Sunday, 2 November 2014

Wonderful Gili Kondo Part II


Beberapa waktu lalu saya bersama keluarga berlibur ke Gili Kondo. Ini adalah perjalanan saya yang kedua kesini. Di kesempatan yang lalu saya sudah menulis tentang trip ke Gili Kondo. Oleh sebab itu saya gak akan menceritakan secara detail lagi tentang keindahan gili yang masih perawan ini.

Untuk yang kedua kalinya kesini, saya agak kurang beruntung karena wajib jika kesini cuaca di bagian barat mendung sehingga air lautnya gak begitu berwarna hijau, biru muda dan biru tua. Saat itu awan sangat tebal sekali dan jam menunjukkan pukul 14.00 WITA. Jadi gak apa-apalah mendapatkan foto ala kadarnya. Tapi beneran SUMPAH, Gili ini emang keren dan indah banget mas / mbak broo....


Perjalanan kami menuju Gili Kondo dari pelabuhan Sambelia, Lombok Timur. Arus laut cukup tenang, dan angin laut yang gak kencang. Perahu boat yang kami sewa cukup buat menampung 15 orang sekaligus dan harga pada saat kurang lebih 20 ribu per orang ( Udah PP ).


Keceriaan para ibu-ibu dan anak-anak yang ikut menyebrang ke Gili Kondo. Gak lupa juga yang duduk di deretan paling belakang ibu-ibu itu, cowok imut dan amit-amit yang menjadi tour guidenya.


Pak bro yang menjadi supir perahu boat kami yang sangat ramah dan murah senyum. Saya lupa namanya siapa, Makasi Pak udah nganter kami ke Gili Kondo. Nah yang maen gadget ini, dia adek saya yang paling imut, dia sebenarnya gak suka naik perahu kayak gene, tapi dipaksa sama kakaknya. Sorry mas broo....


Di tengah perjalanan menuju Gili Kondo, kami melewati beberapa bangunan yang terapung dan terbuat dari kayu, menyerupai bale ( rumah ). Ini adalah beberapa tambak mutiara yang dikelola oleh masyarakat di persisir pantai di Kecamatan Sambelia ini. Bagus banget keindahan alamnya dengan berlatar belakang Gunung Rinjani.


Welcome to Gili Kondo !. Akhirnya kami sampai di Gili Kondo dengan selamat. Beberapa perahu boat yang disewa oleh pengunjung lain udah parkir aja nih di pelabuhan Gili Kondo. Pasir putih, air yang cukup tenang dan cocok sekali buat melakukan kegiatan snorkeling dan diving. Tapi kali ini saya gak melakukan dua kegiatan yang disebut. Cuma jalan-jalan disekitar gili dan berfoto pastinya.





Duduk di atas perahu boat yang sudah gak digunakan lagi sambil menikmati keindahan laut di sekitar Gili Kondo. Ada saya, papa, dan kedua adek yang pas banget kompak memakai kaos warna putih.


Emang disini cocoknya buat menenangkan pikiran karena di Gili Kondo gak begitu ramai oleh pengunjung, seperti pulau pribadi, sehingga keperawanan gili ini masih terjaga. Banyak karang dan view yang bagus buat fotoan. Kali ini saya gak mengambil alih jadi tukang foto, tetapi jadi yang difoto. 




Disini juga ada penginapan dengan tarif sekitar 150 ribu per malam. Bagi yang ingin menghabiskan waktu seharian disini, bisa menyewa penginapan disini. Suasana yang sangat damai, sehingga cocok buat berbulan madu atau sekedar menikmati keindahan sunrise dan sunset disini. 


Saatnya balik ke Pulau Lombok lagi. Liburan yang sangat menyenangkan bersama keluarga. Buat yang ingin kesini, paling baik pada saat akhir tahun atau awal tahun. Liburan yang gak mahal dan ribet, akses yang digunakan juga menuju tempat ini gak terlalu sulit. Udah banyak petunjuk yang menuju gili ini.

Selamat berlibur mas / mbak broo...

Baca juga cerita saya : Adventure to Gili Kondo

Penulis : Lazwardy Perdana Putra

Friday, 31 October 2014

Pertunjukan 3030 Lombok


Pertunjukan paling fenomenal beberapa waktu yang lalu di Pulau Lombok yaitu 3030 Lombok. Acara ini diadakan oleh salah satu perusahaan yang terjun di bidang telekomunikasi terbesar di Indonesia. Dari beberapa event yang pernah diadakan di Pulau Lombok, 3030 Lombok ini termasuk event yang sangat mencuri perhatian kita semua disini. Saya pun sangat menunggu-nunggu acara seperti ini di Lombok khususnya karena keren sekali buat ditonton.

Selain acaranya yang sangat keren, tiket buat masuknya pun dibilang sungguh fenomenal. Acara sebesar dan sekeren ini, tiketnya gratis alias gak dipungut biaya. 3030 Lombok ini mengadakan 5 sampai 6 kali pertunjukan setiap harinya, sehingga banyak sekali masyarakat Pulau Lombok, khususnya Kota Mataram yang datang untuk menyaksikan acara ini. Yang disayangkan itu, anak kecil dibawah umur 18 tahun gak diperbolehkan masuk karena ada alasan tertentu dari kebijakan panitia penyelenggara. 

Ini ada beberapa foto yang berhasil saya dan adek-adek ambil pada saat kami menonton acara ini. Pokoknya kami gak nyesel datang ke acara yang keren ini. Terimakasi buat panitia penyelenggaranya yang udah membuat acara 3030 Lombok sukses mencuri perhatian kami semua :

Logo acara 3030 Lombok 

Balon udara 3030 Lombok

Antrian saat memasuki Dome 3030 Lombok

Welcome to 3030 Lombok

Antusias masyarakat Lombok yang menonton

Abang Semar dan kawan-kawan

Sehabis acara, mari kita selfiean dulu

Penulis : Lazwardy Perdana Putra

Thursday, 30 October 2014

Candi Prambanan with Family


Salam Backpackers dimana saja berada.....

Kali ini saya akan mengajak temen-temen untuk bercerita liburan di Candi Prambanan. Mungkin teman-teman udah gak terlalu merasa asing dengan namanya Candi Prambanan. Jelaslah, candi ini udah terkenal kemana-mana, bahkan yang punya hobi backpacker udah berpuluh-puluh kali kesini. 

Tetapi berbeda dengan saya, walaupun udah 6 tahun berada di Yogya untuk menuntut ilmu, baru pertama kali saya masuk ke dalam candi ini. Terasa aneh memang, bukannya gak doyan ke candi, tapi kesempatan itu belum ada. Cuma bisa melihat candinya jika melewati kawasan Prambanan saja.


Nah kali ini bertepatan dengan acara wisuda saya, keluarga dari Lombok datang ke Yogya. Yaudah, karena adek-adek pengen melihat candi yang mengisahkan cerita pewayangan Roro Jonggrang dan Bandung Bondowoso ini, jadinya saya mengajak mereka kesana sekalian salam perpisahan karena saya akan balik ke kampung halaman dalam waktu yang lama.



Jika dilihat dari foto di atas ini, seperti penunggu candi. Disini enak banget buat duduk santai menikmati keindahan candi dan sekitarnya, sekalian cocok buat tempat merenung sambil mendengarkan alunan gamelan gending jawa. Sungguh terasa seperti kembali ke era Kerajaan Mataram. 


Selain di tamannya, di sekitar bebatuan candi juga enak untuk tempat merenung. Pose di atas ini gak sengaja di foto lhoo. Awalnya saya gak sadar jika diem-diem difotoin oleh adek. Tapi bagus juga buat saya upload di blog ini. 

Teman-teman boleh mengikuti adegan di atas, tapi saran saya " Jangan terlalu merenung, entar kesambet sama jin penunggu candi " ( Boleh percaya boleh gak ). Keliatan sedikit angker jika diliat dari bentuk bangunannya dan sejarahnya. Dulu waktu saya berada di SMP, saya suka belajar sejarah dan dongeng, termasuk sejarah Candi Prambanan di era kejayaan Kerajaan Mataram. Setahu saya, candi ini dibangun dalam waktu semalam dengan kononnya dibantu dengan kekuatan jin. Makanya saya merasa agak serem dikit jika diingat-ingat sejarah candi ini.


Nah kalo foto yang di atas ini, kami sekeluarga fotoan di dalam salah satu bangunan candi yang berada di Candi Prambanan. Ini kami berpose dengan patung Si Nyai Roro Jonggrang. Bagus banget viewnya dan memiliki nilai seni yang sangat tinggi. Disini ramai sekali pengunjung yang masuk, bahkan kami saling bergantian untuk mengabadikan foto kami disini.Alhamdulillah.. di foto kami gak ada penampakan aneh, cuma ada penampakan bule di belakang kami, hihihihi.... 


Setelah selesai masuk ke dalam ruangan di salah satu candi, capek mulai terasa dan waktu sore menyambut kami. Saya dan keluarga bersantai-santai sejenak di salah satu bangunan candi, sambil duduk menikmati keindahan matahari yang mau tenggelam. Maunya sih ingin melihat sunset dari sini, tapi jam berkunjungnya hanya sampai jam 5 sore.


Setelah muter-muter di kawasan candi dengan berjalan kaki, akhirnya kami mengakhiri perjalanan sampai disini. Pertama dan terakhir bagi saya mengunjungi candi ini. Jika ada waktu liburan ke Yogya lagi, saya akan kesini lagi dengan cerita yang baru. 

Yogya I miss you 

Penulis : Lazwardy Perdana Putra

Sunday, 26 October 2014

Memori di Pantai Indrayanti, Yogyakarta


Selamat Pagi mas / mbak broo...

Ini dia keceriaan kami sewaktu masih menjadi mahasiswa. Sama-sama punya hobi traveling dan backpacker. Ditengah-tengah kesibukan menjadi mahasiswa yang penuh dengan tugas-tugas kuliah. Akhirnya kami merencanakan liburan bareng ke salah satu tempat terkeren di Yogya. Pantai Indrayanti menjadi pilihan liburan kami, pantainya indah dan keren pokoknya. Gak kalah dengan pantai yang ada di Pulau Lombok maupun di Pulau Bali. 


Pantai ini terletak di Kabupaten Gunung Kidul dan terletak di bagian selatan Kota Yogyakarta. Waktu tempuh menuju pantai ini kurang lebih 2 jam. Awalnya pantai ini masih sangat perawan dan sangat jarang dikunjungi. Akhir-akhir ini menjadi ramai dan sangat terkenal di sosial media bahkan udah menjadi salah satu tujuan wisata bagi para pengunjung baik itu pengunjung lokal maupun dari luar negeri. Konon katanya nama Indrayanti diambil dari nama sebuah hotel yang bernama Hotel Indrayanti yang terletak di kawasan pantai ini, Jadi akhirnya pantai ini dberi nama Pantai Indrayanti. Itu sedikit informasi dari Pantai Indrayanti.


Pantai yang sangat indah menurut saya dengan ombak yang gak terlalu besar, dilengkapi dengan pasir putih dan jejeran batu-batu karang yang membuat pantai ini sangat berbeda dengan pantai-pantai yang ada di kawasan Yogyakarta dan sekitarnya. Kalo dilihat sepintas seperti Pantai Kuta Mandalika yang ada di Pulau Lombok.


Rasanya ada yang kurang jika kami gak puas-puasin berfotoan di pantai ini. Dari gaya biasa saja sampai gaya narsis udah kami lakukan demi mengabadikan keindahan pantai ini. Puas rasanya menikmati suasana tempat ini bersama teman-teman. Yang tadinya lagi sedih karena putus cinta atau masih di-PHPin sama orang terdekat, menjadi kembali senang jika melihat dan merasakan keindahan pantai ini. 


Yang bergaya narsis di foto sih dominan cewek-cewek semua, yang laki malah lebih jaim dan jadi tukang foto biasanya seperti saya ini. Tapi kali ini yang menjadi tukang foto, namanya Abang Ibenk dan para selir-selirnya. Makasi abang udah bersedia menjadi tukang foto kami. Jasa abang gak akan kami lupakan, Alaaah lebay :). 


Ini dia pesanan saya ke abang Ibenk, yang minta difotoin beberapa cewek yang manis-manis, padahal ini teman sendiri wkwkwkwk. Yang jilbab merah sebut saja namanya Si Ro*ma, yang punya senyum manis namanya Si Li*ti, nah yang jilbab pink itu mantan pacar sahabat saya, namanya Si Fe*a. Makasi bang buat foto pesenan saya.


Dalam foto ini suasana udah agak sedikit rusuh gara-gara semuanya udah kelaparan. Bayangkan kami menunggu makanan pesanan yang udah dipesan satu jam lamanya, yang ada hanya segelas es teh saja. Mana lagi kami udah ditunggu sama bus jemputan yang kami sewa dari Yogya. "Maaf pak sopir, nunggunya lama".


Setelah selesai makan, kami bersiap-siap untuk kembali ke Kota Yogya. Gak lupa narsis dulu sebelum pulang. Itulah cerita di Pantai Indrayanti, maunya sih cerita panjang lebar tapi cerita-cerita yang lain masih ngantri dibelakang. Jadinya ditunggu saja,cerita liburan saya selanjutnya. Terimakasi Pantai Indrayanti, sampai berjumpa lagi. 

Penulis : Lazwardy Perdana Putra

Saturday, 25 October 2014

Ngadem di Permandian Joben, Lombok Timur


Hallooo mas / mbak broo....

Akhir-akhir ini cuaca di Indonesia sangat panas dan gersang. Khusus buat Pulau Lombok yang kurang dapat jatah air hujan sekarang ini, sangat mengganggu sekali buat saya pribadi dalam melakukan touring bersama teman-teman.

Enaknya musim panas gene nyari tempat yang adem buat menikmati libur akhir pekan. Bosen ke pantai terus, apalagi saat ini pantai bukan prioritas buat menghabiskan waktu libur karena cuaca yang panas dan bisa buat kulit tambah hitam lagi.



Akhirnya beberapa saat yang lalu saya beserta teman-teman yang gila jalan juga, memilih permandian Joben yang ada di wilayah Lombok Timur. Terletak di kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani, menjadikan tempat ini banyak sekali dikunjungi oleh masyarakat lokal maupun wisatawan dari luar Pulau Lombok untuk sekedar menikmati udara yang sejuk serta airnya yang sangat dingin.

Joben merupakan tempat permandian yang dulunya dinamakan oleh masyarakat lokal dengan sebutan Air Terjun Otak Kokoq. Otak Kokoq merupakan sebuah desa kecil yang ada di Kecamatan Montongbatok,Lombok Timur, yang dalam bahasa Sasak ( Lombok ) berarti otaknya dari sungai-sungai yang ada di Pulau Lombok dikarenakan sumber airnya langsung dari Gunung Rinjani. Di tempat ini juga ada air terjun walaupun tingginya sangat pendek dibandingkan dengan beberapa air terjun yang ada di Lombok.


Jalur yang bisa ditempuh sangat mudah mas / mbak broo... Tinggal liat peta Pulau Lombok, cari tempat yang namanya Desa Terara atau Desa Paokmotong,kemudian menuju arah Montongbatok. Jika dari Kota Mataram waktu tempuh ke Joben sekitar satu jam setengah.


Masyarakat sekitarnya juga ramah-ramah sehingga memberikan kenyamanan bagi para wisatawan yang berkunjung ke tempat ini. Alamnya yang sangat indah, deretan persawahan yang hijau dengan pemukiman penduduk asli yang memberikan suasana yang menenangkan dan jauh dari keramaian kota.

Saya suka tempat ini, walaupun kurang terkenal dibandingkan tempat-tempat yang ada di Lombok dan dari segi kebersihan harus ditingkatkan lagi demi kenyamanan para pengunjung, menurut saya ini bisa dijadikan agenda buat liburan teman-teman. Next, saya akan kembali ke tempat ini.

Notes :
- Jalur yang ditempuh : 
Kota Mataram - Taman Narmada-Kopang - Terara - Montongbatok - Otak Kokoq
Bandara BIL - Penujak - Peraya - Kopang - Terara - Montongbatoq - Otak Kokoq
 Pantai Senggigi - Kota Mataram - Taman Narmada - Kopang - Terara - Montongbatok - Otak Kokoq
                             
- Tiket Masuk : Rp 6.000,- 

Penulis : Lazwardy Perdana Putra

Saturday, 27 September 2014

Tari Peresean, Festival Senggigi, Lombok 2014


Kali ini saya memiliki cerita tentang jalan-jalan ke acara Festival Senggigi 2014 yang diadakan di daerah Pantai Senggigi. Kebetulan ada acara yang membuat saya tertarik pada saat itu  yaitu pertandingan " Peresean ". Wah, kebetulan sekali sudah lama gak pernah nonton Peresean lagi semenjak dari kecil. Jika bisa dihitung-hitung, saya baru nonton acara ini satu kali. Berarti bisa dibilang baru nonton dua kali sama yang sekarang. Begitu langkanya bagi saya untuk memperoleh kesempatan untuk menonton tarian adat yang berasal dari Pulau Lombok ini.  

Perisaian atau nama kerennya Peresean ini merupakan petarungan antara dua orang laki-laki yang bersenjatakan pemukul yang terbuat dari rotan ( penjalin ) dan dilengkapi oleh perisai yang ter buat dari kulit kerbau yang sangat tebal ( ende ) berbentuk bujur sangkar. Peresean ini termasuk tarian daerah Lombok, dimana tradisi ini dilakukan oleh Suku Sasak yang ada di Pulau Lombok. Dimana tarian ini terdiri dari petarung yang disebut pepadu dan wasit yang disebut pakembar. Dan uniknya Peresean ini diadakan di salah satu ruangan di gedung dekat pasar seni, karena biasanya pertandingan ini dilakukan di tanah lapang atau di pinggir pantai.

Menurut dari salah seorang yang berhasil saya tanyai mengenai sejarah tarian ini. Beliau mengatakan peresean ini sudah ada di Pulau Lombok pada abad ke-13. Dulunya tarian ini dipergunakan oleh masyarakat Suku Sasak untuk melawan para penjajah dan musuh. Tarian ini sudah menjadi tradisi sampai sekarang dan dianggap keramat oleh masyarakat Suku Sasak di Pulau Lombok.

Memang tradisi ini gak boleh sembarangan dilakukan oleh siapa saja yang bukan ahlinya dan dilakukan pada waktu-waktu tertentu saja tergantung dari kepercayaan adat di Lombok. Wah, ini rasanya sekali mendayung dua tiga pulau terlewati. Selain bisa mendapatkan menonton secara langsung, saya juga bisa bertanya kepada ahlinya mengenai asal usul tradisi ini. Jadinya gak perlu susah-susah mencari di google mengenai Tari Peresean ini.




Gak cukup itu saja yang saya tanyakan, saya penasaran aturan main dari tarian yang dipertandingkan ini apa saja. Akhirnya saya mendapat jawabannya setelah bapaknya yang gak perlu saya sebutkan namanya, menyuruh saya untuk memperhatikan jalannya pertandingan dari awal sampai akhir. Rasa penasaran itu terpecahkan juga, ternyata si pakembar atau wasit sebelum memulai jalannya pertandingan, mereka mencari salah satu seorang remaja laki-laki yang dianggap masih muda dan sehat dalam kondisi fisik untuk dijadikan petarung atau pepadu. 

Hampir saja saya yang dicalonkan jadi pepadu, tapi saya gak mau soalnya gak berani, "Next Time lah pak broo".  Setelah memperoleh dua orang petarung yang dianggap wasit seimbang, maka para petarung dipakaikan ikat kepala ( sapuq ) dan ikat pinggang sebagai bebadong. Setelah dianggap siap semua, segera pertandingan dimulai. 



Pertandingan dipandu pula oleh musik tradisional yaitu musik gamelan khas Lombok. Gamelan Lombok terdiri dari gendang tabuh seperti gendang beleq tapi agak kecil, seruling, gong dan rincik yang dimainkan secara cepat untuk membuat seru suasana pertandingan. Selain itu ada ada yang melantunkan sebuah syair atau kalimat-kalimat mistis yang dianggap keramat untuk membuat petarung gak merasakan sakit jika terkena pukulan dari musuh.

Pertandingannya sangat menarik ditonton, bukan hanya para petarung saja yang menikmati jalannya pertandingan, tapi yang menonton juga, gak habis-habisnya untuk berteriak tegang saat para petarung saling menyerang dan memukul musuhnya dengan semangat yang menggebu-gebu karena efek dari musik yang dimainkan dan kalimat-kalimat mistis yang ditembangkan. 

Gak hanya orang lokal saja yang antusias untuk menonton, tapi para wisatawan mancanegara juga gak mau kalah untuk menonton tradisi yang sangat langka waktu penyelenggaraannya ini. Saya sangat bersyukur bisa kesampain menonton secara langsung tarian tradisi yang berasal dari Pulau Lombok ini. Mantap pokoknya mas / mbak broo.... :)

Sampai jumpa di cerita saya selanjutnya :)




Penulis : Lazwardy Perdana Putra

Monday, 22 September 2014

Cafless Water Park Lombok : Is Beautiful


Berada di luar kota, tepatnya di daerah Gunung Sari, Kabupaten Lombok Barat atau sekitar delapan kilometer ke arah utara dari Kota Mataram. Terletak di daerah perumahan Green Garden yang merupakan jalur menuju Hutan Pusuk dan Gili Trawangan,Air, dan Meno, sehingga pengunjung gak susah  menemukan tempat ini.




Suasana dan tempatnya yang membuat saya jatuh cinta dengan water park ini. Saking jatuh cintanya, sudah empat kali saya datang kesini semenjak diresmikan beberapa tahun yang lalu. Menurut saya, dari beberapa water park yang berada di Lombok, tempat ini termasuk water park yang paling nyaman dan indah panoramanya.




Udara yang sangat sejuk dan terbebas dari polusi udara perkotaan karena letaknya juga di daerah perbukitan dan berbagai macam tanaman hias yang tumbuh di area water park ini. Tidak begitu ramai dan kebersihan kolam-kolamnya yang telah dijamin bersih, membuat siapapun termasuk saya sendiri merasakan bagaikan kolam pribadi. Dan juga gak terlalu suka sengan suasana yang begitu ramai,sehingga tempat ini sangat cocok buat saya untuk sekedar berenang dan menenangkan diri. 




Water Park yang dikelola oleh pihak asing ini menurut sumber yang dipercaya, sangat cocok masuk ke dalam agenda liburan buat teman-teman. Selain ada wisata alam dan budaya yang sangat populer di pulau ini, gak ada salahnya beberapa water park yang ada di Lombok terutama Cafles Water Park dimasukan ke dalam agenda wisata teman-teman di Lombok.



"Located just outside the town, precisely in the area of ​​Gunung Sari, West Lombok regency, or about eight kilometers to the north of the city of Mataram. Located in the residential area of Green Garden which is the path to the Forest Pusuk and Gili Trawangan, Air and Meno, so visitors do not have trouble finding this place".


Penulis : Lazwardy Perdana Putra