Saturday 31 December 2022

Menikmati Suasana Malam di Kota Bima : Surf Cafe Bima


Bermalam di Kota Bima bingung mau kemana pas malamnya. Kebetulan pengen nyari makan malam yang lumayan kece gitu. Eh ada salah satu teman asli Kota Bima mengajak buat nongkrong di salah satu cafe yang rekommended di kalangan anak milenial. Sebut saja namanya Surf Cafe. Lokasinya berada di Jalan Lintas Bima Sumbawa, Bima. Tepatnya persis di depan Taman atau Pantai Amahami dan gak jauh dari Masjid Terapung Amahami. 


Setelah janjian sehabis shalat magrib menuju ke lokasi, saya yang menginap di Hotel Marina di tengah kota, memesan ojek online (ojol) buat diantar ke Surf Cafe. Sedangkan teman lainnya berangkat dari Hotel Marina Inn yang jaraknya hanya beberapa meter saja dari cafe tersebut. Bahkan bisa berjalan kaki. Saya saja yang harus menggunakan kendaraan karena jaraknya yang lumayan jauh.

 



Bapak ojol sudah menunggu di depan lobi hotel. Saya pun bergegas keluar kamar dan menuju lobi hotel. Suasana Kota Bima malam ini cukup ramai. Menikmati suasana malam dari kota yang dikenal dengan julukan Kota Tepian Air ini di atas motor bapak ojol. Untungnya bapak ojolnya ramah sekali. Beliau bahkan sedikit bercerita tentang Kota Bima ke saya. Terimakasi pak atas ceritanya !. Gak lupa bapak ojol memberi nomor kontak beliau ke saya. Siapa tau saya butuh tumpangan lagi. 


Sesampainya di lokasi, teman-teman lainnya sudah tiba lebih dulu dan sudah memesan tempat. Terlihat dari depan, penampakan cafenya sih lumayan oke. Saya paham kenapa diberi nama Surf Cafe. Ini menurut saya lhoo ya, terlihat dari beberapa papan selancar dan lokasinya kebetulan di pinggir pantai. So, cocok sekali diberi nama Surf Cafe yang berasal dari kata surfing (selancar). Kece !.





Dari segi bangunan, cafe ini terdiri dari dua lantai. Dimana di lantai pertama hanya ada sebuah distro yang menjual berbagai macam kaos, sepatu, topi dan assesoris lainnya. Ada juga foto booth yang disediakan buat pada pengunjung yang datang dengan tema pantai tropis. 


Baru di lantai dua itu tempat cafenya. Ada ruang semioutdoor dan outdoor. Gak ada saya lihat ruang indoornya. Mungkin karena dekat pantai jadinya gak ada disediakan ruangan ber-AC kali ya. Konsep yang dipakai yaitu cafe ala kekinian dengan warna hitam dan merah bernuansa pantai tropis gitu. 


Tempat duduknya juga bervariasi. Ada Bean bag warna warni, ada kursi kayu dan meja, ada sofanya juga. Menurut saya tempat duduknya sangat nyaman. Ada live musicnya juga lhoo pada malam hari. Cukup menghibur bagi yang ingin bersantai sambil menikmati suasana pinggir Pantai Amahami. Lagu-lagu yang dibawakan juga gak membosankan. Anak senja juga sangat disarankan buat nongkrong disini juga lhoo.





Berjalan agak kebelakang lagi, ada sebuah tangga buat turun ke bawah. Di belakang cafenya juga terdapat tempat nongkrong yang terlihat cukup romantis. Tempatnya di outdoor gitu dengan meja kursi yang diberi sebuah payung sebagai pelindung dari sinar matahari langsung dah hujan. Cocok sekali buat kalian yang bawa pacar atau gebetan kesini. Asalkan jangan bawa selingkuhan saja lhoo ya. Ntar ketangkep sama jepretan saya lagi, hahahaha. 


Untuk mendapatkan suasana yang syahdu, kalian bisa datang dari pukul 16.00 sore sampai pukul 23.30 malam. Kalau saya sih lebih asyik kalau datangnya sebelum malam. Kita bisa lihat sunset dari sini. Harga menu makanan dan minumannya juga sangat bervariasi mulai dari 12 ribuan.

 



Cafe ini menawarkan berbagai macam minuman seperti kopi, juice, sofdrink dan lainnya. Untuk makanannya ada menu berat dan cemilan. Soal rasa gak perlu diragukan lagi. Seorang pelayan wanita menghampiri kami dengan membaca sebuah notebook dan daftar menu. Daftar menunya hampir sama dengan di tempat lainnya yang pernah saya datangi. Menu-menu umum di sebuah cafe.


Saya memesan seporsi Chicken Rice Bowel dan secangkir jahe hangat. Buat kali ini saya gak memesan kopi karena sudah ngopi dari sore tadi. Nanti saja nyari kopinya setelah kembali ke hotel. 


Untuk hidangan Chicken Rice Bowelnya menurut saya sih kurang oke. Dibayangan saya saat memesan, Chicken Rice Bowel itu dihidangkan dalam sebuah mangkuk yang terbuat dari plastik seperti pada umumnya. Jadi bisa dimakan dengan nyaman. Tapi disini dihidangkan menggunakan piring kaca yang ukurannya besar dan lebar. Jadi sama saja seperti makan nasi ayam geprek gitu ya. Mana piringnya tebal dan berat banget. Mungkin itu nilai minusnya. 


Tapi soal rasa, lumayan enak. Ayam gepreknya cukup gurih dan daging ayamnya empuk. Bumbunya juga gak pelit. Hanya kurang pedas saja untuk meningkatkan nafsu makan. Nasinya juga gurih dan lembut. 


Berhubung malam hari, saya memesan secangkir jahe susu hangat. Nah, ini dia jahe susu hangat terenak yang pernah saya cicipin di Kota Bima. Susunya berasa dan gak buat enek. Pemberian jahenya juga pas dan gak buat tenggorokan terasa panas. Cukup nendang dan buat badan kembali hangat.




Untuk makanan lainnya saya gak bisa review satu per satu. Over all, untuk makanan dan minuman disini sih sangat beragam ya. Saya lihat ada juga sofdrink, jus, capucinno dan masih banyak lainnya. Untuk makanan ada varian nasi goreng, mie goreng, sandwich dan cemilan ringan lainnya. 


So, menurut penilaian saya, untuk tempat sih kece banget karena lokasinya persis di depan Pantai Amahami dengan suasana pantai yang sangat syahdu. Menikmati sunset terindah dari Kota Bima. Sedangkan untuk rasa dan tampilan menunya sih perlu ditingkatkan lagi. Ini menurut saya lhoo ya. Mungkin ada pendapat teman-teman lainnya tentang Surf Cafe ?. Bisa share pengalaman atau cerita di kolom komentar ya. Ditunggu ! 


Penulis : Lazwardy Perdana Putra

Friday 23 December 2022

Berolahraga Menikmati Udara Pagi Kota Bogor : Kebun Raya Bogor


Bangun pagi kuterus buka smartphone (bukan mandi). Waktu menunjukkan jam lima pagi. Buka jendela kamar hotel, langit Kota Bogor sudah mulai terang. Lihat ke luar jendela, persimpangan Tugu Kujang Bogor sudah padat merapat. Mobil angkot berwarna warni sudah berjejer di sekitaran Tugu Kujang Bogor.

Gak terasa sudah tiga hari saya di Kota Bogor. Pagi ini waktunya buat balik ke Lombok. Kebetulan naik pesawat yang jam dua siang dari Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten. So, masih ada waktu beberapa jam untuk menikmati Kota Bogor di pagi hari sekalian mencari oleh-oleh buat keluarga di rumah. 



Saya dan Abang Reza sudah janjian untuk jalan pagi ke Kebun Raya Bogor. Lokasinya gak jauh dari hotel tempat kami menginap. Setelah bersih-bersih muka, kami berdua turun ke lobi hotel. Mau sarapan dulu ternyata di restonya belum disiapkan. Oke, kami lanjut ke luar hotel saja. Cuaca pagi itu agak mendung. Jalanan dan trotoar masih basah oleh hujan sejak semalam. Udara sangat sejuk dan bersih.  

Tujuan kami ya jalan-jalan sambil menikmati suasana Kota Bogor dengan bekeliling Kebun Raya Bogor. Kondisi badan sedang fit, jadi amanlah buat jalan kaki alias nyari keringat kurang lebih dua jam kedepan. Healing-nya dapat, sehatnya pun kebagian. 

Dari informasinya Kebun Raya Bogor dibuka jam delapan pagi. Tapi kami setengah enam pagi sudah jalan menuju lokasi. Semoga saja nanti diijinkan masuk sebelum jam buka. 

Suasana Kota Bogor pagi itu sangat ramai sekali. Kebetulan hotel tempat saya menginap tepat di persimpangan Tugu Kujang Bogor dan berhadapan langsung dengan Kebun Raya Bogor. Kece kan !. 



Jalan kaki menyusuri Jalan Otto Iskandardinata melewati Pasar Bogor Suryankencana, kemudian bertemu dengan Pasar Lawang Saketeng dan Mall BTM Bogor. Suasana pasar pagi itu sangat ramai sekali. Setelah itu berbelok ke kanan menyusuri Jalan dr H.Juanda. Kaki sudah mulai pegel nih. Maklum saja sudah lama gak jalan kaki, hehehe. 

Sesampainya di pintu masuk Kebun Raya, ternyata gerbangnya masih tertutup rapat. Coba mencari petugas yang berjaga di post penjagaan, gak ada juga terlihat. Cukup lama juga beristirahat tapi gak ada penjaganya yang terlihat. 

Akhirnya kami memutuskan melanjutkan berjalan kaki menyusuri Jalan dr.H.Juanda. Berjalan kaki sambil menghirup udara pagi yang sejuk dari Kota Bogor. Kami melewati Kantor Walikota Bogor dan beberapa bangunan bersejarah lainnya. Tepat di sebelah kiri kami berjalan, pagar dari Kebun Raya Bogor. Dari sini kita bisa melihat hamparan luas halaman dari Istana Bogor. Luas banget ya !. 

Sedangkan di sebelah kanan kami berjalan, merupakan jalan protokol. Melihat arus kendaraan yang cukup ramai lancar di hari kerja. Sudah hampir setengah jam kami berjalan, saya melihat beberapa kawanan hewan penghuni Kebun Raya Bogor, sebut saja rusa. Kawanan rusa yang sedang bermain di padang savana yang sangat luas sekali. Beberapa pohon beringin juga ada disini yang ukurannya sangat besar dan sudah berumur ratusan tahun. Gak hanya pohon beringin saja, tapi ada puluhan jenis pepohonan yang ada disini. 



Terdengar juga kicauan burung-burung yang terbang di area Kebun Raya Bogor ini. Saya bersama Abang Reza sempat beristirahat sejenak sambil menikmati pemandangan yang menyejukkan mata dan hati. Saya pun gak lupa mengabadikan moment dengan mengambil beberapa foto kawanan rusa yang sedang berjalan dan beristirahat. 

Dari kejauhan terlihat juga bangunan putih seperti White House yang sangat kokoh. Itu dia yang namanya Istana Bogor tempat kediaman presiden dan keluarga. Istana Bogor merupakan salah satu dari beberapa istana kepresidenan yang ada di Indonesia antara lain Istana Negara di Jakarta, Istana Merdeka di Jakarta, Istana Bogor, Istana Gedung Agung di Yogyakarta, Istana Tampak Siring di Bali dan Istana Cipanas di Cipanas.

Berhubung gak sempat melihat secara dekat Istana Bogor, jadi gak banyak yang saya bisa ceritakan ke teman-teman semua. Semoga saja suatu saat nanti bisa kembali ke Bogor dan bisa masuk ke dalam Kebun Raya Bogor dan Istana Bogor. Amin




Di depan pintu gerbang Istana Bogor kondisi lalu lintas cukup padat. Sepertinya lagi jam-jamnya macet. Saya terus melanjutkan berjalan kaki. Ternyata luas juga ya Kebun Raya Bogor ini. Untungnya di Bogor udaranya sejuk. So, olahraga pagi kali ini nyaman dan asyik. 

Sekitar seratus meter dari pintu gerbang Istana Bogor, kami turun ke jalan setapak. Disini banyak sekali pepohonan rindang. Salah satunya pohon bambu. Berjalan sekitar lima puluh meter, saya melihat ada sungai. Ternyata ini sungai atau Kali Ciliwung yang sangat terkenal itu. Kalian tau kan kalau sudah musim hujan, sungai ini sering disebut-sebut di media kalau Jakarta banjir. 

Saat itu aliran Kali Ciliwung lagi deras dan berwarna cokelat pertanda sejak semalam hujan turun sangat lebat. Bener sih selama saya di Bogor, setiap hari hujan lebat. Harapannya, semoga saja Jakarta gak kebagian banjir lagi. 




Sempat beberapa menit istirahat sejenak di pinggiran kali sambil menikmati suasana sekitar. Setelah itu, kami melanjutkan perjalanan lagi sampai garis finish. Gak jauh dari Kali Ciliwung ada sebuah Taman yang sangat asyik buat nongkrong. Namanya Taman Kaulinan yang lokasinya persis di pinggiran Kali Ciliwung. Untuk menuju taman ini kita bisa melalui terowongan kecil. Disini terdapat fasilitas permainan anak-anak seperti ayunan, perosotan dan lain-lain. 

Di samping Taman Kaulinan ada juga taman seperti alun-alun gitu namanya Taman Sempur. Disini tersedia jalur untuk joging atau berjalan kaki. Suasana pagi itu sangat ramai sekali warga Bogor yang melakukan joging dan berjalan kaki. 



Berhubung sudah jam tujuh pagi. Kami melanjutkan kembali berjalan kaki. Posisi kami sekarang sudah di sebelah timur dari Kebun Raya Bogor. Disini ada jalur untuk joging dan sepedaan. Gak jauh lagi kami sudah sampai di hotel. Semakin siang, warga yang melakukan aktivitas olahraga semakin ramai saja. Padahal ini hari kerja. 

Saya menyempatkan diri untuk berfoto di sebuah tulisan besar "Bogor Berlari". Mirip seperti taman gitu. Dibuat senyaman mungkin. Ada fasilitas tempat duduk. Ada beberapa sepeda listrik yang berjejer. Saya kurang paham kenapa ada beberapa sepeda listrik disini. Mungkin saja ini program pemerintah Kota Bogor untuk warganya. Soalnya ada barcode untuk mengaktifkan sepedanya. Berarti ada aplikasinya. Kapan-kapan nyobain deh kalau datang lagi ke Kota Bogor. 



Setelah hampir dua jam berjalan kaki, sampai juga di persimpangan Tugu Kujang. Di seberang terlihat hotel tempat saya menginap sekaligus lokasi pertemuan selama tiga hari di Kota Bogor. Over all, saya sangat senang sekali bisa menyempatkan diri berolahraga dengan berjalan kaki mengelilingi area Kebun Raya Bogor. Refreshingnya dapat, sehatnya juga dapat.

Kaki sudah cenat cenut karena sudah lama sekali gak berjalan kaki sejauh kurang lebih lima kilometer. Kesan pertama kali jalan kaki mengelilingi Kebun Raya Bogor meskipun gak bisa masuk ke dalamnya sudah buat badan segar. 

Perut sudah mulai lapar, saatnya kembali ke hotel buat sarapan. Cerira dari Kota Bogor masih belum selesai. Setelah ini saya akan menceritakan kesan-kesan menginap di salah satu hotel yang umurnya sudah lumayan lama. Saya pun sudah gak sabaran mereview Hotel Amarossa Royal Bogor.

Gimana cerita menginap di Hotel Amarosa Royal Bogor ?. Ditunggu di cerita saya selanjutnya. Comming Soon !.

Penulis : Lazwardy Perdana Putra

 

Friday 9 December 2022

Terbang Bersama Pramugari Cantik Super Air Jet Airbus A320-200


Baca judul postingan, semoga saja si istri gak baca paragraf pertama ini. Tapi emang bener terbang bersama pramugari cantik. Kalau gak cantik dan pinter gak bakalan jadi pramugari. Ya kan ?, Hehehe (cari pembelaan)

Kali ini saya mengajak kalian terbang lagi ke Jakarta (lagi). Semoga gak ngebosenin terbang ke Bandara Soekarno Hatta (Soeta). Maunya sih terbang ke daerah lain atau ke Qatar buat nonton World Cup 2022. Hmmm, waktu dan duitnya yang belum ada.

Belum kesampean ke Qatar, kita jalan-jalan dulu ke Bogor. Sebulan bisa dua kali saya ke Bogor untuk urusan kedinasan. Untungnya di Bogor lagi musim hujan dan dingin jadinya adem lah ya di tengah panasnya suasana hati yang sedang bergejolak. Asyiik (mendadak jadi anak senja).



Btw, berangkat di hari weekend itu rasanya gak nyaman ya. Bagi saya weekend itu hari dimana kita berkumpul bersama keluarga. Bisa ke pantai, berenang, staycation di hotel kece atau menghabiskan waktu kulineran. Mau gak mau harus berangkat di Hari Minggu berhubung undangan pertemuan dimulai di hari tersebut. 

Nah biar gak tambah bosen, saya menggunakan maskapai baru mulai beroperasi di tahun lalu. Maskapai yang baru resmi beroperasi pada Bulan Maret 2021 lalu. Super Air Jet Airbus A320-200.

Dari rumah berangkat ke Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid (BIZAM), Praya sekitar jam dua belas siang menggunakan taxi. Kurang lebih lima belas menit perjalanan melewati By Pass BIZAM.

Perjalanan lancar dengan cuaca cerah hingga sampai di bandara. Setelah turun dari taxi saya buru-buru berjalan menuju counter check-in. Untungnya masih bisa check-in manual karena saya sudah coba beberapa kali check-in online tapi aplikasinya lagi error. Penerbangan Super Air Jet A320-200 IU 765 tujuan Bandara Soeta dari jadwalnya boarding time pukul 13.55 WITA. Waktu sudah menunjukkan pukul 13.45. Lima belas menit lagi kita berangkat. 

Setelah cetak boarding pass, saya cepat-cepat menuju ruang tunggu penumpang yang ada di lantai dua BIZAM. Setelah sampai di ruang tunggu, gak sempat duduk, para penumpang pesawat Super Air Jet IU 765 PK SJJ dipersilahkan naik ke dalam pesawat.

Pas banget waktunya. Terlihat suasana di dalam ruang tunggu penumpang sangat ramai sekali. Jadwal penerbangan siang itu dari Lombok menuju beberapa daerah sedang padat-padatnya. Terlihat ada beberapa pesawat yang terparkir, Garuda Indonesia dengan livery tahun 1960-an, ada Super Air Jet yang akan terbangkan saya ke Soeta, Citilink ATR 72-600 tujuan Denpasar dan lain-lain. 




Setelah melewati pemeriksaan tiket, saya berjalan menuju pesawat. Lagi-lagi melalui garbarata karena seat saya berada di nomor 2A yang artinya duduk di deretan kedua dari depan. Untungnya lagi saya bisa duduk di window seat. Mantaap, baru pertama kali naik pesawat ini dan dapat duduk di window seat lagi. 

Sekilas info dari perjalanan Super Air Jet sampai sekarang. Mulai beroperasi Bulan Maret 2021, Super Air Jet atau lebih dikenal dengan sebutan SAJ ini merupakan maskapai low cost carrier dengan target pasar dari kalangan milenial yang hobi traveling menggunakan pesawat dengan harga terjangkau. 

Memiliki armada berjenis Airbus A320-200 dengan semua kelas ekonomi. Membuat maskapai ini sangat potensial untuk bersaing dengan para seniornya. Semakin penasaran dengan kondisi kabinnya? Yuuk kita lanjut memasuki pesawat !.




Kesan pertama masuk ke dalam pesawat, suasana kabinnya kece badai. Kabinnya oke, seatnya terlihat menarik dengan warna biru menggunakan bahan dari beludru. Ada sarung seatnya berwarna kuning. Ketebalan seatnya tipis tapi masih nyaman. Jarak antar seatnya juga luas, jadi kaki kita bisa selonjoran. Formasi seatnya tiga kanan dan tiga di kiri. Semuanya di kelas ekonomi. Apalagi saat masuk ke dalam pesawatnya itu berasa adem dan wangi. 

Nah, yang menjadi perhatian dan penasaran saya dengan Super Air Jet ini adalah pramugarinya. Bela-belain naik maskapai baru ini karena penasaran dengan kostum yang dikenakan para pramugari/pramugaranya. Saat itu gak ada pramugaranya ya. Semuanya pramugari alias cewek guys.

Sebelumnya hanya lihat di medsos saja terutama di Instagram yang banyak komentar netizen kalau kostum pramugari Super Air Jet itu keren. Kali ini saya bisa lihat langsung kecantikan pramugari menggunakan kostum berkonsep casual gitu atau menurut saya seperti pakaian mekanik gitu dengan warna khas krem sesuai dengan warna livery Super Air Jet (semoga si istri gak baca review ini) hehehe. 




Kalau gak salah jumlah awak kabin Super Air Jet penerbangan saat itu yaitu empat orang yang biasanya itu lima orang kalau gak salah selain pilot. Gak tau kenapa Super Air Jet memiliki awak kabin selain pilot berjumlah empat orang. Mungkin ada yang bisa bantu jawab ?. 

Selain pramugari/pramugaranya yang berkostum casual, pilotnya pun tampil berbeda dengan para pilot di maskapai lainnya yang biasanya pakai seragam kemeja putih polos lengkap dengan atribut, dasi hitam atau sesuai maskapai, dan celana panjang warna hitam. 

Sedangkan pilot Super Air Jet menggunakan seragam putih polos lengkap dengan atribut, dasi warna krem, dan celana panjang warna krem juga. Semuanya disesuaikan dengan khas maskapai. Jadi inget dengan kostum pilot maskapai sebelah yaitu Adam Air dulu (sekarang sudah gak beroperasi). 

Untuk pelayanan hampir mirip dengan maskapai sebelah. Gak ada servise makan minum. Jadwal keberangkatan juga gak terlalu delay alias tepat waktu karena rute penerbangannya masih sedikit. Beda dengan pesaing sebelah yang terkenal dengan delaynya karena melayani banyak rute. 

Sejauh ini, saya sangat nyaman. Apalagi Super Air Jet menggunakan pesawat jenis Airbus A320-200 yang menurut infonya pesawat bekas maskapai Indigo asal India. Kaca jendela pesawatnya juga masih kinclong. Jadi bisa nih dapetin foto kece nantinya disaat pesawat sudah terbang. 

Penumpang juga sangat ramai menggunakan maskapai ini. Maklum saja Super Air Jet dioperasikan sebagai penerbangan berbiaya murah. Sangat cocok sekali buat yang hobi traveling dengan budget terbatas. Ke Jakarta saja saya dapat harga tiket 1,2 juta karena saat itu harga penerbangan lagi naik dan hari weekend. Sedangkan balik ke Lombok dengan maskapai yang sama saya dapat 900 ribuan melalui aplikasi online. Cukup murah dan terjangkau menurut saya.

Oke, saatnya menunggu waktu taxi. Seluruh penumpang sudah masuk ke dalam pesawat. Ternyata dua seat disamping saya juga terisi semua. Padahal tadinya sudah seneng bakalan leluasa selama penerbangan. Ternyata ada penumpang lain. Yasudah, fotonya seadanya saja. Jadi gak sempet lavatory inspection (ala youtuber Bang Ikhwan Hidayat).



Meskipun gak ada inflight entertainment di setiap seatnya, tapi SAJ memiliki aplikasi Tripper yang bisa kalian download di play store. Caranya mudah, tinggal klik play store. Cari aplikasi Tripper, lanjut di download. Setelah didownload dan install, ikutin prosedurnya. Setelah menyelesaikan administrasi, barulah kita bisa menggunakan pelayanan menonton di atas pesawat menggunakan aplikasi Tripper. Ada film, music, reality show dan masih banyak lagi. Wifinya juga lumayan kenceng. Caranya mudah kan ?.

Waktu persiapan pesawat take off, langit di Lombok cukup cerah berawan. Pesawat berjalan menuju runway dan bersiap untuk take off. Proses lepas landas berjalan mulus. Terasa kondisi pesawatnya masih oke. Gak ada getaran disaat sebelum lepas landas. Kabin pesawat juga sangat sejuk dan wangi. Terpenting awak kabinnya, sangat ramah. 



Penerbangan Lombok Jakarta ditempuh dalam waktu satu jam empat puluh lima menit. Ya standarnya, dua jaman sampai bener-bener kita turun dari pesawat. Yang kecenya, jalur SAJ ini agak berbeda dengan jalur pesawat yang pernah saya naiki. 

Kalau SAJ dari pengalaman saya kemarin, dia melewati persis di atas Gunung Agung,Bali. Danau Batur, Bedugul dan yang jelas terbang di atas Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi. Bisa dibilang SAJ ini pakai jalur agak tengah dari Lombok ke Jakarta. 

Berhubung gak dapat servise makan, saya bawa bekal sendiri. Sebelum jalan menuju pesawat, saya sempatin beli roti dua buah dan botol minuman kopi. Lumayan lah ganjal perut selama penerbangan. 

Menikmati terbang pertama kalinya bersama Super Air Jet IU 765 Airbus A320-200 dengan nomor registrasi PK SJJ saya kasi point 8,5 dari 10. Alasannya karena kondisi kabin pesawatnya buat saya nyaman, kabinnya sejuk, wangi dan kursinya nyaman meskipun agak tipis. Jarak antar seat agak luas. Getaran pesawat juga sangat lembut. Apalagi pada saat take off dan landing, sangat empuk dan mulus sekali. 




Gak terasa terbang kurang lebih dua jam, pesawat kami sudah landing dengan selamat di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang Banten. Super Air Jet berada di Terminal 1A ya. Jangan sampai salah terminal !.

Setelah pesawat sudah terparkir dengan sempurna, pintu pesawat dibuka dan seluruh penumpang berjalan turun pesawat dengan tertib. Untungnya gak lewat garbarata alias turunnya dengan tangga pesawat biasa. Jadinya bisa foto full body Super Air Jet Airbus A320-200 PK SJJ. 

Waktu sudah menunjukkan pukul 16.00 WIB, saya bergegas keluar Terminal 1 menuju terminal publik bus. Rencananya saya akan melanjutkan perjalanan ke Bogor menggunakan layanan bus DAMRI. Alhamdulillah, bus yang menuju Bogor sudah tersedia. Setelah membeli tiket di counter tiket. Saya langsung naik ke dalam busnya. Masih sangat banyak tersedia seat kosong. Sayangnya, seat terdepan sudah terisi penumpang lainnya. 

Gimana perjalanan saya ke Bogor ?. Tunggu di cerita saya selanjutnya tentang Bogor !.

Comming Soon to Bogor 





Penulis : Lazwardy Perdana Putra