Cihuuuyyyyy... !!!
Akhirnya saya dapat menulis lagi tentang pertualangan saya dengan para sahabat ke salah satu gili yang terindah di Pulau Lombok. Awalnya kami berlima sejak sebulan yang lalu sudah bersepakat menghabiskan waktu akhir pekan di Gili Nanggu sambil bersnokeling. Rencana itu terlaksana juga akhir pekan kemarin tepatnya di penghujung berakhirnya musim penghujan yaitu pertengahan Bulan Maret. Sebelumnya, kami hanya berempat yang akan pergi, ternyata tambah satu personil lagi yang ikut. Jadilah kami seperti boyband yang terdiri dari cowok-cowok cakep dan memiliki jiwa petualang sejati yang siap mengexplore Gili Nanggu dan sekitarnya.
Sekitar jam sepuluh pagi kami sampai Pelabuhan Tawun, Sekotong, dimana dari tempat ini kami akan menuju ke Gili Nanggu menggunakan perahu boat yang sudah kami sewa sebelumnya. Kebetulan cuaca berpihak kepada kami serta gelombang laut lumayan berarus tenang sehingga perjalanan ke Gili Nanggu, Alhamdulillah berjalan dengan lancar.
Gili Nanggu berada di wilayah Sekotong, Lombok Barat. Selain Gili Nanggu, ada juga Gili Tangkong, Gili Sundak dan Gili Kedis yang terdekat dengan Gili Nanggu. Tapi sayang kami gak sempat menginjakkan kaki di Gili Tangkong karena kami sudah menyewa perahu boat sesuai dengan paket yang kami pilih yaitu explore Gili Nanggu, Sundak dan Kedis. Oke..gak apa-apa, kami akhirnya cuma bisa memandang Gili Tangkong dari perahu boat yang sedang menuju Gili Nanggu. Cuaca cerah berawan dengan angin laut yang sepoi-sepoi mengawali ngetrip kami.
"Welcome Gili Nanggu", kata Pak Soleh, kapten perahu boat yang kami tumpangi. Bapak yang sangat ramah dan baik kepada kami. Kurang lebih lima belas menit waktu kami berlayar dari Pelabuhan Tawun menuju Gili Nanggu, waktu yang sangat singkat memang.
Sesampai di dermaga penyeberangan Gili Nanggu, saya sempat melihat kapal patroli milik polisi laut. Wiiih, ternyata disini terjamin keamanan para wisatawan yang berlibur di Gili Nanggu. Yang penting jangan ngadain razia orang cakep saja disini pak, ntar repot urusannya ( he..he..becanda ).
Santai - santai dulu di sebuah berugaq yang dibangun oleh pengelola gili untuk para wisatawan. Cukup ramai juga wisatawan yang kesini, satu per satu perahu boat yang membawa wisatawan berdatangan. Jika dibandingkan dengan Gili Trawangan, Gili Nanggu gak terlalu ramai didatangani seperti Gili Trawangan yang sudah gak diragukan lagi keramaian wisatawannya. Tapi di gili ini keren cooyy terumbu karang dan ikan-ikannya, gak kalah sama yang ada di Gili Trawangan.
Ada cewek cakep lagi main ayunan cooy, ayoo kita kenalan. Eeettss, kenalannya gak jadi saja karena ada penjaganya dari marabahaya godaan para lelaki hidung belang ( he..he..he..). Cukup memandang dari kejauhan saja, bukannya pengecut atau malu mas broo, tapi memang waktunya gak tepat buat kenalan ( titik ).
Kita tinggalin dulu para cewek-cewek cakep yang lagi bermain ayunan. Saatnya kita mulai snorkeling dulu, sambil mencari ikan buat dibawa pulang ke rumah. Sayang sekali cooy, saya lupa membawa pembungkus anti air buat hp. Jadinya kami gak bisa mengambil foto-foto dari dalam laut untuk diperlihatkan kepada teman-teman yang membaca blog saya ini, "I'am sorry".
Waaah, ternyata ada Mrs.bule yang lagi jalan-jalan di pinggir pantai Gili Nanggu. Sambil menyelam minum air, sambil snorkeling ria bisa melihat bule yang lagi jalan-jalan memakai busana pakaian pantai ( he..he..he..).
Ini dia yang saya cari-cari di Gili Nanggu, "Star Fish cooyyy". Salah satu teman saya menemukan star fish ini di antara terumbu karang yang masih terjaga keindahannya. Tapi jangan dibawa pulang, aturan disini gak memperbolehkan para wisatawan membawa pulang yang namanya star fish dan kawan-kawannya, "Inga'-inga' tinggg".
Selesai snorkeling di bagian selatan Gili Nanggu, kami mencari tempat yang lain untuk snorkeling. Berjalan ke sisi sebelah timur Gili Nanggu, saya menemukan salah satu spot bagus untuk bersantai-santai sejenak. Keren sekali pemandangan di sebelah timur Gili Nanggu, kita bisa melihat Gili Tangkong serta Gili Sudak yang sebentar lagi kami akan kunjungi.
Gak sabar rasanya untuk segera sampai di Gili Sudak, akhirnya kami segera meluncur ke Gili Sudak. Setelah mencari Pak Soleh dan menaiki perahu boat milik beliau, kami pun segera berangkat. Perut juga sudah mulai memanggil-manggil majikannya alias laper.
Sudah agak mendung dan sempat gerimis sebentar, gak membuat pemandangan yang kami lihat berkurang keindahannya. Arus laut juga sedang bersahabat bersama kami, itu letak kenikmatan yang saya rasakan.
Penampakan Gili Sudak dari atas perahu boat kami, gak begitu istimewa bagi saya. Di Gili Sudak bisa dibilang tempat para wisatawan yang selesai dengan kegiatan snorkeling dan ingin makan siang, disinilah tempatnya. Gili Sudak juga bisa disebut tempat transit bagi perahu boat yang membawa wisatawan sebelum menuju Gili Kedis.
Walaupun kami sudah laper, yang namanya eksis harus tetap dong. Ada tempat bagus dan cocok untuk kami dokumentasikan, "Welcome to Island, Warung Gili Sudak", begitulah tulisan yang ada di depan warung makan yang kami kunjungi.
Tempat yang sangat nyaman dan cocok untuk bersantai sejenak sebelum melakukan kegiatan snorkeling kembali. Makanan dan minuman yang ditawarkan juga enak-enak dan harganya sesuai dengan isi dompet mahasiswa, teman-teman perlu mencoba makan siang di tempat yang satu ini.
Setelah transit di Gili Sudak untuk makan siang, kami melanjutkan perjalanan lagi ke Gili Kedis. Gilinya gak besar-besar amat, tapi kata orang yang sudah kesana, tempatnya sangat indah dan keindahan bawah lautnya gak perlu diragukan lagi. Tapi saya sedih gak bisa mengambil foto keindahan bawah lautnya karena gak membawa underwater atau pembungkus anti air hp.
Salah satu sisi dari keindahan Gili Kedis yang sangat disayangkan bila teman-teman gak mampir di gili mungil ini. Hari sudah semakin sore, tanpa membuang waktu yang tersisa, saya langsung menyeburkan diri ke air dengan memakai peralatan snorkeling yang kami sewa.
Beerrrr...dingin sekali air lautnya. Gak bosen-bosennya yang namanya snorkeling disini. Berbagai jenis ikan warna warni ada di taman bawah laut gili ini, hanya sayang waktu kami disini gak lama karena hari sudah semakin sore dan angin laut sudah agak kencang, jadinya kami memutuskan untuk kembali ke Pelabuhan Tawun, Sekotong, Lombok Barat.
Gili Nanggu, Gili Sudak dan Gili Kedis memberikan suatu pengalaman yang sangat indah kepada diri saya sendiri, yang gak akan bisa saya lupakan. Suatu saat nanti, saya mempunyai rencana akan kembali kesini untuk memberikan cerita yang berbeda dari cerita sebelumnya. Cerita tentang keindahan taman bawah lautnya, semoga saja terkabul.Amiiinnn.
Notes:
- Gili Nanggu, Gili Sudak, Gili Tangkong, Gili Kedis termasuk deretan gili yang berada di Desa Sekotong, Lombok Barat.
- Penyeberangan ke Gili Nanggu dan kawan-kawan bisa melalui Pelabuhan Lembar dan Pelabuhan Tawun, Desa Sekotong, Lombok Barat.
- Tarif sewa perahu boat Rp. 250.000,- ( nego )
- Sewa peralatan snorkeling Rp. 75.000,-
Penulis : Lazwardy Perdana Putra