Wednesday 24 August 2016

Cerita Wisata Kuliner di Kota Sumbawa Besar

Asyiik, saya akhirnya ke Sumbawa Besar lagi untuk menghadiri acara pernikahan sahabat kuliah dulu. Setelah mendapatkan ijin sama big bos di kantor, saya langsung capcuus menggunakan sepeda motor. Ya, sepeda motor karena disamping pengeluaran biaya perjalanan menjadi lebih murah, yang pastinya agak lebih santai dan emang saya paling hobi menggunakan sepeda motor. 

Touring sendirian gak mengurangi semangat saya untuk segera berangkat sambil menikmati perjalanan. Berangkat sekitar pukul 06.00 pagi waktu Kota Mataram dan sesampainya di Pelabuhan Kayangan sekitar pukul 08.00 pagi waktu Lombok Timur. Alhamdulillah perjalanan menuju pelabuhan berjalan dengan lancar. Segera menaiki kapal ferry yang membawa kami menyeberangi Selat Alas menuju Pelabuhan Pototano. Sisa waktu tempuh sampai di Kota Sumbawa Besar sekitar dua jam, sekitar pukul 12.00 waktu Kota Sumbawa Besar, saya sampai dan segera mencari hotel yang paling murah. Setelah mendapatkan kamar hotel, saya melajutkan acara kuliner yang ditunggu-tunggu. 

Waktu wisata kuliner telah datang !!!



Dipikiran saya yang namanya masakan ikan sepat, singang, gecok, dan lainnya sudah mainstream di lidah dan dirumah mama sering buat masakan seperti itu. Memang sih semuanya itu adalah masakan khas Pulau Sumbawa, tapi saya mencoba kuliner yang berbeda.

Tujuan saya adalah ke Warung Om Suhan Arif, berlokasi di Jalan Setia Budi kawasan pertokoan atau di depan SMP 1 Kota Sumbawa Besar. Menu masakannya ada dua macam, sate daging sapi dan soto daging sapi. Sate dan soto yang paling enak menurut saya di kota ini. Dari masih kecil bila datang ke Sumbawa Besar, pasti mampir di warung ini.

Penjualnya sebenarnya bukan asli orang Sumbawa, tapi asli Madura. Sate dan sotonya juga bukan masakan khas Sumbawa, tapi khas Madura. Meskipun begitu, setelah saya mencoba di tempat lain seperti di Lombok dan Jawa, sate dan soto Madura di Warung Om Suhan Arif rasanya berbeda. Saya lebih suka makan sate dan soto Madura di warung ini.  Harga seporsi sate yaitu 20 ribu dan bila ditambah dengan soto, harga seporsinya jadi 35 ribu. Gak terlalu mahal buat kita yang penasaran ingin mencoba. 




Disamping Warung Om Suhan Arif, ada warung yang menjual es campur. Penjualnya lebih dikenal dengan sebutan Ibu Cantik, jadi saya beri sebuta es campur Ibu Cantik. Memang cantik dan berwajah arab gitu. Es campurnya enak dan seger banget. Ini adalah jenis es campur terenak yang pernah saya coba di Kota Sumbawa Besar. Harga satu porsi es campurnya yaitu 7 ribu per mangkok. Isinya bermacam-macam, ada kelapa muda, belewa, olang-aling, dan mata ikan dengan dicampur dengan susu kental putih. 

Makan siang yang mengenyangkan... !!!. 


Waktu makan malam telah tiba !!!

Sempat bingung mau makan malam dimana ?. Kebetulan banyak temen yang bertugas di Sumbawa Besar, saya langsung menghubungi mereka. Ternyata mereka ada waktu untuk bermalam minggu bersama sambil wisata kuliner malam. Setelah sepakat menjemput saya di hotel, kami langsung menuju ke sebuah tempat nongkrong baru di Sumbawa Besar, namanya Pantai Jempol. 



Pantai Jempol terletak di kawasan Labuan Sumbawa. Dahulunya pantai ini adalah perkampungan nelayan Labuan Sumbawa. Beberapa tahun yang lalu perkampungan nelayan ini disulap menjadi tempat tongkrongan kebanggaan masyarakat Kota Sumbawa Besar. Hampir mirip dengan tempat tongkrongan di Pantai Ampenan, Kota Mataram. 

Para penjual menjajakan berbagai macam jajanan dan minuman. Dari kue pasar, gorengan, minuman ringan sampai beberapa menu kuliner seperti sate, pelecing urap, gecok dan lain sebagainya. Para pengunjung sangat ramai yang datang terutama saat menjelang senja sampai tengah malam. Kumpul bersama keluarga, teman atau pacar di Pantai Jempol adalah pilihan yang tepat bila berkunjung ke Kota Sumbawa Besar. 




Beberapa menu yang kami pilih antara lain sate ikan lengkap dengan lontongnya, serabi, gorengan dan es jeruk. Malam minggu yang mengasyikkan sekalian dinner ala-ala backpacker bersama teman-teman tercinta. 

Menu kuliner yang paling enak di Pantai Jempol adalah serabi dan sate ikannya. Racikan bumbunya pas di lidah saya. Memang doyan atau kelaperan, semua menunya habis kami makan. he..he..he. Soal harga jangan khawatir, disini semua menu harganya terjangkau. Seperti sate ikan saja, harga seporsinya hanya 15 ribu saja, murah bukan. 

Silahkan bagi teman-teman yang kebetulan berlibur di Kota Sumbawa Besar, jangan lupa mengunjungi beberapa tempat kuliner yang sudah saya ceritakan yaitu Warung sate dan soto Om Suhan Arif, es campur Ibu Cantik, kuliner di Pantai Jempol. Ditunggu cerita kuliner saya selanjutnya yang lebih seru lagi !!! Cekidooott... 


Penulis : Lazwardy Perdana Putra

Saturday 20 August 2016

Akhirnya Ketemu Teteh Jenita Janet : Hari Hepatitis Sedunia ke-7


Apa itu Hepatitis ?

Mungkin banyak yang sudah mengetahui apa itu Hepatitis, tapi jangan heran bila banyak juga yang belum terlalu mengenal secara jelas apa itu Hepatitis. Kita sebagai orang awam hanya.mengetahui Hepatitis itu adalah penyakit yang sangat mematikan dan menular, tapi belum terlalu banyak yang mengetahui cara penularan dari virus penyebab Hepatitis. Salah satunya bisa tertular dari berhubungan intim dengan pengidap Hepatitis, air liur, air yang terkontaminasi virus Hepatitis, kotoran dari pengidap Hepatitis, dari darah juga bisa melalui transfusi darah dari pengidap ke seseorang yang berlum terinfeksi Hepatitis dan masih ada yang lainnya. 

Ada beberapa jenis Hepatitis yang kita ketahui, antara lain Hepatitis A, B, C, D, E dan G. Masing-masing mempunyai kekhasan berbeda-beda. Jadi sebagai salah satu petugas kesehatan, saya berpesan ke teman-teman betapa pentingnya menjaga kesehatan sejak dini dan menjalani pola hidup yang sehat. 

Itu sedikit berbicara soal Hepatitis menurut apa yang sudah saya pelajari sejak di bangku kuliah sampai sekarang. Bila dijelaskan secara detail, bisa sampai satu buku.he..he..he. Bila belum jelas, kalian bisa buka jurnal-jurnal kesehatan dan farmakologi mengenai penyakit Hepatitis. Selamat belajar !!!


Masih berkaitan dengan penyakit Hepatitis. Beberapa hari yang lalu yaitu hari Minggu tanggal 14 Agustus 2016 di depan kantor Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat, diselenggarakan acara peringatan Hari Hepatitis Sedunia ke - 7. Saya yang mendapat undangan dari kantor, sangat antusias dengan acara ini. Berhubung gak ada jadwal ngetrip kemana-mana juga. 

"Ketahui Hepatitis, Saatnya Bertindak !!!",

Penggalan kalimat yang menjadi tema dari acara yang super kece ini. Kece ???, ada beberapa alasan kenapa bisa kece. Salah satunya saya bisa melihat Teteh Jenita Janet secara langsung ( mulai sedikit alay ),he..he..he. 



Ada beberapa kegiatan yang dilakukan, antara lain lari pagi yang diikuti oleh Bapak Gubernur Nusa Tenggara Barat yakni Bapak TGB Zainul Majdi bersama beberapa jajarannya dan masyarakat umum. Sementara saya dan teman-teman kantor lainnya mengikuti jalan sehat yang secara resmi dibuka oleh Bapak TGB Zainul Majdi.  




Ada jalan sehat gak lengkap bila gak ada door pricenya. Saatnya berburu undian sambil berolahraga jalan sehat !!!. Dimana ada panitia pembagi kupon, disitu para peserta saling berebut kupon. Dari anak kecil sampe ibu bapak pun gak luput dari adu nyali memperebutkan sepotong kupon yang sangat berharga. Untung saja gak ada kakek nenek yang ikut-ikutan uji nyali untuk mendapatkan kupon door price yang hadiahnya sangat menggiurkan. Dari mixer sampai sepeda motor sudah siap kita bawa pulang ke rumah calon mertua, eh ke rumah sendiri maksudnya. hehehe. 

Kebetulan saya mendapat tiga potong kupon door price, sedangkan temen satu kantor dapat sepuluh potong kupon. Entah semangat untuk dapat hadiah atau emang serakah minta sepuluh kupon sekaligus ke pantia, nama tersangka gak saya sebutkan, mungkin karena alasan kebutuhan ekonomi he...he...he...  peace mas broo.



Jalan sehat dimulai pukul 07.00 WITA ( waktu Kota Mataram dan sekitarnya ) dari depan kantor Gubernur Provinsi NTB sampai ke tempat awal star yaitu di depan Pendopo Gubernur Provinsi NTB ( sama saja alias kantornya saling berhadapan ). Kurang lebih empat kilo kita berjalan, lumayan lah seribu langkah sehari sudah dilaksanakan. Jalan sehat sambil foto-foto eksis mengenalkan keindahan Kota Mataram yang bersih dan teratur kepada orang luar sana. 



Setelah jalan sehat selesai, kami disuguhi acara selanjutnya yaitu pergelaran Tari Peresean dan Gendang Beleq. Apa itu Tari Peresean dan Gendang Beleq ? Tari Peresean adalah tari tradisional Pulau Lombok, dimana dua orang petarung saling pukul memukul untuk memenangi sebuah pertarungan sambil diiringi oleh musik tradisional Suku Sasak yaitu Gendang Beleq. Acara semakin seru saja, apalagi setelah beralih ke acara selajutnya, kami dibuat tertawa oleh kekonyolan para host yang sukses mengubah suasana menjadi semarak dan lucu. 

Waktu yang kami tunggu-tunggu akhirnya datang juga. Saatnya mengumumkan para pemenang undian dimana hadiahnya super banyak. Satu per satu pemenang undian dibacakan sampai undian terakhir, nomor undian saya gak ada yang disebutkan satupun. Begitu juga temen saya yang memegang sepuluh kupon, gak ada satupun nomor undian yang tersangkut. Begitu malang nasib kita berdua. Ini namanya kutukan bagi orang yang serakah, kami berdua saling tertawa meratapi nasib gak dapat door price satu pun. Tetap sabar, belum rezeki ( menghibur diri sendiri dan calon mertua... hahaha ).



Begitu mau pulang karena gak dapat door price, para host mengumumkan kalo ada bintang tamu spesial yang akan melengkapi acara Hari Hepatitis Sedunia ke - 7 ini. Ternyata yang jadi bintang tamu yaitu Si teteh asal Bandung yaitu teteh Jenita Janet. Gak saya jelaskan siapa Jenita Janet, semua orang pasti sudah tau siapa tetehnya. Yang gak tau sungguh terlalu... !!!.

Artis sekaligus penyanyi dangdut Indonesia yang terkenal dengan lagu "dirijek-dirijek-dirijek aja ini", membuat acara semakin meriah. Dari cabe-cabean, terong-terongan sampai ibu bapak berteriak memanggil nama Jenita Janet. Saya termasuk salah satu penggemar teteh Jenita Janet, gak jadi pulang karena ada si teteh geulis yang mau nyanyi. 

Kurang lebih ada lima lagu yang teteh Jenita nyanyikan dan semua lagunya bagus-bagus seakan menghipnotis kita untuk selalu berjoget ria melupakan masalah dan masa lalu bersama si dia ( kok jadi malah curhat ). 

Acara Hari Hepatitis Sedunia ke - 7 ini sangat meriah dan kece. Disamping ada kegiatan lari pagi, senam pagi, jalan sehat, dangdutan, dan door price, pesan yang saya tangkap dari acara ini adalah kita yang masih sehat dan memiliki keluarga yang sehat, senantiasa harus menjaga diri agar tetap sehat, jauh dari penyakit dengan cara menerapkan pola hidup sehat yang sudah terstandarisasi. 

Bagi kita yang belum melakukan vaksinasi Hepatitis, segera untuk divaksinisasi. Begitu juga yang memiliki anak atau saudara yang masih kecil, dianjurkan segera memberikan vaksinisasi Hepatitis. Caranya datang ke posyandu, rumah sakit terdekat, atau ke dokter untuk melakukan vaksinisasi Hepatitis. 

" Ketahui Hepatitis, Saatnya Bertindak !!!"

Penulis : Lazwardy Perdana Putra

google.com

Tuesday 16 August 2016

Ngemil di Itadakimasu : Kuliner Jepang


Berbagai macam promo & diskon yang menggiurkan bagi para pecinta kuliner sedang hot-hotnya. Kenapa gak, dari beberapa kedai yang menawarkan berbagai macam menu kuliner dari menu lokal sampai internasional memberikan semangat baru untuk kita berwisata kuliner. 

Belum lagi didukung oleh medsos alias instagram, twitter dan kuliner blogger yang berlomba-lomba memposting berbagai macam jenis masakan dan minuman khas daerah dan negara masing-masing. Apalagi dapat paket promo alias diskon !!!





Sebut saja Itadakimasu, dari namanya saja kita sudah menebak bahwa kedai ini menjual kuliner khas dari negeri Sakura yaitu Jepang. Gak usah jauh-jauh ke Jepang untuk mencicipi beberapa jenis kulinernya, di Lombok sudah banyak kedai-kedai khas Jepang, salah satunya di Itadakimasu ini. 

Berhubung saya hobi kuliner, saya sangat senang dengan banyaknya kedai-kedai unik yang membuat saya penasaran untuk datang dan mencicipi menu-menu yang ada. Saya mengajak adek sepupu untuk datang ke Itadakimasu karena saya tertarik untuk mencoba kuliner khas Jepang, terutama makanan susinya. Niat awal mau cari cemilan saja, jadi kami memilih jenis menu yang gak terlalu berat dan gak cepat kenyang. 



Kebetulan juga lagi ada promo, kami berdua memilih tiga menu yang buat kami penasaran. Apa saja itu ? Monggo dibaca sampai habis... !!!


Happy Feet ( foto di atas )

Masakan ini paling enak menurut saya. Terbuat dari daging ayam, telor dadar dan susi yang berbentuk tiga pinguin lucu yang sayang untuk dimakan. Yang paling enak yaitu saos kecapnya. Asem manis gimana gitu. Bila makan jenis susi ini, masakan si doi lewat mah. 


Salmon Maki ( foto di atas )

Menu ini adalah susi pertama kali saya makan. Rasanya agak sedikit aneh, asem bercampur kecut. Mungkin dari ikan salmonnya yang dimasak setengah matang dan dibumbuin dengan bumbu-bumbu pilihan, sehingga susi ini makin lama makin lezat. Saya baru beberapa kali makan susi, dari awalnya gak suka jadi suka karena rasanya yang gurih. Cukup makan tiga salmon maki, kita sudah dibuat kenyang. 


Choco Adict ( foto di atas )

Es Cream satu ini enak-enak nikmat. Berhubung saya pecinta cokelat, jadi langsung saja saya memesan satu porsi Choco Adict. Komposisinya ada bubuk cokelat, kue moci, potongan buah strauberry, dan es cream rasa coklat di bagian tengah. Saran saya, menu ini dinikmati sehabis makan hidangan utama. 



Nongkrong sambil makan, gak lengkap rasanya bila gak foto-foto eksis ( bukan alay lhoo ya ). Sebelum foto, jangan lupa berdoa dulu biar hasilnya bagus gitu. Ngemil kali ini sempurna !!! he..he..he..


Tempat yang nyaman, adem, menarik dari tempat duduknya yang berwarna-warni, dinding yang dipenuhi dengan lukisan beruang lucu, pelayanan yang ramah dan cocok sekali untuk tempat berkumpul dengan keluarga, sahabat dan pacar ( kalo punya broo ). Kalian jangan khawatir soal harga, harga makanan dan minuman di Itadakimasu cukup terjangkau dan sesuai dengan rasanya yang lezat dan cocok di lidah ( menurut saya ). Baru kali ini saya mencoba kuliner khas Jepang dan membuat saya pengen balik kesini lagi. 

Kalo teman-teman masih penasaran dan belum percaya, silahkan datang langsung ke Itadakimasu ( bukan promosi lhoo ya ).

Bila ada kata-kata yang kurang berkenan di hati dan ada kesalahan dalam penyampaian informasi mengenai Itadakimasu, mohon dimaafkan dan segera diluruskan. Ditunggu kritik dan sarannya. Terimakasi.

Catatan :
Alamat : Di Lantai 1 depan Burger Kingg dan dekat dengan J-Co, Lombok Epicentrum Mall, Kota Mataram.

Penulis : Lazwardy Perdana Putra

google.com

Monday 8 August 2016

Bergalau di Bukit Galau, Sumbawa Barat


Ada yang sudah tau letak Bukit Galau ???

Mungkin hanya sebagian orang saja yang sudah mengetahui tempat ini. Tempat yang baru saja populer di instagram, menambah destinasi wisata Sumbawa Barat semakin populer saja. Semakin hari ke hari ada saja destinasi di kabupaten baru ini yang sedang naik daun. Sebut saja seperti Pulau Kenawa, Paserang dan Air Terjun Kalela yang sudah mulai terkenal beberapa tahun yang lalu. 

Banyak para pecinta traveling dan backpacker yang jauh-jauh dari pulau seberang berdatangan ke Pulau Sumbawa. Termasuk saya sendiri yang sangat penasaran dengan keindahan alam Sumbawa Barat. Kali ini, saya bersama teman-teman mampir di sebuah bukit yang diberi nama Bukit Galau. 

Semenarik apakah Bukit Galau, Sumbawa Barat ?. Yuuk, simak terus cerita saya kali ini !!!.





Mungkin keindahan dari Bukit Galau yang saya tulis, bisa terwakilkan dari foto-foto yang ada di postingan ini. Tapi saya kurang puas dengan menampilkan foto saja, tanpa menceritakan perjalanan saya bersama Crew Patrick walaupun agak sedikit curcol ( curhat colongan ).

Membutuhkan waktu kurang lebih empat jam perjalanan dari Kota Mataram, Pulau Lombok menggunakan sepeda motor alias touring kecil-kecilan, akhirnya kami sudah sampai di Bukit Galau. Nama sebenarnya adalah Bukit Samarekat, entah mengapa orang-orang menyebutnya dengan Bukit Galau. 

Menurut saya mungkin karena jalan raya yang berkelok-kelok seperti ular mengitari bukit ini makanya disebut dengan Bukit Galau, atau banyak cewek cowok yang datang kesini dengan membawa perasaan galau habis diputusin dengan kekasihnya. Untung saja belum ada kasus yang nekat loncat dari bukit ini, Semoga saja gak ada yang segila itu. Hanya menduga-duga.




Sorry agak panjang pendahuluannya,hehehe.. 

Bagi yang gak sengaja buka Mbah Google, terus melihat postingan ini, terus ikhlas untuk mampir sekalian baca tulisan apa adanya ini, teruuussss apa saja bolehlah ( sudah mulai galau ). Saya berikan petunjuk untuk datang kesini. 

Jalurnya gak susah, Bukit Galau sebenarnya merupakan jalur yang menghubungkan Kota Taliwang dengan Kota Sumbawa Besar. Bagi yang baru datang dari Pelabuhan Pototano, dan langsung mengambil jalur ke arah Kota Taliwang ( ada plank di kiri jalan ), pasti gak akan melewati bukit ini. Gak ada papan petunjuk yang menjelaskan posisi bukit ini, di Google Maap juga gak ada yang menjelaskan tentang Bukit Galau.




Gimana untuk bisa menemukan tempat ini ? Caranya adalah bila kalian baru datang dari Pelabuhan Pototano, jangan langsung belok kanan ke arah Kota Taliwang. Ambil jalur ke arah Kota Sumbawa Besar. Nanti di pertigaan kedua, baru belok ke kanan menuju Kota Taliwang. Pasti kalian melewati bukit ini. Tandanya bila kalian sudah sampai di jalur berkelok-kelok dengan banyak bukit-bukit kecil, berarti kalian sudah berada di perbukitan Samarekat alias Bukit Galau. Atau kalian ingat baik-baik beberapa foto yang saya posting ini.

Kece bukan,..???. Walaupun bukan orang Sumbawa, saya suka tempat ini. 

Tempat ini sangat cocok untuk tempat kita beristirahat sejenak dari perjalanan yang cukup panjang. Kami dimanjakan dengan pemandangan yang menyejukkan mata dan hati. Bila musim penghujan, bukit-bukit di sekitar Samarekat ini sangat hijau. Bukit Galau is Beautiful. Pas juga dijadikan tempat melihat sunset dan sunrise. 


Bila di Bandung ada Tebing Keraton yang lagi terkenal di Instagramnya orang Bandung. Kalo di Sumbawa Barat ada Bukit Galau, Samarekat yang menjadi destinasi Instagramnya orang Sumbawa dan Lombok. 

Jujur, sampai artikel ini selesai saya tulis, perasaan galau masih terasa untuk kembali ngetrip lagi bersama para crew "Crew Patrick" ke tempat-tempat yang lebih kece lagi. Amiiin. 

Salam dari Bukit Galau, Samarekat, Sumbawa Barat. My Trip My Adventure ( diambil dari judul acara jalan-jalan di TV nasional ).

Catatan :
Rute yang saya tempuh : Kota Mataram - Narmada - Kopang - Aikmel - Pringgabaya - Labuan Lombok - Pelabuhan Kayangan - Nyeberang dengan kapal ferry - Pelabuhan Pototano - Bukit Galau, Samarekat.

Penulis : Lazwardy Perdana Putra

Tuesday 2 August 2016

Mengenal Desa Labuan Lalar : Sunset Point


Saya rasa trip kali ini gak ada ruginya alias terpuaskan. Banyak melihat keindahan alam sepanjang perjalanan menuju Desa Labuan Lalar, Sumbawa Barat.  Desa ini sangat berkesan bagi saya pribadi, dari sejarah, landscape, sampai budayanya yang membuat saya tertarik datang ke kampung halaman bapak saya ini.

Menemukan apa yang saya cari yaitu sunsetnya yang membuat mata dan hati langsung jatuh cinta. Kalian bisa bayangin, tempat yang belum banyak orang tahu ternyata memiliki keindahan sunset yang sangat luar biasa. Gak kalah dengan di tempat terkenal lainnya.

Seperti trip-trip sebelumnya yang pernah saya tulis, kalo ke suatu tempat yang memiliki pantai yang unik dan kece, kurang lengkap rasanya bila gak mengenal lingkungan di sekitarnya. Saya sendiri mengenal desa ini hanya dari cerita datuk ( nenek saya ). Sebelumnya saya pernah dibawa kesini, tapi saat itu saya masih sangat kecil, jadi sudah lupa.

Cerita demi cerita saya senang mendengarnya, apalagi gaya datuk bercerita membuat betah berlama-lama duduk di sebuah kursi sambil minum kopi susu dengan sepiring pisang goreng. Dari pantai, pegunungan, masa kecil datuk yang penuh suka duka, rumah panggung, penduduknya, sampai bertemunya datuk cewek dengan datuk cowok disini ( datuk mulai curhat ). Semua cerita dikemas dengan manis sehingga membuat saya membayangi begitu indahnya tanah kelahiran datuk dan bapak.



Saya mencoba mempraktekkan saat saya membayangi suasana Desa Labuan Lalar dengan memakan sepiring pisang goreng ( gak makan piringnya lhoo ya ) dan segelas kopi susu hangat. Apa yang diceritakan oleh datuk ternyata sama. Benar-benar betah tinggal disini. Maklum, orang kota jadi lebih seneng pergi ke tempat yang tenang, indah dan jauh dari kesibukan perkotaan. 




Gak lama duduk-duduk santai di atas rumah panggung sambil menikmati pisang goreng dan kopi susu hangat, waktu sore pun tiba. Saya memutuskan untuk berkeliling kampung sendirian dengan berjalan kaki. Melihat anak-anak kecil yang lagi bermain di tepi pantai mengingatkan saya masa-masa kecil dulu.

Salah seorang anak datang menghampiri untuk minta difotoin. Dengan kamera yang saya bawa, saya memfoto mereka semua. Mendengar bahasa mereka, saya ingat dengan bahasa yang sehari-hari digunakan oleh datuk di rumah. Bahasa Bajo, bahasa nenek moyang dari desa ini. 








Berjalan sedikit ke arah utara desa, saya menikmati sore itu di sebuah dermaga kecil yang baru selesai dibangun. Bertanya-tanya tentang dermaga ini, salah seorang bapak paruh baya bercerita kalo dermaga ini belum diresmikan. Pantas saja sepi dan gak ada kegiatan bongkar muat barang dari kapal barang disini. Walaupun demikian dermaga ini sangat cocok untuk dijadikan tempat menghabiskan waktu sore itu. Saya memutuskan untuk menunggu senja tiba di dermaga ini.




Senjapun tiba. Matahari mulai turun dan perlahan-lahan menghilang. Meninggalkan seberkas cahaya yang sangat cantik. Penampakan siluet yang begitu indah, menambah kebahagiaan saat berlibur di desa ini.



Perlahan-lahan langit pun sudah mulai tampak gelap. Sunset yang sangat indah menutup cerita perjalanan saya dari desa ini. Malam terakhir di desa ini sebelum besok pagi balik ke Kota Mataram, Pulau Lombok. So Enjoy, Sunset is Beautiful.

Catatan :
Jalur menuju Desa Labuan Lalar : Kota Mataram - Pelabuhan Kayangan, Lombok Timur - Pelabuhan Pototano, Sumbawa Barat - Seteluk - Kota Taliwang - Desa Labuan Lalar ( arah menuju ke Jereweh ). 

Penulis : Lazwardy Perdana Putra