Friday 23 December 2022

Berolahraga Menikmati Udara Pagi Kota Bogor : Kebun Raya Bogor


Bangun pagi kuterus buka smartphone (bukan mandi). Waktu menunjukkan jam lima pagi. Buka jendela kamar hotel, langit Kota Bogor sudah mulai terang. Lihat ke luar jendela, persimpangan Tugu Kujang Bogor sudah padat merapat. Mobil angkot berwarna warni sudah berjejer di sekitaran Tugu Kujang Bogor.

Gak terasa sudah tiga hari saya di Kota Bogor. Pagi ini waktunya buat balik ke Lombok. Kebetulan naik pesawat yang jam dua siang dari Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten. So, masih ada waktu beberapa jam untuk menikmati Kota Bogor di pagi hari sekalian mencari oleh-oleh buat keluarga di rumah. 



Saya dan Abang Reza sudah janjian untuk jalan pagi ke Kebun Raya Bogor. Lokasinya gak jauh dari hotel tempat kami menginap. Setelah bersih-bersih muka, kami berdua turun ke lobi hotel. Mau sarapan dulu ternyata di restonya belum disiapkan. Oke, kami lanjut ke luar hotel saja. Cuaca pagi itu agak mendung. Jalanan dan trotoar masih basah oleh hujan sejak semalam. Udara sangat sejuk dan bersih.  

Tujuan kami ya jalan-jalan sambil menikmati suasana Kota Bogor dengan bekeliling Kebun Raya Bogor. Kondisi badan sedang fit, jadi amanlah buat jalan kaki alias nyari keringat kurang lebih dua jam kedepan. Healing-nya dapat, sehatnya pun kebagian. 

Dari informasinya Kebun Raya Bogor dibuka jam delapan pagi. Tapi kami setengah enam pagi sudah jalan menuju lokasi. Semoga saja nanti diijinkan masuk sebelum jam buka. 

Suasana Kota Bogor pagi itu sangat ramai sekali. Kebetulan hotel tempat saya menginap tepat di persimpangan Tugu Kujang Bogor dan berhadapan langsung dengan Kebun Raya Bogor. Kece kan !. 



Jalan kaki menyusuri Jalan Otto Iskandardinata melewati Pasar Bogor Suryankencana, kemudian bertemu dengan Pasar Lawang Saketeng dan Mall BTM Bogor. Suasana pasar pagi itu sangat ramai sekali. Setelah itu berbelok ke kanan menyusuri Jalan dr H.Juanda. Kaki sudah mulai pegel nih. Maklum saja sudah lama gak jalan kaki, hehehe. 

Sesampainya di pintu masuk Kebun Raya, ternyata gerbangnya masih tertutup rapat. Coba mencari petugas yang berjaga di post penjagaan, gak ada juga terlihat. Cukup lama juga beristirahat tapi gak ada penjaganya yang terlihat. 

Akhirnya kami memutuskan melanjutkan berjalan kaki menyusuri Jalan dr.H.Juanda. Berjalan kaki sambil menghirup udara pagi yang sejuk dari Kota Bogor. Kami melewati Kantor Walikota Bogor dan beberapa bangunan bersejarah lainnya. Tepat di sebelah kiri kami berjalan, pagar dari Kebun Raya Bogor. Dari sini kita bisa melihat hamparan luas halaman dari Istana Bogor. Luas banget ya !. 

Sedangkan di sebelah kanan kami berjalan, merupakan jalan protokol. Melihat arus kendaraan yang cukup ramai lancar di hari kerja. Sudah hampir setengah jam kami berjalan, saya melihat beberapa kawanan hewan penghuni Kebun Raya Bogor, sebut saja rusa. Kawanan rusa yang sedang bermain di padang savana yang sangat luas sekali. Beberapa pohon beringin juga ada disini yang ukurannya sangat besar dan sudah berumur ratusan tahun. Gak hanya pohon beringin saja, tapi ada puluhan jenis pepohonan yang ada disini. 



Terdengar juga kicauan burung-burung yang terbang di area Kebun Raya Bogor ini. Saya bersama Abang Reza sempat beristirahat sejenak sambil menikmati pemandangan yang menyejukkan mata dan hati. Saya pun gak lupa mengabadikan moment dengan mengambil beberapa foto kawanan rusa yang sedang berjalan dan beristirahat. 

Dari kejauhan terlihat juga bangunan putih seperti White House yang sangat kokoh. Itu dia yang namanya Istana Bogor tempat kediaman presiden dan keluarga. Istana Bogor merupakan salah satu dari beberapa istana kepresidenan yang ada di Indonesia antara lain Istana Negara di Jakarta, Istana Merdeka di Jakarta, Istana Bogor, Istana Gedung Agung di Yogyakarta, Istana Tampak Siring di Bali dan Istana Cipanas di Cipanas.

Berhubung gak sempat melihat secara dekat Istana Bogor, jadi gak banyak yang saya bisa ceritakan ke teman-teman semua. Semoga saja suatu saat nanti bisa kembali ke Bogor dan bisa masuk ke dalam Kebun Raya Bogor dan Istana Bogor. Amin




Di depan pintu gerbang Istana Bogor kondisi lalu lintas cukup padat. Sepertinya lagi jam-jamnya macet. Saya terus melanjutkan berjalan kaki. Ternyata luas juga ya Kebun Raya Bogor ini. Untungnya di Bogor udaranya sejuk. So, olahraga pagi kali ini nyaman dan asyik. 

Sekitar seratus meter dari pintu gerbang Istana Bogor, kami turun ke jalan setapak. Disini banyak sekali pepohonan rindang. Salah satunya pohon bambu. Berjalan sekitar lima puluh meter, saya melihat ada sungai. Ternyata ini sungai atau Kali Ciliwung yang sangat terkenal itu. Kalian tau kan kalau sudah musim hujan, sungai ini sering disebut-sebut di media kalau Jakarta banjir. 

Saat itu aliran Kali Ciliwung lagi deras dan berwarna cokelat pertanda sejak semalam hujan turun sangat lebat. Bener sih selama saya di Bogor, setiap hari hujan lebat. Harapannya, semoga saja Jakarta gak kebagian banjir lagi. 




Sempat beberapa menit istirahat sejenak di pinggiran kali sambil menikmati suasana sekitar. Setelah itu, kami melanjutkan perjalanan lagi sampai garis finish. Gak jauh dari Kali Ciliwung ada sebuah Taman yang sangat asyik buat nongkrong. Namanya Taman Kaulinan yang lokasinya persis di pinggiran Kali Ciliwung. Untuk menuju taman ini kita bisa melalui terowongan kecil. Disini terdapat fasilitas permainan anak-anak seperti ayunan, perosotan dan lain-lain. 

Di samping Taman Kaulinan ada juga taman seperti alun-alun gitu namanya Taman Sempur. Disini tersedia jalur untuk joging atau berjalan kaki. Suasana pagi itu sangat ramai sekali warga Bogor yang melakukan joging dan berjalan kaki. 



Berhubung sudah jam tujuh pagi. Kami melanjutkan kembali berjalan kaki. Posisi kami sekarang sudah di sebelah timur dari Kebun Raya Bogor. Disini ada jalur untuk joging dan sepedaan. Gak jauh lagi kami sudah sampai di hotel. Semakin siang, warga yang melakukan aktivitas olahraga semakin ramai saja. Padahal ini hari kerja. 

Saya menyempatkan diri untuk berfoto di sebuah tulisan besar "Bogor Berlari". Mirip seperti taman gitu. Dibuat senyaman mungkin. Ada fasilitas tempat duduk. Ada beberapa sepeda listrik yang berjejer. Saya kurang paham kenapa ada beberapa sepeda listrik disini. Mungkin saja ini program pemerintah Kota Bogor untuk warganya. Soalnya ada barcode untuk mengaktifkan sepedanya. Berarti ada aplikasinya. Kapan-kapan nyobain deh kalau datang lagi ke Kota Bogor. 



Setelah hampir dua jam berjalan kaki, sampai juga di persimpangan Tugu Kujang. Di seberang terlihat hotel tempat saya menginap sekaligus lokasi pertemuan selama tiga hari di Kota Bogor. Over all, saya sangat senang sekali bisa menyempatkan diri berolahraga dengan berjalan kaki mengelilingi area Kebun Raya Bogor. Refreshingnya dapat, sehatnya juga dapat.

Kaki sudah cenat cenut karena sudah lama sekali gak berjalan kaki sejauh kurang lebih lima kilometer. Kesan pertama kali jalan kaki mengelilingi Kebun Raya Bogor meskipun gak bisa masuk ke dalamnya sudah buat badan segar. 

Perut sudah mulai lapar, saatnya kembali ke hotel buat sarapan. Cerira dari Kota Bogor masih belum selesai. Setelah ini saya akan menceritakan kesan-kesan menginap di salah satu hotel yang umurnya sudah lumayan lama. Saya pun sudah gak sabaran mereview Hotel Amarossa Royal Bogor.

Gimana cerita menginap di Hotel Amarosa Royal Bogor ?. Ditunggu di cerita saya selanjutnya. Comming Soon !.

Penulis : Lazwardy Perdana Putra

 

2 comments:

  1. mantap, jalan jalan keliling bogor sambil nunggu jam terbang
    tp belum sempet masuk kebun raya bogor ya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kepagian dtgnya mas broo. Belum dibuka pintu gerbangnya hahahaha

      Delete