Friday, 22 November 2019

Numpang Eksis di SeaSides Cottage : Tanjung Menangis, Sumbawa Besar


Saat mendengar dapat tugas dinas ke Pulau Sumbawa, ada perasaan seneng. Kebetulan saya sudah lama sekali gak menginjakkan kaki ke pulau yang terkenal dengan susu kuda liarnya ini. Saat ada rasa pengen touring ke Pulau Sumbawa beberapa hari saja, eh dapat tugas kesana selama tiga hari. Gak mikir dua kali, saya langsung mengiyakan si bos untuk berangkat.

Sumbawa adalah salah satu pulau besar selain Pulau Lombok yang berada di Provinsi NTB. Kalau pernah mendengar Gunung Tambora, Pulau Kenawa, Desa Mantar atau Pulau Moyo. Semuanya ada di Pulau Sumbawa. Sebenarnya Pulau Sumbawa kaya akan destinasi wisata alam seperti di Pulau Lombok. Destinasinya kece-kece lhoo, seperti Desa Mantar, Pulau Kenawa dan Air Terjun Kalela yang pernah saya explore dan sudah saya tulis di blog ini. Bisa kalian cari sendiri ceritanya di kolom destinasi & event.

Oke, hari dimana kami memulai perjalanan yang cukup panjang. Agenda di hari pertama, menuju Kabupaten Sumbawa Barat, tepatnya di Kota Taliwang. Berangkat sehabis subuh dari Kota Mataram menggunakan mobil dinas. Berangkat hanya bertiga saja (saya, Mas Anwar dan Mbak Luh). Mumpung masih subuh,  sepanjang perjalanan gak terlalu ramai oleh kendaraan yang hilir mudik. Matahari pun masih tertidur pulas. So, kami pun cepat sampai di Pelabuhan Kayangan, penyeberangan kapal ferry yang berada di ujung Kabupaten Lombok Timur. 

Cuaca kebetulan sedang bersahabat. Air laut yang tenang dengan perbukitan yang mengering. Perlahan-lahan mentari pun muncul dari peraduannya. Langit pun menguning menandakan perjalanan kami mengexplore Sumbawa baru dimulai. Sungguh sangat eksotis. Untuk cerita lengkapnya, nanti saya tulis di postingan selanjutnya.







Kami memiliki waktu dua hari untuk menyelesaikan tugas di Kab.Sumbawa Barat dan Kab. Sumbawa. Rencananya setelah semua tugas kelar, kami mau mengexplore beberapa destinasi wisata yang jarang diexplore orang. Salah satunya Ai Lemak, Tanjung Menangis. Destinasi ini sedang ngehits di instagram dengan beberapa fotonya yang kece. Terutama suasana sunsetnya yang membuat saya jatuh hati. Kebetulan di hari terakhir, kami bermalam di Kota Sumbawa Besar. Kota kenangan masa kecil saya dulu saat kedua orang tua bertugas disini. 

Tepat beberapa jam sebelum balik ke Pulau Lombok, kami ditemani oleh teman sejawat yang bertugas di Dinkes Sumbawa bernama Mbak Indah. Awalnya pengen ke Ai Lemak tetapi waktunya yang gak pas. Saat itu masih sangat siang dan matahari sedang terik-teriknya. Gak pas untuk mengambil foto di Ai Lemak seperti yang ada di instagram. Akhirnya kami menuju tempat lain. Ternyata Mbak Indah sudah merencanakan mengajak kami ke sebuah penginapan bernama SeaSides Cottage. Disini kami gak menginap, hanya numpang foto saja sambil menikmati segelas kopi di restonya. 

Keliatannya seru nih, yuuk lanjut lagi nulisnya !

Penginapan yang super wah kecenya dan satu-satunya penginapan berbintang di Sumbawa Besar. Lokasinya berada di Tanjung Menangis, Sumbawa Besar. Untuk menuju kesini, kondisi jalannya sudah bagus. Gak seperti dulu yang buat orang menangis di tengah jalan karena jalannya yang berdebu dan berbatu.

Dari pusat kota Sumbawa Besar, kita mengambil jalur menuju jembatan Samota. Itu lho, jembatan fenomenal kebanggaan warga Sumbawa Besar saat ini. Kalau sore, banyak warga yang nongkrong di atas jembatan ini untuk berswa foto. Padahal kan gak aturannya boleh berdiri terlalu lama di atas jembatan. Tapi, ini gak berlaku di Sumbawa Besar. Kekecean mengalahkan aturan yang ada,hehehe. 

Setelah melewati Jembatan Samota, perjalanan semakin kece saja. Jalan aspal yang sangat mulus. Sebelah kanan kita bisa melihat padang savana yang mengering khas Tana Samawa (Pulau Sumbawa). Sedangkan di sebelah kiri, hamparan lautan yang sangat luas menemani perjalanan kami ke lokasi tujuan. 

Kurang lebih lima belas menit, kami sampai di sebuah jalan tanah di sebelah kiri. Kendaraan berbelok mengikuti jalan tanah tersebut. Ternyata gak jauh dari jalan raya, ada sebuah plank bertuliskan SeaSides Cottages. Kami sudah sampai di lokasi. Dari jalan raya memang gak nampak, tapi setelah memasuki jalanan tanah, kami melihat beberapa bangunan yang berada di pinggir pantai. 

Dari informasinya, penginapan ini gak sembarangan orang bisa masuk. Yang boleh masuk hanya tamu yang menginap dan menyelenggarakan event disini. Kalau anak-anak alay yang hobi fotoan, dilarang masuk. Kalau kami gimana ?. Tenang, ada Mbak Indah yang memberitahukan bahwa kami ada janji sama pengelola penginapan ini. Saya lupa nama general managernya, yang penting kami bisa masuk ke dalam.

Setelah turun dari kendaraan, kami menuju salah satu bangunan yang katanya harga menginap semalamnya 2 juta rupiah. Gila, ini penginapan mahal amat. Bentuk penginapan disini berupa bangunan yang seluruhnya terbuat dari kayu dengan khas bentuk rumah di Pulau Sumbawa yaitu rumah panggung. Yang paling mahal ada yang 5 juta rupiah per malamnya. Terdiri dari beberapa kamar tidur, teras, ruang makan, ruang keluarga dan ruang tamu. Terlihat sangat ekslusif dan memang gak sembarangan tamu menginap disini. Denger-denger, kalau Pak Jokowi datang ke Pulau Sumbawa. Pak Presiden menginap disini lhoo. 




Karena memang kami hanya niat kesini untuk foto-foto sambil menikmati pemadangan pantai yang gak kalah dengan pantai-pantai di Pulau Lombok dan Bali, jadi banyak spot foto yang kami explore. Diawali dengan fotoan di depan rumah kayu yang super mahal harga per malamnya. Lanjut ke kolam renang yang ukurannya gak terlalu besar. Tapi lumayanlah kalau renang bolak-balik seratus kali, sampai keringet campur dengan air kolam,hehehe. 

Spot foto di kolam renangnya menurut saya keren. Hasil fotonya terlihat Pulau Moyo tampak dari jauh. Kebetulan juga disini masih sepi, jadi bisa foto sepuasnya. Enaknya sih sambil berenang, tapi saat itu lagi gak pengen berenang karena kondisi lagi kurang fit. 

Mumpung siang dan angin pantainya sedang sepoi-sepoi, enak nih buat tiduran di kasur empuk yang berada di pinggiran kolam. Bisa dibayangkan tiduran disini sambil menikmati pemandangan yang super mahal.





Beranjak dari kolam renangnya, kami menuju pantainya. Pantai disini pasirnya putih ternyata dan banyak batu kerikilnya. Selama ke Pulau Sumbawa, baru kali ini saya datang kesini dan melihat ternyata di Sumbawa Besar ada pantai yang pasirnya putih. Ada rasa senang dan bangga bisa datang kesini. 

Dari kejauhan, saya melihat tumbuhan bakau dan ternyata itu Pantai Ai Lemak yang saya ingin datangi. Wah, ini namanya sekali mendayung, dua tiga cewek pun tertangkap. Eh, sekali mendayung, dua tiga pulau terlewati maksudnya. Apalagi dari kejauhan mata memandang, tampak sebuah pulau yang sangat ingin saya datangi juga, Pulau Moyo. Sudah lama sekali ingin datang kesana. Semoga di tahun depan dapat kesana, Amiiin. 

Dari sini, kita bisa menyeberang ke Pulau Moyo menggunakan kapal boat atau perahu melalui dermaga yang sudah disiapi bagi tamu yang ingin nyeberang ke Pulau Moyo. Untuk harga, saya rahasiakan ya karena ini pesan dari pengelola penginapan, hehehe. 










Setelah puas foto-foto, kami menuju restonya untuk bersantai sejenak. Restonya sangat unik menurut saya. Semua terbuat dari kayu sampai perabotannya juga. Disini banyak pilihan untuk duduk bersantai. Kami memilih duduk di sebelah kanan resto. Pengennya sih di bagian utama karena view disana keren. Sambil duduk bersantai, kita bisa melihat Pulau Moyo dan laut biru dengan puasnya. Tapi sayang, tempat duduknya sudah diborong oleh beberapa tamu. Jadi sabar dulu. Ohya, jangan heran kalau datang kesini sinyal data internet kalian hilang. Disini sinyal internet susah didapat. Jadi harus banyak-banyak bersabar. 

Berhubung sudah makan besar, kami hanya memesan segelas es capuccino dan pisang goreng. Pas banget pesan kopi disaat mata sudah mulai mengantuk. Apalagi makan pisang goreng di pinggir pantai. Kenikmatan yang paling hakiki. Untuk harga menu makanannya, bisa kalian liat di foto daftar menu di atas. Harga standar hotel lah. 

Tempatnya asyik banget untuk bersantai dan ngumpul bareng orang-orang tercinta. Selain tempatnya yang nyaman, sinyal wifinya kenceng banget. Buat kalian yang ada rencana buat party atau event, bisa menghubungi pihak SeaSides Cottages. Disini bisa lhoo mengadakan party atau event. Soal harga, bisa tanya langsung ke pengelolanya yaak !. Buka saja websitenya. 

Gimana, kalian berminat datang ke SeaSides Cottages ?. 

Penulis : Lazwardy Perdana Putra

Friday, 1 November 2019

Sarapan di Salami Garden : Sumbawa Besar


Dapat jatah tiga hari jalan-jalan ke pulau seberang yakni Pulau Sumbawa dari ibu bos di kantor. Asyik nih dapat kesempatan explore Pulau Sumbawa lagi. Jalan-jalannya rasa kerja atau kerja rasa jalan-jalan ?. Yang penting selesaikan kerjaan dulu, baru jalan-jalan, itu yang bener.

Di hari terakhir bertugas dan sebelum melanjutkan pekerjaan di pagi itu, saya dan tim dari kantor diundang makan-makan nih di salah satu resto milik teman sejawat kami bernama Mbak Indah. Restonya baru buka beberapa minggu yang lalu dan tempatnya asyik nan kece. Jujur, baru kali ini saya menemukan tempat makan yang membuat mata menjadi sejuk dan hijau. Hijau disini bukan karena liat yang merah-merah lhoo ya, tapi melihat pemandangan yang hijau-hijau.

Lokasinya berada di daerah Unter Gedong, Kerato, Sumbawa Besar. Kurang lebih hanya sepuluh menit dari pusat kota Sumbawa Besar. Alamatnya masih asing buat saya. Jalurnya agak sedikit rumit karena berada di pinggiran kota. Bila kalian dari Bandara Sumbawa Besar, jalan terus ke arah timur. Bertemu dengan perempatan (simpang bingung), ambil jalur ke kiri (arah ke BTN Olat Rarang). Setelah itu, ambil jalur menuju jalur selatan. Sebelum sampai di jalur selatan, di kanan jalan kalian akan melihat resto bernama Salami Garden (Samawa Alam Asri).

Bukanya dari jam delapan pagi sampai jam enam sore. Saran dari saya sih, lebih bagus lagi dibuka sampai malam dengan diberi lampu-lampu taman untuk memperindah. Bagusnya lagi kalau ada live musiknya. Hehehe







Dari namanya Samawa Alam Asri (Salami) Garden, sudah jelas konsep yang digunakan yaitu argowisata dengan alam yang asri. Apalagi di tengah cuaca panas di Pulau Sumbawa, hampir seluruh perbukitan dan padang rumput terlihat kering dan menguning. Jadi Mbak Indah sengaja membuat konsep argowisata ini untuk membuat pengunjung yang datang, betah berlama-lama di resto ini. 

Dari depan resto kita dapat melihat dua rumah panggung yang terbuat dari kayu, beratapkan spandek. Rumah panggungnya digunakan untuk lesehan, sudah lengkap dengan tikar dan meja makannya. Kita dapat duduk santai sambil tiduran juga boleh disini. Banyak pepohonan juga, jadi gak terasa panas dan terhindar dari sengatan sinar matahari. 

Beranjak ke bagian belakang, ada tempat duduk lengkap dengan meja dan kursi. Uniknya kita duduk di bawah tanaman labu air yang dimana tanaman ini berjenis tanaman menjalar yang ditopang dengan potongan-potongan kayu. Jadi kita bisa bersantai disini, terlindungi dengan tanaman labu air. Labu airnya besar dan panjang lhoo (jangan pikir jorok dulu).

Selain labu air, ada juga bunga marigold. Dimana kebanyakan orang menyebutnya, bunga gumitir. Di Pulau Lombok dan Bali, bunga ini sering dibudidaya untuk keperluan peribadahan umat Hindu. Harganya pun lumayan lhoo. Di jaman +62 sekarang, bunga ini banyak kita jumpai di tempat-tempat yang sedang ngehits. Yang membuat ngehits karena keberadaan bunga gumitir. Dengan warnanya yang cerah dan menarik untuk difoto. Kalau saya menyebut bunga ini dengan sebutan bunga instagramable karena banyak anak milenials pajang foton mereka di tempat yang banyak bunga gumitir ini. 

Dan sekarang bunga gumitir hadir di Salami Garden dengan penampakannya yang kece. Apakah bisa menarik banyak pengunjung untuk datang kesini berfoto-foto dan berwisata kuliner seperti yang ada di Pulau Lombok dan Bali ?. Semoga saja banyak yang datang kesini. 







Gak hanya labu air dan marigold (bunga gumitir) saja yang ada disini, tapi masih banyak lagi. Ada bayam, kangkung, mangga, kelapa, manggis dan lain-lain. Kerennya lagi disini kangkungnya ditanam di sebuah tempat menyerupai pipa paralon yang sudah dimodifikasi. Mbak Indah sih menyebut tempat ini dengan sistem hidroponik. Saya kurang paham dengan sistem pertanaman ini. Yang jelas nanam kangkung dengan sistem hidroponik menghasilkan kangkung yang enak dimakan. hahaha.

Biasanya kalau ke sebuah resto atau lesehan, kita hanya duduk di atas kursi sambil menunggu pesanan datang. Tapi di Salami Garden, kita dibuat penasaran dan gak betah duduk berlama-lama. Maunya jalan berkeliling kebun bunga. Gak hanya berkeliling saja, tapi kita disini dimanjakan dengan spot-spot foto yang sangat instagramable. Mau gaya apapun disini, bisa. Yang penting jangan pakai gaya alay saja seperti bertapa di bawah sinar matahari, entar lama-lama gosong atau fotoan ala-ala Syahrono, pakai sepatu tingginya 2 meter sambil bilang "becek lagi becek lagi, syantik". 

Untungnya diantara kami gak ada yang pakai gaya alay saat difoto, hahaha. Suasana pagi itu masih sepi yang datang. Hanya satu dua orang saja yang membeli dan dibungkus. Ada juga cabe-cabean dan terong-terongan yang nongki disini pakai baju bebas. Ini anak gak sekolah apa ya ?. Ini kan jam sekolah mereka. Wah, jangan-jangan mereka bolos lagi (mendadak jadi menteri pendidikan).




Setelah berkeliling, akhirnya pesanan kami datang juga. Semangkuk bakso khas Sumbawa dan segelas es jeruk berhasil mendarat di meja saya. Ada yang nanya rasa bakso khas Sumbawa itu gimana ?. Jika kalian penasaran, datang saja ke Sumbawa Besar dan cicip bakso ini di Salami Garden !. 

Soal rasa, baksonya mantap banget. Bumbu dan kuahnya pas dilidah. Mie putih dan olahan dagingnya gurih dan empuk banget. Sudah lama saya gak makan bakso di Sumbawa Besar. Selain bakso dan mie putihnya, diberi juga semacam lemu. Lemu itu campuran daging dan lemak. Wih, gurih banget saat digigit, enak-enak. Bagi yang punya gejala Kholesterol dan Hipertensi, mohon jangan kebanyakan makan baksonya ya !. Seporsi bakso seharga 15 ribu. Murah meriah kan.

Habis makan bakso, kita minum yang seger-seger dulu. Saya memesan es jeruk yang dingin dan seger di tenggorokan. Sangat cocok diminum di tengah cuaca panas seperti ini. Habis makan bakso dan minum es jeruk, datanglah kenyang. Segelas es jeruk juga harganya murah yaitu 7 ribu. Selain dua menu di atas, masih banyak menu yang lainnya. Next time... pasti saya cobain menu lainnya. 

Gimana setelah baca cerita ini, kalian tertarik ke Salami Garden ?. Buat kalian yang sedang berada di Sumbawa Besar untuk urusan kerjaan, bisnis atau liburan. Gak ada salahnya nyobain kuliner rasa argowisata ini. Dijamin gak bakalan nyesel !.

Thanks buat Mbak Indah yang sudah mengundang kami ke Salami Garden !. Jangan lupa sering-sering ngundang makan di Salami Garden, hehehe.  Sukses terus bisnis kulinernya. Amin. 

Penulis : Lazwardy Perdana Putra

Saturday, 26 October 2019

Ada yang Baru di Narmada Botanic Garden


Alhamdulillah presiden dan wakil presiden Republik Indonesia yang baru sudah dilantik. Ditambah lagi para menteri juga sudah dilantik. Ada wajah baru dan ada wajah lama dalam susunan kabinet yang sudah dipilih oleh Pak Jokowi dan Ma'ruf Amin. Selamat buat Indonesia !. Semoga negeri ini semakin baik dan kece. Dari masalah BPJS yang belum kelar urusannya. Belum lagi masalah korupsi yang masih merajalela. Tapi baiknya, pariwisata kita semakin maju dan terus terbang tinggi ke angkasa. Semoga para menteri,khususnya menteri pariwisata yang baru semakin kece dan membuat Indonesia semakin dikenal oleh dunia. Ah, jadi ngomongin politik nih. 

Btw, ngomongin pariwisata Indonesia khususnya Pulau Lombok, ada tempat hunting baru gak jauh dari Kota Mataram. Lokasinya di daerah Narmada, persisnya di sekitar Taman Narmada, Lombok Barat. Saya beberapa kali menulis artikel tentang tempat ini, tapi dengan cerita yang berbeda. Bedanya dimana, yuuk simak terus cerita saya bareng istri saat berkunjung ke Narmada Botanic Garden. 

Bisa baca artikel ini sebelum lanjut : Narmada Botanic Garden









Kebun Binatang Mini

Sabtu, dimana hari itu hari bersantai, ngumpul dan jalan-jalan bareng keluarga. Kebetulan saya bareng istri sedang mencari tempat hunting-hunting. Sudah lama gak hunting foto bareng si doi. Berhubung si doi sedang hamil memasuki bulan keenam, saya gak berani ngajakin ke yang terlalu jauh. Kami pilihlah Narmada Botanic Garden tempat yang cocok buat hunting. Alasannya, disana banyak bunga, tanaman dan tempatnya instagramable banget. 

Berangkat dari rumah jam setengah delapan pagi menggunakan si blue (Nmax kesayangan). Sepanjang perjalanan gak terlalu banyak menemukan kemacetan. Namanya Lombok, gak sama seperti di kota-kota besar yang macetnya bikin emosi dan bisa-bisa kita berubah jadi Joker. Hanya saja satu hal yang buat kita cukup bersabar, cuaca panas yang dilanda Pulau Lombok beberapa bulan ini. Gak hanya Lombok saja, tapi hampir seluruh wilayah di Indonesia mengalami kemarau panjang. Yang kita rasakan tiap hari gak lain kepanasan dan kepanasan. 

Sesampainya di lokasi parkiran, lanjut bayar tiket masuk sebesar 5 ribu per orang. Tampak depan, gak ada yang berubah dari tempat ini. Hanya saja saat memasuki area taman, saya melihat ada beberapa torii yang dibangun. Di dalam cerita Taman Jinja Karangasem,Bali , saya pernah membahas tentang torii sendiri. 

Di sebelah timur, sudah dibuka untuk umum kolam renang dan kebun binatang mini gitu. So, gak hanya menikmati udara yang sejuk, berbagai macam tanaman seperti bunga matahari yang menjadi ikon dari taman ini. Tapi kita bisa melakukan aktivitas lainnya seperti berenang dan berkeliling di kebun binatang mininya. Cukup membayar tiket tambahan untuk masuk sebesar 5 ribu untuk anak-anak dan 10 ribu untuk orang dewasa. Biaya itu sudah termasuk berenang dan berkenalan dengan berbagai macam binatang yang ada disana. 

Asyiknya disini, kita bisa melihat kelelawar sedang tidur, musang, berbagai jenis burung salah satunya burung gelatik, love bird, merpati yang gak pernah ingkar janji, pasukan ikan koi, si imut (kelinci) dan masih banyak lagi binatang lainnya. Mohon maaf untuk mencari buaya atau reptil lainnya, gak ada disini. Kalau buaya darat dan ular berbisa mungkin ada disini, hahahahaha. Untuk wahana kolam renang dan kebun binatang mininya, dibuka dari jam delapan pagi sampai jam enam sore (informasi dari petugasnya).










Kolam Renang 

Untuk kolam renangnya menurut saya lumayan bisa dinikmati. Karena ini bukan kolam renang hotel, hanya kolam renang umum saja, jadi gak terlalu banyak ekspektasi berlebih. Kolam renangnya bersih dan buat nyaman. Baru dibuka beberapa bulan yang lalu, jadi belum banyak yang mengetahui kolam renang ini. 

Memiliki tiga kolam renang, dua kolam untuk anak-anak dengan kedalaman sepaha orang dewasa. Sedangkan yang kolam utama memiliki kedalaman 1,2 meter. Jelas ini untuk kolam renang dewasa. Dilengkapi dengan pancuran yang berada di area kolam renang anak-anak. Suasana di area kolam renang sangat nyaman. Dilengkapi dengan tempat bilas dan kamar ganti yang cukup nyaman. Pelayanannya juga cukup memuaskan. 

Kerennya lagi disini area cafenya cukup bersih dan sederhana. Banyak meja dan kursi yang tersedia. Pesan makanan dan minuman, gak perlu nunggu lama. Secara keseluruhan pelayanannya sangat memuaskan. 

Setelah bayar tiket masuk, kami berdua mencoba untuk menikmati fasilitas yang ada. Melihat-lihat berbagai macam binatang yang ada. Si doi sangat senang diajak ke tempat seperti ini. Dapat cuci mata, maksudnya buka cuci mata liat cewek atau cowok cakep. Tapi cuci mata liat si imut (kelinci), kawanan burung gelatik dan si doi paling suka dengan love bird. 

Setelah berkeliling, saya langsung berganti pakaian untuk berenang. Kebetulan kolam renangnya masih sepi. Belum banyak pengunjung yang datang. Lumayanlah di tengah cuaca panas, bisa berendam dulu disini. Sayangnya si doi gak bisa ikut gabung karena lagi gak enak badan. So, jadi saya sendirian yang renang kesana-kemari, buat gelombang besar. Airnya cukup seger tapi gak dingin-dingin amat. Cukuplah untuk menghilangkan rasa gerah di badan. 

Lucunya, gak berlangsung lama merasa kolam renang milik sendiri. Datanglah serombongan anak-anak tk bareng orang tua masing-masing. Gak menunggu lama, mereka langsung ikut gabung bareng saya berenang disini. Jadilah saya berenang dengan anak-anak tk, hahaha (jangan ikut ketawa). 

Kalian tau sendiri rasanya di kolam renang banyak anak-anak kecilnya. Apalagi diliat sama orang tua masing-masing. Merasa seperti balik ke masa kecil dulu. Tapi setelah sadar, ada yang sedikit aneh. Di kolam yang sama, saya bareng mereka dan ditonton oleh emak-emak eksis. So, gak lama kemudian, saya naik dan berhenti berenang. 



Habis renang, laperpun tiba (kayak judul buku). Disini banyak menu yang bisa kalian pilih. Ada nasi goreng, sate bulayak, mie goreng, roti bakar, aneka cemilan dan minuman dingin hangat. Menu sederhana ala warung kopi. Harganya pun lumayan murah lhoo.

Saya memesan Nasi Goreng saja hargaya hanya 10 ribu. Soal rasa, menurut saya cukup enak dan mengenyangkan. Ada ebi, telur dadar, porsi nasi gorengnya yang banyak dan bumbunya yang pas. Gak menghabiskan waktu yang lama, seporsi nasi goreng ludes termakan semua. 

Si doi memesan Sate Bulayak. Kalian sudah tau kan makanan khas Lombok ini. Sate daging sapi dengan bumbu rempah-rempah yang khas. Dimakan bersama bulayak, olahan nasi seperti ketupat atau lontong yang dibungkus dengan daun kelapa. Rasanya cukup enak dan harganya 20 ribu per porsi. Relatif murah meriah. 




Keliling area kebun binatang mini sudah, renang dan makan-makan juga sudah. Tapi ada yang kurang. Sebelum pulang, kami berdua menyempatkan foto-foto di area torii. Disini toriinya tergolong masih baru dibuat. Sudah cukup banyak foto-foto keren pengunjung di torii ini lengkap dengan pakaian ala Jepang yang bisa disewa disini.

Sayangnya, kami belum sempat mencoba pakai pakaian khas Jepang dan difoto disini. Jadinya foto-foto sendiri dulu. Kebetulan bawa kamera dslr sendiri juga. Menurut informasi, kalau mau difoto disini menggunakan pakaian khas Jepang, cukup mengeluarkan uang 50 ribu saja. Jadi paling asyik, datang kesini bareng pasangan dan keluarga. Kapan-kapan pengen nyobain difoto disini,hehehe. 

Setelah puas foto-foto, kami berdua pulang dengan membawa rasa senang. Senangnya masih diberi kenikmatan sehat dan rezeki cukup, sehingga bisa datang ke Narmada Botanic Garden bareng pasangan halal. 

Over all, pelayanannya cukup memuaskan. Gak ada yang sempurna, sempurna hanya milik Allah SWT. Pasti ada beberapa point yang perlu diperbaiki lagi dan dikembangin menjadi lebih baik lagi. 

Gimana, kalian tertarik ke Narmada Botanic Garden ?. Waktu paling tepat datang kesini yaitu pagi dan sore hari.  Buka dari jam delapan pagi sampai enam sore.

Happy Weekend !!!

Penulis : Lazwardy Perdana Putra