Tuesday, 13 September 2016

Peresmian Islamic Center Lombok : Landmark Kota Mataram

Alhamdulillah 

Hari yang sudah ditunggu-tunggu datang juga. Sudah lama saya menunggu kesempatan yang sangat langka ini. Apa itu ? Silahkan kalian membaca sampai habis artikel ini !!!.

Pada hari Senin tanggal 12 September 2016 atau 10 Dzulhijjah 1437 Hijriah, seluruh umat muslim di seluruh dunia merayakan datangnya hari besar yaitu Idul Adha atau Hari Raya Kurban.

Tak terkecuali saya sendiri yang merasakan kebahagiaan luar biasa bisa merayakan Hari Raya Idul Adha di tahun ini. Alasan pertama, paman ( adik kandung mama ) sedang menunaikan ibadah haji dan alasan kedua melaksanakan shalat ied untuk pertama kali di masjid kebanggaan warga Kota Mataram dan sekitarnya sekaligus menjadi saksi atas acara peresmian Islamic Center Lombok yang bernama Masjid Hubbul Wathan. 


Masjid yang memiliki luas sekitar 6,7 hektar ini merupakan masjid terbesar dan termegah di Provinsi Nusa Tenggara Barat yang mulai dibangun saat pemerintahan Bapak Gubernur TGB M. Zainul Majdi yang masih menjabat sebagai Gubernur NTB sampai saat ini. Dimana masjid ini memiliki menara 5 buah dan satu menara menjadi menara paling tinggi dengan ketinggian sekitar 99 meter, jadi nama menara ini yaitu menara 99 sesuai dengan jumlah Asmaul Husna atau sifat Allah SWT sebanyak 99 sifat. Yang menjadi daya tarik dari masjid ini yaitu bentuk kubahnya seperti corak batik Sasambo  ( Sasak Samawa Mbojo ) yang menjadi ciri khas dari batik Provinsi NTB. Berwarna keemasan dengan campuran garis-garis hijau yang sungguh mengagumkan. Subhanallah.... !!!


Masjid Hubbul Wathan yang mengandung arti Cinta Tanah Air, diharapkan kita sebagai warga Kota Mataram dan Provinsi NTB agar selalu memakmurkan masjid ini dengan penuh cinta, kasih dan sayang semata-mata demi mendapatkan keberkahan dan pahala dari Allah SWT.


Bangun pagi-pagi agar gak kesiangan berangkat shalat ied walaupun telat bangun untuk shalat Subuh, hehehe ( jangan ditiru ). Berhubung ortu dan adik-adik shalat ied di masjid dekat rumah, jadinya hanya saya sendiri yang shalat ied di masjid ini. Ngejomblo lagi kita !!! Sabaarrrr... Udara dingin, cuaca cerah tanpa satu awan putih pun yang menghiasi langit biru, menyambut saat sampai di parkiran sebelah barat masjid yang berupa tanah lapang yang sangat luas. Dari kejauhan bangunan masjid yang sudah hampir selesai pembangunannya ini sangat megah dan menjadi landmark baru dari Kota Mataram. 





Para jamaah sudah memadati area dalam bangunan masjid. Syukurnya saya dapat tempat untuk shalat walaupun di teras luar bagian sayap kanan masjid karena di ruang dalam ternyata sudah dipadati para jamaah yang sudah datang terlebih dahulu. Padahal saya sudah sepagi mungkin datangnya, ternyata lebih pagi jamaah yang lain. 



Sekitar jam 7 pagi, panitia shalat ied mengumumkan bahwa shalat ied akan segera dimulai. Sebelum dimulai, ada beberapa sambutan dari Bapak Walikota Mataram, Pak Ahyar Abduh dan dilanjutkan dengan sambutan dari Gubernur Nusa Tenggara Barat, Pak TGB.M.Zainul Majdi. Setelah itu shalat ied segera dimulai dan dilanjutkan dengan khutbah Idul Adha.



Sekitar jam 8 pagi rangkaian acara shalat ied Idul Adha selesai juga, panitia segera mengumumkan bahwa acara peresmian penggunaan Masjid Hubbul Wathan untuk pertama kalinya segera dimulai. Para jamaah segera mengambil posisi untuk mengabadikan moment bersejarah ini. Saya juga langsung ke tempat acara peresmian, tapi sebelumnya gak puas rasanya gak foto-foto ala kekinian bersama kemegahan Islamic Center Lombok terlebih dahulu. 

Jujur saja, ada perasaan bahagia dari diri saya sendiri karena secara langsung menjadi saksi atas peristiwa bersejarah ini. Lumayan ada cerita untuk anak cucu kelak ( nikah saja belum yaak ??? ).




Para jamaah saling berebutan untuk dekat dengan bapak gubernur disaat detik-detik penandatanganan prasasti peresmian Islamic Center Lombok ini. Dari anak-anak sampai ibu-ibu gak mau kalah dengan bapak-bapak untuk dekat langsung bersama bapak gubernur untuk mengambil foto bersama beliau.

Kali ini saya mah jangan ditanya, saya sudah kalah duluan dengan yang lainnya sehingga hanya bisa mengambil foto dari jauh saja. Lumayan dapat beberapa foto daripada gak sama sekali.




Setelah bapak gubernur menandatangani prasasti peresmian Masjid Hubbul Wathan, Islamic Center Lombok, selanjutnya ada sesi pemukulan bedug sebagai tanda bedug pertama yang terdengar dari masjid termegah se-NTB ini. Bedugnya gede sekali, kalah badan saya kalo kayak gene. Kali ini saya belum beruntung juga, walaupun jarak dengan bapak gubernur lebih dekat, tapi posisi saya berada di belakang beliau. Hmmmmmm... Sabar Bos !!!.

Acara peresmian Masjid Hubbul Wathan, Islamic Center Lombok selesai juga. Satu persatu para jamaah meninggalkan area masjid. Ada juga para jamaah yang masih bertahan untuk foto-foto selfie ala kekinian ( termasuk saya juga,hehehehe ). Sepertinya gak ada rasa bosan untuk memandang kemegahan masjid yang menjadi landmark terindah yang dimiliki oleh warga Kota Mataram khususnya warga Pulau Lombok. 

Berbicara soal kemegahan Masjid Hubbul Wathan, saya sudah membuat artikel di postingan sebelumnya, bisa di buka disini. Masih banyak lagi yang bisa diceritakan tentang kemegahan masjid ini dan saya akan melanjutkan ceritanya di postingan selanjutnya dengan moment yang berbeda. Jadi sabar menunggu yaak !!!.

Saya bersama keluarga besar mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Adha 10 Dzulhijjah 1437 Hijriah. Minal Aidin Walfaidzin, Mohon Maaf Lahir dan Batin. Selamat bersantap masakan daging kurban. Ingat jangan banyak-banyak makannya !!!.

Catatan :
Lokasi Masjid Hubbul Wathan, Islamic Center Lombok di persimpangan antara Jalan Langko dan Jalan Udayana, Depan Bank Indonesia, Kota Mataram. 

Penulis: Lazwardy Perdana Putra

google.com

Wednesday, 7 September 2016

Eksis di Kebun Bunga Dusun Embung Pas, Sigerongan


Pertama-tama saya meminta maaf kepada si ibu pemilik kebun bunga, sudah menginjak tanah perkebunan bunga ini dan mengganggu si ibu yang lagi asyik menyiram bunga-bunga yang beliau miliki. Paling parahnya lagi, merayu si ibu untuk meminta ijin memetik beberapa bunga. Maaf ya bu, karena kesenengan kami khilaf !!! ( gak boleh ditiru perbuatan kami ). 

Apa yang teman-teman pikirkan dari foto-foto di atas, kece bukan ? Masih banyak foto-foto selanjutnya.. Yuuk, dibaca artikel ini sampai tuntas !!!. 

Berawal dari melihat instagramnya @jelajahlombok, saya jadi penasaran dengan tempat ini. Akhirnya saya mengajak teman-teman untuk mengexplore Kebun Bunga Embung Pas. Setelah tanya sana - sini, ternyata kebun bunga ini gak jauh dari rumah teman kantor. Kalo sudah yang namanya rezeki, pasti kesini juga. Gak pikir dua kali, sehabis pulang kantor kami sepakat untuk datang ke kebun bunga yang lagi ngehits di Lombok saat ini. 



Kebun Bunga Embung Pas berada di Dusun Embung Pas, Sigerongan, Lombok Barat atau arah menuju Lingsar. Dari Kota Mataram hanya membutuhkan 15 menit  menggunakan sepeda motor atau mobil. Jalurnya pun aman-aman saja alias mulus. Mungkin bagi yang masih asing dengan nama Dusun Embung Pas, jangan khawatir, saya kasi bocoran lokasinya. 

Misalkan dari Kota Mataram, kita mengambil jalur menuju Rumah Sakit Mutiara Sukma ( Rumah Sakit Jiwa, Selagalas, Kota Mataram ), bertemu perempatan lampu merah, belok ke kanan mengarah Pom Bensin Selagalas atau mengarah ke Lingsar. Gak jauh dari pom bensin, bertemu lagi dengan pertigaan dan berbelok ke kiri menuju Karang Bayan. Sampai pertigaan lagi, belok ke kanan. Gak jauh dari pertigaan terakhir, di kiri jalan ada gapura besar menuju Dusun Embung Pas. Gak jauh dari pertigaan, kita akan sampai di Dusun Embung Pas dan di kanan jalan ada tulisan Kebun Bunga. Sampailah kita di Kebun Bunga Embung Pas.



Yang namanya tempat baru yang lagi ngehits, gak jauh-jauh dengan kalimat " ramaiii cooyy !!!". Sumpah, saat kami tiba di parkiran kebun bunga, dari anak kecil sampai ibu-ibu sudah nongkrong saja di area perkebunan. Maklum saja sudah sore juga. Dilihat dari penampilan mereka, kami sudah bisa menebak kalo mereka adalah warga setempat Dusun Embung Pas. Dari bahasa juga terdengar mereka menggunakan bahasa Sasak khas dari dusun ini. Perlu diingat kalo bahasa Sasak itu banyak logatnya, setiap dusun memiliki logat yang berbeda-beda termasuk dusun tempat saya tinggal. Gak hanya warga lokal saja, para pengunjung yang lain sudah berfoto-foto di area kebun bunga sebelum kami tiba, tapi gak banyak alias lokasi masih sepi saat itu.

Oke, kembali ke laptop !!!. 

Sempat juga saya menyapa salah satu ibu-ibu yang bernama Ibu Sumiati ( foto di atas ). Setelah ngobrol sana-sini tentang dusun dan awal mula adanya kebun bunga Embung Pas, saya mendapat informasi kalo si ibu pemilik kebun bunga ini memelihara Bunga Asoka  untuk diperjual belikan alias dijadikan bisnis. Sambil menyelam minum air, selain bunganya dijual tempat ini ternyata bisa dijadikan obyek wisata yang menarik. Tapi sayang, kami gak sempat ngobrol dengan si ibu pemilik kebun bunga, hanya meminta ijin memetik satu dua helai Bunga Asokanya saja, maaf ya bu !!!.




Bunga Asoka ? Ya namanya Bunga Asoka. Katanya teman saya yang ahli di bagian perbungaan. Bener apa gak, yang penting bunganya kece. Kebetulan saya gak terlalu hafal jenis-jenis bunga dan saya baru tau kalo nama bunganya ini adalah Bunga Asoka ( keliatan oonnya ). Baru pertama juga saya datang ke tempat yang berbau bunga-bunga dan langsung dibuat jatuh cinta. Keren juga memiliki foto bersama jutaan bunga yang berada di sekeliling kita. Langsung saja saya mengeluarkan kamera xiaomi yi dan dslr yang saya bawa. Sampai detik ini, keren abis. 





Jujur saja, sebelum menulis artikel ini, saya memposting salah satu foto di kebun bunga hasil karya sendiri ke instagram pribadi. Oh ya akun instagram pribadi saya @lazwardy_perdana, langsung di follow ya,he..he..he.. Respon teman-teman bahkan orang yang saya gak kenal di instagram langsung pada nanyain tempat ini via pesan pribadi. Ada juga yang ngambek gara-gara saya gak ngajak mereka, salah sendiri mbak. he..he..he.. 


Menurut Ibu Sumiyati dan teman asli dusun sana, kebun bunga ini setiap hari selalu ramai dikunjungi oleh pengunjung. Baik warga setempat maupun pengunjung dari luar dusun pun sangat penasaran sama tempat ini. Gak lain mereka ingin eksis bersama jutaan bunga berwarna kuning yang menurut informasi bernama Bunga Asoka lalu diposting di sosial media ( kayak saya juga ),he...he..he... 

Perlu dipehatikan, sebagus atau sekece apapun tempat yang kita datangi, kita harus selalu menjaga etika. Gak boleh merusak lingkungan dengan membuang sampah sembarangan. Seperti di Kebun Bunga Embung Pas ini, kita diwajibkan untuk gak menginjak tanaman bunga dengan sengaja atau memetik bunga sembarangan tanpa seijin si pemilik.

Paling pas datang ke Kebun Bunga Embung Pas saat sore hari. Walaupun ramai banget, kita bisa leluasa mengambil foto yang kece-kece. Ingat juga, budayakan hidup antri. Jangan ngerusuh !!!.

Catatan: 
- Bayar masuk GRATIS !!! ( untuk saat ini )
- Bayar parkiran saja 5 ribu per motor
- Rute : Kota Mataram - POM Bensin Selagalas( samping RS Mutiara Sukma ) - arah ke Lingsar - Sigerongan - Dusun Embung Pas.

Penulis : Lazwardy Perdana Putra
google.com

Saturday, 3 September 2016

Berenang bersama Keluarga : Golden Tulip Hotel


Di akhir pekan, disaat gak ada jadwal ngetrip dan gak ada yang ngajakin blusukan, yang namanya berdiam diri di rumah menghabiskan waktu libur seharian yang sangat berharga adalah pilihan yang gak tepat buat saya pribadi. Tapi kembali lagi ke pribadi masing-masing orang pastinya. 

Nah, beberapa minggu yang lalu, saya mengajak keluarga di rumah untuk renang di kolam renang salah satu hotel yang berada di pinggiran kota. Sebut saja Hotel Golden Tulip. Lokasinya berada di daerah Sudirman ( kerenan dikit ) alias Jalan Jendral Sudirman, Rembiga, Kota Mataram. Hotel yang kalo gak salah berlantai 10 ini merupakan hotel yang memiliki gedung tertinggi di daerahnya. Sekedar informasi saja, di Kota Mataram ada dua hotel yang namanya hampir mirip yaitu Golden Tulip dan Golden Palace. Dimana Golden Palace terlebih dahulu berdiri. Kedua-duanya gak ada hubungan keluarga, hanya nama yang hampir mirip saja. Jangan sampai terbalik ya !!!. 

Meskipun renang disini agak sedikit mahal, tapi saya suka dengan tempat ini. Air kolamnya dingin-dingin segar. Semoga keluarga juga suka dengan tempat ini, Amiiin ( sponsor dari mereka soalnya, hehehehe ).



Berenang sambil santai-santai di kolam renang hotel menurut saya lebih tenang dan nyaman dibandingkan dengan kolam renang umum ( hanya pendapat saya lhoo ya ). Tapi kita jangan berharap juga kolam renang hotel lebih tenang dan sepi, gak meski begitu. Kolam renang hotel juga bisa seramai kolam renang umum, tergantung hari juga. Kebetulan pas kami kesana para pengunjung ramai yang berdatangan untuk renang juga ( Hari Minggu soalnya ). Apapun alasannya, yang namanya kolam renang sama saja, kembali lagi ke selera masing-masing. 



Lokasi kolam renang Hotel Golden Tulip berada di bagian belakang hotel, tepatnya di lantai 1. Tempatnya kece dan tertata dengan rapi ( ya lah namanya juga hotel berbintang ). Asyiknya disini tuh, design kolam renangnya saya suka. Ada kolam khsusus anak kecil, ada kolam untuk orang dewasa dan ada kolam yang unik, hanya berukuran kurang lebih 3 x 3 meter yang dari dalam kolam timbul gelembung-gelembung, enak banget dah pokoknya. Ada air mancurnya juga yang keluar dari gentong mirip kayak gentong air di rumah saya (  jadi inget masa kecil saat mandi di gentong air ).




Ada pertanyaan, " Emang boleh kita yang gak nginep bisa renang disini ?".

Jawabnya; "Boleh banget renang disini bagi kita yang gak nginep, yang penting bayar  dan perlu diingat, kalo renang harus pakai pakaian renang".

Bagi yang ingin berenang saja tanpa menginap, hanya dikenakan biaya 50 ribu per orang itu hanya renang saja. Kalo mau nambah makan dan minum dikenakan biaya 100 ribu per orang. Agak sedikit mahal memang, tapi bila datangnya ramai-ramai bisa patungan pesen makanan dan minumannya ( hanya saran saja ). 

Renang dan bersantai dengan keluarga gak lengkap rasanya bila gak membawa kamera underwater alias anti air. Kamera underwater saat ini lagi naik daun, dimana orang pada bosan dengan foto yang gitu-gitu saja. Biar kerenan dikit, fotoan di dalam air dengan memakai gaya ikan paus kayak saya dan keluarga. Sumpah, airnya dingin banget, mungkin saat itu lagi musim dingin kering kali ya. 


Untuk menu makanan dan minumannya kami memesan yang simple-simple saja. Dua porsi kentang goreng ditambah kopi susu dan segelas es teh khas Hotel Golden Tulip. Rasanya pun sangat khas dan gak sama seperti makanan dan minuman di luas sana. Perlu kalian coba !!!. 

Habis renang, laperpun tiba. Emang manusiawi banget, habis renang perut minta diisi. Dalam hitungan menit kentang goreng yang sudah dipesan, habis sekejap. Emang laper atau doyan, sudah susah dibedain. he..he..he.. 

Untuk makanan dan minuman yang kami pesan, dikenakan biaya 170 ribu karena kami gak mengambil paket 100 ribu renang plus makan dan minum. Lebih mahal sedikit sih, tapi gak apa-apa. Biar tahu saja harga menu disini. Untuk biaya menginap, bisa tanya langsung ke bagian resepsionisnya. Okeeh. 


Lokasi :
Hotel Golden Tulip ; Jalan Jendral Sudirman no.40, Rembiga, Kota Mataram. ( jalur jalan lingkar utara, Kota Mataram ). 

Penulis : Lazwardy Perdana Putra

Wednesday, 24 August 2016

Cerita Wisata Kuliner di Kota Sumbawa Besar

Asyiik, saya akhirnya ke Sumbawa Besar lagi untuk menghadiri acara pernikahan sahabat kuliah dulu. Setelah mendapatkan ijin sama big bos di kantor, saya langsung capcuus menggunakan sepeda motor. Ya, sepeda motor karena disamping pengeluaran biaya perjalanan menjadi lebih murah, yang pastinya agak lebih santai dan emang saya paling hobi menggunakan sepeda motor. 

Touring sendirian gak mengurangi semangat saya untuk segera berangkat sambil menikmati perjalanan. Berangkat sekitar pukul 06.00 pagi waktu Kota Mataram dan sesampainya di Pelabuhan Kayangan sekitar pukul 08.00 pagi waktu Lombok Timur. Alhamdulillah perjalanan menuju pelabuhan berjalan dengan lancar. Segera menaiki kapal ferry yang membawa kami menyeberangi Selat Alas menuju Pelabuhan Pototano. Sisa waktu tempuh sampai di Kota Sumbawa Besar sekitar dua jam, sekitar pukul 12.00 waktu Kota Sumbawa Besar, saya sampai dan segera mencari hotel yang paling murah. Setelah mendapatkan kamar hotel, saya melajutkan acara kuliner yang ditunggu-tunggu. 

Waktu wisata kuliner telah datang !!!



Dipikiran saya yang namanya masakan ikan sepat, singang, gecok, dan lainnya sudah mainstream di lidah dan dirumah mama sering buat masakan seperti itu. Memang sih semuanya itu adalah masakan khas Pulau Sumbawa, tapi saya mencoba kuliner yang berbeda.

Tujuan saya adalah ke Warung Om Suhan Arif, berlokasi di Jalan Setia Budi kawasan pertokoan atau di depan SMP 1 Kota Sumbawa Besar. Menu masakannya ada dua macam, sate daging sapi dan soto daging sapi. Sate dan soto yang paling enak menurut saya di kota ini. Dari masih kecil bila datang ke Sumbawa Besar, pasti mampir di warung ini.

Penjualnya sebenarnya bukan asli orang Sumbawa, tapi asli Madura. Sate dan sotonya juga bukan masakan khas Sumbawa, tapi khas Madura. Meskipun begitu, setelah saya mencoba di tempat lain seperti di Lombok dan Jawa, sate dan soto Madura di Warung Om Suhan Arif rasanya berbeda. Saya lebih suka makan sate dan soto Madura di warung ini.  Harga seporsi sate yaitu 20 ribu dan bila ditambah dengan soto, harga seporsinya jadi 35 ribu. Gak terlalu mahal buat kita yang penasaran ingin mencoba. 




Disamping Warung Om Suhan Arif, ada warung yang menjual es campur. Penjualnya lebih dikenal dengan sebutan Ibu Cantik, jadi saya beri sebuta es campur Ibu Cantik. Memang cantik dan berwajah arab gitu. Es campurnya enak dan seger banget. Ini adalah jenis es campur terenak yang pernah saya coba di Kota Sumbawa Besar. Harga satu porsi es campurnya yaitu 7 ribu per mangkok. Isinya bermacam-macam, ada kelapa muda, belewa, olang-aling, dan mata ikan dengan dicampur dengan susu kental putih. 

Makan siang yang mengenyangkan... !!!. 


Waktu makan malam telah tiba !!!

Sempat bingung mau makan malam dimana ?. Kebetulan banyak temen yang bertugas di Sumbawa Besar, saya langsung menghubungi mereka. Ternyata mereka ada waktu untuk bermalam minggu bersama sambil wisata kuliner malam. Setelah sepakat menjemput saya di hotel, kami langsung menuju ke sebuah tempat nongkrong baru di Sumbawa Besar, namanya Pantai Jempol. 



Pantai Jempol terletak di kawasan Labuan Sumbawa. Dahulunya pantai ini adalah perkampungan nelayan Labuan Sumbawa. Beberapa tahun yang lalu perkampungan nelayan ini disulap menjadi tempat tongkrongan kebanggaan masyarakat Kota Sumbawa Besar. Hampir mirip dengan tempat tongkrongan di Pantai Ampenan, Kota Mataram. 

Para penjual menjajakan berbagai macam jajanan dan minuman. Dari kue pasar, gorengan, minuman ringan sampai beberapa menu kuliner seperti sate, pelecing urap, gecok dan lain sebagainya. Para pengunjung sangat ramai yang datang terutama saat menjelang senja sampai tengah malam. Kumpul bersama keluarga, teman atau pacar di Pantai Jempol adalah pilihan yang tepat bila berkunjung ke Kota Sumbawa Besar. 




Beberapa menu yang kami pilih antara lain sate ikan lengkap dengan lontongnya, serabi, gorengan dan es jeruk. Malam minggu yang mengasyikkan sekalian dinner ala-ala backpacker bersama teman-teman tercinta. 

Menu kuliner yang paling enak di Pantai Jempol adalah serabi dan sate ikannya. Racikan bumbunya pas di lidah saya. Memang doyan atau kelaperan, semua menunya habis kami makan. he..he..he. Soal harga jangan khawatir, disini semua menu harganya terjangkau. Seperti sate ikan saja, harga seporsinya hanya 15 ribu saja, murah bukan. 

Silahkan bagi teman-teman yang kebetulan berlibur di Kota Sumbawa Besar, jangan lupa mengunjungi beberapa tempat kuliner yang sudah saya ceritakan yaitu Warung sate dan soto Om Suhan Arif, es campur Ibu Cantik, kuliner di Pantai Jempol. Ditunggu cerita kuliner saya selanjutnya yang lebih seru lagi !!! Cekidooott... 


Penulis : Lazwardy Perdana Putra