Friday 30 September 2016

Gathering with Crew Patrick : La Chill Bar, Senggigi Beach


Beberapa bulan yang lalu saya mendapatkan komentar salah satu postingan di blog ini yang cukup membuat rasa malu. Malu karena dengan pedenya memberikan informasi yang kurang tepat dan hasilnya ditegur bahwa informasinya salah ( jatuh image seketika ). Berusaha tenang untuk mengklarifikasi bahwa informasi yang saya tulis ada sedikit kekeliruan. Buat para pembaca saya minta maaf sebesar-besarnya sekaligus berterimakasi kepada si penegur sudah meluruskan yang keliru,he..he..he.. 

Berawal dari tulisan saya mengenai salah satu tempat tongkrongan yang lagi eksis di daerah Senggigi sampai sekarang yaitu Joje Bar ( Klik Disini ). Bukannya Joje Bar yang saya tulis tetapi La Chill Bar. Secara keduanya berada di tempat yang sama alias bertetangga, seperti anak bayi kembar siam saja. Tetapi semuanya sudah beres, saya segera memperbaiki tulisan mengenai kedua kedai yang lagi ngehits ini, semoga saja gak ada yang keliru lagi. Kekeliruan datangnya dari manusia, sedangkan kesempurnaan datangnya dari Maha Pencipta.  



Itu sedikit curhatan saya tentang kesalahan yang pernah saya lakukan. Jadi, hari ini saya akan menceritakan tentang kedai yang dulunya saya tulis ternyata salah gara-gara bingung mana yang Joje Bar dan La Chill Bar. Kalo Joje Bar sudah beres dan ada di postingan sebelumnya, sedangkan yang sekarang mengenai La Chill Bar. 

Welcome to La Chill Bar !!!

La Chill Bar berada di daerah Senggigi, tepatnya di Jalan Raya Senggigi, Batu Bolong. Persis di sebelah Joje Bar dan berada di sebelah kiri jalan bila kita dari Mataram. Tempatnya asyik banget, berada persis di pinggir pantai. Sangat cocok sekali bila ingin melihat sunset ( tergantung cuaca ) disini sambil duduk-duduk santai di ben bag bersama keluarga, sahabat atau pacar ( kalo punya ). 






Sekitar dua minggu yang lalu saya dapat undangan ngumpul-ngumpul dengan sahabat yang sudah lama gak ngetrip bareng lagi. Kebetulan mereka sedang ada di Mataram, jadinya gak ada salahnya membuat acara kecil-kecilan. Kami memilih La Chill Bar untuk menikmati sore itu sambil menunggu sunset tiba. Cuaca saat itu cerah dan kebetulan sekali habis gerimis. Elga, Mas Junk, Nova, Mbak Nufus dan saya sendiri meramaikan suasana sore itu di La Chill Bar. 

Ngumpul sambil menikmati pantai di sore hari gak lengkap rasanya bila gak ada makanan dan minuman. Kami memesan kentang goreng dan berbagai macam minuman ( MilkShake Capucinno, MilkShake Strauberry, Orange Juice ). Soal harga sih beda-beda tipis dengan Joje Bar ( tetangga sebelahnya ). gak terlalu mahal alias harga standar. Anak-anak muda juga banyak yang nongkrong disini. Jadi gak perlu khawatir soal budget yang dikeluarkan untuk nongkrong disini. 




Sambil menunggu sunset, yang namanya foto-foto eksis kekinian hukumnya wajib bagi kami. Namanya juga anak sosialita alias anak kekinian, yang penting jaga sopan santun dalam berfoto, No Pornografi and Alay !!! ( sok alim banget sih gue ). Ben Bag yang berwarna warni cocok sekali dengan warna baju yang kami kenakan, pas banget membuat perasaan saya ke dia semakin berwarna- warni ( mulai alay ). 

Semakin sore, para pengunjung yang datang dan menonton kami fotoan semakin rame saja ( sok kepedean ). Semua ben bag yang tersedia sudah mulai terisi. Kami sengaja mengambil posisi paling depan atau paling pinggir biar puas fotoannya dan gak terhalang orang di depannya. 


Waktu sunset pun tiba, tapi sayang cuaca di Pulau Bali sepertinya lagi hujan, sehingga matahari yang terbenam terhalang oleh awan tebal. Sedikit kecewa gak melihat sunset indah secara utuh. Kekecewaan segera hilang disaat melihat lampu lampion warna - warni yang sangat cantik di cafe ini. Gak apa-apa gak dapat sunset, tapi suasana kumpul bareng dengan sahabat tercinta sambil menikmati angin pantai sore hari dengan suara deburan ombak, ditambah lagi melihat di sekeliling kami banyak sekali lampu lampion warna - warni yang mulai menyala, antara romantis dan kece abis.




Hari semakin gelap, gak hanya lampion saja yang sudah menyala,tetapi lilin di setiap meja juga sudah mulai dinyalakan. Dengan adanya lilin, menambah keromantisan suasana saat itu. Banyak hal yang kita bisa lakukan untuk mendapat suatu kebahagiaan. Salah satunya adalah berkumpul dengan keluarga, sahabat dan pacar tercinta. 

Disamping menjaga tali silaturahmi, kita juga bisa saling shearing tentang pekerjaan atau masalah yang sedang kita hadapi. Teman mudah kita cari, tapi sahabat sangat sulit kita dapatkan. Di dalam ribuaan teman kita, mungkin hanya salah satu dari mereka yang bisa menjadi sahabat bahkan pasangan hidup kita kelak. 

Dengan adanya kegiatan ngumpul-ngumpul ini, kami berharap hubungan persahabatan ini selalu tetap terjaga sampai kapanpun,Amiiin. La Chill Bar menjadi saksi buat hubungan keakraban kami walaupun sahabat-sahabat yang lainnya gak bisa ikut ngumpul, jadi hanya beberapa saja yang bisa ngumpul bareng. Semoga di lain kesempatan yang lainnya bisa ikut ngumpul dengan formasi yang utuh, Amiiin lagi. 

Gimana, kalian berminat ke La Chill Bar ?? Bagi teman-teman dari luar Pulau Lombok yang kebetulan sedang berlibur ke Lombok, gak ada salahnya mampir di bar kece satu ini. 

Penulis : Lazwardy Perdana Putra

Monday 26 September 2016

Mendaki Bukit Pusuk, Sembalun


Mulai menulis artikel ini pada hari Minggu tanggal 18 September 2016  jam 8.40 pagi saat bangun tidur, duduk di depan laptop, belum cuci muka, belum sikat gigi, pake celana kolor, kedinginan, habis mimpiin dia lagi berenang di kolam renang ( dasar otak mesum ) dan yang terakhir pengen ke kamar mandi ( gak penting ). 

Lanjut !!!

Menurut saya, artikel yang saya tulis ini adalah artikel pertama yang belum ada seorang blogger satu pun yang menulis tentang tempat kece satu ini ( antara bangga dan sombong ). So, sengaja saya gak memposting foto-foto di media sosial manapun dulu ( instagram, twitter, bbm dan fb ) sebelum artikel ini diposting di my blog ,biar surprise gitu. 



Kita mulai saja ceritanya !!

Di awal bulan September saya bersama para crew "Crew Patrick" ngetrip ke Sembalun. Personelnya gak banyak sih, kami hanya bertiga ( saya, Mas Junk dengan si istri ). Bisa dibilang saya menjadi obat nyamuk diantara pasangan suami istri ini. Itulah indahnya suatu perbedaan, saya yang ngejomblo sedangkan mereka ngetrip sambil pacaran alias bulan madu ( curhat ). Makanya cepetan disahkan itu si doi, jangan terlalu lama buat dia menunggu !!!. Sabaarrr mas broo..insyaallah secepatnya ( mulai ngomong sendiri )

Kembali ke cerita !!!

Pesona Pulau Lombok memang gak pernah ada habisnya. Liat saja dari jejeran pantainya dari ujung barat hingga ujung timur yang kece dengan memiliki kekhasan masing-masing. Belum lagi deretan gili-gilinya yang semakin menggila dengan keindahan terumbu karang dan pasir putihnya. Ada lagi berpuluh-puluh macam air terjun yang menjadi surganya para pecinta traveling. Terakhir, pesona Gunung Rinjani ( 3726 mdpl ) dengan Danau Segare Anak yang menjadi tujuan traveling nomor satu di Indonesia bagi para pendaki domestik maupun mancanegara. Bisa dibilang inilah gunung terindah diantara gunung-gunung yang ada di Indonesia. Inilah Pulau Lombok dengan segala macam surganya. 

Berbicara soal surganya Pulau Lombok, saya memiliki destinasi baru yang wajib saya posting untuk kalian. Masih dalam kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani. Lokasinya di Desa Sembalun, desa tertinggi di Pulau Lombok. Sudah beberapa postingan yang saya ceritakan tentang desa ini ( klik disini , klik disini dan klik disini ). Destinasi satu ini wajib kalian datangi. Sebut saja namanya Bukit Pusuk, Sembalun.






Lokasinya gak susah ditemukan, apalagi yang sudah pernah ke Sembalun melalui jalur Lombok Timur, pasti melewati bukit ini. Bukitnya persis disamping Puncak Pusuk yang menjadi tempat peristirahatan pengunjung sebelum melanjutkan perjalanan menuju Desa Sembalun Bumbung dan Lawang. Tempat ini juga dijadikan tempat foto-foto eksis karena panorama yang ada di lokasi ini sungguh indah alias kece. Dari puncak Pusuk, kita bisa melihat Desa Sembalun Bumbung maupun Lawang dari kejauhan. Kece pokoknya !!!



Tapi kami bertiga sudah sering ke Sembalun tapi belum pernah mendaki Bukit Pusuk. Berawal dari keisengan Mas Junk, saya bersama istrinya diajak mendaki bukit yang cukup curam alias gak ada jalur untuk mendakinya. Bisa dibilang kemiringan bukit tersebut hampir sembilan puluh derajat. Saya pikir ini lebih parah dari Bukit Pergasingan yang pernah kami daki ( klik disini ). Pantes saja sangat jarang melihat pengunjung mendaki bukit ini. Kebetulan saat kami mendaki, ada beberapa para remaja alias ( cabe-cabean dan terong-terongan ) yang terlebih dahulu mendaki.


Bukitnya gak terlalu lama didaki, sekitar lima belas menit kami sudah sampai di puncak dengan susah payah dan hampir jatuh. Apalagi berat badan saya ( korban gagal diet ), menjadi suatu tantangan tersendiri menaklukkan bukit ini. Awalnya sempat ragu untuk melanjutkan pendakian, tapi mas Junk terus menyemangati dengan berkata di atas lebih kece pemandangannya. Itu yang membuat saya gak pantang menyerah. Masak saya kalah dengan anak cabe-cabean sih yang dengan mudah daki bukit ini, karena sudah terbiasa kali ya.

Alhamdulillah, akhirnya kami bertiga sampai juga di Puncak Bukit Pusuk dengan selamat dan nafas ngos-ngosan. Pendakian yang cukup menguras tenaga memang.




Welcome di Bukit Pusuk ( menamai sendiri ) !!!

Tapi ada yang saya sedihkan disini. Ketika kami mendaki Bukit Pusuk, banyak sampah yang berserakan. Ternyata ada orang-orang yang gak bertanggung jawab dengan membuang sampah di tempat yang masih belum mainstream ini. Sayang sekali, pesona alam yang sudah indah, dirusak oleh pemandangan sampah-sampah yang berserakan. Mohon untuk para pengelola untuk memperhatikan hal penting satu ini, bisa dijadikan bahan evaluasi jangan sampai hal seperti ini dibiarkan saja. Kalo bisa, bagi para pengunjung yang ketauan membuang sampah sembarangan, harus diperingatkan dan kalo bisa diberi denda sesuai aturan yang ada dan sah. 




Berfoto-foto adalah kegiatan wajib kami di puncak Bukit Pusuk. Langit biru, awan tebal berkabut yang menyelimuti puncak bukit, udara dingin serta rerumputan dan pepohonan yang hijau. Jujur saja, saya sangat menyukai panorama perbukitan dengan melihat kawah dari kejauhan. Memandang yang indah-indah ( kecuali pornografi ), membuat mata dan hati semakin bahagia. Kebahagiaan adalah tanda kesehatan. 

Dari puncak Bukit Pusuk juga kami dengan jelas bisa melihat Desa Sembalun dari kejauhan. Desa yang dikelilingi oleh jejeran perbukitan dan merupakan bagian dari kawah Taman Nasional Gunung Rinjani menjadi tempat favorit saya untuk menghabiskan waktu liburan bersama para sahabat tercinta.



Bagi kalian yang ingin ikut jejak kami untuk mencoba mendaki Bukit Pusuk, bisa memilih di waktu pagi hingga siang hari sebelum bukit tertutupi oleh kabut. Biasanya kabut akan muncul menjelang sore hari, lebih-lebih pada musim hujan, mungkin kalian bisa atur waktu dimana cuaca masih cerah. Sehingga bisa mendapatkan foto yang kece-kece dan mendaki bukit dengan aman. Ingat utamakan keselamatan jiwa kalian !!!. 

Akhirnya, saya selesai juga menulis cerita ini pada jam 11 malam, malam minggu pula, tanggal 24 September 2016 disaat lagi minum kopi susu, bbman sama si doi, sambil denger lagu-lagu romantis, hingga si doi ngambek gara-gara saya cuekin menulis blog ini ( gak penting ). 

Gimana, kece bukan ?? Bukit Pusuk menambah daftar destinasi di Pulau Lombok yang memiliki pesona yang gak kalah indahnya dengan destinasi yang lain. Suatu saat saya akan camping di bukit ini. Amin ( Semoga terealisasi ). 

Penulis : Lazwardy Perdana Putra

Tuesday 20 September 2016

Ngejomblo di Rinjani Lodge, Senaru


Sudah dua tahun menunggu kesempatan menikmati resort satu ini. Sebelumnya gagal terus dikarenakan ada suatu hal, sehingga harus bersabar menunggu waktu yang pas. Minggu yang lalu adalah waktu yang tepat. Disaat gak ada jadwal ngetrip bareng my crew " Crew Patrick ", jadinya saya menemukan ide untuk bersolo trip alias ngetrip sendirian ( ngejomblo ria ).

Tujuan utama yaitu Rinjani Lodge, Senaru. Sudah beberapa kali dibuat penasaran dan mupeng dengan foto-foto tentang resort yang kece habis di sosmed terutama di instagram dan beberapa travel blogger Lombok ini. Berhubung saya baru belajar menjadi travel blogger yang baik dan berusaha selalu eksis terus ditengah kesibukan menjadi seorang para medis dan abdi negara, saya gak mau kalah dengan para travel blogger lainnya yang sudah terlebih dahulu ke tempat yang satu ini " Rinjani Lodge " ( curhat colongan ).


Rinjani Lodge berlokasi di Desa Senaru, Lombok Utara. Lebih tepatnya sebelum Terminal Senaru dan pintu masuk menuju Air Terjun Tiu Kelep dan Air Terjun Sendang Gile, jadinya gak susah untuk mencari resort satu ini. 

Sesuai dengan namanya Rinjani Lodge, resort ini terletak di kaki Gunung Rinjani. Bagi para pendaki Gunung Rinjani baik yang baru turun maupun yang akan naik melalui jalur Senaru, pasti melewati resort ini. Apalagi melihat foto-fotonya dimana kita lagi renang atau menikmati menu makanan dan minuman yang tersedia sambil menikmati pemandangan Puncak Gunung Rinjani dari kejauhan, Kece Habiisss !!!. 

Ya di Rinjani Lodge selain penginapan, disini juga tersedia resto dan kolam renang yang keren alias kece. Berhubung hanya menikmati fasilitas kolam renang dan restonya saja, jadi gak ada niat untuk menginap. Sekedar informasi saja, setelah saya menanyakan tarif terupdate menginap disini permalamnya yaitu 1,5 juta rupiah ( double bad ), gak mahal juga kalo datangnya bersama keluarga. Kebetulan juga saya datang hanya sendiri, jadinya lain kali saja menginap disini ( gak ada temen patungan ).                                            


Informasi lain yang saya dapat setelah ngobrol bareng salah satu pelayan disana antara lain air kolam renang Rinjani Lodge langsung berasal dari air gunung, tetapi sebelum masuk kolam, air tersebut terlebih dahulu diproses biar aman. Selain itu, apabila kita ingin menikmati fasilitas kolam renangnya, kita harus memesan 1 jenis makanan dan 1 jenis minuman per orang yang harganya pun lumayan merogoh isi dompet. Tapi tenang saja, uang yang kalian keluarkan akan terbayarkan dengan pemandangan yang luar biasa indahnya, saat ini status masih "Kece Habis !!!". 



Cuaca saat itu mendukung sekali. Sengaja mengambil waktu pagi dimana masih sepi dari pengunjung dan udara masih segar alias dingin. Dari kejauhan terlihat puncak Gunung Rinjani yang perlahan-lahan terselimuti awan tebal, hijaunya pepohonan serta birunya langit melengkapi perjalanan saya saat bersolo trip. Rela-rela berangkat habis subuh dari rumah karena perjalanan dari Kota Mataram hingga sampai di Desa Senaru memakan waktu 2 jam perjalanan, membuat ngetrip saya saat itu untuk sementara hampir sempurna. 




Sekitar jam 7 pagi saya sudah sampai di Rinjani Lodge. Masih pagi sekali sudah tiba dan langsung memilih tempat untuk beristirahat sejenak sambil nongki-nongki ( nongkrong sambil minum kopi ). Saya memilih posisi yang menurut saya tempat yang paling kece, kita bisa melihat secara langsung Puncak Gunung Rinjani, melihat Hutan Senaru dari kejauhan serta hamparan laut utara Pulau Lombok yang terlihat dari resort ini. 

Seperti lesehan dimana terdapat meja pendek yang terbuat dari kayu serta bentuk tempat duduknya yang berupa bean bag yang berwarna warni ( hijau dan pink ). Tempat tongkrongannya bermacam-macam, tinggal pilih sesuai kenyamanan kalian. 




Sebelum berenang, saya terlebih dahulu memesan 1 makanan dan 1 minuman untuk syarat bisa berenang. Berhubung masih dingin juga, saya urungkan niat untuk langsung berenang. Saya memilih untuk duduk-duduk cakep sambil menikmati sarapan yang telah dipesan. Satu gelas Cappucino Vanilla plus kentang goreng mengisi sarapan saat itu. Soal rasa, saya pikir cukup lezat dan cukup bagi perut saya yang mulai membucit alias kegemukan,he..he..he.. ( program diet gagal seketika ). Satu porsi Cappucino vanilla seharga 30ribuan, sedangkan kentang goreng seharga 40 ribuan. 






Lanjut !!!

Setelah sarapan dan mencari foto-foto yang kece, saya memutuskan untuk berenang. Syarat lain untuk berenang disini yaitu harus pake pakaian renang, gak boleh pake pakaian selain pakaian renang seperti baju kaos atau daster bagi cewek. 

Gak mau melewati kesempatan untuk segera berenang, langsung saja saya menuju kolam renang sambil membawa go pro kesayangan. Mumpung suasana masih sepi dari pengunjung, segera saya menyeburkan diri ke kolam renang yang airnya begitu dingin menyegarkan. Mumpung masih gak ada yang berenang, saya puas-puasin saja berenang sendirian sambil jepret sana jepret sini, serasa kolam renang pribadi saja. Saya punya mimpi suatu saat nanti memiliki kolam renang seperti ini di rumah saya nantinya ( semoga gak hanya mimpi, Amiiin ).


Di sebelah selatan kolam renang utama atau di dekat resto, terdapat juga kolam renang yang baru dibangun. Rasanya kolam renang baru ini hanya untuk tamu-tamu yang menginap saja. Kita pengunjung yang gak menginap gak diperbolehkan untuk berenang disini. Alasan pertama cukup jauh dari resto, sehingga barang bawaan saya gak terlihat dan terpantau. Jadi lain kali saja untuk berenang disini sekalian menginap. 


Solo trip kali ini sangat kece, gak nyesel touring sendirian ke Rinjani Lodge. Bisa nongkrong sambil menikmati alam Hutan Senaru, puncak Gunung Rinjani serta berenang cakep di kolam renang paling kece selama saya berenang di tempat-tempat yang lain. Kolam Renang Rinjani Lodge berada di peringkat 1 di daftar kolam renang yang sudah saya datangi ( memberikan penghargaan versi pribadi ).

Mumpung belum terlalu ramai dan masih diperbolehkan berenang dan nongkrong tanpa menginap, ayook buruan kesini sebelum menyesal. Bila kalian kebetulan ke Air Terjun Sendang Gile atau Tebing Kelep yang lagi ngehits juga, bisa sekalian mampir di Rinjani Lodge ( bukan promosi ).

Ada satu kenikmatan yang saya dapatkan saat ngejomblo di Rinjani Lodge yaitu saya merasakan adanya ketenangan, kenyamanan dan kepuasan yang berbeda dibandingkan ngetrip bareng my crew " Crew Patrick " atau temen-temen lainnya. Kembali lagi, edua-duanya memiliki keistimewaan masing-masing baik bersolo trip maupun ngetrip ramai-ramai, semuanya Is The Best !!!

Jagalah Selalu Keindahan Negeri Ini, Negeri yang Cantik nan Elok !!!

Catatan :
- Rute : Kota Mataram - jalur Pusuk atau jalur Senggigi- Pemenang - Tanjung - Gangga - Kayangan - Bayan - Senaru ( Rinjani Lodge )
- Rincian perjalanan saya ke Rinjani Lodge : Biaya makan dan minum 70 ribu tergantung menu yang dipesan (sudah termasuk tarif renang di kolam renang ), Bensin 20 ribu ( tangki full pake Pertalite / motor matic ).
- Waktu yang paling pas saat pagi hari dimana puncak Gunung Rinjani masih terlihat. 
- Dekat dengan Air Terjun Sendang Gile, Air Terjun Tiu Kelep, Tebing Kelep / Kebun Kopi, Senaru, Jalur pendakian Gunung Rinjani via Senaru. 

Penulis : Lazwardy Perdana Putra

google.com