Friday, 22 May 2015

Kecantikan Si Mungil : Gili Kedis


Tanggal 14 Mei 2015 adalah hari yang paling menyenangkan bagi saya bersama teman-teman yang siapa lagi kalo bukan "kru patrick". Acara yang dikemas secara sederhana tapi memiliki kesan yang sangat keren, membuat saya pribadi sangat puas, begitu juga teman-teman yang lainnya. Selamat datang di cerita para "kru patrick" di Gili Kedis yang sangat menawan. 


Gili Kedis merupakan sebuah pulau kecil yang terletak di wilayah Sekotong, Lombok Barat. Eits...jangan salah, walaupun kecil gili, ini memberikan keindahan yang tidak kalah dengan gili-gili lain yang berada di Pulau Lombok. Gili merupakan sebutan pulau yang berada di perairan Pulau Lombok. Jadi semua pulau-pulau kecil yang berada di perairan Lombok disebut dengan nama gili. 


Saat itu kami beruntung sekali karena cuaca sangat cerah, sehingga kami gak khawatir dengan turunnya hujan. Duduk-duduk sambil bermain pasir sambil menikmati alam Gili Kedis, sungguh nikmatnya.


Salah satu sisi bagian selatan dari Gili Kedis berupa bebatuan karang yang mirip seperti dermaga alami. Di bagian ini sangat cocok untuk mengambil gambar sebagai dokumentasi. Si Odi dan Nova gak sungkan-sungkan menjadi salah satu model saya di spot ini. 


Perkenalkan ini adalah anggota "kru patrick" yang paling muda, namanya si Zahra. Si Zahra bersama ibunya sedang asyik bermain di pinggir pantai Gili Kedis, he..he..he..



Berkeliling memutari Gili Kedis itu gak membuat kita capek karena gili ini sangat kecil sekali. Kata bapak perahu yang kami sewa, beliau mengatakan bahwa zaman dahulu di gili ini banyak sekali Burung Kedis yang dilindungi oleh masyarakat sekitar. Oleh sebab itu diberi nama dengan sebutan Gili Kedis.


Setelah selesai berkeliling Gili Kedis dengan mencari gambar-gambar yang terbaik, akhirnya saya bersama teman-teman menggunakan kamera yang lain yaitu kamera hp anti air untuk mengambil foto-foto alam bawah laut dari Gili Kedis, semoga bertemu dengan Si Nemo..cekidoooottt... 



Waaah, ini pengalaman pertama saya mengambil foto dari bawah laut. Sebelumnya belum pernah walaupun sering snorkeling. Kebetulan ada kamera anti air, saya bisa mendokumentasikan ikan yang lagi eksis sambil berenang kesana kemari di antara terumbu karang yang masih terjaga keindahannya.


Nah, ini dia yang kebetulan sekali saya mendapatkan gambarnya. Saya gak tahu ini jenis ikan apa, yang pasti ikan ini sangat indah dilihat. Tapi jangan diganggu ya, biarkan ikan ini bermain karena ikan ini sama seperti manusia, bila kita mengganggunya dia akan merasa marah. 


Ternyata ada penampakan saya yang gak mau kalah eksis dengan para ikan-ikan di depan kamera. Saya hanya bisa berkata "Kreen meen !!!". Gak nyesel dah kalo sudah kesini. 




Jepreet sana jepreet sini, akhirnya saya gak menemukan Si Nemo. Pengen sih ketemu dia, tapi nasib berkata lain. Mungkin belum berjodoh saja sama Si Nemo di Gili Kedis. Walaupun demikian, saya peribadi sangat senang dan puas bisa mengambil gambar alam bawah laut dari Gili Kedis. Terumbu karang yang masih cukup baik menurut saya, sehingga kita semua harus menjaga keindahan terumbu karang ini bersama para penghuni yang lainnya, "Jangan Merusaknya !!!". Terimakasi .... 

Catatan :
- Tiket masuk Gili Kedis sudah termasuk di dalam tiket masuk Gili Nanggu.
- Jika ingin ke Gili Kedis biasanya sudah satu paket dengan perjalanan ke Gili Nanggu dan Gili Sudak.
- Rute yang dapat ditempuh : Kota Mataram - Gerung - Lembar - Sekotong - Pelabuhan Tawun - Gili Kedis, Nanggu dan Sundak.
- Sewa perahu boat per paket : satu perahu boat untuk 6 orang dengan biaya Rp. 300.000,- ( Gili Nanggu, Sudak dan Kedis )
- Jika lebih dari 6 orang dikenakan biaya tambahan per orangnya Rp. 22.000,-
- Sewa alat snorkeling per item alatnya Rp.25.000,-

Penulis : Lazwardy Perdana Putra

Sunday, 10 May 2015

Bersantai di Tengah Kota : Kura-Kura Waterpark


Jika ingin mencari hiburan dan bersantai sejenak dari rutinitas setiap hari, kita gak usah jauh-jauh ngetrip ke tempat yang jauh dari kota. Di Kota Mataram terdapat beberapa tempat yang bisa memanjakan teman-teman yang memiliki hobi renang, nongkrong dan cuci mata pastinya. Salah satunya adalah "Kura-Kura Waterpark" atau orang biasa menyebutnya dengan "Kura-Kura" saja.


Terletak di tengah kota yaitu di Jalan Sriwijaya, Kota Mataram. Tempat ini sangat ramai dikunjungi baik pada hari biasa maupun hari libur. Yang paling saya sukai di tempat ini yaitu tema yang diangkat dari wahana ini yaitu Kura-Kura. Jadi gak heran saat kita memasuki tempat ini dari pintu gerbang sampai di dalamnya, semuanya bertemakan Kura-Kura, bisa dilihat dari banyaknya patung hewan laut bercangkang menghiasi tempat ini dan warna dari tempat ini identik dengan warna Kura-Kura yaitu hijau kuning.



Gak ada salahnya saya menyebutnya salah satu tempat favorit untuk menghabiskan waktu berenang sambil berkumpul dengan teman-teman. Tempat yang nyaman, serasa berada di dunia Kura-Kura. Belum pernah menunggangi Kura-Kura yang asli, menunggangi patungnya juga gak apa-apalah, yang penting bisa eksis.



Gak hanya identik dengan Kura-Kura saja, kita juga sangat dimanjakan dengan bentuk kolam renangnya yang sangat unik. Di kelilingi oleh beberapa Pohon Kelapa, sehingga berasa seperti di pantai yang penuh dengan Kura-Kura.



Menurut beberapa pengunjung yang saya ajak berbincang-bincang, bahwa waterpark ini sangat disukai oleh anak-anak saat mereka liburan sekolah. Pantes saja, beberapa kali saya renang di waterpark ini, yang mendominasi adalah para orang tua yang membawa anak-anaknya. Sepertinya saya juga ingin membuka waterpark seperti Kura-Kura tapi dengan tema yang lain pastinya. Pertanyaanny, kapan ?, he..he..he..





Setelah beberapa jam berenang di kolam, saya pun ingin mencari tempat yang bagus untuk saya dokumentasikan. Saya bersama teman berkeliling di sekitar waterpark, sampai akhirnya saya menemukan beberapa tempat yang sangat bagus buat di ambil fotonya.

Beberapa rombongan anak kecil bersama ban renangnya, menyusuri kolam sungai berarus dan melewati jembatan kolam. Keceriaan mereka mengingatkan saya disaat masih kecil dulu.





Kura-Kura Waterpark gak hanya memberikan fasilitas berupa taman air saja, tetapi ada beberapa fasilitas yang teman-teman perlu mencobanya seperti cafe, toys store, book store, kantin yang terletak di area kolam renang, area bermain bilyard dan masih banyak lagi fasilitas yang perlu dicoba. 




Disini semua petunjuk sudah sangat lengkap menurut saya, seperti papan peringatan bahwa di tepi kolam dilarang makan dan minum demi kebersihan kolam  dan masih banyak lagi papan petunjuk yang lainnya. Jadi memudahkan bagi para pengunjung yang datang, sehingga paham dengan beberapa informasi yang ada di area kolam renang. 

Gimana, keren bukan Kota Mataram memiliki waterpark yang sangat unik bercirikan Kura-Kura ? Gak kalah dengan Jatim Park I dan II yang ada di Batu,Malang atau di kota lain yang memiliki waterpark yang unik juga. 

Bagi teman-teman yang kebetulan berlibur ke Lombok khususnya di Kota Mataram, gak ada salahnya eksis di waterpark kebanggaan Kota Mataram ini. Selamat berlibur !!!. 

Catatan :
- Kura -Kura Waterpark terletak di sebelah timur Hotel Grand Legi dan hotel-hotel yang terletak di sekitaran Jalan Sriwijaya sangat dekat dengan waterpark ini.
- Biaya masuk ke Kura-Kura Waterpark Rp.35.000,- pada hari biasa dan untuk hari libur harga bisa menyesuaikan.

Penulis : Lazwardy Perdana Putra

Friday, 8 May 2015

Kesejukan Taman Narmada


Sore hari setelah pulang kerja, saya ingin sekali jalan-jalan ( cuci mata ) sekalian hunting foto. Sayangnya pas saat itu habis hujan besar di sekitaran Kota Mataram. Males juga mau ngetrip ke tempat yang jauh dari rumah. Akhirnya ada ide untuk jalan-jalan ke Taman Narmada juga. Setelah sms ke temen-temen, saya bersama beberapa dari " kru patrick " yang lain menuju ke Taman Narmada.


Gak jauh dari pusat Kota Mataram, sekitar 15 menit kita sudah sampai di taman yang terkenal dengan air awet mudanya ini. Sebagian besar agen travel disini, mengantar tamunya ke tempat ini untuk melihat replika dari Gunung Rinjani bersama Danau Segara Anak. Emang bener sih jika dilihat sekilas, bentuknya seperti Danau Segara Anak yang berada di Gunung Rinjani. Bisa teman-teman buktikan sendiri bila berkunjung ke tempat ini, he..he..he.


Ini taman bukan sembarang taman yang kita bayangkan. Walaupun taman rekreasi, tapi ini tempat peribadatan umat Hindu yang berada di Pulau Lombok dan sekitarnya. Bisa dilihat dari banyaknya ornamen-ornamen suasana Bali, seperti Pura yang merupakan tempat persembahyangan umat Hindu dan bentuk bangunan Bali lainnya. Jadi kita bila berkunjung ke tempat ini, harus jaga tata krama dan sopan santun. Saling menghargai antar agama pastinya. 




Berada di tempat ini membuat pikiran kita kembali jernih setelah seharian beraktivitas mencari duit. Udara yang sejuk, jauh dari polusi, kolam taman yang jernih, air pancuran yang adem, rumput dan pepohonan yang hijau, ditambah dengan ornamen-ornamen yang menjadi ciri khas dari Taman Narmada, seolah-olah berada di Bali.




Taman Narmada dibuat pada saat Raja Anak Agung Ngurah Karangasem yang merupakan raja dari Kerajaan Karangasem berkuasa hingga ke Pulau Lombok. Jadi gak heran jika bentuk tamannya sekilas seperti taman yang berada di Karangasem, Pulau Bali. 



Saat kami berada di Taman Narmada, sedang berlangsung upacara sembahyang oleh umat Hindu. Bau dupa yang dibakar bersama wangi-wangian yang khas dari Bali membuat suasana menjadi hening dan sangat nyaman untuk menenangkan pikiran.  


Berjalan ke sisi selatan Taman Narmada, banyak sekali tempat-tempat yang cocok untuk fotoan. Salah satunya foto yang ada di atas, keren bukan?. 






Di sisi paling selatan dari Taman Narmada, kita akan menjumpai sebuah waduk buatan yang lumayan luas. Wah, keren banget waduk ini. Disini kita bisa melakukan berbagai macam kegiatan, seperti memancing, sekedar duduk-duduk menikmati waduk, dan berfoto pastinya yang membawa kamera.



Untuk teman-teman pecinta fotografi, kalian bisa ke tempat ini. Ini tempat keren habis. Sebuah saluran air yang bentuknya seperti tangga yang dibuat untuk pengairan ke beberapa tempat di sekitar Taman Narmada. Para masyarakat setempat memberikan sebutan untuk saluran ini dengan nama "Seribu Anak Tangga". Jika dilihat sepintas mirip seperti ular raksasa. 

Gimana tentang Taman Narmada, Keren bukan???.

Catatan :
- Jarak Taman Narmada dari Kota Mataram kurang lebih 10 kilometer sebelah timur Kota Mataram.
- Bagi teman-teman yang menginap di seputaran Kota Mataram, gak terlalu jauh bila berkunjung kesini.
- Jalur yang dapat ditempuh : Kota Mataram - Taman Narmada.
- Tiket masuk menuju area taman yaitu sebesar Rp.6.000,- untuk tourist lokal dan Rp. 12.000,- untuk tourist asing.

Penulis : Lazwardy Perdana Putra


Sunday, 3 May 2015

Legenda Putri Mandalika, Pantai Putri Nyale


Pernah mendengar legenda Lombok yang bernama Putri Mandalika ?. Konon katanya sang putri menyeburkan diri ke laut dari atas batu, tak lama kemudian keluar cacing laut berwarna-warni yang dikenal di kalangan masyarakat Suku Sasak ( Suku Asli Lombok ) dengan sebutan nyale dan dipercaya bahwa nyale tersebut adalah penjelmaan dari Putri Mandalika, sehingga Putri Mandalika dijulukin Putri Nyale. 

Begini cerita lengkapnya, konon pada jaman dahulu kala di pesisir selatan Pulau Lombok terdapat sebuah kerajaan yang bernama Tanjung Bitu dengan rajanya yang terkenal bijaksana bernama Raja Tonang Beru. Raja ini memiliki seorang anak gadis yang sangat cantik bernama Putri Mandalika. Dengan kecantikannya itulah menyebabkan banyak pangeran dari berbagai daerah khusunya dari Pulau Lombok ingin melamarnya menjadi istri.


Putri Mandalika tak kuasa menolak lamaran-lamaran yang datang dari para pangeran tersebut, sehingga ia memutuskan untuk mengumpulkan seluruh pangeran di sebuah pantai yang sekarang dikenal dengan sebutan Pantai Putri Nyale atau Pantai Seger.

Di pantai inilah Putri Mandalika berdiri di sebuah batu yang terletak di tepi pantai untuk memberikan kata-kata terakhirnya kepada seluruh pangeran yang ingin menjadikan ia istri. Secara tiba-tiba Putri Mandalika terjun ke pantai dan hanyut bersama air laut sehingga akhirnya gak ada satupun pangeran yang bisa memilikinya. 


Para masyarakat segera mencari sang putri yang hanyut ke laut namun pada akhirnya sang putri gak ditemukan. Bukan sang putri yang ditemukan tetapi makhluk kecil seperti cacng laut yang berwarna-warni. Dan akhirnya masyarakat sekitar mempercayai bahwa cacing itu adalah jelmaan Putri Mandalika.

Legenda itulah yang kemudian menjadi tradisi masyarakat Suku Sasak khususnya daerah pesisir selatan Pulau Lombok yang dikenal dengan sebutan Tradisi Bau Nyale. Bau Nyale diadakan setiap tanggal 20 bulan 10 dalam hitungan tahun Sasak atau sekitar bulan Februari dalam hitungan tahun Masehi. Acara ini gak hanya diikuti oleh masyarakat setempat namun para pengunjung baik lokal maupun mancanegara sangat antusias mengikuti acara yang diadakan setiap sekali dalam setahun ini.


Begitulah cerita legenda dari Putri Mandalika ( Nyale ) yang saya ketahui dari cerita orang tua saat saya masih kecil. Menjelang tidur malam, orang tua selalu menceritakan legenda-legenda yang berasal dari Pulau Lombok terutama tentang Putri Mandalika. Dalam pikiran saya, pasti Putri Mandalika cantik sekali walaupun hanya bisa mendengar ceritanya saja. 

Karena ingin merasakan suasana pada saat itu, saya bersama teman-teman jalan yaitu "kru patrick" berkunjung ke Pantai Putri Nyale atau lebih dikenal dengan sebutan Pantai Seger. Niatnya sih berlibur sambil belajar tentang legenda Pulau Lombok yang sudah mendarah daging di masyarakat Suku Sasak ini.


Lokasi Pantai Putri Nyale ini berdekatan dengan Pantai Kuta dan Pantai Tanjung Aan. Jadi bila teman-teman berkunjung ke Pantai Kuta, gak ada salahnya berkunjung juga ke Pantai Putri Nyale yang jaraknya kurang lebih 500 meter dari Pantai Kuta.

Yang saya suka dengan pantai ini yaitu bentuk pantainya, disini ada jembatan penyeberangan yang terbuat dari bambu, perbukitan pinggir pantai yang bisa kita daki, dan yang paling saya suka yaitu di pantai ini ada patung Putri Mandalika bersama para pangeran yang menandakan di situlah lokasi sang putri terjun ke laut dan gak ditemukan sampai saat ini.


Agak sedikit ke arah barat, berdiri sebuah penginapan yang bernama Novotel Hotel. Satu-satunya hotel berbintang yang berada di wilayah Pantai Putri Nyale. Keseruan kami yang berjalan di pinggir pantai sambil bermain pasir, membuat suasana menjadi lebih menyenangkan. Apalagi saat itu habis turun hujan sehingga membuat udara menjadi lebih segar dan membuat pikiran kita lebih segar lagi pastinya.


Di sebelah timur, ada sebuah bukit yang bisa didaki. Dari atas bukit ini kita bisa melihat deretan pantai-pantai dari Pantai Kuta, Pantai Putri Nyale atau lebih dikenal dengan Pantai Seger, dan pantai-pantai lainnya. Gak puas rasanya bila kami gak mencoba untu mendaki bukit ini dan melihat pemandangan yang sangat cantik dari atas bukit Pantai Seger ini. Dingin, angin kencang, udara segar bercampur jadi satu.


Puas rasanya kami berkunjung ke pantai-pantai di wilayah Kuta dan sekitarnya. Dari ngetrip ke Pantai Tanjung Aan, mencoba mendaki Bukit Merese dan terakhir nyangkut di Pantai Seger atau Pantai Putri Nyale yang saya beri nama sendiri karena berhubung pantai ini memiliki kisah legenda Putri Mandalika, jadinya saya lebih suka menyebutnya dengan Pantai Putri Nyale dibandingkan sebutan Pantai Seger. 

Menghabiskan satu hari ngetrip bersama anggota "kru patrick" membuat saya senang bisa menjadi guide sekaligus leadernya para "kru patrick" yang baik dan gak mengecewakan. Saya menjadi lebih semangat ngetrip ke tempat lain lagi dan dengan cerita yang baru pastinya. Ditunggu cerita ngetrip saya selanjutnya dan selamat berlibur buat teman-teman pecinta traveling ! :)

" My Trip My Adventure "

Catatan :
- Jalur menuju Pantai Putri Nyale : Kota Mataram - Gerung ( Baypass BIL ) - Penujak - Bandara Internasional Lombok ( BIL ) - Desa Sade - Pantai Kuta Mandalika - Pantai Putri Nyale ( Hotel Novotel ).
- Tarif masuk ke pantai Rp. 5.000,- sudah termasuk parkir
- Waktu yang paling baik berkunjung yaitu pada sore hari atau menjelang sunset dan pagi hari menjelang sunrise.

Penulis : Lazwardy Perdana Putra