Tuesday 28 November 2017

Ngopi Asyik di Maktal Coffee Bar


"Penggemar kopi yaak ?", Gak juga
"Punya pengetahuan tentang kopi ?", apalagi yang itu. Hanya tau caffe late atau capucinno aja.
Tapi kalau ditanya, "sering minum kopi ?", jawabnya "Iyes It's true". Setiap hari bisa dua sampe tiga kali minum kopi. Itupun kalau lagi bete sama kerjaan atau sama mantan,uuppsss. hehehe.

Ngebahas tentang kopi, saya punya tempat rekommended buat kalian yang mau meet up atau sekedar kencan bareng pasangan yang nyaman dan gak berisik. "Kamu tau aja tempat yang kece Dik ?", "Ya taulah soalnya sering buka-buka mbah google dimana saja tempat  ngopi yang asyik, nyaman dan instagramable banget". 


Maktal Coffee Bar namanya, lokasi berada satu bangunan dengan Maktal Hotel di jalan Maktal no.3. Tepatnya berada di belakang Rumah Sakit Risa Sentra Medika, Kota Mataram. Ini cafe sudah lama berdiri, bahkan dua temen blogger saya sudah duluan ngereview tentang caffe ini (nama disamarkan),hehehe.Untuk kali ini saya menulis tentang cafe ini menurut versi saya. Bener gak tempatnya nyaman dan asyik seperti tulisan mereka berdua ? (berlagak sombong,hehehe).

Berawal dari ajakan sahabat saya yang bernama Ocha. Saat itu saya baru pulang dari ngetrip ke Pantai Mekaki (bisa baca disini). Dia menghubungi saya karena lagi butuh temen curhat, curhatin cowoknya yang gak kunjung datang, hehehehe. Hari gene masih galau aja, Happy dong mbak broo !!! (alaaay loe, kayak gak galau aja loe Dik).

Kebetulan juga lagi pengen ngopi, akhirnya saya mengiyakan ajakan dia. Sudah lama juga gak nongki bareng dia. Anaknya memang asyik kalau diajak ngopi. Kalau namanya ngopi, nomor satu dah. Widih, saya puji-puji dia nih, hehehe. Ujung-ujungnya saya minta ditraktir, hahahaha...sorry Cha, saya curhat disini.


Maktal Coffee Bar menyediakan beberapa jenis kopi, diantaranya espresso, americano dan cappucinno, pokoknya yang ada no no nya itu dah. Ada juga minuman non kopi seperti jus, teh panas/dingin, coklat panas. Untuk makanannya sangat bervariasi, dari cemilan sampai makanan berat seperti nasi goreng, bakso dan lain-lain. Gak seperti cafe coffee lain yang hanya menyediakan jenis kopi dan cemilan saja. Di Maktal Coffee Bar menunya lengkap banget. So,..jangan khawatir bagi yang ikut ngumpul bareng tapi gak doyan minum kopi, ada solusinya (bisa pesen jus atau minuman seger lainnya).

Harganya pun bermacam-macam, dari 15 ribu sampe 50 ribu. Menurut saya harga minuman dan makanan disini paling bersahabat dengan isi dompet bila dibandingkan di tempat lain. Tempatnya juga oke banget, penataan ruangan yang kece dan bener-bener cocok buat nongkrong ala saya. Ada dua ruang yang dipisahkan yaitu ruang No Smokking (ber-AC) dan ruang bagi yang doyan merokok. 






Berbagai macam jenis kopi terpajang di salah satu pojok ruangan. Semua kopinya dijual lhoo ya, bukan hanya pajangan saja. Tempat duduknya empuk banget, apalagi mejanya yang lebar dan sangat cocok buat yang doyan bekerja di laptop sambil nongkrong. 

Dinding ruangan juga sangat instagramamble banget. Beberapa bingkai tulisan dan gambar unik yang terpajang. Cocok bagi para kaum wanita yang doyan eksis foto di instagram,hehehe. Fasilitas yang lain yaitu full music (terupdate), tempat colokan, dan Wifinya kenceng abiiss permirsa. Ini mah bener-bener tempat tongkrongan yang saya cari, Like This tempatnya. 




Pelayan cafe juga sangat ramah dan gak pelit ilmu tentang dunia perkopian. Yang banyak nanya sih Si Ocha, karena dia doyan banget ngopi. Saya juga lagi belajar tentang kopi dengan mendengar baristanya menjelaskan. Meskipun gak terlalu mengingat dengan jelas, si baristanya menawarkan kami mencoba minum kopi Gayo. Tapi habis minum kopi lain, lain kali saja mencoba jenis kopi ini. Keliatannya sih maknyus. Next time, perlu dicoba,hehehehe.

Picollo Late Dehaf Colombia

Dehaf Colombia Espresso

Banana Pancake Milk


Ada dua jenis kopi yang kami pesan. Kalau saya memesan Picollo Late Dehaf Colombia (22K), sedangkan Ocha memesan Dehaf Colombia Espresso (18K). Untuk cemilannya kami pesan Banana Pancake Milk (19K) dan Club Sandwich (35K). Kami gak memesan makanan berat karena kebetulan juga gak makan malam. 

Gak perlu saya menjelaskan cita rasa kopi dan makanan yang kami pesan karena kembali ke selera masing-masing. Intinya semuanya enak dan yang terpenting bagi saya adalah kenyamanan ruangannya. Ruangan yang super keren dan gak ramai juga. Cocok buat bersantai sejenak dari padatnya rutinitas kita bekerja. 

Gimana asyik bukan ?, Yuuk merapat ke Maktal Coffee Bar dan cicipi cita rasa berbagai jenis kopinya. 

Video from Youtube My Channel : lazwardy perdana putra

 




 Penulis : Lazwardy Perdana Putra
google.com

Friday 24 November 2017

Duet Trip ke Pantai Mekaki, Lombok Barat


Minggu Pagi.

Bila mendengar dua kata di atas, rasanya pengen gowes, traveling atau bobok cakep, hehehe. Berhubung lagi males kemana-mana, bawaannya pengen tidur aja. Disaat lagi enaknya mimpi, saya terbangun dengan suara panggilan whatsapp. 

Ternyata grup whatsapp "Crew Patrick". 

Sudah lama rasanya grup ini membisu dan tumben-tumbennya terdengar kembali. Saat melihat isi dari chat grup, ternyata dokter gigi Irfan mengajak untuk ngetrip ke sebuah tempat yang belum terjamah. Gak mikir dua kali lagi, saya pun mengiyakan untuk ikut.

saya : "Emangnya kita mau kemana dok ? ".
dr Irfan : " Ayok aja ikut !, ketemuan di Bundaran By Pas Bandara Internasional Lombok jam 9 pagi ".
saya : " Oke... Siap-siap dulu ".

Dadakan sekali, tapi untungnya baterai kamera dslr dan handphone full terisi, Amaaann. Setelah cek kondisi motor dan semuanya aman-aman saja, dari ban depan belakang sampai lampu motor semua dalam kondisi baik. Gak lupa juga membawa jas hujan untuk persiapan bila nanti di perjalanan hujan turun. Setelah segala persiapan sudah beres, saatnya berangkat. Hal yang gak boleh lupa yaitu minta ijin sama orang tua kemana pun kita pergi. Doa orang tua itu sangat manjur (Iyee Pak Ustad).

Sesampainya di lokasi, dokter Irfan menjelaskan kepada saya bahwa kita berdua akan pergi ke sebuah pantai yang kece yaitu Pantai Mekaki. Sepintas di dalam pikiran saya, Pantai Mekaki itu sepi, gak seramai Pantai Kuta Mandalika atau Pantai Pink. Tapi berhubung ada temen buat kesana, jadi siapa takut.

saya : " Hanya kita berdua saja dok ?".
dr. Irfan : " Iya, kita duet trip ".
saya : Oke dok.. Keburu siang, ayok kita jalan.



Kita berdua membawa motor masing-masing karena melihat kondisi jalur yang nanti kita hadapi gak seperti biasanya. Gimana kondisinya ?, simak terus cerita saya sampai selesai,hehehe.

Jarak tempuh kurang lebih memakan waktu dua jam perjalanan dari Kota Mataram. Melewati Pelabuhan Lembar (penyeberangan ferry Lombok-Bali), kemudian lanjut ke arah Pelangan, Sekotong. Setelah bertemu dengan pertigaan di Desa Pelangan, ambil jalur ke kanan menuju Pantai Mekaki. Jadi jalurnya gak susah dan kita bisa menggunakan google maps agar lebih jelas jalur yang kita lalui, biar gak nyasar bagi yang baru pertama kali ke Pantai Mekaki.

Pantai Mekaki berada di Sekotong Barat bagian selatan. Daerah yang masih jarang dikunjungi oleh pengunjung. Hanya para pecinta traveling saja yang sudah pernah datang untuk mengexplore Pantai Mekaki (menurut versi saya). Mengenai isu yang beredar di tengah masyarakat tentang daerah sekitar Pantai Mekaki masih kurang aman, masih ada kasus pemalakan. Entah percaya atau gak, kembali ke diri kita masing-masing. Hal itulah yang membuat saya ingin membuktikan bahwa isu tersebut gak selamanya benar. Mari kita buktikan.





Sekitar jam sebelas siang, kami berdua sudah sampai di lokasi. Cuaca saat itu mendukung, melihat langit biru diselimuti dengan kumpulan awan putih, deretan perbukitan, pasir putih dan warna toska dari lautan dari atas bukit Pantai Mekaki. Kece... !

Tercium bau tanah yang menandakan sebelumnya telah turun hujan, menambah suasana menjadi syahdu. Apalagi sesampai di lokasi, gak banyak pengunjung yang berada di pinggiran pantai. Hanya sebuah mobil polisi yang terparkir di sisi sebelah barat pantai. Jadi untuk saat ini kita aman. Motor kami berdua pun terparkir di sebelah mobil polisi biar gak ada yang ganggu. 

Istirahat sejenak sambil membuka bekal yang kami beli di Indo****t. Ada cokelat, satu botol coffe dan snack lainnya, belum lagi bekalnya mas broo Irfan. Bisa buat sangu makan siang nanti, hehehe. 






Gak perlu berlama-lama, setelah menyantap bekal yang dibawa. Saya mengeluarkan kamera dslr dari dalam tas. Cuaca saat itu masih mendukung untuk mengambil foto. Deburan ombak dan biru toskanya laut dari Pantai Mekaki, menggoda saya untuk mendapatkan foto-foto kece. Penampakan dari Pantai Mekaki sama seperti pantai-pantai selatan di Pulau Lombok pada umumnya. Hanya saja kekhasan dari Pantai ini yaitu sepi dan banyak pohon kelapanya. Buat yang ingin menenangkan diri, bisa ke pantai ini, " Private Beach ".

Dari kejauhan beberapa orang yang sedang memancing di pinggiran pantai. Ada juga beberapa tenda terlihat, menandakan mereka sejak semalam menginap disini. Rasanya asyik rame-rame nge-camp disini. Tapi sayang sekali ada pemandangan kurang menggenakkan yang saya lihat sendiri yaitu sampah berserakan dimana-mana. Terlihat bahwa pengunjung yang sudah datang kesini, masih kurang sadar pentingnya gak membuang sampah sembarangan. Disamping mengurangi keindahan pantai, pantai juga bisa rusak dengan hal yang dianggap sepele tapi menimbulkan hal yang besar. Jadi harus buang sampah pada tempatnya atau sampah kita bawa pulang. Ingat itu !.






Disaat sedang asyiknya memandang lautan yang luas, deburan ombak dan menikmati angin sepoi-sepoi, langit yang tadinya cerah, mendadak gelap oleh awan mendung. Gak lama kemudian hujan turun. Cepat-cepat kami mengambil jas hujan untuk melindungi pakaian yang kami kenakan dan tas yang kami bawa biar gak basah kuyup. Bukannya terganggu oleh hujan, melainkan menjadi tambah enjoy. Suasana menjadi tambah syahdu, mendengar deburan ombak sekaligus menikmati suara rintik-rintik air hujan yang jatuh. Ini baru namanya berpetualang. Sudah siap dengan segala macam resiko yang terjadi di tengah perjalanan. 

Hujan yang turun gak berlangsung lama, sekitar setengah jam saja. Meskipun hujan berhenti, langit masih saja mendung. Biar gak kesorean, kami berdua memutuskan untuk meninggalkan lokasi karena masih ada satu tempat yang akan kami jelajahi. Apa itu ?, lanjut dibaca. 

Setelah Pantai Mekaki, kami berdua penasaran dengan lokasi pembangunan jalur baru yang proyeknya sedang berlangsung. Menurut informasi yang kami berdua dapatkan, nantinya jalur Pantai Mekaki akan menembus ke daerah Teluk Sepi yang panjangnya kurang lebih dua puluh kilometer (masih perkiraan).

Kurang lebih satu kilo dari pintu masuk Pantai Mekaki ke arah utara, kami bertemu dengan pertigaan. Dimana kalau kita ambil arah lurus, kita kembali ke Desa Pelangan. Sedangkan kalau ambil jalur ke kanan, kita akan menunju ke Belongas dan ujungnya sampai di Teluk Sepi, jalur yang saya maksud tadi. Meskipun proyek pengerjaannya sedang berlangsung, kami masih bisa melalui jalur ini meskipun di beberapa titik masih rawan karena kondisi jalan yang berlumpur dan licin. 








Mirip dengan jalan yang berada di sepanjang daerah Pantai Senggigi. Dimana di satu titik yaitu di atas perbukitan, kami bisa melihat dengan jelas penampakan Pantai Mekaki. Mungkin baru kami pengunjung yang sudah sampai di lokasi yang berlum terjamah ini (kepedean loe Dik), hehehehe. Sumpah..Kece sekali. Kalau saya disuruh balik lagi kesini, saya mau deh. Kereen soalnya, tapi rame-rame yaak,hehehe.

Di daerah tersebut, kami berdua berpapasan dengan masyarakat setempat. Mereka pun sangat ramah kepada kami, meskipun saya selalu curiga dengan mereka karena membawa parang dan sabit. Maklum saja, daerah yang sangat sepi dan jauh dari kota membuat saya agak sedikit berjaga-jaga apabila hal yang gak diinginkan terjadi seperti pemalakan dan lain sebagainya. Tapi rasa curiga itu hilang seketika melihat mereka sangat ramah kepada kami berdua.

Kami tanya dari mana, mereka menjawab ada yang lagi mencari rumput untuk pakan ternak dan ada juga yang menjawab baru pulang berkebun. Mereka pun gak pelit dengan senyuman. Kami berdua pun sangat ramah dan selalu menjaga sopan santun. Jadi isu itu belum tentu benar, mungkin saja ada beberapa pihak yang sengaja melakukan hal negatif tersebut untuk mencari keuntungan dan merusak nama daerah tersebut, bisa jadi kan ada hal seperti itu ?. My Be Yes My Be NO !








Perjalanan trip yang berkesan buat saya pribadi. Meskipun hanya berdua, tapi keseruan menjelajahi tempat yang sangat jauh dari kota dan sepi itu kece. Apalagi saat kami berdua mencoba jalur yang sedang dibuat sampai bertemu dengan jalur lumpur yang licin, seru euuuyy. Tapi ada dua orang warga yang melarang kami untuk melanjutkan perjalanan hingga tembus Teluk Sepi dikarenakan masih rawan. Akhirnya kami kembali ke pertigaan yang tadi dan memutuskan untuk kembali ke Kota Mataram biar gak kesorean sampai rumah. 

Disepanjang perjalanan balik ke Kota Mataram, kami bertemu dengan hujan yang sangat lebat. Seharian hujan turun dan seharian pula kami berhadapan dengan hujan sehingga membuat kami kelaparan. Sepertinya makan yang hangat-hangat enak nih. Beristirahat di Pelabuhan Tawun (penyeberangan ke Gili Nanggu-Sudak-Kedis) untuk menyantap ikan baronang bakar dan sayur daun  kelor sambil menikmati hujan turun. Makan siang yang syahdu.

Perjalanan yang seru.... Gimana, kalian ingin mencobanya ? Saya tunggu cerita kalian dengan pengalaman yang berbeda.

Video :


Penulis : Lazwardy Perdana Putra
google.com

Monday 20 November 2017

Menikmati Live Music di D' Bandini : It's The Moment


Di awal bulan ini, sepanjang hari sudah mulai turun hujan. Entah ini sudah memasuki musim penghujan atau musim duren, saya kurang tau. Pastinya bila sudah masuk musim penghujan, enaknya itu mencari tempat makan di luar sambil nongkrong ala-ala Kids Jaman Now

Memilih tempat makan di luar itu penting, disamping masakannya yang lezat, tempat juga harus nyaman. Berhubung juga lagi bete sama kerjaan di kantor, gak ada salahnya nyari tempat santai sambil cuci mata mengembalikan mood yang sempat kabur entah kemana.

Untuk nyari tempat makan jaman sekarang itu gak susah kayak Kids Jaman Old (jaman bokap dan nyokap dulu). Langsung buka instagram atau blog yang isinya tempat kuliner yang ada di sekitar kita. Kalau sudah ketemu, langsung tancap gas ke TKP bareng temen, kekasih, pacar, gebetan atau unjung-ujungnya sendirian (ngenes amat).


Lagi-lagi saya menemukan sebuah tempat makan yang asyik dan kece. Kenapa asyik ?, karena khusus di Hari Jumat, Sabtu, dan Minggu ada live musicnya. Pilihan lagunya pun update banget, jadi untuk anak muda cocok banget nongkrong disini. Untuk yang mau request lagu juga bisa, sesuai dengan selera asal jangan lagu dangdut aja,hehehe..peace.

Sebut saja namanya D'Bandini Cafe. Lokasi berada di lantai Ground Transmart Lombok, bersebelahan dengan Omah Cobek dan Nasi Goreng 69. Bagi saya pribadi, tempatnya nyaman dan bisa untuk bersantai. Selain ada live musicnya, gak terlalu banyak pengunjung juga yang datang. Jadi gak terlalu risih dan berisik,hehehe.

Alasan saya memilih D'Bandini untuk nongkrong ?, Pertama karena gak terlalu ramai dan kedua, biar bisa meluangkan waktu untuk menulis sambil mendengar lantunan lagu yang dinyanyikan oleh sepasang muda-mudi yang mahir memainkan gitar sambil bernyanyi Kids Jaman Now, hehehehe.



Saya suka dengan tempatnya, seperti cafe coffe gitu. Pelayanan yang baik, keramahan para karyawan ditambah lagi full live music, membuat saya betah berlama-lama disini. Cat tembok berwarna cokelat krem dan lukisan abstrak warna-warni yang berada di sebelah kiri tempat duduk saya, membuat suasana hati menjadi tenang kembali. 

Ada salah satu eeh salah dua lagu favorit saya yang dinyanyikan oleh vokalisnya yaitu Akad dan Perempuan yang Ada Dipelukan by Payung Teduh. Itu lagu kece abiis, saya suka dengan lagunya karena ada cerita saya sama si dia disana (kok loe malah curhat ?, Move on donk broo), Iyeee. 

Untuk tempatnya sendiri, ada indoor dan outdoor. Bagi kalian yang perokok, bisa memilih di luar ruangan. Tapi alangkah baiknya dikurangi ya rokoknya karena gak baik bagi kesehatan !!!. Sedangkan bagi yang pengen ngadem kayak saya, bisa memilih di dalam ruangan sambil cuci mata liat mbak vokalisnya yang lagi nyanyi sambil main gitar, manis banget kamu mbak (dasar blogger mesum),hehehehe. 


 Fritto Di Riso Ala D'Bandini (37K)

 Banana Pancake Cokelat (20K)

 Tropical Lombok (20K)

Bagian terakhir yang saya mau ceritakan ke kalian yaitu masakan dan minumannya. Pilihan menunya hampir lengkap dari appetizer, maincourse, dan desserts. Berhubung saya lagi pengen makan salah satu maincourse-nya yaitu Fritto Di Riso Ala D'Bandini (37K). Untuk desserts-nya saya pesan Banana Pancake Cokelat (20K), dan minumannya saya memilih Tropical Lombok (20K).

Buat Fritto Di Riso Ala D'Bandini rekommended banget buat kalian yang belum pernah coba masakan satu ini di D'Bandini. Nasi Goreng yang isinya ada wortel, kacang kapri,seafood, dan perpaduan bumbu rempahnya yang selalu menggoyangkan lidah, entah efek kelaperan atau doyan saya gak tau. Beda-beda tipislah. Pastinya ini masakan spesial yang dimiliki cafe ini.

Habis makan menu utama, saya mencoba mencicipi Banana Pancake Cokelat. Kue yang selalu saya cari bila berkunjung ke sebuah cafe dan di D'Bandini, Banana Pancake Cokelat ternyata ada. Gigitan pertama bikin lupa sama mantan, gigitan kedua bikin lupa sama kerjaan, gigitan ketiga, eeh ternyata sudah habis aj, Nyamm...Nyamm..Nyamm, hehehehe.

Habis makan gak lengkap rasanya untuk gak minum. Segelas Tropical Lombok membuat saya bertanya-tanya ini minuman apaan ya ?. Aneh gitu penampilannya. Ditegukkan pertama, sensasi rasa soda bercampur dengan jeruk nipis, madu dan aroma daun mint, buat ketagihan. Ternyata begini ya rasanya, seger dan adem di tenggorokan. Segeerr banget dan cocok sekali diminum selagi kehausan maklumlah efek kita kita tiggal di iklim tropis. 

Harga makanan dan minuman disini gak terlalu mahal dibandingkan beberapa cafe dan resto yang sekali nongkrong bisa membuat isi dompet bocor. Tapi di D'Bandini, semua menu disini dijamin bersahabat dengan isi dompet kita dan dijamin HALAL.


Gimana, apa gak pengen mencoba menu-menu pilihan ditemani dengan live music yang oke punya ?. Dijamin dah bakalan jadi tempat favorit buat kalian nongkrong. Kalau begitu, yuuk segera datang ke D'Bandini (bukan promosi). 

Berhubung sudah gak ada ide lagi buat lanjut bercerita alias otak sudah buntu, saya akhiri sampai disini. Mau lanjut makan dulu. Selamat Makan, Salam Kuliner Nusantara :)

Penulis : Lazwardy Perdana Putra
google.com