Monday 21 March 2016

Ngetrip ke Gili Meno Lagi


Sudah dua kali saya ke Gili Meno sejak pertama di tahun 2014 lalu. Untuk sekedar informasi sedikit, gili ini bertetangga dengan Gili Trawangan. Siapa yang gak mengenal Gili Trawangan yang sudah sangat dikenal di seluruh dunia bahkan mungkin sudah sampai planet namanya ( lebaaii... ).

Kali ini saya akan memberikan beberapa informasi baru tetang Gili Meno dengan beberapa tips untuk menuju gili ini tanpa merogoh duit yang lumayan banyak. Capcuuusss !!!


Untuk menuju ke Gili Meno gak jauh berbeda dengan Gili Trawangan. Bila berangkat dari Kota Mataram ada beberapa jalur yang dapat ditempuh. Pertama, kita bisa melalui jalur singkat alias jalur Pusuk. Hanya memakan waktu empat puluh lima menit menggunakan sepeda motor, kita sudah sampai di pelabuhan penyeberangan bernama Bangsal. Alternatif kedua, kita bisa melalui jalur Pantai Senggigi. Tapi jalur ini memakan waktu yang agak lama untuk sampai di Pelabuhan Bangsal, kira-kira satu jam lamanya.


Pelabuhan Bangsal cukup ramai oleh para wisatawan dari berbagai macam kota dan negara yang akan menyeberang ke Gili Trawangan, Gili Meno dan Gili Air. Harga tiketnya pun berbeda-beda. Gili yang terjauh jaraknya dari Bangsal, harga tiketnya pun agak mahal. Kali ini saya berdelapan bersama teman-teman membeli tiket publik boat menuju Gili Meno seharga Rp.18.000,- / orang.

Setelah tiket publik boat sudah ditangan, kami segera mencari boat yang akan kami naiki. Untuk informasi lagi, bahwa publik boat yang menuju ke Gili Trawangan, Air, dan Meno berbeda. Tapi jangan khawatir, para penumpang akan diarahkan menaiki boat yang mana saja. Boat yang akan membawa kami ke Gili Meno akan segera berangkat, kami diarahkan untuk menuju boat yang berwarna kuning. Penumpang cukup ramai di atas boat, cuaca juga cukup aman melakukan pelayaran. Hanya tiga puluh menit berlayar, akhirnya kami sampai juga di Gili Meno.



Sampai di Pelabuhan Gili Meno, kami segera menuju danau mangrove yang terletak di sebelah barat gili. Ada perbedaan dari dulu sama yang sekarang di danau ini. Pertama kali saya kemari, belum dibangun jembatan di atas danau mangrove. Sekarang sudah dibangun sebuah jembatan yang cukup panjang. Inilah spot yang kami cari untuk diexplore.

Suasananya gak berubah sedikitpun sejak pertama kali saya kemari. Kicauan burung, udara pantai sepoi-sepoi, langit biru berawan, pohon-pohon mangrove yang hijau, melengkapi suasana menjadi indah. Sinar mentari yang cukup membakar kulit gak membuat kami malas-malasan untuk mengambil foto terbaik.




Setelah satu jam lamanya bersantai-santai sejenak di jembatan danau mangrove, kami segera menuju ke salah satu spot kedua. Spot kali ini yaitu pantai berpasir putih. Tepatnya di depan cottage yang bernama Karma Beach. Cottage yang dilengkapi dengan bar yang terbuat dari kumpulan bambu-bambu kuning dengan penginapan yang tergolong unik yaitu seperti tenda-tenda camp pada zaman Mesir Kuno. Pasti mahal nih bila menginap di cottage pikir saya. 



Gak lengkap rasanya bila gak berenang di pantai yang memiliki pasir putih dan berwarna hijau toska ini, mantaapp. Yang lain pada sibuk foto-foto, saya bersama salah satu sahabat saya yang jauh-jauh datang dari Jakarta, berenang di bawah sengatan sinar matahari. Gak peduli panas, bila sudah di dalam air, panasnya gak berasa. 



Bosan berenang di spot yang satu, kami pun pindah berenang di spot ketiga. Gak jauh dari spot yang pertama, air lautnya lebih jernih dan berpasir putih juga. Cuaca cerah ditambah lagi gak musim ombak, jadinya kami bisa berpuas-puas diri untuk berenang di laut yang tenang. 



Waktu sudah memanggil kami untuk segera kembali ke pelabuhan karena boat terakhir akan segera berangkat. Kami menutup ngetrip ke Gili Meno dengan mandi cantik ( ala Syahrono ) di sebuah pantai yang cukup indah dimiliki oleh Gili Meno. Dengan wajah tersenyum dan hati yang bahagia, kami kembali menuju Pelabuhan Bangsal dengan selamat sentosa. 

Gimana, anda tertarik mengunjungi Gili Meno ???

Tips dari saya :

- Untuk menuju Pelabuhan Bangsal bisa menggunakan angkutan umum yaitu mobil engkel dari Terminal Mandalika tujuan Pemenang dan Tanjung, Lombok Utara.
- Bila gak mau repot tapi lumayan mengeluarkan uang lebih, anda bisa menyewa mobil atau sepeda motor menuju Pelabuhan Bangsal.
- Jika anda memarkir kendaraan, bisa menitipkan di tempat-tempat parkir resmi yang sudah disediakan. Bila mobil bisa memarkir kendaraan anda di dalam terminal Bangsal.
- Jangan tergoda dengan tawaran calo tiket kapal boat. Belilah tiket di loket tiket resmi yang harganya jauh lebih murah dari harga calo.
- Bawalah makanan dan minuman sebelum menyeberang karena harga makanan dan minuman di Gili Meno lumayan agak mahal sih.

Itulah beberapa tips dari saya, bila masih ingin bertanya bisa melalui whatsapp : 087738205408 atau di twitter pribadi saya @di2_pharm. Insyaallah kita bisa jadi teman ngetrip bareng di lain kesempatan 

Penulis : Lazwardy Perdana Putra

0 comments:

Post a Comment