Friday 27 August 2021

Menikmati Senja di Tempat Kemarin : Pantai Batas Senja Dua


Hari libur yang bertepatan dengan Tahun Baru Islam (1 Muharam 1443 H) enaknya di rumah saja kali ya.  Lagipula rasanya pengen rebahan seharian, menghabiskan waktu di rumah bareng keluarga. Ketika lagi tiduran di kamar, ada bunyi whatsapp. Pas cek eh ternyata mantan bos dulu kirim pesan ke saya yang isinya undangan mampir di kedainya. Beliau bersama suami baru membuka kedai yang lokasinya di pantai. Wah, main di pantai lagi kita. 

Namanya Ibu Yanti, beliau memang sejak dulu doyan jalan-jalan sambil kulineran.  Pas kami pernah satu kantor, bisa dibilang beliau bersama suami sering mengajak saya dan teman-teman lainnya mengunjungi tempat yang kece-kece di Pulau Lombok. Seiring berjalannya waktu akhirnya beliau punya kedai sendiri yang terbilang nyaman dan menarik. 

Tepatnya sekitar jam lima sore saya, istri dan Si Kenzi bersiap-siap menuju lokasi. Cuaca sore cukup cerah dan angin gak begitu kencang.  Jalan dari rumah melewati By Pass Bandara Internasional Lombok (BIZAM)  menuju arah BTN Gunung Pengsong, setelah itu melewati Desa Kuranji dan Mapak dengan pemandangan persawahan. Disini jalannya agak kecil ya tapi sudah full aspal. Gak jauh dari Desa Mapak, lokasi kedai sudah dekat. Jarak menuju pantainya gak jauh lagi.

Adapun jalan lainnya menuju lokasi, kita bisa melewati jalan lingkar selatan bagi kaliah dari arah Kota Mataram. Menuju ke arah barat Gedung Asrama Haji, gak jauh dari situ kita bertemu jalan kecil sebelah kiri sebelum Pantai Gading. Belok kiri, masuk ke dalam perkampungan. Disana tanya saja Pantai Batas Senja 2. Warga sana pasti tau.  Btw, bingung gak dengan penjelasan jalurnya ?. Kalau masih bingung nanti saya cantumkan di google maps di akhir cerita. Sabar baca sampai habis !

Lanjut ! 




Menyusuri jalanan aspal dari BTN Pengsong sampai bertemu dengan pertigaan kecil di Desa Mapak. Kami berbelok ke kiri. Nah ini jalannya menuju lokasi tepatnya di Pantai Batas Senja 2. Unik kan namanya. Gak jauh juga dari lokasi atau di sebelah Pantai Batas Senja 2, ada pantai bernama Batas Senja 1 yang terlebih dulu ngehits. Katanya sih diberi nama tersebut karena disini tempat yang romantis untuk menikmati matahari terbenam. Hmmm, buat saya sih dimanapun pantainya kalau bersamamu pasti lebih romantis lagi, Asssyiik !.

Meskipun saya belum pernah ke Pantai Batas Senja 1 tapi Batas Senja 2 sudah mewakili lah karena bersebelahan. Kedua pantai ini bisa dibilang sedang ngehits di kalangan anak milenial yang hobi nyari tempat nongkrong bareng teman atau gebetan. Kalau pergi kencan kesini sih cocok banget tapi harus bawa dompet lhoo ya (buat kaum adam dimana saja berada). 

Menghabiskan waktu kurang lebih lima belas menitan (jalan pelan), kami sudah sampai di parkiran kendaraan. Mungkin karena bukan hari libur Minggu kali ya makanya pantai ini gak terlalu ramai. Bisa jadi karena sedang pemberlakuan PPKM Darurat Level 4 (kayak mie goreng saja), So pantai ini terlihat sepi. It's Oke,  keberuntungan buat kami. Agak sedikit lega, gak banyak pengunjung jadi bisa buka masker agak lama untuk menghirup udara pantai yang segar. 

Sampai di lokasi banyak juga kedai yang buka disini. Kalau gak salah hitung kemarin, sekitar sepuluh kedai dengan keunikan masing-masing. Karena tujuan kami sudah ada yaitu ke kedainya Ibu Yanti, sebut saja Kedai Tempat Kemarin. Berjalan di pinggir pantai sambil mencari kedainya dengan suasana yang aduhai indahnya. Sudah lama gak jalan-jalan ke pantai di sore hari. Apalagi bisa buka masker merupakan kenikmatan yang hakiki. 






Terlihat dari kejauhan, Ibu Yanti melambaikan tangan ke kami. Sesampainya di kedainya, kami disambut dengan hangat. Gak hanya Ibu Yanti saja, ada suami dan anak-anak beliau. Suasana kedai sangat nyaman sekali. Pengunjung juga baru satu rombongan. Hari pertama buka, semuanya masih baru dong ya. Dari bangunan yang berkonsep tropis. Disini disediakan spot untuk berfoto instagramable. Sayangnya belum sempat fotoan disini karena maklumlah bawa si kecil.

Disini tempat duduknya ada dua pilihan, ada duduk beralaskan permadani dengan kelambu dan hiasan lampu menambah suasana menjadi romantis. Bisa juga duduk di atas dipan-dipan beralaskan kain pantai dengan meja cukup besar di atasnya. Disini gak ada kursi ya. Semuanya berkonsep tropis. Duduk santai di pantai sambil kulineran dan menikmati senja tiba di Pantai Batas Senja dua, Asssyik. 





Sampailah kita mereview menu yang kami pesan. Kebetulan gak terlalu banyak menu disini. Saran saja semoga kedepannya menu-menu lainnya juga tersedia. Oke, saya dan istri memesan Chiken Sambal Matah dua porsi dan Siomay satu porsi. Untuk minumnya saya pesan Susu Jahe hangat, sedangkan istri memesan Strauberry Latte. Untuk Kenzi, kami pesankan kentang goreng tapi gak banyak minyaknya. 

Untuk Chicken Sambal Matahnya juara banget. Nasinya pulen dan dihidangkan masih hangat. Potongan ayamnya juga sangat gurih dan dagingnya empuk. Apalagi sambal matahnya juara banget. Ini yang membuat enak, sambal matahnya pas pedasnya dilidah dan kaya akan bumbu. Rekomendasi buat kalian yang akan mampir di Kedai Tempat Kemarin. Seporsi Chicken Sambal Matah yaitu 15K. Cukup murah bukan !. 

Untuk siomaynya lumayan enak, gak terlalu kering dan olahan dagingnya pas. Ukuran satu porsinya cukup banyak. Jadi cukup buat kami bertiga. Satu porsi siomaynya yaitu 12K. Lumayan terjangkau buat kalangan mahasiswa atau anak sekolah. 


Susu Jahenya ini yang saya suka. Jahenya pas hangat ditenggorokan. Susu putihnya juga gak berlebihan. Manisnya juga pas karena saya kurang suka minuman yang terlalu manis karena sudah manis,Assyik !. Secangkir susu jahe saya habiskan, sudah lama juga gak menikmati susu jahe. Apalagi minumnya di pinggir pantai. Secangkir susu jahe seharga 6K. 

Untuk Strauberry Lattenya, gelasnya cukup unik. Mirip sebuah botol kaca dengan diberi penutup. Jadi bisa dibawa kemana-mana. Tapi gelasnya jangan dibawa pulang lhoo ya !,hahaha. Soal rasa ada yang kurang, yaitu rasa manisnya yang kurang. Potongan buah strauberry yang dimixing dengan susu putih sudah enak, tapi kurang manisnya saja. Seportsi Strauberry Latte seharga 14K. 




Syukurnya, Kenzi gak rewel dibawa kesini. Dia sangat enjoy dan senang bermain. Kami sangat menikmati suasana kedai dan pantai Batas Senja dua saat itu. Angin pantai pun gak begitu kencang, deburan ombak yang membuat pikiran menjadi tenang. Langit perlahan-lahan berubah menjadi kuning kemerahan. Tanda waktu senja sudah tiba.

Di Tempat Kemarin kami melihat matahari terbenam dengan indahnya. Lautan berubah warna menjadi hitam keemasan. Lampu-lampu kedai sepanjang pantai sudah dinyalakan. Kami memutuskan untuk stay disini sampai malam karena Kenzi sangat enjoy disini. Sudah lama juga gak nongkrong di tempat yang bagi kami ini sangat ternyaman. Gak banyak orang, bonusnya ya bisa melihat lukisan yang Allah ciptakan. Subhanallah !. Nikmat Allah manalagi yang kamu dustakan (Al-Quran : Surah Ar-Rahman ).

Setelah melaksanakan kewajiban shalat magrib, kami segera pamit ke Ibu Yanti dan keluarga. Over all, kedainya sangat nyaman, pelayanannya juga cukup baik meskipun agak lama sedikit. Tapi saya maklumi karena baru hari pertama buka. It's Okelah !. Para karyawan Kedai Tempat Kemarin juga sangat ramah yang didominasi dengan kaum perempuan semua, kecuali suami dan anak pertama Ibu Yanti, hahaha. 

Ohya, sebenarnya Kedai Tempat Kemarin itu mempunyai menu khusus alias andalan lhoo ya. Menu Grill yang saat ini sedang ngehits di kalangan milenial. Itu lhoo, potongan daging, sosis dan sayuran yang dimasak di atas pan atau wajan. Masaknya beramai-ramai dengan teman atau keluarga. Kalau sudah matang, langsung dimakan menggunakan sumpit atau sendok. Menu Grillnya ada di daftar menu di atas ya !. Lain kali kalau datang kesini, mau coba menu grillnya. 

Penulis : Lazwardy Perdana Putra


Wednesday 11 August 2021

Nongkrong Sambil Spotting Kapal : Kedai Pelangi, Pantai Cemare


Bisa dibilang Bulan Juli sampai Agustus ini, bulan yang menyibukkan. Sibuk dengan urusan negara. Urus data tabung oksigen yang sempat langka, obat untuk pasien Covid-19 dan urus ini itu. Puyeng dah pokoknya. Sampai akhir pekan saja digunakan untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan kantor yang dibawa pulang ke rumah. Dapat hari santai bersama keluarga itu sudah syukur banget. 

Hari bebas sama pekerjaan kantor, saya habiskan dengan mengajak anak dan istri refreshing sejenak sambil menghirup udara segar. Bukan mall atau wahana bermain pastinya, tapi ke salah satu pantai yang lumayan ramai dikunjungi warga. Sebut saja, Pantai Cemare Lembar. Lokasinya gak jauh dari Pelabuhan Lembar, Lombok Barat.

Pantai ini belum termasuk ke dalam daftar pantai-pantai kece di Pulau Lombok, tapi menurut saya sih dilihat dari kenyamanan dan viewnya, pantai ini tergolong asyik buat nongkrong sambil menikmati udara pagi dan sore hari. Letak pantai ini saya suka karena sangat strategis. Berada di pintu masuk kapal-kapal besar berlabuh di Pelabuhan Lembar dan Gili Mas seperti kapal ferry,  kapal Pelni, kapal pesiar, kapal barang dan kapal tongkang. So, yang hobi spotting kapal, disinilah tempat yang cocok menghabiskan waktu untuk jepret-jepret kapal yang melintas. 

Ngomong-ngomong apa sih spotting kapal itu ?. Spotting yaitu kegiatan mengamati kapal yang melintas. Cara mengamatinya bukan hanya dilihat saja tapi difoto atau dibuatkan video. Hanya orang-orang yang memiliki hobi unik ini saja yang senang dengan kegiatan satu ini. Bukan hanya spotting kapal laut saja tapi bisa bus, kereta api dan pesawat. Sudah banyak di youtube video-video hasil spotting. Untuk di blog bisa dibilang sangat jarang ya kecuali blog saya, Asyik. 

Kembali ke laptop !.

Waktu yang pas datang ke pantai ini saat pagi dan sore hari. Beruntung bila datangnya pas jam sibuk kapal yang berangkat maupun yang datang. Siap-siap kamera dengan lensa tele bila ingin mendapatkan hasil jepretan yang kece.




Saya dan istri sering datang kesini karena lokasi pantai ini gak terlalu jauh dari rumah kami. Kurang lebih memakan waktu lima belas menit dari rumah, melewati jalan raya Gerung - Lembar. Saya pun sudah beberapa kali gowes kesini bareng istri dan teman kantor. Pantai ini memiliki cerita indah dan lucu buat saya dan istri. Pertama kali gowes alias kencan terselubung bareng istri (pas masih pedekate) ya ke pantai ini, hehehe.

Untuk menuju lokasi pantai terbilang gak susah. Sebelum sampai di pertigaan Pelabuhan Lembar, ada papan petunjuk di seberang kanan jalan yang bertuliskan Pantai Cemare. Kami belok kanan melewati jalan aspal yang mulus. Sesampainya di pertigaan yang banyak pohon-pohon kelapa, kami belok ke kanan lagi. Disini kondisi jalanan gak semulus sebelumnya. Gak jauh lagi kami sudah sampai di Pantai Cemare. Bila kurang jelas, bisa cek di google maps. 

Eits, ada satu rintangan lagi sebelum sampai di lokasi. Kami harus melintasi jembatan kayu yang umurnya sudah lebih dari sepuluh tahun. Bener-bener menguji adrenalin nih. Kami harus bergantian dengan kendaraan lain melewati jembatan karena susah sekali kalau harus dipaksakan berpapasan. 

Jujur, kami sempat khawatir bila melewati jembatan kayu ini. Sungainya lumayan dalam kalau terjatuh. Syukurnya jembatannya masih kuat menahan beban kendaraan yang melintas. Dari informasi warga setempat, Jembatan Cemara ini sempat akan direnovasi tapi sampai sekarang masih belum terealisasi. Kita doakan semoga bisa direnovasi sehingga warga yang melintas gak khawatir lagi. 

Setelah melintasi jembatan kayu. Jalanan berubah menjadi jalanan berbatu, melintasi kawasan hutan mangrove Lembar. Kawasan hijau yang buat imun tambah naik. Gak jauh dari kawasan mangrove, terlihat dari gapura bertuliskan Selamat Datang di Sunset Point Pantai Cemare Memasuki perkampungan nelayan dengan jalanan sempit menuju kawasan pantai. Sekitar seratus meter menyusuri jalanan sempit dan tanah bercampur pasir, kami sudah sampai di area parkir. Disini area pakirnya sangat luas. Bisa untuk motor dan mobil. Apalagi tukang parkirnya sangat ramah terhadap pengunjung. So, kami merasa aman memarkirkan motor disini.



Setelah memarkirkan motor, kami berjalan menuju pantai. Pengunjung sudah lumayan ramai. Sudah banyak warung dan cafe yang buka. Semuanya dikelola langsung warga setempat. Lumayan buat pemasukan warga. Menu-menu juga sangat beragam. Ada ikan bakar, cumi bakar, nasi goreng, mie goreng, kelapa muda dan lain sebagainya. Tinggal pilih mau duduk bersantai dimana sambil menikmati menu yang ada.

Hari Minggu adalah hari paling ramai pengunjung datang kesini, baik pagi maupun sore hari. Bagi yang ingin melihat sunset, bisa datangnya sore hari. Sedangkan untuk yang suka udara pagi, bisa datangnya habis subuh,hehehe. Kalau saya dan istri lebih suka datang pagi karena angin pantai gak terlalu kencang dibandingkan sore hari. Kasihan Kenzi kalau kena angin sore.

Sayangnya masih banyak yang gak memakai masker. Untuk mengantisipasi biar gak berkerumun, kami mencari tempat duduk yang gak terlalu dekat dengan pengunjung lainnya. Jadilah kami bersantai di sebuah kedai bernama Kedai Pelangi. Kedainya cukup sederhana, hanya ada beberapa bean bag warna-warni lengkap dengan meja kayunya. Atapnya dipasangkan paranet yang dihiasi dengan mainan bola-bola ukuran kecil sehingga gak khawatir kepanasan. Kami duduk di bagian depan dan langsung menghadap ke pantai.

Cuaca sangat cerah dan angin pantai gak terlalu kencang juga. Suasana pagi yang cukup nyaman. Kenzi juga sangat senang diajak ke pantai. Melihat birunya air laut, deretan perbukitan alam Sekotong, terlihat juga beberapa gili-gili seperti Gili Kedis, Gili Nanggu dan Gili Poh. Dari kejauhan di sebelah selatan, kapal-kapal ferry yang sedang off juga terlihat dengan jelas. 

Saya mengajak Kenzi jalan-jalan di pinggir pantai. Airnya tenang, pasir hitam yang landai dan udaranya bersih. Kenzi sangat senang melihat air laut dan perahu nelayan yang baru pulang melaut membawa hasil pancingan semalaman. Berbagai macam ikan yang didapatkan terutama ikan tongkol, kerapu, kepiting dan lain sebagainya. Kehidupan nelayan disini terlihat sangat sejahtera.




Saya dan Kenzi sedang asyik melihat perahu-perahu nelayan yang bersandar di pinggir pantai, istri memesan beberapa menu sarapan antara lain kentang goreng, sosis goreng dan nasi goreng. Semuanya serba digoreng lah. Gak lupa saya pesan ke istri, secangkir kopi susu hangat. 

Gak lama menunggu pesanan datang, istri memanggil kami berdua untuk merapat ke tempat duduk. Pesanan kami sudah datang. Saya segera balik ke tempat duduk. Perut juga sudah mulai lapar. Menikmati sepiring nasi goreng berdua dengan istri, biar lebih romantis gitu,Asyik. Kenzi asyik makan kentang gorengnya. Kami bertiga sarapan sambil menikmati suasana pantai.



Untuk nasi gorengnya sih lumayan enak karena ditambah telur ceplok. Kurangnya ya kurang banyak dan bumbu saja. Satu lagi kurang foto nasi gorengnya karena lupa difoto,hehe. Seporsi nasi goreng seharga 20 ribu. Hmmmmm,lumayan juga ya. Kentang goreng dan sosis gorengnya juga rasanya standar. Harganya juga sekitaran 15 ribuan. Tapi gak apa-apa, namanya juga kedai di pantai. Yang penting suasananya asyik guys.

Yang saya suka di Pantai Cemara ini, saya bisa spotting kapal-kapal ferry yang hilir mudik dengan jalur yang beragam. Ada yang ke Padangbai dan Tanah Ampo (Bali), Tanjung Perak (Surabaya), Ketapang dan Tanjungwangi (Banyuwangi). Sejak kecil saya suka berlayar menggunakan kapal ferry. Apalagi melewati pulau-pulau kecil nan hijau dengan gradasi warna lautan biru toska, kece habis. 

Untungnya membawa kamera dengan lensa tele kesayangan. Jadi bisa mendapatkan foto yang diharapkan. Sudah lama juga gak megang kamera dikarenakan sudah jarang explore alam Lombok dan sekitarnya lagi. Lebih banyak di rumah bersama istri dan anak bila hari libur (sedikit curhat).







Over all, menghabiskan waktu pagi bersama keluarga itu sungguh luar biasa. Apalagi mengajak menikmati alam Pulau Lombok yang sangat exotis dimanapun kita berada. Mau di gunung, air terjun, gili, dan alam pedesaan, Pulau Lombok memiliki semuanya. Terutama datang ke Pantai Cemare, tempat yang jarang orang luar tahu tapi memiliki panorama alam yang kece.

Menurut kabar burung, kedepannya Pantai Cemare ini akan disulap menjadi destinasi wisata yang kece. Sarana prasarana akan dipermak habis-habisan dan pantai ini akan menjadi destinasi baru yang Pulau Lombok punya. Saya setuju Pantai Cemare nantinya menjadi tujuan wisata baru di Gumi Sasak ini. 


Penulis : Lazwardy Perdana Putra