Saturday 9 January 2016

Kesejukan Hutan Mangrove Bali


Bila bercerita tentang Pulau Bali, kita pasti membayangkan tempat wisatanya yang sudah gak diragukan lagi di dunia. Rela ngebolang dari Lombok ke Bali demi sebuah tempat yang membuat tertarik untuk didatangi. Mungkin tempat ini gak terlalu ramai dikunjungi bila dibandingkan dengan Pantai Kuta, Tanah Lot atau tempat yang sudah terkenal di Bali. Bagi saya tempat ini sangat indah dan memberikan suatu kenyamanan bila diexplore. 

Hutan Mangrove Bali  I' am coming !!!  

Gak sabar rasanya menulis saat saya bersama my brother berada di kawasan hutan mangrove ini. Alhamdulillah, masih diberikan kesempatan untuk menuliskan cerita perjalanan mengexplore keindahan pulau tetangga yaitu Hutan Mangrove Bali. 


Gak ada persiapan khusus untuk trip ke Pulau Bali. Tiba di Kota Denpasar sejak malam sebelumnya, membuat gak sabar untuk menunggu datangnya pagi hari. Hanya butuh sekitar 15 menit dari tempat kami menginap untuk sampai di hutan mangrove yang beberapa waktu yang lalu lagi ramai dibicarakan di surat kabar dan televisi tentang reklamasi.



Saya sebagai pencinta alam Indonesia, gak setuju dengan adanya reklamasi di tempat yang indah ini. Sangat disayangkan bila suatu saat nanti tempat ini dibangun hotel atau bangunan yang super megah demi sebuah bisnis tanpa memikirkan dampak yang akan terjadi bila hutan mangrove ini lenyap. Selain menjadi obyek wisata, tempat ini memiliki manfaat yang sangat besar. Mencegah terjadi abrasi yang disebabkan oleh gelombang laut, rumah bagi beberapa jenis burung dan hewan mangrove dan surganya udara bersih bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.



Kembali ke Laptop !!!

Berjalan menyusuri jembatan kayu yang terpasang sangat rapi. Menghirup udara pagi sambil mendengar kicauan burung-burung yang terbangun dari tidur lelapnya sepanjang malam. Mencium aroma khas dari sungai-sungai kecil hutan mangrove. Sungguh berada di dalam surga dunia. Gak perlu jauh-jauh mencari ketenangan dan kesejukan ke pegunungan dan air terjun. Di dekat Kota Denpasar kita dapatkan semuanya di dalam Hutan Mangrove Bali.





Bagusnya disini, semua tertata dengan lumayan rapi. Pihak pengelola hutan mangrove bersama pemerintah setempat benar-benar serius membangun dan menjaga tempat ini hingga menciptakan rasa nyaman bagi siapa saja yang berkunjung kesini. Cuaca pagi saat itu juga berpihak kepada kami, cerah berawan dan angin laut gak terlalu kencang. 




Menyusuri setapak demi setapak jalanan berkayu di dalam hutan mangrove, kami bertemu dengan sebuah bangunan berlantai dua. Mirip seperti pos pemantau dengan tinggi bangunan 10,45 meter berkapasitas maksimal 20 orang. Dari atas bangunan kita bisa melihat secara luas daerah hutan mangrove. 


Di ujung perjalanan kami menyusuri hutan mangrove, sampailah di sebuah tempat yang menurut saya nyaman untuk melepas lelah. Disini kami beristirahat sambil melihat pemandangan dan jauh disana terlihat jalan tol Mandara. Satu-satunya tol di Indonesia yang dibangun di atas laut. Mengawali pagi yang indah dengan mengexplore Hutan Mangrove Bali. 

Catatan :
- Paling bagus datang saat pagi hari ( menurut saya )
- Bayar masuk Rp.5.000,-
- Bayar parkir Rp. 5.000,- untuk motor dan Rp. 10.000,- untuk mobil
- Mengikuti aturan disana, Menjaga sopan santun saat menyusuri hutan mangrove, dan Jangan berbicara kasar atau jelek.
- TIDAK MEMBUANG SAMPAH SEMBARANGAN 

Penulis : Lazwardy Perdana Putra
Google.com

1 comment: