Saturday 24 February 2018

Sunset Point Terindah di Pulau Lombok


Sunset ?

Di antara kalian siapa yang suka menikmati matahari terbenam di pantai ?. Mungkin banyak yang menjawab sangat senang. Bahkan yang tinggal di daerah pesisir, hampir setiap hari melihat sunset di saat cuaca lagi bagus. Bener gak ? Kalau gak setuju atau gak suka liat sunset, boleh komentar di bawah,hehehe.

Ngomong-ngomong soal sunset, saya ingin mengajak kalian main tebak-tebakan,hehehe. Kali ini saya ingin menunjukkan salah satu surga dunia di Pulau Lombok. Hawainya Indonesia ini sudah banyak didatangi oleh travelers dari berbagai negara. Gak hanya travelers dari mancanegara saja, tapi teman saya dari Jakarta yang awalnya gak hobi traveling, rela mati-matian liburan ke Lombok untuk bisa fotoan eksis di pantai-pantai cantik Pulau Lombok. Sampai sekarang masih rindu sama Pulau Lombok dan sama penulis blog ini (eheeem...eheemmm). Jangan Rindu, Rindu Itu Berat. Biar Saya Saja ! #MasihEdisiDidik2018





Berbicara tentang pantai, sudah banyak tulisan tentang perjalanan saya mengexplore beberapa pantai cantik di Pulau Lombok (bisa dicek di kolom destination & event). Karena lahir dan tinggal di Pulau Lombok, saya gak akan menyia-nyiakan kesempatan untuk mengexplore semuanya meskipun sampai sekarang masih ada beberapa yang belum sempat didatangi. Next Time...

Beberapa hari yang lalu, saya jalan-jalan sore ke daerah Senggigi. Rencananya mau nongkrong kece di salah satu cafe disana. Ada salah satu cafe yang sepertinya asyik buat nyelesaikan tulisan. Biasanya nyari tempat yang gak terlalu berisik dan nyaman. Next Time akan saya ceritakan.

Karena masih terlalu siang, saya urungkan niat untuk masuk ke cafenya. So.. saya lanjutkan perjalanan ke arah utara Senggigi. Senggigi terkenal dengan keindahan pantainya. Tapi jangan salah, gak hanya Senggigi Beach saja yang terkenal tapi ada beberapa pantai lainnya yang ada di sekitaran Senggigi juga. Memang sih Senggigi Beach sudah menjadi ikon dari Pulau Lombok. Hotel-hotel juga sangat banyak dibangun di daerah ini. Jadi jangan heran di Senggigi tempat berkumpulnya para travelers dunia, baik domestik maupun mancanegara. Ramai bener 

Next... Saya sudah berada di salah satu pantai yang menurut saya keren dan kece. Tapi kok pantai ini masih berbeda jauh dengan Senggigi Beach dari segi sarana dan prasarananya. Kalau ditandingi dengan keindahan alamnya, pantai ini sangat luar biasa indahnya. Banyak spot foto yang ada di pantai ini. Saya berada di jalan menanjak, tepat di atas pantai. Dari spot ini, saya bisa mengambil foto pantai tampak dari atas. Deretan pohon-pohon kelapa dan perbukitan hijau yang menambah kecantikan dari pantai ini. Apalagi pasirnya yang putih dan lautan yang biru. Betah sekali berlama-lama di tempat ini sambil menikmati keindahan yang ditampilkan. 






Kurang lebih setengah jam menikmati pantai dari atas sambil jepret sana jepret sini, saya memasuki area pantai untuk melihat lebih dekat lagi. Sudah banyak para pengunjung yang berada di lokasi. Ada yang datang bersama keluarga, sahabat dan paling banyak datang bersama gebetan. Untuk memasuki pantai ini, kita perlu turun ke bawah dan sekitar satu kilo dari lokasi pertama, ada pintu masuk yang memiliki portal. Ada seorang bapak tua, penduduk setempat yang menjaga pintu masuk. Kita hanya membayar dua ribu saja untuk memasuki pantai. Murah kan ! Itulah Pulau Lombok. Untuk urusan destinasi kece, sangat ramah dengan kantong kita hehehe. 

Keunikan dari pantai ini yaitu banyaknya pohon-pohon kelapa menjulang tinggi. Apalagi pantai ini diapit oleh perbukitan hijau yang indah. Sepertinya pantai ini cocok sekali dijadikan untuk menenangkan diri dan mencari inpirasi. Apalagi dijadikan tempat untuk menyelesaikan kerjaan atau tulisan, cocok bangeett. Duduk cakep, buka laptop sambil menghadap pantai, kemudian memulai untuk berpikir. Cakep bener ! hehehe. 









Apa saja sih yang bisa kita lakukan di pantai ini ?

Mungkin banyak pertanyaan yang ada di pikiran kalian. Di pantai ini, gak ada pedagang yang berjualan saat hari biasa. Adanya pada saat hari libur yaitu Hari Minggu atau hari-hari besar lainnya. Kebetulan saya datang kesini saat hari biasa karena bila datangnya saat hari libur, pantai ini sangat ramai dikunjungi oleh penduduk lokal. Jadi saya menghindari hari libur biar bisa mengexplore pantai ini secara maksimal.

Pantainya juga terlihat nyaman, teduh dan gak banyak yang membuang sampah sembarangan. Saya suka dari pantai ini karena lebih sepi dari pantai-pantai yang ada di sekitaran Senggigi. 

Disini ada beberapa ayunan terbuat dari kayu yang bisa kita jadikan tempat bersantai sambil memandangi lautan luas di depan mata. Ada juga beberapa gazebo untuk nongkrong sambil melepas lelah kerja seharian. Pantai ini juga sangat luas dan panjang. Cocok sekali digunakan untuk bermain bola pantai karena pasirnya yang lembut dan putih. Bila jatuh, gak terasa sakitnya. Hanya saja kalau masuk ke mata atau ke mulut itu derita kalian,hehehe..becanda. 

Bisa juga untuk lari sore, jarang kan lari-larian di pantai seperti Drama Korea yang dimana sepasang kekasih yang lagi kesenangan, saling kejar-kejaran di pantai. Ujung-ujungnya berpelukan dan saling pandang. Penonton yang sebagain besar Kids Jaman Now hanya terpana melihat adegan tersebut sambil dimanjakan dengan lagu-lagu romantis ala Korea. Kemudian mereka berkata, Sarangwalet Oppo. Adeeehh... Kids Jaman Now. Btw, kok larinya ke Drama Korea yaak ?. Udah lupakan. 






Hari sudah mulai gelap. Awan gelap menyelimuti Pulau Bali. Wah, sayang sekali sunsetnya gak terlihat secara maksimal. Hanya saja muncul malu-malu. Meskipun gagal melihat matahari terbenam secara utuh, tapi saya bisa menikmati senja di pantai ini dengan perasaan tenang dan bahagia. Masalah yang menyelimuti hilang sekejap. Perasaan bete juga secara perlahan hilang seketika. Keindahan yang Allah SWT berikan di dunia ini gak ada yang bisa menandingi. Salah satu kebesaran yang Allah SWT tunjukkan kepada hamba-Nya yang bertaqwa. 

Deburan ombak semakin besar di senja itu. Beberapa pemuda yang masih asyik mencoba keberuntungan mendapat ombak terbaik untuk meluncur di papan selancar mereka. Ada beberapa moment yang sempat saya abadikan saat para peselancar dengan begitu kerennya meluncur di gulungan ombak dengan papan selancar mereka. Angin pantai yang sepoi-sepoi, langit yang sudah memerah, pohon kelapa yang melambai-lambai, berhasil membuat saya sangat berat meninggalkan pantai ini. Masih betah rasanya berdiam diri menikmati suara deburan ombak sampai langit sudah mulai gelap. Tapi secara gak sadar, saya sendirian disini.

Wah,..Horor ini jadi ceritanya. Apalagi sekarang Malam Jumat dan saya kurang tau pantai ini kalau malam ini horor apa gak. Yang jelas saya langsung kabur, males ketemu sama Si Om Permen, Mbak Kunti atau Mbah Genderuwo. Males lhoo ya, bukan takut !. Tapi kalau ketemu sama Putri Duyung atau Bidadari yang keluar dari batang pohon kelapa sih gak apa-apa. Justru betah lama-lama disini.hehehe...intermezo saja.

Sudah lupakan khayalan yang tadi. Yang jelas pantai ini sangat kece dan rekommended banget buat kalian yang belum pernah mengexplore pantai ini. Khusus buat kalian yang akan berlibur ke Pulau Lombok, saya saranin datang kesini dan nikmatin keindahan alam yang kalian rasakan. Kemudian berbagi cerita akan lebih asyik lagi,hehehe.



Tapi tunggu dulu, ada yang sudah bisa menebak nama pantai ini ?. Atau mungkin ada yang sudah mengetahui lokasi pantai ini tapi gak tau namanya ?. Coba ditebak-tebak dulu dengan cara komentar di kolom komentar di bawah postingan. Yang beruntung, dapat hadiah dari saya,hehehe.

Saya akan memberitahukan nama pantai ini di tulisan saya selanjutnya. Cooming Soon

***

Penulis : Lazwardy Perdana Putra

Wednesday 21 February 2018

Pizza Ham & Mushroom Ala Lima Satu Resort Enak !!!


Hujan.... Hujan.... Ke Senggigi
Basah... Basah... Basah Sekali
Kiri.... Kanan... Kulihat Duren
Banyak... Banyak... Sekali (kayak lirik lagu lain ? ) #TebakTebakan

Kali ini saya gak membahas tentang duren. Soal duren, nanti ditulis di postingan selanjutnya. Tulisan kali ini tentang kuliner trip saya bareng Mbak Luh di akhir pekan lalu. Awalnya rencana mau cari duren, tapi berubah pikiran di tengah jalan, soalnya lagi pengen duduk santai sambil menikmati panorama pantai sore itu. Sekalian sunsetan.  

Sepulang kerja, kami berdua menuju sebuah tempat yang oke punya. Cukup jauh dari Kota Mataram yaitu di daerah Lombok Utara. Kurang lebih lima ratus meter sebelah utara dari Pantai Pandanan. Kalian tau Pantai Pandanan dimana ? Mampir dulu --> Klik Disini




Sore itu cuaca cukup cerah. Tetapi saat kami hampir sampai di lokasi, hujan mulai turun. Saat di parkiran hujan mulai deras. Ini namanya rezeki gak kemana, rezeki hujan-hujanan,hehehe. Tepat di depan Lima Satu Resort ada sebuah resto yang kece banget. Masih satu bagian dari Lima Satu Resort. Hanya restonya ada di seberang jalan resort alias dipisahkan oleh jalan raya. 

Menurut informasi yang saya dapat dari salah satu karyawan resort, biaya menginap permalamnya yaitu satu koma enam jeti. What's ?? Mahal amat. Kalau gitu, tunggu dapat undangan atau voucher menginap gratis disini saja. Resortnya kece sekali apalagi di setiap kamar ada kolam renang pribadinya. Keren kan ?. Itu sekilas dari resortnya. Nah kali ini kita bahas tentang restonya. 








Masih dengan hujan rintik-rintik, menambah suasana menjadi semakin romantis. Ceileeehh romantis bareng emak-emak anak tiga nih,hehehe.. peace Mbak Luh. Kali ini saya sama Mbak Luh duduk di salah satu sofa yang empuk. Ada dua bangunan resto semi indoor di Lima Satu Resort. Kami berdua memilih di bangunan sebelah utara. Tempat duduknya nyaman dan buat betah. Apalagi pelayanan disini sangat cukup memuaskan. Semua karyawan disini ramah-ramah. Uniknya semua karyawan wanita disini semua memakai jilbab, sesuai dengan julukan Pulau Lombok-Sumbawa yaitu "Wisata Halal". 

Selain di bangunan semi indoor, ada juga tempat duduk outdoornya. Ada tempat duduk yang bisa sebagai tempat tidur alias selonjoran. Cocok untuk bersantai sambil menikmati pantai dan sunset menjelang senja. Penataan tempat duduknya keren, saya suka. Deretan pohon kelapa juga menambah resto ini semakin exotis. Tapi sayang, hujan semakin deras dan angin laut berhembus kencang. Suara deburan ombak semakin keras dan kabut menyelimuti perairan Selat Lombok. Jadi tempat duduk outdoornya basah semua.

Duduk santai, ngobrol ngalor ngidul sambil menikmati hujan, kami memesan menu yang sangat rekommended buat dicoba. Dari judul di atas sudah saya bocorin, tapi rasanya belum tau kan ?ehehehe (mulai songong). 




Menu Dipesan

Setelah memilih tempat duduk, salah satu karyawan resto datang dan menyerahkan daftar menu ke kami. Sepintas saya melihat menu pizzanya. Saya penasaran dengan Pizza Ham & Mushroom. Saya pernah mencicipi Pizza Ham di salah satu cafe lain. Saya menyukai pizza ini. Bumbu rempah-rempahnya cocok dilidah. Tapi di Lima Satu Resort, bentuk Pizza Ham & Mushroomnya beda. Bentuk persegi sepeti martabak dan satu porsinya besar banget. Kami berdua gak kuat makan seporsi pizza ini. Soal rasa gak perlu diragukan lagi. Kalau penasaran, buruan dicoba di Lima Satu Resort. Selain itu kami dapat bonus sepiring popcorn porsi jumbo. Merasa kurang, kami meminta satu piring lagi dan itu masih termasuk bonus lhoo yaa,hahaha..dasar wajah kelaperan. Satu Pizza Ham & Mushroom 90K (porsi dan kelezatan sesuai dengan harga)

Untuk minumnya, kami memesan kopi yaitu Kopi Lombok ala Lima Satu Resort, "Ngopi Ngapa Ngopi bang !!! hehehe. Minum yang hangat-hangat sangat cocok disaat adem begini. Satu porsi Kopi Lombok yaitu 16K. Soal harga sangat terjangkau, yang penting patungan hehehe.

Adegan gak boleh ditiru hehehe

Gimana, keren kan ? Tempat nongkrong asyik dan kece setelah lelah keliling Pulau Lombok seharian bareng sahabat, keluarga, atau gebetan. Dimana saat ini beberapa cafe atau resto di Pulau Lombok khususnya ada  yang sudah gulung tikar, tapi Lima Satu Resort bisa bertahan dan eksis sampai saat ini. Dan satu hal lagi, menu makanan dan minuman disini HALAL semua lhoo. Sudah saya tanyakan ke karyawannya di meja kasir.

Berhubung sampai jam enam sore langit masih mendung. So... sunsetnya gak muncul. Anda kurang beruntung broo. Balik dari Lima Satu Resort, saatnya berburu duren. Ditunggu tulisan saya tentang berburu duren yaak. Mumpung masih musimnya hehehe

Selamat menikmati !

Bertepatan dengan Tahun Baru China, saya mengucapkan Gong Xi Fa Cai. Semoga tahun ini menjadi tahun yang indah buat kita semua dan Indonesia semakin aman.Amin.

Wonderful Indonesia !!!

Penulis : Lazwardy Perdana Putra

Saturday 17 February 2018

Cerita dari Bukit Tembere, Batu Butir


Sejak pertama kali melihat di instagram, saya bertanya-tanya foto di atas lokasinya dimana yaak ? "Dimana-dimana kekasihku ?", (malah nyanyi). Ada beberapa info yang saya dapatkan meskipun sangat minim. Maklum saja masih baru dan masih belum banyak orang tau juga. Bisa dibilang saya blogger pertama yang menulis tentang tempat ini (mulai songong). Menurut informasi yang ada, tempat ini berada di Batu Butir, Gunung Sari. Nah lhoo, dimana tuh ?.

Pertama kali saya melihatnya di instagram orang. Di bawah komentar-komentar yang ada, gak disebutkan jalur menuju kesana secara lengkap. Ini orang ada niat buat kita penasaran atau apa ini ?. Nyari-nyari di google maps juga gak menemukan tempat yang dimaksud. Satu-satunya cara yaitu membuka kembali postingan di akun instagram yang sama. Siapa tau ada yang menjelaskan secara lengkap. Ibarat menunggu jawaban si dia mau apa gak sama saya, itu saja. Geje yaaak ?, emang geje jadi gak perlu diperpanjang,hehehehe.

Oke fine... Di keesokan harinya, ada orang baik yang menjelaskan jalur menuju kesana di kolom komentar di postingan foto yang berhasil buat saya ingin kesana. Mungkin saja orangnya sudah kesana bareng gebetannya atau bisa jadi dia warga sana, atau mungkin dia sok tau biar dibilang dialah orang pertama yang kesana atau entahlah. Yang jelas informasi yang diberikan sangat up to date dan lumayan terpecaya. 

Jujur saja, saya yang asli orang Pulau Lombok saja masih belum banyak tau beberapa tempat yang sangat asing di telinga. Contoh saja : Desa Penjor, Gangga atau Batu Butir, Gunung Sari. Ini sayanya yang kuper (kurang pergaulan) atau jarang keluar rumah. Anak traveling kok jarang keluar rumah sih ?, Ya keluar kamar lalu melakukan perjalanan ke kamar mandi juga itu bisa disebut traveling untuk menikmati kenikmatan surga dunia lhooo (pu***).

"Banyak basa-basinya loe Dik", Iyee.. namanya juga saya lagi usaha buat si pembaca tulisan ini jadi penasaran, apalagi cewek yang jadi model saya kali ini (lihat foto di atas). Pasti kalian penasaran kan dan bertanya-tanya kok ada dia di dalam tulisan saya kali ini ? hehehe. 

***







Kebetulan ada hari libur, tepatnya Hari Tahun Baru China atau biasa kita menyebutnya Hari Raya Imlek. Biasanya menjelang Imlek, cuaca gak menentu. Kadang panas, kadang hujan. Hujannya gak nanggung-nanggung. Bisa seharian gak berhenti-berhenti. Sampai kamar saya bocor dan numpang tidur di kamar si doi. "Lhoo kok kamar si doi ?, jauh amat Dik". "Kan numpang tidur saja, gak ngapa-ngapain". hehehe. Itu kepepet atau memang modus dan berharap hujan terus biar numpang tidur di rumah si doi. Tau-taunya salah kamar, masuk ke kamar bapak ibunya. Lalu keesokan harinya, saya disidang di hadapan penghulu. Yang jelas saya gak punya si doi lagi. Dia sudah pergi entah kemana. Tadi itu cuma ngarep saja,lupakan hehehe.

Cuaca pagi sangat cerah sekali. Hari yang sangat bersahabat saat itu. Saya sudah bertekad untuk pergi. Awalnya sih ingin pergi sendirian, tapi ada seseorang yang saya ajak dan dia pun mau. Asyiik nih ada temennya kesana. Setelah kita janjian ketemuan di salah satu rumah sakit. Lhoo kenapa di rumah sakit, siapa yang sakit atau dia pegawai rumah sakit juga yaak ?. Jawabannya, yang memang kita janjian ketemuan di rumah sakit dan gak ada yang sakit. Hanya menitipkan kendaraan dia di parkiran rumah sakit saja. #GakUsahKepo 

Setelah semuanya siap, kami berdua langsung capcus ke TKP. Jarak tempuh gak jauh-jauh amat. Kurang lebih lima belas menit dari Kota Mataram kita sudah sampai di Desa Kekait, Gunung Sari. Karena gak menemukan lokasi di google maps dan hanya modal informasi yang seadanya, saya pun ada niat kalau tersesat tinggal nanya di warga sana. Berharap mereka juga tahu lokasi yang saya maksud. Gak lama, kami sudah tiba di jalan persimpangan yang katanya ada jalan kecil di sebelah kanan. Ternyata benar, di sudut jalan persimpangan, ada papan petunjuk bertuliskan "Batu Butir". Nah ini dia petunjuk pertama. Kesenengan seperti mencari harta karun saja nih.

Saya pun mengarahkan motor ke arah Batu Butir. Kami melewati sebuah perkampungan yang sangat asri dan nyaman. Warga desa juga ramah-ramah. Gak segan melepas senyum kearah kami saat kita berpapasan. Udara pagi yang sangat sejuk menemani kami di sepanjang perjalanan. Jalannya pun sudah beraspal dan mulus. Tetapi lima puluh meter sebelum sampai di lokasi parkiran, kondisi jalan masih berbatu. Harap hati-hati karena jalur disini menanjak. 

Gak memakan waktu lama, akhirnya kami sudah sampai di lokasi parkiran. Kondisi masih belum ada pengunjung. Hanya beberapa pemuda warga desa setempat. Masih pagi juga, jadi pengunjungnya masih tidur di rumah masing-masing,hehehe. Lirik kanan-kiri, saya kebingungan ke arah mana nih lokasi rumah pohonnya. Saya pun bertanya ke salah satu pemuda yang kebetulan penjaga lokasi wisata baru ini. Kami diarahkan mengikuti petunjuk yang sudah dibuat. Lumayan dua puluh meter kami harus berjalan kaki  melewati perkebunan warga, mengikuti arahan si papan petunjuk. Breaking News nya saat itu kondisi cuaca sangat cerah, Alhamdulillah. 

Welcome to the Bukit Tembere !

Rasa penasaran terpecahkan saat melihat secara langsung keindahan dari tempat ini. Bukit Tembere, bukit yang berhasil membuat saya jatuh cinta. Galau saya kepada Milea hilang sekejap, sudah move on dari Milea (korban film Dilan). Bisa dibilang Rumah Pohon Bukit Tembere paket lengkap. Dari kejauhan, kami bisa melihat lautan luas Selat Lombok, perbukitan hijau, perkampungan yang terletak jauh di bawah sana. Kece sekali !










Berhubung pagi itu masih sepi, kami berdua bisa mengexplore tempat ini tanpa terganggu sama Kids Jaman Now yang tau sendiri kalau sudah selfiean, mulut dimonyongin pake gaya samping biar gak terlihat gendut dan hanya wajah saja yang terlihat. Kalau kami berdua sih beda,hahahaha 

Spot foto di rumah pohon ini juga sangat banyak. Saking banyaknya saya gak sempat mengambil gambar semuanya. Hanya beberapa saja yang saya anggap kece dan rekommended. Ada namanya Jembatan Cinta, spot foto ini paling laris di antara spot yang lain. Sebuah jembatan bambu yang menjorok ke jurang bukit dan gak terlalu panjang, hanya beberapa meter saja. Uniknya disini, banyak payung warna-warni yang terpasang. Biar kesannya romantis dan ceria. Di ujung jembatan juga disediakan sebuah kursi untuk para pengunjung yang akan difoto. Tapi jangan lama-lama yaak, kasian pengunjung yang lain. Budayakan hidup antri !.

Masih belum banyak pengujung yang datang, kami berdua mencoba spot yang lainnya. Ada rumah pohon yang hampir mirip bentuknya dengan tempat lain yang sudah saya datangi. Ada juga ayunan yang bisa digunakan untuk merenung meratapi nasib dan keadaan mantan yang sedang apa dan dimana. 

Ada juga beberapa gazebo / berugaq untuk dijadikan tempat kumpul dan beristirahat pengunjung. Warung-warung juga ada. Lengkap sekali fasilitas yang ada disini meskipun sederhana ala-ala destinasi perkampungan tapi gak kampungan. Bagi saya ini tempat perlu dicontoh buat desa-desa lainnya yang memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi desa wisata. Menciptakan lapangan pekerjaan dan pemasukan buat desa.






Dari informasi yang saya dapatkan. Wisata Bukit Tembere baru seminggu dibuka semenjak saya menulis tempat ini. Alam yang kece, tempat yang cocok untuk dijadikan tempat menghabiskan akhir pekan bersama keluarga, sahabat, gebetan. Ada satu hal yang menjadi perhatian saya saat itu yaitu lantunan ayat-ayat suci Al-Quran yang terdengar dari atas bukit ini. Asal suara lantunan ngaji tersebut dari sebuah masjid di terletak di perkampungan di bawah Bukit Tembere. Kita bisa melihatnya dari atas bukit. Nilai tambah dari destinasi ini yang membuat saya tenang dan menikmati keindahan Bukit Tembere. 

Saran saya, bila ingin mendapatkan pengalaman datang ke Bukit Tembere seperti saya. Bisa mengambil Hari Jumat pagi karena selain menikmati keindahan alam dari Bukit Tembere, kita juga mendapatkan bonus mendengar lantunan ayat-ayat suci Al-Quran, Subhanallah. Maha Suci Engkau yang menciptakan keindahan yang gak ternilai ini. 

Waktu terus berjalan, pengunjung sudah mulai berdatangan. Ada perkumpulan bapak-bapak yang habis gowes dengan sepeda-sepeda kece mereka dan selfiean di spot foto Bukit Tembere. Saya dengan Si Kiki duduk santai di salah satu gazebo sambil ngobrol-ngobrol mengenai perkembangan destinasi wisata di Pulau Lombok khususnya. Ohya, saya belum kenalkan Si Kiki, hehehe..Sorry Ki lupa kenalin. Si Kiki teman saya, kebetulan sering ketemu di beberapa event wisata gitu. Kita berdua juga sama-sama anak Genpi Lombok Sumbawa. Punya hobi sama yaitu traveling cuma dia anak rumahan dan jarang kemana-mana. Beda sama saya yang kalau hari libur bukan dipakai buat istirahat di rumah tapi dipakai untuk mencari tempat yang kece dan dipamerin di blog pribadi saya pastinya hehehe. 

Kami sudah akrab dan karena punya hobi sama, jadi saya gak susah mengajak dia untuk mencari tempat baru yang siap diexplore. Bisa dibilang ini pengalaman pertama saya ngetrip bareng dia. Anaknya asyik dan tau gak dia itu sering curhat. Curhat apa yaak ? hehehe... Peace ki. 


Ada satu hal unik juga yang saya temukan di tempat baru ini. Beberapa tulisan yang menurut saya menggelikan tapi menarik untuk dibaca dan ditertawakan. Ada satu kalimat yang menurut saya membawa pesan moral. " Fokus Bahagia Jangan Galau ". Cocok sekali buat kita-kita yang lagi galau kalau datang kesini galaunya agak berkurang setelah melihat keindahan alam Bukit Tembere dan cewek-cewek bening pastinya (mulai dah ini orang).

Kalimat-kalimat yang lain juga masih banyak. Hampir semuanya berbau cinta dan patah hati. Penasaran ? Langsung saja datang ke wisata Bukit Tembere mumpung belum banyak orang tau. Kids Jaman Now yang tersebar di Pulau Lombok saja masih belum banyak yang tahu. Ayoook Buruan !!!

Rekommended untuk mencari jodoh lhooo !!! hehehehe #Bukan Promosi

Catatan :
- Rumah Pohon Bukit Tembere, Dusun Batu Butir, Desa Kekait, Kecamatan Gunung Sari, Lombok Barat.
- Jalur : Kota Mataram - Gunung Sari (menuju ke Pusuk) - Pom Bensin Gunung Sari, nanti ada jalan kecil di kiri jalan setelah Pom Bensin Gunung Sari, selanjutnya ikutan jalanan aspal yang menanjak.
- Biaya Parkir 2 ribu.
- Biaya Masuk 3 ribu.

Penulis : Lazwardy Perdana Putra
google.com