Saturday, 6 June 2015

Explore Pergasingan Mountain, Sembalun Lawang Village


"Naik-naik ke puncak gunung, tinggi-tinggi sekali"

Penggalan bait sebuah lagu saat saya masih kecil. Akhirnya saya gak hanya bernyanyi saja, tetapi saya mengalami sendiri naik ke puncak gunung itu rasanya bagaimana. Tepatnya tanggal 30-31 Mei 2015 bersama para sahabat alias para "kru patrick" mengexplore keindahan dari Pergasingan Mountain atau lebih terkenal dengan sebutan Bukit Pergasingan, Kabupaten Lombok Timur.


Saya, Mas Junk, Izza, Odi, Harumi, Nova, Ocha, Lisa, Mas Dika, dan anggota baru "kru patrick" yaitu Si manis Kadek berhasil menaklukkan Bukit Pergasingan dengan susah payah. Jujur saja, banyak diantara kami termasuk saya sendiri yang memiliki sedikit pengalaman naik gunung. Jadi gak heran saat mendaki Bukit Pergasingan, kami cepat lelah. Akan tetapi di dalam hati kami tersimpan semangat yang luar bisa yaitu kami harus berhasil sampai di puncak bukit dengan selamat bagaimana pun caranya. Okelaah, saya mulai saja cerita yang lebih lengkapnya tentang perjalanan kami mengexplore Bukit Pergasingan, cekidoottt...


Bukit Pergasingan merupakan sebuah bukit yang terletak di Desa Sembalun Lawang, Kabupaten Lombok Timur. Desa yang merupakan desa tertinggi di Pulau Lombok dan terletak di sekitar kawah Gunung Rinjani, mirip seperti TN.Gunung Bromo di Jawa Timur. Memiliki ketinggian kurang lebih 1700 mdpl dan termasuk dalam TN. Gunung Rinjani. Sebenarnya menurut saya, Bukit Pergasingan lebih cocok disebut Gunung Pergasingan karena bukit ini memiliki ketinggian 1700 mdpl, jadinya sudah bisa disebut gunung.


Tepat pukul 14.00 WITA kami bersepuluh berangkat dari Kota Mataram menuju Desa Sembalun Lawang, Lombok Timur menggunakan sepeda motor. Butuh dua jam lamanya yang kami harus tempuh hingga sampai di Desa Sembalun Lawang di kaki Gunung Rinjani. Alhamdulillah, perjalanan kami dari Kota Mataram menuju Desa Sembalun Lawang sangat lancar.


Setelah sampai di Desa Sembalun Lawang, tepatnya pukul 16.35 WITA kami segera menuju pos atau tempat kami memulai treking menuju Bukit Pergasingan. Di pos ini kami bisa menitipkan sepeda motor dan gak lupa kami harus membayar sejumlah uang sebagai tanda tiket masuk menuju Bukit Pergasingan. Setelah semua urusan administrasi dari membayar tiket masuk sampai mendata nama rombongan demi keselamatan bersama, kami akhirnya memulai treking menuju Bukit Pergasingan.


Memulai treking sore hari membuat kami gak kepanasan. Udara perbukitan yang sejuk, sawah-sawah yang hijau serta rumah para penduduk Desa Sembalun Lawang melengkapi perjalanan kami menuju puncak tertinggi di Bukit Pergasingan. Butuh waktu sekitar dua jam bahkan tiga jam lamanya mendaki bukit ini hingga sampai di camp area yang sudah disediakan oleh pengelola Bukit Pergasingan. Cuaca sore itu cukup cerah, walaupun sempat ada kabut yang mengahalangi pandangan mata pada saat kami berada di jalur pendakian. 



Alhamdulillah, sekitar pukul 20.30 WITA kami sampai dengan selamat di camp area Bukit Pergasingan. Lama pendakian agak molor beberapa jam dikarenakan kami kebanyakan istirahat di beberapa titik pendakian. Selain jalur pendakian yang memiliki kemiringan hampir 70 derajat, membuat kami lumayan berhati-hati dan lelah pastinya. Pengalaman pertama mendaki bukit dengan kemiringan hampir 70 derajat yang kanan kirinya adalah jurang, bisa dibayangkan sendiri pokoknya.


Kaki pegel-pegel tetapi badan dan otak jadi seger karena banyak keringat yang keluar selama pendakian. Setelah selesai mendirikan tenda, saya cepat-cepat mengganti pakaian yang sudah basah oleh keringat. Biar saya gak terkena hipotermia, jadinya kondisi badan harus selalu kering. Teman-teman yg lain lagi sibuk eksis di luar tenda, saya bareng Mas Dika istirahat di dalam tenda sambil mendengar musik dan curhat soal cewek yang kami taksir, cihuuuyyyy.


Setelah beres-beres dan makan malam, sekitar pukul 23.00 WITA kami semua harus segera tidur. Soalnya moment yang kami inginkan datangnya esok paginya yaitu sunrise mbak broo. Sumpah keren abis saat sunrise datang. Segera saya menyalakan kamera yang saya bawa agar moment ini gak terlewatkan. Deretan perbukitan segera terlihat dengan jelas, sawah-sawah yang hijau, rumah para penduduk, dan yang gak kalah kerennya yaitu penampakan dari puncak Gunung Rinjani yang tersinari oleh sinar matahari terbit. Ini namanya edisi My Trip My Adventure miliknya "kru patrick".


Gak lupa saya mengabadikan diri saya bersama Gunung Rinjani di puncak Bukit Pergasingan sambil memegang kertas yang bertuliskan " I Love Mama, Bapak, Kakak, Adek". Seperti mimpi saja saya benar-benar berada disini, sebelumnya saya hanya melihat dari foto-foto para backpacker yang sudah kesini, sekarang saya sendiri yang berada di dalam foto bersama Bukit Pergasingan, "Sumpah Indah Banget !!!"


Sepertinya saya bersama para "kru patrcik" lainnya gak mau cepat-cepat turun dari Bukit Pergasingan. Duduk santai di antara rerumputan hijau yang basah oleh embun pagi sambil menikmati landscape Gunung Rinjani dan segarnya udara pagi dari atas bukit ini. Pegel-pegel yang terasa malam sebelumnya tiba-tiba hilang oleh berjalannya waktu. Sungguh indah ciptaan Allah SWT yang Dia berikan kepada hamba-Nya yang selalu bersyukur kepada-Nya. 



Lereng perbukitan yang sangat indah melengkapi isi foto-foto yang ada di dalam kamera saya. Melihat para pendaki yang sedang sibuk menurunkan tendanya, ada yang mengambil air di bawah bukit, ada yang sedang menyalakan api untuk memasak air panas dan yang paling gak ketinggalan adalah berfoto eksis ala-ala Syahrini. " Banyak rumput-rumput, bukit-bukit...Olalaaaaaaa "

Semakin siang para pendaki semakin ramai saja berada di atas Bukit Pergasingan. Terdengar dari suara candaan mereka bersama para anggotanya, serta ada juga yang memadu kasih alias pacaran bersama para pasangan masing-masing, sungguh tontonan yang membuat saya mupeng saja. Kami juga gak mau kalah, kami membuat kehebohan sendiri yaitu dengan eksis berfoto sambil bernyanyi. Untung saja ada Odi, cowok rempong yang membuat kru kami hidup jika ada dia. 



Sekitar pukul 09.30 WITA kami siap-siap kembali ke pos pendakian. Setelah urusan perut terpenuhi, kami berkemas-kemas dari memasukkan perlengkapan kami ke dalam tas masing-masing hingga sampah dari kami yang harus kami bawa turun sampai ke pos pendakian. Sampah-sampah gak boleh ditinggalkan oleh para pendaki demi kebersihan dan kelestarian lingkungan di sekitar Bukit Pergasingan. Jika ada yang ketahuan meninggalkan sampah di atas bukit, maka siap-siap dikenai denda yang sudah ada. Pilih mana ?.




Saat itu udara tetap sejuk, cuman sinar matahari yang agak terik sehingga kami harus cepat-cepat turun jika gak mau kelelahan oleh panasnya matahari. Disepanjang perjalanan balik ke pos pendakian, saya gak henti-hentinya merasa takjub oleh landscape yang saya lihat dengan mata kepala saya sendiri. Semakin siang deretan persawahan semakin berwarna hijau dari pantulan sinar matahari, begitu juga perbukitan yang ada di sekitarnya dan gak kalah kerennya keindahan Gunung Rinjani yang selalu menjadi teman saya saat menuruni Bukit Pergasingan. 

Saat mendaki dan saat turun Bukit Pergasingan memiliki kesan tersendiri. Dimana saat mendaki, kita harus diwajibkan menjaga keseimbangan badan dan telapak kaki harus kuat. Selain beban tubuh, telapak kaki juga harus menanggung beban barang bawaan yang kita bawa, sedangkan saat turun, dengkul kaki yang menjadi kuncinya. Dengkul kaki harus menjadi penahan beban saat kita turun. Jadi menurut saya, lebih baik saat turun dibandingkan saat mendaki, he..he..he.. Butuh satu jam lamanya perjalanan kami saat turun hingga sampai di pos pendakian. Alhamdulillah para "kru patrick" selamat sampai tujuan tanpa ada luka yang sangat serius selama pendakian hingga sampai turun balik ke pos pendakian. 

Perasaan campur aduk saat itu di pos pendakian, ternyata kami yang belum punya pengalaman mendaki gunung, berhasil sampai ke puncak Bukit Pergasingan dan selamat balik ke pos pendakian. Meskipun saya sendiri merasa sangat kelelahan saat mendaki dikarenakan badan saya yang agak gemuk, tapi saya sudah membuktikan bahwa saya bisa sampai puncak dengan selamat dan sehat sampai rumah. Sesulit apapun yang kita hadapi, jika dibarengi dengan niat serta keyakinan yang kuat, pasti kita akan memperoleh apa yang kita inginkan. Ingat, jangan merasa takut dan ragu sedikitpun jika itu adalah impian yang kita inginkan. Jalan terus saja, ikutin kata hati. Kunci utamanya adalah usaha yang maksimal serta doa pastinya. 

Selamat berbackpacker !!! Lombok itu keren mbak broo.... :) 

Catatan : 


" Kru Patrick Mengexplore Pergasingan Mountain 1700 mdpl "


- Rute yang dapat dilalui :
1. Kota Mataram - Narmada - Kopang - Masbagik - Aikmel - Suela - Sembalun Bumbung - Sembalun Lawang - Bukit Pergasingan.
2. Kota Mataram - Senggigi - Bangsal - Tanjung - Bayan - Sembalun Lawang - Bukit Pergasingan.
3. Pelabuhan Kayangan - Labuhan Lombok - Pringgabaya - Makan Raja Selaparang - Suela - Sembalun Bumbung - Sembalun Lawang - Bukit Pergasingan.

- Disarankan menggunakan kendaraan pribadi atau sewa karena alat transportasi susah didapatkan hingga sampai di Bukit Pergasingan.
- Tiket masuk : Rp. 10.000,- per orang ( tiket masuk ), Rp.5000,- per motor ( tiket parkir )
- Disarankan membawa air minum yang banyak karena di atas puncak Bukit Pergasingan gak ada mata air.
- Obyek wisata yang lain di sekitar Bukit Pergasingan antara lain Desa Sembalun, Kebun Strauberry dan Apel, Jalur pendakian Gunung Rinjani, Air Terjun Mangku Sakti.

Penulis: Lazwardy Perdana Putra
Kameramen : Lazwardy Perdana Putra
                     Mas Junk
                     Kadek
                     Lisa dan Izza

Wednesday, 3 June 2015

Pesona Istana Candi Ratu Boko, Yogyakarta


Berlibur ke Yogyakarta, gak lengkap rasanya bila kita gak berkunjung ke tempat-tempat bersejarah. Yogyakarta memang gudangnya cerita sejarah dari zaman kerajaan masa lalu sampai zaman penjajahan Jepang beberapa puluh tahun yang lalu. 

Nah kali ini saya berkesempatan mengisi waktu libur kerja, rela jauh-jauh dari Lombok ke Yogyakarta untuk mengenang lagi masa-masa jadi mahasiswa dulu, memang Yogyakarta selalu ngangenin buat saya pribadi. 


Hari pertama di Yogyakarta, saya bersama adik saya langsung tancap gas motor menuju daerah Prambanan, tepatnya daerah Desa Boko alias Istana Candi Ratu Boko. Sekitar 30 menit lamanya perjalanan dari Kota Yogya menuju Istana Ratu Boko. Setelah memarkirkan motor di parkiran area candi, saya langsung membeli tiket masuk buat berdua. Setelah urusan administrasi selesai, waktunya kami mengexplore sejarah dari bangunan Istana Candi Ratu Boko, cekidooottt...


Sejarah Istana Candi Ratu Boko !!!

Candi Ratu Boko atau lebih dikenal dengan sebutan Istana Ratu Boko merupakan sebuah bangunan megah yang dibangun pada abad ke - 8 yaitu pada masa pemerintahan Rakai Panangkaran, salah satu keturunan Wangsa Syailendra, kerabat pendiri Candi Borobudur. Didirikan untuk tempat menyepi dan memfokuskan diri pada kehidupan spiritual. Oleh sebab itu berada di tempat ini, kita bisa merasakan suatu kedamaian sekaligus bisa melihat pemandangan Kota Yogyakarta dan Candi Prambanan dengan latar Gunung Merapi.





Menurut informasi yang saya dapatkan, candi ini terletak di ketinggian 196 mdpl dengan luas area 250.000 meter persegi yang terbagi menjadi empat bagian, bagian tengah, barat, timur, dan tenggara. Bagian tengah terdiri dari bangunan gapura tengah, lapangan, Candi pembakaran, kolam batu berumpak, dan paseban. 






Bagian tenggara terdiri dari bangunan pendopo, balai-balai, tiga candi, kolam, dan komplek keputren. Sedangkan bagian timur terdapat kompleks gua, stupa budha dan kolam. Jika bagian barat hanya terdiri dari perbukitan saja.



Saat berjalan di sekitaran kolam, disini saya dibuat takjub oleh bentuk dari kolamnya. Susunan bebatuan yang mengelilingi area kolam dan air yang cukup jernih dan bersih. Seram juga sih bila berdiam disini, soalnya cuma saya berdua bersama adik saya yang ada di area kolam ini. Suara angin yang lemah lembut menyambut kedatangan kami disini. 



Setelah mengitari area istana dari bagian tengah, barat, dan tenggara. Akhirnya kami sampai juga di bagian timur istana. Disini kami menemukan sebuah gua dimana terdiri dari dua buah gua. Gua yang paling atas dinamakan Gua Lanang, sedangkan di bagian bawah dinamakan Gua Wadon.



Setelah melihat Gua Lanang dan Gua Wadon, kami pun berjalan ke bagian bangunan yang ada patung Budha ditengah bangunan yang terbuat dari kayu dan semen ini. Dari sini kita bisa melihat keindahan Candi Prambanan dari atas Istana Candi Ratu Boko. Indah banget pemirsa !!!. 


Walaupun Istana Candi Ratu Boko ini didirikan oleh seorang penganut Budha, istana ini pula memiliki unsur-unsur Hindu. Bisa dibuktikan dengan adanya arca dan bangunan lain yang berkaitan dengan pemujaan terhadap Dewa Siwa. Adanya unsur-unsur dari Budha dan Hindu, ini melambangkan adanya toleransi antar umat beragama pada saat itu. Rakai Pikatan penganut Budha bersama-sama hidup berdampingan dengan pengikut Hindu. 

Istana Candi Ratu Boko memiliki keunikan tersendiri dibandingkan candi-candi yang berdiri di tanah Jawa lainnya. Bisa dibuktikan dengan ciri-cirinya sebagai tempat tinggal pada zamannya dahulu. Berbeda dengan candi lainnya yang hampir seratus persen berupa candi dan kuil, sedangkan Candi Ratu Boko lebih cenderung seperti istana sebagai tempat tinggal.

Sayang sekali saya gak bisa menikmati matahari terbenam dari atas istana ini dikarenakan dikejar-kejar waktu untuk ke tempat wisata yang lainnya. Disini banyak pengunjung yang berkata, jika ingin melihat matahari terbenam di Yogyakarta, di Istana Candi Ratu Boko tempat yang paling pas. Next Time saja lah... Amiiin.

Catatan :
- Jalur menuju Candi Ratu Boko : Kota Yogyakarta - Bandara Adisucipto -Kalasan - Prambanan - Istana Candi Ratu Boko.
- Bisa memakai TransYogya jalur 1A dan 1B menuju Terminal Pasar Prambanan.
- Tiket masuk Istana Candi Ratu Boko untuk tourist lokal  Rp.25.000,- ( dewasa ), Rp.10.000,- ( anak-anak )
- Tiket masuk untuk tourist asing USD 13
- Jam berkunjung dari pukul 06.00 - 17.00 WIB

Penulis : Lazwardy Perdana Putra

Monday, 1 June 2015

Nyangkut di De Mata Trick Eye Museum, Yogyakarta


Pernahkah teman-teman berfoto bersama lukisan atau tetapi jika dilihat hasilnya di kamera, seakan-akan berada di dalam lukisan atau gambar itu sendiri ? Jika belum pernah, di De Mata Trick Eye Museum tempatnya. Lihat saja foto yang pertama di atas. Teman saya Si Wawan, tubuhnya seakan-akan terbagi menjadi dua, dari kepala hingga perut ada di kursi sebelah kanan, sedangkan dari pinggang sampai telapak kaki ada di kursi sebelah kiri. Ini cuma tipuan tiga dimensi yang ada di De Mata Trick Eye Museum.

Beberapa minggu lalu saat hari libur kerja, saya bersama teman-teman berkesempatan berlibur ke Yogyakarta. Kangen banget sama kota ini, sudah setahun saya meninggalkan kota yang terkenal dengan masakan Gudeg yang maknyus dilidah. Malam pertama di Yogya, gak jauh dari hotel tempat kami menginap, saya buka-buka webnya Yogyes.com dan ternyata saya gak sengaja melihat ada tempat baru yang menarik di kota ini yaitu De Mata Trick Eye Museum.

Terletak di Pasar Seni XT Square, tepatnya di Gedung Umar Kayam. Kurang lebih 120 lukisan atau gambar tiga dimensi ( ngitung sendiri ) yang sebagian besar hasil karya Petrus Kusuma ini menghuni labirin-labirin basement XT Square sejak Desember 2013. Beberapa orang sibuk mengantri untuk mendapat giliran untuk berfoto bersama gambar tiga dimensi ini. Menggunakan kamera DSLR Cannon EOS 60D, dengan cukup mengatur fokus kamera dari ISO sampai diafragmanya serta berpose sesuai dengan arahan fotografer hingga menghasilkan gambar seperti aslinya. Penasaran ?, ini hasil jepretan saya bersama teman-teman saat berada di tempat ini, cekidooottt...


Siapa sangka ada Spiderman di tempat ini yang siap menyapa setiap pengunjung yang ingin berfoto bersama dirinya. Pertanyannya, kenapa Spiderman ada di Kota Yogya ya, jangan-jangan ada musuh di Kota Yogya yang siap dibasmi oleh Spiderman ? he..he..he.


Sepintas saya mengira petinju ini Si Chris Jonh, ternyata bukan dia. Saya pun gak tahu nama petinju ini siapa. Yasudah saya tantang untuk bermain tinju dan akhirnya saya kena pukulan keras, akhirnya saya kalah KO.


Wiih, ternyata saya bisa seperti Spiderman memanjat dinding tebing tanpa memakai alat pelindung apapun. Burung saja kalah tingginya sama saya. ha..ha..ha. Tipuan tiga dimensinya keren abis.


Bagian ini yang saya rasa paling gokil. Toilet umum dijadikan tempat berfoto eksis, eits ternyata ini bukan toilet umum beneran lhoo teman-teman. Keliatannya saja seperti toilet umum beneran, tapi ini adalah gambar tiga dimensi. Pertanyaanya, bagaimana perasaan teman-teman saat masuk ke dalam toilet yang salah dan melihat orang lagi buang air kecil ? ha..ha..ha...


Menjadi dalang wayang dadakan yang siap memberikan pertunjukkan menarik kepada para penggemar wayang kulit pada pertengahan malam.


Berani lawan saya, saya pelorotin celana Pak mister !!!. Saya menjadi pemain gulat dadakan dan berhasil menarik celana lawan. he..he..he..


Ciee.... ada bidadari berjilbab yang turun ke bumi tepatnya di De Mata Trick Eye Museum. Mau cari siapa neng sampai repot-repot turun ke bumi, cari Aa ya neng ??? he..he..he..


Setelah sekian lama bersemedi ( bersemedi 30 detik ), saya berhasil melayang di udara. Hati-hati jangan sampai melayangnya terlalu tinggi, nanti jatuhnya sakit ( curhat ).


Dulu masih kecil saya mempunyai peliharaan kucing di rumah. Sekarang di De Mata Trick Eye Museum, saya berhasil mempunyai peliharaan baru yaitu Si Belang-belang alias Harimau. Keren bukan, maunya sih bawa pulang ke Lombok tapi gak dibolehin oleh petugas di De Mata Trick Eye Museum, he..he..he..


"Antarkan saya keliling Kota Venezia naik perahu sampai bosen ya mas broo !!". Belum kesampaian berkunjung ke Kota Venezia, di Yogya ada Kota Venezia bohongan alias cuma gambar tiga dimensi saja. Keren banget, saya seperti bener-bener berada di Kota Venezia, Italia.


Wiih, ada gempa Yogya di 0 km sampai tanah terbelah dan mengeluarkan isi perut bumi. Ini cuma trik tiga dimensi saja, gak beneran walaupun hasil jepretannya seperti beneran.


Bagaimana perasaan teman-teman bila duduk di pinggir jendela kamar sebuah gedung tinggi berlantai 20, pasti tegang dan keringat dingin ?. Ini hanya adegan saya saja sesuai arahan teman yang kebetulan bergantian menjadi fotografer. Selain gambar tiga dimensinya yang keren, hasil jepretannya juga gak kalah keren, saya suka foto ini.


Berdiri di sebuah sasaran tembak itu sangat mengerikan. Bagaimana gak, kita pasrah berdiri di sasaran tembak yang siap dilempari oleh beberapa alat tajam seperti pisau dan kawan-kawannya. Untung saja ini cuma gambar bohongan, walaupun bohongan harus tetap eksis dong, he...he...he...


Perhatikan foto yang di atas, cuma ada kepala saya yang siap dijadikan tumbal dan menjadi santapan para raksasa paling jelek sedunia. Dengan trik kamera, semuanya seolah-olah seperti aslinya.


Yang satu ini gak boleh ditiru di rumah ya, cukup boleh ditiru di tempat ini saja. Gajah yang siap menginjak perut saya dan saya pun siap-siap untuk menghindar.


Memberikan sebuah bunga wangi kepada sang pujaan hati. Semoga dengan bunga pemberian dari saya, sang pujaan hati semakin cinta dan sayang sama saya ( curhat ).


Dengan berguru kepada Kapten Amerika, saya bisa mengangkat besi 12 kg dengan hanya memakai satu jari saja. Hebat bukan ? he..he..he..


Anda penggemar klub sepakbola Barcelona dan Lionel Messi ?. Di De Mata Trick Eye Museum, bisa bertemu dengan Lionel Messi yang siap mengajak teman-teman tos bersama. 


Pengalaman pertama memeras susu sapi, tapi sapinya bohongan. Seger pastinya bila diminum susu yang langsung diambil dari sumbernya.


Berdiri di atas papan seluncur seperti pemain surfing yang sudah profesional menaklukkan gulungan ombak yamg tingginya hampir dua meter.


Berjalan turun naik menaklukkan perbukitan di sepanjang Tembok Besar Cina. Capek juga berjalan tanpa menggunakan alas kaki. 


Bertarung kunfu antara petarung kunfu profesional versus petarung kunfu amatiran. Hebatnya petarung kunfu profesional bisa tembus dari bingkai foto. Luar biasa !!! 


Capek melakukan aktivitas sehari-hari, kita istirahat sejenak di rimbunan pohon bambu bersama Si Hitam Putih dari Tiongkok alias binatang Panda. Sepintas besar tubuhnya sama seperti besar tubuh saya, he..he..he..


Kencan bersama si doi di sebuah taman atau di sebuah cafe rasanya biasa-biasa saja. Cobain deh kencan bersama si dia di sebuah balon udara sambil menikmati indahnya pemandangan dari atas balon udara. Kayaknya seru tuh !!!.


Baru pertama kali saya mengarahkan sebuah pistol ke dalam lubang hidung Si Bulldog, yang lucunya melihat ekspresi dari Si Bulldog yang sangat ketakutan, he..he..he...


Belum pernah kan foto bareng bersama Si Om Permen ( Pocong ) ?. Jika belum pernah, cobain deh foto bersama Si Om Permen bohongan.


Bagaimana hasil jepretan saya, teman-teman berminat untuk datang kesini ?

Dari duduk di kursi magic sampai eksis di Taman Sari, semuanya hanya tipuan foto tiga dimensi dan hasil foto di kamera saya yang seolah-olah kita berada di dunia nyata seperi gambar tiga dimensi pertama di Indonesia yang terdapat di labirin-labirin basement Gedung Umar Kayam, XT Square, Yogyakarta.  

Selamat berlibur ke Yogya !!!... 

Catatan :
- Tiket masuk De Mata Trick Eye Museum : Rp. 35.000,-
- Alamat De Mata Trick Eye Museum : Basement Gedung Umar Kayam, Pasar Seni XT Square, Jl.Veteran, Pandeyan, Yogyakarta.
- Buka setiap hari : pukul 10.00 - 22.00 WIB


Penulis : Lazwardy Perdana Putra
Kameramen : Lazwardy Perdana Putra dan Wawan