Saturday, 5 October 2019

Diantara Penjahat dan Pahlawan : Review Film Joker



Bulan ini menjadi bulan yang cukup mengasyikkan buat saya pribadi. Pertama, di Kota Mataram telah dibuka bioskop baru lagi. Jadi untuk saat ini sudah ada tiga bioksop kece telah hadir di Pulau Lombok. Kedua, ada film yang sejak lama saya tunggu kehadirannya yaitu Joker.

Bagi kalian penggemar film Batman atau DC, sudah gak asing lagi dengan namanya tokoh antagonis satu ini. Tokoh yang menjadi musuh bebuyutannya Batman ini berhasil membuat kita geram di film Batman sebelumnya “The Dark Knight”. Seorang Joker yang sangat licik dan jahat, mampu membuat isi Kota Gotham porak-poranda dan diambang kehancuran.

Sejak kecil, saya selalu menonton film kartunnya. Disana yang menjadi musuh utama Batman yaitu Joker. Lagi-lagi di film selanjutnya sampai sekarang, hanya Joker yang susah dikalahkan oleh Batman. Memiliki anak buah yang sangat banyak dan dapat mempengaruhi semua orang yang bertentangan dengan kebijakan pemerintah Kota Gotham.

Jujur, bagi kalian Joker itu jahat atau baik ?. Tergantung dari sisi mana kalian melihatnya. Mungkin sebelum menonton film Joker, kalian masih membenci tokoh Si Joker karena dia licik, jahat, sadis, dan sukanya membunuh. Gimana reaksi kalian kalau sudah menonton film Joker yang diperankan oleh Joaquin Phoniex ini ?. Apakah kalian masih benci Si Joker atau merasa prihatin atas nasibnya sejak kecil ?.

Disini saya akan mengulas apa yang saya rasakan setelah menonton film ini. Mungkin agak banyak spoilernya. Bagi kalian yang belum  menonton film Joker, saya harap jangan membaca tulisan saya ini !.

Mungkin ada pertanyaan, “Kapan Joker itu lahir?”. Jawabannya ada di dalam film ini. Sejak Joker belum menjadi Joker sampai muncul Joker yang begitu jahat,licik, dan sadis membunuh orang-orang yang dia benci dan orang-orang yang membuat masalah sama dirinya.

***





Sepulang dari kantor, saya mengajak istri untuk nonton film di bioskop yang baru launching beberapa hari yang lalu. Kebetulan kami berdua memiliki hobi yang sama yaitu nonton film. Hanya saja, si doi gak suka diajak nonton film horor. Sedangkan saya, lumayan suka nonton film horor meskipun banyak adegan kaget-kagetnya.

Sehabis shalat magrib, kami berangkat ke Cinepolis. Cinepolis merupakan sebuah bioskop yang berpatner dengan Cinemaxx. Asal Cinepolis sendiri dari Mexico dan kabar gembiranya, Cinepolis Lombok baru satu-satunya cabang Cinepolis di Indonesia. Cukup membanggakan Lombok dipilih menjadi cabang bioskop yang sangat keren ini.

Dari penampilan bioksopnya sangat keren dan elegan. Memiliki ruangan dari lobi hingga ruang tunggu penonton bergaya Eropa dan cukup klasik. Didominasi dengan warna putih biru, membuat Cinepolis berbeda dengan bioksop-bioksop lainnya.

Cinepolis Lombok berada di Mataram Mall lantai 4. Dibandingkan para pesaingnya, Cinepolis memiliki lokasi yang cukup strategis diantara pusat pertokoan dan keramaian Kota Mataram. Untuk tiketnya sendiri lebih murah dibandingkan dengan pesaingnya. Kalau soal penayangan film, Cinepolis memiliki empat studio dengan layar yang sangat besar dan kursi yang empuk. Dijamin nonton kalian akan nyaman dan tenang.  Bukannya ngendorse, tapi ini komentar saya tentang bioksop yang baru hadir di tengah-tengah warga Kota Mataram.

Setelah membeli tiket nonton seharga 30 ribu per tiket untuk kelas premium di jam sembilan malam, kami berdua menunggu di lorong ruang tunggu. Gak ketinggalan berkeliling dalam bioskopnya. Cukup bersih dan adem. Untuk toiletnya sangat bersih, tapi ada yang kurang. Aroma pewanginya kurang tercium.

Sebelum melanjutkan membaca review ini, bisa tonton trailernya di bawah ini :



***



Kembali ke dalam film !

Di awal film, Si Arthur berada di dalam ruang khusus dengan pakaian serba putih bersama seorang wanita muda. Mereka duduk saling berhadapan. Seorang wanita muda tersebut melayangkan beberapa pertanyaan kepada Si Arthur, namun dia gak menjawab apa-apa. Hanya gelak tawa yang cukup menyeramkan dan sampai tersedak di kerongkongan.  Tawa yang berasal dari suatu penyakit psikis.

Di adegan selanjutnya, Si Arthur berpenampilan menjadi badut jalanan yang siap menghibur warga Gotham. Berasal dari keluarga kelas tiga, membuat kehidupan Si Arthur cukup memprihatinkan. Tinggal bersama ibunya tanpa adanya seorang bapak, gak menikah dan bekerja menjadi badut di sebuah jasa panggilan badut.

Si Arhur hidup serba keterbatasan. Dia mengidap penyakit depresi kronis dan khayalan tingkat tinggi. Saat dia menjadi badut, selalu diganggu oleh lingkungan di sekitarnya. Apalagi saat insiden pengeroyokan yang dilakukan oleh anak-anak brandal terhadap dirinya.

Pemecatan yang dialaminya dari tempat dia bekerja yang disebabkan oleh ulah temannya sendiri. Dia diberikan sebuah pistol oleh temannya. Gak disangka disaat menghibur anak-anak di sebuah rumah sakit, pistol itu terjatuh dan pihak rumah sakit melaporkan kejadian tersebut kepada bos Arthur. Awalnya Arthur gak terlalu peduli dengan pistol tersebut, tapi dia baru sadar pistol tersebut membuat dia merasa dipermainkan oleh temannya.

Di sebuah kereta saat Arthur pulang ke rumah masih berpenampilan seorang badut. Dia melihat ada seorang wanita mencoba dilecehkan oleh ketiga pemuda berpenampilan rapi. Terlihat mereka dari keluarga orang kaya. Melihat insiden tersebut, penyakitnya kambuh lagi. Tawanya gak bisa dihentikan sampai ketiga pemuda tersebut merasa tersinggung.

Si Arthur yang duduk gak jauh dari mereka, tertawa terbahak-bahak sampai tersedak. Mencoba untuk menghentikan tawanya, Si Arthur dikeroyok oleh ketiga pemuda tersebut. Gak lama, Si Arthur mengeluarkan pistol yang diberikan temannya tadi. Satu per satu dia menembaki ketiga pemuda tersebut hingga tewas.

Hari itu revolusi dimulai di Kota Gotham. Polisi memburu badut tersangka pembunuhan ketiga pemuda tersebut. Sementara warga Gotham yang muak dengan pemerintah, segera menjadikan topeng dan dandanan badut sebagai simbol protes.

Dari sini awal Arthur sudah gak takut sama siapa-siapa lagi. Pembunuhan untuk pertama kalinya yang dilakukan Arthur membuat dia merasa puas. Belum sampai disini, teman yang memberikan pistolpun dibunuh oleh dia karena ternyata temannya tersebut biang kladi pemecatan terhadap dirinya. Temannya tersebut mencoba memfitnah Arthur agar dia segera dipecat oleh bosnya.

Kejiwaan Arthur mulai parah ketika dia mengetahui kebenaran akan sosok dirinya. Ibu yang selama ini dia sayang dan rawat, ternyata dulunya sangat jahat kepada dirinya. Ibunya memiliki kelainan psikis sama seperti yang diderita Arthur saat ini.  Kekerasan demi kekerasan yang dilakukan oleh ibunya kepada Arthur membuat dia menjadi seperti sekarang. Memiliki penyakit depresi atau trauma di masa lalu.

Mengetahui hal tersebut dari data sebuah rumah sakit tempat ibunya dulu dirawat. Arthur telah mengetahui yang sebenarnya bahwa dia memiliki seorang bapak yang bernama Dr.Thomas Wayne. Kemarahan Arthur mulai memuncak. Dia marah dan membunuh ibunya.


Dia mulai mencari cara untuk bisa bertemu dengan bapaknya. Suatu ketika di dalam film, Arthur bertemu dengan Bruce Wayne masih kecil. Dia adalah anak dari Thomas Wayne. Seorang terpandang dan kaya raya di Kota Gotham.  Sosok anak kecil ini nantinya adalah Batman. Disini Arthur gak berhasil bertemu dengan bapaknya. Hanya bertemu dengan Si Batman kecil. Arthur sangat baik kepada Bruce. Jadi kesimpulan sementara yang saya ambil, Joker dan Batman bisa dibilang saudara.

Suatu ketika Arthur berhasil bertemu dengan yang dianggap bapak kandungnya di sebuah gedung festival. Tapi si bapak gak mengakui bahwa Arthur adalah anak dari hubungan gelap dengan ibunya. Bahkan Thomas Wayne, memukul wajah Arthur hingga terjatuh. Arthur gak melawan sedikitpun. Dia hanya tertawa karena penyakitnya kambuh.

Arthur yang bercita-cita ingin menjadi seorang pelawak. Dia ingin menghibur banyak orang. Suatu ketika dia dundang dalam sebuah talk show televise terkenal  Live ! with Murray Franklin yang dipandu oleh Murray Franklin. Arthur menjadi dikenal oleh warga Gotham sebagai ejekan dan Franklin mengundang Arthur datang ke acara tersebut.

Disinilah Joker itu lahir. Arthur yang berganti nama menjadi Joker dengan penampilan berbeda. Wajah badut yang menyeramkan, rambut gondrong berwarna hijau dengan pakaian necisnya.  Kemarahan Joker memuncak disini.


Memiliki gaya yang khas dengan tawanya yang menyeramkan. Joker sudah lahir menjadi sosok yang jahat, licik, sadis dan gak takut lagi sama siapa-siapa. Di tengah acara, Joker gak segan-segan menembaki kepala Murray Franklin karena dia menganggap Murray mengolok-olok dia secara live.
Sontak seluruh penonton berlarian meninggalkan studio. Joker merasa puas sudah menghabisi orang-orang yang jahat kepada dirinya. 

Joker akhirnya ditangkap oleh polisi. Di dalam perjalanan, mobil yang ditumpangi Joker ditabrak oleh sebuah mobil ambulance. Joker diselamatkan oleh para warga Gotham yang pro dengan dia. Joker sadar dia sudah gak sendirian lagi. Dia berhasil menguasai kondisi. Kondisi Kota Gotham yang diambang kehancuran oleh ulah Joker membuat dia merasa puas.

Dari kisah seorang Arthur yang memiliki penyakit kejiwaan dan dikucilkan dari keluarga, teman dan lingkungannya, menjadikan Arthur lahir menjadi Joker yang begitu jahat, licik dan sadis.

Arthur adalah sosok yang sangat baik. Dia ingin selalu menghibur orang banyak. Tapi dia selalu dikucilkan, diejek dan dijauhi dari lingkungan yang semestinya membuat dia merasa nyaman. Hanya orang-orang tertentu saja yang baik kepada dirinya. Yang peduli dengan kondisinya.

Setelah menonton film ini, saya merasa prihatin akan nasib Joker dulunya. Memang kita benci dan gak membenarkan apa yang sudah dilakukan Joker selama menjadi Joker. Tapi disisi lain, dia adalah sosok yang sangat baik dan peduli kepada lingkungan. Karena banyak orang-orang yang gak peduli dengan kondisi orang seperti Arthur, yang menyebabkan dia ingin kebebasan dan gak takut sama siapa-siapa lagi.

Setelah menonton apakah kalian sedikit pro dengan Joker ?.

Todd Philips sang sutradara film Joker, sukses membuat penonton bingung. Apa benar kehidupan masa lalu Joker seperti ini ?. Banyak misteri yang diperlihatkan di dalam film ini. Mungkin buat kalian yang sudah menonton, ada beberapa hal di dalam film yang susah kita tebak akan menjadi seperti ini. Joker ternyata lahir dari orang baik yang gak dipedulikan oleh pemerintah.

Buat kalian yang belum menonton, ada beberapa adegan yang gak sempat saya tulis disini. Sengaja biar gak dibilang spoiler abis ney blogger, hahaha.

Rekommended buat kalian tonton. Ohya, buat anak kecil dan yang belum 17 tahun, saya harap jangan menonton film ini. Kalau ingin menonton, harus dalam bimbingan orang tua.

Over all, Untuk film Joker saya beri nilai 9 dari 10. Dan saya yakin kalau film ini mampu meraih Piala Oscar.

Penulis : Lazwardy Perdana Putra

Saturday, 28 September 2019

Wyndgreen International Coastal Clean Ups Days 2019 : Wyndham Sundancer Resort Lombok


Kita tau, permasalahan sampah adalah masalah global. Kita saja gak bisa lepas dari yang namanya sampah. Beli makanan, minuman dan kebutuhan lainnya akhirnya akan menjadi sampah. Begitu juga dengan lingkungan tempat tinggal kita. Rumah saja kalau sehari gak dibersihkan, keliatannya kayak sarang hantu. Penuh dengan sampah dan menimbulkan bau yang gak sedap. Apalagi gak dibersihkan lebih dari satu hari, gak kebayang terlihat seperti apa. Si doi saja gak bakalan mendekat pasti, hahaha.

Beberapa hari yang lalu, tepat tanggal 21 September 2019 kita memperingati World Clean Up Day 2019 (WCD). Saya berkesempatan menghadiri undangan dari Wyndham Sundancer Resort Lombok yang berlokasi di Sekotong. Ini adalah pengalaman pertama saya melakukan kegiatan bersih-bersih pantai.

Sabtu pagi, sekitar jam setengah enam pagi saya berangkat sendirian ke Wyndham Sundancer Resort Lombok. Si doi gak ikut karena lagi kurang enak badan. Acara di rundown dimulai sekitar jam setengah tujuh pagi dan dibuka oleh Pak Gubernur NTB, Dr.H.Zulkieflimansyah atau disapa dengan panggilan Bang Zul. Waaaw, keren dong.




Cuaca cukup cerah pagi itu. Dari rumah di Mataram, memakan waktu tempuh satu jam perjalanan menuju lokasi acara menggunakan Nmax kesayangan. Seperti biasa menggunakan jalur Sekotong Atas untuk mempercepat perjalanan. 

Wyndham Sundancer Resort Lombok sendiri beralamatkan di Jalan Pandanan, Dusun Pandanan, Desa Sekotong Barat, Kecamatan Sekotong, Kabupaten Lombok Barat. Setengah jam perjalanan dari Pelabuhan Lembar, Lombok Barat. Bagi kalian yang masih bingung jalur menuju resort ini, bisa buka google maps dan masalah cepat beres. 

Di sekitar resort ini, banyak sekali destinasi wisata yang bisa kita explore. Di sebelah timur, ada Gili Nanggu, Gili Sudak dan Gili Kedis. Sebelah barat ada Pantai Elak-Elak, Gili Gede, Gili Asahan dan masih banyak lagi. Resort ini juga memiliki pantai yang bisa dibilang sifatnya privat. Kita menyebutnya Pantai Sundancer. Tepat berada di depan resort.

Ngebahas tentang resort bintang lima ini gak ada habisnya. Saya saja sangat senang bila diundang stay di resort ini karena memiliki pemandangan yang kece dan tenang, jauh dari hingar bingar ibukota. 

Untuk lebih mendalam mereview resort ini seperti apa, akan saya tuliskan di postingan selanjutnya. Harap bersabar ya, kita fokus sama acara Wyndgreen International Coastal Clean Ups Days 2019 dulu. 




Acara yang bertajuk Wyndgreen International Coastal Clean Ups Days 2019 ini dimulai jam delapan pagi, tepat setelah Bang Zul dan rombongan sampai di lokasi (termasuk saya juga). Sesi pertama yaitu sambutan dari Bang Zul sekaligus membuka acara. 

Beberapa hal yang disampaikan Bang Zul dalam sambutannya, beliau mengingatkan kita kembali satu tahun yang lalu ketika Pulau Lombok ditimpa gempa yang cukup dahsyat. Beliau berpendapat, NTB saat ini sudah jauh lebih baik dari sebelumnya. Bang Zul memotivasi warga untuk terus menata diri dan bekerja sama membangun NTB semakin baik kedepannya. 

Bang Zul juga mengapresiasi terhadap kegiatan bersih-bersih terbesar di dunia ini. Beliau mengajak kita untuk selalu menjaga lingkungan sekitar termasuk destinasi-destinasi wisata yang kita miliki agar selalu indah dan menjadi tujuan wisata dunia nomor satu kelak. Amin.

Dalam akhir sambutannya, beliau berharap jumlah penerbangan menuju Pulau Lombok agar lebih banyak lagi. Begitu juga dengan penerbangan dari mancanegara, contohnya penerbangan Pert, Australia-Lombok yang beberapa waktu yang lalu menunjukkan trend yang positif.

Ada juga sambutan dari General Manager Wyndham Sundancer Resort Lombok "Pak Ardi Wilson". Saya memanggilnya Bang Wilson. Orangnya cool, ramah dan murah senyum. Thanks bang sudah diundang ke acaranya. Beliau mengucapkan banyak terimakasih kepada peserta dan tamu undangan yang sudah datang jauh-jauh dari Mataram dan sekitarnya, mana pagi buta pula, hehehe. Bang Wilson berharap kegiatan seperti ini mendapatkan banyak manfaat dan kita sebagai manusia selalu diingatkan untuk sadar menjaga alam ini. 





Setelah acara sambutan, barulah kegiatan dibuka dengan melepaskan tukik (anak penyu). Bang Zul, masyarakat dan tourist melepas tukik bersama-sama ke lautan lepas. Pelepasan tukik sendiri dilakukan di Pantai Wyndham Sundancer, tepat di depan lokasi acara. Dari anak kecil, orang dewasa sampai tua gak mau ketinggalan melepas tukis bersama-sama.

Saya pun ikut melepas tukik ke lautan. Tukiknya lucu-lucu dan menggemaskan. Betapa bahagianya mereka dilepas ke lautan untuk bertemu dengan keluarganya masing-masing. Seindah-indahnya istana Aladin namun masih lebih indah kampung halaman sendiri, Asyiik. 

Puluhan tukik dilepas ini gak lepas dari kehadiran teman-teman dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi NTB. Atas kehadiran mereka semua, kita bisa melepas tukik bersama-sama. Kepedulian kita terhadap makhluk hidup dan alam, selalu tetap terjaga dan semangat gak pernah padam. 




Next... beralih ke acara selanjutnya yaitu senam sehat alias ngezumba. Dengan dipimpin oleh dua instruktur senam kita yang cakep-cakep, para emak-emak sudah mulai berjoget. Joget apa ngezumba nih ?. Ngezumba dong !. Kebetulan lagu zumbanya, favorit saya. Akhirnya ikut ngezumba bareng.

Yang ikut ngezumba saat itu hampir semuanya. Barisan terdepan para emak-emak, kemudian diikuti bapak-bapak dari TNI dan instansi lainnya di barisan belakang. Gak ketinggalan juga para siswa siswi yang ikut hadir dalam kegiatan tersebut. Ada yang terlalu pede, ada yang awalnya malu-malu tapi ngezumba juga. Ada juga yang malu-maluin ngezumbanya. Kalian di kategori mana ? hahaha.

Seakan gak mau berhenti, kita pun dibuat tambah semangat untuk melakukan bersih-bersih pantai. Kurang lebih setengah jam lamanya kita ngezumba, sebelum bersih-bersih pantai kita diberikan semangkuk bubur kacang ijo dan sepotong roti oleh panitia. Biar ada tenaga pungut-pungut sampai nantinya. Bubur kacang ijonya enak banget, apalagi rotinya yang empuk dan lembut. Enak enak. 







Panitia membagi tim menjadi dua. Tim pertama membersihkan area pantai sebelah barat dan tim kedua membersihkan area pantai sebelah timur. Antusias dan semangat teman-teman saya acungin jempol. Di bawah sinar matahari pagi yang cukup menyengat, mereka semua terjun langsung mencari sampah organik maupun anorganik untuk dibersihkan. 

Ada juga pemandangan yang cukup menggelengkan kepala. Para emak-emak selain ikut membersihkan area pantai, gak ketinggalan selfi-selfie juga. Kita bisa maklumin dijaman era digital ini apa-apa harus dilapor ke medsos. 

Apa yang saya lihat saat itu cukup memprihatinkan. Banyak sampah plastik yang ada di area pantai sebelah barat. Menurut warga setempat yang ikut dalam tim, sampah-sampah plastik ini merupakan kiriman dari desa tetangga. Berarti warga desanya harus diingatkan nih, jangan buang sampah sembarangan. 

Kebetulan saya ikut di tim pertama dan beruntung banyak mendapatkan sampah plastik. Ada juga sepasang bule yang ikut berpartisipasi. Kebetulan mereka berdua tamu yang menginap di Wyndham Sundancer. Semangat mereka perlu kita acungin jempol. Mereka sangat bersemangat dan terkadang mengeluh, kok banyak sampah plastik di pantai ini. Mereka sebelumnya mengenal Pulau Lombok memiliki pantai-pantai yang bersih dan indah.






Ada kalimat "Sambil menyelam minum air". Sambil bersih-bersih pantai, sekaligus liburan guys. Pantai di resort ini lagi-lagi saya bilang keren nan kece. Memiliki pasir putih, pantai yang sangat tenang, gak ada ombak sama sekali, air laut yang hijau kebiruan dan di sekitarnya banyak gili-gili yang menemani. 

Untuk spot foto sendiri, disini ada spot foto yang wajib kalian coba. Sebuah ayunan yang bertuliskan sunrise, sunset sundancer menambah koleksi foto kece kalian. Gak sedikit teman-teman yang ingin difoto disini. 

Setelah bersih-bersih pantai, pantia bagi-bagi doorprise. Beruntungnya saya mendapatkan doorprise renang gratis di Wyndham Sundancer Resort Lombok bareng pasangan guys #NyombongDikit. Selain ini banyak sekali doorprisenya. Ada voucher menginap di Wyndham Lombok dan Bali. Keren kan. Untuk review renangnya, saya tuliskan di postingan selanjutnya. Ditunggu ya !

Thanks buat teman-teman Wyndham Sundancer Resort Lombok atas undangan dan jamuannya. Kegiatan terakhir sebelum balik ke Mataram yaitu lunch bareng teman-teman media dan pihak resort. 

Penulis : Lazwardy Perdana Putra

Saturday, 21 September 2019

Menenangkan diri di Pantai Pangsing : Buwun Mass, Sekotong


Happy Weekend !!!

Penat rasanya sudah sebulan gak traveling. Dari Hari Senin sampai Jumat bolak balik kantor. Sedangkan Sabtu Minggu melakukan kesibukan yang lainnya. Menyibukkan diri dengan hal lain, sampai lupa yang namanya traveling. Apalagi istri lagi hamil muda, lebih baik di rumah saja daripada keluar tapi bingung mau kemana. Intinya, lagi kangen-kangennya sama istri. Gak tega ninggalin lama-lama (curhat dikit).

Beberapa hari yang lalu, tepatnya Hari Sabtu pagi saya bersama tim Genpi Lombok Sumbawa melakukan touring kecil-kecilan ke wilayah Sekotong, Lombok Barat. Tujuan kegiatan ini untuk mensurvei lokasi yang kabarnya akan dijadikan lokasi merayakan Ulang Tahun Genpi LS yang ketiga. Bentar lagi Genpi LS berumur tiga tahun. Sambil menyelam minum air. Sambil survei, sekalian jalan-jalan gitu, hahaha.

Waaah Sekotong !!!

Kalian tahu gak Sekotong memiliki banyak destinasi wisata yang kece. Hanya saja, dulunya Sekotong kalah eksis dengan Pantai Kuta Mandalika, Lombok Tengah. Gunung Rinjani dengan Danau Segara Anak di Lombok Timur dan Gili Trawangan di Lombok Utara. Tapi sekarang Sekotong menjadi wilayah yang diimpi-impikan oleh para travelers yang liburan ke Pulau Lombok. Gak hanya satu atau dua destinasi kece yang ada di wilayah Sekotong, tapi hampir puluhan banyaknya. Apalagi di Sekotong ada hotel bintang lima lhoo. Apa namanya ?. Jawabannya ada di tulisan selanjutnya. 

Sekotong merupakan sebuah kecamatan yang berada di Kabupaten Lombok Barat, Provinsi NTB. Berbatasan langsung dengan Kabupaten Lombok Tengah pada bagian timur. Sekotong terbagi menjadi tiga wilayah, antara lain; Sekotong Barat, Sekotong Tengah dan Sekotong Timur.

Bisa ditempuh satu jam perjalanan dari Kota Mataram, tiga puluh menit dari Pelabuhan Lembar dan satu setengah jam dari Bandara Internasional Lombok. Alat transportasi yang bisa gunakan yaitu Bus Damri dari Pool Damri yang berada di Sweta, Kota Mataram. Bus Damri ini melayani rute Kota Mataram menuju Bangko-Bangko, wilayah paling ujung barat dari Kecamatan Sekotong. Untuk jam keberangkatan, bisa cek langsung ke kantor Damrinya. Selain itu kalian bisa menggunakan kendaraan pribadi atau sewa.

Untuk kondisi jalannya, kalian gak perlu khawatir. Jalur dari Kota Mataram sampai di wilayah Sekotong hampir semuanya aspal mulus. Memiliki jalur yang cocok sekali untuk touring atau gowes. Ingin mencoba, monggo dicoba suatu saat nanti. 

Untuk menuju Sekotong bisa menggunakan dua jalur. Jalur Sekotong Bawah dan Sekotong Atas. Apabila menggunakan jalur Sekotong Bawah, kalian akan dimanjakan dengan keindahan teluk Lembar. Melihat Pelabuhan Lembar yang melayani penyeberangan ferry rute Lombok - Bali dan Lombok - Surabaya. Belum lagi melewati Pelabuhan Gili Mas, pelabuhan yang digadang-gadang akan menjadi pelabuhan terbesar di Asia Tenggara yang melayani kapal pesiar dunia.

Sedangkan jalur Sekotong Atas, kalian akan memotong jalur dengan waktu yang lebih cepat dibandingkan jalur Sekotong Bawah. Melalui jalur perbukitan dan berkelok-kelok. Harap berhati-hati, jalur ini lebih ramai dibandingkan dengan jalur Sekotong Bawah.

Pakai jalur laut juga bisa, tapi jalannya dari Pelabuhan Lembar dengan menggunakan perahu warga. Tujuannya kemana ?. Ada yang ke Gili Nanggu, Kedis dan sekitar wilayah Sekotong. Soal harga, bisa dinego saat transaksi. 

Memiliki pemandangan yang indah dan alami. Apalagi melihat deretan perbukitan dan garis pantai cantik khas Pulau Lombok. Berpasir putih dengan ratusan pohon kelapa, membawa kita ke surga dunia.  Belum lagi penampakan bawah lautnya juga mempesona. Berbagai jenis terumbu karang dan biota laut bisa kita temukan disini.

Sekitar jam sembilan pagi dengan beranggotakan tujuh personil. Saya bersama istri, Mbak Jhe, Bang Jack, Zar, Bang Toni dan Arasy. Cuaca saat itu cukup cerah meskipun panas sangat menyengat. Angin cukup kencang dan kering. Memakai masker dan kacamata adalah pilihan yang tepat untuk menghindari debu-debu di jalan masuk ke mata. Apapaun, kemanapun dan sama siapapun, tetap utamakan keselamatan dan kesehatan.






Tujuan kami kali ini menuju sebuah destinasi baru yang katanya memiliki pemandangan yang kece dan belum banyak yang mengexplore.  Jika pada trip sebelumnya tim Genpi LS sudah mengexplore beberapa gili di Sekotong Barat, untuk kali ini Buwun Mas menjadi opsi buat kami explore. Tapi sebelum sampai, singgah dulu di Loezawa Tourist Information Center. Pemiliknya bernama Kak Loezawa. Beliau adalah penggiat pariwisata yang termasuk member Genpi LS juga. Kak Loezawa ini pentolan pejuang pariwisata  Sekotong yang saat ini menjabat sebagai Anggota Dewan Kabupaten Lombok Barat.

Disana kami beristirahat sejenak, berbincang-bincang dengan beliau dan menikmati secangkir kopi Lombok yang menggoda keharumannya.  Beberapa hal yang asyik kami perbincangkan, salah satunya mencari ramuan jitu untuk memperkenalkan Genpi LS ke masyarakat Sekotong khususnya masyarakat yang tinggal di dusun-dusun pelosok.

Waktu sudah semakin siang, kami bergegas menuju lokasi tujuan kami. Lokasi pertama yaitu Pantai Nambung. Berada di paling ujung timur wilayah Sekotong. Pantai Nambung ini sangat ikonik dengan air terjun asinnya. Dan garis pantainya merupakan perbatasan Kabupaten Lombok Barat dengan Lombok Tengah. Gak banyak yang bisa diceritakan tentang pantai ini. Pantai Nambung menjadi destinasi pilihan kedua apabila lokasi pertama gak memungkinkan.

Selesai mengeksplorasi Pantai Nambung, kami bergeser ke pantai lainnya. Jalannya cukup bagus dan ada beberapa ruas jalan baru yang sedang dibangun. Menghubungkan jalan utama dengan destinasi pantai.





Cuaca cerah siang itu membuat kami terpacu untuk semakin mengeksplore keindahan beberapa pantai yang kami lewati. Gak begitu jauh dari Pantai Nambung, kami sudah tiba pertigaan menuju Pantai Pangsing. Jalurnya masih tanah berdebu dan tampaknya sedang ada pengerjaan. Kita doakan saja, beberapa bulan kedepan jalurnya sudah bagus.

Setelah melalui jalan tanah, kami sampai di sebuah perkampungan nelayan. Gak jauh dari perkampungan nelayan, kami melihat sebuah pantai yang cukup tenang. Beneran tenang tanpa ada deburan ombak.  Inilah yang dinamakan Pantai Pangsing. Pantai ini sangat tenang karena berada di teluk yang sepi. Air laut disini sangat jernih airnya, bewarna hijau ke biru-biruan. Dengan panorama mangrove di ujung sebelah timur pantai.

Cocok sekali buat kalian yang sedang mencari tempat untuk menenangkan diri dan ingin menjauh dari hingar bingarnya ibukota. Untuk sinyal handphone, hanya beberapa sinyal operator saja yang kencang disini. Jadi harap bersabar buat kalian yang datang kesini dan ingin eksis di dunia medsos, tapi sinyal gak ada.




Cukup lama kami disini. Berjalan kaki menyusuri bagian barat dari Pantai Pangsing. Terik matahari pun gak terasa karena angin pantai yang sepoi-sepoi menyentuh kulit. Disana ada sebuah villa keren lhoo. Katanya sih pemiliknya orang Jepang yang tinggal di Jepang. Setiap tiga bulan sekali, beliau datang kesini untuk melihat villanya. Villanya saat itu sedang sepi. Si pemilik kelihatannya lagi di Jepang main sama Nobita dan Doraemon. Tapi ketika kami singgah untuk berteduh, kami melihat penjaganya. Bapak penjaganya hanya tersenyum dari kejauhan saja kearah kami.

Kami minta ijin untuk masuk sebentar melihat-lihat keadaan sekitar. Lihat kiri kanan, siapa tau si pemilik tiba-tiba nongol pakai kantong ajaibnya Doraemon. Merasa bentengnya didatangi oleh orang asing. Pengen menyerbu dan menundukkan Kaisar Takhesi dan anak buahnya. Kok larinya ke Benteng Takhesi ?. Lupakan. 

Gak jauh dari villa tersebut, kami bertemu dengan anak-anak kecil yang sedang memanjat pohon kelapa untuk mengambil kepala muda. Keliatannya sangat segar, akhirnya kami mengupah mereka untuk mengambilkan kami kelapa muda. Baik banget anak-anak tersebut. Sangat ramah kepada kami.

Pantai Pangsing ini sangat cocok sekali dijadikan tempat ngecamp. Memiliki pasir berwarna putih, air lautnya yang tenang, warga desanya yang sangat ramah dan terpenting penampakan teluknya yang kece. Dari kejauhan kami melihat kapal-kapal nelayan dan perbukitan Buwun Mas.

Waktu gak terasa sudah sore saja. Kami segera meninggalkan Pantai Pangsing. Saat kami balik, ternyata kita bisa menggunakan perahu menuju dusun seberang. Tim kami dibagi dua. Ada yang menggunakan jalur darat dan ada yang menyeberang dengan perahu sambil mengeksplorasi mangrove disepanjang teluk sepi. Hanya memakan waktu lima belas menit, perahu kami sudah sampai di Dusun Sepi. Salah satu dusun di Desa Buwun Mas yang menawarkan berbagai panorama seru seperti Buwun Mas Hill.








Gak terasa mengexplore Pantai Pangsing,perut pun gak bisa dinego. Kami lapar dan segera mencari makan siang. Sajian ikan segar khas masakan warga siap untuk disantap. Oh ya pantai disepanjang Sekotong ini kaya akan berbagai jenis ikan, khususnya tuna dengan ukuran yang beragam. Tuna bakar dicolek sambel mentah khas Lombok tentu sangat menggoda.

Setelah kenyang, kami dari tim Genpi LS melanjutkan perjalanan balik ke Kota Mataram. Over all, perjalanan kali ini cukup seru. Tapi sayang, saya dan kawan-kawan gak sempat berenang dan berjemur di Pantai Pangsing. Rekommended buat datang kesini lagi. Kalau ada rencana kesini lagi, jangan lupa bawa celana renang, sun block, kacamata hitam, tikar, payung, dan bahan-bahan makanan. Mau pelesir pak ?. 

Penulis : Lazwardy Perdana Putra