Monday, 15 September 2014

Nirwana Water Park, Lombok

Lombok Island punya tempat liburan baru mas / mbak broo... !!! 

Itulah kalimat yang cocok sekali buat Lombok saat ini. Banyak sekali tempat-tempat baru yang lagi atau yang sudah dibuka buat umum untuk dijadikan pilihan untuk mengahabiskan waktu liburan teman-teman. Sebagai orang asli Pulau Lombok, bangga dong kalau pulau indah ini memiliki berbagai macam tempat wisata ; ada pantai-pantainya yang keren habis, ada berbagai nama air terjun yang mempesona, ada gunung tertinggi ketiga di Indonesia, ada danaunya yang super indah, wisata budayanya yang sangat kental dan gak ketinggalan gili-gilinya dooong yang gak bisa dilupakan oleh para wisatawan yang sudah sempat berlibur ke Lombok. Itu beberapa macam wisata alam dan budaya yang Lombok miliki. 

Lombok juga memiliki wisata yang gak kalah keren dari wisata yang sudah disebut sebelumnya. Kurang lebih ada tiga water park yang ada di Lombok saat ini, semuanya terletak di daerah Kota Mataram dan Lombok Barat. Salah satunya yang baru diresmikan beberapa hari yang lalu yaitu Nirwana Water Park. Beberapa saat yang lalu, dengan gak sengaja saya mendapat informasi dari salah satu teman bahwa di Lombok sekarang memiliki water park baru. Otomatis, saya langsung mencari lebih jauh informasi letak water parknya dimana. Akan tetapi sayang sekali, di google belum ada foto-foto tempat ini. Akhirnya saya bersama adik memutuskan untuk pergi survei. Alhamdulillah setelah dicari-cari, tempatnya ditemukan. 






Setelah memarkir kendaraan di area parkir, kami langsung menunju loket untuk membeli tiket masuk. Wah, saat itu kami beruntung karena masih dapet harga promo. Melihat-lihat situasi disana, ternyata selain memiliki water park, tempat ini juga memiliki tempat bermain futsal baru dan kondisi lapangan futsal masih baru dong. Setelah saya tanya ke salah satu petugas disana, ternyata ada promo lhoo buat bermain futsal. Tetapi sayang, mau bermain futsal cuma berdua, bukannya seneng malah ngos-ngosan nanti. Akhirnya kami memutuskan untuk bermain air saja dan menikmati fasilitas dari wahana yang diberikan. Bersantai-santai sambil cuci mata juga bisa di tempat ini, asalkan jangan sampai numpang tidur siang aj,*ROTFL*.





Nirwana Water Park merupakan water park yang ketiga yang ada di Lombok setelah Kura-Kura Water Park dan Caffles Water Park / Green Garden Water Park. Dari segi fasilitas water park ini gak kalah dengan kedua water park yang sudah ada sebelumnya. Water park ini terletak di pinggiran Kota Mataram dan sangat dekat dengan Bandara Selaparang. Jadi, bagi yang kebetulan berlibur ke Lombok dan memiliki hobi untuk berenang atau sekedar bermain air bersama teman dan keluarga, gak ada salahnya buat mengunjungi destinasi baru yang ada di pulau terindah ini. 

Kesan pertama saya sangat memuaskan bisa menikmati liburan dengan berada di Nirwana Water Park ini. Saya sangat senang dengan kekhasan dari water park ini. Kekhasan dari water park ini yaitu dikelilingi oleh persawahan dan kebun sehingga suasana menjadi sejuk. 

Ada kalimat yang sangat berkesan buat saya " Jangan ke Lombok, nanti gak mau pulang " *Kayak judul Film* hehehe... Selamat berlibur dan menikmati wisata Pulau Lombok.


Notes :
- Nirwana Water Park terletak  di sebelah utara Kota Mataram atau berada di jalan lingkar utara.
- Harga tiket dari hari Senin - Jumat Rp.30.000,- dan hari Sabtu-Minggu Rp.35.000,- ( harga normal disamping harga promo )
- Ada arena bermain futsal juga.
- Dari Kota Mataram kurang lebih 10 menit sampai ke water park ini.


Penulis : Lazwardy Perdana Putra

Thursday, 14 August 2014

Sunset Cantik Senggigi Beach


Beberapa waktu lalu, saya dengan keluarga menghabiskan waktu liburan pasca lebaran Idul Fitri. Kebetulan tujuan kami yaitu daerah Senggigi. Jika mendengar nama Senggigi pasti semua orang tau, bahkan sebelum saya lahir, Senggigi udah terkenal sampai ke luar negeri. Begitu juga dengan segala macam informasi yang berada di media sosial dan media cetak yang udah banyak sekali menjelaskan keindahan pantai ini dan keindahan sunsetnya dengan bukti  foto-fotonya yang gak pernah bohong.

Gak sengaja kami mengambil hari Sabtu untuk berlibur dengan alasan menghindari keramaian. Perlu diketahui, bahwa jika waktu libur, pantai ini sangat ramai sekali oleh para pengunjung baik orang lokal sendiri maupun orang dari negeri yang sangat jauh. Gak lupa juga kamera udah siap di dalam tas, siapa tau ada keindahan yang sayang bila terlewatkan.

Ternyata apa yang saya harapkan terkabul. Cuaca saat itu lagi cerah dengan tinggi gelombang laut yang normal walaupun angin lumayan kencang karena pada saat itu udah memasuki bulan Agustus. Banyak hal yang dapat kita lakukan disana. Para pengunjung juga dimanjakan dengan adanya fasilitas snorkeling dan bermain kanu. Hotel-hotel di sekitar pantai juga gak mau kalah dengan memberikan hiburan kepada para pengunjung,terutama tamu hotel yang menginap.

Jika berbicara soal kuliner, di pantai ini juga ada kuliner khas Lombok yang dapat ditemui yaitu sate bulayak yang sangat lezat di lidah dan harganya terjangkau. Senggigi selalu memberikan kepuasan kepada siapa saja yang berkunjung ke tempat destinasi wisata nomor satu di Lombok ini. Kenapa saya bilang nomor satu,karena siapa pun yang datang ke Lombok, pasti selalu ke tempat ini. Bisa dibilang Pantai Senggigi menjadi tempat favorit buat para wisatawan lokal maupun mancanegara.

Sekitar jam 6 sore, matahari udh mulai tenggelam. Saat itu cuaca di Bali cukup cerah berawan, beruntung sekali pada saat itu. Jika kita mau melihat sunset yang cantik dari Lombok, harus banyak berdoa biar di Bali gak hujan ato mendung karena jika hujan ato mendung, sunset itu gak akan terlihat.

Menjelang senja yang sangat indah di Pantai Senggigi

Paling enak juga melihat sunset sambil bermain kanu ato nongkrong di jembatan penyebrangan menuju Gili Trawangan yang ada di pinggir pantai. Asyik bener emang kalo berlibur kesini. Dengan duit pas-pasan saja udah bisa ke Lombok. Siapa bilang ke Lombok itu mahal, Hoax semua itu.

Matahari terbenam di Pantai Senggigi, Cantiknya !!! 

Selamat berlibur ke Lombok


Tuesday, 12 August 2014

Keindahan Desa Sembalun, Lombok Timur


Lombok gak hanya terkenal dengan pantai-pantainya yang luar biasa kerennya, tapi disisi lain Lombok mempunyai pemandangan alam pegunungan yang sungguh luar biasa indahnya. Biasanya saya menulis pantai-pantai di Lombok.  Kali ini kita tinggalkan dulu panas-panasan di pantai indahnya, digantikan dengan cerita tentang perjalanan di Desa Sembalun yang ada di Lombok Timur.

Mungkin sebelumnya, banyak sekali informasi yang kita temukan melalui internet ato buku-buku wisata tentang Desa Sembalun. Desa ini bisa dibilang berada di lembah gunung, yaitu Gunung Rinjani. Jika diliat dari google earth, desa ini sangat mudah ditemukan. Perjalanan dari Kota Mataram menuju ke Sembalun sekitar 2 jam waktu normal. Para pendaki yang akan mendaki Gunung Rinjani juga akan menuju desa ini untuk memulai start pendakian. Banyak hal yang dapat kita temukan disini. Gak nyesel deh pokoknya.

Jalan menuju Desa Sembalun, pas banget ada kabutnya

Perjalanan saya berawal dari rencana dengan teman-teman yang udah lama gak pernah jumpa. Maklumlah, kami semua gak mahasiswa lagi kecuali satu orang yang melanjutkan ke S2 tahun ini. Jadi kesibukan masing-masing yang membuat kami jarang berjumpa yaitu selama 7 bulan lamanya. Hari itu pas hari libur, yang sengaja kami ambil karena bertepatan dengan acara ulang tahun salah satu teman kami. Awalnya sih mau menyebrang ke Gili, tapi karena saat itu cuaca di laut lagi buruk, jadinya diputuskan untuk merasakan yang sejuk-sejuk dulu.

Istirahat sejenak setelah beberapa kilometer melewati jalan menanjak

Sebelum hari H berpetualang, saya menyibukkan diri mencari segala macam informasi mengenai desa ini melalui internet dan bertanya langsung kepada teman yang udah kesini. Pastinya ya meminta saran dan apa saja larangan bila menuju desa ini. Gak lupa juga menanyakan musim buah strauberry yang katanya di antara bulan Mei - Agustus lagi panen-panenya disana,itu versi salah satu teman sih. Penginapan pun gak luput dari pencarian sebelum kesana, awalnya sih udah dapet penginapan dengan harga murah, tapi gak jadi menginap dengan alasan ada acara esok harinya. 

Setelah semua informasi dan persiapan udah lengkap, kami pun memulai berpetualang. Mulai start dari Selong,Lombok Timur dengan memakai motor matic kesayangan, menuju Desa Sembalun. Jika dari Selong ke Sembalun,cuma memakan waktu sekitar 1 jam waktu normal. Cuaca pada saat itu sangat cerah berawan dengan hawa pagi yang dingin. Kondisi lalu lintas juga ramai lancar. Jalur yang dilewati memakai jalur umum yaitu Selong kemudian ke arah Rempung, bertemu dengan perempatan Rempung belok kanan yang menuju ke arah Aikmel. Gak lupa di Aikmel kami mengisi full tangki bensin motor karena buat jaga-jaga bila kehabisan bensin bila menanjak ke arah Sembalun. Setelah tangki bensin udah full, kami melanjutkan perjalanan menuju tempat tujuan. Perlu diingat bila udah bertemu dengan perempatan di pasar Aikmel, jika belok kanan akan mengarah ke Pelabuhan Kayangan, sedangkan jika ambil jalur lurus kita menuju ke Sembalun. 

Kebetulan pas istirahat di salah satu tempat bertemu dengan rombongan bule asal Australia,akhirnya foto together deh 

Nah dari sini perjalanan dimulai, jalan udah mulai kecil tapi kondisi aspal masih mulus-mulus aj. Melewati pedesaan dan hawa udah mulai agak dingin dan sejuk. Selanjutnya desa yang akan dilewati yaitu Desa Suela. Nah sebelum sampai di desa ini, akan bertemu dengan dua pertigaan yang membuat kami pada saat itu kebingungan. Saking bingungnya saya mengentikan laju motor pas di pertigaan, Setelah meminggirkan motor, saya menanyakan kepada ibu-ibu penjaga warung yang berada disana. ibu itu mengatakan jika ke Sembalun belok kanan. "Terimakasi bu" jawab saya. Segera melanjutkan perjalanan lagi, nah ketemu lagi dengan pertigaan, tapi pertigaan ini gak membuat kami terkecoh, kami ambil jalur yang ke kanan. Setelah melewati pertigaan,barulah kita sampai di Desa Suela.

Dari Desa Suela kita bertemu lagi dengan pertigaan. Nah disitu ada plank bertuliskan jika mau ke Lemor dan Sembalun harus belok kiri. Syukurlah udah ada plank bertuliskan jalur yang benar. Perjalanan semakin seru saja rasanya, setelan memasuki pintu gerbang " Selamat Datang di Taman Nasional Gunung Rinjani", jalan udah mulai menanjak dan berliku. Ada kejadian yang menggelikan pada saat itu, saya kebetulan berpasangan dengan teman yang sama-sama gemuk,sedangkan pasangan teman yang lain pada kurus-kurus. Lucunya, pas jalan mulai menanjak, motor yang saya bawa agak berat naiknya. Takut jika gak sampai ke atas, malah nantinya mundur. Paksakan saja naik walaupun pelan, sedangkan teman yang lain pada tertawa liat kondisi kami yang mengenaskan.

Hampir setengah jam lamanya melewati jalan menanjak, sampai juga kita di daerah Pusuk. Pusuk adalah nama tempat yang memiliki pemandangan yang indah, bisa melihat Desa Sembalun dari atas tempat ini. Banyak para pengunjung yang mengabadikan foto mereka disini. Di tempat ini disediakan tempat peristirahatan buat para pengunjung. Penjual makanan dan minuman pun gak ketinggalan untuk menjual dagangan mereka disini. Ada cerita lucu disini, salah satu teman menanyakan ke penjual minuman, disini ada minuman yang dingin. Serentak orang yang mendengarkan semuanya tertawa. hahaha... Mana ada minuman dingin di daerah pegunungan yang super duper dingin suhunya, yang ada minuman hangat saja.

Kenikmatan yang gak terkalahkan yaitu minum kopi susu hangat 

Si Irfan salah satu temen yang lagi bermain dengan si Songgokong dari Sembalun

Akhirnya kami semua memesan kopi hangat untuk menghangatkan tubuh yang udah menggigil. Setelah beristirahat sejenak dan gak lupa berfoto-foto, kami melanjutkan perjalanan ke Desa Sembalun. Desa Sembalun ada dua yaitu Sembalun Bumbung dan Sembalun Lawang. Suasana pedesaan yang sangat ramai meskipun dikelilingi oleh bukit-bukit dan berada dibawah kaki Gunung Rinjani. Kali ini, kondisi jalan gak menanjak lagi alias menurun sampai di desa. Sesampainya di desa, kami mencari masjid untuk melaksanakan shalat dzuhur sekalian mencari warung buat makan siang. Indah sekali pemandangan yang saya liat dari halaman masjid. Gak henti-hentinya untuk mengucapkan syukur atas kebesaran Tuhan yang menciptakan dunia ini beserta isinya.
***
Saking takjub dengan keindahan desa, gak nyadar kalo difoto juga

Suasana desa pada siang hari, tenang dan jauh dari keributan kota

Akhirnya ketemu juga sama abang bakso, makan yang hangat-hangat biar gak kedinginan

Shalat udah, makan udah. Akhirnya kami memutuskan untuk berkeliling desa. Desa yang indah dan sejuk alias dingin banget. Setelah berkeliling sambil mencari tempat yang cocok buat berfoto, kami menemukan beberapa penjual strauberry yang berada di pinggir jalan utama desa. Disana ada strauberry yang udah dbungkus-bungkus memakai kotak mika, ada juga yang masih di kebunnya. Saya dan teman-teman memilih untuk memetik langsung di kebunnya. Sayang sekali, pada saat itu buahnya udah hampir habis karena sebelum kami kesana, udah ada tamu yang memborong buah strauberry. Kami sih bukan niat memetik buah strauberry tapi niatnya buat berfoto-foto di kebunnya.hehehe...#Alibi. 

Kalo bisa nebak ini di bagian mana ya di desa Sembalun ???

Kenyang memakan strauberry, akhirnya kami memutuskan untuk membawa pulang beberapa buah beserta bibitnya untuk oleh-oleh orang rumah. Cukup murah untuk memborong buah strauberry di Desa Sembalun dan penjualnya ramah-ramah, kalo itu sih jangan ditanya lagi. Orang Lombok itu ramah-ramah dengan para pendatang yang datang ke tempat mereka dan keamanan juga terjamin. Jadi teman-teman jangan khawatir jika tersesat di tengah jalan, tanya saja sama orang disana pasti dijawab dengan ramah oleh mereka. "Malu Bertanya Sesat di Jalan", itu istilah umum yang sering kita dengar. hehehe...

Si Kipli lagi ngerayu ibu penjual strauberry biar dikasi harga murah.. mantaappp broo,lanjutkan

Bibit strauberry yang kami bawa pulang buat oleh-oleh orang rumah

Setelah berkeliling desa dan beinteraksi dengan penduduk disana, kami memutuskan untuk balik ke Kota Selong. Masih belum puas rasanya menikmati keindahan alam yang ada di Taman Nasional Gunung Rinjani ini, Insyaallah di kesempatan lain, saya akan datang kembali ke desa ini untuk mencari cerita yang lainnya. Buat temen-temen yang kebetulan datang berlibur ke Pulau Lombok, jangan lupa mampir ke Desa Sembalun. Dijamin gak nyesel kalo kesini. 


Notes :
1. Perjalanan menuju Desa Sembalun dari Kota Mataram menempuh waktu 2 jam waktu normal.
2. Rute yang akan dilewati kalo dari;

- Kota Mataram : Kota Mataram - Narmada - Kopang - Masbagik - Aikmel - Suela ( berbelok ke kiri arah Lemor dan Sembalun ) - Lemor - Sembalun Bumbung - Sembalun Lawang.

- Pelabuhan Kayangan : Pelabuhan Kayangan - Peringgabaya ( belok ke kanan arah Makam Selaparang ) - Suela ( belok ke kanan arah Lemor dan Sembalun ) - Lemor - Sembalun Bumbung - Sembalun Lawang.

- Bandara BIL : Bandara ( ke arah Kota Mataram ) - Penujak ( belok kanan ke arah Praya ) - Praya - Kopang - Masbagik - Aikmel - Suela - Lemor - Sembalun Bumbung - Sembalun Lawang.

- Arah Utara : Kota Mataram - Senggigi - Malimbu - Pelabuhan Bangsal - Tanjung - Bayan - Senaru - Sembalun Lawang - Sembalun Bumbung.

3. Sekitar bulan Mei - Agustus lagi panen buah strauberry.
4. Kalo mau kesana mesin kendaraan udah dipastikan dalam kondisi baik.
5. Buah Strauberry harga per kilonya 50ribu, yang udah dalam kotak mika 5ribu per kotak. Bibit juga dijual seharga 10 ribu 3 bibit. Biaya masuk kebun 5ribu.
6. Buat yang akan menginap ada beberapa penginapan yang berhasil saya catat ;

- Paeredoe 1 Homestay. Lokasi : Sembalun Bumbung. Tarif : Rp 150.000 - Rp 250.000
  Cp : Lalu Maruhun 081917714514

- Paeredoe 2 Homestay. Lokasi : Sembalun Bumbung. Tarif : Rp. 150.000 - Rp.375.000
  Cp : Lalu Maruhun 081237965580

- Royal Homestay. Lokasi : Sembalun Lawang. Tarif : Rp.200.000
  Cp : 081805791762

- Local Homestay. Lokasi : Sembalun Lawang. Tarif : Rp.150.000
  Cp : Ruslan 081763041380

- Maria Guesthouse. Lokasi : Sembalun Lawang. Tarif : Rp.250.000
  Cp : 081997882691

- Lembah Rinjani. Lokasi : Sembalun Lawang. Tarif : Rp.300.000 - Rp.400.000
  Cp : Ani 081803652511

Selamat berpetualang... Jika ada info yang kurang tepat dapat segera dikoment ya.. Terimakasi


Penulis : Lazwardy Perdana Putra



Monday, 4 August 2014

Nambung Beach, Air Terjun Air Asin


Saat ini kalo mendengar nama Nambung Beach, ada yang tau ada juga yang belum tau. Yang udah tau tapi belum kesana lebih banyak daripada yang udah kesana tapi belum sempat beritau, apalagi yang belum tau sama sekali dimana yang namanya Nambung Beach. Nama ini sekarang lagi terkenal di dunia maya, apalagi yang sering buka situs wisata di Lombok pasti udah pernah melihat keindahan pantai ini. Nambung Beach terletak di Desa Nambung, Kecamatan Sekotong, dekat dengan Teluk Sepi atau perbatasan antara Lombok Barat dengan Lombok Tengah. 

Namanya yang sering dibicarakan dari mulut ke mulut, membuat rasa penasaran saya semakin hari semakin besar. Berawal dari sering membaca blog-blog orang yang membahas khusus tentang pantai ini. Kesan pertama kali melihat foto-fotonya di dunia maya, sangat takjub sekali. Ingin rasanya meminjam pintu ajaibnya Doraemon agar bisa cepat sampai kesana. hahaha. Gak lupa saya mencatat jalur menuju pantai yang katanya orang yang sebelumnya udah kesana memiliki khas yang gak ada di pantai lain. Apa itu ???, ya karena pantai itu memiliki air terjun yang dimana air nya berasa asin. Jelas, airnya asin karena itu air yang berasal dari deburan ombak air laut. Sehingga dikenal juga dengan nama Air Terjun Air Asin.

Nambung Beach dengan batu karangnya 

Setelah mendapat info yang cukup dari berbagai sumber yang dapat dipercaya dan waktu yang tepat menuju kesana. Alhamdulillah, akhirnya touring ke Nambung Beach menjadi kenyataan. Terimakasi buat Kak Ari, Mbak Dini dan Adek Adit yang ikut menjadi bagian dari touring ini. Kita sepakat untuk pergi habis lebaran Idul Fitri dan sengaja mengambil hari libur menuju kesana biar banyak temen dan gak sepi-sepi amat.

Okeee...Perjalanan kami berawal dari Kota Mataram. Kebetulan cuaca lagi cerah-cerahnya dan kondisi kendaraan yang dipakai dalam kondisi sehat pula. Kami berempat memakai sepeda motor matic dan gak lupa memakai jaket dan pelindung diri dari sinar matahari. Untuk mencapai pantai tersebut, kita harus menempuh jarak kurang lebih 60 km dan memakan waktu 2 jam waktu normal dari Kota Mataram. Jalur yang ditempuh melewati Kota Gerung,Lombok Barat kemudian ambil jalur menuju ke Pelabuhan Lembar. Nanti sebelum masuk di Pelabuhan Lembar, ada pertigaan dan ambil jalur yang menuju ke Sekotong atau belok ke kiri dari pertigaan tersebut. 

Alhamdulillah sepanjang jalan dari Kota Mataram sampai di daerah Lembar lancar-lancar saja walaupun banyak kendaraan besar seperti truk yang menuju pelabuhan. Setelah mengambil jalur yang menuju Sekotong, kami dimanjakan dengan pemandangan deretan bukit-bukit dan perkampungan masyarakat disana, Indah sekali. Setelah beberapa lama kemudian, kita bertemu dengan pertigaan lagi. Disini kita disuruh memilih mau mengambil jalur atas atau jalur bawah. Kalo jalur atas kami jalan lurus, sedangkan jalur bawah, kami harus berbelok ke kanan. Saat itu kami memilih jalur atas dengan tujuan lebih cepat sampai daripada mengambil jalur bawah. Setelah melewati jalur atas, bertemu lagi dengan pertigaan, jalan lurus saja jangan belok-belok lagi. 

Kira-kira 3 km berjalan, bertemu lagi dengan pertigaan. Nah disini intinya, kalo dilihat dari plank yang ada di pinggir jalan, Kalo ke Teluk Sepi belok kiri dan kalo belok kanan ke Pelabuhan Tawun dan Gili Nanggu. Karena niatnya udah mau ke Nambung, kami mengambil jalur yang menuju Teluk Sepi. Nambung Beach terletek di timurnya Teluk Sepi, jadi gak salah kita mengambil jalur yang menuju teluk ini. 

Udah 1,5 jam lamanya kita menempuh perjalanan, Akhirnya sampai juga di Teluk Sepi. Begitu melihat indahnya teluk ini dari atas bukit, cantik sekali dan memberi ketenangan di dalam hati. Bener-bener sepi seperti namanya. Saya kira udah sampai di Nambung Beach, ternyata masih jauh. Disana bertemu lagi dengan pertigaan, sempat bertanya sama anak-anak kecil yang lagi duduk-duduk di depan warung. Mereka menjawab, " Jalan lurus, Pantai Nambung udah deket sekitar 7 km lagi ". Mendengar perkataan mereka, saya jadi gak sabar cepat-cepat sampai disana. Dengan kecepetan 80 km/ jam, saya bawa lari motor sekencang-kencangnya. 

Kira-kira 2 jam memakan waktu dari Kota Mataram, akhirnya sampai juga di Desa Nambung. Perkampungannya ramai dengan rumah-rumah berkhas desa di pantai. Setiap rumah memiliki tempat parkir kendaraan buat para tamu yang berkunjung ke Nambung. Dijamin aman dan masyarakat disana ramah-r
amah terhadap pengunjung. Baik wisatawan lokal maupun asing bercampur baur menikmati keindahan pantai ini. 


Saya bersama Nambung Beach

Main kunfu dengan atlet juara kunfu antar kampung

Pasir Merica Nambung Beach

Berpasir putih dengan bentuk pasir seperti butiran merica, air laut yang jernih berwarna hijau muda, biru muda dan biru tua. Gak lupa deretan bukit-bukit sepanjang pantai yang berwarna hijau kuning dan batu-batu karang yang mempercantik pantai ini,semuanya lengkap. Rasa capek pun hilang setelah melihat pemandangan pantai yang terkenal dengan air terjunnya ini. Setelah beberapa saat istirahat sambil menikmati pemandangan yang baru pertama kali saya liat di pantai ini, kami berempat segera menuju air terjun air asinnya. Lumayan jauh sih, tapi rasa capek dikalahkan dengan rasa penasaran. Sinar matahari pun gak terasa di kulit karena tiupan air laut yang kencang, panas pun gak terasa.

Istirahat sejenak di salah satu warung 

Mbak Dini dengan Adik Adit 

Disana ada dua pilihan menuju air terjunnya, bisa berjalan kaki atau naik perahu nelayan yang udah disiapkan. Kebetulan saya bertanya dengan yang pemilik perahu, tarif untuk sekali antar yaitu 5 ribu per orang atau 10 ribu pulang pergi. Cukup murah juga kalo dihitung-hitung, tapi kami memilih tetap berjalan kaki sambil menikmati pemandangan pantai dan gak lupa mengambil foto pastinya. Gak terasa sampai juga di tempat air terjun yang terkenal itu, ramai sekali dengan para pengunjung. Saya pun gak mau kalah sama mereka, saya langsung menuju batu karang yang sangat besar buat menunggu air terjunnya dari deburan ombak laut. 

Jalan menuju Air Terjun Air Asin 

Eksis dulu 

Asyiiikk... Air terjunnya indah sekali. Gak lupa saya mengabadikan semua moment-moment disana dengan sebuah kamera yang saya bawa. Terbayarlah udah rasa penasaran dengan melihat secara langsung air terjun air asin milik Nambung Beach. Lombok emang indah, gak nyesel kesini pokoknya. Setelah 4 jam disana, kami sepakat untuk balik ke Kota Mataram. Terimakasi Nambung Beach atas sajian pemandangannya. Suatu saat nanti saya akan balik kesini lagi. 

Air Terjun Air Asin

Sayang agak blur hasil fotonya 

Adik Adit dan Mbak Dini yang lagi eksis di atas batu



Notes : 
1. Nambung Beach terletak di Desa Nambung, Kecamatan Sekotong atau dekat dengan Teluk Sepi.
2. Jarak tempuh dari Kota Mataram ke Nambung Beach kurang lebih 60 km idengan memakan waktu 2 jam waktu normal.
3. Jangan lupa membawa perlengkapan seperti air putih yang banyak bagi yang mau berhemat dan bekal makan siang, soalnya disana gak ada nasi bungkus. Adanya Pop Mie dan aneka minuman seperti kopi, es kelapa muda dan teh hangat.
4. Bagi yang malas berjalan kaki menuju air terjun air asin, bisa menyewa kapal perahu milik masyarakat disana dengan hanya membayar 5 ribu per orang.
5. Buat keamanan anda, usahakan jangan pulang terlalu sore ato malam soalnya masih rawan kejahatan. 

Selamat berlibur ke Lombok :)


Penulis : Lazwardy Perdana Putra

Sunday, 20 July 2014

Menjelang Sahur di 0 Km, Yogyakarta


Suasana di o km Yogya pada waktu dini hari, sepi oleh kendaraan bermotor
Bismillah.... 

Beberapa waktu yang lalu saya pernah menulis cerita tentang Tugu Yogyakarta dengan teman-teman kuliah. Mengisi waktu kosong dengan melakukan hal yang baru pertama kali kami lakukan. Asyik sekali rasanya jika mengisi waktu di bulan puasa dengan kegiatan yang bermanfaat tanpa mengganggu kenyamanan orang lain. Bagi yang udah membaca artikel sebelumnya, pasti udah tau kelanjutan cerita dari Tugu Yogya ke 0 km, dimana saya udah memberikan bocoran di akhir cerita sebelumnya. Nah, mari kita mulai kelanjutan ceritanya.

Pada saat itu jarum jam menunjukkan sekitar pukul 01.30 waktu sana. Bayangkan jam segitu pasti udah sepi oleh lalu lintas kendaraan bermotor dan orang lalu lalang. Ternyata dugaan kami meleset, bukannya sepi tapi ramai oleh para pengunjung yang sekedar duduk-duduk di bangku-bangku pinggir jalan dan pada asyik ngobrol dengan teman-temannya. Ada juga fotografer yang sedang sibuk mencari posisi yang bagus untuk mengambil beberapa foto. Kalo ada para pengunjung, pasti ada para penjual makanan dan minuman. Penjual yang kami jumpai yaitu penjual wedang ronde, jagung rebus, dan penjual kaki lima. Itulah orang-orang di 0 km yang kami jumpai. Asyik emaaaanggg....!!!!


Saya langsung mengajak salah satu temen ( Kiki ) buat diajak berfoto berdua di bawah nasi kucing raksasa. Perlu diketahui Yogyakarta terkenal dengan salah satu wisata kulinernya yaitu nasi kucing. bungkus nasinya kecil sekali beda sama yang ada di foto. Kalo yang ada di foto bukan nasi kucing beneran tapi nasi kucing boongan. Bayangkan saja kalo nasi kucing segede itu, pasti gak makan-makan selama seminggu. Tempat kami berfoto tepat di depan Monumen 11 Maret, salah satu monumen bersejarah yang ada di Kota Yogya dengan dihiasi lampu taman yang bercahaya indah membuat suasana seperti ada di benua eropa.


Inilah dia para wanita-wanita yang fisiknya perempuan tapi jiwanya, jiwa begadang. Lagi asyik bergaya layaknya super model terkenal dengan latar belakang jalan yang udah mulai sepi oleh kendaraan bermotor. Perlu diketahui tepat dibelakang para wanita ini ada sebuah istana presiden karena dulu kala dalam sejarah Indonesia, Yogyakarta pernah menjadi ibukota negara kita tercinta ini. 


Kalo saya punya gaya lain, duduk di pinggir jalan, angkat kaki satu sambil liat-liat kalo ada cewek jomblo lewat. Sepi amat, ya jelas sepi karena pas itu udah hampir jam 3 pagi. Tempat saya duduk, pas mengahadap salah satu bangunan sangat klasik seperti bangunan yang ada di eropa sana. Bangunan itu merupakan sebuah kantor pos pusat di Kota Yogya. Dari sejak dulu bangunan ini udah berfungsi sebagai kantor pos. Yang paling saya suka di 0 km ini yaitu bentuk tata bangunannya dan cahaya lampunya yang memberi kesan berasa kita diajak ke jaman dulu kala. Selain bangunan kantor pos, ada juga bangunan yang berfungsi saat ini sebagai Bank Indonesia dan Bank BNI yang ada di daerah 0 km. 





Udah capek mengambil beberapa gaya untuk difoto, kami beristirahat sejenak sambil membeli wedang ronde. Malam yang dingin ditemani dengan semangkuk wedang ronde yang anget. Wedang ronde ini bisa dibilang makanan ya, dibilang minuman juga iya. Di dalam sebuah semangkuk wedang ronde, ada beberapa komponen sebagai pelengkap yaitu ada kacang tanah, kolang-kaling, roti tawar, ronde itu sendiri ( terbuat dari tepung kanji yang bebentuk bulat ) dan tidak lupa air jahe angetnya yang membuat tenggorokan plong bila meminumnya. 

Punya cerita itu adalah hal yang pasti kita temui di dunia ini. Tapi kalo punya cerita unik gak semudah orang pernah menemukannya. Carilah cerita unik sebanyak-banyaknya karena dari situ kita bisa merasakan akan nikmat Tuhan yang sangat berharga. Terimakasi kepada temen-temen ( Daus, Hafiz, Astri, Kiki, Nena, Triwul, Nena, Dina, dan Lova ) yang udah membuat cerita ini bersama, sampai  harus menulisnya dalam sebuah cerita pendek di dalam blog pribadi saya. Mohon maaf juga baru sekarang saya ada waktu menulis cerita kita. Ini merupakan kenangan yang gak bisa kita lupakan seumur hidup. 

Good Luck kita semua..Amiiinnnn 

Notes :
1.Di daerah 0 km ada beberapa tempat yang bisa anda lihat seperti : Kantor Pos pusat, Bank BNI, Bank BI, Istana Presiden RI, Monumen 11 Maret, dan Benteng Vredeburg.
2. Tidak jauh dari 0 km, ada pusat wisata Malioboro, Alun-Alun Kidul, Masjid Gede, Kraton Yogyakarta,Taman Pintar dan Rumah Sakit PKU Yogya.
3. Harga wedang ronde satu porsi seharga Rp.5.000,-
4. Transportasi umum ada celter TransYogya di sekitar 0 km.


Penulis : Lazwardy Perdana Putra

Saturday, 19 July 2014

Menunggu Waktu Sahur edisi : Tugu Yogyakarta

Punya kebiasaan unik, itu adalah saya sendiri. Apalagi ada dukungan dari temen-temen yang gak kalah uniknya. Kekonyolan yang kami lakukan gak hanya di lingkungan kampus saja tetapi di luar kampus juga lebih parah lagi. Contohnya saja yang udah dilakukan beberapa waktu yang lalu, yaitu begadang di Tugu Yogyakarta. Bagi yang udah pernah ke Yogya ato yang merantau ke Yogya, pasti tau tempat ini. Tempat dimana berkumpulnya para jomblowan-jomblowati yang lagi tebar pesona ato yang udah punya pasangan, tapi pengen mencari hiburan di malam hari. 

Dari beberapa informasi yang saya peroleh dari internet, Tugu Yogyakarta ini merupakan sebuah tugu ato monumen yang sering dipakai sebagai simbol yang melambangkan Kota Yogya. Tugu ini dibangun oleh Hamengkubuwono I sekaligus pendiri Kraton Yogya. Tugu ini juga memiliki simbolis dan merupakan garis yang bersifat magis yang menghubungi laut selatan, Kraton Yogya dan Gunung Merapi. Konon, pada saat melakukan meditasi, Sultan Hamengkubuwono pada waktu itu menggunakan tugu ini sebagai patokan arah mengahadap puncak Gunung Merapi.

Tempatnya oke habis, pencahayaan lampunya yang keren, struktur bangunannya yang indah, dan melambangkan Kota Yogya itu sendiri lebih tepatnya. Tugu ini terletak di tengah kota dan sangat strategis sekali. Yang lebih kerennya itu, tugu ini terletak di tengah-tengah perempatan jalan. Waktu yang paling tepat kesini yaitu malam hari ato tengah malam biar gak panas, lagian kalo malam kita bisa melihat suasana malam hari Kota Yogya.

Hilang ngantuknya kalo udh di depan kamera

Kekonyolan kami berawal dari sebuah ide dari temen satu kelas yang pengen mencari suasana baru biar gak bosen. Timbullah ide untuk begadang menunggu makan sahur. Awalnya sih mau ke sebuah cafe buat ngobrol-ngobrol, tapi kayaknya ide itu gak berhasil. Bukannya begadang malah nanti pada ngorok semua liat sofa empuk. Akhirnya diputuskan untuk pergi ke tugu dan semuanya pada setuju. 

Tibalah waktu memulai petualangan, ketika itu sekitar pukul 00.00 waktu sana, kami udah berkumpul dan bersiap-siap. Saya bersama teman boncengan naik motor dan yang lainnya pada bawa motor masing-masing. Menyusuri jalan-jalan kota di malam hari, suasana saat itu masih rame oleh kendaraan bermotor. 

Awas mbak-mbak nanti ketabrak lhooo !!!

Mahasiswa / siswi yang kurang kerjaan 

Kira-kira sepuluh menit kemudian kami tiba di tempat tujuan. Nah, mulailah kegilaan demi kegilaan yang dilakukan. Mulai dari foto dengan gaya biasa-biasa saja, ampe foto dengan gaya duduk di tengah jalan. Awalnya sih malu-malu kucing buat di foto, tapi lama-lama jadi malu-maluin he..he..he..  Suasana pada saat itu heboh, selain kami ada juga para kelompok-kelompok mahasiswa yang kesana dengan melakukan hal yang sama. Walaupun melakukan hal yang sama, kehebohan kamilah yang menjadi tontonan orang-orang yang berada disana.

Eunaaaak tenan nongkrong disini 

Udah capek berfoto ria, kami istirahat di bawah tugu. Enak sekali nongkrong disana pada saat itu bersama teman-teman tercinta. Setelah beberapa saat menghabiskan waktu disana, kami melanjutkan petualangan di tempat lain yaitu " 0 km ". Dari berfoto-foto dengan latar belakang bangunan yang ada disana ampe pinjem rombong wedang ronde milik mas penjual yang lagi berjualan disana untuk dijadikan latar belakang buat foto. Ditunggu cerita di "0 km" yang gak kalah heboh dengan di Tugu Yogyakarta.

Notes :
1. Kalo mau ke Tugu Yogya, enaknya malam hari di atas pukul 23.00
2. Bagi para wisatawan bisa jalan kaki ato naik becak bila tempat penginapan dekat dengan Tugu Yogya
3. Tugu Yogya terletak di sebelah utara Malioboro.
4. Bila membawa kendaraan pribadi, kendaraan bisa diparkir di tempat-tempat yang udah disiapkan dan ingat parkir kendaraan yang ada tukang parkirnya biar aman.
5. Bila ingin menanyakan informasi mengenai Yogya, disana ada pos polisi yang siap melayani kalian semua. 


Penulis : Lazwardy Perdana Putra


Tuesday, 15 July 2014

Sunday Morning di Gembira Loka Zoo


Salah satu tempat yang menjadi favorit saya di Yogyakarta yaitu kebun binatangnya. Dari sekian banyak kebun binatang yang ada di Indonesia, Gembira Loka Zoo adalah salah satu kebun binatang yang paling ramai dikunjungi pada hari libur maupun musim libur sekolah. Area parkir di dalam kebun binatang pun, selalu dipadati oleh kendaraan pribadi maupun bus-bus pariwisata yang membawa rombongan siswa siswi sekolah dan para wisatawan baik lokal maupun asing. 

Kebun binatang ini terletak di dalam Kota Yogya, dan akses menuju kesana juga tidak susah bagi kita yang melakukan backpackeran karena letaknya di jalan negara yang menghubungkan Bandara Adi Sucipto dan Istana Presiden Yogya yang terletak di 0 km. Apalagi sekarang ini sudah ada transportasi kebanggaan warga Yogya yaitu TransYogya.

Perkenalkan neng Dwi, sahabat saya yang paling manis

Saya dan mas Amin yang paling kece

Perjalanan saya ke Gembira Loka Zoo bersama kedua sahabat yang paling asyik bila diajak traveling yaitu mas Amin dan neng Dwi, diawali dengan rencana dadakan alias iseng-iseng karena pada hari itu tugas yang berkaitan dengan kuliah maupun kegiatan yang lain lagi gak ada. Jadi kami bertiga memilih kebun binatang tempat buat kami menghabiskan waktu satu hari full.

Eksis dulu di bawah pohon Beringin 

Kebetulan jarak dari  tempat kami tinggal ke kebun binatang ini, tidak terlalu jauh. Dengan berjalan kaki pun bisa-bisa saja asalkan kuat jalan dan tergantung cuaca. Tapi kami memilih untuk memakai kendaraan pribadi biar menghemat waktu dan cepat sampai di tempat tujuan. Kendaraan yang kami gunakan, kami parkir di dalam area parkir Gembira Loka Zoo, tempat parkirnya sangat bagus dan tukang parkirnya terampil dalam mengatur kendaraan yang sedang parkir. Jadi bagi kalian yang ingin berkunjung, jangan khawatir karena tempat parkirnya sangat nyaman dan aman. 

Akhirnya kami sampai juga di pintu masuk menuju dalam kebun binatang. Sebelum itu mas Amin mengantri untuk membeli tiket masuk buat kami bertiga, " Baik banget mas Amin he..he..he ". Setelah tiket sudah di tangan, kami menyerahkan tiket ke petugas yang berjaga di pintu masuk kebun binatang. 

Ini pertama kali saya memasukin tempat seperti ini, awalnya sih males banget ke kebun binatang. Pas udah melihat dan merasakan, sangat indah dan sejuk sekali. Beda jauh dengan panasnya Kota Yogya di siang hari yang bisa menghitamkan kulit. Padahal kebun binatang ini letaknya di dalam Kota Yogya, tapi sejuk sekali di dalamnya, "Sungguh luar biasa" berkata di dalam hati. 

Banyak tempat yang kami kunjungi ; dari beberapa jenis flora, buaya, harimau, kuda nil dan masih banyak lagi yang lain. Mas Amin dan neng Dwi juga gak kalah hebohnya, mereka juga pertama kali kesini dan keliatannya juga sangat menikmati hari libur pas itu. Tingkah laku kayak anak kecil, foto sana foto sini, sampai setiap sudut di kebun binatang ini tidak kami biarkan untuk tidak difoto kecuali fotoan sama buaya,harimau dan ular tidak kami lakukan, " Takuuttt ". 

Ini namanya buaya beneran, bukan buaya darat

Kuda Nilnya lagi berpuasa, jaga pandangan broo...

Adek-adek yang lagi asyik menunggangi Si Unta

Tempat yang paling saya suka yaitu kolam raksasanya alias danau buatan yang letaknya di tengah-tengah kebun binatang. Ada perahu penumpang, menyewa boat untuk berkeliling di danau dan perahu yang berbentuk bebek yang dapat kita sewa jika ingin berkeliling di sekitar danau. Tapi sayang kami tidak sempat untuk mencoba wahana tersebut karena pada saat itu ramai sekali. Jadi kami putuskan untuk berjalan mengelilingi kebun binatang. 

Gak terasa, jam tangan sudah menunjukkan pukul 12.00 waktu sana. Ketiga sahabat ini langsung mencari tempat untuk shalat dzuhur. Setelah kami selesai shalat, kami segera mencari makan untuk mengisi perut. Akhirnya, kami memilih warung burjo yang ada di dalam area kebun binatang untuk kami makan siang. Harganya pun tidak terlalu berbeda dengan warung-warung burjo yang berada di luar kebun binatang dan rasanya pun tidak kalah enaknya dengan yang ada di luar kebun binatang. 

Mas Amin katanya pengen punya burung kayak gene

Setelah selesai makan siang, kami melanjutkan berkeliling lagi di area sebelah barat kebun binatang. Tepatnya kami memasuki area berbagai macam burung-burung yang menjadi koleksi di kebun binatang ini. Burung-burungnya indah-indah dan lucu-lucu, tapi sayang saya kurang hafal dan kurang mengenal jenis-jenis burung yang ada di Indonesia. Setelah  melihat puluhan jenis burung yang menjadi penghuni kebun binatang ini, saya jadi sadar bahwa sungguh banyaknya jenis burung yang ada di dunia ini khususnya di Indonesia. Saya juga yakin, masih banyak jenis burung lain yang jumlahnya ratusan di luar sana. 

Saya dan kedua sahabat terbaik menemukan banyak hal menarik yang bisa ditemukan di Gembiar Loka Zoo. Sangat menarik dijadikan agenda liburan kalian di Yogyakarta. Selain ke tempat-tempat sejarah, pantainya dan kulinernya, tidak salah jika mengunjungi kebun binatangnya. Kalo kayak begini ceritanya, saya jadi pengen ke kebun binatang yang lainnya. Tunggu cerita dari saya tentang kebun binatang lainnya dan tempat-tempat wisata yang lainnya.

Terimakasi udah membaca cerita saya bersama sahabat tercinta.

Notes :
1. Tiket masuk ke Gembira Loka Zoo, jika hari biasa ( Senin - Jumat ) Rp. 20.000 dan hari libur ato wekeend ( Sabtu - Minggu ) Rp.25.000. Lebih jelasnya bisa dilihat di webnya di www.gembiralokazoo.com.
2. Biasanya jika hari libur ato hari khusus, diadakan acara buat para pengunjung dan jadwalnya bisa dilihat langsung di webnya.
3. Transportasi menuju Gembira Loka Zoo bisa memakai jasa angkutan TransJogya, tiketnya Rp.3.000, jalur TransJogya melewati Gembira Loka Zoo.


Penulis : Lazwardy Perdana Putra
Fotografer : Dwi Meiria ( twitter : @meiriaandriz )

Monday, 7 July 2014

Bubur dari Tanah Sunda

Di Yogya selain wisata kulinernya seperti Gudeg dan Angkringan, Yogya juga memiliki wisata kuliner yang di kalangan mahasiswa disana sangat familiar sekali yaitu warung burjo singkatan dari “Bubur Kacang Hijau”. Orang yang pertama kali menginjakkan kaki di tanah “ Seribu Candi “ tersebut, apalagi yang hanya pergi berlibur ke Yogya, kalo gak nyari tempat makan Gudeg yang enak dimana, ya ujung-ujungnya makan di Angkringan yang banyak menunya. Banyak sekali tempat-tempat yang menjual Gudeg yang enak dan Angkringan yang menyajikan beberapa menu yang sangat lezat atau tempat lain yang mempunyai menu yang spesial.

Bicara soal Gudeg dan Angkringan yang gak ada abis-abisnya. Warung burjo pun gak kalah abisnya jika dibahas. Saya sendiri sebagai anak perantau yang kuliah dari tempat yang sangat jauh, sangat bersyukur ada yang namanya warung burjo. Disamping tempat makan, tempat ini juga bisa dijadikan tempat berkumpul untuk saling sapa entah berkumpul dengan orang yang udah kita kenal maupun dengan masyarakat di sekitar.Dari katanya saja burjo , banyak beranggapan tempat itu cuma menjual bubur kacang ijo. Namanya saja begitu tapi sebenarnya selain menjual menu utama bubur kacang ijo, disana juga ada beberapa menu favorit bagi mahasiswa yaitu nasi telur,mie instan,magelangan yang dibuat dari nasi goreng dan mie goreng dan masih banyak yang lainnya. Disamping rasanya yang lezat dan sangat sederhana, harganya juga lumayan murah dan hemat. Jadi gak heran kalo banyak warung burjo yang dijadikan tempat tongkrongan nomor satu oleh mahasiswa di Yogya.

Nah, mungkin banyak diantara kita belum mengetahui asal mula warung ini menjamur di setiap sudut Yogyakarta. Warung makan yang buka rata-rata selama 24 jam setiap harinya, merupakan warung makan yang pemiliknya sebagian besar berasal dari Jawa Barat, lebih tepatnya dari daerah Kuningan,Jawa Barat. Jadi gak heran jika datang ke warung ini, bahasa pengantarnya yaitu Bahasa Sunda. Panggilan “Aa atau Teteh” juga selalu kita dengar apabila ada pelanggan yang memesan makanan ato yang mau bayar kepada pemilik dan pelayan warung. “Aa” adalah panggilan kakak laki-laki ato mas dan “Teteh” untuk mbak ato kakak perempuan bagi orang Sunda.  Mereka merantau ke Yogya untuk membuka warung 24 jam, dimana setiap warung  memiliki nama dan kekhasan masing-masing.

Dari hasil wawancara saya kepada pemilik burjo beberapa waktu silam, bahwa awal mulanya mereka berdagang cuma menjual bubur kacang ijo dan bubur ketan item sebagai menu utama. Tapi dengan berjalannya waktu, karena adanya tuntutan dari kebanyakan mahasiswa terhadap faktor kebutuhan perut untuk selalu penuh diisi dan adanya persaingan dengan tempat makan yang lain. Maka setiap warung mulai melakukan penambahan menu, tidak sekedar bubur kacang ijo dan bubur ketan item tapi ada juga menu-menu lain yang memiliki cita rasa yang lezat.

Tidak salah kalian mencoba makan di warung yang sederhana ini, tapi memiliki banyak menu yang mengenyangkan tanpa mengeluarkan duit banyak. Apalagi bagi mahasiswa yang di daerah asalnya mungkin tidak ada warung semacam ini. Bisa dijadikan penyelamat perut jika uang bulanan belum dikirim dari rumah. Saya sendiri juga adalah pelanggan setia salah satu burjo di Yogya. Hampir tiap hari selalu datang untuk sekedar makan dan berkumpul dengan teman-teman kampus. Berasa bener-bener jadi orang perantauan yang jauh dari kampung halaman, dimana kalo nongkrong untuk sekedar makan dan minum sambil berkumpul dengan teman-teman yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Dapat memperkaya bahasa berbagai daerah karena secara tidak langsung kita bisa belajar bahasa mereka, seperti contoh ; Bahasa Sunda,Banjar ( Kalimantan Selatan ), Dayak, Padang, Bengkulu dan tidak lupa Bahasa Jawa pastinya. Masih banyak lagi bahasa-bahasa yang dapat kita dengar disana. Yogya gitu loooo…

Mungkin itu saja beberapa catatan saya tentang Warung Burjo yang bisa disampaikan kepada anda melalui blog ini. Semoga bisa menjadikan referensi wisata kuliner bagi anda yang akan berkunjung ke Yogya ato bagi mahasiswa baru yang datang di Yogya dan belum terlalu mengenal tempat-tempat makan di Yogya, bisa dijadikan referensi tempat makan anda semua.


Selamat berkunjung… 


Penulis : Lazwardy Perdana Putra