Monday 7 July 2014

Bubur dari Tanah Sunda

Di Yogya selain wisata kulinernya seperti Gudeg dan Angkringan, Yogya juga memiliki wisata kuliner yang di kalangan mahasiswa disana sangat familiar sekali yaitu warung burjo singkatan dari “Bubur Kacang Hijau”. Orang yang pertama kali menginjakkan kaki di tanah “ Seribu Candi “ tersebut, apalagi yang hanya pergi berlibur ke Yogya, kalo gak nyari tempat makan Gudeg yang enak dimana, ya ujung-ujungnya makan di Angkringan yang banyak menunya. Banyak sekali tempat-tempat yang menjual Gudeg yang enak dan Angkringan yang menyajikan beberapa menu yang sangat lezat atau tempat lain yang mempunyai menu yang spesial.

Bicara soal Gudeg dan Angkringan yang gak ada abis-abisnya. Warung burjo pun gak kalah abisnya jika dibahas. Saya sendiri sebagai anak perantau yang kuliah dari tempat yang sangat jauh, sangat bersyukur ada yang namanya warung burjo. Disamping tempat makan, tempat ini juga bisa dijadikan tempat berkumpul untuk saling sapa entah berkumpul dengan orang yang udah kita kenal maupun dengan masyarakat di sekitar.Dari katanya saja burjo , banyak beranggapan tempat itu cuma menjual bubur kacang ijo. Namanya saja begitu tapi sebenarnya selain menjual menu utama bubur kacang ijo, disana juga ada beberapa menu favorit bagi mahasiswa yaitu nasi telur,mie instan,magelangan yang dibuat dari nasi goreng dan mie goreng dan masih banyak yang lainnya. Disamping rasanya yang lezat dan sangat sederhana, harganya juga lumayan murah dan hemat. Jadi gak heran kalo banyak warung burjo yang dijadikan tempat tongkrongan nomor satu oleh mahasiswa di Yogya.

Nah, mungkin banyak diantara kita belum mengetahui asal mula warung ini menjamur di setiap sudut Yogyakarta. Warung makan yang buka rata-rata selama 24 jam setiap harinya, merupakan warung makan yang pemiliknya sebagian besar berasal dari Jawa Barat, lebih tepatnya dari daerah Kuningan,Jawa Barat. Jadi gak heran jika datang ke warung ini, bahasa pengantarnya yaitu Bahasa Sunda. Panggilan “Aa atau Teteh” juga selalu kita dengar apabila ada pelanggan yang memesan makanan ato yang mau bayar kepada pemilik dan pelayan warung. “Aa” adalah panggilan kakak laki-laki ato mas dan “Teteh” untuk mbak ato kakak perempuan bagi orang Sunda.  Mereka merantau ke Yogya untuk membuka warung 24 jam, dimana setiap warung  memiliki nama dan kekhasan masing-masing.

Dari hasil wawancara saya kepada pemilik burjo beberapa waktu silam, bahwa awal mulanya mereka berdagang cuma menjual bubur kacang ijo dan bubur ketan item sebagai menu utama. Tapi dengan berjalannya waktu, karena adanya tuntutan dari kebanyakan mahasiswa terhadap faktor kebutuhan perut untuk selalu penuh diisi dan adanya persaingan dengan tempat makan yang lain. Maka setiap warung mulai melakukan penambahan menu, tidak sekedar bubur kacang ijo dan bubur ketan item tapi ada juga menu-menu lain yang memiliki cita rasa yang lezat.

Tidak salah kalian mencoba makan di warung yang sederhana ini, tapi memiliki banyak menu yang mengenyangkan tanpa mengeluarkan duit banyak. Apalagi bagi mahasiswa yang di daerah asalnya mungkin tidak ada warung semacam ini. Bisa dijadikan penyelamat perut jika uang bulanan belum dikirim dari rumah. Saya sendiri juga adalah pelanggan setia salah satu burjo di Yogya. Hampir tiap hari selalu datang untuk sekedar makan dan berkumpul dengan teman-teman kampus. Berasa bener-bener jadi orang perantauan yang jauh dari kampung halaman, dimana kalo nongkrong untuk sekedar makan dan minum sambil berkumpul dengan teman-teman yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Dapat memperkaya bahasa berbagai daerah karena secara tidak langsung kita bisa belajar bahasa mereka, seperti contoh ; Bahasa Sunda,Banjar ( Kalimantan Selatan ), Dayak, Padang, Bengkulu dan tidak lupa Bahasa Jawa pastinya. Masih banyak lagi bahasa-bahasa yang dapat kita dengar disana. Yogya gitu loooo…

Mungkin itu saja beberapa catatan saya tentang Warung Burjo yang bisa disampaikan kepada anda melalui blog ini. Semoga bisa menjadikan referensi wisata kuliner bagi anda yang akan berkunjung ke Yogya ato bagi mahasiswa baru yang datang di Yogya dan belum terlalu mengenal tempat-tempat makan di Yogya, bisa dijadikan referensi tempat makan anda semua.


Selamat berkunjung… 


Penulis : Lazwardy Perdana Putra

0 comments:

Post a Comment