Saturday 27 August 2022

Penerbangan Empat Jam Lombok - Jakarta ( Part 1)


Dapat kabar untuk berangkat ke Jakarta besok pagi. Syok lah ya, mana belum nyari tiket pula. Antara dapat kabar baik atau buruk nih. Tapi karena memang sudah tugas dari atasan, saya gak bisa nolak. Langsung saja ambil handphone di saku celana dan buka aplikasi tiket.com. Untung semuanya serba cepat zaman sekarang. Tinggal buka aplikasi, lanjut pilih penerbangan mau kemana. Urusan tiket beres.

Celakanya, harga tiket pesawat lagi mahal-mahalnya. Apalagi masih pandemi Covid-19, harus banyak ngelus dada lihat harga tiket penerbangan Lombok - Jakarta dua kali lipat dari harga normal. Okelah ya, setelah konfirmasi total penerbangan pulang-pergi ke panitia penyelenggara dan mereka sudah menyetujui, saya pun memesan penerbangan Lombok-Jakarta dengan total 3,5 juta sekali jalan. 

Jangan kaget !. 

Berhubung dadakan, saya gak dapat penerbangan langsung Lombok - Jakarta karena sudah full seat. Mau gak mau harus transit dulu. Lucunya lagi, transitnya ke Makassar cuy. Ceritanya, saya disuruh terbang ke arah timur dulu, baru terbang lagi ke arah barat hahahaha. Ini pertama kalinya terbang ke Jakarta lagi semenjak Covid-19. Ditambah lagi pengalaman pertama terbang ke Jakarta transitnya di Makassar. 

Urusan tiket sudah beres. Saya akan terbang ke Makassar menggunakan maskapai Wings Air (lagi). Ini kesekian kalinya saya terbang dengan pesawat jenis ATR 72-500. Pesawat baling-baling yang ukurannya lebih kecil dibandingkan tipe Boeing 737-800 atau Airbus A320. Tapi ini pesawat favorit saya lhoo. 



Hari Minggu pagi saya sudah bersiap-siap. Istri sudah bangun sejak subuh menyiapkan segala keperluan saya selama di Jakarta nanti. Anak-anak masih pada tidur. Pesan taxi menuju bandara. Untungnya sebelum taxi datang, anak-anak sudah pada bangun. Bisa cium pipi kiri kanan tapi si kakak nangis ayahnya masuk ke dalam taxi. Berat juga sih ninggalin mereka, tapi namanya tugas harus dilaksanakan biar dapat cuan. Hahahaha.

Perjalanan ke bandara gak begitu jauh. Kurang lebih dua puluh menit saya sudah tiba di area keberangkatan domestik. Turun dari taxi, lanjut menuju counter check-in. Untungnya sudah check-in online semalam dan pilih seat sendiri. Antrian lumayan panjang, harus sabar mengantri. Setelah boarding pass sudah tercetak, lanjut menuju ruang tunggu penumpang. Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid pagi itu cukup ramai. Banyak jadwal penerbangan pagi menuju Jakarta, Surabaya dan Denpasar.

Yang jadi pertanyaan, kok gak ada pemeriksaan aplikasi Peduli Lindungi ya. Padahal sudah vaksin booster ? (ah gaya).  Setelah melewati pemeriksaan, saya berjalan menuju ruang tunggu penumpang. Pengen nyari sarapan tapi berhubung resto-resto disini harga makanannya mehong, jadi makannya nanti saja sesampainya di Makassar (hanya niat). 




Sinar matahari masuk ke dalam ruang tunggu. Cuaca cukup cerah, terlihat dari langit biru tanpa ada awan yang menyelimuti. Saya duduk di kursi panjang yang cukup nyaman. Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid sudah cukup baik. Ada penambahan gate sekaligus ruang tunggu penumpang sehingga terlihat cukup luas. 

Gak lama menunggu, panggilan untuk penumpang Wings Air dengan nomor penerbangan IW 1353 jurusan Lombok - Makassar dipersilahkan naik ke dalam pesawat. Lihat jam tangan, waktu menunjukkan pukul 07.50 WITA. Saya berjalan menuju antrian. Setelah melewati pengecekan tiket, saya pun berjalan menuju pesawat bersama penumpang lainnya. Penerbangan menuju Makassar pagi itu sangat ramai.  

Pesawat berjenis ATR 72-600 sudah standby di area parkir pesawat. Saya pikir dapatnya yang ATR 72-500 ternyata yang 600. Gak ada perbedaan yang berarti sih antara 500 dan 600, tapi lebih baru saja umur pesawatnya daripada yang 500.  Gak lupa abadikan moment dengan berfoto sejenak. Sudah gak sabar rasanya terbang ke Makassar menggunakan Wings Air ATR 72-600 dengan nomor registrasi PK WHW. Udara pagi cukup menyegarkan. Berjalan menuju pintu pesawat sambil menikmati panorama puncak Gunung Rinjani yang terlihat jelas dari kejauhan.

Mbak pramugari dengan pakaian khas pramugari Wings Air yang serba merah, menyapa para penumpang di depan pintu masuk pesawat. Beruntungnya saya duduk di window seat alias di sebelah jendela pesawat. Nomor kursi 16A, posisi di belakang sayap dan baling-baling. Posisi favorit saya kalau terbang bersama Wings Air. 




Persiapan untuk take off, pramugari mendemokan aturan keselamatan dalam penerbangan. Pengumuman dari captain pilot bahwa cuaca selama penerbangan cerah. Sekitar pukul 08.15 WITA, pesawat berjalan menuju runway dan seluruh penumpang duduk dengan sabuk pengaman di seat masing-masing. 

Bismillah !. Penerbangan yang menempuh waktu dua jam ini semoga lancar dan selamat sampai tujuan. Gak ada perbedaan waktu antara Lombok dan Makassar. Dari jadwalnya sih diperkirakan sampai di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin nanti sekitar pukul 09.50 WITA (cuaca cerah).

Pesawat segera berjalan maju menuju runway yang memiliki panjang 3.300 meter. Pesawat sudah bersiap-siap untuk take off. Gak menunggu lama, pesawat diijinkan langsung lepas landas meninggalkan Bandara International Zainuddin Abdul Majid, Lombok Tengah. Pesawat sudah terbang di atas Pulau Lombok menuju ke arah timur. 




Ini yang saya suka bila terbang ke arah timur. Kita bisa melihat view yang sangat kece dari atas pesawat. Deretan pulau-pulau kecil berpasir putih dengan lautan yang berwarna hijau tosqa. Deretan perbukitan hijau bila musim penghujan dan apabila musim kemarau, tampak terlihat perbukitan yang cokelat gersang khas Indonesia bagian tengah dan timur. 

Pesawat sudah berada di sisi sebelah timur menuju arah utara Pulau Lombok. Terlihat Gunung Rinjani dengan megahnya dan laut yang berwarna biru tua. Pesawat sudah menembus awan, artinya kita sudah berada di ketinggian lebih dari 10 ribu kaki. 

Ngapain saja di dalam pesawat selama dua jam penerbangan ?. Saya sih duduk santai saja di tempat duduk sambil melihat ke arah luar jendela pesawat. Semakin jauh meninggalkan Pulau Lombok, yang terlihat hanyalah lautan biru yang sangat luas. Gak terlihat lagi pulau-pulau kecil yang ada di sekitar Lombok. 

Mau tidur, tapi mata ini seperti menolak untuk dipejamkan. Akhirnya saya hanya duduk santai sambil menikmati penerbangan. Untungnya bapak di sebelah saya anteng-anteng saja. Saya jadi nyaman karena gak merasa terganggu. Mau makan tapi lupa bawa makanan di dalam tas. Perut laper sih, tapi bisa ditahan lah. Namanya terbang bersama maskapai low budget seperti Wings Air, jadi kita gak ada dapat service makan lhoo ya. Beda sama maskapai sebelah, sebut saja Batik Air yang masih satu perusahaan dengan Wings Air. 

A few moment later !

Sudah satu jam lebih terbang, pilot mengumumkan bahwa pesawat sebentar lagi akan tiba di Makassar. Saya pun melihat ke luar jendela lagi. Sudah tampak terlihat beberapa pulau-pulau kecil yang ada di selatan Pulau Sulawesi. Yang tadinya sudah ngantuk berat, langsung seger seketika. Sudah gak sabar rasanya tiba di Makassar. 

Para penumpang dihimbau untuk kembali ke tempat duduk dan menggunakan sabuk pengaman lagi karena pesawat akan landing. Pesawat sudah menurunkan ketinggian dan terlihat Kota Makassar dari jauh. Terdengar roda pesawat juga sudah diturunkan, pertanda tinggal beberapa meter lagi pesawat akan landing. Akhirnya pesawat sudah mendarat dengan mulus. 



Welcome to Makassar !

Pesawat berjalan perlahan menuju area parkir. Setelah itu para penumpang dipersilahkan untuk turun dari pesawat dengan tertib setelah pesawat berhenti dengan sempurna dan pintu pesawat dibuka. Tempat parkir pesawatnya agak jauh nih dari gedung terminal kedatangan. Tapi tenang, kita sudah dijemput sama suttle bus milik Lion Grup. Satu per satu penumpang naik ke dalam suttle bus yang sudah disiapkan. 

Antara perasaan senang atau sedih. Sayangnya saya hanya transit saja di Makassar. Berhubung jarak penerbangan selanjutnya ke Jakarta gak terlalu lama yaitu sekitar satu jam. Gak mungkin bisa jalan-jalan keliling Kota Makassar. Yang ada bisa keliling Bandara Internasional Sultan Hasanuddin saja. 




Setelah turun dari suttle bus, saya menuju counter transit. Syukurnya prosesnya gak ribet. Tinggal memperlihatkan boarding pass yang sudah dicetak kepada petugas. Setelah dicek, saya langsung naik lagi ke ruang tunggu penumpang untuk penerbangan selanjutnya ke Jakarta.

Bandara Sultan Hasanuddin pagi ini sangat ramai sekali di Hari Minggu. Beberapa penerbangan menuju Ambon, Ternate, Timika, Waingapu, Jayapura dan Indonesia bagian timur lainnya sangat ramai  pagi itu. Seperti rencana awal tadi, saya akhirnya memutuskan untuk membeli makanan buat sarapan. Gak lupa juga mengabarkan ke istri di rumah kalau sudah sampai dengan selamat di Makassar. 

Btw, maskapai apa yang akan saya gunakan terbang ke Jakarta ?. Ceritanya ada di part ke-2 ya. Ditunggu saja cerita selanjutnya.


Penulis : Lazwardy Perdana Putra

Tuesday 16 August 2022

Menyemarakkan Kemerdekaan RI ke-77 dengan Senam Pagi dan Aksi Bergizi Bersama

Sudah dua tahun lamanya kita gak merasakan moment indah dalam perayaan kemerdekaan Republik Indonesia. Semenjak Covid-19 melanda di awal tahun 2020 lalu, kebebasan kita terusik. Dilarang berkumpul, harus menggunakan masker, mencuci tangan menggunakan sabun atau handsanitaizer, menjaga jarak dengan orang lain meskipun itu anak istri kita sendiri. Keadaan yang sangat menakutkan bagi saya pribadi dan keluarga di rumah. 

Sampai dalam merayakan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia dua tahun sebelumnya dengan online. Menyalakan laptop atau gadget, membuka aplikasi zoom, kemudian stay di depan kamera menggunakan busana nuansa merah putih atau pakaian adat dan memasang masker selama upacara bendera via zoom. Sungguh menyedihkan, tapi mau gimana lagi. Demi keselamatan kita dan keluarga di rumah dari serangan virus Covid-19, segala aturan yang dibuat pemerintah harus kita jalankan sebagai warga negara yang baik. 

Sepertinya hujan badai sudah berlalu. Kasus Covid-19 beberapa bulan belakangan ini sudah menurun meskipun di beberapa daerah masih ada peningkatan kasus tapi itu gak terlalu banyak. Vaksinasi dosis pertama, kedua dan booster tengah digencarkan. Sepertinya cahaya terang sudah menyinari ibu pertiwi dengan senyuman lebar bahwa kita semua dalam kondisi baik-baik saja. 

Aturan sudah dilonggarkan, berkumpul sudah diperbolehkan, masker juga sudah boleh dibuka dan buat emak-emak sudah boleh belanja di mall berjam-jam, hehehe. Meskipun tetap kita sadari bahwa Covid-19 masih ada di sekitar kita. Sewaktu-waktu masih bisa mengetuk pintu rumah tanpa kita sadari. So, kita harus tetap menjaga kesehatan. 


Di tahun ini tepatnya tanggal 17 Agustus 2022, Bangsa Indonesia berulang tahun yang ke-77. Pastinya senang dong iya. Apalagi beberapa hari yang lalu, Pak presiden kita sudah membolehkan merayakan kemerdekan Republik Indonesia dengan normal. Kita juga sudah diperbolehkan melaksanakan upacara bendera di sekolah-sekolah, perkantoran dan di kampung kita sendiri. 

Dalam menyambut Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, di Provinsi Nusa Tenggara Barat memiliki sejumlah agenda kegiatan yang gak boleh dilewatkan. Pada Hari Jumat tanggal 12 Agustus 2022 berlokasi di simpang empat Kantor Gubernur Provinsi NTB dengan melibatkan seluruh ASN lingkup Pemprov NTB dan Pemkot Mataram melaksanakan senam pagi dengan semarak. Menggunakan pakaian nuansa merah putih dengan bendera merah putih di genggaman, seluruh ASN yang datang pagi itu sangat bersemangat. 

Senam pagi dimulai pukul 07.00 WITA. Para instruktur sudah berdiri di atas panggung untuk memandu jalannya senam. Gak hanya dari kalangan ASN saja, siswa SMA/SMK di Kota Mataram juga ikut memeriahkan kegiatan hari itu. Semuanya berbaur menjadi satu dengan semangat yang sama. 

Suasana semakin semarak dengan kehadiran Ibu Wakil Gubernur NTB Dr.Hj.Sitti Rohmi Djalilah,M.Pd., dan Sekda NTB Drs.H.Lalu Gita Ariadi,M.Si. Gak berapa lama kemudian bergabung Walikota Mataram H.Mohan Roliskana dan Gubernur NTB Dr.H.Zulkieflimansyah,M.Sc ikut senam bersama dengan menyanyikan lagu-lagu perjuangan. 


Setelah senam, pembawa acara mempersilahkan Gubernur NTB, Wakil Gubernur NTB, Sekda NTB dan Walikota Mataram naik ke atas panggung untuk memberikan sepatah dua patah kata dalam menyampaikan sambutan. 

Dari beberapa isi sambutan yang berhasil saya kutip antara lain; Walikota Mataram mengajak masyarakat di daerah untuk menyemarakkan HUT RI ke-77 dengan melakukan kegiatan yang positif. Sedangkan Wakil Gubernur NTB mengatakan dalam sambutannya, kegiatan senam bersama ini seharusnya gak hanya saat hari ini saja, tapi tetap rajin berolahraga di berbagai kesempatan. 

Beda halnya dengan Pak Gubernur NTB dalam memberikan sambutan. Beliau agak sedikit becanda di awal sambutan dengan mengatakan semua yang ikut senam ini akan mati. Termasuk siapa yang pidato yang ada di atas panggung juga pasti akan mati. Kata-kata beliau mengundang tawa seluruh yang hadir saat itu. Beliau berpesan agar anak-anak muda sekarang harus mau berbaris mengibarkan bendera merah putih seperti para pahlawan yang telah gugur saat melawan para penjajah dulu kala. Di akhir sambutan, semua yang hadir mengibarkan bendera merah putih bersama-sama sambil menyanyikan lagu Kebyar-Kebyar ciptaan Gombloh. 

Setelah senam dan diakhiri sambutan, dilanjutkan dengan kegiatan bakti sosial oleh Dinas Kesehatan Provinsi NTB. Sebanyak 500 pelajar dari 8 SMA di Kabupaten Lombok Barat dan Kota Mataram berkumpul di Lapangan Bumi Gora untuk mengikuti Kegiatan Aksi Bergizi. Selain yang hadir secara langsung, kegiatan ini juga dilakukan secara daring oleh 61 sekolah di Provinsi NTB. 

Dari tim Dinas Kesehatan Provinsi NTB mengajak peserta untuk melakukan kegiatan fisik, mencuci tangan pakai sabun, sarapan dan minum obat tablet tambah darah bersama-sama dengan serentak pada hari itu. Tujuan dilaksanakan kegiatan ini untuk meningkatkan kesadaran tentang gizi remaja dan pencegahan anemia dari hulu pada remaja. 

Kegiatan ini juga mendapat dukungan penuh dari Wakil Gubernur NTB. Bersama tim Dinas Kesehatan Provinsi NTB, Wakil Gubernur memberikan semangat sekaligus mengedukasi semua pelajar yang hadir baik langsung maupun daring untuk menjadi Remaja Gemilang, cerdas, ceria dan bebas anemia. Menjaga asupan gizi dengan sarapan yang terpenting. Sarapan juga harus dengan makanan yang sehat dan bergizi. 

Selain itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB, dr.H.Lalu Hamzi Fikri,MM.,MARS menyampaikan bahwa Aksi Bergizi ini diintegrasikan dengan model sekolah sehat dengan harapan kegiatan Aksi Bergizi ini dapat diimplementasikan secara kontinyu di sekolah. 


Kegiatan di Jumat pagi saat itu sangat meriah. Terlihat dari para ASN yang hadir. Kita sudah merindukan moment-moment seperti ini. Sudah lama rasanya gak merayakan HUT RI ke-77 dengan masih menerapkan protokol kesehatan. Mencuci tangan pakai sabun itu penting, memakai masker juga sangatlah penting. Terpenting lagi, selalu menjaga pikiran dan hati agar selalu sehat.

Doa kita bersama, Semoga di Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-77 ini negara ini benar-benar merdeka dari segala macam bahaya yang mengancam. Salah satunya kita merdeka dari Virus Covid-19. Semoga kita dalam keadaan sehat semua. 

Dirgahayu Republik Indonesia ke-77 !. "Pulih lebih Cepat Bangkit lebih Kuat"

Penulis : Lazwardy Perdana Putra

 


Friday 12 August 2022

Mencicipi Kuliner di Agro Wisata Golden Melon Kebun Ayu, Lombok Barat


Ada apa sih di Desa Kebun Ayu ?. Kok ramai sekali foto-fotonya di medsos. Belum lagi teman-teman yang sudah kesana pada posting foto di facebook dan story whatsapp. Ada yang eksis sambil makan sate, ada yang fotoan bareng sepedanya, ada yang lagi merenungi nasib, ada yang kepergok berduaan sama gebetan baru dan macam-macam gaya lainnya.


Seperti yang diberitakan di media sosial, di Pulau Lombok sudah memiliki banyak sekali tempat kuliner yang rekommended buat dicoba. Salah satunya yang lagi viral saat ini yaitu Agro Wisata Golden Melon Kebun Ayu. Lokasinya di Desa Kebon Ayu, Kecamatan Gerung, Kab.Lombok Barat.




Dari Kota Mataram waktu tempuh sekitar dua puluh menit sedangkan dari Gerung, Lombok Barat hanya lima menitan saja menggunakan kendaraan roda dua ataupun roda empat. Tapi biasanya pengunjung yang datang kesini dengan bersepeda (gowes) di akhir pekan. Sambil olahraga ya kita jalan-jalan melihat Golden Melon dan wisata kuliner pastinya. 


Kelebihan dari Desa Kebun Ayu sendiri dibandingkan tempat lainnya, disini selain berwisata Golden Melon, kita juga dapat mencicipi kuliner khas Lombok khususnya Desa Kebun Ayu sendiri. 


Wah, sudah gak sabar nih mereview Desa Wisata Golden Melon Kebun Ayu !.


Ini saya kasi foto Golden Melonnya biar ngiler !


Bangun pagi sehabis subuh, saya langsung bersiap-siap mengeluarkan sepeda dan memakai pakaian olahraga. Pagi itu anak-anak masih pada tertidur lelap sedangkan istri lagi beres-beres di dapur (namanya emak-emak).


Langit sudah terlihat agak terang di timur, kicauan burung sudah terdengar syahdu di telinga dan udara di Sabtu pagi sangat segar. Pamit sama istri, saya langsung mengayuh sepeda ke arah Desa Kebun Ayu yang jaraknya kurang lebih delapan kilometer dari rumah. Dengan waktu tempuh tiga puluh menit menggunakan sepeda MTB kesayangan.


Kebetulan saya gowesnya sendiri saja biar fleksibel gitu. Ini pertama kalinya saya gowes lagi di tahun ini. Sudah lama rasanya kaki ini gak mengayuh sepeda. Agak berat sih, nafas juga agak ngos-ngosan. So, ngayuhnya pelan-pelan saja yang penting sampai di tujuan dengan selamat.



Saya memilih melewati jalan raya Rumak-Gerung, jalur tercepat menuju Desa Kebun Ayu. Pagi itu juga kendaraan yang lalu lalang juga belum seramai biasanya. Jadi bisa lepas masker sambil menghirup udara pagi yang segar.


Setelah bundaran Gerung (Patung Sapi), saya mengarah ke pusat pemerintahan Gerung, kemudian mengambil jalur Desa Kebun Ayu dan melewati Jembatan Gantung tertua di Pulau Lombok. Untuk lebih jelasnya, saya cantumkan mapsnya di akhir tulisan.


Bisa baca disini : Gowes to Jembatan Gantung Lembar


Kebun Ayu merupakan sebuah desa yang memiliki panorama alam yang cukup indah. Diapit oleh perbukitan hijau dan hamparan persawahan membuat desa ini sangat menarik untuk dikunjungi. Apalagi saat ini Desa Kebun Ayu memiliki daya tarik tersendiri yaitu Buah Golden Melonnya. Kalau ditanya rasa, saya belum pernah mencobanya. Kata orang yang sudah mencicipi, rasa melonnya manis dan banyak airnya. Daging buahnya tebal dan mengeluarkan aroma yang harum. 




Lahan seluas kurang lebih 1 hektar ini mampu disulap menjadi tempat kuliner yang asyik dan kita bisa menikmati pertanian Golden Melon sambil foto-foto. Sistem penanamannya menggunakan teknik hidroponik atau dengan menggunakan air.


Untuk Golden Melonnya ini gak setiap hari dipanen melainkan dua minggu sekali. Jadi kalau kita kesana pas gak panen, ya harus bersabar. Tunggu waktu panennya tiba, baru kesana. Ada tapinya lagi lhoo, kita harus cepat-cepat kesana keburu Golden Melonnya habis dibeli pengunjung lain. 


Setibanya saya di lokasi, pengunjung sudah lumayan ramai yang datang. Dari pinggir jalan besar, tempatnya sudah terlihat. Memasuki gapura yang terbuat dari bambu dan ada tulisan Desa Wisata Melon Kebun Ayu. Berhubung pakai sepeda, jadi sepeda bisa masuk ke area tempat kulinernya. Sedangkan bila menggunakan motor atau mobil, kita bisa memarkirnya di tempat parkir yang sudah disiapkan oleh pengelola. Kemudian lanjut berjalan kaki melewati jalanan setapak yang sudah bagus menuju wisata kulinernya.




Terlihat banyak lapak-lapak sederhana. Terbuat dari bambu dan kayu serta atap dari alang-alang. Ibu-ibu penjual sedang sibuk melayani pembeli. Pagi itu cukup banyak menu yang dijual. Ada urap lontong, sate bulayak, pelecing kangkung, nasi campur, nasi daun, nasi kuning, kue serabi, kue lupis dan masih banyak lainnya. Kalau sudah lihat beginian, jadi lupa dan pengen pesen semuanya, hahahaha. 


Untuk harga menunya juga beragam, mulai 5 ribu sampai 15 ribuan. Cukup murah menurut saya. Tempat duduknya juga unik. Ada dari gazebo (berugaq), ada lesehan terbuat dari kayu, ada juga meja kursi dari kayu yang dibuat senyaman kita duduk sambil menyantap makanan.





Berhubung perut sudah lapar, saya memesan seporsi nasi campur seharga 10 ribu. Isinya ada nasi putih, ayam suir, abon ikan, sayur lebui (kacang ecis) dan sambel goreng kacang panjang. Nasi campurnya enak banget. Bumbunya pas dan rekommended buat dicoba. 


Untuk cemilannya saya memesan gorengan yang isinya ada pisang goreng, tahu isi dan tempe goreng. Lumayan buat jadi cemilan sehabis makan nasi campur. 





Biar pagi terasa lebih nikmat nan kece, segelas kopi susu hangat cukup untuk memulihkan tenaga yang habis saat mengayuh sepeda tadi. Total duit yang habis yaitu 20 ribuan. Itu sudah sangat kenyang sekali. Pengen sih nyobain urap lontongnya, tapi rasanya gak mungkin deh. Next time kali ya !.


Setelah menikmati makanan, saya menuju kebun Golden Melonnya yang lokasinya bersebelahan dengan tempat kulinernya. Sayangnya belum waktunya panen, tapi informasinya tepatnya tanggal 14 Agustus 2022 akan diadakan panen raya disini. So, disuruh datang lagi nih.


Btw, Wisata Kuliner Kebun Ayu bukanya setiap hari. Dari jam 6 pagi sampai 10 malam ( info dari salah satu ibu penjual). Buat kalian yang masih bingung mau cari tempat kuliner dengan menu tradisional khas Lombok di akhir pekan atau di hari biasa, datang saja langsung ke Wisata Kuliner Kebun Ayu. Atau buat kalian yang lagi mencari tempat ngopi malam, bisa nongkrong disini. 


Penulis : Lazwardy Perdana Putra