Friday 28 July 2017

Menikmati Sore di Pulau Bungin : Resto Apung


Pulau Bungin ?

Mungkin ada di antara kita yang masih asing atau yang sudah sangat familyar dengan nama pulau ini. Pulau yang menjadi settingan tempat dalam sebuah cerita novel karya Terre Liye yang berjudul Tentang Kamu. Menceritakan kehidupan masa kecil Sri Ningsih di sebuah pulau yang bernama Pulau Bungin. Menjadi anak yatim piatu dan mengalami keadaan yang memprihatinkan semenjak tinggal bersama ibu tirinya yang sangat kejam. Bagi yang sudah membaca novelnya, pasti sudah mengenal pulau ini. #BukanPromosi

Pulau Bungin berasal dari kata Bubungin yang artinya tumpukan pasir. Pulau ini terletak di Kecamatan Alas, Kabupaten Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Seiring dengan berjalannya waktu, pulau ini sudah menjelma menjadi pulau terpadat di dunia. Untuk menempuh perjalanan dari Pelabuhan Pototano, Sumbawa Barat, kita hanya membutuhkan waktu kurang lebih tiga puluh menit. Sedangkan bagi yang dari Kota Sumbawa Besar, dibutuhkan waktu sekitar satu jam dengan jarak tempuh kurang lebih tujuh puluh kilometer.

foto instgaram : @jelajahsumbawa

Menurut sejarah yang pernah saya baca, dulunya pulau ini adalah sebuah pulau berpasir yang masih kosong dan hanya ditumbuhi tanaman bakau. Semenjak Suku Bajo dari Sulawesi Selatan datang dan menetap disini, pulau ini berubah menjadi pulau yang berpenghuni dan mendapatkan julukan pulau terpadat di dunia. Bahkan untuk membangun rumah, warga yang sudah siap menikah harus mencari tumpukan batu karang yang sudah mati sebagai pondasi rumah panggung yang akan mereka bangun. 

Ada lagi yang menjadi perhatian saya saat datang kesini. Kambing disini memiliki kebiasaan makan kertas dan koran dikarenakan di pulau ini gak ada rumput atau tanaman lain yang tumbuh. Untuk diperhatikan, bila kita berniat memberikan makanan kepada si kambing, jangan pernah beri mereka tissue karena serat tissue gak bisa diserap oleh sistem pencernaan si kambing. Ingaaa Ingaaa Tinggg !!!. Unik bukan ? 



Di akhir Bulan Juni 2017, saya bersama teman-teman "Crew Patrick" berkesempatan untuk datang ke Pulau Bungin. Untuk menuju pulau yang penduduknya sebagian besar dari Suku Bajo, Sulawesi Selatan ini, kami gak perlu susah payah bertanya sana-sini. Sudah ada jalan tanah yang menghubungkan Pulau Bungin dengan Pulau Sumbawa. Beda saat beberapa tahun yang lalu, kita bisa menuju pulau ini menggunakan perahu kayu dari Kota Alas, Kabupaten Sumbawa.

Saat kami melintas di jalanan sempit dikiri-kanan deretan rumah-rumah panggung dengan keramaian penduduk yang lagi berkumpul di sore itu, senyum mereka sangat ramah dan welcome kepada kami yang sedang melintasi rumah-rumah mereka. Saya pun sempat berinteraksi dengan mereka. Saat berada di persimpangan jalanan sempit, saya mencoba untuk mendekati seorang ibu yang sedang menjaga warung kecil. Saya menanyakan letak dermaga yang menuju Resto Apung, Bungin.

Dengan ramah penuh senyum, si ibu menjelaskan jalan menuju ke dermaga menggunakan logat bahasa yang gak asing di telinga saya, yaitu bahasa Bajo. Gak lupa salam hangat dan ucapan terimakasi kami untuk si ibu. Gak jauh dari warung si ibu, kamipun sampai juga di dermaga yang dimana banyak perahu boat berwarna kuning biru yang siap membawa kami menuju Resto Apung. Asyiikkkk !!! hehehehe.




Gak terlalu lama menunggu, kami pun segera menuju ke tepi dermaga dan menaiki sebuah perahu boat yang akan mengantarkan kami menuju Resto Apung. Waktu menunjukkan jam tiga sore, agak telat dari waktu makan siang memang. Cuaca sangat bersahabat, langit biru dan tumpukan awan putih menaungi kami dari teriknya matahari sore itu.

Lagi-lagi, warga Pulau Bungin sangat ramah terhadap pengunjung yang akan menuju Resto Apung. Senyum dan keramahan mereka membuat saya tersenyum saat menyapa salah satu warga yang sedang asyik berenang di sekitaran dermaga yang memiliki air yang sangat jernih ini. Untuk harga sewa perahu boatnya sudah satu paket sama masakan yang kita pesan di Resto Apung. Jadi tinggal naik saja dan menikmati pemandangan sekitaran Pulau Bungin.





Kurang lebih lima menit menyeberang dengan jarak satu kilometer dari dermaga, akhirnya perahu yang membawa kami sampai juga di Resto Apung. Rumah makannya terlihat sederhana, gak banyak hiasan-hiasan yang mencolok. Yang membuat saya terkesan dengan rumah makan ini, tempat duduknya gak ada kursi atau meja, semuanya serba lesehan. 

Meskipun berada di tengah laut, antara Pulau Sumbawa dan Pulau Bungin, gak ada ombak sedikitpun. Sangat tenang dan angin laut yang sepoi-sepoi menyapa kami saat tiba di Resto Apung. Nyari tempat bersantai yang nyaman dan dapat melihat pemandangan Pulau Bungin sore itu. 

Banyak hal yang dapat kita lakukan saat berada di resto ini, antara lain; berfoto di keramba bersama hewan laut, bermain kano yang sudah disediakan oleh pihak pengelola resto, serta bercengkrama sambil menunggu hidangan yang telah dipesan datang









Tentang Resto Apung. Resto Apung atau Rumah Makan Terapung memiliki cerita awal dibangun. Ada warga Pulau Bungin yang kreatif membangun sampai mengembangkan resto apung ini. Disamping membuat resto apung, bekerjasama dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB, pengelola membangun budi daya ikan dan keramba sekaligus menjadikan tempat ini sebagai konservasi keanekaragaman laut.

Resto Apung ini dibuat dari beberapa tabung plastik yang disambung satu persatu menjadi sebuah keramba. Khusus untuk rumah makannya dipasang papan kayu di atas tabung plastik dan diberikan atap agar terhindar dari hujan dan terik matahari yang menyengat, sehingga bisa untuk tempat duduk, tempat masak, tempat makan layaknya rumah makan lesehan.

Khusus di bagian keramba, dibawahnya dipasang jaring-jaring dan ditebarkan bibit ikan dan hewan laut lainnya seperti kura-kura dan kepiting karena sekali lagi selain rumah makan, tempat ini dijadikan tempat konservasi keanekaragaman laut. Jadi selain kulineran, kita bisa juga belajar mengenal dan mempelajari keanekaragaman hewan laut disini.

Ada juga tempat untuk berfoto eksis, dimana ada sebuah papan kayu bertuliskan Resto Apung, Pulau Bungin. Disitulah setiap pengunjung yang datang kesini mengambil foto, dari gaya biasa aja sampai gaya alay ala-ala Syahrono.

Di bagian timur resto, ada dua bangunan yang sudah jadi. Informasi dari pelayan resto, bangunan tersebut adalah penginapan yang khusus dibangun untuk para pengunjung yang ingin menginap disini. Kulineran sambil menginap, sepertinya asyik. Bolehlah kita coba di lain kesempatan hehehehehe...


Ikan Sepat khas masakan Suku Bajo dan Bugis Sumbawa 


Pelecingan Ikan Kerapu

Ikan Pelumara ( Ikan Kerapu Bumbu Kuning )

Kepiting Bumbu Asem Manis

Tujuan utama kesini yaitu kulineran sambil menikmati alam Pulau Bungin. Jujur, ini pengalaman saya pribadi datang ke Bungin dan mencoba mencicipi aneka masakan khas Suku Bajo. Masakan yang kami pesan antara lain ; Ikan Bakar Kerapu, Pelecingan Ikan Kerapu, Pelumara ( Ikan Bumbu Kuning ), Sepat Ikan Kerapu ( Masakan khas Suku Bajo dan Suku Bugis ), dan Kepiting Bumbu Asem Manis. Banyak juga ya, soalnya selain hobi traveling, kami juga hobi kulineran. Diet woiii dieet !!!

Secara pribadi saya suka sama masakan disini. Soal cita rasa gak perlu diragukan lagi kelezatannya. Bukan karena kami lapar, tapi memang masakan disini enak sekali. Untuk masakan favorit, saya suka Pelumara ( Ikan Kerapu Bumbu Kuning ) dan Kepiting Saos Tiram, selain dagingnya yang pas dimasak, bumbunya juga lezat. Tukang masaknya kece... Thanks atas kelezatan masakannya.

Soal harga setiap menunya gak perlu khawatir. Harga masih standar dan gak jauh beda dengan rumah makan lainnya. Semua kalangan terjangkau, termasuk kami yang hanya punya modal pas-pasan saat traveling hehehehe. Makan bareng dengan kondisi terapung bersama para sahabat merupakan pengalaman baru yang super kece. 


Foto-foto sudah, makan sampai kenyang sudah. Berhubung matahari sudah mau tenggelam, saatnya kami kembali ke Pulau Bungin dan melanjutkan perjalanan lagi menuju Kota Taliwang untuk bermalam dan keesokan harinya, kami melanjutkan perjalanan menuju destinasi berikutnya. Apa itu ?, ditunggu saja di cerita saya selanjutnya di Pulau Sumbawa. Oke....

Kembali ke Pulau Bungin sambil menikmati sore dari atas perahu bersama para sahabat yang super kece. Salam Hangat kami " Crew Patrick " dari Pulau Bungin. 

Resto Apung, Pulau Bungin KECE...!!!


google.com

Penulis : Lazwardy Perdana Putra

Saturday 22 July 2017

Mencicipi Aneka Pizza di Panties Pizza


Beberapa hari yang lalu, saya bareng si doi ( calon istri ) pergi ke sebuah pusat berbelanjaan dan hiburan yang baru buka di tengah Kota Mataram, Transmart Carefour Mataram. Alasan kemari karena kami berdua penasaran dengan kedai baru yang menunya serba jenis pizza. 

Berhubung fenomena makan pizza lagi ngehits akhir-akhir ini, kami berdua ikut merasakan fenomena tersebut. Di Kota Mataram saja, sudah banyak dibuka kedai pizza dengan segala macam nama dan berbagai macam cita rasa. Salah satunya, kedai pizza yang baru saja buka di Kota Mataram yaitu Panties Pizza. 



Panties Pizza terletak di Ground Floor, tepatnya di samping tangga menuju bioskop CGV Cinemas, Transmart Carefour Mataram. Menurut informasi yang saya dapat dari sumber terpercaya, Panties Pizza ini merupakan cabang dari Panties Pizza di Kota Solo. Dengan kata lain, awal pertama kedai pizza ini dibuka yaitu di Kota Solo. Kurang lebih sudah ada 23 cabang di seluruh kota di Indonesia, salah satunya ada di Kota Mataram, Pulau Lombok. 

Meskipun sudah tersebar di beberapa kota di Indonesia, untuk kualitas rasa dan penampilan tetap gak berubah alias sama. Untuk bahan dan bumbunya saja, dikirim dari Kota Solo. Jadi soal rasa dan kualitas tampilan gak perlu diragukan lagi. Dijamin halal dan lezat. 

Dari segi penampilan kedainya, di setiap tempat memiliki kekhasan masing-masing. Seperti yang ada di Kota Mataram; tempatnya nyaman, adem, didesain seperti tempat tongkrongan yang membuat kita betah berlama-lama duduk disini. Tempat duduknya juga minimalis dan colorfull, ada yang untuk empat orang dan ada tempat duduk panjang berwarna merah untuk lebih dari empat orang. Datang bersama kekasih, keluarga dan teman sambil nongkrong, Panties Pizza tempatnya lhooo. #BukanPromosi



Berhubung saya datang bareng si doi yang seorang chef ( calon chef terkenal ), jadi gak susah memilih menu pizza yang akan kami pesan. Maklum saya kurang begitu ngerti dengan jenis-jenis pizza, untung ada dia yang lebih mengerti soal dunia kuliner. Dia yang menjelaskan, saya yang mencatat, hehehe ( pekerjaan seorang blogger ). Sebelum memesan, si doi menjelaskan satu per satu arti nama dan jenis pizzanya. Disini nama pizzanya unik-unik, yang masih saya ingat ada namaya Luna Maya eeh salah, Tuna Maya maksudnya hahahaha. 

Next... Setelah melihat-lihat menunya, kami memesan tiga macam pizza yang menjadi perhatian kami berdua. Ada Pizza to Remember, 1001 Night Pizza Beef, dan Chick O' Cheese. Keliatannya enak-enak nih. Apa saja itu ? Yuuk, kita bahas satu-satu. 





Pizza to Remember

Sebuah pizza yang saya pilih ini rasanya favorit banget. Isiannya yaitu beef bulgogi ( daging bbq orang Korea ), jamur champignon atau jamur kancing dan keju mozarella ( penjelasan dari si doi ), membuat saya jatuh cinta. Enak banget.... !!!! Campuran daging cincang dan jamur yang dimasak dengan saus bulgogi, cocok sekali dipadukan dengan keju mozarella dan potongan roti seperti pita bread yang rasanya asin, manis dan gurih. 

Bentuk dari pizza ini yaitu berbentuk bulan sabit yang terbagi menjadi empat potong. Disajikan di atas sebuah piring unik yang terbuat dari rotan bambu. Kalo ditempat saya, nama piringnya disebut Ingke. Dalam penyajiannya juga, pizza dibungkus dengan kertas roti berwarna putih. Agak unik dan simple bagi saya. Untuk satu porsi Pizza to Remember seharga 33 ribu. Harga sesuai dengan rasa dan penampilan pastinya.



1001 Night Pizza Beef 

Pernah makan kebab ?, Bagi yang doyan makan kebab, pasti gak asing dengan rasa pizza satu ini. 1001 Night Pizza Beef rasanya persis dengan kebab. Si doi paling suka dengan pizza ini karena dia suka makan kebab. Kebab favorit banget buat dia. Pas saya cicipin, ternyata bener rasanya mirip kebab. Gurih dengan saus pizza menyatu dengan daging sapinya. Maknyuss... satu porsi 1001 Night Pizza Beef seharga 29 ribu. Cukup murah kan ?. 




Chick O' Cheese

Menu ketiga yang kami berdua pesan yaitu Chick O' Cheese. Bagi yang gak doyan makan daging sapi, jenis pizza ini isiannya yaitu potongan daging ayam cincang dengan campuran keju mozarella. Dimasak dengan campuran keju cheddar, sehingga terasa keju banget bila dimakan. Keju Cheddar merupakan sebuah keju yang keras, berwarna putih gading dan rasa kejunya kuat banget. Gak heran, pas saya cicipin, rasa pizza ini dominan rasa keju. Harga Chick O' Cheese 33 ribu per porsinya. 

Tapi si doi kurang begitu suka dengan pizza satu ini. Menurut saya, rasa Pizza to Remember masih juaranya. hahahahhaa. Kembali lagi ke selera masing-masing yaak.  Yang jelas semua pizza disini enak-enak semua. Saya harap bisa mencoba semua jenis pizza Panties Pizza di lain waktu.


Untuk minumnya kami memesan Lemonade dan Vanilla Late. Saya Lemonade, sedangkan si doi memesan Vanilla Late. Selain kedua minuman tersebut, masih banyak lagi jenis minuman yang bisa dipesan. Bisa dicek di daftar menu foto di atas. 

Gak terasa, pizza yang dipesan sudah habis tak bersisa. Kencan sambil kulineran itu adalah cara kami berdua menikmati hari-hari bersama. Berhubung kami berdua memiliki hobi kulineran dan doyan makan, jadi jangan heran pizza yang kami pesan lebih dari dua macam, hahahaha. Maunya sih semuanya dipesan, tapi perut gak bisa diajak kompromi. Laen kali saja datang kesini lagi.


Itu cerita saya kencan sambil mencicipi pizza di Panties Pizza. Gimana dengan cerita kalian yang sudah mencicipi pizza di Panties Pizza ?. Ditunggu ceritanya yaak :)


Penulis : Lazwardy Perdana Putra
google.com

Tuesday 18 July 2017

Dukung GERMAS dalam Acara Temu Blogger Kesehatan : Hotel Aston Inn Mataram


Hidup Sehat ?

Dua kata yang menjadi impian semua orang tapi untuk melakukannya gak semudah yang dibayangkan, " Hidup Sehat ". Menerapkan pola hidup sehat, kita harus memperhatikan beberapa hal penting. Hal yang perlu diperhatikan antara lain : makanan dan minuman yang sehat, istirahat yang cukup, olahraga, gak merokok, minum air putih yang cukup, selalu cek kesehatan minimal 6 bulan sekali dan paling penting kelola stress ( jangan terlalu banyak pikiran ).

Untuk menerapkan beberapa hal di atas, diperlukan niat dan keinginan yang kuat. Banyak diantara kita termasuk saya sendiri yang merasakan betapa susahnya melakukan hidup sehat, terutama mengkonsumsi makanan dan minuman yang sehat, olahraga dan cerdas kelola strees. Tiga hal tersebut meskipun sulit bagi saya menerapkan dalam kehidupan sehari-hari, tapi gak ada salahnya kita mencobanya agar tubuh kita sehat selalu. "Sakit Itu Mahal, Makanya Harus Selalu Sehat !!!".



Dalam menerapkan pola hidup sehat, Kementrian Kesehatan Republik Indonesia sedang memperkenalkan sebuah kegiatan yang bernama GERMAS. Apa itu GERMAS ?. GERMAS atau Gerakan Masyarakat Hidup Sehat merupakan suatu gerakan yang diperkenalkan oleh Kementerian Kesehatan RI dimana ditujukan kepada seluruh warga Indonesia secara bersama-sama memiliki kesadaran, kemauan, dan kemampuan berperilaku sehat dengan tujuan meningkatkan kualitas hidup khususnya dalam bidang kesehatan. 

Di dalam menerapkan GERMAS, kita harus CERDIK.  Apa itu CERDIK ? CERDIK singkatan dari Cek Kesehatan, Enyahkan asap Rokok, Rajin Olahraga, Diet Seimbang, Istirahat cukup, Kelola Stress. Jadi GERMAS gak akan berjalan dengan baik bila kita gak menjadi orang CERDIK.

Dalam kesempatan kali ini, saya dan teman-teman blogger NTB mendapat undangan dari Kementerian Kesehatan RI untuk menghadiri sebuah pertemuan yang bagi saya sangat menyenangkan. Mengapa sangat menyenangkan ?, karena baru kali ini ada acara dimana seluruh Blogger NTB mendapat tempat spesial dalam mendukung GERMAS. Acara yang diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan RI dibantu oleh Dinas Kesehatan Provinsi NTB,  Hari Jumat, Tanggal 14 Juli 2017 bertempat di Senggigi Ballroom Lt.2, Hotel Aston Inn Mataram, Lombok.

Acara ini merupakan pertemuan sekaligus perkenalan blogger NTB dengan Kementerian Kesehatan RI. Meskipun saya adalah seorang tenaga kesehatan Provinsi NTB yang bertugas di salah satu pelayanan publik di bidang kesehatan, saya juga adalah seorang blogger yang masih belajar di dunia perblogkan. Punya hobi traveling dan menulis adalah hal yang menyenangkan buat saya #PromosiDiriSendiri Hehehehe.

Temu Blogger Kesehatan 2017 merupakan acara yang pertama kali diselenggarakan oleh Kemenkes RI di Provinsi NTB. Dalam acara ini, blogger NTB diharapkan siap mendukung program ini dalam berbagai kegiatan yang bertemakan GERMAS. 




Kegiatan pertama di hari acara yaitu melakukan registrasi dan dilanjutkan dengan cek kesehatan. Teman-teman dari Dinas Kesehatan Provinsi NTB melakukan cek kesehatan kepada seluruh peserta dari yang muda sampai yang tua. Manfaat cek kesehatan sangat banyak, salah satunya agar kita dapat mengantisipasi terjadinya hal-hal yang gak diinginkan terhadap kesehatan kita sendiri. Jadi cek kesehatan itu penting sekali.

Kebetulan saya juga cek kesehatan, antara lain cek berat badan, tinggi badan, lingkar perut, tekanan darah dan kadar gula darah. Hasilnya, tekanan darah saya agak naik dari normal, sedangkan lingkar perut dan berat badan harus dikurangi. Sempat kaget, tapi namanya periksa kesehatan harus selalu siap dengan hasil yang didapat.


Oke... Setelah cek kesehatan, sesi pertama dimulai dengan senam peregangan. Disini seluruh peserta didampingi oleh pemandu acara dari temen-temen Kemenkes RI melakukan senam peregangan yang kurang lebih sekitar lima menit. Hitung-hitung sebagai pemanasan sebelum acara utama di mulai.

Setelah selesai senam peregangan, acara utama dimulai. Untuk sesi pertama yaitu seminar dengan materi "Deteksi Dini Penyakit Tidak Menular" yang disampaikan oleh dr. Birry Karim, Sp.PD, seorang dokter muda spesialis penyakit dalam kelahiran tahun 1981 yang merupakan lulusan dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Ada beberapa hal penting yang berhasil saya tangkap dari penyampaian dokter Birry, antara lain sekarang fenomena Penyakit Tidak Menular memiliki kasus terbanyak dibandingkan Penyakit Menular ( penyakit infeksi bakteri, virus, jamur ). Bila mengetahui gejala sejak awal, setidaknya kita lebih mawas diri terhadap penyakit, Ada tiga cara untuk mencegahnya yaitu menerapkan pola hidup sehat, makan sayur dan buah, cek kesehatan secara berkala.






Berkaitan dengan Penyakit Tidak Menular, dr.Birry menyampaikan beberapa contoh dari kasus-kasus yang didapatkan di tempat praktek beliau antara lain kasus Hipertensi ( Tekanan Darah Tinggi ), Jantung Koroner, Diabetes Mellitus ( Kencing Manis ), dan Stroke. Segala macam penyakit tersebut apabila gak diobati secara maksimal dengan waktu kurang lebih 5 tahun, maka kemungkinan yang terjadi adanya kerusakan organ tubuh pada penderita. Jadi pentingnya kita menjaga kesehatan agar terhindar dari penyakit tersebut.



Dalam sesi selanjutnya, adanya pemaparan dari Sekertaris Jenderal Kemenkes RI dr. Untung Suseno Sutarjo, M.Kes yang didampingi oleh Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes RI, drg. Oscar Primadi, MPH. dr. Untung Suseno Sutarjo menjelaskan betapa pentingnya para blogger dan nettizen dalam mendukung GERMAS dan diharapkan berperan aktif untuk mensosialisasikan gerakan masyarakat hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari baik melalui media online maupun cetak. 

Selain para tokoh dari Kemenkes RI, turut hadir juga Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB dr. Nurhandini Eka Dewi, Sp.A. Beliau juga menjelaskan betapa pentingnya menerapkan pola hidup sehat dan berharap agar para blogger NTB bisa mendukung penuh kegiatan GERMAS di Provinsi NTB. 



Sesi terakhir dalam rangkaian acara Temu Blogger Kesehatan 2017, yaitu Workshop Penulisan ( Mengulik Bahasa, Mendongkrak Nilai Blog ) yang disampaikan oleh Mas Anwar Natari. Banyak hal yang disampaikan oleh beliau, sampai-sampai salah satu tulisan blog saya menjadi bahan materi beliau. Sangat beruntung sekali tulisan saya dikritik oleh beliau. 

Saya jadi paham dan mendapat ilmu baru dalam menulis artikel yang dapat dipahami oleh setiap pembaca. "Dengan bahasa sederhana, tapi bahasa tulisan kita bisa dimengerti oleh pembaca", salah satu pesan di akhir-akhir pemaparan beliau. Thanks Mas Anwar Natari atas ilmunya. Sukses selalu buat karya-karyanya. Amiin.


Untuk melaksanakan GERMAS, gak cukup mengandalkan pemerintah di sektor kesehatan saja. Semua pihak lintas sektor, dari tingkat pusat hingga tingkat daerah dan semua komponen masyarakat harus berperan aktif dalam mensukseskan gerakan masyarakat hidup sehat ini. Mulai menerapkan perilaku hidup sehat dari diri sendiri, keluarga sampai lingkungan masyarakat.


Mau Sehat, Yuuuk Mulai Dari Sekarang Kita Hidup CERDIK menuju GERMAS.... !!! #DukungGERMAS

Catatan :

- Kegiatan GERMAS ada tiga : Melakukan aktivitas fisik 30 menit per hari, Mengkonsumsi buah dan sayur, Memeriksa kesehatan secara rutin.
- Manfaat yang dapat saya simpulkan dari acara ini antara lain; 1. betapa pentingnya menerapkan hidup sehat pada diri sendiri, keluarga dan lingkungan masyarakat sekitarnya. 2. bisa memperkaya ilmu saya tentang Penyakit Tidak Menular. 3. saya bisa bertemu dengan para teman sejawat di bidang kesehatan. 4. saya bisa bertemu dengan teman-teman blogger NTB yang kece-kece. 5. saya bisa banyak belajar dalam dunia perblogkan dan ilmu menulis artikel. 

Penulis : Lazwardy Perdana Putra