Thursday 26 January 2023

Makan Siang di Bakso Pak Majid : Eks Bandara Selaparang


Kalau sudah namanya ngebahas bakso, langsung auto nyari tempat rekommended tempat makan bakso yang uenak dimana. Apalagi pas hujan turun, enaknya makan yang hangat-hangat di tengah udara yang cukup dingin (ngarep). 


Bakso salah satu makanan favorit saya. Sejak kecil sudah mengenal bakso dari orang Jawa. Setiap makan bakso pasti yang jualan orang Jawa. Mau dimanapun makan baksonya, yang punya warung bakso lagi-lagi wong Jowo. Asline bakso kui dari Jowo. Akhirnya dapet istri orang Jawa. Punya ibu mertua pinter buat bakso tapi gak jualan bakso. (Ngomong apa sih ini ?) Hehehe. 


Di Kota Mataram saja sudah banyak sekali tempat favorit buat makan bakso. Tapi, kembali lagi ke selera masing-masing. Pasti setiap orang kalau ditanya bakso favoritnya, punya jawaban masing-masing. Ya kan ?.


Nah, kalau saya ditanya tempat makan bakso favorit dimana ?. Saya pasti bingung jawabnya karena ada beberapa tempat yang rekommended. Seperti tempat bakso yang satu ini. Makan bakso itu gak hanya soal rasa, tapi kenyamanan kita saat menikmati bakso dan menu lainnya juga perlu. Yang jelas, tempat juga sangat mendukung. 





Ada satu tempat makan bakso yang memiliki bentuk bangunan yang kece. Namanya Bakso Pak Majid. Bakso yang sempat viral di medsos gak lain gak bukan ya instagram. Banyak review bagus ke bakso ini. Menurut info dari teman yang sudah kesini, setiap hari banyak pengunjung kesini dan ngantri.


Lokasinya di Jalan Adi Sucipto, Rembige. Tepatnya di depan Lapangan Bola Rembige atau di timurnya Eks Bandara Selaparang, Kota Mataram. Jadi penasaran !.


Btw, kali ini saya gak ditugaskan ngendorse. Saya menulis ini dari pengalaman saya pribadi makan bakso bareng temen-temen kantor saat itu. Janjiannya sih di jam makan siang biar semuanya pada bisa ikutan. Maklum saja, lagi sibuk-sibuknya sama kerjaan di kantor. Jadi susah sekali buat ngumpul bareng.


Oke... !


Area parkir yang cukup luas. Memiliki tempat makan dengan banyak meja dan kursi. Ada ruang semi outdoor dan indoor. Hanya saja siang itu cuaca lagi mendung pertanda hujan akan turun. Jadinya kita memilih duduk di ruang semi outdoor saja. Kebetulan siang itu masih ada meja yang tersisa buat kami berenam. Nyatanya juga duduk disini gak panas meskipun siang itu pengunjung sangat ramai. 


Kalau duduk di indoor, kita harus pesan menu tambahan seperti salad-saladtan alias di luar menu yang ada di daftar. Cocoknya sih ada menu perkopian kalau duduk di ruang ber-ACnya (indoor).




Gak menunggu lama, berhubung perut sudah laper. Jadi saya memesan satu Mie Ayam Komplit, Bakso Isi Daging dan Es Timun. Sedangkan teman lainnya ada yang memesan Bakso Sumsung dan menu lainnya. 


Setelah menulis pesanan di kertas kecil, aturannya langsung bayar dikasir. Disini kita belum bisa bayar pakai kartu debit atau gesek. Hanya bisa bayar pake duit cash. Setelah bayar, kita tinggal menunggu pesanan datang. Waktu tunggu juga gak begitu lama. Pelayanannya cukup memuaskan sejauh ini. 




Mie Ayam Komplit 


Mie ayam yang dipesan, porsinya banyak sekali. Seperti halnya mie ayam biasanya tapi disini ada tambahan toping hati ayam dua buah, telur puyuh dua buah, ceker ayam satu buah dan bakso yang ukurannya cukup besar. Kuahnya juga kental dan bumbunya enak. 


Gak bikin enek dan bisa dimakan sampai habis. Soal rasa cukup memuaskan. Kita juga bisa nambah lontong dan kerupuk biar makan lebih maknyus. Seporsi Mie Ayam Komplit diberi harga 35 ribu. Untuk nilai mie ayamnya saya beri nilai 85 dari 100. 




Bakso Isi Daging


Menu kedua yang buat penasaran yaitu Bakso Isi Daging. Terdiri dari mie kuning, mie putih dan satu pentolan bakso yang berukuran cukup besar seperti bola tenis. Saat dibelah pentolan baksonya terlihat potongan daging yang cukup menggugah selera di dalam baksonya. Daging yang dipakai yaitu daging sapi.


Baksonya cukup gurih dan olahan dagingnya cukup keras karena agak tebal. Soal rasa seperti bakso pada umumnya. Kuah baksonya juga enak. Harga seporsi Bakso Isi Daging yaitu 32 ribu. Cukup terjangkau dilihat dari porsi baksonya. Untuk nilainya saya beri 80 dari 100.



Es Timun 


Habis makan yang berlemak, minumnya yang seger-seger, bisa menurunkan lemak dan tensi yaitu Es Timun. Porsi Es Timunnya juga besar amat. Campuran parutan timun dan ditambahkan gula pasir sedikit membuat rasa agak sedikit manis. Rasanya mirip-mirip minum Es Melon. Ini pertama kalinya saya minum Es Timun dan buat ketagihan. 


Seporsi Es Timun seharga 8 ribu rupiah. Untuk nilainya saya beri 95 dari 100 karena bener-bener seger dan manisnya gak berlebih. Minuman yang rekommended lainnya juga ada es teler, es milo dan es oyen. Kapan-kapan kita cobain minuman lainnya. 


Over all, menu yang saya cicipin enak semua. Pelayanannya juga sangat cepat. Para karyawannya juga ramah-ramah. Tempatnya bersih dan ada tempat cuci tangannya. Fasilitas lainnya ada mushola yang berada di belakang bangunan utama. Rekommended buat kalian yang lagi bingung nyari tempat ngumpul sambil makan bakso dan mie ayam, bisa cobain Bakso Pak Majid. 


Yang buat ketagihan itu Mie Ayam Komplit dan Es Timunnya. Mungkin buat kalian ada menu favorit lainnya ?. Langsung tulis di kolom komentar ya. 


Penulis : Lazwardy Perdana Putra

Tuesday 17 January 2023

Wajib Hukumnya Kalau Datang ke Lombok Nyobain Ayam Bakar Ibu Lina : Sengkol, Lombok Tengah


Jalan-jalan ke Pulau Lombok wajib hukumnya nyobain kulinernya. Khususnya kalau datang ke Sirkuit Mandalika. Kalau dari Bandara Internasional Zainuddin Abdul Majid, ada dua jalur yang bisa dilalui menuju salah satu sirkuit MotoGP terindah di dunia ini. Bisa melalui Bypass Mandalika atau jalur menuju Desa Sade. 


Coba deh pilih jalur menuju Desa Sade. Ada tempat makan yang laris manis dengan cita rasa kulinernya yang maknyus. Dari bandara menggunakan mobil atau motor dengan menempuh waktu kurang lebih sepuluh menitan, kita sudah sampai di warung makan Ayam Bakar Ibu Lian. Lokasinya di daerah Sengkol, Lombok Tengah. Tepat di pinggir jalan utama menuju Sirkuit Internasional Mandalika atau persis di depan Rumah Sakit Mandalika. 




Nah, saya mau cerita sedikit nih saat bareng temen-temen pergi ke kondangan teman kantor. Tapi berhubung acaranya siang, kami sengaja perginya pagi biar bisa refreshing sekalian. Asyiiik. 


Agenda sudah diatur dengan rapi, jadilah kami mampir dulu di Warung Ayam Bakar Ibu Lian. Kata para emak-emak rombongan, ayam bakarnya itu ueenaaak. Jujur, saya yang dulunya sering lewat sini, gak tau ada tempat makan ini (kurang gaul).


Kami berangkat dari Kota Mataram sekitar jam sepuluh pagi. Sesampainya di lokasi sekitar jam sebelas siang. Butuh satu jam perjalanan karena banyak mampirnya (ngantri isi bensi di SPBU). 


Sesampainya di lokasi, sudah banyak mobil-mobil parkir. Keliatannya banyak pengunjung yang akan makan siang disini. Kebetulan juga besoknya malam tahun baru, so banyak yang berlibur ke Pulau Lombok.

 




Keluar dari mobil, aroma ayam bakarnya tercium. "Sedapnya" (ala Upin Ipin).  Jadi tambah lapar. Apalagi melihat live cooking alias ayam yang di bakar di atas bara api dan dikipas-kipas oleh seorang emak-emak. Bener-bener cara bakarnya dengan teknik tradisional. 


Berhubung kami datangnya di waktu yang gak pas karena ramai di jam makan siang.  Untungnya masih ada tempat buat kami. Kami datang bersembilan orang. Salah satu pelayan mengarahkan kami untuk mengambil tempat duduk di dalam saja. 


Pengennya sih di berugaqnya (gazebo) biar agak santai, tapi sudah full seat, hehehe. It's okelah, yang penting stok ayam bakarnya masih banyak. Asyiiik !.




Salah satu pelayan menghampiri kami dan mencatat apa saja yang dipesan. Ayam bakar 3 paket untuk kami bersembilan. Itu sudah lengkap dengan sayur kelor, tahu tempe, terong goreng, potongan timun dan sambal terasi. 


Meskipun ramai, kami gak menunggu lama. Ayam Bakar 3 paket sudah datang dan tersaji di atas meja. Saatnya makan !.



Ayam Bakar 


Ayam yang dipakai yaitu ayam kampung. Jujur, saya salah satu orang yang gak doyan ayam kampung karena daging ayamnya keras atau alot. Nah, saat makan ayam bakar ini kok enak ya. Dagingnya juga empuk dan rasa asinnya pas. Enak banget. Apalagi dihidangkan dengan ayam utuh yang dipotong-potong menjadi beberapa bagian. 


Saya mencoba menanyakan apa saja bumbu yang dipakai untuk ayam bakarnya. Ternyata jawabannya hanya menggunakan air garam yang dioleskan di ayamnya kemudian di bakar di atas bara api. Mungkin saja ada bumbu spesial yang dirahasiakan yaa ? Kepo nih.

 



Selain ayam bakarnya, sambel terasinya enak banget. Pedasnya nendang cuy. Saya sangat suka dengan sambel terasi atau sambel mentah. Dibandingkan dengan sambel goreng, lebih suka sambel terasi. Sampai sering debat dengan istri mau nyambel pake apa. Istri sukanya sambel goreng dibandingkan sambel mentah, hehehe. Ini namanya Bhineka Tunggal Ika. Asyiiik !. 


Sambel terasinya dicocol dengan tahu tempe dan terong goreng. Uenaknya lagi ayam bakar dicocol dengan sambel dan ditambah nasi putih. Lanjut masuk ke mulut sambil meremin mata, rasakan sensasinya. Gak terasa sudah nambah dua piring. Sayangnya jeroannya sudah habis. Padahal itu yang kami cari, Jeroan ! 


Bila kalian datang kesini, siapin duit 50ribu -75ribu ya. Seporsi ayam bakarnya kisaran segitu tergantung apa saja yang dipesan. 


Sebagai pelengkap, saya pesan yang seger-seger yaitu es jeruk. Mantap rasanya. Habis menghabiskan sepaket ayam bakar plus dua piring nasi, apapun makannya es jeruk dong (bukan teh botol Sosro). 


Nah ini dia yang kecenya, buat kalian yang ingin bawa Ayam Bakar Ibu Lian ke luar daerah. Bisa dibungkus dan dipacking biar aman. Boleh nih buat dijadikan oleh-oleh buat keluarga, sahabat atau calon mertua. Asyiiik !. 


Buka setiap hari dari Senin sampai Minggu dari pukul 09.00 sampai 21.30 malam. Kecuali di hari-hari besar, kemungkinan jam buka bisa berbeda.

 


Mungkin itu saja yang bisa saya ceritakan ke teman-teman sekalian. Sangat rekommended sekali bila kalian sedang laper setelah mengexplore deretan pantai-pantai selatan Pulau Lombok. Gak ada salahnya mampir dan nikmati kuliner khas Pulau Lombok di Warung Ayam Bakar Ibu Lian (non ngendorse). 


Sebagai info tambahan, ada beberapa destinasi wisata yang bisa kita explore yang dekat dengan Warung Ayam Bakar Ibu Lian. Salah satunya Bukit Merese yang lokasinya di sebelah timur dari Sirkuit Mandalika. 


Apalagi bentar lagi ada event World Super Bike 2023 di Bulan Maret nanti. Boleh nih sambil nonton WSBK, kita nyicipin Ayam Bakar Ibu Lian. Selamat mencicipi ! 


Penulis : Lazwardy Perdana Putra


Saturday 14 January 2023

Jauh-Jauh Outbond ke Desa Sembalun


Awal tahun 2023, cuaca di Pulau Lombok dan sekitar lagi kurang bersahabat. Hampir tiap hari hujan lebat disertai angin kencang. Gelombang laut juga cukup tinggi membuat penyeberangan beberapa rute terganggu. Mau berangkat kerja saja jadi terganggu karena tergoda sama hangat dan empuknya kasur di kamar. Apalagi sedang turun hujan yang syahdu. Tarik selimut jadi godaan paling besar (muka kebo).


Ya begitulah kondisi yang terjadi akhir-akhir ini. Aktifitas di luar rumah jadi terhambat. Mau kemana-mana juga pakai acara mikir dua kali.


Btw, di kantor tempat saya bertugas, mengadakan kegiatan outbond di salah satu destinasi terkece di Pulau Lombok. Bisa dibilang ini agenda rutin yang diadakan setiap tahun. 


"Ikut apa gak ya ?". Berhubung teman-teman kantor banyak yang ikut, jadi ikutan juga. Alasan kedua karena di tahun lalu juga gak ikutan karena sakit.


Banyak pilihan untuk mengadakan kegiatan outbond di Pulau Lombok. Ada pantai, gili, air terjun, pegunungan dan desa wisata. Kali ini saya mengikuti outbond di salah satu desa paling kece di Pulau Lombok. Lokasinya berada di lembah Gunung Rinjani.


Sebut saja "Desa Sembalun". Siapa yang gak mengenal desa tertinggi dan terindah di Pulau Lombok. Memiliki beragam keindahan dari view persawahan yang dikelilingi bukit-bukit yang sudah terkenal bagi kalangan pendaki. Seperti Bukit Pergasingan, Bukit Anak Dara, Bukit Nanggi dan yang buat banyak orang kesini yaitu fotoan dengan latar belakang Puncak Gunung Rinjani.


Desa yang berada di ketinggian 1227 mdpl ini juga terkenal dengan kopinya "Kopi Sembalun". Wajib kalau datang kesini nyobain Kopi Sembalun. 


Selain itu desa ini juga penghasil pertanian dan perkebunan yang cukup baik. Gak diragukan sebagian besar penduduk asli Desa Sembalun berprofesi sebagai petani. Hasil pertanian dan perkebunan yang cukup terkenal disini antara lain kentang, kol,seledri,wortel, bawang merah, dan buah strawberry. 


Saya sudah sering sekali menulis perjalanan ke desa ini di blog dengan cerita yang berbeda-beda. Karena desa ini banyak yang perlu diceritakan, Asyiiik.




"Kenapa jauh-jauh pergi outbond ke Desa Sembalun ?". 


Meskipun lokasi lumayan jauh dari Kota Mataram, Desa Sembalun memang sangat cocok buat dijadikan untuk berkegiatan alam seperti trekking, camping atau outbond. Udara sejuk, suhu yang dingin dan panorama alam yang kece, membuat siapapun yang datang ke desa ini dibuat gak mau pulang cepat-cepat. 


Berangkat dari Kota Mataram sekitar jam sembilan pagi bersama rombongan menggunakan mobil yang sudah disiapkan oleh kantor. Cuaca di Jumat pagi agak sedikit mendung. Bisa dibilang ini waktu yang masih kurang bersahabat oleh cuaca. 


Bismillah !. 


Mobil beriringan berjalan melalui jalur utara. Jarak tempuh menuju Desa Sembalun melalui jalur utara sekitar dua sampai tiga jam (normalnya). Dibandingkan dengan melalui jalur timur yang memakan waktu cukup cepat sekitar satu sampai dua jam perjalanan. 


Alasan melalui jalur utara karena cuaca masih kurang baik dan kondisi jalur timur saat memasuki Desa Sembalun rawan longsor dan curam. Dibandingkan jalur utara yang cukup landai dan aman tapi menempuh waktu yang cukup lama. 


Meskipun menempuh waktu yang cukup lama, jalur utara menuju Desa Sembalun cukup menarik. Menariknya, kita bisa mampir di Monkey Forest Pusuk, Pantai Sire, Air Terjun Tiu Kelep, Masjid Kuna Bayan dan Desa Sajang. Tapi berhubung kejar waktu dan harus sampai di lokasi penginapan sebelum shalat Jumat. So, kami gak pakai acara mampir-mampir, hehehe.

 




Welcome Sembalun !


Sekitar jam dua belas siang, kami sampai di Desa Sembalun, tepatnya di Sembalun Lawang. Beberapa rombongan lainnya juga bersamaan sampai dengan mobil kami. Cuaca saat itu cukup cerah. Udara pegunungan sudah terasa sejuk. 


Setibanya kami di lokasi, semua barang bawaan diturunkan. Kami semua berkumpul di ground camp milik kepala dinas kami, sebut saja Rinjani Zabu Camp (numpang ngendorse). Karena acara pembukaan dimulai nanti malam di basecamp tersebut. Kapan-kapan kita review ground camping pak kadis ya ! Hehehe. 


Buat yang cowok-cowok, persiapan buat shalat Jumat. Kebetulan lokasi masjid gak jauh. jadi kami bisa melaksanakan kewajiban shalat Jumat. Btw, ini shalat Jumat pertama saya selama hidup di Desa Sembalun (selingan).


Selesai shalat Jumat, saya dan lainnya kembali ke camp ground untuk makan siang bersama. Makan siangnya nasi bungkus dan rasanya uenaak banget. Apa karena sudah laper banget dan udara dingin, so makanan jadi enak semua.


Berhubung masih banyak waktu menunggu hingga malam, saya dan teman-teman lainnya menuju tempat kami staycation (asyiik). Saya dan beberapa teman gak menginap di Rinjani Zabu Camp. Kami mendapat jatah stay di Rudi's Villa Sembalun. Ada dua kamar yang sudah disiapkan disana. Satu kamar buat emak-emak, satunya buat bapak-bapak. 


Next time, ditulisan selanjutnya saya review penginapannya ya ! Comming Soon.

 




Waktu sudah menunjukkan jam lima sore, kami kembali menuju Rinjani Zabu Camp untuk berkumpul. Agenda di sore hari itu bebas. Kami dipersilahkan untuk menikmati Desa Sembalun sambil menunggu sunset meskipun disini gak bisa melihat sunset lhoo ya, hehehe. 


Hingga malam tiba, agenda selanjutnya, shalat magrib dan isya berjamaah, makan bersama dan mengikuti malam keakraban yang dibawakan oleh motivator kita yaitu Mas Wawan. .


Banyak ilmu dan semangat baru yang kita dapatkan dari penyampaian Mas Wawan. Ternyata hidup itu sangat sederhana. Gak perlu dipersulit. Cukup beribadah yang baik dan sungguh-sungguh dan menjadi manusia yang saling memuliakan manusia lainnya. 


Malam keakraban ditutup dengan doa bersama. Semoga di awal tahun 2023 ini, kita diberi kesehatan, keselamatan dan semangat baru untuk memulai kegiatan di anggaran 2023 ini. Amin. 


Waktunya balik ke penginapan !


Saya dan beberapa teman lainnya kembali ke penginapan. Sedangkan yang lainnya masih tetap stay di lokasi. Berhubung mata sudah gak kompromi lagi, belum tidur dari pagi juga.




Selamat Pagi Desa Sembalun ! 


Bangun jam lima pagi. Waktunya siap-siap ke acara inti yaitu outbond. Selesai mandi dan shalat Subuh, saya dan teman-teman yang menginap di tempat yang sama menuju ke lokasi kumpul yang gak lain di Rinjani Zabu Camp. 


Sungguh view yang kece. Langit sudah mulai terang dan sinar mentari pagi sudah menampakkan cahayanya dari balik bukit. Udara Desa Sembalun masih seperti dulu. Dingin nan sejuk. Jaket pun masih tetap melekat di badan untuk menghangatkan, Asyiik. 


Kegiatan outbond dilaksanakan di Lapangan Desa Sembalun yang lokasinya gak jauh dari titik kumpul. Tepatnya dekat dengan kantor Taman Nasional Gunung Rinjani. 


Berjalan kaki kurang lebih dua kilometer. Menikmati suasana Desa Sembalun di pagi hari sambil berolahraga jalan sehat. Menyapa warga desa yang ramah dan sesekali menengok ke arah Bukit Pergasingan yang gak jauh dari lokasi outbond. Kapan lagi ya mendaki bukit itu lagi ?.





Kurang lebih sepuluh menit jalan kaki, sampailah kita di Lapangan Desa Sembalun. Panitia outbond sudah menunggu kami disana. Kami yang berbaju kaos serba kuning sudah siap melakukan outbond pagi hingga menjelang siang nanti. 


Mas Wawan dan tim yang menjadi event organizer (EO) outbond mempersilahkan kami untuk berbaris menurut bidang masing-masing. Selanjutnya sambutan dan diakhiri dengan doa agar kegiatan outbond berjalan dengan lancar. 


Outbond dimulai !


Permainan atau game yang disiapkan lumayan banyak. Pertama, setiap tim menunjuk satu orang untuk memimpin senam peregangan. Gerakan setiap tim harus berbeda. Nanti dari panitia yang menilai siapa yang menjadi terbaik.


Game kedua, ada permainan mutiara satu, dua dan tiga. Selanjutnya ada game menaruh gelas berisi air di atas kain dan kain tersebut diangkat sambil berjalan ke garis finish. Syaratnya air di dalam gelas gak boleh terjatuh. 


Nah ini dia game yang paling seru, permainan bola dan benteng. Permainan yang paling menguras tenaga dan kefokusan kita. Dituntut untuk selalu kompak dan gerak cepat.

 



Game terakhir yaitu menulis kata dengan bolpoint, dimana kami ramai-ramai memegang tali yang ditengahnya ada bolpoint. Diarahkan bareng-bareng supaya bisa tertulis satu kata. Disini kami memilih kata "Goal" untuk dijadikan kata semangat. Outbond yang paling menguras tenaga dan pikiran menurut saya. Tapi keren abis.


Kegiatan outbond selesai jam sebelas pagi. Kami semua balik ke Rinjani Zabu Camp untuk menikmati makan pagi yang kesiangan alias makan siang dijamak, hehehe. 


Cuaca di Desa Sembalun pagi menjelang siang cukup cerah. Meskipun sinar matahari agak menyengat, tapi udara pegunungan terasa sejuk. 


Perut sudah mulai lapar. Ceritanya cukup dulu ya. Nanti dilanjutkan di cerita staycation ala-ala saya di Desa Sembalun selanjutnya !. 


Penulis : Lazwardy Perdana Putra