Friday 8 September 2023

Mengisi Hari Kemerdekaan RI ke-78 dengan Outbond : Desa Lebah Sempage, Lombok Barat


Dalam rangka memeriahkan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-78, tempat saya bertugas mengadakan kegiatan outbond di salah satu tempat yang belum pernah saya datangi. Letaknya di sekitar Lombok Barat. Disana banyak sekali destinasi wisata alam air terjun. Sepertinya kita gak akan jauh dari air terjun, hehehe.

Kurang lebih sekitar dua ratus peserta mengikuti kegiatan hari itu, salah satunya saya sendiri. Menyiapkan tenaga dan fisik dalam kondisi baik terpenting saat itu. Kebetulan kaki sebelah kiri lagi agak kurang sehat, tapi gak menjadi masalah. Paling sampai rumah nanti minta pijet sama istri tercinta, Asyiik. 

Tepat di hari yang ditunggu-tunggu. Sengaja bangun lebih pagi dari biasanya. Menyiapkan segala sesuatu yang dibawa selama kegiatan seharian nanti. Lanjut mandi dan bersiap-siap berangkat dari rumah. Titik kumpul di tempat kerja kecuali yang rumahnya dekat dengan lokasi kegiatan, bisa langsung berangkat ke lokasi.




Sekitar jam setengah delapan pagi. Pasukan merah sudah ramai berkumpul di halaman kantor. Kami sudah berkumpul semua. Satu per satu naik ke dalam bus yang sudah disiapkan panitia. Kalau gak salah ada lima bus yang siap membawa kami ke lokasi. 

Gak lama, kami berangkat dari Kota Mataram menuju arah timur. Menyusuri jalan raya Kota Mataram - Narmada, Lombok Barat. Lalu lintas di Sabtu pagi gak terlalu padat. Setelah pertigaan Pasar Narmada, bus berbelok ke kiri kemudian berbelok ke kanan lagi menuju arah Sesaot, Lombok Barat. 

Kegiatan outbond kali ini berlokasi di Desa Lebah Sempage, salah satu desa dari enam belas desa yang ada di Kec.Narmada, Kab.Lombok Barat. Menurut informasi, disana ada sebuah gua dan air terjun yang wajib dikunjungi bila sedang berada di desa ini. Kebetulan juga, lokasi outbond gak jauh dari kedua destinasi wisata alam tadi. 

Menarik !. 




Menyusuri jalur pedesaan yang sangat asri. Kiri-kanan sepanjang perjalanan, terlihat perkebunan warga desa dan persawahan. Sinar mentari pagi menyambut hangat kegiatan kami saat itu. Anak-anak berjalan beriringan memakai baju seragam mereka menuju sekolah. Sudah lama gak melihat pemandangan anak-anak sekolah berjalan kaki di pinggir jalan desa. 

Kurang lebih satu jam perjalanan, kami sudah mendekati lokasi. Gak lama lagi sudah sampai di desa yang terkenal dengan hasil perkebunannya yaitu kopi dan jamur. 

Udara pagi yang sejuk menyambut kami. Satu per satu peserta rombongan turun dari bus yang terparkir di pinggir jalan. Sayangnya, kami harus berjalan kaki lagi sekitar dua ratus meter dengan kondisi jalan  menanjak. Hitung-hitung pemanasan sebelum kegiatan utama dimulai. 

Yang membuat saya kaget, warga desa yang kebetulan berpapasan dengan kami menyambut dengan ramah. Senyuman mereka membuat saya pribadi tambah semangat. Disini warganya welcome terhadap orang luar.



Di lokasi acara, panitia sudah menunggu kami. Gak pake acara istirahat dulu, kami langsung berbaris di lapangan rumput yang terawat. Keliatannya ini tempat camping. Dan emang tempat mengadakan kegiatan camping. 

Ohya, barang pribadi yang dibawa, bisa ditaruh di dalam tenda yang sudah disiapkan panitia. Dijamin aman selama kita berkegiatan. 

Acara pertama, kami senam peregangan dulu biar otot-otot releks dan gak kram. Senam dipandu oleh salah satu instruktur senam kondang di Lombok bernama Mas Arul. Kapan-kapan saya kenalin orangnya ya !.

Kurang lebih lima belas menit senam peregangan, selanjutnya acara diambil alih oleh tim outbond dari salah satu event organizer (EO) berpengalaman. Kebayang, game outbond-nya gitu-gitu saja. Nyari kelompok, terus buat yel-yel, lompat-lompatan, jungkir balik sampai angkat bedera putih,hehehe. 



Ternyata diluar dugaan saya. Kali ini game outbond-nya sangat menarik sekali. Peserta disuruh berpegangan tangan buat lingkaran. Selanjutnya memainkan beberapa games sampai mendapatkan kelompok yang solit. 

Setelah itu, masing-masing kelompok menunjuk salah seorang untuk didaulat menjadi kapten. Kapten  bertugas untuk menjadi pemimpin di kelompoknya. Masing-masing kelompok berjumlah enam sampai sembilan orang. 

Tim EO mengumpulkan semua kapten kelompok untuk mengambil papan yang sudah berisikan beberapa lembar kertas yang bertuliskan panduan untuk memecahkan sejumlah games yang akan kita mainkan. 

Are you ready !.



Setelah semua kelompok siap, permainan segera dimulai. Kita disuruh mencari tiga kata di dalam lukisan abstrak. Siapa yang sudah menemukan tiga kata dan itu benar semua, kelompok tersebut bisa melanjutkan perjalanan mengikuti rute yang sudah ditentukan. 

Kali ini kita bakalan menyusuri hutan, perkebunan, sungai, dan perumahan warga di desa tersebut. Mendaki gunung melewati lembah sambil bernyanyi gak jelas. Untungnya saya mendapatkan kelompok yang rame (orangnya). So, gak ada kejaiman diantara kami. Berjalan menyusuri jalan setapak melewati sungai kecil di bawah perbukitan, mendengarkan kicauan burung, melihat hijaunya pepohonan, menghirup oksigen yang gak bisa didapatkan di kota. 

Kita akan berjalan melewati tiga pos. Dimana masing-masing pos sudah ada games yang harus kita selesaikan agar bisa lanjut ke pos selanjutnya. Tim EO membagi beberapa kelompok untuk melewati jalur yang berbeda. Penentuannya di papan yang kita dapatkan sebelumnya. Disana sudah tertulis kelompok berada di tim merah atau putih. 



Sekitar sepuluh menit berjalan melewati jalan setapak, kami sudah sampai di pos satu. Disini sudah ada satu kelompok yang sampai terlebih dahulu. Setelah melapor ke petugas pos, kami diberikan satu botol air dan beberapa tali untuk memainkan games

Point di games ini yaitu keseimbangan. Kelompok dituntut harus solit dengan meletakkan botol plastik yang berisikan air di atas papan yang sudah diikat oleh beberapa tali. Botol tersebut gak boleh jatuh. Tarikan tali harus pas dan seimbang dengan tali lainnya. Serunya lagi sambil memegang tali, kita harus berjalan ke garis finis dengan kondisi jalan menanjak. Susah-susah gampang memang !. 

Syukurnya kelompak kami bisa selesaikan games pertama cukup cepat dari kelompok lainnya. Setelah dicek volume air oleh tim penilai, kami dinyatakan bisa melanjutkan perjalanan mencari kitab suci,eh salah. Maksudnya melanjutkan perjalanan ke pos kedua. 




Dari pos satu ke pos dua, jalur yang kami tempuh sudah mulai ekstrem. Jalur sudah menanjak dan menurun. Sebelah kanan tebing sedangkan di kiri kami yaitu jurang yang cukup terjal. Asyiknya disini, kami jalannya barengan. Biar gak cepat lelah dan membosankan, kami bernyanyi gak jelas arahnya sambil bercanda. 

Ada beberapa titik di tengah perjalanan yang lumayan terjal. Seperti, kami harus menuruni jalur dengan kondisi tanah berbatu. Menyeberangi sungai kecil dengan jembatan bambu. Nafas sudah ngos-ngosan, maklum saja berat badan sudah naik dan sudah lama gak trekking, hehehe.

Menyusurii perkebunan kopi, kelompok kami sudah sampai di pos dua. Disini kami diberikan tiga buah permen gulali yang ada motif bentuknya. Pernah nonton Serial Korea "Squid Game" yang cukup terkenal saat itu ?. Nah, bener. Ini permainan mirip sekali dengan games yang dimainkan di film tersebut. Tapi kali ini gak sesadis seperti di filmnya. Jika gagal akan dimatikan. Gak sampai demikian. Bila bentuk motifnya pecah saat ditusuk pakai lidi, maka dinyatakan gagal. Bila gagal semuanya, maka kelompok tersebut gak ada point. 

Alhamdulillah, kelompok saya gagal semuanya. Jadi cepet lanjut menuju pos terakhir yaitu pos tiga. Sebelum melanjutkan perjalanan, kami disuguhkan makanan yang menjadi ciri khas dari daerah tersebut yaitu Keripik Jamur Desa Lebah Sempage. Rasanya gurih dan enak banget. Pas banget untuk mengganjal perut yang sudah kelaperan dari tadi, hehehe. 




Serunya disini, perjalanan gak semudah yang dibayangkan. Kami hampir tersesat memilih jalur yang salah. Untungnya ada kelompok lain yang sudah jalan duluan. Terdengar dari suara mereka yang asyik ngobrol, yasudah kami ikuti saja jejaknya. Disini jangan percaya seratus persen dengan tanda petunjuk yang terpasang di percabangan jalan. Bisa jadi ada tangan usil yang merubah arah panah dari tanda petunjuk tersebut. Salah satu dari strategi mengalahkan beberapa kelompok lain memang, hehehe. 

Gak berapa lama berjalan kaki, kami sudah sampai di pos terakhir. Disini pemandangannya kece gak ada obat. Terlihat area perbukitan dengan lembah hijau yang sangat asri. Sinar matahari yang menyengat pun gak terasa karena udara disini sangat sejuk sekali. 

Permainan selanjutnya, kita akan melewati jaring-jaring tali tanpa menyentuh tali dengan kaki. Tantangannya disini, mata kami harus ditutup dengan masker yang sudah diberikan oleh panitia. Berjalan melewati jaring tali dengan mata tertutup. Ketua kelompok memandu kami agar bisa melewati tantangan tersebut.

Akhirnya kami bisa menyelesaikan games ketiga tepat waktu. Kami melanjutkan perjalanan lagi menuju garis finis dimana menjadi titik star kami tadi. Sesampainya di lokasi, beberapa kelompok sudah sampai terlebih dahulu. Terlihat sudah ada persiapan untuk pengibaran bendera merah putih. Lima kelompok yang sudah sampai pertama kali diberikan tugas untuk memasang bendera. Yang lainnya membantu memegang tali untuk menyeimbangkan agar petugas yang memasang bendera gak terjatuh. 



Suasana siang itu semakin meriah. Apalagi setelah bendera merah putih sudah berkibar semua, terdengar lagu Gebyar-Gebyar, membuat semangat merah putih di dalam dada kembali membara, Asyik. Semua peserta secara serentak ikut bernyanyi sambil mengibarkan bendera merah putih. 

Moment, merayakan HUT RI yang paling meriah yang pernah saya ikuti. Sangat berkesan sekali dan semua peserta mengikuti kegiatan dengan tertib tanpa ada satupun yang cidera. Seluruhnya bersuka-cita dan gak ada yang bersedih. 

Acara selanjutnya, yaitu sambutan dari Direktur Rumah Sakit Mata NTB, dr.Desi (sapaan beliau). Beliau berharap dengan adanya kegiatan seperti ini seluruh karyawan-karyawati Rumah Sakit Mata NTB semakin kompak dan kegiatan seperti ini harus diagendakan setahun sekali. Amin.



Setelah sesi sambutan dari direktur rumah sakit dan pejabat lainnya, kami dipersilahkan menikmati santapan makan siang yang sudah disiapkan oleh pihak catering. Untuk kelezatan masakannya gak perlu diragukan lagi. Pastinya enak dan maknyus. Perut sudah sangat lapar, waktunya kami makan siang dulu.

Untuk cerita di part pertama ini, saya cukupkan sampai disini dulu. Biar gak kepanjangan karena masih ada beberapa cerita yang wajib saya tulis tentang kegiatan outbond saat itu. 

Pensaran, sabar !.

Tetap Semangat dan Jaga Kesehatan !.

Penulis : Lazwardy Perdana Putra

4 comments:

  1. seru ya bisa outbond sekantor, taun ini kantor saya sepi enggak ada acara outbond,
    fokus pada kerja semua hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Paling gak setahun sekali ngadain kegiatan di luar kantor mas hehehe

      Delete
  2. dulu pas di lombok juga beberapa kali ikutan outbond kantor
    yang kegiatannya seperti itu, seruuu menyelesaikan tantangan/games games

    ReplyDelete
  3. Seruuuu banget outbondnya. Pake trekking segala 😄👍. Jarang2 nih kantor ngadain begini. Apalagi kantorku dulu , ga mungkin mau kalo tau ada trekkingnya 🤣. Padahal seruuu ya mas. Aku mah malah seneng kalo trekking.

    Perlu sih sesekali dibikin begini, apalagi temanya menyambut kemerdekaan. Biar ngerasa rasa persatuan dan kekompakan dengan teman2 pas ngelakuin aktivitas. 👍

    ReplyDelete