Friday 9 March 2018

Mengenal Kebun Raya Lombok


Setiap akhir pekan, saya biasanya kabur dari rumah alias ngetrip full seharian. Biasanya bareng my genk "Crew Patrick", tapi akhir-akhir ini kita semua pada susah nyari waktu buat ngumpul bareng. Well... kangen juga sama mereka buat ngetrip bareng lagi. Oke... kangennya disimpen saja dulu, soalnya ada yang menarik nih di tulisan saya selanjutnya. Kangen itu berat, biar Dilan saja yang kangen-kangenan sama Milea.

Di akhir pekan yang lalu, saya mengexplore alam Lombok Timur lagi. Tepatnya ke Desa Sembalun. Sudah lama rasanya gak ke desa tertinggi di Pulau Lombok ini, hitung-hitung sudah hampir setahun gak merasakan udara sejuk Desa Sembalun. Terakhir kesini saat nyari strauberry saja lalu pulang ke rumah (kurang kerjaan).

Kenapa ke Desa Sembalun ?.

Ada beberapa hal yang membuat saya ke desa ini lagi yaitu menghadiri undangan teman yang baru saja soft launching homestay/penginapan barunya di Desa Sembalun dan alasan kedua, melihat Kebun Raya Lombok yang katanya memiliki panorama yang indah dan kece. Kali ini yang saya bahas yaitu Kebun Raya Lombok. Untuk homestay teman di Desa Sembalun, ditunggu saja di tulisan saya selanjutnya,hehehe. 

Sebelum lanjut ke cerita, ada yang sudah tau letak Desa Sembalun belum ?. Iya, memang benar Desa Sembalun ada di Kabupaten Lombok Timur. Tapi jalur menuju kesana susah-susah gampang. Bagi yang baru pertama kali ke Pulau Lombok, pasti sempat bingung menuju desa ini. Kalau menggunakan jasa travel agent sih gak susah-susah mikir, tapi kalau backpackeran pasti nanya sana-sini (ujung-ujung nanya sama mbah google). Untuk lebih jelasnya, nanti saya tuliskan jalur menuju Desa Sembalun di akhir cerita lengkap dengan tipsnya. Asyiik kan ?.

Berangkat dari Kota Mataram sekitar jam enam pagi. Sengaja berangkat pagi biar dapat udara yang masih segar di perjalanan. Gak kebayang kalau siang, panas coy alias dapat polusi. Untuk touring Sembalun kali ini, saya berangkat seorang diri. Lagi pengen bersolo trip sih (alesan aje). Menggunakan motor Nmax kesayangan biar keliatan kece dan garang (nyatanya sih gak juga).




Butuh waktu dua jam perjalanan dari Kota Mataram hingga sampai di Desa Sembalun. Sempat mampir di beberapa spot foto yang saya rasa sangat rugi bila dilewatkan. Menikmati alam Desa Sembalun di pagi hari disaat cuaca cerah adalah suatu keberuntungan. Menyapa masyarakat desa, melihat senyuman mereka yang sangat tulus. Masyarakat desa biasanya jauh lebih ramah daripada orang kota, bener gak ? (saya juga orang kota soalnya). Pagi yang berkabut, membuat awal cerita perjalanan saya kali ini bisa dibilang lumayan kece. Dibayangin saja sendiri gimana keindahan Desa Sembalun saat itu. 

Setelah mengunjungi homestay teman yang baru saja launching, saya memutuskan untuk ke tempat selanjutnya yaitu Kebun Raya Lombok. Gak terasa sudah dua jam saya berada di Desa Sembalun. Lokasi Kebun Raya Lombok satu jalur dengan Desa Sembalun, hanya saja letak Kebun Raya Lombok ada di bawah Desa Sembalun. Kurang lebih setengah jam perjalanan dari Desa Sembalun ke Kebun Raya Lombok, gak jauh kan ! hehehe. 




Setiba di pintu masuk Kebun Raya Lombok, saya disambut dengan mas-mas tukang parkir. Tempat parkirnya tertata dengan rapi dan dijamin aman. Lokasinya cukup oke dan terawat. Berhubung hari itu Hari Minggu, jadi ramai sekali pengunjung yang datang. Ada yang berpasangan alias Kids Jaman Now, ada yang bareng keluarga dan ada yang seorang diri, hehehe.

Sebelum datang kesini, ada beberapa artikel yang saya sempat baca tentang asal muasal adanya Kebun Raya Lombok yang memiliki nama lain yaitu Kebun Raya Lemor. Tapi kebanyakan masyarakat menyebutnya Kebun Raya Lombok karena satu-satunya kebun raya di Pulau Lombok, kurang lebihnya begitu. Tahun 2007 lalu, Tim Pusat Konservasi Tumbuhan LIPI melakukan survei lokasi ke NTB dan NTT. Dari hasil survei dan analisis, terpilihlah Hutan Lindung Lemor, Suela, Lombok Timur menjadi kebun raya dan sampai saat ini menjadi salah satu destinasi yang cukup ngehits di Pulau Lombok. 

Saat ini Kebun Raya Lombok berfungsi menjadi hutan lindung, selanjutnya ditetapkan menjadi Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus (KHDTK) melalui Keputusan Menteri Kehutanan (sumber: radarlombok.co.id). Jadi jangan heran, Kebun Raya Lombok memiliki fasilitas yang cukup baik karena dikelola oleh pemerintah. 





Memiliki beberapa jenis tanaman, kurang lebih ada 1227 spesimen. Mulai dari tanaman anggrek dan non anggrek. Ada juga beberapa tanaman yang dilestarikan. Berhubung banyak jumlahnya dan gak terlalu ahli dalam menghafal jenis tanaman. So... saya lupa mencatat beberapa nama tanaman disini,hehehe. 

Hampir mirip dengan Kebun Raya Bedugul Bali yang pernah saya kunjungi. Tapi dari luas kebun raya, masih kalah luas dengan Kebun Raya Bedugul Bali. Jumlah koleksi tanaman juga masih perlu ditambah seperti di Kebun Raya Bedugul. Semoga saja beberapa tahun yang akan datang, Kebun Raya Lombok bisa menyamakan Kebun Raya Bedugul.Amiiin.

Udara yang sangat sejuk karena berada di daerah kaki Gunung Rinjani, hamparan rumput hijau yang terawat. Ditambah dengan deretan pohon-pohon yang jumlahnya ratusan dengan berbagai jenis. Suara kicauan burung-burung di pagi itu membuat perasaan saya senang dan nyaman. Cocok sekali untuk menenangkan pikiran sambil cuci mata, siapa tau ada yang kecantol dengan cewek-cewek Lombok Timur yang terkenal dengan ingesnya (manisnya). Tapi dari saya datang sampai pulang, gak ada yang berhasil kecantol. Hanya sempat ngelirik saja mereka (hahahha...kepedean).






Menurut informasi yang saya dapatkan dari petugas kebun raya disini. Kebun Raya Lombok memiliki luas area konservasi yaitu 82,9 hektar. Untuk area terbuka seluas 48 hektar. Jadi cukup luas untuk mengexplore kebun raya ini. Kalau boleh jujur, lumayan capek juga jalan kaki sendirian mengelilingi kebun raya ini. Kalau sama kamu mungkin gak capek kali yaak, Kamu Ya Kamu !!! hehehe. 

Kecenya di Kebun Raya Lombok yaitu ada tiga tong sampah yang memiliki warna yang berbeda. Ada warna kuning, merah dan biru, dimana setiap warna memiliki jenis sampah yang berbeda. Salah satu contoh untuk tong warna kuning digunakan untuk membuang sampah dari kertas, kayu, plastik dan kain tekstil. So... gak ada satu sampah pun yang berada di area kebun raya. Salut dengan pengunjung yang datang kesini. Harus dipertahankan nih. 




Abakan modelnya (tampang nahan mules) hehehe

Agak ke sebelah selatan yang masih di kawasan kebun raya. Ada area Taman Buah Lokal. Saya pun penasaran saat melihat sebuah tugu yang berbentuk kumpulan buah-buahan. Instagrammable sekali ini tugu, keren buat eksis di medsos nih. Saya pun gak mau kalah dengan pengunjung lainnya yang eksis disini. Satu dua jepret saya dokumentasikan bareng tugu Taman Buah Lokal,hehehe. Next... Nanti kita fotoan bareng yaak neng disini ! hehehe.

Lirik sana lirik sini, mana buahnya yaak?. Setelah nanya sama pengunjung lainnya, ternyata pohonnya belum berbuah. Sayang sekali yaak gak dapat melihat beberapa jenis buah-buahan disini. Untuk tamannya, saya suka. Penataan Taman Buah Lokal ini sangat rapi dan hijau. Gak ada bosen-bosennya berada di kawasan Taman Buah Lokal ini. 

Untuk kedepannya, Kebun Raya Lombok dipastikan akan mengalami pengembangan baik dari penambahan jenis tanaman, aneka bunga, dan beberapa fasilitas yang lain. Apalagi Kebun Raya Lombok dijadikan tempat untuk penelitian oleh siswa sekolah, mahasiswa dan peneliti dari berbagai daerah. Selain tempat penelitian, Kebun Raya Lombok juga dijadikan tempat destinasi wisata dan rekreasi yang kece. 

Sambil mengexplore kebun raya ini, saya juga dapat belajar banyak berbagai macam jenis tanaman yang berasal dari Indonesia wilayah timur khususnya NTB dan NTT. Tunggu apalagi, yang belum datang ke Kebun raya Lombok, Ayook datang kesini !!! Gak ada ruginya daah.  Mall dan sejenisnya kalah dengan tempat sekece ini,hehehehe.... Peace buat yang sering shooping. 

Hampir dua jam lamanya saya mengexplore kebun raya satu-satunya di Pulau Lombok ini. Setelah mengexplore area kebun raya, saya menyempatkan diri untuk bersantai sejenak di atas sebuah tikar yang sudah disediakan oleh para pedagang disini. Sambil bersantai, saya menikmati Cilok yang saya beli dari pedagang cilok yang berjejer di depan parkiran kebun raya. Ciloknya enak, dibuktikan sendiri bila datang ke Kebun Raya Lombok. Habis makan Cilok, saya pulang ke Kota Mataram membawa Si Cilok yang sudah dibungkus,hehehe.

Catatan :
- Jalur Menuju Kebun Raya Lombok
1. Kota Mataram - Narmada - Mantang - Kopang - Masbagik - Aikmel - Suela - Lemor - Kebun Raya Lombok - Desa Sembalun. 
2. Lombok International Airport - Praya - Kopang - Masbagik - Aikmel - Suela - Lemor - Kebun Raya Lombok - Desa Sembalun. 
3. Senaru - Bayan - Desa Sembalun - Kebun Raya Lombok (Lemor)

- Tips menuju ke Kebun Raya Lombok : menggunakan kendaraan pribadi atau sewa karena angkutan umum saat ini sangat susah dicari. Bila menggunakan angkutan umum dari Kota Mataram, bisa menaiki angkutan umum (mobil engkel) dari Terminal Mandalika, selanjutnya turun di perempatan Pasar Aikmel. Perjalanan dilanjutkan dengan Ojek yang mangkal di perempatan Pasar Aikmel. Untuk biaya tranport bisa nawar.hehehe

- Tiket Masuk : 5 ribu (tiket masuk) dan 2 ribu (tiket parkir)
- Ada warung dan pedagang Cilok di lokasi parkiran,hehehehe.


Penulis : Lazwardy Perdana Putra
google.com

8 comments:

  1. wah bagus kebun raya nya, ijo ijo, segeeer
    enggak kalah dengan kebun raya di bali

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kedepanny bisa menyaingi Kebun Raya Bedugul nih rupanya.. Amiin

      Delete
  2. kayaknya seruu.. dan bakalan lebih seru kalau rame rame kali ya 😂

    ReplyDelete
  3. Pengen ke sini, tapi belum sempat mulu ~

    ReplyDelete
  4. super sekali! tiap mampir ke blog ini bawaannya pengen makan eh.. jalan jalan maksudnya ^_^
    lombok ini ternyata sangat luas yak, banyak tempat yang belum pernah ane kunjungi rupanya ckckck.. nais inpo!

    salam blogger dan salam HOKI

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makan2 sambil jalan2 broo.. Hehehe thanks.. Salam blogger jg

      Delete