Sunday, 20 July 2014

Menjelang Sahur di 0 Km, Yogyakarta


Suasana di o km Yogya pada waktu dini hari, sepi oleh kendaraan bermotor
Bismillah.... 

Beberapa waktu yang lalu saya pernah menulis cerita tentang Tugu Yogyakarta dengan teman-teman kuliah. Mengisi waktu kosong dengan melakukan hal yang baru pertama kali kami lakukan. Asyik sekali rasanya jika mengisi waktu di bulan puasa dengan kegiatan yang bermanfaat tanpa mengganggu kenyamanan orang lain. Bagi yang udah membaca artikel sebelumnya, pasti udah tau kelanjutan cerita dari Tugu Yogya ke 0 km, dimana saya udah memberikan bocoran di akhir cerita sebelumnya. Nah, mari kita mulai kelanjutan ceritanya.

Pada saat itu jarum jam menunjukkan sekitar pukul 01.30 waktu sana. Bayangkan jam segitu pasti udah sepi oleh lalu lintas kendaraan bermotor dan orang lalu lalang. Ternyata dugaan kami meleset, bukannya sepi tapi ramai oleh para pengunjung yang sekedar duduk-duduk di bangku-bangku pinggir jalan dan pada asyik ngobrol dengan teman-temannya. Ada juga fotografer yang sedang sibuk mencari posisi yang bagus untuk mengambil beberapa foto. Kalo ada para pengunjung, pasti ada para penjual makanan dan minuman. Penjual yang kami jumpai yaitu penjual wedang ronde, jagung rebus, dan penjual kaki lima. Itulah orang-orang di 0 km yang kami jumpai. Asyik emaaaanggg....!!!!


Saya langsung mengajak salah satu temen ( Kiki ) buat diajak berfoto berdua di bawah nasi kucing raksasa. Perlu diketahui Yogyakarta terkenal dengan salah satu wisata kulinernya yaitu nasi kucing. bungkus nasinya kecil sekali beda sama yang ada di foto. Kalo yang ada di foto bukan nasi kucing beneran tapi nasi kucing boongan. Bayangkan saja kalo nasi kucing segede itu, pasti gak makan-makan selama seminggu. Tempat kami berfoto tepat di depan Monumen 11 Maret, salah satu monumen bersejarah yang ada di Kota Yogya dengan dihiasi lampu taman yang bercahaya indah membuat suasana seperti ada di benua eropa.


Inilah dia para wanita-wanita yang fisiknya perempuan tapi jiwanya, jiwa begadang. Lagi asyik bergaya layaknya super model terkenal dengan latar belakang jalan yang udah mulai sepi oleh kendaraan bermotor. Perlu diketahui tepat dibelakang para wanita ini ada sebuah istana presiden karena dulu kala dalam sejarah Indonesia, Yogyakarta pernah menjadi ibukota negara kita tercinta ini. 


Kalo saya punya gaya lain, duduk di pinggir jalan, angkat kaki satu sambil liat-liat kalo ada cewek jomblo lewat. Sepi amat, ya jelas sepi karena pas itu udah hampir jam 3 pagi. Tempat saya duduk, pas mengahadap salah satu bangunan sangat klasik seperti bangunan yang ada di eropa sana. Bangunan itu merupakan sebuah kantor pos pusat di Kota Yogya. Dari sejak dulu bangunan ini udah berfungsi sebagai kantor pos. Yang paling saya suka di 0 km ini yaitu bentuk tata bangunannya dan cahaya lampunya yang memberi kesan berasa kita diajak ke jaman dulu kala. Selain bangunan kantor pos, ada juga bangunan yang berfungsi saat ini sebagai Bank Indonesia dan Bank BNI yang ada di daerah 0 km. 





Udah capek mengambil beberapa gaya untuk difoto, kami beristirahat sejenak sambil membeli wedang ronde. Malam yang dingin ditemani dengan semangkuk wedang ronde yang anget. Wedang ronde ini bisa dibilang makanan ya, dibilang minuman juga iya. Di dalam sebuah semangkuk wedang ronde, ada beberapa komponen sebagai pelengkap yaitu ada kacang tanah, kolang-kaling, roti tawar, ronde itu sendiri ( terbuat dari tepung kanji yang bebentuk bulat ) dan tidak lupa air jahe angetnya yang membuat tenggorokan plong bila meminumnya. 

Punya cerita itu adalah hal yang pasti kita temui di dunia ini. Tapi kalo punya cerita unik gak semudah orang pernah menemukannya. Carilah cerita unik sebanyak-banyaknya karena dari situ kita bisa merasakan akan nikmat Tuhan yang sangat berharga. Terimakasi kepada temen-temen ( Daus, Hafiz, Astri, Kiki, Nena, Triwul, Nena, Dina, dan Lova ) yang udah membuat cerita ini bersama, sampai  harus menulisnya dalam sebuah cerita pendek di dalam blog pribadi saya. Mohon maaf juga baru sekarang saya ada waktu menulis cerita kita. Ini merupakan kenangan yang gak bisa kita lupakan seumur hidup. 

Good Luck kita semua..Amiiinnnn 

Notes :
1.Di daerah 0 km ada beberapa tempat yang bisa anda lihat seperti : Kantor Pos pusat, Bank BNI, Bank BI, Istana Presiden RI, Monumen 11 Maret, dan Benteng Vredeburg.
2. Tidak jauh dari 0 km, ada pusat wisata Malioboro, Alun-Alun Kidul, Masjid Gede, Kraton Yogyakarta,Taman Pintar dan Rumah Sakit PKU Yogya.
3. Harga wedang ronde satu porsi seharga Rp.5.000,-
4. Transportasi umum ada celter TransYogya di sekitar 0 km.


Penulis : Lazwardy Perdana Putra

Saturday, 19 July 2014

Menunggu Waktu Sahur edisi : Tugu Yogyakarta

Punya kebiasaan unik, itu adalah saya sendiri. Apalagi ada dukungan dari temen-temen yang gak kalah uniknya. Kekonyolan yang kami lakukan gak hanya di lingkungan kampus saja tetapi di luar kampus juga lebih parah lagi. Contohnya saja yang udah dilakukan beberapa waktu yang lalu, yaitu begadang di Tugu Yogyakarta. Bagi yang udah pernah ke Yogya ato yang merantau ke Yogya, pasti tau tempat ini. Tempat dimana berkumpulnya para jomblowan-jomblowati yang lagi tebar pesona ato yang udah punya pasangan, tapi pengen mencari hiburan di malam hari. 

Dari beberapa informasi yang saya peroleh dari internet, Tugu Yogyakarta ini merupakan sebuah tugu ato monumen yang sering dipakai sebagai simbol yang melambangkan Kota Yogya. Tugu ini dibangun oleh Hamengkubuwono I sekaligus pendiri Kraton Yogya. Tugu ini juga memiliki simbolis dan merupakan garis yang bersifat magis yang menghubungi laut selatan, Kraton Yogya dan Gunung Merapi. Konon, pada saat melakukan meditasi, Sultan Hamengkubuwono pada waktu itu menggunakan tugu ini sebagai patokan arah mengahadap puncak Gunung Merapi.

Tempatnya oke habis, pencahayaan lampunya yang keren, struktur bangunannya yang indah, dan melambangkan Kota Yogya itu sendiri lebih tepatnya. Tugu ini terletak di tengah kota dan sangat strategis sekali. Yang lebih kerennya itu, tugu ini terletak di tengah-tengah perempatan jalan. Waktu yang paling tepat kesini yaitu malam hari ato tengah malam biar gak panas, lagian kalo malam kita bisa melihat suasana malam hari Kota Yogya.

Hilang ngantuknya kalo udh di depan kamera

Kekonyolan kami berawal dari sebuah ide dari temen satu kelas yang pengen mencari suasana baru biar gak bosen. Timbullah ide untuk begadang menunggu makan sahur. Awalnya sih mau ke sebuah cafe buat ngobrol-ngobrol, tapi kayaknya ide itu gak berhasil. Bukannya begadang malah nanti pada ngorok semua liat sofa empuk. Akhirnya diputuskan untuk pergi ke tugu dan semuanya pada setuju. 

Tibalah waktu memulai petualangan, ketika itu sekitar pukul 00.00 waktu sana, kami udah berkumpul dan bersiap-siap. Saya bersama teman boncengan naik motor dan yang lainnya pada bawa motor masing-masing. Menyusuri jalan-jalan kota di malam hari, suasana saat itu masih rame oleh kendaraan bermotor. 

Awas mbak-mbak nanti ketabrak lhooo !!!

Mahasiswa / siswi yang kurang kerjaan 

Kira-kira sepuluh menit kemudian kami tiba di tempat tujuan. Nah, mulailah kegilaan demi kegilaan yang dilakukan. Mulai dari foto dengan gaya biasa-biasa saja, ampe foto dengan gaya duduk di tengah jalan. Awalnya sih malu-malu kucing buat di foto, tapi lama-lama jadi malu-maluin he..he..he..  Suasana pada saat itu heboh, selain kami ada juga para kelompok-kelompok mahasiswa yang kesana dengan melakukan hal yang sama. Walaupun melakukan hal yang sama, kehebohan kamilah yang menjadi tontonan orang-orang yang berada disana.

Eunaaaak tenan nongkrong disini 

Udah capek berfoto ria, kami istirahat di bawah tugu. Enak sekali nongkrong disana pada saat itu bersama teman-teman tercinta. Setelah beberapa saat menghabiskan waktu disana, kami melanjutkan petualangan di tempat lain yaitu " 0 km ". Dari berfoto-foto dengan latar belakang bangunan yang ada disana ampe pinjem rombong wedang ronde milik mas penjual yang lagi berjualan disana untuk dijadikan latar belakang buat foto. Ditunggu cerita di "0 km" yang gak kalah heboh dengan di Tugu Yogyakarta.

Notes :
1. Kalo mau ke Tugu Yogya, enaknya malam hari di atas pukul 23.00
2. Bagi para wisatawan bisa jalan kaki ato naik becak bila tempat penginapan dekat dengan Tugu Yogya
3. Tugu Yogya terletak di sebelah utara Malioboro.
4. Bila membawa kendaraan pribadi, kendaraan bisa diparkir di tempat-tempat yang udah disiapkan dan ingat parkir kendaraan yang ada tukang parkirnya biar aman.
5. Bila ingin menanyakan informasi mengenai Yogya, disana ada pos polisi yang siap melayani kalian semua. 


Penulis : Lazwardy Perdana Putra


Tuesday, 15 July 2014

Sunday Morning di Gembira Loka Zoo


Salah satu tempat yang menjadi favorit saya di Yogyakarta yaitu kebun binatangnya. Dari sekian banyak kebun binatang yang ada di Indonesia, Gembira Loka Zoo adalah salah satu kebun binatang yang paling ramai dikunjungi pada hari libur maupun musim libur sekolah. Area parkir di dalam kebun binatang pun, selalu dipadati oleh kendaraan pribadi maupun bus-bus pariwisata yang membawa rombongan siswa siswi sekolah dan para wisatawan baik lokal maupun asing. 

Kebun binatang ini terletak di dalam Kota Yogya, dan akses menuju kesana juga tidak susah bagi kita yang melakukan backpackeran karena letaknya di jalan negara yang menghubungkan Bandara Adi Sucipto dan Istana Presiden Yogya yang terletak di 0 km. Apalagi sekarang ini sudah ada transportasi kebanggaan warga Yogya yaitu TransYogya.

Perkenalkan neng Dwi, sahabat saya yang paling manis

Saya dan mas Amin yang paling kece

Perjalanan saya ke Gembira Loka Zoo bersama kedua sahabat yang paling asyik bila diajak traveling yaitu mas Amin dan neng Dwi, diawali dengan rencana dadakan alias iseng-iseng karena pada hari itu tugas yang berkaitan dengan kuliah maupun kegiatan yang lain lagi gak ada. Jadi kami bertiga memilih kebun binatang tempat buat kami menghabiskan waktu satu hari full.

Eksis dulu di bawah pohon Beringin 

Kebetulan jarak dari  tempat kami tinggal ke kebun binatang ini, tidak terlalu jauh. Dengan berjalan kaki pun bisa-bisa saja asalkan kuat jalan dan tergantung cuaca. Tapi kami memilih untuk memakai kendaraan pribadi biar menghemat waktu dan cepat sampai di tempat tujuan. Kendaraan yang kami gunakan, kami parkir di dalam area parkir Gembira Loka Zoo, tempat parkirnya sangat bagus dan tukang parkirnya terampil dalam mengatur kendaraan yang sedang parkir. Jadi bagi kalian yang ingin berkunjung, jangan khawatir karena tempat parkirnya sangat nyaman dan aman. 

Akhirnya kami sampai juga di pintu masuk menuju dalam kebun binatang. Sebelum itu mas Amin mengantri untuk membeli tiket masuk buat kami bertiga, " Baik banget mas Amin he..he..he ". Setelah tiket sudah di tangan, kami menyerahkan tiket ke petugas yang berjaga di pintu masuk kebun binatang. 

Ini pertama kali saya memasukin tempat seperti ini, awalnya sih males banget ke kebun binatang. Pas udah melihat dan merasakan, sangat indah dan sejuk sekali. Beda jauh dengan panasnya Kota Yogya di siang hari yang bisa menghitamkan kulit. Padahal kebun binatang ini letaknya di dalam Kota Yogya, tapi sejuk sekali di dalamnya, "Sungguh luar biasa" berkata di dalam hati. 

Banyak tempat yang kami kunjungi ; dari beberapa jenis flora, buaya, harimau, kuda nil dan masih banyak lagi yang lain. Mas Amin dan neng Dwi juga gak kalah hebohnya, mereka juga pertama kali kesini dan keliatannya juga sangat menikmati hari libur pas itu. Tingkah laku kayak anak kecil, foto sana foto sini, sampai setiap sudut di kebun binatang ini tidak kami biarkan untuk tidak difoto kecuali fotoan sama buaya,harimau dan ular tidak kami lakukan, " Takuuttt ". 

Ini namanya buaya beneran, bukan buaya darat

Kuda Nilnya lagi berpuasa, jaga pandangan broo...

Adek-adek yang lagi asyik menunggangi Si Unta

Tempat yang paling saya suka yaitu kolam raksasanya alias danau buatan yang letaknya di tengah-tengah kebun binatang. Ada perahu penumpang, menyewa boat untuk berkeliling di danau dan perahu yang berbentuk bebek yang dapat kita sewa jika ingin berkeliling di sekitar danau. Tapi sayang kami tidak sempat untuk mencoba wahana tersebut karena pada saat itu ramai sekali. Jadi kami putuskan untuk berjalan mengelilingi kebun binatang. 

Gak terasa, jam tangan sudah menunjukkan pukul 12.00 waktu sana. Ketiga sahabat ini langsung mencari tempat untuk shalat dzuhur. Setelah kami selesai shalat, kami segera mencari makan untuk mengisi perut. Akhirnya, kami memilih warung burjo yang ada di dalam area kebun binatang untuk kami makan siang. Harganya pun tidak terlalu berbeda dengan warung-warung burjo yang berada di luar kebun binatang dan rasanya pun tidak kalah enaknya dengan yang ada di luar kebun binatang. 

Mas Amin katanya pengen punya burung kayak gene

Setelah selesai makan siang, kami melanjutkan berkeliling lagi di area sebelah barat kebun binatang. Tepatnya kami memasuki area berbagai macam burung-burung yang menjadi koleksi di kebun binatang ini. Burung-burungnya indah-indah dan lucu-lucu, tapi sayang saya kurang hafal dan kurang mengenal jenis-jenis burung yang ada di Indonesia. Setelah  melihat puluhan jenis burung yang menjadi penghuni kebun binatang ini, saya jadi sadar bahwa sungguh banyaknya jenis burung yang ada di dunia ini khususnya di Indonesia. Saya juga yakin, masih banyak jenis burung lain yang jumlahnya ratusan di luar sana. 

Saya dan kedua sahabat terbaik menemukan banyak hal menarik yang bisa ditemukan di Gembiar Loka Zoo. Sangat menarik dijadikan agenda liburan kalian di Yogyakarta. Selain ke tempat-tempat sejarah, pantainya dan kulinernya, tidak salah jika mengunjungi kebun binatangnya. Kalo kayak begini ceritanya, saya jadi pengen ke kebun binatang yang lainnya. Tunggu cerita dari saya tentang kebun binatang lainnya dan tempat-tempat wisata yang lainnya.

Terimakasi udah membaca cerita saya bersama sahabat tercinta.

Notes :
1. Tiket masuk ke Gembira Loka Zoo, jika hari biasa ( Senin - Jumat ) Rp. 20.000 dan hari libur ato wekeend ( Sabtu - Minggu ) Rp.25.000. Lebih jelasnya bisa dilihat di webnya di www.gembiralokazoo.com.
2. Biasanya jika hari libur ato hari khusus, diadakan acara buat para pengunjung dan jadwalnya bisa dilihat langsung di webnya.
3. Transportasi menuju Gembira Loka Zoo bisa memakai jasa angkutan TransJogya, tiketnya Rp.3.000, jalur TransJogya melewati Gembira Loka Zoo.


Penulis : Lazwardy Perdana Putra
Fotografer : Dwi Meiria ( twitter : @meiriaandriz )

Monday, 7 July 2014

Bubur dari Tanah Sunda

Di Yogya selain wisata kulinernya seperti Gudeg dan Angkringan, Yogya juga memiliki wisata kuliner yang di kalangan mahasiswa disana sangat familiar sekali yaitu warung burjo singkatan dari “Bubur Kacang Hijau”. Orang yang pertama kali menginjakkan kaki di tanah “ Seribu Candi “ tersebut, apalagi yang hanya pergi berlibur ke Yogya, kalo gak nyari tempat makan Gudeg yang enak dimana, ya ujung-ujungnya makan di Angkringan yang banyak menunya. Banyak sekali tempat-tempat yang menjual Gudeg yang enak dan Angkringan yang menyajikan beberapa menu yang sangat lezat atau tempat lain yang mempunyai menu yang spesial.

Bicara soal Gudeg dan Angkringan yang gak ada abis-abisnya. Warung burjo pun gak kalah abisnya jika dibahas. Saya sendiri sebagai anak perantau yang kuliah dari tempat yang sangat jauh, sangat bersyukur ada yang namanya warung burjo. Disamping tempat makan, tempat ini juga bisa dijadikan tempat berkumpul untuk saling sapa entah berkumpul dengan orang yang udah kita kenal maupun dengan masyarakat di sekitar.Dari katanya saja burjo , banyak beranggapan tempat itu cuma menjual bubur kacang ijo. Namanya saja begitu tapi sebenarnya selain menjual menu utama bubur kacang ijo, disana juga ada beberapa menu favorit bagi mahasiswa yaitu nasi telur,mie instan,magelangan yang dibuat dari nasi goreng dan mie goreng dan masih banyak yang lainnya. Disamping rasanya yang lezat dan sangat sederhana, harganya juga lumayan murah dan hemat. Jadi gak heran kalo banyak warung burjo yang dijadikan tempat tongkrongan nomor satu oleh mahasiswa di Yogya.

Nah, mungkin banyak diantara kita belum mengetahui asal mula warung ini menjamur di setiap sudut Yogyakarta. Warung makan yang buka rata-rata selama 24 jam setiap harinya, merupakan warung makan yang pemiliknya sebagian besar berasal dari Jawa Barat, lebih tepatnya dari daerah Kuningan,Jawa Barat. Jadi gak heran jika datang ke warung ini, bahasa pengantarnya yaitu Bahasa Sunda. Panggilan “Aa atau Teteh” juga selalu kita dengar apabila ada pelanggan yang memesan makanan ato yang mau bayar kepada pemilik dan pelayan warung. “Aa” adalah panggilan kakak laki-laki ato mas dan “Teteh” untuk mbak ato kakak perempuan bagi orang Sunda.  Mereka merantau ke Yogya untuk membuka warung 24 jam, dimana setiap warung  memiliki nama dan kekhasan masing-masing.

Dari hasil wawancara saya kepada pemilik burjo beberapa waktu silam, bahwa awal mulanya mereka berdagang cuma menjual bubur kacang ijo dan bubur ketan item sebagai menu utama. Tapi dengan berjalannya waktu, karena adanya tuntutan dari kebanyakan mahasiswa terhadap faktor kebutuhan perut untuk selalu penuh diisi dan adanya persaingan dengan tempat makan yang lain. Maka setiap warung mulai melakukan penambahan menu, tidak sekedar bubur kacang ijo dan bubur ketan item tapi ada juga menu-menu lain yang memiliki cita rasa yang lezat.

Tidak salah kalian mencoba makan di warung yang sederhana ini, tapi memiliki banyak menu yang mengenyangkan tanpa mengeluarkan duit banyak. Apalagi bagi mahasiswa yang di daerah asalnya mungkin tidak ada warung semacam ini. Bisa dijadikan penyelamat perut jika uang bulanan belum dikirim dari rumah. Saya sendiri juga adalah pelanggan setia salah satu burjo di Yogya. Hampir tiap hari selalu datang untuk sekedar makan dan berkumpul dengan teman-teman kampus. Berasa bener-bener jadi orang perantauan yang jauh dari kampung halaman, dimana kalo nongkrong untuk sekedar makan dan minum sambil berkumpul dengan teman-teman yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Dapat memperkaya bahasa berbagai daerah karena secara tidak langsung kita bisa belajar bahasa mereka, seperti contoh ; Bahasa Sunda,Banjar ( Kalimantan Selatan ), Dayak, Padang, Bengkulu dan tidak lupa Bahasa Jawa pastinya. Masih banyak lagi bahasa-bahasa yang dapat kita dengar disana. Yogya gitu loooo…

Mungkin itu saja beberapa catatan saya tentang Warung Burjo yang bisa disampaikan kepada anda melalui blog ini. Semoga bisa menjadikan referensi wisata kuliner bagi anda yang akan berkunjung ke Yogya ato bagi mahasiswa baru yang datang di Yogya dan belum terlalu mengenal tempat-tempat makan di Yogya, bisa dijadikan referensi tempat makan anda semua.


Selamat berkunjung… 


Penulis : Lazwardy Perdana Putra

Saturday, 7 June 2014

Kangen Tentang Yogya

Yogya, I miss you

Ketika membaca kalimat diatas, pasti siapa aj yang merasa pernah menjadi mahasiswa / pelajar Yogya ato yang pernah merantau ke Yogya buat bekerja dan berbisnis setuju ma kalimat di atas. Gimana gak hampir 95,00 % teman-teman yang saya survei semuanya bilang kangen dengan kota satu ini termasuk saya sendiri . Saya kebetulan tinggal di Yogya selama 6 tahun pas dikit ( 6 tahun, 3 bulan, 21 hari dan jam nya gak inget ) untuk kuliah di salah satu perguruan tinggi swasta yang cukup terkenal di Yogya,katanya sih gitu. Pas awal-awal tinggal di kota ini sih masih belum betah,maunya nelpon ortu aj di Lombok ampe pacarpun ngantri buat saya telpon. Berhubung saya sama pacar dulunya pas SMA menjadi pasangan Mes""a karang mah jadi pasangan Ngenes alias LDR jadi bertambah lagi penderitaan saya pada saat itu. Awalnya saya juga udah lupa kenapa saya ngebet sekali kuliah ke Yogya, padahal di Lombok juga ada jurusan yang saya minati. Semuanya karena kondisi dimana teman-teman SMA maupun teman seumuran kebanyakan kuliah keluar pulau, jadi saya juga gak mau kalah. Jadinya sayapun diterima di salah satu jurusan yang saya inginkan dari dulu dan jurusan itu ada di Yogya. Syukurlaaahhhh...  Itulah sedikit cerita diawal hidup saya di Yogyakarte  ( ngomong gaul dikit  ) yang penuh dengan perjuangan baik itu perjuangan fisik dan perjuangan C.I.N.T.A .

Yogya beda sekali dengan daerah saya di Lombok sana. Iyalah beda, dari namanya aj beda, tata kotanya juga beda, budayanya beda, andongnya beda dan yang paling mencolok bedanya disini yaitu di Yogya hampir semua masjid yang saya kunjungi arah kiblat sholatnya miring 30 derajat dari bentuk bangunan masjidnya. Saya juga bingung,kok miring ya padahal di daerah asal saya arah kiblat masjidnya gak miring. Saking penasaran saya buka Atlas Peta Dunia, khususnya peta Yogya. Ternyata bener, posisi bangunan masjid di Yogya dengan Mekkah sana kalo saya liat hampir 30 derajat miringnya. Saya juga pernah nonton film yang judulnya "Sang Pencerah" di film itu juga diceritakan tentang arah kiblat shalat di Masjid Gede di Kauman,Yogya. Keunikan itulah yang membuat saya mulai suka sama kota ini. Yang lebih saya sukai lagi yaitu makanannya yang manis-manis dan penjualnya yang manis-manis pula #Lhoooo. Di kota ini juga ramenya bisa ampe menjelang subuh, hampir gak pernah sepi kecuali di desa-desa baru sepi. Dari suasana kotanya yang nyaman, orangnya bersahabat dari anak kecil ampe si mbah-mbah kalo berpapasan dengan orang walaupun orang itu gak dikenal, pasti ngasi senyuman dan kadang-kadang menyapa pake basanya Alm.Mbah Marijan. Di Kota ini juga menyajikan pergelaran budaya Jawa yang saya sendiri pribadi sangat menyukainya, suka sama penarinya juga ( manis-manis) ckckck.

Menurut sumber yang terpercaya, Yogya merupakan tempat wisata nomor 2 di Indonesia  yang dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun luar negeri setelah Bali. Bisa dibuktikan kalo di Yogya selalu rame dengan para tourist bule-bule yang berbagai macam rupa dari yang berpakaian rapi sampai hanya memakai pakaian pantai karena konon ada yang bilang kalo bule belum item mutlak maka dia gak berhasil berjemur makanya mereka selalu pakai pakaian tipis dan sederhana biar kulit mereka selalu terkena sinar matahari. Beda halnya dengan kita-kita yang orang asli pribumi, kalo ikutin gaya bule pakai pakaian mereka serta pakai acara berjemur pula, maka gak tau udah apa yang terjadi. Bukannya indah diliat tapi semakin gosong dan gak laku buat cari jodoh. #Eehhh.

Berbicara soal wisata Yogya yang cukup diakui di mata dunia, bahwa Yogya memiliki banyak pantai-pantai yang cukup indah di bagian selatan sana, kemudian wisata gunungnya yang sangat menarik buat dikunjungi, wisata keraton dan bangunan peninggalan zaman dulu serta makanannya yg khas buat selalu dicicipi. Disini saya gak akan membahas tentang tempat wisata-wisatanya secara detail, nanti di postingan selanjutnya saya akan membahasanya, Mohon sabar ya :).

Menceritakan tentang pengalaman saya di Yogya dari masuk kuliah ampe lulus dengan mendapatkan gelar Apoteker sungguh banyak sekali dan gak mungkin saya menceritakan semuanya dalam satu postingan ini. Nanti satu per satu saya akan membahas di postingan yang akan datang.  Dulu sih pas masih zamannya kuliah saya sempat membuat tulisan beberapa tentang pengalaman saya di Yogya di blog ini, tapi karena banyak tugas kuliah dan sibuk sama kegiatan di luar kampus jadinya saya jarang menulis lagi ampe lulus pun saya jarang menulis tentang Yogya, kebanyakan yang saya tulis tentang daerah asal saya sendiri " Pulau Lombok " karena bantuin promosiin wisatanya gitu dehh. Oleh sebab itu, karena saya kangen sekali dengan Yogya, saya ingin menulis lagi tentang saya dan Yogya,Asyiiiikkk...

Kembali ke Laptop.....!!!!!

Menceritakan tentang suasana Yogya udah, alasan saya ke kuliah di sana udah, arah kiblat shalatnya yang miring gak sesuai arah bangunan masjidnya juga udah, membahas wisata-wisatanya udah tapi belum dibahas secara detail. Apa lagi ya ? Bingung saking kangennya he..he..he..

Daripada bingungnya ngalor ngidul gak jelas gene, saya ingin memberikan alasan kenapa saya kangen banget sama Yogya secara jelas dan aktual. Banyak sekali hal-hal yang menimbulkan rasa kangen itu, dan rata-rata para mantan mahasiswa yang mengaku kuliah di Yogya juga akan mengalami hal serupa. Ini beberapa point kenapa bisa kangen ;

1. Kangen sama burjonya

Kalian yang dari luar Yogya ato luar Pulau Jawa yang bukan alumni mahasiswa sini, pasti bingung apa itu burjo. Kalo yang udah pernah merasakan jadi anak rantau di kota seribu candi ini sih pada tau semua. Burjo itu adalah bubur kacang ijo pake tambahan ketan item. Itu merupakan makanan khas orang Kuningan sih sebenarnya, tapi karena orang Kuningan yang pergi merantau berjualan di Yogya,jadinya terkenalnya ya burjo asalnya dari kota ini. Saya gak tau sejarah datangnya orang Kuningan ke Yogya untuk berjualan burjo dan saya udah menanyakan kepada Aa nya ( sebutan kakak buat orang Sunda ),tapi jawabannya banyak versi,jadinya ya jadi bingung juga. Hampir tiap hari mahasiswa utamanya laki-laki mampir makan ato sekedar ngopi di warung burjo. Begitu juga dengan saya, hampir tiap hari juga datang ke warung itu buat makan. Kalo dibilang rame sih, selalu rame tiap harinya bahkan klo menjelang tanggal tua, tempat duduk di tiap warung burjo penuh semua sama mahasiswa.he..he..he.. ( berhemat sambil nunggu kiriman dari ortu ) ......
bersambung

2. Kangen sama angkirangnya

Udah bercerita dikit soal burjo yang memiliki kesan tersendiri buat saya pribadi, karang bahas soal angkringannya.  Nah kalo warung burjo itu asalnya dari orang-orang Kuningan ( Jawa Barat ), beda halnya dengan angkringan yang asli dari Yogya. Angkringan itu bukan nama makanan tapi nama warung, Warung Angkringan. Banyak sekali yang kita temui di angkringan, dari penjualnya yang super duper ramah ampe jajanan yang ada di sana juga super duper enak. Yang paling saya suka di angkringan adalah tahu dan tempe bacemnya serta nasi kucingnya, Sedaaaap..... Kesan-kesan saya tentang akringan sih gak terlalu banyak cuma itu saja bagian yang saya ingat dan berkesan, jadi ceritanya agak pendek dikit. he...he...he...

3.Kangen kampus tercinta

Bagi siapa aja yang menuntut ilmu di Yogya khususnya mahasiswa, kalo gak kangen ma kampusnya berarti boong. Banyak sekali kenangan yang ada mulai dari yang terngenes ampe termanis pun lengkap ada. Dari lari-larian menuju kelas karena telat ampe ngejar-ngejar dosen buat minta acc skripsi juga pernah saya alami. Hal yang paling unik di kampus saya sendiri yaitu pada saat mau beralih ke semester berikutnya. Bank kampus pasti diramekan oleh mahasiswa yang akan membayar SPP ampe ngantri dari pagi ampe siang hari. Biasanya banyak juga yang nebeng buat dibayarin,kadang-kadang gantian ngantri biar gak capek, kayak ngantri beli tiket pertandingan bola di Senayan aj. he..he..he. Kisah ini nanti saya lanjutkan di postingan selanjutnya ...... bersambung

4. Kangen naik TransJogya

Di Jakarta ada busway TransJakarta kalo di Yogya ada TransJogya. Kalo gak salah di awal tahun 2008 baru pertama kali ada busway di kota ini, jalurnya pun ada 3 jalur ( jalur 1A,1B,2A,2B,3A,3B ) kalo karang udah ada jalur 4A dan 4B. Jalur 1 jurusan Yogya-Bandara-Prambanan, jalur 2 ke arah Jombor-Bandara-Yogya, jalur 3 ke arah UGM-Bandara-Yogya. Nah kalo yang 4A san 4B saya sih gak paham betul jalurnya, yang pastinya buswaynya lewat daerah Glagahsari dan Umbulharjo. Dulu awalnya sempet ngerasa lucu aj rasanya naik bus trans sendirian cuma niatnya jalan-jalan aj keliling kota pindah dari satu jalur ke jalur lain ampe pramugaranya nanyain ;

 " Mas mau turun dimana?? "

Saya jawab ; " Belum tau mas soalnya pengen ngadem dulu sambilan pengen ngafalin jalur buswaynya soalnya Yogya panas banget "

Pramugaranya bingung tapi gak cuma saya doang yang punya alasan begitu, ada mbak-mbak berkacamata mirip orang mandarin, pake topi dan berpakaian santai sambil bawa tas rasel. Saya masih inget pas saat itu, semenjak mbaknya naik, mata saya sering banget ngeliat cewek itu "Manis Banget" #SalahFokus. Setelah pramugaranya nanyain ke dia mau turun dimana, jawabannya sama kayak jawaban saya. Pramugaranya semakin tambah bingung sambil tersenyum kecut. Mungkin di dalam hatinya berkata ;

"Untung bukan angkutan di Bandung yang kalian naikin, bisa berapa duit tuh bayarnya ?"

Apapun yang dipikirkan oleh pramugara itu, saya gak pikirin yang penting saya nyaman dan santai di dalam bus sambil menikmati pemandangan Kota Yogyakarte ( ngomong gaul lagi ).

Asyik juga ya naik busway TransJogya, maklum di daerah asal saya sendiri gak ada transportasi kayak beginian jadinya mumpung masih di Yogya, saya puas-puasin memakai fasilitas armada kebanggaan orang-orang Yogya termasuk Pak Sultan Hamengkubuwono ini. 

5. Kangen buka puasa bareng si doi dan " in the genk "

Udah 6 kali saya merasakan berpuasa di Bulan Ramadhan di Yogya, banyak hal yang saya dapatkan selama menjalankan ibadah puasa di kota gudeg ini, dari berbuka puasa cuma pake air putih dan nasi bungkus ( ngenes banget ), pergi ke masjid-masjid untuk mencari buka puasa gratis ( tiap hari ), digodain sama orang bencong pas lagi nyuapin es buah ke si doi pada saat buka puasa ampe dicolekin ma bencong juga pernah.

" Mas cakep, pengen dooong disuapin es buah kayak nona manis itu !!!  wer eweeer eweer "

"Ohya, ntar ya saya kasi sisa mangkuknya sajaa"

"Idiiiiihhhh.... mas cakep peliit amat deeeehhh "

Spontan langsung saya kasi duit 5 ribu biar dia pergi, Alhamdulilllah akhirnya pergi juga. Si doi langsung ketawa mules, ketawa mules kayak gimana ya?? ( mikir.... ). Itulah pengalaman pertama saya digodain bencong, pas buka puasa pula. " Mang eke apaan digodain ? Sebeeel deeeh "

6. Kangen ngontrak rumah bareng

Siapa yang gak setuju kalo ngontrak rumah bareng di Yogya itu gak menyenangkan ?, pasti jawabannya ada yang pro dan kontra. Kalo saya pribadi sih setuju soalnya ngontrak bareng temen-temen itu ada manfaatnya lhoo.. Pertama; kalo bosen ma kamar sendiri,bisa tukeran kamar sama temen lain asalkan jangan tukeran pacar aj. Kedua; kalo udah tanggal tua dan kiriman dari ortu belum datang, bisa pinjem duit sama temen yang udah dikirimin tanpa ada pake bunga. Ketiga; kalo datang keluarga ato saudara bisa nitip tidur di kamar temen soalnya kamar sendiri dipake tidur oleh keluarga. Keempat; bisa patungan bayar iuran listrik dan air,jadi lebih murah jatuhnya. Kelima; kalo ada temen yang habis mudik, kita dapat oleh-oleh makanan dan jenis masakan khas daerah sana. Keenam; ini yang paling punya kesan tersendiri, saling curhatin tentang si doi masing-masing pada saat kerja kelompok dan belajar menjelang ujian semester.ha..ha..ha.. Yang pastinya saya kangen sekali ama suasana rumah kontrakan di Yogya, jadi sedih kalo diinget-inget.

7. Kangen Travelingnya

Walaupun saya bukan anak dugem, bukan berarti saya gak punya hobi jalan-jalan. Saya itu merupakan salah satu backpaker terkenal di keluarga saya sendiri dan di temen-temen kampus.ha..ha..ha..*MujiDiriSendiri. Punya hobi traveling itu merupakan suatu hal yang paling indah dalam hidup saya. Banyak orang yang strees karena berbagai macam masalah yang dihadapi, tapi bingung cara menghibur dirinya itu gimana. Kalo saya ada masalah, saya menenangkan diri dengan cara traveling kemana saja saya mau di luar jam sibuk kuliah dan tugas-tugas di luar kampus. Banyak sekali tempat-tempat yang bagus yang wajib kalian kunjungi dari deretan pantai-pantai yang indah-indah, suasana desa dengan alamnya yang sejuk, wisata Gunung Merapi yang indah tapi sayang saya belum sempat kesana, candi-candinya yang punya nilai seni yang tinggi, bangunan tempoe doeloe nya yang ampe karang masih terjaga keasliannya, makanan dan minumannya yang enak walaupun rata-rata semuanya itu manis ampe orang aslinya pun saya suka. Gak ada salahnya bila kita menyempatkan diri untuk mengisi waktu luang buat berjalan-jalan di seputaran Kota Yogyakarta dan sekitarnya. Pokoknya traveling di Yogya mantaaappp... 

8. Kangen mudiknya

Menjadi mahasiswa dari luar Yogya dan Pulau Jawa, pasti punya tradisi yang namanya mudik entah itu mudik lebaran maupun mudik liburan semester. Banyak melihat di tipi-tipi kalo pas mudik lebaran rasanya itu melelahkan sekali ampe jadi males buat mudik, itu Jakarte coooyy bukan Yogya. Kalo Jakarte mang begitu, kalo Yogya agak beda dikit. Di Yogya sebagian besar dihuni oleh para mahasiswa dari Sabang ampe Merauke,jadi yang rame mudik itu mahasiswa yang dari luar Yogya. Aman terkendali sih, tapi jangan coba-coba beli tiket pada saat hari H keberangkatan, dimungkinkan gak kebagian tiket mudik. Lagian harga tiket pesawat juga lagi mahal-mahalnya jadi sebagian besar mahasiswa yang daerahnya gak jauh-jauh amat jadi ogaah pake pesawat kecuali dapet gratisan. Beda halnya dengan mahasiswa yang rumahnya jauh banget dari Pulau Jawa, mau gak mau harus pake pesawat biar cepet nyampe tempat tujuan. Di postingan saya selanjutjnya akan saya ceritakan pengalaman-pengalaman mudik saya pribadi, jadinya ditunggu aj..."Comming Soon". 

Apalagi ya ? Rasanya cukup itu saja dulu yang saya ceritakan. Yang pastinya ini awal saya akan bercerita ke temen-temen tentang kenangan bersama Yogyakarta, walaupun sebelumnya saya udah menceritakan sebagian pengalaman saya di kota ini di postingan yang udah-udah tapi saya ingin menceritakan secara detail semuanya,kalo bisa jadi satu buku. Dari kalimat saya sebelumnya, ditunggu aj cerita-cerita dari saya selanjutnya... Yogya gak akan rame kalo gak ada kita-kita yang meramaikannya. "Ngomong Apaan Siiih ?" Tapi ada benernya juga siih.. 

Jadi apa pengalaman temen-temen sebagai alumni mahasiswa Yogya ato yang masih menjadi mahasiswa Yogya??, monggo di share di postingan ini !!! Terimakasi

"Yogyakarta gak akan istimewa jika gak ada orang yang istimewa sebagai penghuninya, Jadi berbanggalah jadi bagian dari Yogyakarta " Lazwardy Perdana Putra


Salam buat Yogyakarta, Dari Didik yang lagi Kangeeen. 


Penulis : Lazwardy Perdana Putra

Wednesday, 4 June 2014

Tips Menjadi Backpacker yang Baik

Bertualang adalah suatu kegiatan yang sangat menarik bagi siapa aj yang punya hobi yang namanya bepergian ato traveling baik ke tempat-tempat wisata di Indonesia ato bahkan ampe ke luar negeri. Menurut saya traveling itu ada dua jenis yakni  pake koper ato pake tas ransel. Kalo koper ya jelas imagenya pake pesawat terbang biar dibilang gaul dikit,walaupun pake koper bisa lewat darat juga ( bus,kereta api ) kalo barang dibawa sepuluh kilo. Kemudian yang pake ransel ya jelas imagenya keren biar dibilang punya jiwa petualang sejati, tapi ada juga pake ransel naik pesawat. binguuung dah tuuu...hehehe... Tinggal pilih yang mana teman-teman suka sesuai dengan biaya yang teman-teman sudah persiapkan untuk melakukan traveling. Gak hanya soal biaya aj yang dipertimbangkan, tapi soal fisik dan niat di dalam hati yang perlu dipertimbangkan juga bila sebelum memutuskan jalur traveling mana yang akan dipilih, jangan sampai salah pilih dan dapat mengancam diri teman-teman sendiri. Dari cerita yang saya peroleh lewat orang lain yang sudah melakukan traveling,banyak kasus yang saya dapat dari mereka-mereka semua.

Ada yang gak biasa melakukan perjalanan jauh dengan memakai jalur darat berhari-hari bahkan berminggu-minggu sampai bertahun-tahun lamanya. Jadinya mereka bingung mau ngapain karena gak tau jalur yang benar dan kurang informasi mengenai tempat yang akan dituju, wisatawan yang begini yang bisa saja kena tipu sama orang yang punya niat jahat ke mereka. Gak hanya itu saja, mereka juga harus mengarungi beberapa lautan dan selat untuk mencapai tempat tujuan dengan modal biaya yang cukup murah dan modal nekat. Beda halnya dengan teman-teman yang ke tempat tujuan menggunakan pesawat terbang yang cuma memakan waktu hanya beberapa jam aj itupun kalo yang udah biasa make pesawat, kalo yang belum pernah gak tau tuh apa yang terjadi.he..he..he.. Yang pastinya mau pake koper maupun ransel, dua-duanya saya anggap backpacker semua yang membedakan hanya alat transportasi yang digunakan. Apapun pilihanya, memilih jalur manapun kita harus tetap berhati-hati dan jangan lupa berdoa menurut keyakinan kita masing-masing agar selamat ampe tujuan.

Itu hanya beberapa opini saya sendiri mengenai backpacker karena saya sendiri sering melakukan perjalanan ala backpacker walaupun cuma sebatas Pulau Jawa, Bali, Lombok dan Sumbawa. Moga aj di waktu yang akan datang saya bisa ke pulau yang lain bahkan ke luar negeri.Amiiin.. Disini saya akan memeberikan tips menjadi backpacker yang baik sehingga perjalanan kita lancar dan kita selamat ampe tujuan. Hal-hal yang penting teman-teman tau antara lain ;

1. Searching

Mencari informasi mengenai tempat-tempat wisata yang akan kita kunjungi bisa lewat buku-buku travel, internet, dan cerita dari teman-teman yang sebelumnya sudah mengunjungi tempat yang akan dikunjungi. Kebanyakan orang melakukan hal ini untuk mencari sebanyak mungkin informasi berkaitan dengan tempat wisata yang akan dikunjungi. Biasanya informasi yang dicari meliputi biaya penginapan, biaya transportasi, tempat-tempat makan yang enak dan halal. Yang paling penting untuk diketahui bagi siapa saja yang akan bepergian yaitu jalur dan kondisi jalan menuju ke tempat yang dituju.

2. Membawa perlengkapan seperlunya

Jangan membawa pakaian ato perlengkapan yang berlebihan karena itu yang membuat kalian kerepotan. Yang pastinya harus dihitung berapa jumlah pakaian yang dibawa sesuai dengan lamanya bepergian, peralatan lainnya yang harus dibawa seperti obat-obatan ( obat antinyeri, obat antimual-muntah, betadin, perban, handsaplas, minyak kayu putih, vitamin C, obat antiracun, obat diare,obat maag, obat asma, obat batuk dan flu ), kacamata hitam, sunblok / tabir surya, sabun, pasta gigi, sikat gigi, sendal jepit, kompas,makanan dan minuman ringan dan kamera. Dan yang paling penting bawa air putih biar sehat. 

3. Tidak Malu Bertanya

Kunci sukses seorang backpacker ampe ke tempat yang dituju yakni gak segan untuk bertanya bila gak tau jalan. Mang itu kuncinya karena kita pasti akan mendapatkan masalah seperti ini. Banyak orang yang lama ampe tempat tujuan ato bahkan gak sampai tempat tujuan dikarenakan malu bertanya jika dia tersesat. Mau ke Yogya eh malah udah ampe Bandung aj. hehehehe.... *Alay*. 

4. Ramah dan Sopan Santun Sama Penduduk Sekitar 

Jika kita berkunjung ke tempat yang kita tuju, kita jangan lupa sama penduduk asli tempat itu. Setiap daerah itu memiliki sosial budaya yang berbeda-beda. Oleh sebab itu, kita harus tau betul kondisi sosial budaya dan mengenal adat istiadat tempat yang kita tuju. Jangan sampai kita yang berlibur bisa mengganggu kenyamanan penduduk asli yang bertempat tinggal disana. Harus menjaga sopan santun dan ramah dengan siapa saja yang kita ajak berinteraksi. Ada pepatah "Tamu itu adalah Raja" tapi jangan sampai karena kita dianggap raja, jadinya kita sebagai tourist semena-mena ama penduduk asli setempat. Kita juga harus menghargai mereka sebagaimana kita ingin dihargai demi menjaga kenyamanan saat berlibur.

5. Menjaga Kesehatan

Kondisi fisik dan mental harus kita perhatikan. Jangan memaksakan diri bila kita merasa kelelahan di tengah jalan. Istirahat dulu,kumpulkan tenaga dengan cara tidur seperlunya, makan secukupnya dan minum air putih. Air putih sangat dianjurkan dalam menempuh perjalanan yang cukup panjang. Selain air putih, gula merah juga bisa dijadikan untuk meningkatkan tenaga biar gak cepat lelah. Ini udah warisan nenek moyang jaman dulu, gula merah sangat baik buat yang akan mendaki gunung ato menghadapi perlombaan lari karena bisa meningkatkan tenaga. Jadi gak ada salahnya kita buat mencobanya. Hindari makan yang terlalu berlebihan karena bisa saja karena makan terlalu berlebihan kita bisa ngantuk dan keberatan badan.hehehe...peace

6. Doa

Nah point ini yang jauh lebih penting dari keempat point yang udah dijelaskan diatas yaitu berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa menurut kepercayaan kita masing-masing. Dengan berdoa kepada Tuhan, kita merasa tenang dan lebih nyaman menempuh perjalanan karena disetiap perjalanan, kita selalu percaya bahwa Tuhan selalu bersama kita dimana pun kita selalu berada. Tuhan gak pernah tidur dan berpaling dari kita. Tuhan sangat sayang sama hamba-hamba-Nya. Apapun yang terjadi di dalam perjalanan baik dan buruknya, semuanya datangnya dari Tuhan. Oleh sebab itu kita harus selalu percaya kepada Tuhan, bahwa kepada-Nya kita akan kembali. Jadi doa itu memiliki nilai jual yang sangat mahal harganya di dunia ini, tidak ada hal yang hebat selain doa. 

Itu beberapa hal yang bisa saya sampaikan mengenai apa saja yang diperlukan menjadi backpacker yang baik menurut saya sendiri. Semoga bisa bermanfaat bagi teman-teman semua. Lebih dan kurangnya saya mohon maaf. Apa yang saya tulis itu merupakan pengalaman saya sendiri,jadi baiknya diambil dan buruknya gak usah diikuti. Ada yang punya saran selain point-point di atas ??? Bisa langsung koment :)

Selamat Berlibur :) 

Wednesday, 28 May 2014

Panas-Panasan di Pantai Sire

Memang kalo ngomongin Pulau Lombok itu gak ada habisnya. Gimana tidak, kalo bayanginnya pasti dipikiran kita terpintas pantai-pantainya yang indah, air terjunnya yang mempesona, budayanya yang kental sekali kemudian makanan sampai penduduk aslinya yang ramah-ramah yaitu Suku Sasak. Kita kalo ditanya tempat mana saja yang wajib dikunjungi bila berlibur ke Lombok. Pasti jawabannya Pantai Senggigi, Pantai Pink yang lagi sedang naik daun, Pantai Kuta, Tanjung Aan, Tri Gili ( Gili Trawangan, Gili Air dan Gili Meno ), terus Air Terjun Sendang Gile, serta Gunung Rinjani dengan Danau Segare Anak yang menghiasinya dan masih banyak lagi tempat-tempat yang sekarang ini lagi ramai-ramainya dikunjungi oleh wisatawan baik lokal maupaun luar negeri.

Nah, untuk kesempatan kali ini saya akan memberikan sedikit informasi kepada teman-teman yang hobi touring dan backpakeran yaitu sebuah tempat yang mungkin saja diluar agenda yang akan teman-teman kunjungi. Kalian pernah mendengar pantai sepi berpasir putih yang bernama "Pantai Sire". Entah benar pa gak namanya yang penting pas saya kesana, pantainya indah sekali disertai pemandangan Tri Gili dari jauh serta deretan perbukitan di Pulau Lombok dan apabila cuaca cerah, teman-teman bisa dengan jelas melihat Gunung Agung yang berada di Pualu Bali. Indah pokoknya, gak bakalan nyesel deh kesini. Memang sih namanya kalah jauh dari tempat-tempat yang terkenal di Lombok, tapi menurut saya ini pantai sangat cocok buat dimasukin ke dalam agenda liburan teman-teman.

Rute perjalanan menuju pantai ini gak terlalu susah,cukup dengan modal transportasi pribadi ato sewa serta modal niat aj yang bisa kita sampai di pantai ini. Kondisi jalannya pun tidak terlalu sulit dilewati karena 99,99% kondisi jalannya beraspal mulus. Jadi teman-teman gak perlu was-was mengenai soal kondisi jalan karena dijamin gak merusak mobil ato motor teman-teman. Posisi pantai ini terletak di Kabupaten Lombok Utara, lebih tepatnya berada di sebelah utara Pelabuhan Bangsal, Desa Pemenang. Kalo teman-teman yang dari Kota Mataram, kalian bisa memilih jalur Pusuk Forest, kemudian ke arah Desa Pemenang, bertemu pertigaan kemudian belok ke kanan yang ke arah Kota Tanjung, Lombok Utara. Setelah itu sebelum masuk daerah Kota Tanjung, kalian liat di sebelah kiri ada jalan beraspal dan ada plank di pohon besar bertuliskan "Pantai Sire" kalian ikutin arah plank itu. Masuk dan melewati perkampungan nelayan,dan tidak jauh dari situ ada garis merah di tiap pohon kelapa,kalian ikutin saja tanda garis merah tersebut,dan kalo beruntung kalian akan bertemu dengan pantai yang cukup cantik dan indah buat dikunjungi. Kalo teman-teman yang dari Senggigi, kalian bisa ikutin jalur yang menuju Pelabuhan Bangsal dan Gili Terawangan. Jangan lupa bawa pelindung diri dari sinar matahari karena disana lumayan panas. Panas-panasan di Pantai Sire sangat seru buat cerita liburan teman-teman di Pulau Lombok.

Selamat berlibur..... :)

Tuesday, 22 April 2014

Selfieterapy

Helloo kawan... 
Gimana kabar hari ini ? Semoga sehat dan tetap semangat pastinya. Amiiin. Pada saat ini terjadi fenomena yang sangat menarik buat diri saya pribadi atau teman-teman juga pasti tidak asing lagi dengan fenomena yang saya maksud yaitu berfoto selfie alias berfoto dengan gaya narsis. Entah kapan dan darimana munculnya fenomena ini di kalangan para remaja Indonesia sampai anak kecil bahkan orang tua pun tidak ketinggalan untuk mencoba gaya berfoto semacam ini. Aneh sih kedengarannya tapi kalo yang punya hobi difoto bahkan memfoto dirinya sendiri untuk didokumentasikan sudah tidak aneh lagi bahkan rasa malu pun sudah hilang jika memfoto dirinya di tempat-tempat umum seperti di terminal, pasar, bahkan saat banjir pun masih sempet-sempetnya melakukan hal semacam itu. Luar biasa memang, tapi saya gak habis pikir yang melakukan gaya selfie di depan cermin toilet Mall atau di toilet hotel, istimewanya apa coba? saya sampai geleng-geleng kepala melihatnya.  Apa itu semacam kebetulan saja habis dari toilet atau memang sudah hobi bergaya selfie di depan cermin toilet? Tidak apa-apalah kalo sekedar narsis di depan cermin toilet, asalkan tidak mengganggu orang yang ada di dalam toilet aja.

Ngomong-ngomong soal berfoto gaya selfie, saya juga pernah beberapa kali berfoto semacam ini tapi dulu masih belum seheboh sekarang. Nama selfie dulu masih jarang disebut-sebut bahkan tidak sama sekali disebut selfie pada jaman dulu, paling disebut gaya narsis doang. Sebenarnya berfoto gaya ini bisa dijadikan terapi untuk menghilangi perasaan sedih, cemas atau stress karena putus dari si doi, kalo saya kasi nama ya namanya yaitu " Selfieterapy ". Teman-teman bisa dicoba sendiri karena saya sudah beberapa kali mencobanya, hasilnya lumayan buat perasaan jadi senang asalkan jangan sampai over dosis aja berselfieterapynya,nanti dikira sama orang kayak orang gila atau memang kenyataannya gila kali..hehehe. Berselfie ini bisa dilakukan dimana aja dan kapan aja tergantung mood juga sih sebenarnya. Bisa sambil makan siang sama teman-teman di kantin, bisa pas lagi berenang sama si doi, dinner sama si doi, dikejar anjing juga bisa, bahkan habis diterima jadi pacarnya si doi dan masih banyak tempat lain lagi. Asalkan jangan sambil mandi dan boker saja berselfienya karena itu dilarang dan termasuk kriminal. Okeeh.. 

Kalo membahas soal selfie, pada saat ini kalo kalian perhatikan di media sosial bahkan di TV dari semua profesi punya gaya selfie yang khas. Pilot yang berselfie saat menerbangkan pesawat tempurnya tanpa ada rasa takut sedikitpun jika keasyikan selfie tiba-tiba pesawatnya akhirnya nyium gunung, atau pramugari yang berselfie di dalam kabin pada saat semua penumpang belum naik ke pesawat, atau para pembalap dunia yang berselfie disaat merayakan kemenangan mereka. Hampir semua jenis profesi memiliki cara masing-masing untuk mengekspresikan diri mereka dari sebuah kamera beberapa ... MP. Berselfie juga bisa dijadikan media untuk berkomunikasi dengan orang lain misalkan " ada teman kita yang menanyakan kita ada dimana dan kita sendiri memfoto diri kita dengan gaya narsis dengan background tempat asli kita dimana, nanti kita kirim ke teman kita biar jadi bukti kita ada dimana " atau bisa dijadikan alat untuk mengungkapkan perasaan kita saat itu "lagi sedih, lagi senang dan lain-lain " agar orang yang kita ajak berkomunikasi itu tahu perasaan kita gimana. Dan masih banyak lagi manfaat dari selfie yang tidak bisa saya jelaskan lebih detail lagi. Mungkin saja ada teman-teman yang mempunyai pengalaman bisa di share disini. 

Ini ada beberapa foto saya sendiri bersama orang-orang terdekat saat berselfie. Saya juga suka gaya berfoto semacam ini lhoo hehehe.... 


" Berselfie ala trio oneng saat berpusing ria ngerjain laporan praktikum "


" Berselfie dengan duo racun di laboratorium analisis "


" Baru punya laptop, langsung pasang gaya ala "



" Berfoto bareng si doi ( ke-2 ) saat bawa kabur dari rumah calon mertua "


" Si doi ( ke-1 ) baru beli laptop langsung ngajakin selfiean "


Penulis : Lazwardy Perdana Putra

Monday, 7 April 2014

Asem Manis Road to Tugas Akhir " Skripsi "

Sebagai alumni dari salah satu perguruan tinggi swasta di Yogyakarta, saya paham gimana rasanya menjalani kewajiban sebagai seorang mahasiswa yang jauh dari orang tua dan keseringan merasakan yang namanya penyakit " Kanker " alias " Kantong Kering " kalo udah waktunya. Perjuangan seorang mahasiswa yang tiap hari naik angkot pergi ke kampus dengan tujuan yang mulia " kuliah " dan tujuan sampingan " tebar pesona buat memikat hati wanita " sudah saya rasakan semuanya. Dari kemaleman pulang kuliah, kehujanan nyari tempat jual pulsa buat sms si doi, kelaperan sampai kehilangan hp juga pernah. Beda banget pokoknya dari zaman SMA " masa cabe-cabean dan terong-terongan " apa-apa tidak diambil pusing, cuman pusingnya pada saat Ujian Nasional sama jauh dari si doi. Kalo kuliah itu apa-apa harus sendiri, kecuali klo naik angkot " harus diantar pake angkot karena gak bisa bawa angkot sendiri ". Butuh perjuangan dan semangat 45 yang disertai dengan niat yang tulus dan doa pastinya.

Awal semester 1 dan 2 adalah masa kejayaan buat kita sebagai seorang mahasiswa karena berbangga diri bisa masuk ke jurusan yang diinginkan serta kuliahnya di Yogyakarta. Apalagi mahasiswa yang kuliah di Yogyakarta sangat diperhitungkan oleh orang luar Yogya, jadi bisa buat pamer di calon mertua. Masuk di semester 3 - 5 adalah masa kebosenan, yang tadinya rajin masuk kuliah dan datang sebelum dosen tutup pintu kelas dari dalam, jadi sering sms temen kelas buat TA " Titip Absen " dan kalo ada niat kuliah, keseringan tutup pintu kelas dari luar " disuruh sama dosen " dan akhirnya nongkrong di kantin dengan pasang muka bengong " kesepian " karena temen-temen yang lain masih ada jam kuliah. Kalo beruntung sih ada saja yang bening-bening lewat di depan kantin, dari wajah yang imut-imut sampai wajah amit-amit " pake bedak ketebelan" jadi hiburan tersendiri, asalkan jangan dosen-dosen perempuan juga yang dipelototin, ntar jatuh image sebagai pecinta wanita. 

Masuk di semester 6 adalah masa pembentukan karakter diri, dari yang tadinya agak kalem, sekarang sudah bisa ngerayu temen-temen cewek buat bisa diajak dinner atau nonton bioskop apapun filmnya gak penting, asalkan bisa jalan bareng gebetan aj. Yang tadinya pernah nyontek kalo otak lagi buntu pada saat ujian semesteran, jadi suka minta jawaban temen bila waktu ujian sudah mau berakhir ( Sama Saja ). Tapi kalo dipikir-pikir hasilnya tidak memuaskan seperti kita ngejawab dengan jawaban kita sendiri. Jadi buat temen-temen yang masih merasakan yang namanya ujian, jangan pernah yang namanya nyontek atau dicontek karena itu adalah sikap yang tidak terpuji, Alaaaaahhh sok Idealis nih.  Masuk di semester 7, itu adalah semester yang paling galau sedunia. Galau karena melihat temen-temen seangkatan bahkan dramatis melihat adik-adik tingkat yang tanpa pemirsi buat langkahin kakak tingkatnya satu per satu untuk lulus duluan.he..he..he.. Alhamdulillah akhirnya barengan juga wisudanya dengan adik-adik tingkat yang " sok rajin dan pinter " dan bahagia bisa bareng pake baju toga dengan temen-temen satu perjuangan.


                                  " Pasang muka imut disaat otak lagi mumet dan amit-amit"

Sebelum merasakan yang namanya wisuda, saya masuk di dunia skripsi. Kata orang sih, skripsi itu ada enak dan gak enaknya. Enaknya, kita diliat sama orang tua dan keluarga bentar lagi mau lulus kuliah dan punya keistimewaan tersendiri karena kalo minta apa-apa sama orang tua pasti dikasi asalkan lagi butuh Contoh :  " Ma, isikan pulsa buat nelpon dosen pembimbing ! Terimakasi ". Padahal gak semua pulsa dihabiskan buat nelpon si dosen, tapi kebanyakan dipake buat sms atau beli paket bbm ke si doi. Masuk ke gak enaknya skripsi. Gak enaknya, kita terlalu banyak ngeluarin biaya dari biaya bensin motor ( Akhirnya dibelikan motor sama ortu ) sampai biaya masuk lab dan beli bahan buat penelitian skripsi. Bisa dibilang zaman skripsi adalah zaman lagi bokek. Yang paling tidak enaknya itu kalau hasil penelitian yang didapat tidak sesuai dengan harapan kita dan dosen pembimbing, satu dua kali sih gak masalah, tapi ini udah berkali-kali dan hasilnya tetap aj nihil. Butuh kesabaran, apalagi kalo ngeliat temen-temen yang berhasil rasanya pengen cepet-cepet selesai. 

Punya waktu 2 bulan buat nyelesaiin penelitian akhirnya hasilnya bisa dijadikan pembahasan di dalam skripsi walaupun hasilnya kurang bagus, tapi hati berkata " langsung ngajuin seminar proposal saja biar cepet sidang". Alhamdulillah karena doa dari semuanya, saya akhirnya bisa menyelesaikan skripsi tepat pada waktunya, bukan tepat waktu. Yang tadinya galau mulu selama hampir 3 bulan, sekarang galaunya sudah berubah menjadi tegang karena bentar lagi mau seminar proposal dan dosen pengujinya gak sesuai dengan harapan, tapi ada dosen pembimbing jadi bisa berharap skripsi saya lolos dan lanjut ke tahap sidang skripsi " pasang muka melas dengan senyuman " . Awalnya sih grogi, bukan karena dosen penguji atau isi tampilan slide skripsi tapi groginya banyak temen-temen cewek yang nonton bahkan salah satu diantara mereka ada yang saya taksir. Seiring berjalannya waktu, seminar proposal saya selesai juga dengan hasil skripsinya dilanjutkan di sidang. Alhamdulillah sekali, yang tadinya tegang kalo skripsinya disuruh ulang atau ganti judul, jadi berubah menjadi senang dan tegangnya masih ada karena skripsi dilanjutkan di sidang skripsi. Awalnya sih gak percaya, tapi jadi percaya pada saat salah satu dosen penguji saya berkata " Waiting for you, road to Final " dari kalimat itu saya percaya bahwa dosen penguji menunggu saya di sidang skripsi yang diadakan satu bulan kedepan.  Skripsi yang saya kerjaikan murni sendiri dari sampul depan sampai bab 5 terasa sangat berharga buat hidup saya, karena dengan beberapa lembar kertas yang ada tulisan dari buah pikir saya sendiri yang dijadikan menjadi sebuah buku yang sederhana, bisa mengantarkan ke kehidupan selanjutnya. Dan saya sadar akhirnya saya bisa melakukan ini, padahal dulu pada waktu saya SD sampai SMA kalo melihat kakak-kakak lagi ngerjain skripsi memakai mesin tik " alat ngetik zaman dulu " rasanya berat sekali dan mumet keliatannya, tapi pada saat udah ngejalaninnya jadi terasa berharga. Saya sadar kalo kita mau berhasil itu harus melewati yang namanya rintangan yang berat dengan jalan yang berkelok-kelok. Kalo perjalanan kita tidak ada rintangannya, itu bukan namanya berhasil tapi mencari aman buat hidup. 

Akhirnya waktu sidang skrispi telah datang, saya datang lebih awal dari jadwal yang sudah ditentukan buat mempersiapkan semuanya dari persiapan konsumsi buat dosen penguji dan temen-temen yang setia menunggu di luar ruang sidang sampai persiapan mental yang jauh lebih penting. Sekitar 15 menit saya persentasi di hadapan tiga dosen penguji, kemudian 1 - 1,5 jam mengalami yang namanya perang sebenarnya yaitu menghadapi serangan dari pertanyaan dosen penguji yang bertubi-tubi, tapi Alhamdulillah semuanya bisa dijawab dengan jawaban yang seidelais mungkin dengan pasang muka melas. Setelah 1,5 jam ditanya-tanya, akhirnya dosen memberikan keputusan hasil sidang saya. Saya dinyatakan lulus dengan nilai A, pertama sih saya dikerjain sama salah satu penguji. Beliau berkata " Kamu kalo lulus mau ngapain ? " Saya bilang saja " Saya mau lanjut ke profesi bu dan balik ke kampung halaman saya di Lombok sana". Kemudian beliau berkata " Kalo kayak gtu kamu gak usah lanjut profesi dulu, kamu urus saja skripsimu sampe kelar". Saya bengong tidak bisa berkata apa-apa lagi. Saya pikir, saya disuruh ngulang sidang, tapi gak lama kemudian beliau berkata lagi " Kamu urus saja skripsimu dulu ampe kelar dijilid dan ngajuin yudisium baru daftar profesi, Kamu dinyatakan lulus dengan nilai yang memuaskan". Alhamdulilllah... akhirnya saya lulus juga. 


" Narsis dulu menjelang masuk ke dalam ruang wisuda "

Setelah lulus dari sidang, saya mengurus buat yudisium. Kebetulan yudisium akan diselenggarakan 2 minggu lagi, jadinya saya persiapkan secepat mungkin. Akhirnya saya bisa yudisium tepat pada waktunya. Dan 2 bulan kemudian saya wisuda dimana hari itu hari bersejarah buat saya karena hari itu buat pertama kalinya merasakan yang namanya wisuda dengan didampingi orang tua serta keluarga disaat moment-moment terindah itu sangat menyenangkan. Asem manis perjalanan saya hingga mendapat gelar sarjana farmasi dari salah satu perguruan tinggi swasta di Yogyakarta akhinya selesai juga. Bahagia rasanya dapat gelar sarjana dan bisa membahagiakan orang tua karena apa yang orang tua harapin jadi kenyataan, tapi sedihnya ya kangen sama yang namanya skirpsi " sok kangen ". Sedikit cerita pengalaman dari saya semoga bisa dijadikan inspirasi buat temen-temen yang membacanya. Yang baiknya diambil, yang jeleknya jangan diambil cukup dibaca saja. Salam Olahraga " Ala Alm.Ricky Joe ".

Penulis : Lazwardy Perdana Putra

Tuesday, 1 April 2014

Perjalanan ke Lombok ala Backpackeran

Halloo para sahabat saya dimana saja berada. Apa kabar ?. Saya mau berbagi pengalaman saya kepada teman-teman gimana caranya ke Lombok dengan biaya murah dan tidak perlu banyak ngeluarin duit biar sampai di Lombok. Yang paling beruntung sih kalau punya kenalan orang Lombok jadi bisa nebeng untuk bermalam apalagi kalau punya temen atau gebetan orang Lombok,bisa-bisa dapet gratisan selama ada di Lombok.he..he..he..Peace. Okeh, kembali ke topik awal gimana sih caranya biar ke Lombok itu gak terlalu banyak ngeluarin duit ?. Saya punya strateginya broo, kalian penasaran? sama saya jugak ( Ala Acara Susu di MNCTV ). Ngomong-ngomong mungkin teman-teman sudah membaca beberapa blog yang membahas tentang perjalanan murah ke Lombok, tetapi saya punya cerita yang agak sedikit berbeda dengan pembahasan yang di blog teman-teman yang lain.

Begini ceritanya, kebetulan saya asli orang Lombok yang lagi kuliah di Yogyakarta. Kalau pas liburan semesteran datang, saya beserta teman-teman yang asli Lombok juga sering pulang dengan mengeluarkan duit murah meriah. Pertama-tama kita naik kereta kelas ekonomi AC yang jurusan Lempuyangan-Banyuangi via Surabaya Gubeng ( Sritanjung ), harga tiketnya sih tahun yang lalu ( 2013 ) Rp.50.000,- naiknya di Stasiun Lempuyangan. Perjalanan memakan waktu kurang lebih 14 jam. Berangkat pukul 07.45 dan tiba di Stasiun Banyuangi Baru / Ketapang skitar pukul 21.00 malam atau lebih tergantung di perjalanan. Jangan khawatir, sekarang kereta kelas ekonomi AC sangat nyaman sekali dan dipastikan dapat tempat duduk, beda dengan kelas ekonomi zaman dulu yang panas dan penuh sesak jika penumpang ramai. Bebas dengan preman juga tetapi teman-teman harus hati-hati juga sama yang namanya pencopet. Begitu tiba di Stasiun Banyuangi Baru ( stasiun terakhir ), kita turun dan jalan kaki ke Pelabuhan Ketapang karena jarak antara staisun dan pelabuhan tidak begitu jauh kira-kira 200 meter sudah sampai. Teman-teman di Pelabuhan Ketapang jangan mau dirayu sama banyak calo bus-bus yang jurusan Denpasar dan Mataram karena biasanya mereka pasang harga sangat mahal sekali. Langsung saja teman-teman jalan kaki masuk ke dalam tempat penjualan tiket kapal ferry. Harga tiketnya tahun lalu ( 2013 ) Rp.6.500,- jadi tidak begitu mahal karena jarak penyebrangannya sangat dekat antara Pelabuhan Ketapang dan Pelabuhan Gilimanuk di Bali sana. Jarak tempuh penyebrangan kurang lebih satu jam karena ada perbedaan waktu satu jam antara Bali dan Jawa jadi teman-teman tidak usah bingung liat jam tangannya, jika kapal kita berangkat pukul 21.00 malam, maka sampai di Bali pukul 23.00 malam karena waktu di Bali lebih cepat satu jam daripada di Jawa.

Okeh, jika teman-teman sudah sampai di Pelabuhan Gilimanuk misalkan pukul 23.00 sampai pelabuhan, maka saya sarankan beristirahat dulu di mushola pelabuhan atau cari travel yang tujuan Denpasar dan Padangbai, bisa ditawar kok kalo mau tapi agak sedikit mahal daripada naik bus angkutan umum di Bali. Jika teman-teman memilih untuk beristirahat dulu di mushola, nanti pukul 00.30 teman-teman bisa melanjutkan perjalanan menuju terminal Pelabuhan Gilimanuk yang letaknya di sebelah barat pelabuhan, kalo bingung, bisa ditanya di petugas pelabuhan. Ohya, jangan lupa mempersiapkan KTP yang masih berlaku atau gak KTM jika KTPnya mati, gak apa-apa kok bilang saja mau ke Lombok dan mahasiswa dari Yogya sama petugasnya karena mahasiswa asal Lombok sering melakukan perjalanan estafet kayak begini jadi petugasnya sudah paham. Okeh,.. setelah melewati pos pemeriksaan pelabuhan, teman-teman menuju terminal pelabuhan dan mencari bus angkutan umum yang menuju Denpasar dan Padangbai. Busnya mulai beroperasi pukul 01.00. Harga tiketnya sekitar Rp.50.000 kalo tahun lalu, kalo sekarang mungkin naik sedikit. Kalo mereka pasang harga sekitar Rp.70.000,- jangan mau, tawar sampai Rp.50.000,- atau maksimal Rp.60.000,- itu sudah sampai Pelabuhan Padangbai.

Perjalanan dari Pelabuhan Gilimanuk sampai di Pelabuhan Padangbai memakan waktu 4 jam kalo kondisi jalan normal. Biasanya nanti bus nya ngetem dulu di terminal Ubung, Denpasar untuk bongkar muat penumpang tapi tidak lama, cuma sebentar saja jika penumpang sudah full. Biasanya sih jam-jam segitu penumpang banyak yang ke Pelabuhan Padangbai karena isinya penumpang yang mau nyebrang ke Lombok. Selanjutnya, setelah sampai di Pelabuhan Padangbai, teman-teman yang ingin beristirahat dulu bisa mengunjungi warung-warung di sekitar pelabuhan atau yang ingin langsung naik ke kapal ferry juga alangkah lebih baik, jadi bisa beristirahat di dalam kapal. Teman-teman bisa langsung membeli tiket penyebrangan ferry di loket tiket penumpang yang ada di dalam bangunan utama. Teman-teman jangan khawatir penyebrangan kapal ferry ke Lombok itu 24 jam, jadi jangan takut gak dapat kapal ferry. Kapal-kapalnya keren-keren dan nyaman. Setelah tiket sudah didapat, teman-teman bisa langsung masuk ke kapal yang sudah diarahkan oleh petugas pelabuhan. Perjalanan menyebrangi Selat Lombok ( antara Pulau Bali dan Pulau Lombok ) sekitar 4 sampai 5 jam tergantung cuaca. jika cuaca bagus dan air tenang, bisa 4 jam bahkan kurang. jika lagi musim ombak dan cuaca kurang bagus bisa 5 sampai 7 jam perjalanan.

Di dalam kapal ferry biasanya ditawarkan kamar untuk beristirahat oleh ABK kapal sekitar Rp.50.000,- sampai Rp.75.000,- per kamar,jika teman-teman berminat bisa langsung diantar ke kamar yang sudah disediakan, kamarnya dijamin nyaman dan aman. Paling asyik jika menyebrang pas waktu sunrise, indah banget pemandangannya dijamin tidak bosen di atas kapal. Sekitar 2 jam perjalanan yang ditempuh dari Pelabuhan Padangbai, Bali, teman-teman sudah bisa melihat ekor dari Pulau Lombok karena kalo dilihat dari peta, Pulau Lombok itu seperti hewan ubur-ubur yang memiliki ekor di bagian barat pulau. Disana banyak sekali obyek wisata yang bisa dikunjungi antara lain Gili Gede, Pantai Bangko-Bangko, Gili Nanggu dan Pantai Sekotong. Indah banget pokoknya dan sayang sekali tidak diabadikan melalui beberapa jepretan dari atas kapal. he..he..he... Akhirnya setelah 4 jam perjalanan, sampai juga kita di Pelabuhan Lembar, Lombok Barat. Sebelum kapal merapat ke dermaga, banyak sekali ojek-ojek yang naik ke kapal melalui perahu untuk menawari jasa buat para penumpang untuk diantar ke tempet tujuan, agak mahal sih. Saran saya, teman-teman bisa cari angkutan umum di luar pelabuhan atau naik ojek buat diantar ke tempat taksi. tarif taksi dari pelabuhan sampai pusat kota tidak terlalu mahal, kurang dari Rp.100.000,-

Sekian sedikit cerita dari saya yang Insyaallah bisa bermanfaat bagi teman-teman yang belum nyoba seperti pengalaman yang saya lakukan bersama para sahabat tercinta. Ohya, bagi teman-teman yang dari luar Yogya yang mau melakukan perjalanan seperti saya sebenarnya sama saja cuma bedanya tarif tiket keretanya, Jika teman-teman melakukan perjalanan dari Jakarta atau dari Jawa Barat,nanti pakai kereta ekonomi jurusan Yogya atau Surabaya, habis itu anjut pake kereta ekonomi jurusan Banyuangi. Terimakasih sudah membaca artikel ini, semoga bisa menjadi referensi buat teman-teman sekalian. Hanya tiga kata yang ingin saya sampaikan ke temen-temen sekalian " Lombok itu Indah ". Sekian terimakasih.Wassallaaaamm. 

Lampiran :
Biaya-biaya yang dikeluarkan selama perjalanan :
1. Tiket kereta kelas ekonomi AC ( Sritanjung ) Rp.50.000,-/ orang  ( hari normal )*
2. Tiket kapal ferry ke Bali Rp. 6.500,-/orang* 
3. Tiket bus angkutan umum di Bali Rp. 50.000,-/ orang*
4. Tiket kapal ferry ke Lombok Rp. 40.000,-/orang*
5. Taksi ke pusat kota - Rp.100.000,-/ taksi*
6. Biaya tak terduga Rp. -
7. Biaya konsumsi di perjalanan ( tergantung teman-teman )

Ket * :
Harga setiap tahun naik tapi tidak terlalu jauh naiknya. 


Penulis : Lazwardy Perdana Putra