Friday 20 May 2016

Melihat Indonesia dari Air Terjun Agal, Desa Marente


Sebagai orang Indonesia, saya sangat bangga bisa tinggal di negeri yang memiliki berjuta-juta keindahan alam didalamnya. Indonesia yang memiliki banyak sekali destinasi-destinasi yang indah, meliputi berbagai ragam adat, budaya, makanan khas serta panorama alam yang menjadi nilai jual tinggi di dunia. Salah satu keindahan yang dimiliki Indonesia berada di Pulau Sumbawa, tepatnya di Kabupaten Sumbawa Besar. Kali ini saya diberikan kesempatan untuk mengexplore salah satu air terjun tertinggi di Indonesia. Berada di Desa Marente, Kecamatan Alas Barat. Kurang lebih tiga puluh kilometer dari Pelabuhan Pototano, Sumbawa Barat menjadikan destinasi ini gak sulit untuk diexplore.

Welcome to Agal Waterfall, Marente... !!!


Di hari kedua mengexplore Pulau Sumbawa. Kami memutuskan pergi ke Air Terjun Agal. Dari informasi salah satu teman yang sudah kesana, perjalanan menuju Air Terjun Agal susah-susah gampang. Jadi penasaran untuk segera sampai di salah satu air terjun tertinggi di Indonesia ini ( katanya ). Bertepatan dengan hari Jumat, waktu yang kurang pas sebenarnya untuk melanjutkan perjalanan. Ketika sampai di Desa Marente, saya berjumpa dengan Bapak Zaenudin, beliau warga asli desa setempat. Beliau baik sekali, menawarkan kami beristirahat sejenak di rumah beliau. Sedangkan yang laki-laki bersiap-siap untuk melaksanakan shalat Jumat, biar tambah cakep kata yang cewek-cewek. 

Setelah selesai shalat, kami bersiap-siap untuk trekking ke Air Terjun Agal. Sebelum trekking, beliau mencarikan kami seorang guide sebagai pemandu selama di perjalanan. Gak susah mencari guide disini.  Alhamdulillah Mas Hans bersama kedua temannya bersedia mengantarkan kami. Mas Hans adalah seorang warga Desa Marente sekaligus sebagai guide yang mengantarkan tamu-tamu yang ingin ke Air Terjun Agal. Mas Hans dan kedua temannya sangat ramah dan baik, Guide Is The Best. 


Sekitar jam satu siang, kami bertujuh ditambah tiga orang lagi, memulai perjalanan menuju Air Terjun Agal. Berjalan kaki adaah pilihan pertama. Di sepanjang perjalanan, Mas Hans menceritakan kepada kami tentang Desa Marente dan air terjun yang ada di desa ini. Di desa ini sebenarnya ada tiga air terjun antara lain; Air Terjun Agal, Saketok dan Zebra. Jadinya disingkat menjadi SAGARA ( Saketok, Agal dan Zebra ). 

Desa Marente merupakan sebuah desa yang berada di Kecamatan Alas Barat, Kabupaten Sumbawa Besar, NTB. Kata Marente berasal dari nama sebuah hutan yang terletak di daerah tersebut yang bernama Hutan Marente juga. Hutan Marente adalah hutan yang sangat indah dan lebat yang dimiliki oleh Sumbawa. Jadi jangan heran, ketika kami berada tengah hutan, udaranya sangat sejuk dan buat betah. Beda dengan perkataan orang-orang yang menyebutkan Pulau Sumbawa itu gersang dan panas. Tanah di Marente juga terbilang subur, vegetasinya yang cantik membuat mata gak henti-hentinya dibuat takjub. Marente juga mempunyai singkatan, Maras Rena Nyaman Ate yang artinya keseruan yang membahagiakan. Jadi gak heran bila mengexplore Desa dan Hutan Marente kita mendapatkan keseruan yang membuat hati bahagia. 




Perjalanan kami diawali menyeberangi sebuah sungai berarus deras yang bernama Tiu Kele. Setelah itu kami melanjutkan perjalanan menyusuri Hutan Marente. Hutan yang sangat lebat dan indah ini, menjadi satu-satunya pintu gerbang menuju Air Terjun Agal. Di tengah perjalanan kami melewati perkebunan kopi yang cukup luas dan terawat. Jalur menanjak dan berbatu kurang lebih dua kilometer atau memakan waktu dua jam berjalan kaki hingga sampai di Air Terjun Agal membuat kaki terasa pegel-pegel. Tapi tenang saja, panorama Hutan Marente memberikan kami suatu pengalaman yang baru, sehingga gak terasa capeknya. Hutan Marente sangat ramah kepada kami. 

Di tengah perjalanan, pasti akan mengalami hal-hal yang gak terduga. Contohnya saya sendiri yang sempat terperosok jatuh sehingga kaca pelindung kamera saya pecah. Banyak hal lain yang juga bisa saja terjadi terhadap kita. Jadi, kita harus berhati-hati dan selalu fokus. Membawa perlengkapan secukupnya. Sedia payung sebelum hujan. 





Naik turun bukit menyusuri hutan belantara yang cukup lebat, membuat waktu gak terasa sudah dua jam perjalanan. Kurang lebih lima puluh meter lagi berjalan, suara aliran sungai sudah terdengar. Mas Hans guide kami, mengatakan Air Terjun Agal sudah dekat. Semakin kami berjalan cepat untuk segera sampai di tujuan. Alhamdulillah Air Terjun Agal terlihat jelas dari kejauhan. Akhirnya sampai juga di air terjun tertinggi di Indonesia ini dalam kondisi sehat semuanya. Penamapakan Air Terjun Agal sama persis dengan foto-foto yang saya lihat di internet. Is Amazing....!!!.





Air Terjun Agal konon katanya memiliki ketinggian 100 - 200 meter. Terdiri dari 10 tingkatan, 7 tingkatan kecil dengan ketinggian 3 - 7 meter, sedangkan  3 tingkatan sisanya memiliki ketinggian 50 - 200 meter. Di bagian tingkatan utama yang lebih tinggi dari yang lainnya, itulah sosok utama dari Air Terjun Agal. Saking tingginya, leher kami menjadi pegel bila lama-lama menatap air terjun utamanya. 


Menuju air terjun utama medannya cukup ekstrem. Kami akhirnya menikmati keindahan Air Terjun Agal dari tingkatan keempat. Dari sini pemandangannya sangat indah. Disinilah spot paling tepat untuk mengambil foto. Kamera selalu siap untuk mengambil gambar moment-moment kami selama di Air Terjun Agal. Moment-moment terbaik dan berharga gak sedikitpun kami lewatkan. 

Menuju Desa Marente, menggunakan motor, beristirahat di rumah Bapak Zaenudin, bertemu dengan Mans Hans dan kawan-kawan yang menjadi guide kami selama explore Air Terjun Agal, menyeberangi Sungai Tiu Kele, menyurusi hutan indah nan lebat " Hutan Marente ", terjatuh di sebuah tanjakan, bercanda gurau sepanjang perjalanan, mandi di air terjun, berfoto bersama dan akhirnya kami semua kembali ke Desa Marente dengan kondisi sehat walhafiat dan dipenuhi rasa bahagia dan puas melengkapi cerita saya bersama para sahabat mengexplore tanah Sumbawa dari dekat. Melihat Indonesia dari Air Terjun Agal, mengajarkan saya pribadi hidup sebagai mahkluk bersosial itu adalah penting. 

Bertemu dengan keluarga baru dan sahabat baru. Terimakasi Bapak Zaenudin sekeluarga, Mas Hans dan warga Desa Marente atas keramahannya kepada kami semua. Terimakasi juga buat Hutan Marente dan Air Terjun Agal. Melihat Indonesia dari Air Terjun Agal sangat luarbiasa dan pengalaman yang mengasyikkan.

Wonderful Indonesia !!!


Catatan : 
- Jalur  : Pelabuhan Pototano - Labuan Mapin - Alas - dari perempatan Terminal Alas ketimur - Desa Marente - Air Terjun Agal.
- Menggunakan motor atau mobil sampai Desa Mantar. Bila gak, bisa pakai ojek dan minta diantar ke Desa Marente.
- Jasa Guide seikhlasnya.
- Minta ijin kepada Kepala Desa atau warga setempat bila ingin ke Air Terjun Agal.
- Info lebih jelasnya bisa menghubungi Mas Hans : PIN BBM 53F5ADB1 atau WA 081805322778 

Penulis : Lazwardy Perdana Putra

1 comment:

  1. Kalau boleh bang saya coreksi sedikit tentang kecamatannya, desa marente kec. Alas, bukan kec. Alas barat bang

    ReplyDelete