Saturday 8 August 2015

Jangan ke Gili Kapal, Nanti Gak Mau Pulang


Segmen sebelumnya di Hutan Mangrove Gili Petagan, saya banyak bercerita tentang keindahan Gili Petagan. Nah selanjutnya saya akan bercerita tentang kehebohan "Crew Patrick" melanjutkan perjalanan menuju Gili Kapal. What, Gili Kapal ? Kok gak ada bentuk seperti kapal ? Saya gak tahu mengapa disebut Gili Kapal. Setahu saya dahulu sekitar tahun 90an, ada sebuah kapal ferry penyeberangan Lombok - Sumbawa yang terdampar di kawasan gili ini. Mungkin itu sebabnya masyarakat sekitar menyebutnya dengan sebutan Gili Kapal "My BeYes My Be No".


Sesuai dengan namanya Gili Kapal, gili ini menggoda setiap kapal yang melintas di kawasan ini untuk segera melepaskan jangkar dan bersandar di pasir putihnya yang selalu menggoda iman kita untuk cepat-cepat turun. Termasuk kami berduabelas yang berhasil dibuat tergila-gila sama gili seksi ini. Dari kejauhan terlihat gundukan pasir putih membentuk daratan kecil ditemani oleh gradasi warna air laut yang menakjubkan. No editan, fotonya asli mas broo, original dari hasil jepretan kamera DSLR Cannon 60D. 


Awalnya sempat khawatir bila hari itu menjadi hari kurang beruntung kami untuk melihat Gili Kapal secara langsung. Setelah bertanya-tanya sama Pak Solehun ngalor ngidul tentang kapan waktu yang pas buat melihat gili seksi satu ini. Akhirnya kami mendapat sedikit pencerahan dari Pak Solehun, bapaknya berkata kepada kami bahwa hari ini waktu yang pas untuk melihat Gili Kapal. "Let's Go Pak, Jangan Buang Waktu Lagi !!!"


Pertunjukan pertama yang menyambut kami di Gili Kapal yaitu beberapa Burung Camar yang lagi asyik bermain di gili ini. Semakin mendekat perahu boat kami ke daratan pasir, teman-teman langsung berteriak "Welcome Gili Kapal" dan sekelompok Burung Camar pun segera menyambut kami dengan memberikan pertunjukan terindah yang berhasil kami abadikan dalam sebuah foto. Pertunjukkan terbang membentuk sebuah formasi ala Burung Camar, kece pokoknya.


Gak mau kalah dengan sekelompok Burung Camar yang lagi bermain di Gili Kapal. Kami pun segera turun dari atas perahu boat memakai gaya ala miss Syahrono ( Kok Syahrono lagi ) menuju gundukan pasir putih membentuk pulau kecil ini. Gak ada pohon atau rumput hidup di Gili Kapal, karena gili ini hanya berupa pulau pasir putih yang akan terlihat pada waktu dimana air laut lagi surut pada jam-jam tertentu saja. 


Entah kemana perginya sekelompok Burung Camar tersebut ketika kami turun dari perahu boat. Padahal saya pribadi ingin foto bareng dengan sekelompok burung indah itu, kalau bisa maunya sekaligus selfiean bareng. Mungkin merasa terganggu atau malu-malau ala kucing garong, makanya mereka pergi minggat ke tempat lain, "Maafkan kami mas / mbak burung!!!".  


Setelah dilihat-lihat secara teliti, view dari Gili Kapal ini sangat kece. Gili Kapal ini terletak di sebelah selatan Gili Petagan dan sebelah timur Gili Kondo, Gili Bidara. Paling kece lagi, bila kita mengambil foto ke arah barat atau ke arah Gunung Rinjani, Gila keren banget hasil jepretannya. Sayang sekali saat itu puncak Gunung Rinjani lagi tertutup oleh awan putih, jadi kurang sempurna. Gak apa-apa, hasil jepretan ini saja sudah terlihat sangat kece. 


Eits, ada yang jadi foto model buat prewed kayaknya. Sambil menyelam minum air, ha..ha..ha.. Peace cuma becanda kawan. Yang ada dalam foto di atas yaitu Mbak Izza dan Mas Ezza. 


Bila foto yang di atas beda lagi. Ini adalah duet tour guide sekaligus leader dari "Crew Patrick",eheemm... memperkenalkan diri sendiri. Sebelah kiri yaitu saya sendiri dan disampingnya yaitu drg.Irfan. Mas Irfan membantu saya mengkoordinir anggota yang lain demi suksesnya Open Trip tersebut, "Thanks dok atas bantuannya !". 


Semakin siang gradasi air lautnya semakin kece, perpaduan warna hijau toska dengan biru toska menambah keindahan kawasan gili ini. Cuaca sangat cerah, sinar matahari gak terasa oleh angin laut yang sepoi-sepoi selalu menyapa kami selama berada di surganya Pulau Lombok ini. 


Gak terasa sudah satu jam kami mengexplore gili seksi ini. Pengennya sih berenang di kawasan gili sambil snorkeling, tapi arus laut yang sedang kencang-kencangnya membuat kami mengurungkan niat untuk menceburkan diri ke laut. 


Dari awal datang sampai detik-detik meninggalkan Gili Kapal, saya pribadi selalu dibuat jatuh cinta dengan lukisan empat dimensi asli ciptaan Allah SWT ini. Begitu sempurnanya Allah SWT menciptakan bumi ini dengan berbagai macam makhluk di dalamnya. Gak henti-hentinya saya menasihati diri saya sendiri sekaligus kepada teman-teman lainnya, agar kita selalu menjaga semua keindahan yang Allah titipkan ke kita semua.

Tugas kita hanya satu, selalu menjaga dan jangan merusak ekosistem yang ada di darat maupun lautan, sepeti jangan membuang sampah ke laut dan jangan meninggalkan sampah di tempat yang sudah teman-teman kunjungi. 

Catatan :
- Waktu yang tepat menuju Gili Kapal saat air laut surut yaitu sekitar jam dua belas sampai jam dua siang.
- Terletak di tengah Selat Alas yang menghubungkan Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa.
- Trip ke Gili Kapal sudah satu paket dengan trip ke Gili Petagan, Kondo dan Bidara.

Penulis : Lazwardy Perdana Putra
Kameramen : Lazwardy Perdana Putra dan Zulkarnaen

4 comments:

  1. Hi. how much package for Gili Kapal?Do u hv contact?

    ReplyDelete
  2. Haiii... Rp.75.000,- / person.. No nomor contact person :)

    ReplyDelete
  3. gilaa..
    view alamnya keren banget..
    jadi pengen liburan kesana :(

    ReplyDelete