Wednesday, 30 April 2025

Ke Yogya Lewat Semarang. Ribet Gak ? : KA Airlangga



Setelah lima belas jam berada di atas kapal dari Lombok ke Pel.Tanjung Perak, Surabaya, kami bermalam di Kota Surabaya. Tepatnya di salah satu hotel yang berada dekat dengan Stasiun Pasar Turi, Surabaya. 

Karena sudah capek dan ngantuk banget, sesampai di hotel setelah proses check in, kami langsung istirahat. 

Keesokan harinya, kami bersiap-siap untuk melanjutkan perjalanan ke kota tujuan yaitu Yogyakarta. Tapi berhubung gak dapat tiket KA Sritanjung kelas ekonomi, saya dan istri memutuskan lewat Semarang saja. 

Kebetulan pas cek di aplikasi KAI Access, ada kereta kelas ekonomi yang murah banget yaitu KA Airlangga dengan relasi Stasiun Pasarturi, Surabaya dan tujuan akhir di Stasiun Pasarsenen, Jakarta via Semarang.

Harga tiketnya hanya 45 ribu saja menuju Semarang. Gak mikir dua kali, saya pun langsung memesan empat seat. Baik dewasa maupun anak umur 3 tahun ke atas, harga tiketnya sama.






Cara memesan tiketnya pun sangat mudah. Jaman sekarang semuanya serba online. Tinggal buka aplikasi KAI Access menggunakan handphone kita, klik pilihan keretanya (cth: kereta antar kota). Kemudian ketik stasiun keberangkatan dan stasiun tujuan dan jangan lupa tanggal keberangkatan. Lalu pilih kereta yang tersedia. 

Mengisi biodata penumpang yang akan berangkat. Kemudian pilih gerbong dan seat yang masih tersedia. Setelah itu melakukan pembayaran sesuai yang ada di aplikasi. Bisa m-banking, virtual akun bank, gerai yang tersedia dan lain sebagainya. 

Setelah semua proses selesai. Baru kita mendapatkan e-tiket yang dikirimkan oleh KAI melalui aplikasi. Disana ada kode booking untuk melakukan check in di stasiun nantinya. Mudah kan ?. 

Noted : aplikasi KAI Access didownload dulu di handphone. 

Dari jadwal keberangkatan KA Airlangga tepat pukul 12.50 WIB dari Stasiun Pasar Turi, masih ada waktu empat jam bersantai sejenak di hotel. 

Bangun tidur, terus sarapan. Setelah itu balik lagi ke kamar untuk bersiap-siap jalan ke stasiun yang jaraknya gak sampai satu kilometer. 

Setelah check out, saya memesan taxi online menuju ke stasiun. Meskipun stasiunnya berada persis di belakang hotel kami, tapi pintu masuknya berada di seberang jalan. 

Jadi kami harus muter dulu untuk menuju pintu masuk stasiun. Itupun kalau jalan kaki dengan bawa barang banyak dan anak-anak, rasanya hal yang mustahil. 

Ambil cara efisien dan cepat, kami pesan taxi online saja. Berangkat sekitar pukul 11.30 dari hotel, kami sampai di stasiun sekitar lima menit kemudian. 

Suasana Stasiun Pasar Turi paska arus balik lebaran masih cukup ramai. Apalagi siang itu jadwal keberangkatan kereta lagi padat-padatnya. 

Stasiun Pasar Turi merupakan salah satu stasiun besar yang ada di Kota Surabaya yang melayani perjalanan kereta api lokal maupun jarak jauh selain Stasiun Gubeng dan Wonokromo. 

Ini pertama kalinya saya menginjakkan kaki di stasiun ini. Cukup penasaran dan senang sekali bisa kesini bareng keluarga. Jadi gak sabar melanjutkan perjalanan bersama anak istri menuju Yogya via Semarang. 






Cuaca di Kota Surabaya siang itu cukup panas. Saya pun gak banyak mengabadikan lewat foto dan video di stasiun ini. Rempong juga ngurusin anak-anak. Jadinya pegang handphonenya terbatas.

Setelah turun dari taxi, kami bergegas menuju mesin cetak tiket. Sebenarnya sih sudah gak perlu cetak tiket alias cukup menunjukkan e-tiket kepada petugas di stasiun.

Tapi rasanya gak lengkap kalau gak cetak. Jauh-jauh dari Lombok, masak naik kereta gak cetak tiket. Begitulah kira-kira kekatroan kita, hehehe. 

Setelah cetak tiket di mesin tiket, kami berjalan menuju pintu keberangkatan kereta kelas ekonomi. Jadi di stasiun itu, antara kereta ekonomi dan eksekutif pintu keberangkatannya berbeda.

Setelah berada di ruang tunggu penumpang kereta ekonomi, saya segera mencari tempat duduk. Sayangnya sudah full semua. 

Untungnya petugas sigap melihat situasi kepadatan calon penumpang saat itu. Mana di dalam ruang tunggu panas pula. Gak ada ACnya. Kipas angin yang menyala kurang cukup rasanya. 

Penumpang KA Airlangga dipersilahkan melakukan boarding. Saya dan anak istri ikut mengantri di dalam antrian masuk ke dalam ruang tunggu penumpang di bagian dalam. 

Petugas mengecek tiket dan biodata penumpang satu per satu. Antriannya cukup tertib meskipun padat sekali. 

Gak menunggu waktu lama, kami sudah berada di dalam ruang tunggu penumpang. Disini agak lebih terasa anginnya karena berada persis di samping peron kereta. 

Sambil menunggu kereta yang belum masuk jalur, saya dan anak-anak berkeliling sekitaran dalam stasiun. Sedangkan istri memilih untuk duduk di kursi sambil menjaga barang bawaan. 





Suasana di ruang tunggu penumpang dekat peron sudah padat oleh penumpang KA Airlangga. Siang itu jadwal keberangkatan kereta menuju arah barat cukup padat. 

Ada KA Airlangga dan KA Ambarawa Express yang jadwal keberangkatan berdekatan. Bila KA Airlangga berangkat pukul 12.50 sedangkan KA Ambarawa Express berangkat pukul 13.30. 

Sambil menunggu keberangkatan, saya melihat ada mesin pengisian ulang air mineral gratis. Kebetulan air di botol sudah pada menipis, jadinya saya isi penuh. 

Disini air mineralnya dijamin kebersihannya ya karena mesin pengisian ulang airnya sudah disterilisasi sesuai proses yang ketat oleh pihak KAI. Untuk airnya ada air panas dan air dingin. Kalian bebas mengisinya kapanpun dan gratis tis tis !. 

Waktu menunjukkan pukul 12.40. Kereta yang akan kami naiki sudah terlihat dari kejauhan dan akan memasuki jalur 1. 

Semua penumpang dipersilahkan menunggu kereta di peron jalur 1 dengan tertib. Saya dan anak istri segera bersiap-siap menuju peron. Mengecek barang bawaan dan kondisi anak-anak. Setelah semuanya sudah siap berangkat, kami berjalan menuju peron jalur 1.

Petugas stasiun segera sigap mengatur penumpang yang akan memasuki kereta. KA Airlangga membawa delapan gerbong kelas ekonomi semua, satu gerbong makan dan satu gerbong pembangkit. 

KA Airlangga bersiap-siap masuk di jalur 1. Rasa deg degkan bercampur bahagia ketika masuk ke dalam kereta. Penumpangnya ramai sekali. Pantesan saja tiket kereta ini laku keras. 




Anak-anak dengan antusiasnya berjalan memasuki kereta melalui pintu depan gerbong delapan alias gerbong paling belakang. 

Berjalan extra hati-hati. Ketika memasuki gerbong kereta. Udara menjadi dingin. Ruang di gerbong delapan dingin banget. Seolah-olah berubah seratus delapan puluh derajat sama udara di stasiun yang super panas. Bakalan betah nih selama perjalanan.

Kebetulan kami mendapatkan kursi di gerbong delapan, gerbong paling belakang karena pada saat pesan tiket di aplikasi KAI Access, hanya gerbong delapan yang masih banyak kursi kosongnya dan sesuai dengan kursi kami berempat. 

Saya memesan tiket dengan nomor kursi 19 A, 19B, 20A, dan 20B agar bisa berhadapan satu sama lain. Karena KA Airlangga masih memakai gerbong kelas ekonomi lama dengan konfigurasi seat 3 -2 dengan jumlah 106 seat per gerbongnya.

Kereta ini merupakan salah satu kereta yang masih disubsidi pemerintah. Jadinya gak heran kereta ini laris manis seperti KA Sritanjung jurusan Lempuyangan - Ketapang yang sama-sama kereta subsidi. 

Waktu berdinas KA Airlangga cukup lama juga. Kurang lebih sudah lima tahun kereta ini diluncurkan oleh PT.KAI, tepatnya di tahun 2021 lalu. 

Diberi nama KA Airlangga karena terinspirasi dari nama raja pendiri Kerajaan Kahuripan di Jawa Timur pada abad ke-11. Dan terbelah menjadi dua kerajaan yaitu Kerajaan Jenggala dan Kerajaan Kediri. 

Dan rata-rata nama kereta api di Indonesia khususnya di Pulau Jawa kebanyakan diambil dari tokoh-tokoh kerajaan di Jawa. Seperti KA Sancaka, Taksaka, Sritanjung, Airlangga dan masih banyak lainnya. 




Berangkat dari Stasiun Pasar Turi tepat pukul 12.50 WIB. Saya salut sama jadwal kereta api di Indonesia. Benar-benar tepat waktu sesuai dengan jadwal keberangkatannya. 

Jadi saran saya buat kalian yang akan bepergian menggunakan kereta api, jangan ke stasiunnya di jam mepet. Kalau bisa satu jam sebelum kereta api berangkat, kalian sudah berada di stasiun. 

Dan hal terpenting lainnya. Kalau sudah mepet sama jam kereta berangkat, kita sudah harus di dalam gerbong. Untuk ke toilet atau mau membeli bekal, di dalam kereta sudah tersedia semuanya.

Untuk menghindari hal-hal yang gak diinginkan seperti ketinggalan kereta, ada yang gak bisa masuk ke dalam kereta karena pintu sudah ditutup oleh pak kondektur dari dalam. 

Lucu kan gara-gara pergi ngopi di stasiun tapi ujung-ujungnya ditinggal sama kereta. Ada juga yang datang di jam mepet. Pas sudah di peron, berlarian membawa koper segede gaban akan masuk ke dalam kereta tapi pintu keretanya sudah terkunci dari dalam. 

Kereta itu gak menunggu kita karena kereta gak suka menunggu. Asyiiik ! Lebih baik menunggu daripada ditunggu tapi gak datang-datang. Hahahaa.. ngomong apaan sih. 

Lanjut ke cerita .... !

Kurang lebih empat setengah jam perjalanan menuju Semarang dari Surabaya dengan KA Airlangga. Melewati beberapa stasiun di wilayah pantura. Beberapa diantaranya ada Stasiun Lamongan, Babat Bojonegoro, Cepu, Randublatung, Ngrombo, dan Semarang Poncol.

Berhubung kami akan ke Semarang, jadi turunnya di Stasiun Semarang Poncol. Dan KA Airlangga akan lanjut berjalan sampai ke Stasiun Pasarsenen, Jakarta

Suasana di dalam gerbong kereta cukup nyaman. Udara di dalam ruangan cukup dingin. Meskipun menggunakan kursi tegak, tapi menurut saya kereta sekarang sangat tertib, bersih dan ramah anak-anak dibandingkan di jaman dulu sekitar tahun 2007-2013an yang masih berebutan kursi di dalam kereta ekonomi. "Siapa cepat dia yang dapat" istilah ketika naik kereta ekonomi. 

Fasilitas lainnya yang ada di kereta ekonomi sekarang yaitu ada colokan listrik diperuntukan untuk cas handphone dan laptop.  Selain itu ada tempat menaruh barang di atas kursi. Toiletnya juga bersih dan wangi. Ada restoran untuk membeli makanan dan minuman. Kerennya lagi sekarang di kereta ada pramugari dan pramugaranya yang siap melayani para penumpang. 

Pelayanan yang prima dari PT.KAI. Good Job !. Terimakasi atas pelayanan dan fasilitas yang ada dari kami tiba di stasiun sampai turun dari stasiun tujuan. 

Penumpang di sebelah saya dan istri juga orangnya baik-baik. Bahkan mereka ramah dan gak banyak ngomong. Jadinya kami gak risih dan merasa nyaman.

Yang paling saya suka kalau naik kereta itu yaitu bisa melihat view persawahan sejauh mata memandang dan kawasan hutan belantara. Lebih kerennya lagi, bisa melihat view sungai, area perbukitan dan masuk ke dalam terowongan. 

Lebih syahdu lagi ketika sepanjang perjalanan, kita bertemu dengan hujan. Buat betah berlama-lama di dalam kereta. 

Anak-anak juga sangat senang selama berada di dalam kereta. Mereka bermain, melihat view cantik dari balik jendela kereta, tertidur dan makan. Apalagi saya dan istri yang sudah cukup lama gak naik kereta. Jadinya cukup bahagia dengan cara yang sederhana seperti ini. 

Singkat cerita, waktu sudah menunjukkan pukul 17.20 WIB. Gak lama lagi kereta akan tiba di Stasiun Semarang Poncol. Kami dan penumpang lainnya bersiap-siap turun dari kereta. 

Setelah kereta berhenti dengan sempurna. Satu per satu penumpang turun dari kereta disambut dengan alunan musik keroncong. Saya lupa judul musiknya apa. Tepat pukul 17.28 WIB kereta kami tiba di Semarang Poncol. Telat satu menit dari jadwal kedatangan. Luar biasa, benar-benar tepat waktu !. Salut.

Ini pertama kalinya saya dan anak istri menginjakkan kaki di Stasiun Semarang Poncol ini. Penampakan stasiunnya cukup besar dan ramai. 

Kami berjalan ke luar pintu kedatangan stasiun. Anak-anak masih sangat semangat di perjalanan. Sempat khawatir sama kondisi anak-anak karena ini pertama kalinya mereka kami ajak long trip via laut dan darat. 

Setelah berada di area depan stasiun, saya menghubungi driver travel yang sudah saya pesan seminggu yang lalu. 

Kami akan melanjutkan perjalanan ke Kota Yogkarta menggunakan travel. Review sedikit travelnya ya. Jadi kami memesan travel yang melayani jalur Semarang - Yogyakarta. Sebut saja namanya Cha-Cha Travel. Nomor kontaknya saya taruh di akhir tulisan ini ya. 

Enaknya travel ini, kita dijemput dan diantar sampai ke alamat tujuan. Jadi gak buru-buru ke kantornya seperti travel pada umumnya. Drivernya ramah dan baik hati. 

Singkat cerita, kami sampai di Yogya sekitar pukul 23.00 WIB. Total waktu tempuh empat jam perjalanan. Itu sudah via tol dan jalan biasa. Perjalanan Semarang - Yogya berjalan dengan lancar meskipun perjalanan malam tapi kami bisa menikmatinya. 

Btw, menurut saya ini bisa menjadi salah satu alternatif buat yang pengen backpackeran ke Yogya tapi kehabisan tiket kereta ekonomi subsidi yang langsung dari Surabaya. 

Buat saya dan istri sih gak ribet ya. Asalkan kita jalannya gak dikejar waktu alias jalan santai. Terpenting buat saya dan istri, anak-anak bisa istirahat banyak di jalan. 

Ada juga alternatif kedua. Dari Semarang, kita bisa menaiki KA Banyubiru dengan rute Stasiun Semarang Tawang - Solo Balapan hanya 40 ribu saja di kelas ekonomi new generation. Dan lanjut naik KRL dari Stasiun Solo Balapan menuju Stasiun Tugu Yogyakarta seharga 8 ribu rupiah saja.

Welcome Yogya !.

Ditunggu ceritanya tentang Yogya di tulisan berikutnya. Jangan bosen dulu ya ! Hehehe... 

No kontak travel Semarang : Cha - Cha Travel (+62 896-0490-9104)

Penulis : Lazwardy Perdana Putra






0 comments:

Post a Comment