket pesawat/kereta/bus, hotel tempat menginap dan tanggal kepulangan. Lebih lengkapnya nanti diberikan e-formulir yang wajib diisi ketika akan menyewa. Gak ribet dan sangat nyaman bagi saya. Kerennya lagi, kita gak perlu mengambil motor ke kantornya. Nanti ada petugas yang siap mengantar dan menjemput motor sewaan kita. Petugasnnya juga sangat ramah dan murah senyum sampai kelihatan gigi,hehehe.
Kembali ke laptop !.
Setelah motor sewaan sudah diantar oleh petugasnya dan proses check out sudah beres, kami berangkat menuju hotel berikutnya. Perjalanan cukup ramai lancar. Kota Yogya siang itu gak terlalu macet tapi panas poolll. Saya sengaja mengambil jalan tikus untuk menghindari kemacetan di beberapa titik yang diduga macet.
Perjalanan memakan waktu lima belas menit hingga sampai di Safara Hotel. Anak-anak sangat menikmati perjalanan menggunakan motor karena mereka sudah terbiasa motoran. Ini pertama kalinya mereka berdua jalan-jalan naik motor di Kota Yogya.
Setelah sampai di hotelnya, kami disambut oleh resepsionisnya. Mbak manis berjilbab dengan nada medoq khas Jawa. Dia sangat ramah kepada kami. Meskipun ketika kami datang belum waktunya check in, tapi mbaknya mempersilahkan kami menuju kamar yang sudah kami pesan. Nilai plus nih hotel.
Saya memesan hotelnya lewat aplikasi traveloka. Harganya juga cukup terjangkau yaitu 185 ribu per malam untuk kamar kelas deluxe - room only dengan kapasitas tiga orang dewasa dan satu anak. Berhubung kami berempat, jadinya satu anak gak dikenai biaya tambahan.
Setelah proses check in selesai, kami menuju kamar yang letaknya berada di lantai dua. Jadi untuk kamar tipe deluxe room, ada di lantai dua semua. Sedangkan di lantai satu itu tipe family room. Tapi baik deluxe maupun family, ukuran kamarnya luas banget.
Kamar kami memiliki fasilitas dua bed. Yang satu ukurannya untuk dua orang dewasa. Sedangkan satunya ukurannya lebih kecil. Tapi menurut kami kedua bednya sudah lebih dari cukup. Sangat luas buat kami tidur berempat.
Fasilitas lainnya : ada ac yang dingin, tv, meja kecil, kursi kayu, lampu baca, kamar mandi dalam, closed duduk, shower air panas dan dingin, handuk, sabun mandi, sikat gigi, pasta gigi dan di depan kamar ada galon air untuk mengisi air minum. Selain itu ada garasi motor untuk memarkirkan motor, kolam ikan di area lobi hotel dan mushola di bawah tangga.
Di lantai dua kami bisa melihat view gedung-gedung kantoran dan rumah penduduk. Di depan kamar terdapat lorong terbuka. Jadi bisa melihat moment sunset kalau pagi hari.
Berhubung sudah capek banget pindah-pindah hotel, kami tertidur sampai menjelang magrib. Kami menghabiskan malam dengan stay di kamar hotel saja sambil nonton tv bareng. Keesokan paginya, sehabis bangun subuh, kami bersiap-siap untuk jalan kaki pagi sambil mencari sarapan.
Untungnya di depan hotel banyak sekali warung makan. Ada warmindo atau biasa kita menyebutnya warung burjo (warung bubur kacang ijo), meskipun namanya burjo tapi yang dijual gak hanya bubur kacang ijo tapi ada indomie goreng/rebus, nasi telur, nasi goreng, minuman ringan, kopi panas, teh panas/dingin dengan harga mahasiswa.
Selain itu, ada yang menarik buat kami coba yaitu Soto Daging Sapi Lamongan Cak Ngun. Dulu pas kuliah disini, saya beberapa kali makan soto disini. Rasa sotonya gak perlu diragukan lagi. Jam enam pagi saja sudah buka ini warung. Jadi gak khawatir yang kelaperan bangun pagi, bisa sarapan disini.
Berhubung di hotel gak menyediakan sarapan, kami mencari sarapan sendiri. Tinggal menyeberang jalan di seberang hotel, kami sudah sampai di warungnya. Jam tujuh pagi saja sudah ramai sekali orang pada sarapan soto disini.
Penampakan warung sotonya biasa saja. ruangannya juga cukup luas tapi kalau ramai terkesan sumpek, ada meja kayu panjang dan bangku panjang. Di atas meja tersedia berbagai macam gorengan dan sate-satean.
Saya, istri dan anak-anak duduk di area dalam saja, Untungnya gak ada pengunjung lain yang merokok di dalam. Jadinya aman buat anak-anak. Saya dan istri memesan tiga porsi soto daging sapi. Enaknya disini kuah sotonya gak pedas. Jadi cocok buat anak-anak yang gak suka makan pedas.
Gak menunggu lama, pesanan diantar oleh bapak penjual soto ke meja kami. Mencium aroma sotonya saja sudah gak sabar pengen segera menyantapnya. Penampakannya dengan porsi yang cukup besar. Ada potongan daging sapi, toge mentah, potongan daun bawah, kuah kuning khas Lamongan dan nasi putih yang dicampur ke dalam sotonya.
Karena saya gak terlalu sering makan Soto Lamongan. Jadinya saya kurang bisa membedakan mana soto yang enak dibandingkan di tempat lainnya. Menurut saya, kuah sotonya cukup gurih. Nasi putihnya dengan porsi yang cukup. Daging Sapinya yang empuk dan gak keras. Dimakan bersama dengan tempe goreng dan sate telur puyuhnya. Mantep banget rasanya.
Sarapan yang sangat mengenyangkan buat saya dan istri pribadi. Anak-anak pun sangat suka makan soto. Apalagi kuah sotonya gak pedas. Untuk harga gak perlu khawatir. Kami berempat saja hanya menghabiskan 65 ribu saja. Itu sudah tiga porsi soto daging sapi seharga 15 ribu. Tambahannya ada tempe goreng, sate telur puyuh, perekedel dan minumnya teh hangat.
Over all, menginap di Safara Hotel Yogya gak buat kalian kecewa. Penampakan hotelnya dari luar cukup terawat. Kamar hotelnya bagus dan dingin, tempat tidurnya ukurannya luas, channel tvnya pilihannya banyak, kamar mandinya bersih, air kamar mandinya lancar. Pelayanannya juga sangat baik. Gak buat tamu yang menginap ribet untuk soal check in dan check out. Bisa check in kapan saja karena buka 24 jam.
Untuk keamanan, ada petugas keamanan (security) yang berjaga bergantian 24 jam non stop. Bapak security-nya ramah kepada tamu hotel.
Buat yang pengen nyari cemilan, di samping hotel ada minimarket. Kalau laper ada warung makan di dekat hotel. Berada gak jauh dari area perkampusan.
Intinya yang buat saya betah menginap disini yaitu hotelnya gak ada hantunya, hehehe. Mungkin kalian yang ada pengalaman menginap di Safara Hotel Yogya bisa cerita di kolom komentar baik cerita suka dan dukanya, hehehe.
Penulis : Lazwardy Perdana Putra