Wednesday 25 January 2017

Weekend : Gowes Kece to Semenanjung Senggigi


Minggu pagi dimana terbebas dari tugas-tugas kantor dan gak ada jadwal untuk ngetrip bareng my crew ( Crew Patrick ), saya gunakan untuk bersepeda santai bareng Si Geblek ( sepeda kesayangan ) ke salah satu destinasi yang dekat dari rumah.

Kali ini saya memilih tujuan bersepeda alias gowes ke daerah Senggigi. Ini tulisan yang kedua bareng Si Geblek setelah tulisan pertama saya gowes ke Bundaran Mendagi di tahun sebelumnya. Kenapa saya memilih tujuan ke Senggigi ?, karena jalur Mataram - Senggigi merupakan salah satu jalur favorit untuk bersepeda. Ibaratnya sudah paket komplit seperti kita beli martabak manis ( ayoo fokus ke sepeda, buka ke makanan !!! ).

Paket komplit yang saya maksud yaitu sepanjang perjalanan kita bisa melihat deretan pantai yang indah di sekitaran Senggigi, terutama Pantai Senggigi yang terkenal sampai seluruh dunia. Selain pantai, udara sejuk dari perbukitan Senggigi, belum lagi jalur yang berkelok-kelok, menanjak dan menurun. Pas banget untuk kita yang punya hobi bersepeda, mencoba sensasi gowes ke salah satu destinasi wisata favorit di Pulau Lombok. Bagi yang pemula, jalur Mataram - Senggigi sangat cocok sekali untuk bersepeda.



Bersepeda itu sangat menyenangkan, tergantung kemauan saja. Manfaat yang pertama yaitu pastinya baik buat kesehatan jasmani dan rohani, dan manfaat kedua yaitu secara gak langsung kita sudah melakukan traveling kecil-kecilan. Selain mengeluarkan keringat, hati juga menjadi bahagia. Jadi gak ada ruginya beli sepeda mahal, tapi bermanfaat buat kesehatan.

***
Cuaca saat itu lagi cerah berawan. Berangkat habis shalat subuh dari rumah. Memakai helmet sepeda, celana pendek, kaos oblong, tas ransel dan sandal gunung, saya mengayuh sepeda kurang lebih lima belas kilometer menuju Pantai Senggigi. Hanya memakan waktu setengah jam dari rumah, gak jauh memang. 

Pagi itu jalur Mataram - Senggigi sudah ramai oleh para warga yang melakukan jalan pagi dan ada juga yang sudah membuka kedai dagangannya. Biasanya di hari libur gene, yang namanya pedagang makanan di sekitaran tempat wisata, banyak diserbu oleh para warga yang sedang asyik berolahraga atau berjalan santai.

foto : www.lombokgilis.com



Setelah sampai di daerah Senggigi, saya menuju Semenanjung Senggigi yang berada di Pantai Senggigi yang terkenal itu. Waktu itu sudah banyak pengunjung yang berdatangan bareng keluarga dan kekasih ( gak usah dibahas ).

Dengan membayar tiket masuk hanya lima ribu rupiah, saya sudah bisa masuk ke daerah pantai bareng Si Geblek. Kebetulan Si Geblek saya bawa masuk menemani, khawatir hilang bila ditinggal di parkiran motor. Hanya khawatir saja, padahal sebenarnya aman bila dititipkan di parkiran motor.



Ohya, hampir kelewat... Untuk menuju Semenanjung Senggigi, saya memilih masuk melalui jalan menuju Killa Senggigi Beach Hotel. Salah satu hotel yang sedang ngehits di daerah Senggigi. Tapi bukan masuk langsung ke hotelnya, tapi melalui jalan samping hotel yang langsung menuju dermaga Cicak Pantai Senggigi. Lebih tepatnya, Semenanjung Senggigi berada di depan Killa Senggigi Beach Hotel.

Sesampai di Semenanjung Senggigi, saya duduk-duduk santai sambil menikmati suasana pagi hari. Kehangatan sinar matahari yang menyentuh kulit, menghirup embun pagi yang turun dari perbukitan, mendengar suara deburan ombak, sambil melihat para peselancar sedang melakukan kegiatan surfing. Semenanjung Senggigi merupakan salah satu tempat terbaik untuk melakukan kegiatan surfing ( catat...!!! ).











Bercerita tentang keistimewaan Pantai Senggigi, pantai ini sangat ramai dikunjungi oleh masyarakat lokal maupun luar negeri karena Senggigi paling dekat dengan pusat kota. Jadi jangan heran, bila teman-teman yang berencana ke Pulau Lombok, pasti di daftar destinasi wisatanya tercantum nama Pantai Senggigi. Menonton sunset, bermain air bareng keluarga, bermain olahraga kano, berselancar bahkan snorkeling bisa dilakukan di pantai ini. Apalagi kuliner yang terkenal disini yaitu Sate Bulayak,nyaam nyaam nyaaam ( makanan lagi yang dibahas,hmmmmm ). 

Apalagi di depan Pantai Senggigi berdiri beberapa hotel, salah satunya yaitu Killa Senggigi Beach Hotel. Salah satu hotel terkece di daerah Senggigi. Dikesempatan kali ini, saya gak berniat masuk ke area restaurant Killa Hotel. Hanya melewati depan restaurantnya saja yang langsung menghadap  ke Selat Lombok. Lain kali saya akan menulis tentang Killa Senggigi Beach Hotel ( catat ... !!! ).






Jam sudah menunjukkan sembilan pagi, dan terik matahari sudah mulai terasa hangat. Saatnya saya balik ke rumah. Gak lupa mengabadikan moment dengan foto-foto pastinya. Walaupun sendiri ( jauh dari si doi ), tapi gowes kece saya selalu ditemani dengan Si Geblek. 

Ditunggu cerita gowes kece saya selanjutnya di tempat yang berbeda pula dengan orang-orang tersayang, Amiinnn....  :)

Catatan :
- Penginapan di sekiataran Semenanjung Senggigi  : Killa Senggigi Beach Hotel, Seraton Hotel, Aruna Senggigi Hotel, Bukit Senggigi Hotel, Baleku Homestay, Sunset House Hotel, Transit Hotel, Alberto Hotel, Kebun Villas Hotel. 
- Tempat Tongkrongan terdekat : Joje Bar, La Child Bar, Alberto Bar, Gula Gila.

Penulis : Lazwardy Perdana Putra
google.com

2 comments:

  1. Ih jadi kangen lombok, kangen nginep di killa bareng pramugari2 garuda hahaha. Trus makan nya sate rembige :-)

    ReplyDelete