Saturday 2 February 2019

Spot Foto Tercantik Di Pulau Lombok : Buwun Mas Hill


Tinggal di Pulau Lombok sungguh menyenangkan. Mau jalan-jalan tinggal pilih mau ke pantai, gili, air terjun, perbukitan atau desa wisata. Yang hobinya jalan ke mall, di Pulau Lombok juga ada mall lhoo yang lokasinya berada di pusat Kota Mataram. Jangan kira di Pulau Lombok gak ada mall, meskipun hanya ada satu dua biji. Gak banyak memang seperti di Bali dan Jawa. Tapi saya gak akan ngebahas tentang jalan-jalan ke mallnya. Biar emak saya saja nanti ngomong soal mallnya kalau sudah jadi emak blogger,hehehe #intermezo

Jalan-jalan ke Pulau Lombok identik dengan alamnya, bener gak?. Kalian kalau ditanya, "liburan ke Pulau Lombok,  mau kemana saja?". Pasti jawabannya, pantai, air terjun atau desa wisata. Image Pulau Lombok gak lepas dari deretan pantai-pantainya yang indah, budayanya yang kece, makanan tradisional yang lezat dan keramahan orang Lomboknya pastinya (jangan kegeeran dulu !). Jadi jangan heran, kita sendiri saja kalau mendengar nama Pulau Lombok, terbayang hal-hal tersebut.

Di awal tahun ini, ada sebuah tempat baru yang keren abis di bagian barat Pulau Lombok. Tepatnya di wilayah Dusun Lemer, Desa Buwun Mas, Kecamatan Sekotong, Kabupaten Lombok Barat. Dari awal kemunculan di media sosial, tempat ini sukses membuat Pulau Lombok bergairah lagi semenjak terjadinya bencana gempa bumi yang melanda "pulau seribu masjid" sampai porak-poranda. Pulau Lombok sekarang sudah mulai bangkit lagi. Dunia pariwisata di pulau ini juga sudah bangun dari tidurnya. Lupakan kesedihan, menatap masa depan yang lebih cerah. Asyiik..!

Kembali ke laptop !

Di Hari Minggu lalu, saya bareng si doi pergi ke rumah salah seorang sahabat bernama Bang Jack. Kebetulan Bang Jack ini warga asli dari Dusun Lemer, Desa Buwun Mas. Kebetulan kami bertiga ditugaskan mengikuti lomba Calender Of Event 2019 oleh komunitas kami bernama Genpi Lombok Sumbawa. Sesampainya di rumah Bang Jack cuaca masih gak menentu. Kami putuskan bersantai-santai sejenak sambil menikmati kopi hangat yang dihidangkan. Setelah berdiskusi mengenai lomba dengan strategi yang kami siapkan, tiba-tiba cuaca menjadi cerah. Hari masih pagi juga, Bang Jack mengajak kami mengexplore Buwun Mas Hill. Lokasinya gak jauh dari rumah beliau. Dari pintu masuk sampai di atas bukit, katanya memerlukan waktu dua puluh menit. Bener gak yak? Mari kita buktikan.





Buwun Mas Hill !. Sebuah perbukitan yang sangat indah dimana untuk menuju kesana kita hanya memerlukan waktu satu setengah jam perjalanan dari Kota Mataram, hingga sampai di Desa Buwun Mas menggunakan kendaraan baik roda dua maupun roda empat. Sayangnya, belum ada transportasi umum menuju desa ini. Jadi bagi yang akan menuju tempat ini, pilihannya bisa menggunakan kendaraan pribadi atau sewa. Dari Kota Mataram sampai di Desa Buwun Mas Hill, kita dimanjakan oleh pemandangan yang luar biasa indah. Melewati Teluk Lembar, melihat puluhan kapal yang berlabuh. Melewati jalanan berkelok-kelok di tengah perbukitan. Oh ya, disini kalian bisa memilih dua jalur lhoo. Mau jalur atas yang memangkas waktu tempuh menjadi lebih singkat. Atau memilih jalur bawah dengan pemandangan indah Teluk Lembar yang memakan waktu tempuh agak lama. Tergantung pilihan, pastinya sama-sama akan sampai di Desa Buwun Mas.

Setelah bertemu dengan pertigaan Sekotong, tepatnya setelah Puskesmas Sekotong. Kita mengambil jalur ke kiri mengarah ke Teluk Sepi, sedangkan ke kanan, kita menuju penyeberangan ke Gili Nanggu dan Gili Kedis. Berbelok ke kiri, kita melewati perkebunan dan perbukitan dengan kondisi jalan yang sudah mulus. Kurang lebih lima belas menit dari pertigaan Sekotong, kita sampai di rumahnya Bang Jack. Perjalanan dari Kota Mataram sangat lancar tanpa ada kendala yang berarti.

Bagi kalian yang suka kepoin akun-akun wisata Lombok di twitter, instagram atau facebook, pasti pernah melihat hastag #sekotongmendunia. Termasuk di dalam tulisan saya sebelumnya tentang Pantai Sangap dan Mangrove Jerangkang yang memakai hastag #sekotongmendunia juga. Saat ini wilayah Sekotong sedang naik daun di dunia pariwisata Pulau Lombok. Keindahan alamnya yang kece, membuktikan destinasi ini layak menjadi pesaing destinasi-destinasi kece lainnya di Pulau Lombok. Kita ambil contoh; Pantai Senggigi, Gili Trawangan, Gunung Rinjani, Desa Sembalun, Air Terjun Tiu Kelep dan lainnya yang terlebih dulu terkenal dengan keindahan alamnya.




Salah satu destinasi andalan dari Desa Buwun Mas, Sekotong ini yaitu Buwun Mas Hill. Kenapa bisa begitu terkenalnya, sampai banyak wisatawan lokal maupun luar Pulau Lombok yang berlomba-lomba datang kesini. Bahkan beberapa media pun sudah banyak meliput tempat ini. Dibaca terus tulisan saya sampai selesai ya !. 

Disini cerita saya mengexplore Buwun Mas Hill dimulai. Sekitar jam sebelas siang, kami berempat menuju pintu masuk Buwun Mas Hill. Jarak dari rumah Bang Jack ke lokasi pintu masuk, gak terlalu jauh. Kurang lebih sekitar lima menit menggunakan sepeda motor, kami sudah sampai di area parkir Buwun Mas Hill yang letaknya persis di tengah-tengah rumah warga desa. Jangan khawatir, kendaraan kita dijamin aman parkir disini karena ada penjaganya.

Untuk tiket masuk saat itu, kami gak dipungut biaya sepersen pun. Apa jangan-jangan memang gak ada tiket masuk alias hanya bayar parkir saja. Atau mungkin karena bareng sama Bang Jack, hahaha. Bisa saja dikasi masuk gratis dan saya gak sempat menanyakan itu ke si empunya Buwun Mas Hill. Menuju ke puncak Buwun Mas Hill ada dua pilihan. Bisa berjalan kaki sambil trekking, hitung-hitung olahraga. Atau yang gak kuat jalan, bisa naik ojek sampai puncak dengan membayar 10ribu per orang saja.

Ternyata kami gak hanya berempat saja yang menuju puncak Buwun Mas Hill. Kami bertemu dengan dua teman lagi, salah satunya bernama Bang Bowo dan saya lupa nama mas yang satunya,hehehe. Mereka berdua adalah teman dari Bang Jack yang kebetulan di hari yang sama juga mau trekking ke Buwun Mas Hill.

Perjalanan menuju puncak bukit bisa dibilang lumayan menguras keringat. Dimana sepuluh menit pertama, kita dihadapi dengan kondisi jalan tanah yang sedikit menanjak. Di beberapa titik, agak licin karena habis hujan dan tantangannya kita harus berhati-hati saat melintas di trek ini. Saya yang sudah lama gak trekking, lumayan ngos-ngosan, sedangkan si doi dan teman lainnya sama juga,hehehe. 




Sepanjang perjalanan kita dimanjakan oleh hijaunya perbukitan, tanaman padi yang sengaja ditanam di lereng-lereng bukit serta udara yang sangat sejuk yang selalu menemani di sepanjang perjalanan. Capek pun hilang sekejap setelah melewati jalanan yang menanjak. Sepuluh menit terakhir, kami melintasi jalur yang landai dengan pemandangan yang gak kalah cantiknya. Dua puluh menit kami berjalan, akhirnya sampai juga di parkiran atas. Di parkiran atas ini, tempat pemberhentian terakhir si bapak ojek kalau kita pakai jasa mereka. Disini banyak sekali warung-warung dadakan lengkap dengan tendanya untuk kita beristirahat. Banyak jenis cemilan dan minuman yang dijual. Dijamin gak bakalan kelaparan pemirsa. 

Kurang lebih lima puluh meter setelah melewati deretan warung tenda, kami sudah sampai di sebuah padang savana yang sangat hijau. Ada ayunan di bawah pepohonan yang cukup rindang untuk mengambil foto. Perbukitan hijaunya mirip seperti bukit Teletubis (bagi kids jaman old pasti tau),hehehe. Untungnya lagi di hari itu, gak ramai pengunjung yang datang kesini seperti cerita di awal kemunculannya. Saat pertama kali terkenal di media sosial, jumlah pengunjung ke Buwun Mas Hill sampai membeludak. Bisa dibayangin kan, gimana suasana ribuan orang berkumpul di atas bukit Buwun Mas ?, pasti padat banget. Mengambil foto bagus saja susah, sampai ada beberapa komunitas rela bermalam di Buwun Mas Hill demi mendapatkan hasil jepretan yang kece.





Begitu beruntungnya kami menginjakkan kaki di Buwun Mas Hill dalam keadaan sepi saat itu. Kemungkinan besar kenapa bisa sepi padahal hari libur, karena sampai saat ini di Pulau Lombok hampir setiap hari turun hujan. So...banyak yang gak datang ke Buwun Mas Hill dalam keadaan cuaca yang kurang bersahabat.

So....berhubung lagi sepi, kami gak menyia-nyiakan waktu untuk mengambil foto-foto kece. Dan hasil jepretan kami bisa kalian lihat di dalam postingan ini,hehehe. Saya bareng si doi pun melakukan sesi prewed ala-ala kami berdua. Menyatu dengan alam adalah hobi kami berdua. Bang Jack serta anak perempuannya, Si Ola juga mengambil foto di tengah semak-semak hijau.

Untuk kali ini Bang Jack menjadi fotografer dadakan kami berdua. Gak direncakan, Bang Jack berbaik hati memfoto kami berdua dengan segala macam gaya. Tapi tetap memakai ala-ala kami berdua. Than's Bang Jack sudah fotoin kami, foto-fotonya kece-kece,hehehe. Bagi kalian yang pengen difoto sama Bang Jack, bisa koment di kolom komentar,hehehe.

taken by : Zakaria (Bang Jack) 

taken by : Zakaria (Bang Jack) 




Yang paling saya suka sama tempat ini yaitu perbukitannya yang hijau, rumput liar yang tumbuh membuat bukit ini sangat cantik. Belum pernah saya menemukan perbukitan seperti yang ada di Buwun Mas Hill sebelumnya. Apalagi ditambah dengan pemandangan lautnya yang indah, membuat siapa saja yang datang kesini dibuat jatuh cinta pada pandangan pertama. Seperti saya yang jatuh cinta pada pandangan pertama ke si doi,hehehe.

Menurut informasi, di Buwun Mas Hill kita bisa mendirikan tenda untuk menginap. Tapi ada beberapa aturan yang harus dipatuhi antara lain, gak membuang sampah sembarangan, berperilaku sopan, gak melakukan hal-hal yang negatif lainnya. Untuk mendirikan tenda kita dikenakan biaya 25ribu rupiah kalau gak salah *mohon dikoreksi kalau keliru*.

Daripada berdiam diri di rumah dan gak ngapa-ngapain, lebih baik datang ke Buwun Mas Hill. Dijamin gak akan kecewa dan pastinya ingin balik lagi kesini. Bisa dibilang Buwun Mas Hill paket lengkap. Trekkingnya, pantai, perbukitan hijau dan foto kecenya dapat semua. Untuk masuk ke tempat ini juga sangat murah meriah sekali. Dijamin gak buat dompet bolong.

Gimana, kalian tertarik datang ke Buwun Mas Hill ?. Saya tunggu cerita dari kalian. #sekotongmendunia

Catatan :
- Belum ada tempat sampah yang mencukupi.
- Keamanan sudah lumayan baik.
- Kenyaman oke banget.
- Kondisi jalur trekking menuju atas bukit, masih perlu perbaikan.
- Pengelola masih warga desa.
- Paling baik untuk mendapatkan foto kece saat sunrise dan sunset.
- Datang disaat musim hujan yaitu pagi hari.
- Perlu promosi yang lebih optimal lagi. 

Penulis : Lazwardy Perdana Putra

10 comments:

  1. Wah, tempatnya keren banget. Tapi kalau musim hujan, repot ya. Kalau musim kemarau, tanamannya mungkin lebih kering. Saya cuma pernah sekali ke Lombok, itupun tugas kantor ke Mataram. Pengin juga sih, kali-kali ke sini buat wisata dan eksplorasi sendiri.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nanti kabarin temen2 blogger ato Genpi Lombok Sumbawa mbak klo k Lombok.. Nanti kami anter hehehe

      Delete
  2. aih cakep buat foto foto nih
    langsung viral, heuheuheu

    ReplyDelete
  3. Belum pernah ke sana nih. Pemandangannya bagus banget ya. Kalau ke sana bawa anak-anak gitu recommended gak? Maksudnya nanjaknya gak kejam-kejam amat kan?

    BTW, ini lagi prewedding apa gimana? Wkwkwkwk~

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ngetrip n kebetulan ada tempat foto prewed ala2 mbak hehehe

      Delete
  4. wahh saya masuk frame juga, hahaaa
    asyikkkk

    ReplyDelete
  5. Gak terasa udah setahun berlalu 🤗 dan tahun ini giliran ngtrip bertiga nantinya..

    ReplyDelete