Friday 22 October 2021

Spot Melihat Sunset di Pulau Lombok : Pantai Lembayung Kuranji


Kasus positif Covid-19 sudah mulai menurun, kesembuhan sudah meningkat, program vaksinasi sudah mencapai target dan level pun sudah turun ke level aman. Angin segar buat kita yang sudah hampir dua tahun dilanda ketakutan oleh namanya Covid-19.

Tempat-tempat keramaian sudah mulai diperbolehkan dibuka buat umum. Destinasi wisata di beberapa daerah juga sudah mulai ramai dikunjungi. Gairah masyarakat untuk keluar rumah juga sudah meningkat. Perlahan kita semua sudah mulai terbiasa dengan kondisi saat ini. Terpenting tetap menjaga prokes yang ditetapkan pemerintah. 

Kabar gembira lagi, di Pulau Lombok dalam hitungan hari ini akan digelar event internasional yaitu World Superbike (WSBK) di Pertamina Mandalika International Street Circuit, Kuta, Lombok Tengah.  Btw, kalian tau kan WSBK ?. Bagi penikmat dunia balap, pasti sudah familiar dengan ajang balapan motor tahunan ini. Yah, mirip-mirip Motogp lah. Hanya saja pembalapnya yang berbeda (yaiyalah berbeda, masak mau disamain). Kalau gak ada halangan, WSBK akan digelar di Lombok pada tanggal 19-20 November 2021. 

Btw, soal WSBK 2021 yang akan digelar dalam hitungan hari ini, gak kebayang Pulau Lombok akan dikunjungi dari berbagai penjuru dunia. Betapa ramainya para tourist yang akan datang ke Lombok untuk menyaksikan pembalap kesayangan mereka bertarung. 

Kita sebagai warga Indonesia, khususnya Pulau Lombok, harus siap menjadi tuan rumah yang baik buat tamu kita. Segala persiapan sudah mencapai tahap akhir. Sarana prasarana sedang on proses. Pengerjaan sirkuit juga sudah dalam tahap final. Semoga sebelum event berlangsung,  semuanya sudah siap dan membanggakan negeri kita tercinta ini. 

Kenapa sirkuit kelas dunia dibangun di Pulau Lombok ?. Kalau itu saya gak berani jawab. Khawatirnya ada yang keliru dari pernyataan yang saya tulis disini. Pastinya Pulau Lombok memiliki destinasi wisata alam yang sangat kece. Bisa dibilang paket lengkap meskipun disini gak ada kereta atau MRT. Tapi pulau ini memiliki keindahan alam yang gak semua daerah miliki (sombong dikit). Salah satunya sunset point di Pulau Lombok sudah terkenal sampai penjuru dunia. 




Gak usah jauh-jauh pergi untuk menikmati sunset. Hanya sepuluh menit dari rumah, ada sebuah pantai yang rekommended dijadikan tempat untuk menikmati sunset, sebut saja Pantai Lembayung Kuranji, Lombok Barat. Pantai yang masih asing ditelinga para travelers ini memiliki tempat untuk menikmati sunset yang kece lhoo. Untuk jalur menuju pantai ini, nanti saya cantumkan google mapsnya di akhir tulisan. 

Beberapa minggu yang lalu, tepatnya pas weekend, saya mengajak keluarga datang kesini. Pertama, karena penasaran sama tempatnya. Kedua, memang pengen nyari tempat dan suasana baru menghabiskan weekend bareng keluarga. Kebetulan bapak mertua dan adik ipar juga ikutan. Wah, pastinya semakin rame nih. 

Pantai Lembayung Kuranji berada di Desa Kuranji, Kecamatan Labuapi, Kabupaten Lombok Barat. Kurang lebih delapan kilometer dari pusat Kota Mataram. Dulunya pantai ini hanya dikenal sebagai perkampungan nelayan. Hanya ramai dikunjungi disaat hari libur atau Hari Minggu saja. Tapi sekarang pantai ini didatangi setiap hari oleh pengunjung untuk duduk sambil bersantai di atas pasir, menunggu sang senja datang. 

Pantai Lembayung Kuranji gak seterkenal pantai-pantai berpasir putih yang ada di Pulau Lombok. Meskipun memiki pasir yang berwarna hitam, tapi pantai ini nyaman buat jalan-jalan di pinggir pantai sambil menikmati angin pantai. Kecenya pantai ini memiliki puluhan deretan pohon cemara. Sehingga kalau siang hari, di pantai ini sangat teduh. 

Apalagi sekarang sudah banyak cafe-cafe kece dibuka. Salah satu yang kami kunjungi yaitu The Lumiere Kuranji. Pertama kali melihat cafe ini di instagram. Saya tertarik ingin mencoba menu baksonya. Katanya sih baksonya enak. Oke, sebelum ngebahas baksonya, kita bahas tempatnya dulu ya. 



Sesampainya di area parkir yang berada di sebelah selatan dari perkampungan nelayan Desa Kuranji, kami disambut oleh karyawan dari The Lumiere Kuranji. Kebetulan lokasi cafe ini berada di posisi paling depan diantara deretan cafe-cafe lainnya. Kami langsung mencari tempat duduk. Kebetulan sore itu masih belum ramai oleh pengunjung. Gak ada juga yang sedang pacaran disini (apaan sih ?). Masih ada tempat duduk yang berada persis di depan pantai tepat di bawah pohon cemara. Biar gak terhalang oleh pengunjung lain saat menikmati moment matahari terbenam. 

Yang paling asyik di cafe ini, bean bagnya bersih. Varian warna bean bagnya juga cerah meriah. Cuaca sore itu juga cukup cerah. Angin pantai juga gak terlalu kencang. Hari yang indah menurut saya. Ketika matahari masih agak tinggi. Saya, istri dan Kenzi, memilih jalan santai di pinggiran pantai. Deburan ombak juga gak terlalu besar. Kondisi sangat aman. 

Melihat anak-anak kecil yang sedang bermain air. Ada juga beberapa ekor kuda yang ditarik oleh si empunya. Setelah ditanya, ternyata kudanya bisa disewakan untuk pengunjung yang mau menaiki kuda sambil berjalan mengitari pantai. Harga sewa sekali jalan itu 20 ribu. Cukup murah sih, tapi sepertinya masih pada takut naik kuda yaak. Pengen sih naik tapi kasian kudanya gak terlalu besar dibandingkan jika saya yang naik,hahaha. Lain kali saja !.






Suasana saat ini memang sangat pas buat menikmati matahari terbenam. Sambil menunggu senja tiba. Saya memesan seporsi Bakso Lumiere yang katanya enak. Sedangkan istri memesan kentang goreng dan mie goreng buat Kenzi. Bapak mertua hanya memesan kopi karena beliau sudah makan di rumah. Untuk minumannya, kami pesan bervariasi. Ada kopi, teh hangat, es teh, es jeruk dan  jus alpukat.

Untuk Bakso Lumiere nya, ternyata beneran enak. Kuahnya nendang banget, daging baksonya juga empuk. Gurih dan gak kenyel seperti bakso pada umumnya yang biasa saya makan. Bener-bener lumiere dimulut. Porsinya juga pas, gak banyak ataupun sedikit. Harganya juga terjangkau yakni 15 ribu saja. 

Saya sih pengen ngomentarin Mie Gorengnya. Rasa mienya sama seperti mie goreng Ind**mi yang biasa kami makan. Jadi, gak ada rasa yang spesial buat saya pribadi sih. Untung ada telur mata sapi dan kerupuk yang menambah rasa. Mengenyangkan buat Kenzi dan istri. 



Over all, pelayanannya cukup memuaskan. Tempat bersantainya juga nyaman. Apalagi kami sengaja bersantai disini sampai langit sudah gelap untuk menikmati cahaya lampu cafe yang teduh, menambah suasana menjadi romantis, Assyiiikk. Angin laut juga bersahabat, buat Kenzi betah disini. Pantainya pun sangat bersih. Menu-menu yang ada juga cukup terjangkau di kantong anak-anak sekolah. 

So, The Lumiere Kuranji atau tepatnya di Pantai Lembayung Kuranji, bisa dijadikan referensi buat kalian apabila ingin mencari tempat bersantai dan suasana baru untuk menikmati sunset terkece yang ada di Pulau Lombok. 

Penulis : Lazwardy Perdana Putra

Saturday 2 October 2021

Selamat Hari Kopi Sedunia 1 Oktober 2021 : Konyu Coffee and Space

Pertama-tama saya mengucapkan Selamat Hari Kopi Sedunia yang jatuh pada tanggal 1 Oktober 2021 lalu. Gak mau melewatkan moment dong. Saya bareng kedua teman kantor yakni Mas Anwar dan Mas Jirin berencana untuk pergi ngopi ke sebuah cafe yang baru saja launching di September ini. Sebut saja namanya Konyu Coffee dan Space. 

Lokasinya gak jauh dari kantor, bahkan beberapa kali saya melewati tempat ini saat pulang kantor. Karena penasaran gimana sih suasana di Konyu Coffee dan Space, akhirnya rencana pergi ngopi sepulang kerja terealisasi juga. Jam tangan sudah menunjukkan lima sore. Setelah bereskan dokumen dan laptop di atas meja, kami langsung tancap gas menunju lokasi. 

Konyu Coffee & Space berada di Jalan Caturwarga No.44, Kota Mataram. Tepatnya persis di depan Rota Kopi yang beberapa waktu lalu sudah saya review. Buka setiap hari dari jam delapan pagi sampai 10 malam. 

Bisa baca juga di link ini --- > Mencoba Kopi Baru di Rota Kopi



Gak sampai dua menit dari kantor menggunakan motor, kami bertiga sudah sampai di depan area parkir cafe. Ohya guys, ini bukan ngendorse lhoo ya. Ini murni saya hanya ingin menikmati suasana ngopi di cafe ini sambilan mereview di blog pribadi saja. Nambah-nambah koleksi review cafe di blog gitu. Meskipun beberapa diantaranya yang sudah saya review akhirnya gulung tikar dan hanya menjadi kenangan saja. Namanya juga bisnis, ada namanya pasang surut. Terpenting yang harus diingat, rezeki itu gak bakalan kemana, tapi harus kita cari guys !. Assyiikk. 

Curhat colongan..... !

Sore itu pengunjung cafe lumayan ramai. Kebanyakan sih anak-anak muda seperti kami gitu yang lagi ngumpul bareng sambil ngopi. Ada juga para cewek-cewek yang sedang asyik ngegosip. Bisa jadi ngegosipin gimana kelanjutan kisah Aldebara dan Andin di film Ikatan Cinta, hahahaha. 

Huuussshh.... Kembali ke laptop !.

Setelah memarkirkan motor, kami bertiga langsung masuk ke dalam cafe. Antrian di depan meja bar lumayan panjang. Oke, selama mengantri gak lupa saya berkeliling di area cafenya. Lumayan banyak ruang disini. Konsep dari cafe ini kalau dilihat dari bentuk bangunannya yaitu minimalis dengan campuran arabian. Bisa dilihat dari bentuk pintu dan jendelanya seperti pintu dan jendela rumah orang arab. Kusen pintu dan jendela yang tinggi dan di bagian atas berbentuk melengkung. Konsep yang baru dari cafe yang pernah saya datangi. 





Untuk ruangannya dibagi beberapa ruang. Bagi ahli hisap, gak perlu khawatir. Di Konyu, sudah disediakan ruang outdoor yang cukup kece dengan meja kursi dan ornamen yang minimalis. Ruang outdoornya ada di bagian belakang. Nah untuk ruang indoor ada dua bagian guys. Ada yang menggunakan AC dan tidak. Untuk yang menggunakan AC ada beberapa ruang dan tempatnya asyik banget buat nongkrong. Tersedia sofa panjang buat kita yang ingin bersantai sejenak. Sedangkan untuk ruang indoor yang gak pakai AC bisa digunakan juga buat ahli juga hisap guys. 

Ada juga ruang VIP yang digunakan untuk meeting dengan meja berukuran lebar dan beberapa kursi yang semuanya dari kayu. Lebih privat gitu dan pasti dijamin meeting kalian gak terganggu dan lebih nyaman. Over all, dari bangunannya terlihat simple dengan konsep minimalis dan lantai dari acian saja. Tapi sangat nyaman dan buat betah berlama-lama disini. 


Sampai juga di bagian menunya. Disini gak terlalu banyak menu yang ada. Dan niat kami bertiga hanya ingin menikmati kopinya saja. So, saya dan Mas Jirin memesan Red Mariko Coffee yaitu es kopi dengan campuran sirup strauberry dengan susu putih dan espresso. Kalau Mas Anwar memesan O-Ren Isii Coffee yaitu es kopi dengan campuran gula aren, susu putih segar dan espresso. Katanya barista disini ini es kopi yang best seller alias yang paling banyak dipesan oleh pengunjung. 

Berhubung saat kesana bertepatan dengan Hari Kopi Sedunia, jadi kami hanya ingin ngopi-ngopi saja. Untuk makannya kebetulan gak ada menu yang kami cari, So kami gak memesan makanan (ngeles saja,hehehe). Tapi herannya, saya gak melihat ada menu khas arabian ya, seperti kebab, kambing guling, nasi kebuli atau roti canai gitu. Yang ada malah menu Japanase gitu. Atau memang ini bukan cafe arabian kali ya. Tapi memang coffee shop dengan konsep minimalis. Koreksi bila saya keliru ya guys, hehehe. 

Ohya, Untuk menu lengkapnya bisa dilihat di atas ya !. 

Mumpung masih baru dan sangat rekommended buat yang sedang mencari suasana ngopi di tempat baru. Gak ada salahnya datang ke Konyu Coffee & Space. Cobain Red Mariko Coffee dan O-Ren Isii Coffee. Kedua es kopi ini buat saya rekommended buat dicoba. Selain rasa kopi espressonya yang sangat nendang, harganya juga lumayan terjangkau yaitu untuk Red Mariko Coffee 28K dan O-Ren Isii Coffee 25K. 

Satu lagi, disaat kita lagi ingin bersantai di cafe atau tempat ngopi, jangan lupa selalu menerapkan protokol kesehatan ya guys. Minimal pakai masker dan mencuci tangan setelah menyentuh barang apapun. Covid-19 masih mengintai di sekeliling kita, meskipun kasus sudah mulai berkurang tapi kita harus tetap waspada. 

Penulis : Lazwardy Perdana