Thursday 14 August 2014

Sunset Cantik Senggigi Beach


Beberapa waktu lalu, saya dengan keluarga menghabiskan waktu liburan pasca lebaran Idul Fitri. Kebetulan tujuan kami yaitu daerah Senggigi. Jika mendengar nama Senggigi pasti semua orang tau, bahkan sebelum saya lahir, Senggigi udah terkenal sampai ke luar negeri. Begitu juga dengan segala macam informasi yang berada di media sosial dan media cetak yang udah banyak sekali menjelaskan keindahan pantai ini dan keindahan sunsetnya dengan bukti  foto-fotonya yang gak pernah bohong.

Gak sengaja kami mengambil hari Sabtu untuk berlibur dengan alasan menghindari keramaian. Perlu diketahui, bahwa jika waktu libur, pantai ini sangat ramai sekali oleh para pengunjung baik orang lokal sendiri maupun orang dari negeri yang sangat jauh. Gak lupa juga kamera udah siap di dalam tas, siapa tau ada keindahan yang sayang bila terlewatkan.

Ternyata apa yang saya harapkan terkabul. Cuaca saat itu lagi cerah dengan tinggi gelombang laut yang normal walaupun angin lumayan kencang karena pada saat itu udah memasuki bulan Agustus. Banyak hal yang dapat kita lakukan disana. Para pengunjung juga dimanjakan dengan adanya fasilitas snorkeling dan bermain kanu. Hotel-hotel di sekitar pantai juga gak mau kalah dengan memberikan hiburan kepada para pengunjung,terutama tamu hotel yang menginap.

Jika berbicara soal kuliner, di pantai ini juga ada kuliner khas Lombok yang dapat ditemui yaitu sate bulayak yang sangat lezat di lidah dan harganya terjangkau. Senggigi selalu memberikan kepuasan kepada siapa saja yang berkunjung ke tempat destinasi wisata nomor satu di Lombok ini. Kenapa saya bilang nomor satu,karena siapa pun yang datang ke Lombok, pasti selalu ke tempat ini. Bisa dibilang Pantai Senggigi menjadi tempat favorit buat para wisatawan lokal maupun mancanegara.

Sekitar jam 6 sore, matahari udh mulai tenggelam. Saat itu cuaca di Bali cukup cerah berawan, beruntung sekali pada saat itu. Jika kita mau melihat sunset yang cantik dari Lombok, harus banyak berdoa biar di Bali gak hujan ato mendung karena jika hujan ato mendung, sunset itu gak akan terlihat.

Menjelang senja yang sangat indah di Pantai Senggigi

Paling enak juga melihat sunset sambil bermain kanu ato nongkrong di jembatan penyebrangan menuju Gili Trawangan yang ada di pinggir pantai. Asyik bener emang kalo berlibur kesini. Dengan duit pas-pasan saja udah bisa ke Lombok. Siapa bilang ke Lombok itu mahal, Hoax semua itu.

Matahari terbenam di Pantai Senggigi, Cantiknya !!! 

Selamat berlibur ke Lombok


Tuesday 12 August 2014

Keindahan Desa Sembalun, Lombok Timur


Lombok gak hanya terkenal dengan pantai-pantainya yang luar biasa kerennya, tapi disisi lain Lombok mempunyai pemandangan alam pegunungan yang sungguh luar biasa indahnya. Biasanya saya menulis pantai-pantai di Lombok.  Kali ini kita tinggalkan dulu panas-panasan di pantai indahnya, digantikan dengan cerita tentang perjalanan di Desa Sembalun yang ada di Lombok Timur.

Mungkin sebelumnya, banyak sekali informasi yang kita temukan melalui internet ato buku-buku wisata tentang Desa Sembalun. Desa ini bisa dibilang berada di lembah gunung, yaitu Gunung Rinjani. Jika diliat dari google earth, desa ini sangat mudah ditemukan. Perjalanan dari Kota Mataram menuju ke Sembalun sekitar 2 jam waktu normal. Para pendaki yang akan mendaki Gunung Rinjani juga akan menuju desa ini untuk memulai start pendakian. Banyak hal yang dapat kita temukan disini. Gak nyesel deh pokoknya.

Jalan menuju Desa Sembalun, pas banget ada kabutnya

Perjalanan saya berawal dari rencana dengan teman-teman yang udah lama gak pernah jumpa. Maklumlah, kami semua gak mahasiswa lagi kecuali satu orang yang melanjutkan ke S2 tahun ini. Jadi kesibukan masing-masing yang membuat kami jarang berjumpa yaitu selama 7 bulan lamanya. Hari itu pas hari libur, yang sengaja kami ambil karena bertepatan dengan acara ulang tahun salah satu teman kami. Awalnya sih mau menyebrang ke Gili, tapi karena saat itu cuaca di laut lagi buruk, jadinya diputuskan untuk merasakan yang sejuk-sejuk dulu.

Istirahat sejenak setelah beberapa kilometer melewati jalan menanjak

Sebelum hari H berpetualang, saya menyibukkan diri mencari segala macam informasi mengenai desa ini melalui internet dan bertanya langsung kepada teman yang udah kesini. Pastinya ya meminta saran dan apa saja larangan bila menuju desa ini. Gak lupa juga menanyakan musim buah strauberry yang katanya di antara bulan Mei - Agustus lagi panen-panenya disana,itu versi salah satu teman sih. Penginapan pun gak luput dari pencarian sebelum kesana, awalnya sih udah dapet penginapan dengan harga murah, tapi gak jadi menginap dengan alasan ada acara esok harinya. 

Setelah semua informasi dan persiapan udah lengkap, kami pun memulai berpetualang. Mulai start dari Selong,Lombok Timur dengan memakai motor matic kesayangan, menuju Desa Sembalun. Jika dari Selong ke Sembalun,cuma memakan waktu sekitar 1 jam waktu normal. Cuaca pada saat itu sangat cerah berawan dengan hawa pagi yang dingin. Kondisi lalu lintas juga ramai lancar. Jalur yang dilewati memakai jalur umum yaitu Selong kemudian ke arah Rempung, bertemu dengan perempatan Rempung belok kanan yang menuju ke arah Aikmel. Gak lupa di Aikmel kami mengisi full tangki bensin motor karena buat jaga-jaga bila kehabisan bensin bila menanjak ke arah Sembalun. Setelah tangki bensin udah full, kami melanjutkan perjalanan menuju tempat tujuan. Perlu diingat bila udah bertemu dengan perempatan di pasar Aikmel, jika belok kanan akan mengarah ke Pelabuhan Kayangan, sedangkan jika ambil jalur lurus kita menuju ke Sembalun. 

Kebetulan pas istirahat di salah satu tempat bertemu dengan rombongan bule asal Australia,akhirnya foto together deh 

Nah dari sini perjalanan dimulai, jalan udah mulai kecil tapi kondisi aspal masih mulus-mulus aj. Melewati pedesaan dan hawa udah mulai agak dingin dan sejuk. Selanjutnya desa yang akan dilewati yaitu Desa Suela. Nah sebelum sampai di desa ini, akan bertemu dengan dua pertigaan yang membuat kami pada saat itu kebingungan. Saking bingungnya saya mengentikan laju motor pas di pertigaan, Setelah meminggirkan motor, saya menanyakan kepada ibu-ibu penjaga warung yang berada disana. ibu itu mengatakan jika ke Sembalun belok kanan. "Terimakasi bu" jawab saya. Segera melanjutkan perjalanan lagi, nah ketemu lagi dengan pertigaan, tapi pertigaan ini gak membuat kami terkecoh, kami ambil jalur yang ke kanan. Setelah melewati pertigaan,barulah kita sampai di Desa Suela.

Dari Desa Suela kita bertemu lagi dengan pertigaan. Nah disitu ada plank bertuliskan jika mau ke Lemor dan Sembalun harus belok kiri. Syukurlah udah ada plank bertuliskan jalur yang benar. Perjalanan semakin seru saja rasanya, setelan memasuki pintu gerbang " Selamat Datang di Taman Nasional Gunung Rinjani", jalan udah mulai menanjak dan berliku. Ada kejadian yang menggelikan pada saat itu, saya kebetulan berpasangan dengan teman yang sama-sama gemuk,sedangkan pasangan teman yang lain pada kurus-kurus. Lucunya, pas jalan mulai menanjak, motor yang saya bawa agak berat naiknya. Takut jika gak sampai ke atas, malah nantinya mundur. Paksakan saja naik walaupun pelan, sedangkan teman yang lain pada tertawa liat kondisi kami yang mengenaskan.

Hampir setengah jam lamanya melewati jalan menanjak, sampai juga kita di daerah Pusuk. Pusuk adalah nama tempat yang memiliki pemandangan yang indah, bisa melihat Desa Sembalun dari atas tempat ini. Banyak para pengunjung yang mengabadikan foto mereka disini. Di tempat ini disediakan tempat peristirahatan buat para pengunjung. Penjual makanan dan minuman pun gak ketinggalan untuk menjual dagangan mereka disini. Ada cerita lucu disini, salah satu teman menanyakan ke penjual minuman, disini ada minuman yang dingin. Serentak orang yang mendengarkan semuanya tertawa. hahaha... Mana ada minuman dingin di daerah pegunungan yang super duper dingin suhunya, yang ada minuman hangat saja.

Kenikmatan yang gak terkalahkan yaitu minum kopi susu hangat 

Si Irfan salah satu temen yang lagi bermain dengan si Songgokong dari Sembalun

Akhirnya kami semua memesan kopi hangat untuk menghangatkan tubuh yang udah menggigil. Setelah beristirahat sejenak dan gak lupa berfoto-foto, kami melanjutkan perjalanan ke Desa Sembalun. Desa Sembalun ada dua yaitu Sembalun Bumbung dan Sembalun Lawang. Suasana pedesaan yang sangat ramai meskipun dikelilingi oleh bukit-bukit dan berada dibawah kaki Gunung Rinjani. Kali ini, kondisi jalan gak menanjak lagi alias menurun sampai di desa. Sesampainya di desa, kami mencari masjid untuk melaksanakan shalat dzuhur sekalian mencari warung buat makan siang. Indah sekali pemandangan yang saya liat dari halaman masjid. Gak henti-hentinya untuk mengucapkan syukur atas kebesaran Tuhan yang menciptakan dunia ini beserta isinya.
***
Saking takjub dengan keindahan desa, gak nyadar kalo difoto juga

Suasana desa pada siang hari, tenang dan jauh dari keributan kota

Akhirnya ketemu juga sama abang bakso, makan yang hangat-hangat biar gak kedinginan

Shalat udah, makan udah. Akhirnya kami memutuskan untuk berkeliling desa. Desa yang indah dan sejuk alias dingin banget. Setelah berkeliling sambil mencari tempat yang cocok buat berfoto, kami menemukan beberapa penjual strauberry yang berada di pinggir jalan utama desa. Disana ada strauberry yang udah dbungkus-bungkus memakai kotak mika, ada juga yang masih di kebunnya. Saya dan teman-teman memilih untuk memetik langsung di kebunnya. Sayang sekali, pada saat itu buahnya udah hampir habis karena sebelum kami kesana, udah ada tamu yang memborong buah strauberry. Kami sih bukan niat memetik buah strauberry tapi niatnya buat berfoto-foto di kebunnya.hehehe...#Alibi. 

Kalo bisa nebak ini di bagian mana ya di desa Sembalun ???

Kenyang memakan strauberry, akhirnya kami memutuskan untuk membawa pulang beberapa buah beserta bibitnya untuk oleh-oleh orang rumah. Cukup murah untuk memborong buah strauberry di Desa Sembalun dan penjualnya ramah-ramah, kalo itu sih jangan ditanya lagi. Orang Lombok itu ramah-ramah dengan para pendatang yang datang ke tempat mereka dan keamanan juga terjamin. Jadi teman-teman jangan khawatir jika tersesat di tengah jalan, tanya saja sama orang disana pasti dijawab dengan ramah oleh mereka. "Malu Bertanya Sesat di Jalan", itu istilah umum yang sering kita dengar. hehehe...

Si Kipli lagi ngerayu ibu penjual strauberry biar dikasi harga murah.. mantaappp broo,lanjutkan

Bibit strauberry yang kami bawa pulang buat oleh-oleh orang rumah

Setelah berkeliling desa dan beinteraksi dengan penduduk disana, kami memutuskan untuk balik ke Kota Selong. Masih belum puas rasanya menikmati keindahan alam yang ada di Taman Nasional Gunung Rinjani ini, Insyaallah di kesempatan lain, saya akan datang kembali ke desa ini untuk mencari cerita yang lainnya. Buat temen-temen yang kebetulan datang berlibur ke Pulau Lombok, jangan lupa mampir ke Desa Sembalun. Dijamin gak nyesel kalo kesini. 


Notes :
1. Perjalanan menuju Desa Sembalun dari Kota Mataram menempuh waktu 2 jam waktu normal.
2. Rute yang akan dilewati kalo dari;

- Kota Mataram : Kota Mataram - Narmada - Kopang - Masbagik - Aikmel - Suela ( berbelok ke kiri arah Lemor dan Sembalun ) - Lemor - Sembalun Bumbung - Sembalun Lawang.

- Pelabuhan Kayangan : Pelabuhan Kayangan - Peringgabaya ( belok ke kanan arah Makam Selaparang ) - Suela ( belok ke kanan arah Lemor dan Sembalun ) - Lemor - Sembalun Bumbung - Sembalun Lawang.

- Bandara BIL : Bandara ( ke arah Kota Mataram ) - Penujak ( belok kanan ke arah Praya ) - Praya - Kopang - Masbagik - Aikmel - Suela - Lemor - Sembalun Bumbung - Sembalun Lawang.

- Arah Utara : Kota Mataram - Senggigi - Malimbu - Pelabuhan Bangsal - Tanjung - Bayan - Senaru - Sembalun Lawang - Sembalun Bumbung.

3. Sekitar bulan Mei - Agustus lagi panen buah strauberry.
4. Kalo mau kesana mesin kendaraan udah dipastikan dalam kondisi baik.
5. Buah Strauberry harga per kilonya 50ribu, yang udah dalam kotak mika 5ribu per kotak. Bibit juga dijual seharga 10 ribu 3 bibit. Biaya masuk kebun 5ribu.
6. Buat yang akan menginap ada beberapa penginapan yang berhasil saya catat ;

- Paeredoe 1 Homestay. Lokasi : Sembalun Bumbung. Tarif : Rp 150.000 - Rp 250.000
  Cp : Lalu Maruhun 081917714514

- Paeredoe 2 Homestay. Lokasi : Sembalun Bumbung. Tarif : Rp. 150.000 - Rp.375.000
  Cp : Lalu Maruhun 081237965580

- Royal Homestay. Lokasi : Sembalun Lawang. Tarif : Rp.200.000
  Cp : 081805791762

- Local Homestay. Lokasi : Sembalun Lawang. Tarif : Rp.150.000
  Cp : Ruslan 081763041380

- Maria Guesthouse. Lokasi : Sembalun Lawang. Tarif : Rp.250.000
  Cp : 081997882691

- Lembah Rinjani. Lokasi : Sembalun Lawang. Tarif : Rp.300.000 - Rp.400.000
  Cp : Ani 081803652511

Selamat berpetualang... Jika ada info yang kurang tepat dapat segera dikoment ya.. Terimakasi


Penulis : Lazwardy Perdana Putra



Monday 4 August 2014

Nambung Beach, Air Terjun Air Asin


Saat ini kalo mendengar nama Nambung Beach, ada yang tau ada juga yang belum tau. Yang udah tau tapi belum kesana lebih banyak daripada yang udah kesana tapi belum sempat beritau, apalagi yang belum tau sama sekali dimana yang namanya Nambung Beach. Nama ini sekarang lagi terkenal di dunia maya, apalagi yang sering buka situs wisata di Lombok pasti udah pernah melihat keindahan pantai ini. Nambung Beach terletak di Desa Nambung, Kecamatan Sekotong, dekat dengan Teluk Sepi atau perbatasan antara Lombok Barat dengan Lombok Tengah. 

Namanya yang sering dibicarakan dari mulut ke mulut, membuat rasa penasaran saya semakin hari semakin besar. Berawal dari sering membaca blog-blog orang yang membahas khusus tentang pantai ini. Kesan pertama kali melihat foto-fotonya di dunia maya, sangat takjub sekali. Ingin rasanya meminjam pintu ajaibnya Doraemon agar bisa cepat sampai kesana. hahaha. Gak lupa saya mencatat jalur menuju pantai yang katanya orang yang sebelumnya udah kesana memiliki khas yang gak ada di pantai lain. Apa itu ???, ya karena pantai itu memiliki air terjun yang dimana air nya berasa asin. Jelas, airnya asin karena itu air yang berasal dari deburan ombak air laut. Sehingga dikenal juga dengan nama Air Terjun Air Asin.

Nambung Beach dengan batu karangnya 

Setelah mendapat info yang cukup dari berbagai sumber yang dapat dipercaya dan waktu yang tepat menuju kesana. Alhamdulillah, akhirnya touring ke Nambung Beach menjadi kenyataan. Terimakasi buat Kak Ari, Mbak Dini dan Adek Adit yang ikut menjadi bagian dari touring ini. Kita sepakat untuk pergi habis lebaran Idul Fitri dan sengaja mengambil hari libur menuju kesana biar banyak temen dan gak sepi-sepi amat.

Okeee...Perjalanan kami berawal dari Kota Mataram. Kebetulan cuaca lagi cerah-cerahnya dan kondisi kendaraan yang dipakai dalam kondisi sehat pula. Kami berempat memakai sepeda motor matic dan gak lupa memakai jaket dan pelindung diri dari sinar matahari. Untuk mencapai pantai tersebut, kita harus menempuh jarak kurang lebih 60 km dan memakan waktu 2 jam waktu normal dari Kota Mataram. Jalur yang ditempuh melewati Kota Gerung,Lombok Barat kemudian ambil jalur menuju ke Pelabuhan Lembar. Nanti sebelum masuk di Pelabuhan Lembar, ada pertigaan dan ambil jalur yang menuju ke Sekotong atau belok ke kiri dari pertigaan tersebut. 

Alhamdulillah sepanjang jalan dari Kota Mataram sampai di daerah Lembar lancar-lancar saja walaupun banyak kendaraan besar seperti truk yang menuju pelabuhan. Setelah mengambil jalur yang menuju Sekotong, kami dimanjakan dengan pemandangan deretan bukit-bukit dan perkampungan masyarakat disana, Indah sekali. Setelah beberapa lama kemudian, kita bertemu dengan pertigaan lagi. Disini kita disuruh memilih mau mengambil jalur atas atau jalur bawah. Kalo jalur atas kami jalan lurus, sedangkan jalur bawah, kami harus berbelok ke kanan. Saat itu kami memilih jalur atas dengan tujuan lebih cepat sampai daripada mengambil jalur bawah. Setelah melewati jalur atas, bertemu lagi dengan pertigaan, jalan lurus saja jangan belok-belok lagi. 

Kira-kira 3 km berjalan, bertemu lagi dengan pertigaan. Nah disini intinya, kalo dilihat dari plank yang ada di pinggir jalan, Kalo ke Teluk Sepi belok kiri dan kalo belok kanan ke Pelabuhan Tawun dan Gili Nanggu. Karena niatnya udah mau ke Nambung, kami mengambil jalur yang menuju Teluk Sepi. Nambung Beach terletek di timurnya Teluk Sepi, jadi gak salah kita mengambil jalur yang menuju teluk ini. 

Udah 1,5 jam lamanya kita menempuh perjalanan, Akhirnya sampai juga di Teluk Sepi. Begitu melihat indahnya teluk ini dari atas bukit, cantik sekali dan memberi ketenangan di dalam hati. Bener-bener sepi seperti namanya. Saya kira udah sampai di Nambung Beach, ternyata masih jauh. Disana bertemu lagi dengan pertigaan, sempat bertanya sama anak-anak kecil yang lagi duduk-duduk di depan warung. Mereka menjawab, " Jalan lurus, Pantai Nambung udah deket sekitar 7 km lagi ". Mendengar perkataan mereka, saya jadi gak sabar cepat-cepat sampai disana. Dengan kecepetan 80 km/ jam, saya bawa lari motor sekencang-kencangnya. 

Kira-kira 2 jam memakan waktu dari Kota Mataram, akhirnya sampai juga di Desa Nambung. Perkampungannya ramai dengan rumah-rumah berkhas desa di pantai. Setiap rumah memiliki tempat parkir kendaraan buat para tamu yang berkunjung ke Nambung. Dijamin aman dan masyarakat disana ramah-r
amah terhadap pengunjung. Baik wisatawan lokal maupun asing bercampur baur menikmati keindahan pantai ini. 


Saya bersama Nambung Beach

Main kunfu dengan atlet juara kunfu antar kampung

Pasir Merica Nambung Beach

Berpasir putih dengan bentuk pasir seperti butiran merica, air laut yang jernih berwarna hijau muda, biru muda dan biru tua. Gak lupa deretan bukit-bukit sepanjang pantai yang berwarna hijau kuning dan batu-batu karang yang mempercantik pantai ini,semuanya lengkap. Rasa capek pun hilang setelah melihat pemandangan pantai yang terkenal dengan air terjunnya ini. Setelah beberapa saat istirahat sambil menikmati pemandangan yang baru pertama kali saya liat di pantai ini, kami berempat segera menuju air terjun air asinnya. Lumayan jauh sih, tapi rasa capek dikalahkan dengan rasa penasaran. Sinar matahari pun gak terasa di kulit karena tiupan air laut yang kencang, panas pun gak terasa.

Istirahat sejenak di salah satu warung 

Mbak Dini dengan Adik Adit 

Disana ada dua pilihan menuju air terjunnya, bisa berjalan kaki atau naik perahu nelayan yang udah disiapkan. Kebetulan saya bertanya dengan yang pemilik perahu, tarif untuk sekali antar yaitu 5 ribu per orang atau 10 ribu pulang pergi. Cukup murah juga kalo dihitung-hitung, tapi kami memilih tetap berjalan kaki sambil menikmati pemandangan pantai dan gak lupa mengambil foto pastinya. Gak terasa sampai juga di tempat air terjun yang terkenal itu, ramai sekali dengan para pengunjung. Saya pun gak mau kalah sama mereka, saya langsung menuju batu karang yang sangat besar buat menunggu air terjunnya dari deburan ombak laut. 

Jalan menuju Air Terjun Air Asin 

Eksis dulu 

Asyiiikk... Air terjunnya indah sekali. Gak lupa saya mengabadikan semua moment-moment disana dengan sebuah kamera yang saya bawa. Terbayarlah udah rasa penasaran dengan melihat secara langsung air terjun air asin milik Nambung Beach. Lombok emang indah, gak nyesel kesini pokoknya. Setelah 4 jam disana, kami sepakat untuk balik ke Kota Mataram. Terimakasi Nambung Beach atas sajian pemandangannya. Suatu saat nanti saya akan balik kesini lagi. 

Air Terjun Air Asin

Sayang agak blur hasil fotonya 

Adik Adit dan Mbak Dini yang lagi eksis di atas batu



Notes : 
1. Nambung Beach terletak di Desa Nambung, Kecamatan Sekotong atau dekat dengan Teluk Sepi.
2. Jarak tempuh dari Kota Mataram ke Nambung Beach kurang lebih 60 km idengan memakan waktu 2 jam waktu normal.
3. Jangan lupa membawa perlengkapan seperti air putih yang banyak bagi yang mau berhemat dan bekal makan siang, soalnya disana gak ada nasi bungkus. Adanya Pop Mie dan aneka minuman seperti kopi, es kelapa muda dan teh hangat.
4. Bagi yang malas berjalan kaki menuju air terjun air asin, bisa menyewa kapal perahu milik masyarakat disana dengan hanya membayar 5 ribu per orang.
5. Buat keamanan anda, usahakan jangan pulang terlalu sore ato malam soalnya masih rawan kejahatan. 

Selamat berlibur ke Lombok :)


Penulis : Lazwardy Perdana Putra