Wednesday 29 May 2024

Minum Jamu Gak Sepahit Kehidupan : Minuman Favorit Kaya Manfaat Keluargapun Sehat

sumber foto : Lazwardy Journal

  

"Sudah kah kalian minum jamu ?".


Kalau mendengar kata jamu, dibayangan kita pasti terpintas segelas minuman asam, pahit dan manis. Meskipun jamu lebih identik dengan rasa pahitnya. Tapi minuman tradisional asli Indonesia ini sangat digemari oleh semua kalangan baik orang tua maupun anak-anak karena kaya manfaat bagi kesehatan.

 

Jamu banyak macamnya. Ada jamu buat tubuh langsing, menambah nafsu makan,  mengurangi nyeri, menjaga daya tahan tubuh agar gak mudah sakit (antioksidan), ada jamu biar keliatan awet muda dan gagah perkasa, ada jamu menghangatkan tubuh selain kehangatan pasangan, ada juga jamu biar tetap harmonis dengan pasangan kita dan masih banyak lainnya. 


Orang tua kita jaman dulu sangat gemar mengkonsumsi jamu. Makanya mereka kebanyakan yang mengkonsumsi jamu sekarang masih pada awet muda dan sehat meskipun gigi tinggal dua bahkan habis semua.


Percaya gak percaya, minum jamu secara rutin bisa buat kita sehat dan awet muda. Yuk kita simak, manfaat jamu buat diri sendiri dan keluarga !. 


Kenapa Jamu menjadi Minuman Favorit ?


Jamu merupakan obat tradisional yang berasal dari tanaman (akar, umbi, batang, daun, buah) dan hewan ( empedu ular, kuning telur dan lain-lain) yang dikonsumsi secara turun temurun dan dipercaya mampu menjaga, mencegah dan menyembuhkan penyakit. 


Dari beberapa sumber terpercaya, jamu berasal dari dua kata gabungan yaitu Jawa yang artinya dari tanah Jawa dan ngramu yang berarti meramu, mencampur atau mengumpulkan. Bisa diartikan bahwa jamu merupakan minuman atau ramuan yang berasal dari tanah Jawa. 


Ada juga mengartikan jamu berasal dari kata "djampi" yang artinya menyembuhkan dan "oesodo" yang artinya kesehatan. Pada umumnya jamu dikenal sebagai minuman yang dibuat secara tradisional dan mampu mencegah dan menyembuhkan suatu penyakit. 


Menurut sejarah yang pernah saya baca, jamu pertama kali ada sejak Kerajaan Mataram yaitu di abad 8 -10 atau 1300 Masehi. Bukti adanya jamu bisa dilihat pada relief-relief Candi Borobudur yang menceritakan pada jaman itu jamu menjadi minuman yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat agar tubuh mereka selalu sehat dan kuat, gak mudah terkena penyakit.


Jamu sempat mengalami pasang surut dengan berkembangnya ilmu pengetahuan tentang pengobatan modern yang bersertifikat. Tradisi minum jamu kembali eksis ketika di jaman penjajahan Jepang sekitar tahun 1940-an karena saat itu dibentuk Komite Jamu Indonesia yang mempopulerkan kembali mengkonsumsi jamu sebagai obat tradisional ke semua kalangan termasuk kalangan muda. 


Di setiap daerah jamu memiliki ciri khas karena masing-masing daerah memiliki jenis tanaman yang berbeda dari faktor suhunya, jenis tanahnya, letak geografisnya dan sistem budidayanya.  


sumber foto : Lazwardy Journal

sumber foto : Pahrul Bilebante

Kebetulan di tempat tinggal saya, di Pulau Lombok ada beberapa jenis jamu yang cukup populer belakangan ini. Tepatnya jamu yang dipopulerkan oleh Desa Bilebante. Salah satu desa yang menjadi desa wisata terbaik di Indonesia. 


Jamu yang dikenalkan dari desa ini salah satunya Jamu Lemongrass Tea. Salah satu minuman kesehatan yang berbahan dasar serai dan lemon. 


Tanaman serai yang kita kenal mampu sebagai pengusir nyamuk. Saya pun menanam serai di depan rumah agar gak banyak nyamuk di rumah. 


Selain itu serai memiliki banyak manfaat, antara lain; mencegah gigi berlubang, mengatasi diare, meredakan nyeri, mengatasi gangguan pencernaan, menurunkan tekanan darah, menurunkan kolesterol, mengatasi kecemasan dan masih banyak lainnya. 


Aturan mengkonsumsinya pun harus diperhatikan. Meskipun minuman ini tergolong minuman tradisional gak menjamin selalu aman apabila mengkonsumsinya sembarangan. Apabila mengkonsumsinya secara berlebihan, bukannya manfaat lagi yang didapat. Melainkan kita mengalami keracunan atau efek samping yang berlebihan.


Untuk itu kita perlu bertanya kepada ahlinya atau beberapa referensi yang sudah ada berkaitan dengan aturan keamanan mengkonsumsi jamu. 


Saya pun sempat meminum Lemongrass Tea ini. Rasanya sangat segar sekali di tenggorokan baik diminum selagi hangat maupun dingin. Kalau saya sih lebih enak diminum pas dingin. Tambah segernya apalagi diminum disaat cuaca panas. 


Selain Lemongrass Tea, jamu yang sering saya minum yaitu Beras Kencur dan Kunyit Asam. Waktu kecil, hampir setiap hari saya minum jamu ini. Mbok jamu gendong yang jaman itu sangat populer sekali, setiap sore lewat depan rumah. 


Ibu-ibu komplek termasuk mama selalu minum jamu di mbok jamu gendong. Saya pun yang saat itu belum mengenal jamu, penasaran sama aromanya yang sangat khas akan rempah-rempah. 


Apalagi melihat ekspresi orang kalau minum jamu itu membuat saya pribadi tambah penasaran. Seperti apa sih rasa jamu tersebut. 


Aroma rempah-rempah yang menusuk hidung, bisa kita tebak seperti apa rasa jamunya kalau kena lidah. Saat itu mama, memberi saya Jamu Beras Kencur. Pas pertama kali minum, ada rasa manis dan sedikit kecut. Lebih dominan rasa manisnya. Pertama kali mencoba, langsung dibuat jatuh cinta. Dan ketika itu setiap sore kalau mbok jamu lewat, pasti beli satu gelas Jamu Beras Kencur. 


sumber foto : Lazwardy Journal

Gak hanya beras kencur saja, tapi saya mencoba minum jamu favorit mama yaitu Kunyit Asam. Ternyata rasanya gak kalah dengan beras kencur. Rasa asamnya kuat banget. Rasa segar bercampur asam membuat badan yang tadinya lelah, perlahan-lahan enak kembali. 


Istri saya pun sangat menyukai Jamu Kunyit Asam. Bahkan istri lebih sering minum Jamu Kunyit Asam dibandingkan saya. Gak hanya saya dan istri saja yang suka minum jamu, tapi anak-anak pun cukup suka meskipun agak ragu saat pertama kali meminumnya. Lama kelamaan mereka suka juga. Bahkan minta nambah lagi Jamu Beras Kencur nya. Katanya rasanya kayak minum jus jeruk, agak kecut-kecut gitu. hehehe.


Baik Jamu Beras Kencur maupun Kunyit Asam, masing-masing memiliki manfaat tersendiri. Beras Kencur dapat selain bermanfaat menangani gangguan pencernaan, jamu ini juga bisa sebagai penambah nafsu makan. 


Sedangkan Kunyit Asam bisa sebagai antioksidan, mengurangi antinyeri khususnya disaat datang bulan. Oleh karena itu istri lebih suka mengkonsumsi jamu kunyit asam untuk pereda nyeri hebat saat datang bulan. 


Jujur, minum jamu disaat kecil mungkin karena suka sama rasanya yang asam dan manis. Tapi disaat sudah dewasa, minum jamu tujuannya untuk selalu hidup sehat. 


Saya pun kalau merasa agak kurang sehat, yang pertama saya minta istri carikan penjual jamu. Bukan penjualnya yang dicari lhoo ya, tapi jamunya. Jangan salah paham dulu,hehehe. Jamu yang saya pengen minum disaat kurang sehat yaitu Jamu Beras Kencur karena kalau diminum, terasa hangat di tenggorokan. Badan juga jadi enak setelah beberapa hari mengkonsumsi jamunya.


Seiring berkembangnya waktu. Tradisi minum jamu masih saya rasakan sampai detik ini. Begitu juga cara membuat jamu. Dulu dibuat secara sederhana seperti ditumbuk, lalu diambil sarinya. Kemudian diminum. Ada juga bahan-bahan direbus kemudian air rebusannya disaring lalu diminum. 


Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, sudah banyak kita temui minuman jamu berlabel dan bersertifikat dengan berbagai bentuk. Ada berbentuk serbuk yang dikemas dalam sachetan, ada tablet, kapsul, pil, minyak dan lain sebagainya. 


Dan sebagai penanda bahwa produk tersebut adalah jamu, pemerintah pusat sudah mengatur tanda jamu terdapat di setiap kemasan produk. Tandanya bisa kita lihat berupa bulatan dengan garis hijau, didalamnya ada gambar tanaman dan dibawahnya ada tulisan "Jamu". Kode produksi, registrasi dan masa kadaluarsa pun tertera pada kemasan. Jadi kita tau mana jamu asli atau jamu palsu. 


Kabar gembiranya, jamu sudah ditetapkan oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Tak Benda asli dari Indonesia. Sangat bangga dong sebagai anak bangsa bahwa jamu diakui dunia sebagai minuman sehat kaya manfaat. 


Di setiap tanggal 27 Mei, kita selalu memperingati Hari Jamu Nasional. Mari bersama kita selalu dukung budaya minum jamu sebagai warisan nenek moyang kita. Menjadikan tradisi minum jamu sebagai gaya hidup sehat, melestarikan kearifan lokal, serta mendukung produksi jamu-jamu tradisional sebagai potensi ekonomi bangsa kita.


Ayo Minum Jamu !.


Penulis : Lazwardy Perdana Putra





4 comments:

  1. Waaaah dah disahkan UNESCO ya mas 😍😍😍. Aku tuh sukaaa kamu. Krn dari kecil udah dibiasain ama mama. Mama walo orang batak, tp terbiasa minum jamu. Beras kencur , kunyit asam sampe yg pahit2 mama kuat.

    Aku juga pernah disuruh minum yg pahit. Ada bbrp yg sanggup telen, tp ada juga yg ga sanggup hahahahahah. Saking pahitnya.

    Jd skr pas gede udh terbiasa ama kamu. Paling sering kunyit asam. Sayangnya di deket rumah jrg banget lewat tukang kamu yg enak.

    Makanya aku beli kamu kalo sedang ke tempat tertentu atau mudik ke kampung suami di solo. Jamunya enak2 di sana.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau minum jamu teringat mbok2nyaa yg gendong jamunya hahahaha

      Delete
  2. Ya allah aku baru sadar auto type ini lama2 buat gila 🤣🤣. Udh coba ilangin kenapa ga bisaa. Kenapa nulis jamu jd kamu 🤣🤣🤣🤣🤣.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Gak apa2 mbak. Sering2 aja typonya disini hahahaha

      Delete